Anda di halaman 1dari 11

“EPILEPS

I”
“KELOMPOK 2”
“KELOMPOK 2”

NAMA ANGGOTA:
1. DIAN PRATIWI
2. RENI ASTUTI BASIR
3. EKA ROSMIATI BULAN NISA
4. NUR INTAN FAHIRA SYAMHAR
5. REZKI AULIA DEVITHA
DEFINISI
Epilepsi adalah gangguan kronis pada otak yang terdapat di seluruh dunia yang ditandai dengan kejang
berulang. Di beberapa bagian dunia, orang-orang yang menderita epilepsi dan keluarga mereka menerima
stigma yang buruk sehingga mengakibatkan terjadinya diskriminasi.
ETIOLOGI

Beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan epilepsi


adalah:
-Riwayat sakit berat saat kehamilan.
-Riwayat cedera otak traumatik
-Kejang demam.-Riwayat epilepsi pada keluarga.
-Skor APGARyang rendah saat lahir.Stress
gangguan elektrolit (contohnya hipoglikemia,
hiponatremia, hipernatremia, hipokalsemia)
Manifestasi
klinis

Bangkitan epilepsi adalah manifestasi klinis


dari bangkitan serupa (stereotipik) yang
berlebihan dan abnormal, berlangsung
secara tiba-tiba dan sementara, dengan
atau tanpa perubahan kesadaran,
disebabkan oleh hiperaktifitas listrik
sekelompok sel saraf di otak yang bukan
disebabkan oleh suatu penyakit otak akut.
“PATOFISIOLO
GI”
Patofisiologi epilepsi berdasarkan
mekanisme imbalans eksitasi dan
inhibisi. Aktivitas kejang sangat
dipengaruhi oleh perubahan
eksitabilitas sel-sel saraf dan
hubungan antar sel-sel saraf.
Kejang dapat dipicu oleh eksitasi
ataupun inhibisi pada sel saraf.
“KOMPLIKASI”
Sejumlah ahli menduga bahwa kondisi ini
disebabkan oleh faktor genetik (keturunan).
Epilepsi simptomatik, disebut juga epilepsi
sekunder. Ini merupakan jenis epilepsi yang
penyebabnya bisa diketahui. Sejumlah faktor,
seperti luka berat di kepala, tumor otak, dan
stroke diduga bisa menyebabkan epilepsi
sekunder.
“PENANGANAN/
PENATALAKSANAAN”
Penatalaksanaan epilepsi bertujuan untuk menghilangkan serangan kejang pada pasien
epilepsi tanpa disertai efek samping bermakna. Tatalaksana epilepsi secara umum dapat
dibagi menjadi terapi farmakologi dan terapi non farmakologi.[13]Terapi
FarmakologiTerapi farmakologi pada pasien epilepsi adalah dengan pemberian obat anti
epilepsi, yang dapat diberikan secara monoterapi atau politerapi. Keuntungan
pengobatan monoterapi adalah efek samping yang timbul lebih sedikit serta biaya yang
jelas lebih murah. Hanya saja berdasarkan hasil studi yang ada, pasien yang
memberikan respon terapi yang baik berupa penurunan episode kejang hanya 70% saja.
Bila pasien tetap tidak merespon setelah pemberian double terapi, pemberian triple
terapi angka keberhasilan hanya < 5%.
“PEMERIKSAAN PENUNJANG”
Tes darah, untuk mendeteksi kelainan genetik atau infeksi.
Pemindaian dengan MRI dan CT scan, untuk mendeteksi
perdarahan, tumor, atau gangguan lain di dalam otak.
Elektroensefalografi (EEG), untuk melihat aktivitas listrik di otak
dengan menempelkan elektroda ke kulit kepala.
“KESIMPULAN”
Apakah epilepsi itu ?
Suatu kedaan dimana beberapa bagian otak mengalami listrik
secara serentak dan mengakibatkan bangkitan / kejang.
Siapa saja yang bisa terkena epilepsi ?
Epilepsi bisa menyerang siapa saja termasuk anda, tidak selalu
melalui garis keturunan.
Bisakah epilepsi disembuhkan ?
Epilepsi bisa disembuhkan dengan meminum obat anti epilepsi
dan hidupo secara teratur.
Dimana tempat pengobatan epilepsi ?
Segera bawa ke dookter, rumah sakit atau puskesmas terdekat.
Apakahg epilepsi merupakan penyakit jiwa ?
Epilepsi bukan penyakit gangguan jiwa.
Seberapa bahayakah epilepsi itu ?
Berbahaya jika tidak ditangani secara tepat.
SEKIAN&TERIMA KASIH
SEMOGA PRESENTASI KAMI BISA MENAMBAH
ILMU DAN PENGETAHUAN BAGI KITA
SEMUA

Anda mungkin juga menyukai