Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN


KEBUTUHAN NUTRISI

Oleh :
I WAYAN GEDE YUDA BAKTI R.L
199012181

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
TAHUN 2019
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN NUTRISI

1. KONSEP DASAR PENYAKIT


A. DEFINISI
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengadahan makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktifitas tubuh (Alimul, 2006).
Nutrisi ialah substansi organic dan non organik yang ditemukan dalam makanan
dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik( Kozierdalam Mubarak,
2008). Nutrisi adalah satuan yang menyusun bahan makanan tersebut. (achmad
Djaeni,2004)
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa nutrisi adalah satuan yang
menyusun bahan makanan yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh. Nutrisi dapat
berupa karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral.
B. ETIOLOGI
a. Kekurangan nutrisi
1. Efek dari pengobatan
2. Mual atau muntah
3. Gangguan intake makanan
4. Radiasi atau kemoterapi
5. Penyakit kronis
6. Meningkatkan kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
infeksi dan kanker
7. Nafsu makan menurun
b. Kelebihan nutrisi
1. Kelebihan intake
2. Gaya hidup
3. Psikologis untuk konsumsi tinggi kalori
4. Penurunan laju metabolic
5. Latihan atau aktifitas yang tidak adekuat
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Faktor pencetus dari gangguan nutrisi adalah kekurangan nafsu makan yang disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Rasa nyeri
b. Ansietas
c. Depresi
d. Perubahan situasi lingkungan
e. Perbedaan makanan
f. Gangguan intake makanan
g. Waktu pemberian makanan tidak tepat
D. PATOFISIOLOGI
 Pathway

Gangguan nutrisi lebih dari


kebutuhan tubuh

Berkurangnya makanan yang masuk kedalam tubuh seseorang disebabkan oleh


pola makanan yang tidak teratur ataupun yang dipengaruhi oleh factor nyeri karena
kesulitan saat menelan makanan. Hal tersebut akan menimbulkan hal yang tidak nyaman,
sehingga menyebabkan nafsu makan menurun, timbul gangguan pola makan dan
selanjutnya menyebabkan gangguan nutrisi.
E. GEJALA KLINIS
a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
1) Berat badan menurun
2) Lemah
3) Lesu
4) Dehidrasi
5) Mual/muntah
6) Rasa tidak nyaman / tidak enak pada mulut
7) Kesulitan menelan
b. Gangguan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
1) Kelebihan berat badan
2) Obesitas
3) Nafsu makan meningkat
F. PENILAIAN STATUS GIZI
Dengan menggunakan pedoman A-B-C-D
A : Antopometri
B : Biokimia
C : Clinis
D : Diet
a. Antropometri
Antropos( tubuh) dan mathos (ukuran )
Berbagai jenis ukuran, contoh : BB, TB, LLA dan Lipatan Lemak
Penghitung indeks massa tubuh (IMT)
IMT : BB (kg)
TB (M2)
IMT STATUS GIZI KATEGORI
< 17,0, Gizi kurang Sangat kurus
17,0 – 18,5 Gizi kurang Kurus
18,5 – 25,0 Gizi baik Normal
25,0 – 27,0 Gizi lebih Gemuk
> 27, 0 Gizi lebih Sangat gemuk
b.Biokimia
Pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratorium yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan. Contoh :Darah, Urine, Tinja.
c.Clinis
Metode ini didasarkan atas perubahan yang terjadi yang di hubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel. Seperti : kulit
rambut dan mata.
d.Diet
Makanan yang di makan, jenis dan porsinya
G. PEMERIKSAAN FISIK
Secara fisik ,cirri fisik seseorang dengan status gizi normal antaralain, yaitu :
a. Berat badan ideal
b. Rambut bercahaya, kuat, tidak kering, tidak mengalami kebotakan.
c. Daerah di bawah mata tidak berwarna gelap
d. Kulit lembut dan sedikit gelap
e. Konjungtiva mata berwarna merah muda
H. PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
a. Penatalaksanan medis
1. Nutrisi Enteral
Metode pemberian alternative untuk memastikan kecukupan nutrisi meliputi
metode enternal (melalui system pencernaan). Nutrisi internal juga disebut
sebagai enternal total (TEN) diberikan apabila klien tidak mampu menelan
makanan atau mengalami gangguan pada saluran pencernaan atas dalam transport
makanan ke usus halus terganggu. Pemberian makanan lewat enterna diberikan
melalui selang nasogastric dan selang pemberian makanan berukuran kecil atau
melalui selang gastronomijeyunostom.
2. Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral (PN) juga disebut sebagai nutrisi parenteral total (TPN) atau
hiperalimentasi intravena, diberikan jika saluran gastro intestinal tidak berfugsi
karena terdapat gangguan dalam kontinuitas fungsinya atau karena kemampuan
penyerapan terganggu. Nutrisi parenteral diberikan secara intravena seperti
melalui kateter vena sentralke vena kava superior, makanan parental adalah
larutan dekstrosa, air, lemak, protein, elektrolit, vitamin, dan unsurrenik.
Semuanya ini memberikan semua kalori yang dibutuhkan, karena larutan TPN
bersifat hipertonik, larutan hanya dimasukkan ke vena sentral yang beraliran
tinggi, tempat larutan dilarutkan oleh darah.
b.PenatalaksanaanKeperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan asupan
oral.
NOC : Nutrient intake, dengan kriteria hasil klien :
 Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
 Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
 Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
 Tidak ada tanda-tanda mal nutrisi
 Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
 Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC : Nutrition monitoring
 BB pasien dalam batas normal
 Monitor adanya penurunan berat badan
 Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
 Monitor mual dan muntah
 Monitor pertumbuhan dan perkembangan
2. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Meliputi, nama ,umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, agama, pekerjaan, tanggal
MRS, nomer registrasi, no. registrasi, dll.
2. KeluhanUtama
3. RiwayatPenyakit
4. Status gizi pasien dapat di kaji dengan pedoman A,B,C,D meliputi
A :Antopometri
B :Biokimia
C :Clinis
D : Diet
5. PemeriksaanFisik
Meliputi :
Area Tanda-tanda normal Tanda-tanda abnormal
pengkajian
Penampilan Gesit, energik, mampu Apatis, lesu, tampak lelah
umum  dan beristirahat dengan baik
vitalitas
Berat badan Dalam rentang normal sesuai Obesitas, underweight
dengan usia dan tinggi badan
Rambut Bercahaya, berminyak dan tidak Kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/
kering patah-patah
Kulit Lembut, sedikit lembab, turgor Kering, pucat, iritasi, petichie, lemak di
kulit baik subkutan tidak ada
Kuku Merah muda, keras Mudah patah, berbentuk seperti sendok
Mata Berbinar, jernih, lembab, Konjungtiva pucat, kering, exoptalmus, tand-
konjungtiva merah muda tanda infeksi
Bibir Lembab merah muda Kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis,
membrane mukosa pucat
Gusi Merah muda, lembab Perdarahan, peradangan, berbentuk seperti spon
Otot Kenyal ,berkembang dengan baik Fleksia/ lemah, tonus kurang, tenderness, tidak
mampu bekerja
System Nadi dan tekanan darah normal, Denyut nadi lebih dari 100X/ menit, irama
kardiovaskuler irama jantung normal abnormal, tekanan darah rendah atau tingi
System Nafsu makan baik, eliminasi Anorexia, konstipasi, diare, flatulensi,
pencernaan normal dan teratur pembesaran liver
System Reflek normal, waspada, Bingung, rasa terbakar, paresthesia, reflek
persarafan perhatian baik, emosi stabil menurun

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan berat badan
2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d kelebihan intake makanan

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi yang dimaksud merupakan pengolahan dari perwujudan rencana
tindakan yang meliputi kegiatan yaitu : volidasi, rencana keperawatan,
mendokumentasikan, rencana keperawatan, memberikan asuhan keperawatan dalam
mengumpulkan data serta melaksanakan advis dokter dan ketentuan rumah sakit.
E. EVALUASI
Evaluasi juga merupakan tahap akhir dari suatu proses keperwatan yang
merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana kesehatan pasien dengan tujuan
yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara melibatkan pasien dan sesama tenaga
kesehatan. (Nasrul Effendi, 1995)

No Dx Evaluasi
S     : Subjective (Data dari pasien sendiri)
O    : Objective (Data dari observasi)
A    : Assesment (Masalah sudah teratasi apa belum)
P     : Planning (Rencana yang akan dilakukan)

DAFTAR PUSTAKA

A. Azie. Alimulhidayat. 2006. KebutuhanDasarManusia. Surabaya :SalembaMedika.


Carpenito, Lynda juall. 2009. DiagnosaKeperawatan. Jakarta : EGC.
Herdman, T. Heather. 2012. DiagnosaKeperawatan NANDA Internasional. Jakarta : EGC.
Kozier, Erb. Berman, Srydar.2010. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.
Potter, Perry.2005. Fundamental Keperawatan :definisidanklasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai