Oleh
NIM. 2030913320009
LAPORAN PENDAHULUAN
IMPLEMENTASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN
INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) DAN INTERPROFESSIONAL
COLLABORATION (IPC)
Oleh
NIM. 2030913320009
Mengetahui,
Herry Setiawan, S.Kep, Ns., M.Kep Herry Setiawan, S.Kep, Ns., M.Kep
NIP. NIP.
ii
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 3
A. Pengertian IPE - IPC ......................................................................................... 3
B. Tujuan IPE - IPC ............................................................................................... 3
C. Manfaat IPE - IPC ............................................................................................. 4
D. Kompetensi IPE - IPC ....................................................................................... 4
E. Karakteristik Model IPE - IPC yang Ideal......................................................... 5
F. Metode Pelaksanaan IPE - IPC ..........................................................................6
G. Hambatan IPE - IPC .......................................................................................... 6
H. Komunikasi Interprofessional............................................................................6
BAB 3 MANAJEMEN KEPERAWATAN DI ERA AKREDITASI RUMAH
SAKIT ..............................................................................................................8
BAB 4 PENUTUP ............................................................................................................9
A. Kesimpulan ........................................................................................................9
B. Saran .................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tenaga kesehatan merupakan tenaga profesional yang memiliki tingkat keahlian
dan pelayanan yang luas untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan yang berfokus pada kesehatan pasien. Tenaga kesehatan
memiiki tuntutan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu di era
global seperti saat ini. Pelayanan bermutu dapat diperoleh melalui praktik
kolaborasi antar tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah
perawat, dokter, dokter gigi, bidan, apoteker, dietisien, dan kesehatan masyarakat
(Kusumaningrum & Anggorowati, 2018).
1
Interprofessional Education penting diimplementasikan untuk pencapaian Patient
safety, lemahnya kolaborasi pada tenaga kesehatan antarprofesi secara tidak
langsung membuat pasien dalam sebuah resiko kesalahan dalam perawatan yang
akan mempengaruhi keselamatan nyawa pasien. Sudah dapat dibuktikan bahwa
Interprofessional Education (IPE) dapat meningkatkan upaya Interprofessional
Collaboration karena apabila peningkatan hanya dialami oleh satu profesi belum
tentu akan berpengaruh terhadap profesi lain. Interprofessional Education yang
dilakukan sejak dini akan meningkatkan fokus pelayanan kesehatan yang dilakukan
oleh antar profesi tenaga kesehatan (Royal College of Nursing, 2006).
B. Tujuan Penulisan
1) Mengetahui tentang pengertian IPE dan IPC
2) Mengetahui tentang tujuan IPE dan IPC
3) Mengetahui tentang manfaat IPE dan IPC
4) Mengetahui tentang kompetensi IPE dan IPC
5) Mengetahui tentang karakteristik model IPE dan IPC yang ideal
6) Mengetahui tentang metode pelaksanaan IPE dan IPC
7) Mengetahui tentang hambatan IPE dan IPC
8) Mengetahui tentang komunikasi interprofessional
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Hasil dari pelaksanaan IPE dapat dikelompokkan menurut domain, antara lain (1)
kerja tim: mampu menjadi seorang pemimpin dan mengetahui hambatan dalam
kerja tim; (2) peran dan tanggung jawab: mampu memahami area kompetensi
masing-masing profesi dan melakukannya dengan penuh tanggung jawab; (3)
3
komunikasi: mampu mengungkapkan pendapat dan mampu menjadi pendengar
yang baik terhadap anggota tim yang lain; (4) pembelajaran dan refleksi yang kritis:
menggambarkan adanya hubungan yang kritis dalam tim, mentransfer
interprofessional learning ke dalam lingkungan kerja; (5) hubungan dengan dan
mengenali kebutuhan pasien: mampu bekerjasama dalam kepentingan pasien
sebagai mitra dalam manajemen perawatan; (6) etika praktik: memahami
pandangan dari stereotype dari diri sendiri dan profesi lain, mengakui bahwa
pandangan yang dimiliki oleh setiap petugas kesehatan itu sama pentingnya dan
berlaku (WHO, 2010).
4
No. Kompetensi Utama Komponen Kompetensi
1. Kompetensi pengetahuan - Strategi koordinasi
- Model berbagi tugas/ pengkajian situasi
- Kebiasaan karakter bekerja dalam tim
- Pengetahuan terhadap tujuan tim
- Tanggung jawab tugas spesifik
2. Kompetensi keterampilan - Pemantauan kinerja secara bersama-sama
- Fleksibilitas/ penyesuaian
- Dukungan/ perilaku saling mendukung
- Kepemimpinan tim
- Pemecahan konflik
- Umpan balik
- Komunikasi / pertukaran informasi
3. Kompetensi sikap orientasi - Kemajuan bersama
tim (moral) - Berbagi pandangan/ tujuan
4. Kompetensi kemampuan - Kepaduan tim
tim - Saling percaya
- Orientasi bersama
- Kepentingan bekerja tim
(Sumber : American College of Clinical Pharmacy, 2009)
5
kurikulum pendidikan di semua program pelayanan kesehatan untuk memastikan
keberadaan jangka panjang IPE yang berkelanjutan (ACCP, 2009).
H. Komunikasi Interprofessional
Interprofesional collaboration untuk meningkatkan keselamatan pasien dapat
dilakukan dengan melaksanakan komunikasi yang efektif antar petugas dan staf di
6
rumah sakit. Kolaborasi ini dapat diwujudkan dengan melaksanakan komunikasi
yang efektif. Komunikasi yang efektif antar perawat dan tenaga kesehatan dapat
memberikan efek yang baik bagi keselamatan pasien. Komunikasi yang efektif
dapat mempermudah perawat untuk bertukar pikiran dengan tenaga kesehatan
lainnya dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada pasien. Meningkatkan
pengetahuan perawat dan dokter tentang pendekatan yang berbeda dan persepsi
tentang komunikasi perawat- dokter dan kolaborasi dapat menyebabkan saling
pengertian yang lebih baik dan hubungan yang lebih efektif kolaboratif (Rokhmah,
2017).
7
BAB 3
MANAJEMEN KEPERAWATAN DI ERA AKREDITASI RUMAH SAKIT
Pemberian pelayanan dan asuhan kepada pasien merupakan tanggung jawab rumah
sakit. Untuk memberikan pelayanan dan asuhan pasien yang efektif dan aman
diperlukan adanya komunikasi yang yang efektif, kolaborasi, serta implementasi yang
sesuai dengan kebutuhan pasien. Sesuai dengan Standar PAP 2 pada Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1, yaitu ditetapkan proses untuk melakukan
integrasi serta koordinasi pelayanan dan asuhan kepada setiap pasien. Metode
interprofessional education – collaboration dapat diterapkan di rumah sakit, karena IPE
– IPC memungkinkan adanya kolaborasi antar profesi yang bertujuan untuk mencapai
asuhan dan pelayanan pasien yang efektif dan aman.
8
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Interprofessional education (IPE) merupakan suatu proses yang melibatkan
sekelompok profesi kesehatan yang berbeda dan melakukan pembelajaran bersama
dalam periode tertentu, yang memungkinkan adanya kolaborasi untuk
meningkatkan outcome kesehatan pasien.
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, H., dkk. 2001. “Developing An Evidence Base For Interdisciplinary Learning:
A Systematic Review”. Journal of Advanced Nursing. Vol. 35.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Agustus 2017. Standar Nasional Akreditasi Rumah
Sakit, Edisi 1.