Anda di halaman 1dari 12

Notulen Diskusi : Kelompok 3 Pertemuan 10 Pencegahan dan Penanganan KKP dan

Cacingan

1. Hari tanggal : Rabu,27 Maret 2024


2. Waktu diskusi : 09.45-10.37
3. Topik materi diskusi : Pencegahan dan Penaganan KKP dan Cacingan
4. Moderator : Ervian Hendra Fahreza
5. Presenter :
1) Wulan Anggreani Sastro Eka Putri
2) Cahya Praditha
3) Risqi Ardiana Putri Ruswardani
4) Nova Aryani
5) Rio Yanuar Ivan

6. Notulen : Windi Nurfelisha


7. Penanya : 1. Kinanthi Dhea Syahputri
2. Nindya Wurensa Fijriyani
3. Putri Adelia Nurhidayah
4. Sri Handayani
5. Siti Khoirul
6. Sheila Maya Salsabila
7. Ana Fadla Biyadiillah
8. NoNadin Pascal Khautsar
9. Syahla Nafi Wudd
10.Virginia Nur Kusuma
11.Fiki Surya Agata
12.Amanda Wahyu Shabrina
13. Aulia Devi Pratama Sari
14. Muhammad Rizky Warih Adilfy
15. Mei Lia Trikusumawati
16. Dewi Khilmawati Wiranata Kusuma

1. Penjawab : 1. Cahya Praditha


2. Nova Aryani
3. Wulan Anggreani Sastro Eka Putri
4. Rio Yanuar Ivan
5.Cahya Praditha
6. Risqi Ardiana Putri Ruswardani
7. Rio Yanuar Ivan
8. Nova Aryani
9. Wulan Anggreani Sastro Eka Putri
10.Risqi Ardiana Putri Ruswardani
11. Wulan Anggreani Sastro Eka Putri
12. Cahya Praditha
13. Nova Aryani
14. Rio Yanuar Ivan
15. Risqi Ardiana Putri Ruswardani
16. Wulan Anggreani Sastro Eka Putri

8. Hasil Diskusi :
Pertanyaan :
1. Bagaimana cacing bisa menyebabkan anemia?
2. Dari pengertian KKP,protein dengan tekanan yang bervariasi kenapa?
3. Kenapa cacingan bisa menyebabkan masalah kulit?
4. Bagaimana cara pemberian cairan elektrolit pada KKP dan bagaimana caranya?
5. Apakah kalua makan sayur mentah itu harus dihindari dan kita harus serta merta
untuk mengonsumsi makanan matang terus? Atau bagaimana? Jadi kalo makan
sayur itu gimana?
6. Apa saja gejala fisik yang muncul akibat kurang asupan kalori protein?
7. Apa dampak jangka Panjang dalam cacingan jika tidak ditangani dengan tepat?
8. Bagaimana penaganan cacingan dirumah dengan obat tradisional?
9. Bagaimana ciri-ciri cacingan dan cara mengetahui cacingan?
10. Apakah menggigit kuku dapat menyebabkan cacingan?
11. Bagaimana cacingan dapat menyebabkan penyerapan nutrisi termasuk protein dalam
tubuh?
12. Apa tujuan utama dari diit tinggi kalori dalam penanganan KKP?
13. Apakah cacingan dapat menyebabkan stunting dan menurut kalian bagaiaman cara
mengedukasi ke Masyarakat?
14. Apakah ada penularan cacingan selain lewat mulut?
15. Pebedaan gejala setiap jenis infeksi cacingan dalam tubuh manusia,apakah setiap
jenis ada bedanya?
16. Jenis cacingan apa saja yang menyebabkan infeksi caingan dan apa saja yang dapat
dibuat obat?
Jawaban:
1. Cacingan dapat menyebabkan anemia karena beberapa alasan. Salah satunya adalah
karena cacing menempel pada dinding usus dan menghisap darah. Hal ini dapat
menyebabkan pendarahan yang berlangsung lama dan berakibat pada penurunan
cadangan besi dalam tubuh. Besi adalah komponen penting dalam pembentukan sel
darah merah, sehingga kekurangan besi dapat menyebabkan anemia.
Yang berkontribusi terhadap anemia. Oleh karena itu, untuk mencegah anemia di
daerah- daerah yang banyak terdapat cacing, terutama cacing tambang, dianjurkan untuk
mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi dan memiliki kualitas yang baik dalam hal
penyerapan zat besi.
Gejala infeksi cacing tambang meliputi penurunan berat badan, pucat, hilangnya nafsu
makan, mual, dan diare.
2. Dalam konteks gangguan gizi yang disebabkan oleh defisiensi kalori dan protein,
"tekanan yang bervariasi" dapat mengacu pada tingkat keparahan atau intensitas dari
defisiensi tersebut yang dapat berbeda-beda antara individu satu dengan yang lainnya.
Ini bisa mencakup faktor-faktor seperti durasi dan tingkat kekurangan makanan, tingkat
aktivitas fisik, kondisi kesehatan mendasar, dan faktor lingkungan lainnya yang
memengaruhi asupan dan penggunaan kalori serta protein dalam tubuh. Jadi, "tekanan
yang bervariasi" menggambarkan variasi dalam tingkat keparahan atau intensitas
defisiensi kalori dan protein yang dialami oleh individu.

3. Cacingan dapat menyebabkan masalah kulit karena beberapa alasan. Cacing tambang
dewasa dan larvanya dapat menembus kulit, misalnya melalui telapak kaki yang tidak
menggunakan alas. Kemudian, cacing tersebut masuk ke sirkulasi darah dan ikut
terbawa ke dalam paru-paru dan tenggorokan. Proses ini dapat menyebabkan iritasi dan
reaksi alergi pada kulit.Selain itu, cacing usus juga bisa menyebabkan ruam atau gatal di
sekitar rektum atau vulva. Ini bisa terjadi ketika cacing keluar dari tubuh melalui anus
atau vagina, dan merangsang kulit di sekitar daerah tersebut.
Jadi, penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar untuk mencegah
infeksi cacing. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum
makan dan setelah buang air besar. Dan pastikan untuk menggunakan alas kaki saat
berjalan di tanah atau daerah yang berpotensi terkontaminasi cacing

4. Pemberian cairan elektrolit pada kasus kurang kalori protein (KKP) biasanya dilakukan
melalui terapi cairan. Tujuan utama pemberian cairan intravena adalah untuk
memulihkan kondisi patologis yang terjadi dan mengembalikan pasien dalam
keseimbangan cairan dan elektrolit normal.
Berikut adalah beberapa langkah yang biasanya dilakukan dalam pemberian cairan
elektrolit:
1. Pertama, dokter atau perawat akan menentukan jenis dan jumlah cairan yang akan
diberikan berdasarkan kondisi pasien. Jenis cairan yang diberikan biasanya berisi
campuran elektrolit yang diperlukan oleh tubuh.
2. Cairan tersebut kemudian diberikan melalui infus intravena. Infus ini bisa disetel
dengan alat khusus (seperti syring pump atau infus pump) untuk mengatur kecepatan
pemberian cairan.
3. Selama proses ini, pasien akan terus dipantau untuk memastikan bahwa cairan dan
elektrolit diserap dengan baik oleh tubuh dan tidak menimbulkan efek samping.
4. Pada beberapa kasus, pasien juga bisa diberi suplemen nutrisi untuk membantu
memenuhi kebutuhan kalori dan protein.
Penting untuk diingat bahwa pemberian cairan elektrolit sebaiknya dilakukan di bawah
pengawasan medis, karena terlalu banyak atau terlalu sedikit elektrolit dapat
menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti detak jantung yang tidak teratur, diare,
kram otot, tubuh lemas, dan kejang.

5. Untuk mencegah cacingan, memang disarankan untuk menghindari makanan mentah


yang berisiko terkontaminasi oleh parasit atau cacing. Namun, tidak semua sayuran
mentah harus dihindari secara mutlak. Berikut adalah beberapa tips yang dapat
membantu mencegah cacingan:
1. Cuci sayuran dengan bersih: Sebelum mengonsumsi sayuran mentah, pastikan untuk
mencuci sayuran dengan air bersih secara menyeluruh. Ini dapat membantu
menghilangkan kotoran, bakteri, dan parasit yang mungkin ada pada sayuran.
2. Pilih sayuran segar: Pilih sayuran yang segar dan tidak rusak. Sayuran yang segar
cenderung memiliki risiko yang lebih rendah terkontaminasi oleh parasit atau cacing.
3. Rebus atau kukus sayuran: Jika Anda khawatir tentang kebersihan sayuran mentah,
Anda dapat memilih untuk merebus atau mengukus sayuran terlebih dahulu sebelum
mengonsumsinya. Proses pemasakan ini dapat membantu membunuh bakteri dan parasit
yang mungkin ada pada sayuran.
4. Perhatikan sumber air: Pastikan air yang digunakan untuk mencuci sayuran adalah air
bersih dan aman. Hindari menggunakan air yang tidak terjamin kebersihannya, seperti
air sumur yang tidak diolah atau air sungai yang terkontaminasi.
5. Hindari makanan yang berisiko tinggi: Beberapa makanan mentah seperti daging
mentah, ikan mentah, atau kerang mentah memiliki risiko yang lebih tinggi
terkontaminasi oleh parasit atau cacing. Sebaiknya hindari makanan ini jika Anda ingin
mencegah cacingan.
Namun, penting untuk diingat bahwa makan sayuran mentah yang segar dan sehat juga
memiliki manfaat gizi yang tinggi. Jadi, tidak perlu menghindari sepenuhnya makan
sayuran mentah, asalkan langkah-langkah pencegahan yang tepat diambil.
Jadi, penting untuk memperhatikan kebersihan dan keamanan saat mengonsumsi
sayuran mentah, serta memasak makanan dengan benar untuk mencegah risiko cacingan
atau infeksi lainnya

6. Gejala fisik akibat defisiensi kalori dan protein dapat bervariasi tergantung pada tingkat
keparahan dan lamanya kondisi tersebut. Beberapa gejala fisik yang umumnya terkait
dengan defisiensi kalori dan protein meliputi:

1. Penurunan berat badan yang signifikan.


2. Penurunan massa otot (atrofi otot).
3. Kelemahan dan kelelahan.
4. Kulit kering dan kusam.
5. Rambut kering dan rapuh, serta kerontokan rambut.
6. Perubahan pada kuku, seperti kuku rapuh atau berlekuk.
7. Pembengkakan (edema) pada kaki, pergelangan tangan, atau wajah.
8. Kulit pucat atau warna kulit tidak sehat.
9. Penurunan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
10. Gangguan pertumbuhan pada anak-anak.

Penting untuk diingat bahwa gejala ini dapat bervariasi antara individu, dan diagnosis
dan pengobatan yang tepat harus dilakukan oleh profesional medis.

7. Jika infeksi cacingan tidak ditangani dengan tepat dalam jangka panjang, dapat
menyebabkan dampak yang serius pada kesehatan. Beberapa dampak jangka panjang
dari infeksi cacingan yang tidak ditangani dengan tepat antara lain:

1. Anemia: Infeksi cacing usus seperti cacing tambang dapat menyebabkan anemia
karena cacing tersebut dapat menghisap darah dari usus. Anemia jangka panjang dapat
menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan penurunan daya tahan tubuh.
2. Malnutrisi: Cacingan dapat mengganggu penyerapan nutrisi dalam usus, terutama zat
besi, vitamin B12, dan protein. Hal ini dapat menyebabkan malnutrisi jangka panjang,
yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, serta
menyebabkan kelemahan dan gangguan fungsi organ.
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan: Infeksi cacingan yang berkepanjangan
pada anak-anak dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif.
Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan mental, penurunan
kemampuan belajar, dan gangguan perkembangan motorik.
4. Gangguan sistem pencernaan: Infeksi cacingan yang tidak ditangani dengan tepat
dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan, seperti diare kronis, perut
kembung, mual, muntah, dan gangguan penyerapan nutrisi.
5. Gangguan organ internal: Beberapa jenis cacing, seperti cacing hati atau cacing pita,
dapat menyebabkan kerusakan pada organ internal seperti hati, paru-paru, atau usus.
Kerusakan organ jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fungsi organ yang
serius.
Penyakit kronis: Infeksi cacingan yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko
penyakit kronis seperti penyakit jantung, penyakit paru-paru, dan gangguan imun.
Penting untuk segera mencari pengobatan yang tepat jika Anda mengalami gejala
infeksi cacingan, terutama jika gejala berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat agar dapat
mencegah dampak jangka panjang yang serius.
8. Sebaiknya pengobatan cacingan dilakukan dengan obat yang diresepkan oleh dokter
atau tenaga medis yang berkompeten. Obat tradisional mungkin memiliki manfaat
dalam beberapa kondisi kesehatan, namun untuk pengobatan cacingan, penggunaan obat
tradisional tidak dianggap sebagai metode yang efektif dan dapat menyembuhkan
infeksi secara menyeluruh.

Infeksi cacingan sering kali membutuhkan obat antiparasit yang kuat untuk membunuh
cacing dan menghilangkan infeksi secara efektif. Obat antiparasit yang diresepkan oleh
dokter biasanya lebih efektif dan memiliki dosis yang tepat untuk mengatasi infeksi
cacingan.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa pengobatan cacingan bukan hanya untuk
menghilangkan cacing dewasa, tetapi juga untuk mengatasi tahap larva yang mungkin
ada di dalam tubuh. Pengobatan yang tepat akan memastikan bahwa cacing dewasa dan
larvanya dieliminasi dengan efektif.

Jika Anda mengalami gejala atau kecurigaan infeksi cacingan, disarankan untuk segera
berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan diagnosis yang tepat dan
memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Penting untuk mengikuti
instruksi pengobatan yang diberikan oleh dokter dan melanjutkan pengobatan hingga
selesai untuk memastikan eradikasi infeksi.
Pengobatan cacingan dengan obat tradisional harus dilakukan dengan hati-hati dan
sebaiknya dibimbing oleh tenaga medis atau ahli kesehatan yang berpengalaman.
Beberapa bahan alami yang digunakan dalam pengobatan tradisional cacingan antara
lain:
1. Bawang Putih: Bawang putih memiliki sifat antibakteri dan antiparasit yang dapat
membantu mengatasi infeksi cacing.
2. Temulawak: Temulawak memiliki sifat antiparasit yang dapat membantu mengusir
cacing dari sistem pencernaan.
3. Jahe: Jahe memiliki sifat antiparasit dan antiinflamasi yang dapat membantu
meredakan gejala cacingan.
4. Kulit Manggis: Kulit manggis memiliki sifat antiparasit dan dapat membantu
membersihkan saluran pencernaan dari infeksi cacing.
5. Kunyit: Kunyit memiliki sifat antiparasit dan antiinflamasi yang dapat membantu
mengatasi infeksi cacing.

Namun, penting untuk diingat bahwa pengobatan cacingan dengan obat tradisional
mungkin tidak selalu efektif atau aman. Lebih baik berkonsultasi dengan dokter atau
ahli kesehatan terlebih dahulu sebelum menggunakan obat tradisional, terutama jika
gejala cacingan parah atau jika terdapat kondisi kesehatan lain yang perlu
dipertimbangkan. Dokter dapat memberikan saran terbaik tentang pengobatan yang
tepat berdasarkan kondisi individu.

9. Gejala cacingan dapat bervariasi tergantung pada jenis cacing yang menyebabkannya
dan tingkat keparahan infeksinya. Beberapa gejala umum yang dapat muncul pada
infeksi cacingan meliputi:

1. Gangguan saluran pencernaan: Diare kronis, sembelit, mual, muntah, perut kembung,
atau nyeri perut.
2. Kelelahan dan kelemahan: Merasa lelah secara berlebihan, kelemahan, atau kurang
energi.
3. Penurunan berat badan: Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, terutama
pada anak-anak.
4. Anemia: Pucat, kelelahan, sesak napas, dan denyut jantung yang cepat.
5. Gatal-gatal: Gatal-gatal di area anus atau vulva, terutama pada infeksi cacing usus.
6. Gangguan tidur: Kesulitan tidur, terjaga pada malam hari, atau terjaga dengan rasa
gatal.
7. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan: Pada anak-anak, pertumbuhan
terhambat, berat badan rendah, atau tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak
sebaya mereka.

Namun, penting untuk diingat bahwa gejala cacingan tidak selalu muncul atau dapat
bersifat non-spesifik, yang berarti dapat mirip dengan gejala penyakit lain. Terkadang,
infeksi cacingan juga dapat bersifat tanpa gejala atau gejalanya ringan.

Jika Anda memiliki kecurigaan terkena infeksi cacingan atau memiliki gejala yang
mencurigakan, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan
melakukan pemeriksaan fisik, mungkin memeriksa sampel tinja, dan melakukan tes
laboratorium lainnya untuk mendiagnosis infeksi cacingan.

10. Tidak, mengigit kuku biasanya tidak menyebabkan cacingan. Cacingan biasanya
disebabkan oleh infeksi cacing usus yang masuk melalui makanan atau air yang
terkontaminasi oleh telur cacing. Namun, mengigit kuku dapat menyebabkan masalah
lain seperti infeksi bakteri di sekitar kuku atau merusak gigi dan gusi. Disarankan untuk
menghindari kebiasaan mengigit kuku untuk menjaga kesehatan secara umum.

11. Cacingan dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi dalam tubuh, termasuk penyerapan
protein. Berikut adalah beberapa cara infeksi cacingan dapat mempengaruhi penyerapan
nutrisi:
1. Gangguan pada usus: Cacing usus dapat menginfeksi dan menghisap darah dari
dinding usus, yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan usus.
Hal ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi, termasuk protein, vitamin, dan mineral,
yang diperlukan oleh tubuh.
2. Kompetisi dengan tubuh: Cacing usus menggunakan nutrisi yang ada dalam tubuh
untuk tumbuh dan berkembang biak. Mereka dapat bersaing dengan tubuh dalam
mengambil nutrisi, termasuk protein, yang seharusnya diserap oleh tubuh untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan.
3. Gangguan pada enzim pencernaan: Beberapa jenis cacing dapat menghasilkan enzim
yang dapat menghancurkan protein dalam makanan sebelum tubuh memiliki
kesempatan untuk mencernanya. Hal ini dapat mengurangi ketersediaan protein yang
dapat diserap oleh tubuh.
4. Perubahan mikrobiota usus: Infeksi cacingan dapat mengganggu keseimbangan
mikrobiota usus, yaitu populasi bakteri yang hidup di usus dan membantu dalam
pencernaan dan penyerapan nutrisi. Perubahan ini dapat mempengaruhi penyerapan
protein dan nutrisi lainnya dalam tubuh.

Dampak dari gangguan penyerapan nutrisi akibat infeksi cacingan dapat menyebabkan
kekurangan protein dan malnutrisi. Kekurangan protein dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan, serta mempengaruhi fungsi organ dan sistem tubuh
lainnya.

Penting untuk diingat bahwa pengobatan infeksi cacingan yang tepat dan pengaturan
nutrisi yang baik dapat membantu memulihkan penyerapan nutrisi yang optimal dalam
tubuh.

12. Tujuan utama dari diet tinggi kalori dalam penanganan kekurangan kalori dan protein
adalah untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh dan memungkinkan pemulihan fisik
yang optimal. Diet tinggi kalori bertujuan untuk memberikan tubuh sumber energi yang
cukup untuk menjalani aktivitas sehari-hari dan mendukung proses penyembuhan.
Beberapa tujuan spesifik dari diet tinggi kalori dalam penanganan kekurangan kalori
dan protein meliputi:
1. Meningkatkan asupan energi: Diet tinggi kalori membantu meningkatkan asupan
energi harian, yang penting untuk menjaga berat badan yang sehat dan mendukung
fungsi tubuh yang normal.
2. Mendukung pertumbuhan dan pemulihan: Diet tinggi kalori membantu mendukung
pertumbuhan dan pemulihan jaringan tubuh yang rusak atau terganggu akibat
kekurangan kalori dan protein.
3. Mengoptimalkan fungsi metabolisme: Asupan kalori yang mencukupi penting untuk
menjaga fungsi metabolisme tubuh agar tetap berjalan dengan baik.
4. Meningkatkan imunitas: Energi yang cukup dari diet tinggi kalori membantu
mendukung sistem kekebalan tubuh, yang penting untuk melawan infeksi dan penyakit.
5. Mengurangi risiko kelelahan: Dengan menyediakan tubuh dengan asupan energi yang
mencukupi, diet tinggi kalori membantu mengurangi risiko kelelahan dan meningkatkan
tingkat energi secara keseluruhan.
Dalam pengaturan medis, diet tinggi kalori sering digunakan bersama dengan suplemen
protein dan perawatan medis lainnya untuk mengatasi kekurangan kalori dan protein
yang mendasari.

