Kep
KDK 1
INTERPROFESIONAL COLABORATION
PRODI. S1 KEPERAWATAN
STIKES MANDALA WALUYA KENDARI
TA .2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kelompok kami telah menyelesaikan tugas ini dengan
lancar dan sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Dosen selaku Dosen mata
pelajaran kuliah KDK 1 .
Tugas makalah ini merupakan salah satu tugas di bidang mata pelajaran
kuliah kami yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
“Interprofesional collaboration”. Makalah ini berisikan tentang informasi
mengenai Apa itu? “Kolaborasi interprofesional”.
Dengan terselesaikannya tugas makalah kami ini, maka kami berharap telah
memenuhi tugas KDK dan mendapatkan respon yang baik dari dosen . Serta
bermanfaat bagi teman-teman sekalian. kami menyadari bahwa Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB. I. PENDAHULUAN
1.1. Latar 1
Belakang ............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3. Tujuan .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengedukasi masyarakat ,mahasiswa
dan pelajar lain agar lebih dalam mengetahui kolaborasi di rumah sakit
makalah ini membantu masyrakat , mahasiswa dan pelajar untuk mengetahui
definisi interprofesional collaboration , mengetahui pelaksanaan
interprofesional collaboration , mengetahui penerapan interprofesional
collaboration di rumah sakit , mengetahui elemen interprofesional
collaboration , mengetahui strategi interprofesional collaboration ,mengetahui
pendekatan interprofesional collaboration secara holistic,mengetahui manfaat
interprofesional collaboration dan dapat mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi kesenjangan dalam berkolaborasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kolaborasi interprofesional dilingkungan kerja professional telah diakui
oleh keperawatan, kedokteran gigi, kedokteran, dokter, farmasi, dan
kesehatan masyarakat organisasi professional sebagai komponen penting
untuk aman, tinggi, kualitas, diakses, petawatan pasien berpusat. Kolaborasi
professional bekerja di profesi kesehatan untuk bekerja sama, berkolaborasi,
berkomunikasi dan mengintegrasikan pelayanan dalam tim untuk memastikan
perawatan yang terus menerus dan dapat diandalkan.
(InterprofesionalPendidikan Collaborative Panel Ahli, 2011)
2.3 Penerapan Interprofesional Collaboration Di rumah sakit
Adanya rasa saling percaya dan menghormati
Saling memahami dan saling menerima keilmuan masing – masing
Memiliki citra diri positif
Memiliki kematangan professional yang setara (yang timbul dari pendidikan
dan pengalaman)
Mengakui sebagai mitra kerja bukan bawahan
Keinginan untuk bernegosiasi
Model praktekkolaborasi :
Interaksi Perawat-Dokter dalam persetujuan praktek
Kolaborasi Perawat-Dokter dalam memberikan pelayanan
Tim ini terdisiplin atau komitmen
4
Menurut Interprofessional Education Collaborative Expert Panel di
Amerika Serikat dalam Care Competencies for Interprofessional
Collaborative Practice 2011, domain kompetensi interprofesi dalam
melaksanakan pratek kolaborasi adalah etika interprofesi, peran dan tanggung
jawab, komunikasi, serta kerja sama dalam tim.Keempat domain tersebut
dapat dicapai dan dikembangkan oleh tenaga kesehatan melalui proses yang
memberikan kesempatan untuk secara bersama-sama berinteraksi antar
negara kesehatan dari latar belakang profesi yang berbeda sehingga
kedepannya tenaga kesehatan akan lebih siap melaksanakan praktek
kolaborasi dalam pelayanan kesehatan.
5
2.6 Pendekatan Collaboration Interprofesional Secara Holistic
Dalam asuhan klinis, pemberian yang terdiri dari berbagai profesi bekerja
dalam sebuah tim dengan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
sebagai clinical leader-nya. Tim akan bekerja dengan baik apabila dapat
melakukan fungsinya secara efektif sehingga luaran atau outcome
mewujudkan kerja sama yang baik antara anggota tim. Kerja tim yang baik
tergantung pada komitmen dan komponen dari komponen tim tersebut, akan
membuat tim tersebut berjalan secara bersamaan atau hanya akan berjalan
sesuai dengan arah profesi masing-masing. Praktik kolaborasi interprofesi
(interprosessional collaborative practice) adalah asuhan yang kompherensif
kepada pasien oleh multi profesi pemberian asuhan yang berkolaborasi dalam
tim untuk memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai kebutuhan pasien.
Dalam interprofessional collaborative practice terdapat 6 domain (RNAO,
2013), yaitu :
Pendapat keahlian( care expertise ).
Kekuatan dan kewenangan ( shared power )
Kepemimpinan kolaboratif ( collaborative leadership)
Optimasi profesi, peran dan ruang lingkup ( optimizing profession,
role, and scopes)
Pengambilan kebutuhan bersama ( shared decision making)
Kelompok yang difungsikan dengan baik ( group functioning)
6
2.7 Manfaat Interprofesional Collaboration
Dalam hal persepsi terhadap manfaat kolaborasi interprofesi, semua
responden memiliki persepsi yang positif terhadap pelaksanaan kolaborasi
interprofesi. Responden menyebutkan bahwa kolaborasi interprofesi selain
bermanfaat bagi pasien karena pelayanan lebih komprehensif, juga
bermanfaat bagi tenaga kesehatan karena meningkatkan pengetahuan,
wawasan serta hubungan interpersonal antar tenaga kesehatan.
Persepsi responden terhadap manfaat kolaborasi interprofesi tersebut
didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh Kramer dan
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA