Anda di halaman 1dari 8

BAB II

2.1 LAPORAN PENDAHULUANDISFAGIA

2.1.1 DEFINISI

Disfagsia adalah kesulitan menelan. Seseorang dapat mengalami kesulitan


menggerakkan makanan dari bagiam atas tenggorokan ke dalam kerongkongan
karena adanya kelainan di tenggorokan.

2.1.2. ETIOLOGI

Disfagsia berhubungan dengan kesulitan makan akibat gangguan dalam


proses menelan. Kesulitan menelan dapat terjadi pada semua kelompok usia
akibat dari kelainan kongenital, kerusakan struktur dan kondisi medis tertentu.
Masalah dalam menelan merupakan keluhan yang umum terjad pada orang yang
berusia lanjut dan insiden disfagsia lebih tinggi pada penderita stroke. ± 51 −
73 % pasien CVA menderita disfagsia.

2.1.3PATOFISIOLOGI

Klasifikasi disfagsia terdapat dalam 2 kelompok besar

1. Disfagsia Orofaring

Timbul dari kelainan mulut, faring, esophaagus, dapat disebabkan oleh


stroke, parkinson, kelainan neurologis, oculopharingeal muscular,dysthropy,
menurunnya aliran air liur, xerothamia, masalah gigi, kelainan mukosa oral,
obstruksi mekanik, infeksi dan obat obatan.

2. Disfagsia Esofagus

Timbul dari kelainan di korpus esofagus, skingter esofagusbagian bawah,


atau kardia gaster. Biasanya disebabkan oleh striktur esofagus,akhalasia,
skleroderma. Kelainan motilitas spastik termasuk spasme esofagus difus dan

2
3

kelainan motilitas esofagus nonspesifik. Makanan biasanya tertahan beberapa saat


setelah ditelan.

2.1.4. MANIFESTASI KLINIS

1. Batuk atau tersedak saat menelan


2. Kesulitan pada saat mulai menelan
3. Makanan lengket di tenggorokan
4. Sialorhea
5. Penurunan berat badan
6. Perubahan pola makan
7. Pneumonia berulang
8. Perubahan suara
9. Regusgitasi nasal
10. Anoreksia
11. Muntah
12. Sakit tenggorokan dan kesulitan bernafas

2.1.5. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Barium swallow
2. CT Scan
3. MRI
4. Laringoskopi direk
5. Esofaguskopi
6. Endoskopi ultrasound
7. Bronkoskopi
8. Menilai lesi submukosa
9. Pemeriksaan sputum
4

2.1.6. PENATALAKSANAAN

1. Menilai keadaan dan pergerakan otot larinng


2. Menstimulasi nafsu makan
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet
4. Menambah suplemen atau vitamin
5. Memberi makanan yang bergizi
6. Mengajarkan pola makan yang sehat

2.1.7. MASALAH YANG LAZIM MUNCUL

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
3. Defisit perawatan diri : mandi berhubungan dengan kelemahan
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi
5. Resiko aspirasi
6. Nyeri akut b.d nyeri saat menelan

2.1.8 DISCHARGE PLANNING

1. Mengkaji kemampuan menelan


2. Berikan makanan dalam jumlah yang sedikit tapi ssering
3. Menganjurkan px dlam posisi semifowler setelah makan
4. Hindarkan makanan dari bersuhu tinggi dan rendah
5. Menganjurkan untuk meningkaatkan masukan cairan
6. Menganjurkan untuk tidak melengkukan tubuh
5

TINJAUAN TEORI

2.2 LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN NUTRISI

2.2.1. DEFINISI

Nutrisi adlah elemen yang dibutuhkan, untuk proses dan fungsi tubuh,
kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi. Seperti karbohidrat, protein,
lemak, air, vitamin dan mineral. Makanan terkadang dideskripsikan berdasar
kepadatan nutrisi yang berdasarkan jumlah kilo kalori.

Nutrisi adalah salah satu komponen paling penting yang menunjang


kelangsungan proses tumbuh kembang. Apabila kebutuhan tersebut kurang
terpenuhi, maka proses tumbuh kembang selanjutnya dapat terambat.

Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zatt makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi, gangguan pemenuhan nutrisi adaalah
pemenuhan nutisi yang tidak sesuai dengan kebuutuhan metabolic yang
dibutuhkan oleh tubuh.