13. Cacingan dapat menyebabkan stunting pada anak-anak jika infeksi cacingan
berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan tidak ditangani dengan baik. Infeksi
cacingan dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menghambat pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak, termasuk pertumbuhan tinggi badan yang optimal.
Kekurangan nutrisi akibat infeksi cacingan dapat menyebabkan stunting, yaitu kondisi
di mana anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari tinggi badan rata-rata anak
seusianya.
Untuk mengedukasi masyarakat mengenai cacingan dan pencegahannya, berikut adalah
beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Penyuluhan dan pendidikan: Mengadakan sesi penyuluhan dan pendidikan di


masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang cacingan, termasuk cara penularan,
gejala, dan dampaknya terhadap kesehatan. Informasi yang jelas dan mudah dipahami
akan membantu masyarakat memahami pentingnya pencegahan dan pengobatan infeksi
cacingan.
2. Kampanye kebersihan: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga
kebersihan, termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan,
setelah menggunakan toilet, serta menjaga kebersihan lingkungan. Kampanye ini dapat
melibatkan pihak sekolah, pusat kesehatan masyarakat, dan kelompok masyarakat
lainnya.
3. Program pemberantasan cacingan: Mengimplementasikan program pemberantasan
cacingan di tingkat komunitas atau daerah tertentu. Program ini dapat melibatkan
pemeriksaan dan pengobatan massal terhadap cacingan, serta pemberian suplemen
deworming secara berkala kepada anak-anak.
4. Peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi: Meningkatkan akses masyarakat
terhadap air bersih yang aman dan fasilitas sanitasi yang memadai. Ini akan membantu
mengurangi risiko penularan cacingan melalui kontaminasi air dan lingkungan.
5. Kolaborasi dengan pihak terkait: Melakukan kolaborasi dengan pihak terkait, seperti
pemerintah, lembaga kesehatan, dan organisasi non-pemerintah, untuk
mengimplementasikan program pencegahan dan pengobatan cacingan secara
komprehensif.

Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang cacingan serta langkah-langkah


pencegahan yang diperlukan sangat penting untuk mengurangi beban cacingan di
masyarakat. Dengan upaya bersama, kita dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas
hidup masyarakat secara keseluruhan.
14. Cacingan dapat ditularkan melalui beberapa cara selain melalui mulut. Berikut adalah
beberapa cara penularan cacingan:
1. Melalui kulit: Beberapa jenis cacing dapat menembus kulit manusia jika terpapar
langsung dengan larva cacing yang terdapat dalam tanah atau air yang terkontaminasi.
Contohnya adalah infeksi cacing tambang atau cacing pita.
2. Melalui makanan dan minuman: Cacingan dapat ditularkan melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi oleh telur cacing atau larva cacing. Telur cacing dapat
masuk ke dalam makanan atau minuman melalui kontak dengan kotoran manusia atau
hewan yang mengandung telur cacing.
3. Melalui kontak langsung: Beberapa jenis cacing dapat ditularkan melalui kontak
langsung dengan orang yang terinfeksi. Misalnya, cacing gelang dapat ditularkan
melalui kontak dengan tinja atau kotoran yang mengandung telur cacing.
4. Melalui vektor: Beberapa jenis cacing dapat ditularkan melalui vektor, seperti
nyamuk atau lalat, yang membawa larva cacing dari satu orang ke orang lain.
Contohnya adalah filariasis yang ditularkan oleh nyamuk yang membawa larva cacing
filaria.

Penting untuk diingat bahwa pencegahan penularan cacingan melibatkan praktik


kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum
makan, menghindari makanan atau minuman yang terkontaminasi, menghindari kontak
langsung dengan kotoran atau tinja, serta menjaga kebersihan lingkungan.
Jika Anda memiliki kecurigaan terinfeksi cacingan atau ingin mencegah infeksi,
disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan
informasi dan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi dan lingkungan Anda.

