Oleh:
KELOMPOK A
Ainun Kamilah,S.Kep NIM. 1930913320013
Nur Miftahul Jannah,S. Kep NIM. 1930913320023
Retno Febriyanti, S.Kep NIM. 1930913320020
Yulia Yunara, S.Kep NIM. 1930913320021
Muhammad Hapi, S.Kep NIM. 1930913310015
LAPORAN PENDAHULUAN
Oleh:
KELOMPOK A
Ainun Kamilah,S.Kep NIM. 1930913320013
Nur Miftahul Jannah,S. Kep NIM. 1930913320023
Retno Febriyanti, S.Kep NIM. 1930913320020
Yulia Yunara, S.Kep NIM. 1930913320021
Muhammad Hapi, S.Kep NIM. 1930913310015
Mengesahkan,
Pembimbing Akademik
TRAUMA SERVIKAL
PENGERTIAN Patofisiologi
MANIFESTASI KLINIS
ETIOLOGI
Trauma servikal adalah cidera yang mengenai tulang Trauma pada tulang leher fraktur pusat-pusat
servikal akibat trauma yang dapat menyebabkan 1) Nyeri persarafan terganggu akibat saraf yang melalui daerah
1) Kecelakaan lalu lintas 2) Bengkak/edema
fraktur atau pergeseran satu atau lebih pada tulang 2) Kecelakaan olahraga vertebra terjepit kerja organ terganggu mengalami
vertebra sehingga mengakibatkan deficit neurologi. 3) Memar/ekimosis kelumpuhan. Fraktur servikal blok saraf parasimpatis
3) Terjatuh dari ketinggian 4) Spasme otot
4) Kecelakaan kerja iskemia dan hipoksemia gangguan kebutuhan oksigen.
5) Penurunan sensasi Fraktur servikal pelepasan mediator kimia nyeri
6) Gangguan fungsi syok spinal gangguan sistem saraf spinal gangguan
Epidemiologi
7) Mobilitas abnormal sistem saraf spinal kelumpuhan pada organ pernapasan,
Trauma medula spinalis terjadi pada 8) Krepitasi ektremitas, pencernaan dan sistem perkemihan. Cedera pada
30.000 pasien setiap tahun di Amerika serikat. 9) Deformitas C1 dan C2 ventilasi spontan tidak efektif. Cedera pada
Insidensi pada negera berkembang berkisar 10)Syok hipovolemik C3-C5 kerusakan nervus frenikus hilangnya inervasi
antara 11,5 hingga 53,4 kasus dalam otot pernapasan aksesori dan otot intercostal komplience
1.000.000 populasi. Umumnya terjadi pada paru menurun. Cedera pada C4-C7 kerusakan tulang
remaja dan dewasa muda. Penyebab tersering penjepitan medulla spinalis oleh ligamentum flavum di
adalah kecelakaan lalu lintas (50%), jatuh posterior dan kompresi osteosif/material diskus dari anterior
(25%) dan cedera yang berhubungan dengan nekrosis dan menstimulasi pelepasan mediator kimia
olahraga (10%). Sisanya akibat kekerasan dan kerusakan myelin dan akson gangguan sensorik motorik.
kecelakaan kerja. Hampir 40%-50% trauma Cedera pada C5-C7 mempengaruhi intercostal,
medulla spinalis mengakibatkan defisit parasternal, scalenus, otot-otot abdominal, intak pada
neurologis, sering menimbulkan gejala yang diafragma, otot trapezius,dan sebagian pectoralis mayor.
berat, dan terkadang menimbulkan kematian. Masalah yang akan terjadi adalah gangguan pola napas akibat
Angka mortalitas diperkirakan 48% dalam 24 terganggunya persyarafan diafragma, gangguan eliminasi
jam pertama, dan lebih kurang 80% serta kelumpuhan pada ekstremitas akan mengakibatkan
meninggal di tempat kejadian. Di Indonesia gangguan mobilitas fisik dan gangguan integritas kulit.
kecelakaan merupakan penyebab kematian ke
empat, setelah penyakit jantung, kanker, dan
stroke, tercatat ±50 meningkat per 100.000
populasi tiap tahun, 3% penyebab kematian PEMERIKSAAN
ini karena trauma langsung medulla spinalis,
2% karena multiple trauma. Insiden trauma 1) CT Scan
pada laki-laki 5 kali lebih besar dari 2) MRI
perempuan. Ducker dan Perrot melaporkan Komplikasi 3) EMG
40% spinal cord injury disebabkan kecelakaan
lalu lintas, 20% jatuh, 40% luka tembak,
a. Syok neurogenic
sport, kecelakaan kerja. Lokasi fraktur atau PENATALAKSANAAN
b. Syok spinal
fraktur dislokasi cervical paling sering pada
c. Hipoventilasi
C2 diikuti dengan C5 dan C6 terutama pada 1. Imobilisasi dan traksi
usia dekade 3. Dampak trauma servikal d. Hiperfleksia
autonomic 2. Farmakoterapi
mengakibatkan syok neurogenik, syok spinal,
hipoventilasi, hiperfleksia autonomic,
gangguan pada pernafasan, gangguan fungsi
Pathway
Trauma/cedera
Trauma servikal
servikalis
1. Nyeri Akut
1. Identitas
2. Ketidakefektifan Pola nafas
2. Keluhan Utama 3. Hambatan mobilitas fisik
3. Riwayat Penyakit 4. Gangguan integritas kulit
4. Pola Fungsional Gordon 5. Gangguan eliminasi urin
5. Pemeriksaan Fisik 6. konstipasi