Fungsi zat gizi

a. Meningkatkan energi bagi fungsi organ, gerakan dan kerja fisik


b. Sebagai bahan dasar pembentukan dan perbaikan jaringan sel sel tubuh
c. Sebagai pelindung dan pengatur suhu tubuh

Komponen zat gizi

a. Karbohidrat ; sumber energi disetiap makanan


b. Lemak : terdiri atas lemak alamiah dan asam lemak bebas
c. Protein : pembentukan protoplasma sel
d. Air : berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran seluler
e. Vitamin : untuk mengatalisi metabolisme sel yang kurang
f. Mineral :
1. Kalsium untuk pengaturan tulang
6

2. Klorida untuk keseimbangan asam basa


3. Kromium untuk metabolisme glukosa dalam insulin
4. Tembaga untuk produksi sel darah merah
5. Fluor untuk pengaturan struktur gigi dan tulang
6. Iodum
7. Zat besi
8. Magnesium diperoleh dari biiji bijian
9. Mangan berfungsi untuk aktifitas enzim
10. Fosfor dari susu, kuning telur
11. Kalium untuk kontraksi otot
12. Natrium untuk pengaturan tekanan osmotik
13. Sulfur diperoleh dari protein
14. Seng diperoleh dari daging, padi, kacang dna keju

2.2.2 ETIOLOGI

1. FISIOLOGI

1. Intake nutrient
2. Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
3. Pengetahuan
4. Gangguan menelan
5. Perasaan tidak nyaman saat makan
6. Anoreksia
7. Nausea dan vomittus
8. Intake kalori dan lemak berlebih

2. Kemampuan mencerna nutrient

Obstruksi mencerna cairan, malabsorbsi nutrient

3. Kebutuhan metabolisme

4. Gaya hidup dan berlebihan


7

5. Jenis kelamin metabolisme lelaki lebih besar dari wannita

6. Tinggi badan dan berat badan

7. Status kesehatan / nafsu makan

8. Ekonomi dan sosial lingkungan

9. Alkohol dan obat

2.2.3.MANIFESTASI KLINIS

1. Subyektif

a. Kram abdomen
b. Nyeri abdomen dengan / tanpa penyakit
c. Merasakan ketidaknyamanan untuk mengingesti makanan
d. Melaporkan perubahan sensasi rasa
e. Melaporkan kurangnya makanan
f. Merasa kenyang

2. Objektif

a. Tidak tertarik untuk makan


b. Diare
c. Adanya bakyi kekurangan makannan
d. Bising usus hiperaktif
e. Inflamasi pada rongga mulut

2.2.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaaan DL
2. USG
3. SGOT dan SGPT
8

4. Sikologi
5. Rontgen
6. Pemeriksaan fungsi gastrointestinal

2.2.5 PENATALAKSANAAN

1. Menstimulasi nafsumakan
2. Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet
4. Menambah suplemen atau vitamin
5. Memberi makanan yang bergizi
6. Mengajarkan pola makan yang sehat

2.2.6 MASALAH YANG LAZIM MUNCUL

1. Kekurangan Nutrisi

a. Berat badan 10% - 20% dibawah normal


b. Tinggi badan dibawah ideal
c. Adanya kelemahan dan nyeri tekan otot
d. Adanya penurunan albumin serum
e. Nafsu makan menurun
f. Penurunan absorbsi nutrisi

2. Kelebihan nutrisi

a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal


b. Adanya jumlah asupan berlebih

3. Obesitas

4. Kurang Nutrisi
9

5. Diabetes Melitus

6. Hipertensi

7. Penyakit Jantung Koroner

8. Kanker

9. Anoreksia Nervosa

2.2.7. DISCHARGE PLANNING

1. Jelaskan perlunya konsumsi karbohidrat, lemak, protein,vit dan mineral

2. Konsultasikan dengan ahli gizi

3. Diskusikan bersama klien

4. Anjurkan istirahat sebelum makan

5. tawarkan makanan dalam jumlah sedikit tapi sering

6. Pada kondisi menurunnya nafsu makan batasi asupan cairan saat makan

7. dorong dan bantu klien untuk menjaga kebersihan mulut yang baik

8. atur agar posisi makanan TKTP

9. Ciptakan lingkungan yang nyaman

10. berikan makanan porsi kecil dan tidak membuaut mual.

Anda mungkin juga menyukai