Oleh:
Yulia Octaviani, S. Kep.
NIM.2030913320003
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN NY. Z ASUHAN PERSALINAN NORMAL DENGAN COVID 19
Oleh:
Yulia Octaviani, S. Kep.
NIM.2030913320003
Nana Atriana, S. Kep, Ns,. M. Kes. Devi Rahmayanti, S. Kep, Ns,. M. Imun.
NIP. 19790317 201902 2 09001 NIP. 19780101 200812 2 002
LAPORAN RESUME MATERNITAS
Nama Mahasiswa : Yulia Octaviani, S. Kep
NIM : 2030913320003
Kelompok : II
Tanggal Praktek/Minggu ke : 22 Oktober 2020/ I
Tanggal Masuk : 22 Oktober 2020 Jam 20.30 WITA
Tanggal/Jam Pengkajian : 22 Oktober 2020
Kasus
Pada tanggal 22 Oktober 2020 sekitar pukul 20.30 WITA, MRS Ny. Z (29 tahun)
dengan pekerjaan ibu rumah tangga (IRT), mengeluh perutnya mules-mules sejak pukul
15.00 WITA. Keluar lender dan darah pada jam 18.00. Dilakukan pengkajian
didapatkan klien tampak meringis kesakitan sambil mengelus-ngelus perutnya dan klien
nampak sesak. Dilakukan pengecekan suhu termal 38 C. Keluarga mengatakan sejak 3
hari klien sudah merasakan demam. Dilakukan Swab Covid -19 didapatkan hasil (+)
Reaktif. Hasil pemeriksaan didapatkan riwayat obstetri G2P1A0 dengan dengan usia
kehamilan 38 minggu. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan, TD: 120/80
mmHg, N: 90 x/menit RR: 30 x/menit dan T: 38, 5 0C. Karakteristik nyeri dengan P:
kontraksi uterus, Q: terasa diremes-remes, R: perut dan pinggang, S: 5 (1-10)/nyeri
sedang dan T: hilang timbul dengan his 2x/10 menit dan durasi 35 detik/his. Pasien
mengatakan tidak ada riwayat penyakit sebelum atau selama masa hamil. Pasien
mengatakan ada riwayat penyakit hipertensi dari ibu. Pemeriksaan palpasi abdomen
didapatkan, Leopold I: 3 jari dibawah Px dengan TFU: 30 cm, Leopold II: punggung
kanan, Leopold III: presentasi kepala, Leopold IV: masuk pintu atas panggul (PAP), VT
7 cm. Hasil pemeriksaan klien SpO2 98%. Saat diauskultasi pada paru sebelah kanan
terdapat suara tambahan (ronki) pada ics 1-3 dan saat diauskultasi paru sebelah kiri
didapatkan suara ronkhi pada ics 1-2. Saat inspeksi terdapat adanya secret yang keluar
dari hidung klien dengan konsistensi kental. Saat bernafas klien menggunakan
pernafasan cuping hidung dan adanya retraksi dinding dada derajat 1.
Rencana dilakukan persalinan pervaginam, pada pemeriksaan pada jam 23.00
didapatkan data VT 4, ketuban pecah , portio tebal , Hodge 5, SpO2 97%
DATA UMUM
Inisial Klien : Ny. Z
Umur : 29 Tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan Terakhir : SMA
Suku bangsa : Banjar
Status perkawinan : Kawin
Nama Suami : Tn. Y
Alamat : Banjarbaru
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : Diploma
- - - - - - - -
GCS:
Tidak Terkaji
5. Pemeriksaan dalam :
Tanggal Oleh Hasil
pemeriksaan
22 Oktober Yulia Octaviani, S.Kep Vaginal Toucher 4, Ketuban pecah,
2020 Portio tebal, Hodge 5, SpO2 97%
6. Ketuban (utuh/pecah) :
Tidak, utuh
Ya, pecah
√
Tanggal/jam : Tidak Terkaji
Warna : Tidak Terkaji
7. Laboratorium :
Tanggal dan jenis Hasil pemeriksaan Interpretasi
pemeriksaan normal
22-10-2020 SWAB - Negatif + (Positif)
COVID 19
DATA PSIKOSOSIAL
Penghasilan keluarga setiap bulan: Tidak Terkaji
Bagaimana perasaan anda terhadap kehamilan sekarang: Tidak Terkaji
Bagaimana perasaan pasangan anda terhadap kehamilan sekarang: Tidak Terkaji
Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang: Tidak Terkaji
LAPORAN PERSALINAN
DO:
- Klien tampak
meringis kesakitan
sambil mengelus
-ngelus perutnya.
- Pemeriksaan VT=7
cm
- Skala nyeri 5
- HIS 2x/10 menit dan
durasi 35 detik/his
3 DS: Keluarga pasien Penyakit Hipertermi
mengatakan sejak 3 hari yang
lalu sudah merasakan demam.
DO:
- Swab covid 19
(positif)
- Pengecekan suhu
termal 38 C
- Suhu badan 38,5C
- Nadi :118 X/menit
- TD 120x/menit
3 DS: - Mukus yang Ketidakefektifan
DO: berlebihan bersihan jalan nafas
- Klien tampak sesak
- Klien tampak
menggunakan
pernafasan cuping
hidung dan adanya
retraksi dinding dada
derajat 1.
- Saat inspeksi adanya
secret yang keluar dari
hidung klien dengan
konsistensi kental dan
warna putih susu.
- Adanya suara
tambahan paru
sebelah kanan (ronki)
pada ICS 1-3 dan paru
sebelah kiri
didapatkan suara
ronki di ics 1-2
4 DS: - Pecah Ketuban Dini Risiko Infeksi
DO: - - Keluar lender dan
darah
- Ketuban pecah
pukul 23.00
- Suhu tubuh 38,5
0
C
Intervensi Keperawatan
No Diagnosis Tujuan & Krtiria Hasil Intervensi
Keperawatan
1 Nyeri Persalinan Kontrol Nyeri (1605) Manajemen Nyeri (1400):
b.d Dilatasi Setelah diberikan tindakan 1. Lakukan pengkajian
Serviks keperawatan selama 1x24 nyeri yang komprehensif
jam, diharapkan pasien
2. Beri informasi mengenai
dapat beradaptasi dengan
nyeri persalinan dengan nyeri
kriteria hasil: 3. Kendalikan faktor
1. Menggunakan tindakan lngkungan yang dapat
pengurangan nyeri mempengaruhi respon
nonfarmakologi (2 ke 4) ketidaknyamanan
2. Menggunakan sumber 4. Ajarkan tekhnik
daya yang tersedia (2 ke
nonfarmakologi untuk
4)
3. Mengenali apa yang mengurangi nyeri.
terkait dengan gejala 5. Berikan individu
nyeri (2 ke 4) penurun nyeri yang
optimal dengab
Keterangan : peresepan analgesic
1: Tidak pernah 6. Dukung istirahat tidur
ditunjukkan
yang adekuat untuk
2: Jarang ditunjukkan
3: Kadang-kadang membantu menurunkan
ditunjukkan nyeri
4: Sering ditunjukkan
5: Secara konsisten Pemberian Analgesik
ditunjukkan (2210):
1. Cek pemberikan
Tingkat Nyeri (2102) pengobatan sesuai
1. Ekspresi nyeri wajah (1 instruksi
ke 3) 2. Berikan kebutuhan
2. Nyeri yang dilaporkan (1 kenyamanan dan
ke 3) aktivitas lainnya yang
3. Mengerinyit (1 ke 3) dapat membantu
relaksasi
Keterangan : 3. Monitor tanda vital
sebelum dan setelah
1: Berat
memberikan analgesic
2: Cukup berat 4. Evaluasi keefektifan
3: Sedang analgesik
4: Ringan
5: Tidak ada
2 Hipertermi b.d Termoregulasi (0800) Perawatan Demam (3740)
Penyakit Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau suhu dan tanda-
keperawatan selama 3x24 tanda vital lainnya
jam hipertermi dapat 2. Monitor warna kulit dan
teratasi dengan kriteria suhu
hasil: 3. Beri obat antipiretik
1. Peningktan suhu kulit (2 yang sesuai indikasi
ke 4) 4. Dorong Konsumsi
2. Melaporkan cairan
kenyamanan suhu (2 ke 5. Lembabkan bibir dan
4) mukosa hidung yang
3. Perubahan warna kulit kering
(2 ke 4)
4. Dehidrasi (2 ke 4) Pengaturan Suhu (3900)
1. Monitor suhu paling
Keterangan: tidak 2 jam sesuai
1: Berat kebutuhan
2: Cukup Berat 2. Monitor tekanan
3: Sedang darah,nadi dan respirasi
4: Ringan sesuai kebutuhan
5: Tidak ada 3. Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi yang adekuat
4. Monitor dan laporkan
adanya tanda dan gejala
dari hipotermia dan
hipertermia.
3 Ketidakefektifan Status Pernafasan : Manajemen Jalan Nafas
bersihan jalan kepatenan jalan nafas (3140)
nafas b.d Mukus (0410) 1. Posisikan pasien untuk
yang berlebihan Setelah dilakukan memaksimalkan
tindakan keperawatan ventilasi
selama 3x24 jam jalan 2. 2.Buang secret dengan
nafas menjadi efektif memotivasi pasien
dengan kriteria hasil : untuk melakukan batuk
1. Frekuensi pernafasan atau menyedot lender
(2 ke 4) 3. Memotivasi klien untuk
2. Irama pernafasan (2 ke bernafas pelan, dalam
4) dan batuk
3. Kemampuan 4. Auskultasi suara nafas
mengeluarkan secret 5. Kelola udara dan
(2 ke 4) oksigen yang
4. Suara nafas tambahan dilembabkan
(2 ke 4) sebagaimana mestinya
5. Penggunaan otot
Bantu pernafasan(2 ke Terapi Oksigen (3320)
4) 1. Monitor aliran oksigen
6. Pernafasan cuping 2. Monitor posisi alat
hidung (2 ke 4) pemberian oksigen
7. Batuk (2 ke 4) 3. Monitor efektifitas
8. Akumulasi sputum (2 terapi oksigen
ke 4)
Pengaturan Posisi (0840)
Keterangan: 1. Monitor status
1: Deviasi berat dari oksigenasi pada pasien
kisaran normal 2. Posisikan pasien untuk
2: Deviasi yang cukup dari mengurangi dyspnea
kisaran normal misalnya semifowler
3: Deviasi sedang dari 3. Tinggikan kepala
kisaran normal tempat tidur
4: Deviasi ringan dari
kisaran normal
5: Tidak ada deviasi drai
kisaran normal
4 Risiko Infeksi Kontrol Risiko (1902) Kontrol Infeksi (6540)
dengan faktor Setelah dilakukan tindakan 1. Alokasikan kesesuaian
risiko pecah selama 1x24 jam, masalah luas ruang perpasien
ketuban dini risiko infeksi dapat teratasi seperti diindikasikan
dengan kriteria hasil: oleh pedoman pusat
1. Mengidentifikasi faktor pengendalian dan
risiko (2 ke 4) pencegahan penyakit
2. Mengembangkan 2. Ganti peralatan
strategi afektif dalam perawatan per pasien
mengontrol risiko (2 ke sesuai protocol institusi
4) 3. Pertahankan teknik
3. Menghindari paparan isolasi yang sesuai
ancaman kesehatan (2 4. Batasi jumlah
ke 4) pengunjung
4. Mengenali perubahan 5. Anjurkan
status kesehatan (2 ke 4) orangtua/anggota
keluarga mencuci
Keterangan: tangan pada saat masuk
1: Tidak pernah dan keluar ruangan
menunjukkan
2: Jarang menunjukkan Perlindungan Infeksi
3: Kadang menunjukkan (6550)
4: Sering menunjukkan 1. Monitor adanya tanda
5: Secara konsisten dan gejala infeksi
menunjukkan sistemik dan local
2. Monitor kerentanan
terhadap infeksi
3. Pantau adanya
perubahan tingkat
energy atau malaise
4. Periksa kulit dan
selaput lender untuk
kemerahan, kehangatan
ekstrem atau drainase
5. Lapor dengan infeksi
pada personil
pengendali infeksi.