Anda di halaman 1dari 14

IPE DAN IPC DALAM PELAYANAN KESEHATAN

NAMA KELOMPOK :
CLARANDA MONIKA
VIRA ANGELINA
HENDRY FITRA
SHELLA FITRYANA
Sebuah proses pembelajaran antara berbagai
mahasisiwa kesehatan atau tenaga kesehatan
Interprofesional dengan berbagai latar pendidikan dengan tujuan
Educatioun(IPE) utama adalah interaksi antar tenaga kesehatan dan
berkolaborasi untuk menghasilkan usaha
kesehatan promotif,preventive,kuratifdan
rehabilitative dan usaha kesehatan lainnya
(WHO 1988)

Kesempatan ketika dua atau lebih profesi belajar


Interprofesional
dari,dengan dan tentang satu sama lain untuk
Educatioun(IPE)
meningkatkan kolaborasi dan kualitas pelayanan.
(CAIPE 2002)
TUJUAN INTERPROFESIONAL EDUCATIOUN BAGI MAHASISWA

Untuk belajar bagaimana berfungsi dalam tim interprofesionalise dan membina pengetahuan
,kererampilan ,dan nilai dalam praktek masa depan mereka yang pada akhirnya menyedikan
perawatan pasien interprofesioanal sebagai bagian dari sebuah tim kolaboratif dan difokuskan pada
penigkatan hasil pasien.tim interprofesional terdiri dari anggota dari profesi kesehatan yang berbeda
yang memilki pengetahuan khusus ,keterampilan dan kemampuan.
InterProfessional Colaboration (IPC)

InterProfessional Colaboration (IPC)


merupakan proses kolaborasi yang terdiri dari
InterProfessional dua atau lebih tenaga kesehatan berfokus
Colaboration (IPC) pada belajar dengan, dari, dan tentang
masing-masing profesi sehingga dapat
mengembangkan kerjasama demi
terwujudnya pelayananpasien yang lebih
optimal.
hubungan IPE dengan IPC dalam pelayanan kesehatan

Kolaborasi interprofesional bukan hanya sekedar bersepakat dan berkomunikasi,tetapi


lebih merupakan sinergi dan kreasi.kolaborasi interprofesional terwujud bila 2orang atau
lebih dari profesi yang berbeda berinteraksi untuk menghasilkan pemahaman bersama yang
tidak akan mungkin terjadi jika mereka bekerja sendiri-sendiri.satu-satunya cara tenaga
kesehatan dapat menerapkan kolaborasi interprofesional adalah melalui pendidikan
interprofesional.
Pendidikan interprofesional terjadi saat 2 atau lebih profesi saling balajar bersama dari
satu sama lain untuk meningkatkan kolaborasi dan mutu pelayanan kesehatan pendidikan
interprofesional mencakup semua pembelajaran dilingkungan akademik dan lingkungan kerja
sejak sebelum sampai dengan setelah kualifikasi lulusan.
pendidikan interprofesional sebagai pemicu kolaborasi interprofesional difasilitas
pelayanan kesehatan
sikap perawat terhadap kolaborasi perawat-dokter

Secara umum,perawat dalam penelitian mempunyai sikap yang sangat positif


terhadap kolaborasi perawat- dokter.sedangkan dokter mempunyai sikap yang
cukup positif.hal ini menunjukkan bahwa profesi keperawatan yang saat ini
sedang berkembang dan keinginan untuk menciptakan kemitraan dengan dokter
memperlihatkan kemauan perawat untuk lebih melakukan kolaborasi
dibandingkan dengan dokter yang memang sudah cukup matang dan telah lebih
dulu dan lama berkembang masih dengan jenjang yang lebih tinggi.

Dari hasil analisis 4 faktor kolaborasi, 3 faktor (shared education dan team
work;caring versus curing ;dan physicians dominanance) menunjukkan
perbedaan sikap yang signifikan antara perawat dan dokter dan satu faktor
(nurse autonomy ) menunjukkan sikap yang sama.temuan ini menunjukkan
bahwa kolaborasi antara dokter dan perawat dalam tahap kolaborasi
tradisional,masih belum beranjak kedalam bentuk kolaborasi modern
(hubungan kolegial) (schmalenber & kramer ,2009)
Praktik Kolaborasi Perawat-Dokter dan Faktor yang
Memengaruhinya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap perawat dan dokter tentang


praktik kolaborasi terbanyak adalah berunding atau kompromi.kompromi
atau berunding merupakan suatu situasi dimana tiap –tiap pihak pada satu
konflik bersedia untuk melepaskan sesuatu.kedua unsur yang terlibat
menyerah dan menyepakati hal yang telah di buat.menurut konsep diatas
sikap berunding ini bagi perawat dan dokter merupakan tindakkan yang
paling tepat dilakukan saat ini , karena perawat dan dokter mengerti bahwa
keterbatasan-keterbatasan yang mereka miliki baik dalam hal waktu,tenaga
dan kemampuan(terutama perawat).
PENDIDIKA
N

FAKTOR-FAKTOR
YANG
USIA MEMPENGARUHI
Jabatan fungsional
PRAKTIK
KOLABORASI

Pengaruh lama kerja


Manfaat Kolaborasi antara Perawat-Dokter dalam Kualitas
PelayananKesehatan

American Nurses Credentialing Center (ANCC) melakukan risetnya pada 14


rumah sakit melaporkan tentang hubungan dokter-perawat bukan hanya mungkin
dilakukan, tetapi juga berdampak langsung pada hasil yang dialami
pasien.Terdapat hubungan korelasi positif antara kualitas hubungan dokter-
perawat dengan kualitas hasil yang didapatkan pasien. Bekerja sama dalam
memberikan pelayanan kepada pasien tentunya saling menghargai dan
menghormati peran dan fungsi profesi, mempunyai kekuasaan atau wewenang
secara profesional, saling memberikan informasi antar disiplin ilmu, mempunyai
kepentingan serta tujuan bersama. Sehingga konflik yang sering terjadi antara
hubungan perawat-dokter bisa diminimalisasi dan kesalahan sikap atau tindakan
karena kurangnya komunikasi antara mereka bisa dihindari.
pentingnya komunikasi dalam kolaborasi

Komunikasi yang efektif, bertanggungjawab dan saling


menghargai perawat-dokter mampu memberikan
kontribusi yang terbaik dalam hubungan kerjasama.
Komunikasi yang efektif antara perawat-dokter mampu
menumbuhkan kepercayaan antara profesi tersebut
(Anggarawati, 2016) . Untuk itu, perlu adanya
komunikasi yang efektif dalam paktik kolaborasi
interprofesi guna meningkatkan kualitas pelayan dan
keselamatan pasien.
keadaan IPE dan IPC diindonesia

IPE di indonesia memasuki tahap awal yang mebutukan kerjasama dari berbagai
pihak dan berbagai sektor dalam dunia pendidikan kesehatan.karena masih
masuk perubahan yang baru,masih banyak bagian yang butuh perhatian bagian
yang butuh perhatian lebih mendalam misalnya dalam hal sosialisasi IPE yang
ternyata masih belum mencapai semua instansi-instansi pendidikan
kesehatan.dilain sisi ,SDM pendidik dalam Ipe yang masih belum mencukupi
untuk kebutuhan di indonesia,ditambah lagi dengan isu ego profesi dimana
merasa sebuah profesi lebih penting dan memiliki derajat dan hak yang
superior dibandingkan profesi lain yang kenyataannya sampai sekarang sebagai
masih bertahan dengan pola pikir yang ternyata membatasi bangsa kita untuk
berkembang lebih baik lagi (Rebecca,2014)
keadaan IPE dan IPC diindonesia

Dalam konteks di Indonesia, kolaborasi perawat-


dokter masih menuju ke arah yang ideal. masih ada dokter yang
beranggapan perawat sebagai pembantu dokter di rumah sakit dan
sebaliknya mulai tumbuh
kesadaran para perawat akan terwujudnya kolaborasi Yang ideal antara
perawat dan dokter di rumah sakit. Hal ini dipengaruhi oleh semakin
Tingginya pendidikan keperawatan yaitu ners
bahkan sudah ada perawat yang mendapat gelar spesialis keperawatan.
Oleh karena itu,redefinisi kolaborasi perawat-dokter di rumahsakit
menjadi poin penting dalam rangka peningkatan mutu
pelayanan kesehatan dirumah sakit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai