Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

INTERPROFESIONAL EDUCATION & INTERPERSONAL COLLABORATION

MAKALAH

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas mata kuliah

Konsep Dasar Keperawatan I

Oleh

Nur Nilam Sari

NIM 191211635

Kelas 1C S1 Kep.

Dosen Pengampu

Meria Kontesa, Skp., M. Kep

PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MERCUBAKTIJAYA PADANG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yangtelah memberi rahmat, hidayah, kasih, dan sayangnya
sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan lancar tanpa rintangan yang berarti.
Makalah ini menyajikan tentang “ Interprofesional Education & Interprofesional
Collaboration“ sehingga dapat menambah pengetahuan pembaca dan saya sendiri dan dapat
mengambil pelajaran dari makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih sempurna makalah ini maupun
makalah-makalah berikutnya. Semoga makakalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 27 Oktober 2019

Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Makalah ............................................................................................ 2
D. Manfaat Makalah .......................................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. Defenisi Interprofesional Education & Interprofesional Collaboration ...... 3


B. Tujuan dan manfaat IPE & IPC ................................................................... 4
C. Gambaran pelaksanaan IPE & IPC .............................................................. 5
D. Hambatan dan penanggulangan IPE dan IPC .............................................. 7

BAB III. PENUTUP ............................................................................................... 8

A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9


ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era kemajuan ilmu kesehatan saat ini, pendidikan merupakan suatu hal yang
penting dalam mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan,berdasarkan hal tersebut
maka untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakan perlunya sistem pendidikan yang
bermutu dan mempunyai orientasi pada ilmu pengetahuan yang berkembang pesat seperti
saat iniyang (Febriyani, 2014). Peningkatan permasalahan pasien yang kompleks
membutuhkan keterampilan dan pengetahuan dari beberapa tenaga profesional (Keshtkaran
et al., 2014). Oleh karena itu kerja sama dan kolaborasi yang baik antar profesi kesehatan
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan pasien dalam melakukan pelayanan
kesehatan. Pendekatan kolaborasi yang masih berkembang saat ini yaitu interprofessional
collaboration (IPC) sebagai wadah dalam upaya mewujudkan praktik kolaborasi yang
efektif antar profesi. Terkait hal itu maka perlu diadakannya praktik kolaborasi sejak dini
dengan melalui proses pembelajaran yaitu dengan melatih mahasiswa pendidikan
kesehatan. Sebuah grand design tentang pembentukan karakter kolaborasi dalam praktik
sebuah bentuk pendidikan yaitu interprofessional education (IPE) (WHO, 2010,
Department of Human Resources for Health).
Perkembangan praktek interprofesional dan fungsional yang terbaik dapat Dicapai
melalui pembelajaran antar professional (Williams et al., 2013). Menurut Luecth et al.
(1990) didalam IEPS (Interdisciplinary Education Perception Scale) diterangkan terdapat
empat komponen persepsi tentang Interprofessional Education yaitu kompetensi dan
otonomi, persepsi Kebutuhan untuk bekerja sama, bukti kerjasama yang sesungguhnya, dan
Pemahaman terhadap profesi lain
1

B. Rumusan Masalah

1. Apa Definisi Interprofesional Education & Interprofesional Collaboration?


2. Bagaimana tujuan dan manfaat IPE & IPC?
3. Bagaimana Gambaran pelaksanaan IPE & IPC?
4. Apa saja Hambatan dan penanggulangan IPE & IPC?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui Definisi Interprofesional Education & Interprofesional
Collaboration
2. Mengetahui tujuan dan manfaat IPE & IPC
3. Mengetahui Gambaran pelaksanaan IPE & IPC
4. Mengetahui Hambatan dan penanggulangan IPE & IPC

D. Manfaat Makalah

Menambah wawasan tentang Interprofessional Education dan Interprofesional


Collaboration dalam dunia Kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Interprofesional Education & Interprofesional Collaboration

