Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


“INTERPROFESIONAL EDUCTION DAN INTERPROFESIONAL COLLABORATION”
Indah Wasliah,S.kep,ners,m.kep,SP.kep.an

DISUSUN OLEH :
I PUTU YOGI ADHIPRAMANA ( 021STYC20 )
PRODI/KELAS : S1 KEPERAWATAN (A1)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
MATARAM

2020/2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….....ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….1
1. Latar Belakang…………………………………………………………………..1
2. Rumusan Masalah………………………………………………………….........1
BAB II PEMBAHASAN…………...................................................................................2
A. Pengertian Interprofesional Education …………………………………………....2
B. Pengertian Interprofesional Collaboration…………………………………………2
C. Manfaat Interprofesional Education………………………………………….……3
D. Manfaat Interprofesional Collaboration…………………………………………...3
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………...4
A. KESIMPULAN………………………………………………………………….4
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………5
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah memberikan rahmat
dan karunianya kepada kita semua, sehingga berkat karunianya saya dapat menyelesaikan
makalah tentang “INTERPROFESIONAL EDUCTION DAN INTERPROFESIONAL
COLLABORATION’’.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi
pembacanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya
sehingga saya mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan makalah
selanjutnya.

Mataram, 3 November 2020


1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belakangan ini ada sebuah hal yang baru di terapkan untuk memperbaiki sistem dan kualitas
pendidikan di Indonesia yaitu Interprofesional education atau di singkat dengan IPE adalah
sebuah inovasi yang sedang dieksplorasi dalam dunia pendidikan khususnya untuk profesi
kesehatan. Pendidikan merupakan salah satu bagian dari Indonesia yang terus berkembang.
Interprofessional education merupakan suatu proses dimana sekelompok mahasiswa atau
profesi kesehatan yang memiliki perbedaan latar belakang profesi melakukan pembelajaran
bersama dalam periode tertentu, berinteraksi sebagai tujuan yang utama, serta untuk
berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan jenis pelayanan
kesehatan yang lain. Interprofessional Collaboration (IPC) adalah proses dalam
mengembangkan dan mempertahankan hubungan kerja yang efektif antara pelajar, praktisi,
pasien/ klien/ keluarga serta masyarakat untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan.
Interprofessional education, (IPE) merupakan bagian integral dari pembelajaran profesional
kesehatan, yang berfokus pada belajar dengan, dari, dan tentang sesama tenaga kesehatan
untuk meningkatkan kerja sama dan meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien. peserta
didik dari beberapa profesi kesehatan belajar bersama dalam meningkatkan pelayanan
kepada pasien secara bersama-sama (kolaborasi) dalam lingkungan interprofessional.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian interprofesional education ?
2. Pengertian interprofesional collaboration?
3. Manfaat interprofesional education?
4. Manfaat interprofesional collaboration ?
C. Tujuan Masalah
1. Supaya kita dapat mengetahui dan memahami interprofesional education
2. Supaya kita dapat mengetahui dan memahami interprofesional collaboration
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Interprofesional Education


Centre for the Advancement of Interprofessional Education (CAIPE, 2002)
menyebutkan, IPE terjadi ketika dua atau lebih profesi kesehatan belajar bersama, belajar dari
profesi kesehatan lain, dan mempelajari peran masing-masing profesi kesehatan untuk
meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan. IPE adalah suatu
pelaksanaan pembelajaran yang diikuti oleh dua atau lebih profesi yang berbeda untuk
meningkatkan kolaborasi dan kualitas pelayanan dan pelakasanaanya dapat dilakukan dalam
semua pembelajaran, baik itu tahap sarjana maupun tahap pendidikan klinik untuk menciptakan
tenaga kesehatan yang profesional (Lee et al., 2009). IPE adalah metode pembelajaran yang
interaktif, berbasis kelompok, yang dilakukan dengan menciptakan suasana belajar
berkolaborasi untuk mewujudkan praktik yang berkolaborasi, dan juga untuk menyampaikan
pemahaman mengenai interpersonal, kelompok, organisasi dan hubungan antar organisasi
sebagai proses profesionalisasi (Clifton et al., 2006). Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Broers (2009) praktek kolaborasi antar profesi didefinisikan sebagai beragam
profesi yang bekerja bersama sebagai suatu tim yang memiliki tujuan untuk meningkatkan
kesehatan pasien/klien dengan saling mengerti 7 batasan yang ada pada masing-masing profesi
kesehatan.

B. Pengertian Interprofesional Collaboration


The Canadian interprofessional health collaborative menyebutkan interprofessional collaborative
adalah kemitraan antara tim penyedia layanan kesehatan dan klien dalam pendekatan kolaboratif dan
terkoordinasi partisipatif untuk pengambilan keputusan bersama seputar masalah kesehatan dan sosial.
Praktik interprofessional collaboration telah didefinisikan sebagai proses yang mencakup komunikasi
dan pengambilan keputusan memungkinkan pengaruh sinergis dari pengetahuan dan keterampilan yang
dikelompokkan.
Elemen praktik kolaboratif termasuk tanggung jawab, akuntabilitas, koordinasi, komunikasi,
kerjasama, otonomi, saling percaya dan saling menghormati. Kemitraan inilah yang menciptakan tim
interprofesional yang dirancang untuk bekerja pada tujuan bersama untuk meningkatkan hasil pasien.
interaksi kolaboratif menunjukkan perpaduan budaya profesional Dan tercapai meskipun berbagai
keterampilan dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien ada karakteristik penting
yang menentukan efektivitas tim, termasuk anggota yang melihat peran mereka sebagai penting bagi
tim komunikasi terbuka keberadaan otonomi, dan kesetaraan sumber daya. penting untuk dicatat bahwa
kolaboratif interprofessional yang buruk dapat berdampak negatif pada kualitas perawatan pasien.
dengan demikian keterampilan dalam bekerja sebagai tim interprofessional diperoleh melalui
pendidikan interprofessional, penting untuk perawatan berkualitas tinggi.
Guna membentuk suatu team work atau kerjasama tim yang ideal dibutuhkan kooperasi dan
kolaborasi. Kooperasi (kerjasama) berarti bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan
bersama (tetapi bukan tujuan yang semestinya) Contoh kerjasama yaitu misalnya Anda berkeluarga
lalu cara bekerja sama dengan istri Anda dengan meletakkan pakaian kotor di mesin cuci turut
membantu mencuci piring dan sebagainya.
3

