Anda di halaman 1dari 13

Matakuliah: Konsep Dasar Keperawatan

Dosen pengampu Matakuliah: Ns. Edy Supardi, S.Kep., M.Kep

TUGAS KELOMPOK 3
KONSEP INTERPROFESSIONAL EDUCATION AND COLLABORATIVE
PRACTICE (IPE AND IPC)

DISUSUN OLEH:
ANUGRAH ADINDA ZAKILAH (202305114)
AULIA ZOFRA RAMADHANI (202305116)
CINDY NURWAHIDA PUTRI S (202305117)
NURUL ILMI (202305143)
SAHARIA (202305150)
SINDI FIFTIKASARI (202305152)
SRI AULIANA FITRI (202305153)

INSTITUT KESEHATAN PELAMONIA MAKASSAR


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN + NERS
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-

Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Konsep

Interprofessional Education And Collaborative Practice (IPE and IPC)”. Selain

itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga

bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ns. Edy Supardi, S.Kep.,

M.Kep, selaku Dosen pengampu matakuliah Konsep Dasar Keperawatan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah

menjadi sumber kami sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,

saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah

ini

Makassar, 23 Oktober 2023

Kelompok III
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................... 5
D. Manfaat..................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................6
A. Interprofessional Education (IPE) Dan Interprofessional Collaboration (IPC).......6
1. Pengertian Interprofessional Education (IPE)........................................6
2. Pengertian Interprofessional Collaboration (IPC)...................................6
B. Tujuan dan Manfaat Interprofessional Education (IPE) dan Interprofessional
Collaboration (IPC)................................................................................................................7
1. Tujuan Interprofessional Education (IPE)...............................................7
2. Manfaat Interprofessional Education (IPE)............................................8
3. Tujuan Interprofessional Collaboration (IPC).........................................8
4. Manfaat Interprofessional Collaboration................................................9
C. Hambatan dan Penganggulangan Interprofessional Education (IPE) dan
Interprofessional Collaboration (IPC).................................................................................9
BAB III...................................................................................................................................12
PENUTUP............................................................................................................................12
A. Kesimpulan............................................................................................ 12
B. Saran......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era kemajuan ilmu kesehatan saat ini, pendidikan adalah
suatu hal yang penting dalam mengembangkan kualitas pelayanan
kesehatan, berdasarkan hal tersebut maka untuk menyesuaikan
kebutuhan masyarakan perlunya sistem pendidikan yang bermutu dan
mempunyai orientasi pada ilmu pengetahuan yang berkembang pesat
seperti saat ini (Febriyani, 2014). Peningkatan permasalahan pasien
yang kompleks membutuhkan keterampilan dan pengetahuan dari
beberapa tenaga profesional (Keshtkaran et al., 2014). Oleh karena itu
kerja sama dan kolaborasi yang baik antar profesi kesehatan sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan pasien dalam melakukan
pelayanan kesehatan.

Pendekatan kolaborasi yang masih berkembang saat ini yaitu


interprofessional collaboration (IPC) sebagai wadah dalam upaya
mewujudkan praktik kolaborasi yang efektif antar profesi. Terkait hal itu
maka perlu diadakannya praktik kolaborasi sejak dini dengan melalui
proses pembelajaran yaitu dengan melatih mahasiswa pendidikan
kesehatan. Sebuah grand design tentang pembentukan karakter
kolaborasi dalam praktik sebuah bentuk pendidikan yaitu
interprofessional education (IPE) (WHO, 2010, Department of Human
Resources for Health).

Perkembangan praktek interprofesional dan fungsional yang


terbaik dapat Dicapai melalui pembelajaran antar professional
(Williams et al., 2013). Menurut Luecth et al. (1990) didalam IEPS
(Interdisciplinary Education Perception Scale) diterangkan terdapat
empat komponen persepsi tentang Interprofessional Education yaitu
kompetensi dan otonomi, persepsi Kebutuhan untuk bekerja sama,
bukti kerjasama yang sesungguhnya, dan Pemahaman terhadap
profesi lain.
B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan IPE dan IPC?
2.Apa saja tujuan dan manfaat IPE dan IPC?
3.Apa saja hambatan dan penanggulangan dari IPE dan IPC?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari IPE dan IPC
2. Mengetahui tujuan dan manfaat IPE dan IPC
3. Mengetahui hambatan dan penanggulangan dari IPE dan IPC

D. Manfaat
Diharapkan dari pembuatan makalah ini dapat dijadikan sebagai
sumber bacaan dan literatur bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Interprofessional Education (IPE) Dan Interprofessional Collaboration


(IPC)
1. Pengertian Interprofessional Education (IPE)
Interprofessional education (IPE) adalah suatu pelaksanaan
pembelajaran yang diikuti oleh dua atau lebih profesi yang berbeda
untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas pelayanan dan
pelaksanaanya dapat dilakukan dalam semua pembelajaran, baik itu
tahap sarjana maupun tahap pendidikan klinik untuk menciptakan
tenaga kesehatan yang professional.

Beberapa ahli mengungkapkan IPE dapat menjadi dasar dalam


pembentukan kolaborasi. Seperti halnya pendapat Mendez et. al.,
(2008) IPE merupakan hal yang potensial sebagai media kolaborasi
antar profesional kesehatan dengan menanamkan pengetahuan dan
skill dasar antar profesional dalam masa pendidikan. IPE merupakan
hal yang penting dalam membantu pengembangan konsep kerja sama
antar profesional yang ada dengan mempromosikan sikap dan
perilaku yang positif antar profesi yang terlibat di dalamnya.

2. Pengertian Interprofessional Collaboration (IPC)


Interprofessional Collaboration (IPC) adalah proses dalam
mengembangkan dan Mempertahankan hubungan kerja yang efektif
antara pelajar, praktisi, Pasien/ klien/ keluarga serta masyarakat untuk
mengoptimalkan pelayanan Kesehatan.Ketika banyak petugas
kesehatan Dari latar belakang berbeda, Bekerjasama dengan pasien,
Keluarga, pengasuh dan Masyarakat untuk memberikan Perawatan
berkualitas tertinggi (WHO,2010).
Interprofessional Collaboration adalah kerja sama dengan satu
atau lebih anggota tim kesehatan untuk mencapai tujuan umum
dimana masing – masing anggota memberikan kontribusi yang unik
sesuai dengan batasannya masing – masing. Hubungan keduanya
adalah Meningkatkan kepuasan profesional IPE dan IPC memupuk
praktik kolaboratif di mana dukungan timbal balik meringankan
tekanan pekerjaan, baik dengan menetapkan batasan pada tuntutan
yang dibuat pada satu profesi atau dengan memastikan bahwa
dukungan dan bimbingan lintas-profesional diberikan dengan baik.

B. Tujuan dan Manfaat Interprofessional Education (IPE) dan


Interprofessional Collaboration (IPC)
1. Tujuan Interprofessional Education (IPE)
Tujuan umum adanya proses IPE dimaksudkan agar mahasiswa
profesi kesehatan mampu mengenal lebih peran profesi kesehatan
yang lain, sehingga diharapkan mampu berkomunikasi dan
bekolaborasi dengan baik saat melakukan perawatan pasien sehinnga
tidak terjadi tumpang tindih antar profesi. Menurut (Cooper, 2011)
Tujuan pelaksanaan IPE antara lain:
1. Meningkatkan pemahaman interdisipliner dan meningkatkan
kerjasama.
2. Membina kerjasama yang kompeten.
3. Membuat penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien.
4. Meningkatkan kualitas perawatan pasien yang komprahensif .

