Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN NUTRISI

Oleh :

SUNDARI
1814401110021

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2019/2020

1
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN NUTRISI

A. Konsep Kebutuhan Nutrisi


1. Anatomi dan Fisiologi

Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrien (zat yang
sudah dicerna), air dan garam yang berasal dari zat makanan untuk
didistribusikan ke sel-sel melalui sistem sirkulasi.Zat makanan merupakan
sumber energi bagi tubuh. Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam
saluran pencernaan, maka saluran pencernaan harus mempunyai persediaan
air, elektrolit dan zat makanan yang terus-menerus.
Proses pencernaan makanan antara lain: mengunyah, menelan, makanan di
lambung, pengosongan di lambung, faktor refleks duodenum, pergerakan
usus halus: gerakan mencampur dan mendorong dan proses akhir yaitu
defekasi.
2. Definisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta
mengeluarkan sisanya (Tarwoto & Wartonah, 2015).
3. Etiologi
3.1 Fisiologi
3.1.1 Intake nutrient

2
3.1.2 Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
3.1.3 Pengetahuan
3.1.4 Gangguan penelan / menelan
3.1.5 Perasaan tidak nyaman setelah makan
3.1.6 Anoreksia
3.1.7 Nausea & vomitus
3.1.8 Intake kalori & lemak yg berlebihan
3.2 Kemampuan mencerna nutrient
3.2.1 Obstruksi mencerna cairan,mal absorbsi nutrient,DM
3.3 Kebutuhan metabolisme
3.3.1 Pertumbuhan,stres,kondisi yang meningkatkan bmr,kanker.
3.4 Gaya hidup dan betrlebihan
3.4.1 Kebiasaan makanan yang baik perlu diterapkan pada usia
foddierlusia menginjak 1 tahun
3.4.2 Kebiasaan makanan lansia menghindari yg penting untuk dimakan
3.5 Jenis kelamin
Metabolisme  basal pada laki laki lebih besar dibandingkan dengan
wanita pada laki laki dibutuhkan BMRIO Kkal /kg/bb/jam dan pada
wanita oigkkal/kg/bb/jam
3.6 Tinggi bdan dan berat badan
Tinggi badan dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan
tubuh,semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluarn
panas ,sehingga kebutuhn metabolisme basal tubuh juga menjadi besar
3.7 Status kesehatan
Nafsu makan yg baik adalah tanda yg sehat
3.8 Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit
3.9 Alkohol & obat
Penggunaan alkohol dan obat yang berlebihan memberi konstribusi
pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk
alkohol daripada makanan . Obat obataan yg menekan nafsu makan
dapat menurunkan asupan zat gizi esensial .Obat obatan juga
menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat
gizi inteostin.

3
4. Patofisiologis
Abnormalitas saluran gastrointestinal bermacam-macam dan menunjukkan
banyak patologi yang dapat mempengaruhi system organ lain : perdarahan,
perforasi, obstruksi, inflamasi dan kanker. Lesi congenital, inflamasi, infeksi,
traumatic dan neoplastik telah ditemukan pada setiap bagian dan pada setiap
sisi sepanjang saluran gastrointestinal.
Bagian dari penyakit organic di mana saluran gastrointestinal dicurigai,
terdapat banyak factor ekstrinsik yang menimbulkan gejala. Stress dan
ansietas sering menjadi keluhan utama berupa indigesti, anoreksia/ gangguan
motorik usus, kadang-kadang menimbulkan konstipasi/ diare.
Selain itu status kesehatan mental, factor fisik: seperti kelelahan dan
ketidakseimbangan/ perubahan masukan diet yang tiba-tiba dapat
mempengaruhi saluran gastrointestinal sehingga menyebabkan perubahan
nutrisi ( Smeltzer, 2002).

5. Pathway

6. Manisfestasi Klinis
6.1 Subjektif
6.1.1 Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit
6.1.2 Merasakan ketidak mampuan

4
6.1.3 Melaporkan perubahan sensasi rasa
6.1.4 Melaporkan kurangnya makan
6.1.5 Merasa kenyang segera setelah mengingesti makanan
6.2 Objektif
6.2.1 Tidak tertarik untuk makan

7. Penatalaksanaan
7.1 Menstimulasi nafsu makan
7.1.1 Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien
yang disesuaikan dengan kondisi klien
7.1.2 Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien
yang anoreksik
7.1.3 Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman sesaat
sebelum atau setelah makan
7.1.4 Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan
dan bau yang tidak enak. Balutan kotor, pispot yang telah dipakai,
set irigasi yang tidak tertutup atau bahkan piring yang sudah
dipakai dapat memberikan pengaruh negative pada nafsu makan
7.1.5 Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum
waktu makan; istirahat bila mengalami keletihan
7.1.6  Kurangi stress psikologi
7.1.7 Berikan oral hygiene sebelum makan
7.2 Membantu klien makan
7.3 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan
kondisi.

8. Komplikasi
8.1 Malnutrisi
Kekurangan zat makanan (nutrisi) ataupun kelebihan (nutrisi)
8.2 Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai
lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi
kebutuhan metabolism karena kelebihan asupan kalori dan penurunan
dalam pengguanaan kalori.
8.3 Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari

5
adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang
berlebihan.
8.4 Penyakit jantung coroner
Merupakan gangguan nutrisi yangs sering disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini
sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak
sehat, obesitas, dan lain-lain.
8.5 Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengonsumsian lemak secara berlebihan.
8.6 Anoreksia nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan
badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi.

6
B. Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi
1. Pengkajian Keperawatan
1.1 Riwayat
1.1.1 Usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas
1.1.2 Kesulitan makan (gangguan mengunyah atau menelan)
1.1.3 Perubahan nafsu makan
1.1.4 Perubahan berat badan
1.1.5 Ketidakmampuan fisik
1.1.6 Kepercayaan budaya dan agama yang mempengaruhi
dalam pemilihan makanan
1.1.7 Status kesehatan umum dan kondisi medis
1.1.8 Riwayat pengobatan
1.2 Pemeriksaan Fisik
1.2.1 Keadaan fisik: apatis,lesu
1.2.2 Berat badan : obesitas,kurus
1.2.3 Otot :flaksia/lemah,tonus berkurng,tendernes,tidak
mampu bekerja
1.2.4 Sistem saraf :bingung,rasa terbakar,paresthesia,refleks
menurun
1.2.5 Kardiovaskular : denyut nadi lebih dari
10x/menit,irama abnormal,tekanan darah rendah/tinggi

Tanda Klinis malnutrisi :


Area pemeriksaan Tanda- tanda
Penampilan umum Apatis, tidak bersemangat, lelah, mudah letih
BB Berlebih/ kurang
Kulit Kering, berlapis, bersisik, pucat/ berpigmen, ada
petekie/ memar, lemak subkutan kurang
Kuku Rapuh, pucat, melengkung, bentuk seperti
sendok
Rambut Kering, kusam, jarang, warna memudar, rapuh
Mata Konjungtiva pucat/merah,, kering, kornea lunak,
kornea berawan
Bibir Bengkak, pecah berwarna merah di pinggir
mulut, fisura vertical
Lidah Bengkak, berwarna merah, penampakan halus
Gusi Berspons, bengkak, mudah berdarah, meradang
Otot Lemah, mengecil
System Anoreksia, tidak mampu mencerna, diare,
gastrointestinal konstipasi, pembesaran hati
Saraf Penurunan refleks, kehilangan sensorik, rasa
terbakar, kesemutan di tangan dan kaki,
iritabilitas

1.3 Pemeriksaan Diagnostik


1.3.1 Pemeriksaan darah lengkap dengan pemeriksaan feses.

7
1.3.2  USG.
1.3.3 SGOT & SGPT.
1.3.4  Sikologi : Menentukan tingkat keganasan dari sel-sel
neoplasma tersebut.
1.3.5 Rontgen : Mengetahui kelemahan yang muncul ada
yang dapat menghambat tindakan oprasi.

1.4 Terapi Medis


1.4.1 Terapi farmakologidengan pemberian obat /injeksi
vitamin.
1.4.2 Terapi non farmakologi dengan memberikan
pendekatan serta edukasi untuk nafas dalam  dan
memenuhi nutrisi cairan dengan minum sedikit-sedikit
tapi  sering.
1.4.3 Serta memenuhi nutrisi makanan dengan  makan
sedikit –sedikit tapi sering.

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa 1: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
(NANDA 2018-2020).
Diagnosa 2 : Obesitas ( NANDA 2018-2020)
Diagnosa 3 : Gangguan menelan (NANDA 2018-2020)

3. Rencana Keperawatan
No Diagnose Keperwatan NOC NIC Rasional
1 Ketidakseimbangan Setelah diberikan 1. Kaji pemenuhan 1. Mengetahui
nutrisi kurang dari asuhan keperawatan kebutuha nutrisi kekurangan
kebutuhan tubuh selama….x 24 jam klien nutrisi klien
diharapkan 2. Kaji penurunan 2. Agar dapat
kebutuhan nutrisi nafsu makan dilakukan
klien terpenuhi klien intervensi
secara adekuat 3. Jelaskan dalam
dengan kriteria pentingnya pemberian
hasil : makanan bagi makanan pada
1. Mempertahankan proses klien
berat badan penyembuhan 3. Dngan
dalam batas 4. Anjurkan pasien pengetahuan
untuk
normal yang baik
meningkatkan
2. Klien mampu protein dan tentang nutrisi
vitamin C
menghabiskan ½ akan
5. Yakinkan diet

8
porsi makanan yang dimakan memotivasi
mengandung
ya g disediakan untuk
tinggi serat
3. Klien mengalami utnuk mencegah meningkatkan
kosntipasi
peningkatan pemenuhan
6. Berikan
nafsu makan makanan yang nutrisi
terpilih (sudah
4. Tidak ada tanda- 4. Protein dan
dikonsulakan
tanda malnutrisi
dengan ahli gizi) vitamin C
5. Menunjukan
peningkatan sangat baik
fungsi
dalam
pengecapan dari
emnelan pemenuhan
6. Tidak terjadi
nutrisi klien
penurunan berat
5. Dengan diet
badan yang
tinggi serat
berarti
dapat
mencegah
terjadinya
konstipasi
6. Makanan yang
kebutuhan
gizinya sesuai
dapat
mencegah
terjadinya
ketidakseimban
gan nutrisi
2 Obesitas Setelah diberikan 1. Buat rencana 1. Setelah
asuhan keperawatan makan dengan tindakan
selama….x 24 jam klien pembagian,
diharapkan klien 2. Timbang berat kapasitas gaster
bisa badan tiap hari menurun
menyeimbangkan 3. Berikan diet kurangblebih
berat badan dengan cair, lebih 50 ml, sehingga
kriteria hasil : lembut, tinggi perlunmakan
1. Klien protein dan serat sedikit
menunjukan serta rendah 2. Pengawasan
perubahan pola lemak kehilangan dan
makan dan 4. Tentukan alat pengkajian

9
keterlibatan bersama pasien kebutuhan
tentang jumlah
individu dalam nutrisi
penurunan berat
program badan yang 3. Memberikan
diinginkan
2. Menunjukan nutrisi tanpa
5. Bantu pasien
penuruan berat menyesuaikan menambah
diet dengan
badan dengan kalori
gaya hidup dan
pemeliharaan tingkat aktivitas 4. Berat badan
6. Anjurkan untuk
kesehatan ideal yang
mengganti
optimal diinginkan
kebiasaan yang
3. Berpartisipasi pasien tentu
dalam program tidak diinginkan
harus sesuai
latihan yang
dengan aktivitas
teratur dengan
4. Menahan diri yang disukai
kesehatan klien
untuk tidak
makan banyk 5. Dengan
dalam satu waktu
penyesusaian
tertentu
5. Mengalami diet tentunya
asupan kalori, mencegah
lemak, terjadinya
karbohidrat kelebihan berat
vitamin, mineral, badan brlebih
zat besi dan 6. Aktivitas yang
kalium yang disukai klien
adekuat tetapi tentunya
tidak berlebihan berpengaruh
terhadap berat
badan pasien
3 Gangguan menelan Setelah diberikan 1. Pantau tingkat 1. Dengan
kesadaran,
asuhan keperawatan memantau
reflex batuk,
selama….x 24 jam reflex muntah tingkat
dan kemampuan
diharapkan klien kesadaran
menelan.
bisa bisa menelan 2. Monitor status klien, tentunya
paru
makanan tanpa mencegah
menjaga/mempe
kendala apapun rtahankan jalan terjadinya hal
nafas
dengan kriteria yang tidak
3. Atur posisi
hasil : pasien 90◦ diiginkan
selama makan
1. Menunjukkan 2. Menjaga status
4. Menyuap
status menelan, makanan dalam paru pasien

10
yang dibuktikan jumlah kecil untuk menjaga
5. Mengahncurkan
oleh indicator jalan nafas
tablet sebelum
berikut (sebutkan pemberian 3. Dengan
6. Konsultasikan
1-5: gangguan mengatur posisi
dengan ahli gizi
ekstrem, tinggi, tentang 90o tentunya
makanan yang
sedang, rendah mencegah
mudah ditelan
dan tidak ada terjadinya
gangguan) tersedak saak
2. Mempertahankan makan
makanan di 4. Menyuap
dalam mulut makanan dalam
3. Mampu menelan jumlah kecil
4. Mampu untuk mencegah
mengosongkan terjadinya
rongga mulut gangguan saat
menelan
makanan
5. Menghancurka
n tablet obat
untuk
mempermudah
kien saat
menelan obat
6. Untuk
memudahkan
klien dalam
menelan
makanan tanpa
kendala apapun

DAFTAR PUSTAKA

11
Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
NANDA-I diagnose Keperawatan. 2018-2020.Edisi 11.EGC
https://www.academia.edu/29687678/LAPORAN_PENDAHULUAN
_nutrisi

Banjarmasin, 3 Februari 2020

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(………………………………) (……………………………..)

12

Anda mungkin juga menyukai