15. Setiap jenis infeksi cacingan dapat memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung pada
jenis cacing yang menyebabkannya dan tingkat keparahan infeksinya. Berikut adalah
beberapa perbedaan gejala pada beberapa jenis infeksi cacingan umum:

1. Infeksi cacing tambang (ancylostomiasis) atau cacing pita (taeniasis):


- Gejala umum: Anemia, kelelahan, kelemahan, dan penurunan berat badan.
- Gejala khusus cacing tambang: Gatal-gatal pada kulit (larva migrans kutanea) jika
larva cacing masuk melalui kulit.
- Gejala khusus cacing pita: Sering tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat
menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, atau konstipasi.

2. Infeksi cacing gelang (ascariasis):


- Gejala umum: Sakit perut, mual, muntah, diare, atau konstipasi.
- Gejala khusus: Batuk, sesak napas, dan demam jika larva cacing masuk ke saluran
pernapasan.

3. Infeksi cacing tambang hati (fascioliasis):


- Gejala umum: Nyeri perut, mual, muntah, demam, kehilangan nafsu makan, dan
penurunan berat badan.
- Gejala khusus: Pembengkakan hati (hepatomegali) dan gangguan fungsi hati.

4. Infeksi cacing filaria (filariasis):


- Gejala umum: Pembengkakan pada kaki, lengan, atau bagian tubuh lainnya
(elephantiasis).
- Gejala khusus: Demam, rasa nyeri dan kemerahan pada kulit, serta pembesaran
kelenjar getah bening.

Perlu dicatat bahwa gejala infeksi cacingan tidak selalu muncul atau dapat bervariasi
tergantung pada tingkat keparahan infeksi, jumlah cacing yang terinfeksi, dan respons
individu terhadap infeksi. Beberapa kasus infeksi cacingan juga dapat bersifat tanpa
gejala atau gejalanya ringan.

Jika Anda memiliki kecurigaan terinfeksi cacingan atau mengalami gejala yang
mencurigakan, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan
melakukan pemeriksaan fisik.

16. Untuk membedakan cacing yang dapat digunakan untuk pengobatan dan cacing yang
menyebabkan infeksi, diperlukan pengetahuan yang lebih mendalam tentang jenis
cacing yang spesifik. Namun, secara umum, berikut adalah beberapa poin yang dapat
membantu membedakan keduanya:
1. Cacing yang dapat digunakan untuk pengobatan: Beberapa jenis cacing dapat
digunakan dalam pengobatan tertentu, seperti terapi helminthik (helminth therapy).
Biasanya, cacing ini adalah cacing yang tidak menyebabkan infeksi atau gejala yang
merugikan pada manusia. Mereka digunakan untuk tujuan terapi tertentu, seperti
pengobatan alergi atau gangguan autoimun. Contoh cacing yang digunakan dalam terapi
ini adalah Necator americanus dan Trichuris suis.

2. Cacing yang menyebabkan infeksi: Cacing yang menyebabkan infeksi adalah jenis
cacing yang dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan gejala atau masalah
kesehatan. Contohnya adalah cacing tambang, cacing gelang, cacing pita, dan cacing
kremi. Cacing-cacing ini dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, gangguan
pencernaan, kelemahan, penurunan berat badan, dan gangguan pertumbuhan.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan cacing dalam pengobatan harus dilakukan di
bawah pengawasan medis yang tepat. Hanya cacing yang telah melalui proses sterilisasi
dan kualitas yang terjamin yang digunakan dalam terapi khusus ini. Selain itu,
pengobatan dengan menggunakan cacing tidak selalu merupakan pilihan yang umum
atau standar dalam pengobatan penyakit.
Jika Anda ingin mengetahui informasi lebih lanjut tentang penggunaan cacing dalam
pengobatan atau mengenai infeksi cacing tertentu, disarankan untuk berkonsultasi
dengan dokter atau ahli kesehatan yang berkompeten dalam bidang tersebut

9. Jumlah Mahasiswa yang hadir : 34 (Tiga Puluh Empat)


10. Jumlah Mahasiswa yang tidak hadir : 1 (Satu)
11. Nama mahasiswa yang tidak hadir : Alinda Dwi Setyowati

Anda mungkin juga menyukai