Tujuan IPE adalah praktik kolaborasi antar profesi, dimana


melibatkan berbagai profesi dalam pembelajaran tentang bagaimana
bekerjasama dengan memberikan pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diperlukan untuk berkolaborasi secara efektif
Implementasi IPE di bidang kesehatan dilaksanakan kepada
mahasiswa dengan tujuan untuk menanamkan. kompetensi-
kompetensi IPE sejak dini dengan retensi bertahap, sehingga ketika
mahasiswa berada di lapangan diharapkan dapat mengutamakan
keselamatan pasien dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
bersama profesi kesehatan yang lain (Buring et al., 2009).
2. Manfaat Interprofessional Education (IPE)
Proses IPE memberikan manfaat bagi profesi kesehatan untuk dapat
bertukar pikiran dan mengubah cara berinteraksi dalam berkomunikasi
antar tenaga kesehatan. Menurut CIHC (2009), manfaat dari IPE antara
lain :
1. Meningkatkan praktik yang dapat meningkatkan pelayanan dan
membuat hasil yang positif dalam melayani pasien.
2. Meningkatkan pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan
yang memerlukan kerja secara kolaborasi.
3. Membuat pengalaman yang lebih baik dan nyaman dalam belajar
bagi peserta didik.
4. Secara fleksibel dapat diterapkan dalam berbagai setting.
Hal tersebut juga dijelaskan oleh World Health Organization (WHO,
2010) tentang salah satu manfaat dari pelaksanaan praktek IPE
kolaboratif yaitu strategi ini dapat mengubah cara berinteraksi tenaga
kesehatan dengan profesi kesehatan lain dalam memberikan
perawatan. Adanya proses IPE dapat menjadikan profesi kesehatan
lebih memahami peran antar profesi dan menerapkan sikap saling
menghormati dengan menjalakan peran sesuai profesinya.
3. Tujuan Interprofessional Collaboration (IPC)
a. IPC bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam perawatan
kesehatan dan pengelolaan pasien. Dengan berbagi informasi dan
tanggung jawab, waktu dan sumber daya dapat digunakan dengan
lebih efisien.
b. Kolaborasi lintas profesional dapat meningkatkan kualitas layanan
dengan menggabungkan berbagai pengetahuan dan keahlian. Ini
bisa menghasilkan pemecahan masalah yang lebih baik dan
perawatan yang lebih terfokus.
c. IPC juga memiliki tujuan untuk mendidik dan mengembangkan
profesional dalam pemahaman kerja sama lintas profesional. Ini
dapat menciptakan praktisi yang lebih berpengetahuan dan
bersiap untuk bekerja dalam tim interprofessional.
Pendekatan kolaborasi yang masih berkembang saat ini yaitu
Interprofessional collaboration (IPC) sebagai wadah dalam upaya
Mewujudkan praktik kolaborasi yang efektif antar profesi. Terkait hal itu
Maka perlu diadakannya praktik kolaborasi sejak dini dengan melalui
Proses pembelajaran yaitu dengan melatih mahasiswa pendidikan
Kesehatan. IPC merupakan wadah kolaborasi efektif untuk
meningkatkan Pelayanan kesehatan kepada pasien yang didalamnya
terdapat profesi Tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat, farmasi,
ahli gizi, dan Fisioterapi (Health Professional Education Quality
(HPEQ), 2011).

4. Manfaat Interprofessional Collaboration.


a. Meningkatkan perawatan pasien dengan memastikan koordinasi
dan integrasi perawatan dari berbagai disiplin ilmu dan profesional
kesehatan.
b. Mengurangi risiko kesalahan medis dan meningkatkan
keselamatan pasien dengan berbagi pengetahuan dan
pengalaman.
c. Memungkinkan pemecahan masalah yang lebih efektif dengan
melibatkan perspektif beragam dalam pengambilan keputusan.
d. Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya dan
waktu dalam layanan kesehatan.
e. Meningkatkan kepuasan pasien dengan memberikan perawatan
yang terkoordinasi dan komprehensif.
f. Memperkuat hubungan antarprofesional dan menciptakan budaya
kerja sama yang positif.

C. Hambatan dan Penganggulangan Interprofessional Education (IPE) dan


Interprofessional Collaboration (IPC)
Berbagai penelitian mengenai hambatan IPE dan IPC sudah banyak
dilakukan. Hambatan ini terdapat dalam berbagai tingkatan dan terdapat
pada pengorganisasian, pelaksanaan, komunikasi, budaya ataupun sikap.
Sangat penting untuk mengatasi hambatan-hambatan ini sebagai
persiapan mahasiswa dan praktisi profesi kesehatan yang lebih baik demi
praktik kolaborasi hingga perubahan sistem pelayanan kesehatan
(Sedyowinarso, dkk., 2012.)
Hambatan-hambatan dalam IPE yang mungkin muncul adalah
penanggalan akademik, peraturan akademik, struktur penghargaan
akademik, lahan praktek klinik, masalah komunikasi, bagian kedisiplinan,
bagian profesional, evaluasi, pengembangan pengajar, sumber keuangan,
jarak geografis, kekurangan pengajar interdispliner, kepemimpinan dan
dukungan administrasi, tingkat persiapan peserta didik, logistik, kekuatan
pengaturan, promosi, perhatian dan penghargaan, resistensi perubahan,
beasiswa, sistem penggajian, dan komitmen terhadap waktu (ACCP,
2009).
Menurut Sedyowinarso et al (2011) hambatan ini terdapat dalam
berbagai tingkatan dan terdapat pada pengorganisasian, pelaksanaan,
komunikasi, budaya ataupun sikap. Sangat penting untuk mengatasi
hambatan-hambatan ini sebagai persiapan mahasiswa dan praktisi profesi
kesehatan yang lebih baik demi praktik kolaborasi hingga perubahan
sistem pelayanan kesehatan.

Adapun hambatan IPC yaitu :


(a) perspektif yang berbeda pada setiap profesi,
(b) Sosialisasi IPC yang kurang,
(c) SDM yang tidak merata,
(d) Kurikulum yang belum terintegrasi.

kolaborasi perawat-dokter adalah suatu bentuk hubungan interaksi


yang telah cukup lama dikenal ketika memberikan bantuan kepada pasien.
Perspektif yang berbeda dalam memandang pasien, dalam praktiknya
menyebabkan munculnya hambatanhambatan tehnik dalam melakukan
proses kolaborasi. Kendala psikologi keilmuan dan individual, faktor sosial,
serta budaya menempatkan kedua profesi ini memunculkan kebutuhan
akan upaya kolaborasi yang dapat menjadikan keduanya lebih solid
dengan semangat kepentingan pasien.
Hambatan kolaborasi perawat dengan dokter sering dijumpai pada
tingkat professional dan institusional. Perbedaan status dan kekuasaan
tetap menjadi sumber utama ketidaksesuaian yang membatasi pendirian
professional dalam aplikasi kolaborasi. Dokter cenderung pria, dari tingkat
ekonomi lebih tinggi dan biasanya fisik lebih besar dibandingkan perawat,
sehingga iklim dan kondisi sosial masih mendukung dominasi dokter. Inti
sesungguhnya dari konflik perawat dengan dokter terletak pada perbedaan
sikap profesional mereka terhadap pasien dan cara berkomunikasi
diantara keduanya.

Adapun kriteria keberhasilan/penanggulangan kolaborasi antarprofesi


yaitu :
(a) adanya saling percaya dan menghormati,
(b) saling memahami dan menerima keilmuan masing-masing,
(c) Memiliki citra diri positif,
(d) memiliki kemetangan profesional yang setara,
(c) Kepercayaan atau saling percaya,
(e) mengakui sebagai mitra kerja bukan bawahan,
(f) keinginan untuk interaksi atau koordinasi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Interprofessional education merupakan pembelajaran yang efektif
dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berkolaborasi dan
berkomunikasi secara efektif dengan tenaga kesehatan yang lain dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal.
Sedangkan, interprofessional collaboration merupakan salah satu hal
yang sangat diperlukan dalam menangani masalah kesehatan. Elemen
praktik kolaboratif termasuk tanggung jawab, akuntabilitas, koordinasi,
komunikasi, kerja sama, otonomi, saling percaya dan saling menghormati
Tanpa adanya kolaborasi dari tim kesehatan, pengobatan tidak dapat
berjalan secara optimal. Dalam kolaborasi tim kesehatan, masing-masing
tenaga kesehatan mempunyai peran dan tanggung jawabnya masing-
masing.

B. Saran
Kami berharap agar semua mahasiswa keperawatan dapat
memahami dan mendalami materi IPE dan IPC supaya
kolaborasi antara petugas kesehatan dapat berjalan lebih baik untuk
keselamatan pasien nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Becker, K.L, Hanyok, L.A, Walton-Moss, B. (2014). The turf and baggage
of nursing and medicine: Moving forward to achieve success in
interprofessional education. The Journal for Nurse Practitioners, 10:4, 240-
244
Sedyowinarso, M., a’la, M.Z., Harjanto, T., 2012, Persepsi Dan Kesiapan
Mahasiswa Tahap Akademik Terhadap Interprofessional Education di
Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, The Indonesian Journal Of
Health Science, 2(2).
World Health Organization, 2010, The Case for Interprofessional Education
and Colaborative Practice for Global Health, Framework for Action on
Interprofessional Education and Collaborative Practice, 10(3).
Bennet, P.N, Gum, L., Lindeman, I., Lawn, S., McAllister, S., Richards, J.,
Kelton, M., Ward, H. (2011). Faculty perceptions of interprofessional
education, Nurse Education Today, 31, 571-576
Buring et al. (2009). Interprofessional Education: Definitions, Student
Competencies, and Guidelines for Implementations. Am J Pharm Educ,
73(4).
Liaw, S.Y, Siau, C., Zhou, W.T, Lau. (2014). Interprofessional simulation-
based education program: A promising approach for changing stereotypes
and improving attitudes toward nurse-phisician collaboration. Applied
Nursing Research, 27, 258- 260.
Pfaff, Michele A. (2014). Learning together: The image gently
interprofessional simulation for nursing and allied health students.
Teaching and Learning in Nursing, 9 (1), 108–114.

Anda mungkin juga menyukai