Lalu apa makna kolaborasi? Kolaborasi dalam bahasa inggris collaboration, berasal dari kata
collaborate yang berarti bekerja antara satu dengan yang lain, berkooperasi satu sama lain. Menurut
kamus besar bahasa indonesia online, kolaborasi adalah suatu perbuatan berupa kerjasama dengan
musuh, teman dan sebagainya. Menurut Arthur T. Himmelman, kolaborasi berupa pertukaran
informasi, berbagai segala sumber pengetahuan untuk meningkatkan kapasitas satu dengan yang lain
demi tercapainya tujuan bersama.

C. Manfaat Interprofesional Education


Tujuan IPE adalah praktik kolaborasi antar profesi, dimana melibatkan berbagai profesi
dalam pembelajaran tentang bagaimana bekerjasama dengan memberikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk berkolaborasi secara efektif (Sargeant, 2009).
Implementasi IPE di bidang kesehatan dilaksanakan kepada mahasiswa dengan tujuan untuk
menanamkan kompetensi-kompetensi IPE sejak dini dengan retensi bertahap, sehingga ketika
mahasiswa berada di lapangan diharapkan dapat mengutamakan keselamatan pasien dan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bersama profesi kesehatan yang lain. WHO (2010)
menjelaskan IPE berpotensi menghasilkan berbagai manfaat dalam beberapa aspek yaitu
kerjasama tim meliputi mampu untuk menjadi pemimpin tim dan anggota tim, mengetahui
hambatan untuk kerja sama tim; peran dan tanggung jawab meliputi pemahaman peran sendiri,
tanggung jawab dan keahlian, dan orang-orang dari jenis petugas kesehatan lain; komunikasi
meliputi pengekspresikan pendapat seseorang kompeten untuk rekan, mendengarkan anggota
tim. belajar dan refleksi kritis meliputi cermin kritis pada hubungan sendiri dalam tim,
mentransfer IPE untuk pengaturan kerja; hubungan dengan pasien, dan mengakui kebutuhan
pasien meliputi bekerja sama dalam kepentingan terbaik dari pasien, terlibat dengan pasien,
keluarga mereka, penjaga dan masyarakat sebagai mitra dalam manajemen perawatan; praktek
etis meliputi pemahaman pandangan stereotip dari petugas kesehatan lain yang dimiliki oleh
diri dan orang lain, mengakui bahwa setiap tenaga kesehatan memiliki pandangan yang
samasama sah dan penting. Proses IPE membentuk proses komunikasi, tukar pikiran, proses
belajar, sampai kemudian menemukan sesuatu yang bermanfaat antar para pekerja profesi
kesehatan yang berbeda dalam rangka penyelesaian suatu masalah 9 atau untuk peningkatan
kualitas kesehatan.
D. Manfaat interprofesional collaboration
World Health Organization (2010) menyajikan hasil penelitian di 42 negara tentang dampak
dari penerapan praktek kolaborasi dalam dunia kesehatan menunjukkan hasil bahwa
praktek kolaborasi dapat meningkatkan keterjangkauan serta koordinasi layanan
kesehatan, penggunaan sumber daya klinis spesifik yang sesuai, outcome kesehatan bagi
penyakit kronis, dan pelayanan serta keselamatan pasien. WHO (2010) juga menjelaskan
praktek kolaborasi dapat menurunkan komplikasi yang 8 dialami pasien, jangka waktu
rawat inap, ketegangan dan konflik di antara pemberi layanan (caregivers), biaya rumah
sakit, rata-rata clinical error, dan rata-rata jumlah kematian pasien.
4

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Interprofessional education merupakan pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam berkolborasi dan berkomunikasi secar efektif dengan tenaga
kesehatan yang lain dalam memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal.

Sedangkan, interprofessional collaboration merupakan salah satu hal yang sangat


diperlukan dalam menangani masalah kesehatan. Elemen praktik kolaboratif termasuk
tanggung jawab, akuntabilitas, koordinasi, komunikasi, kerjasama, otonomi, saling percaya dan
saling menghormati Tanpa adanya kolaborasi dari tim kesehatan, pengobatan tidak dapat
berjalan secara optimal. Dalam kolaborasi tim kesehatan, masing-masing tenaga kesehatan
mempunyai peran dan tanggung jawabnya masing-masing.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/11576260/Interprofessional_education
http://abstrak.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012106
http://www.interprofessionalprofessionalism.org/
https://fatinmaziahreguler2007.wordpress.com/2011/02/17/millenium-development-goalmdg-
dan-kaitannya-dengan-interprofessional-collaboration/

Anda mungkin juga menyukai