Interprofessional education (IPE) adalah suatu pelaksanaan pembelajaran yang


diikuti oleh dua atau lebih profesi yang berbeda untuk meningkatkan kolaborasi dan
kualitas pelayanan dan pelaksanaanya dapat dilakukan dalam semua pembelajaran, baik
itu tahap sarjana maupun tahap pendidikan klinik untuk menciptakan tenaga kesehatan
yang professional.
Beberapa ahli mengungkapkan IPE dapat menjadi dasar dalam pembentukan
kolaborasi. Seperti halnya pendapat Mendez et. al.,(2008) IPE merupakan hal yang
potensial sebagai media kolaborasi antar profesional kesehatan dengan menanamkan
pengetahuan dan skill dasar antar profesional dalam masa pendidikan. IPE merupakan
hal yang penting dalam membantu pengembangan konsep kerja sama antar profesional
yang ada dengan mempromosikan sikap dan perilaku yang positif antar profesi yang
terlibat di dalamnya.
Sedangkan Interprofessional Collaboration (IPC) adalah proses dalam
mengembangkan dan Mempertahankan hubungan kerja yang efektif antara pelajar,
praktisi, Pasien/ klien/ keluarga serta masyarakat untuk mengoptimalkan pelayanan
Kesehatan.Ketika banyak petugas kesehatan Dari latar belakang berbeda, Bekerjasama
dengan pasien, Keluarga, pengasuh dan Masyarakat untuk memberikan Perawatan
berkualitas tertinggi (WHO,2010). Interprofessional Collaboration adalah kerja sama
dengan satu atau lebih anggota tim kesehatan untuk mencapai tujuan umum dimana
masing – masing anggota memberikan kontribusi yang unik sesuai dengan batasannya
masing –masing. Hubungan keduanya adalah Meningkatkan kepuasan profesional IPE
dan IPC memupuk praktik kolaboratif di mana dukungan timbal balik meringankan
tekanan pekerjaan, baik dengan menetapkan batasan pada tuntutan yang dibuat pada
satu profesi atau dengan memastikan bahwa dukungan dan bimbingan lintas-
profesional diberikan dengan baik.

B. Tujuan dan Manfaat IPE & IPC


Tujuan IPE
1. Mempersiapkan semua siswa profesi kesehatan untuk dengan sengaja bekerja
bersama dengan tujuan bersama untuk membangun perawatan kesehatan yang
lebih aman dan lebih baik.
2. Meningkatkan pelatihan berbasis tim (pengetahuan, ketrampilan, sikap) yang
mengarah pada peningkatan kualitas dan keamanan dalam perawatan pasien
berbasis tim (perilaku, kompetensi).
3. Bagaimana perawatan disampaikan sama pentingnya dengan perawatan apa
yang disampaikan.
Tujuan IPE adalah praktik kolaborasi antar profesi, dimana melibatkan berbagai
profesi dalam pembelajaran tentang bagaimana bekerjasama dengan memberikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk berkolaborasi secara
efektif (Sargeant, 2009). Implementasi IPE di bidang kesehatan dilaksanakan
kepada mahasiswa dengan tujuan untuk menanamkan. kompetensi-kompetensi IPE
sejak dini dengan retensi bertahap, sehingga ketika mahasiswa berada di lapangan
diharapkan dapat mengutamakan keselamatan pasien dan peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan bersama profesi kesehatan yang lain (Buring et al., 2009).

Manfaat IPE
World Health Organization (2010) menyajikan hasil penelitian di 42 negara
tentang dampak dari penerapan praktek kolaborasi dalam dunia kesehatan
menunjukkan hasil bahwa praktek kolaborasi dapat meningkatkan keterjangkauan
serta koordinasi layanan kesehatan, penggunaan sumber daya klinis spesifik yang
sesuai, outcome kesehatan bagi penyakit kronis, dan pelayanan serta keselamatan
pasien. WHO (2010) juga menjelaskan praktek kolaborasi dapat menurunkan
komplikasi yang dialami pasien, jangka waktu rawat inap, ketegangan dan konflik
di antara pemberi layanan (caregivers), biaya rumah sakit, rata-rata clinical error,
dan rata-rata jumlah kematian pasien.

Tujuan IPC
Pendekatan kolaborasi yang masih berkembang saat ini yaitu Interprofessional
collaboration (IPC) sebagai wadah dalam upaya Mewujudkan praktik kolaborasi
yang efektif antar profesi. Terkait hal itu Maka perlu diadakannya praktik
kolaborasi sejak dini dengan melalui Proses pembelajaran yaitu dengan melatih
mahasiswa pendidikan Kesehatan. IPC merupakan wadah kolaborasi efektif untuk
meningkatkan Pelayanan kesehatan kepada pasien yang didalamnya terdapat
profesi Tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat, farmasi, ahli gizi, dan
Fisioterapi (Health Professional Education Quality (HPEQ), 2011).

Manfaat IPC

• Meningkatakan komunikasi
• Peningkatan efisiensi
• Meningkatkan semangat kerja karyawan
• Menumbuhkan kreativitas
• Pemecahan masalah yang lebih baik
• Jaringan
• Hasil klinis yang lebih baik, efektivitas Biaya,keamanan
• Memperkuat identitas profesional

C. Gambaran pelaksanaan IPE dan IPC


Sejak WHO (2010) mengidentifikasi IPE sebagai komponen penting dari
perawatan kesehatan primer pada tahun 1978, berbagai universitas di dunia mulai
mengembangkan IPE dalam kurikulum mereka. Salah satu universitas yang relah
menerapkan IPE adalah Universitas Australia. Pada tahun 2009 telah dibentuk
sebuah komite yang terdiri dari perwakilan seluruh program profesi kesehatan di
Universitas Australia yang bertugas membahas pelaksanaan IPE
danmengidentifikasi berbagai hambatan yang ada. Mahasiswa keperawatan,
patologi, pendidikan dokter, kesehatan masyarakat desa, gizi kesehatan, kesehatan
masyarakat, psikologi dan psikiatri di Universitas Australia belajar bersama dan
berkolaborasi dalam sebuah pendidikan interprofessional. Program pendidikan
6

tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa


dalam bekerjasama dengan profesi kesehatan yang lain. Universitas di Eropa dan
Amerika juga telah mengaplikasikan IPE dalam kurikulum pendidikan mereka.
Terdapat departemen khusus di bagian pendidikan fakultas yang mengelola IPE
secara tersendiri yang mengelola dan melakukan managemen terhadap pelaksanaan
IPE. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah dengan ceramah dan diskusi di
kelas, fieldtrip untuk memperdalam pengetahuan mereka dan melakukan diskusi
kelompok dengan topil-topik pembelajaran tertentu (The University of Queensland,
2005). Pada pelaksanaan program IPE terdapat pengelompokan program dan
pengembangan governance model dalam kurikulum IPE. Metode Interprofessional
Learning Clinic (ILC) dan Stimulated Practice Centre (SPC) mempermudah
integrasi pelaksanaan IPE. Para mahasiswa menjadi mampu mengaitkan antara teori
dengan praktek secara teamwork yang dapat meningkatkan outcome pasien
(Wolfson, 2007)

Dengan di terapkan pelaksanaan IPE otomatis pelaksanaan IPC juga


diterapkan Karena dengan adanya Interprofesional ColaborationAtau dinilai
penting serta dapat meningkatkan kualitias dan efektiftivitas pada sistem pelayanan
kesehatan di masyarakat Kolaborasi interpro1esi dalam pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat memiliki potensi yang komprehensif dalam hal menawarkan
perawatan pasien dengan biaya yang sedikit atau hemat biaya dan adanya inovasi
baru pada promosi kesehatan serta pencegahan penyakit di masyarakat.Kolaborasi
interpro1esi juga merupakan penerapan dari UUD Nomor 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan daerah pada sektor kesehatan, yang isinya mengenai kebutuhan
sebuahtim medis dalam pelayanan kesehatan. Tim yang dimaksud tidak hanya
terdiri dari para dokter,tetapi juga terdiri dari beberapa praktisi kesehatan dari
bidang-bidang yang terkait, sepertimisalnya perawat, ahli gizi, 1isioterapis, para
teknisi kesehatan dan lain sebagainya. Karena hal itulah, untuk menciptakan adanya
Kolaborasi Interprofesional atau Interprofesional Colaboration Khususnya di
Indonesia, perlu adanya penerapan sistem atau kurikulum pendidikan bagi calon
praktisi atau tenaga kesehatan yang mencakup mengenai Kolaborasi
Interprofesional.
7

D. Hambatan Penanggulangan IPE dan IPC


Berbagai penelitian mengenai hambatan IPE dan IPC sudah banyak dilakukan.
Hambatan ini terdapat dalam berbagai tingkatan dan terdapat pada
pengorganisasian, pelaksanaan, komunikasi, budaya ataupun sikap. Sangat
Universitas Sumatera Utara 17 penting untuk mengatasi hambatan-hambatan ini
sebagai persiapan mahasiswa dan praktisi profesi kesehatan yang lebih baik demi
praktik kolaborasi hingga perubahan sistem pelayanan kesehatan Sedyowinarso,
dkk., 2012.
Beberapa hambatan yang mungkin Muncul adalah kalender/
penanggalan Akademik, peraturan akademik, struktur Penghargaan akademik,
lahan praktik klinik, Masalah komunikasi, bagian disiplin ilmu, Bagian
professional, evaluasi pengembangan, Pengembangan pengajar, sumber keuangan,
Jarak geografis, kekurangan pengajar Interdisipliner, kepemimpinan dan dukungan
Administrasi, tingkat persiapan peserta didik, Logistik, kekuatan pengaturan,
promosi, Perhatian dan penghargaan, resistensi Perubahan, beasiswa, dan
komitmen terhadap Waktu (ACCP, 2009). Terdapat beberapa hambatan-hambatan
Lain, diantaranya hambatan logistik yang Mencakup jumlah siswa yang ikut serta
dalam Program IPE untuk berkolaborasi oleh karena Jadwal mereka. Selain itu,
hambatan internal Yang mencakup pentingnya kebutuhan untuk
Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi hambatanhambatan yangmuncul
dapat dilakukan dengan penyesuaian jadwal antar profesi yang bersangkutan, ada
nya sikap disiplin dan saling memahami untuk terciptanyakomunikasi dan kedisipl
inan yang baik, menyiapkan bahan diskusi di harisebelumnya, "financial yang cuk
up untuk pengadaan "fasilitas pendukung dalam IPE & IPC.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peningkatan komunikasi secara efektif dengan tim kesehatan lain


dibutuhkan dalam pelaksanaan Interprofessional Collaboration sehingga
petugas kesehatan dapat melakukan tindakan pelayanan kesehatan yang aman
dan efektif. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan komunikasi antar
profesi adalah dengan catatan perkembangan pasien terintegrasi.Oleh karena itu
kerja sama dan kolaborasi yang baik antar profesi kesehatan sangat dibutuhkan
untuk meningkatkan kepuasan pasien dalam melakukan pelayanan kesehatan.
Pendekatan kolaborasi yang masih berkembang saat ini yaitu interprofessional
collaboration (IPC) sebagai wadah dalam upaya mewujudkan praktik kolaborasi
yang efektif antar profesi.

B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat menjadi pendamping mahasiswa untuk
mendalami materi tentang IPE dan IPC agar dapat berguna dalam dunia
kesehatan dan saat bekerja nantinya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Becker, K.L, Hanyok, L.A, Walton-Moss, B. (2014). The turf and baggage of nursing
and medicine: Moving forward to achieve success in interprofessional education. The
Journal for Nurse Practitioners, 10:4, 240-244

Bennet, P.N, Gum, L., Lindeman, I., Lawn, S., McAllister, S., Richards, J., Kelton, M.,
Ward, H. (2011). Faculty perceptions of interprofessional education, Nurse Education
Today, 31, 571-576

Buring et al. (2009). Interprofessional Education: Definitions, Student Competencies,


and Guidelines for Implementations. Am J Pharm Educ, 73(4).

Liaw, S.Y, Siau, C., Zhou, W.T, Lau. (2014). Interprofessional simulation-based
education program: A promising approach for changing stereotypes and improving
attitudes toward nurse-phisician collaboration. Applied Nursing Research, 27, 258-260.

Pfaff, Michele A. (2014). Learning together: The image gently interprofessional


simulation for nursing and allied health students. Teaching and Learning in
Nursing, 9 (1), 108–114.
9

Anda mungkin juga menyukai