PENDAHULUAN
Mengutip H.L Blum, Utami dan Harahap menjelaskan ada empat faktor utama
yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Keempat faktor tersebut
merupakan faktor determinan timbulnya masalah kesehatan. Keempat faktor tersebut
terdiri dari faktor perilaku/gaya hidup (life style), faktor lingkungan (sosial, ekonomi,
politik, budaya), faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan
faktor genetik (keturunan). Keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang
mempengaruhi kesehatan perorangan dan derajat kesehatan masyarakat. Di antara
faktor tersebut faktor perilaku manusia merupakan faktor determinan yang paling
besar dan paling sukar ditanggulangi, disusul dengan faktor lingkungan. Hal ini
disebabkan karena faktor perilaku yang lebih dominan dibandingkan dengan faktor
lingkungan karena lingkungan hidup manusia juga sangat dipengaruhi oleh perilaku
masyarakat. Menurut Setyoningsih bahwa tingkah laku manusia dalam menghadapi
masalah kesehatan bukanlah suatu tingkah laku yang acak (random behaviour), tetapi
suatu tingkah laku yang selektif, terencana, dan terpola dalam suatu system kesehatan
yang merupakan bagian integral dari budaya masyarakat yang bersangkutan. Tingkah
laku yang selektif tersebut merupakan suatu strategi adaptasi sosial budaya yang
timbul sebagai respon terhadap ancaman penyakit. Perilaku tersebut terpola dalam
pranata sosial dan tradisi budaya yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan
(Anwar, 2020).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep dan teori antropologi
kesehatan reproduksi
2. Untuk mengetahui dan memahami masalah kesehatan reproduksi dari
aspek antropologi (di Indonesia dan Dunia)
3. Untuk mengetahui dan memahami bentuk informasi kesehatan &
kebidanan di masyarakat (infokes yang sudah ada dan dijalankan saat
ini)
4. Untuk mengetahui dan memahami hubungan antropologi kespro dalam
meningkatkan infokes dan kebidanan di masyarakat
5. Untuk mengetahui dan memahami peran bidan di komunitas dalam
meningkatkan informasi kesehatan
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep dan teori
antropologi kesehatan reproduksi
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami masalah kesehatan
reproduksi dari aspek antropologi (di Indonesia dan Dunia)
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami bentuk informasi
kesehatan & kebidanan di masyarakat (infokes yang sudah ada dan
dijalankan saat ini)
4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami hubungan antropologi
kespro dalam meningkatkan infokes dan kebidanan di masyarakat
5. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami peran bidan di
komunitas dalam meningkatkan informasi kesehatan
Daftar Pustaka
Barni, S. Munfiah. 2015. Potret Bidan (Studi Antropologi Kesehatan Peran Bidan
Dalam Pandangan Masyarakat Kecamatan Banjarmangu Banjarnegara).
Medsains Vol. 1 No. 01, Maret 2015 : 13-17