Anda di halaman 1dari 24

INTERPROFESIONAL EDUCATION (IPE)

DAN
INTERPROFESIONAL COLLABORATION
Definisi
Interprofessional Education (IPE) : Kegiatan dimana anggota dari satu atau
lebih profesi saling belajar dengan, dari, dan tentang profesi kesehatan lain
dalam rangka meningkatkan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan.
(CAIPE, 2002 revised)

Interprofessional Learning : Pembelajaran yang berasal dari interaksi antara


dua atau lebih praktisi kesehatan
(CAIPE, 2008)

Interprofessional Collaborative Practice : Kerjasama antar profesi dan/atau


organisasi dengan dengan individu, kelompok, dan komunitas
(CAIPE, 2013)
Perlunya IPE
Masalah Kesehatan komplek: Infeksi, Non Infeksi, Injury menjadi Beban biaya
kesehatan (BPJS overload)
Pemahaman masyarakat ttg kesehatan masih Rendah Fokus pada kuratif
Perlu Penguatan Pelayanan Primer, Sekunder , dan Tertier IPE
Masalah kesehatan yang kompleks, dapat diselesaikan dengan melibatkan tim
dari berbagai profesi kesehatan, karena dibutuhkan peran dan masukan dari
berbagai profesi kesehatan.

(Bridges et.al. 2011)


Key Concepts
Edukasi IPE terjadi ketika mahasiswa
dari 2 atau lebih profesi kesehatan
saling belajar satu sama lain, untuk
mendapatkan kolaborasi yang efektif
dan meningkatkan dampak pelayanan
kesehatan (WHO 2010)
Bekerja secara interprofesi

Membutuhkan profesional kesehatan yang siap bekerja secara


kolaboratif, memiliki pengetahuan dan skill yang kompeten untuk
bekerja sebagai bagian dari tim antar disiplin ilmu
Peningkatan dampak kesehatan, didapatkan dari praktik kolaborasi
untuk menguatkan sistem kesehatan
Mekanisme untuk menciptakan
pendidikan IPE
Berbeda untuk setiap jenis pelayanan kesehatan (RS, puskesmas,
komunitas)
Membutuhkan strategi/mekanisme yang paling dapat diterapkan dalam
konteks komunitas
Pimpinan profesi kesehatan harus mendukung pendidikan IPE dan
praktik kolaborasi
Praktik kolaborasi dalam
pelayanan kesehatan
Terjadi ketika pekerja kesehatan Diagnosis
dari berbagai profesi
bekerjasama dalam Teknik Treatment
sanitasi
menyediakan pelayanan yang
komprehensif, dengan bekerja
bersama pasien, keluarga
Manajemen Pemantauan
pasien, dan komunitas demi
meningkatkan status kesehatan. Komunikasi
kesehatan

WHO (2010). Framework for Action on Interprofessional Education and Collaborative


Pelayanan berbasis individu
Pelayanan berbasis individu adalah cara berpikir dan bertindak, menggunakan
pendekatan kesehatan dan sosial. Melibatkan individu/pasien dalam
merencanakan, mengembangkan, dan monitor pelayanan kesehatan untuk
memastikan pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien.

Ini dimaksudkan untuk melibatkan pasien dan keluarga dalam pengambilan


keputusan, bersama dengan professional kesehatan untuk mendapatkan
dampak yang terbaik.

(Health Innovation Network ND)


Strategi Kerjasama
Pembentukan Pokja Rumpun Ilmu Kesehatan: persiapan dan
pelatihan rutin
Melibatkan Semua komponen
Tim dari akademis (dosen)
Tim dari mahasiswa
Tim dari pelayanan kesehatan
Menciptakan Kondisi untuk
Pembelajaran IPE
Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar IPE
Meningkatkan interaksi antar profesi kesehatan
Menciptkan tim profesi kesehatan yang dinamis
Menyelesaikan konflik bersama, dengan terlibat dan memberikan
input sesuai dengan profesi kesehatannya

Training
Pendidikan IPE
Mahasiswa dari berbagai profesi kesehatan harus bekerjasama dalam
pelayanan kesehatan
Mengembangkan pembelajaran/kurikulum sesuai dengan kebutuhan
pasien
Menggunakan pendekatan yang inovatif dan dapat diterima pasien
Mengembangkan strategi untuk peningkatan kolaborasi antar profesi
kesehatan
Dampak IPE dalam pelayanan Kesehatan
- Projek ( Individu, Keluarga, Komunitas) yang Ditangani secara IPE:
* Terjadi peningkatan Pengetahun/pemahaman ttg Kesehatan
* Perubahan Sikap ? Ketrampilan?
- Klien Ditangani secara Komprehensif di kaji secara Multi disipline
- Efisiensi Pelayanan: Klien mendapat intervensi secara total 5 profesi
– Koordinasi dan akses terhadap pelayanan kesehatan dalam satu kunjungan
– Penggunaan sumber daya interprofesi yang sesuai
– Luaran pasien dengan penyakit kronik dapat di deteksi/diidentifikasi
– Pelayanan dan keselamatan pasien
Rangkuman IPE
• IPE harus dilakukan sesegera mungkin
• Berperan dalam penyelesaian masalah kesehatan nasional
• Praktik kolaborasi harus dihargai dan dievaluasi
• Penekanan pada kerjasama antar profesi bukan pada individu
profesional
• Kondisi kerja praktisi kesehatan yang mendukung IPE
• Konflik diselesaikan secara bersama-sama dan terbuka
• Komitmen dari semua pihak sangat dibutuhkan
Elemen dari Praktik Kolaborasi
• Tanggungjawab
• Akuntabel
• Koordinasi
• Komunikasi
• Kerjasama
• Asertif
• Autonomi
• Saling hormat dan percaya
KOLABORASI
• Proses interaksi dan hubungan antar profesi yang bekerja pada
sebuah lingkungan kelompok  TEAMWORK
• Teamwork: interaksi atau hubungan antar dua atau lebih
profesi yang bekerja secara saling tergantung untuk mencapai
suatu tujuan bersama
– Tim
– Kolaborasi

Tuesday, May 25, 2021


TIM
• Sekumpulan individu
– berinteraksi secara dinamis
– saling tergantung dalam tugasnya
– memiliki komitmen dan tanggung jawab kolektif untuk mencapai
suatu tujuan
– setiap anggota memiliki peran spesifik
– memiliki jangka waktu keanggotaan yang terbatas
– melihat dan dilihat sebagai suatu satuan sosial yang utuh

Tuesday, May 25, 2021


KOLABORASI TIM KESEHATAN
• Pelayanan kesehatan kolaboratif  dokter dan penyedia
layanan lain menggunakan ketrampilan, pengetahuan dan
kompetensi komplementernya dan bekerja sama untuk
memberikan pelayanan kepada pasien berdasarkan
kepercayaan, rasa hormat dan pemahaman tentang
kemampuan dan pengetahuan satu sama lain

Tuesday, May 25, 2021


PRINSIP KOLABORASI KESEHATAN
• Pelayanan yang berpusat pada pasien (patient-centered care)
• Terdapat hubungan dokter-pasien yang baik (recognition of
patient-physician relationship)
• Terdapat pemimpin yang efektif (physician as the clinical leader)
• Terdapat rasa saling menghormati (mutual respect and trust)
• Terdapat komunikasi yang efektif (clear communication)
• Terdapat kejelasan peran dan lingkup pelayanan kesehatan
(clarification of roles and scopes of practice)
Tuesday, May 25, 2021
PRINSIP KOLABORASI KESEHATAN
• Terdapat kejelasan tanggung jawab (clarification of accountability and
responsibility)
• Terdapat perlindungan kesalahan untuk seluruh anggota tim (liability
protection for all members of the team)
• Terdapat SDM & fasilitas yang memadai (sufficient human resources and
infrastructure)
• Terdapat pendanaan & pengaturan pembayaran yang memadai (sufficient
funding and payment arrangements)
• Terdapat sistem edukasi yang baik (supportive education system)
• Terdapat penelitian dan evaluasi (research and evaluation)

Tuesday, May 25, 2021


TUJUAN KOLABORASI KESEHATAN

PATIENT SAFETY

Tuesday, May 25, 2021


Strategi Kolaborasi
• Kepemimpinan yang supportif terhadap praktik kolaborasi
• Komitmen terkait pelayanan kesehatan berbasis kolaborasi
• Mengubah kultur dari pelayanan kesehatan
• Mengubah mindset pekerja kesehatan terkait hierarki profesi
menjadi kolaborasi untuk kepentingan pasien
• Mengeliminasi halangan, dengan pembuatan peraturan yang
mendukung kolaborasi
Tantangan
Mempersiapkan tenaga kesehatan antar profesi yang memiliki pengetahuan,
sikap, dan skill kolaborasi, dalam rangka:
Memberikan pelayanan terpusat pada pasien
Dampak yang optimal bagi kesehatan pasien
Peningkatan kesehatan pada level komunitas
Pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien
Advokasi untuk peningkatan pelayanan kesehatan
Tantangan Praktik Kolaborasi
Implementasi IPE yang cukup kompleks
Kendala pada struktural manajemen
Perencanaan dan pelaksanaan yang kontinu
Metode evaluasi praktik kolaborasi belum ada
Kurangnya budaya kolaborasi
Keterbatasan komunikasi antar profesi kesehatan
Menspesialkan atau dominansi salah satu profesi kesehatan dibanding
yang lain
Praktik kolaborasi terkadang belum sejalan dengan sistem kesehatan di
Indonesia
Inovasi dalam praktik kolaborasi sangat dibutuhkan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai