OLEH:
DENPASAR
2021
Kasus :
Seorang laki-laki berusia 40 tahun diantar ke UGD karena penurunan kesadaran.
Pasien tampak lemah, napas tersengal-sengal, warna kulit pasien pucat, sianosis
(+), akral teraba dingin, CRT >2 dtk, adanya retraksi otot bantu pernafasan dan
pernafasan cuping hidung, suara nafas ronchi (+). Hasil pemeriksaan TTV
ditemukan TD: 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas
10x/menit. SpO2 : 85%, PCO2 : 55 mmHg, Ph: 8,0, PO2: 50 mmHg. Pasien
memiliki Riwayat trauma dada sebelumnya dan menderita pneumonia.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Nama : A.A Istri Shinta Pramesti
NIM : 209012428
Keluhan Utama :
- Sesak
AIRWAY
2222 2222
keterangan: … …
Masalah Keperawatan:
EXPOSURE
AGD normal
Ph 8,0 high 7,35-7,45
PCO2 55 high 35-45
PO2 50 Low 80-100
Terapi Medis :
keterangan: … …
Masalah Keperawatan:
Nyeri : Ada √ Tidak
O :...... R : ... ...
GIVE COMFORT
Masalah Keperawatan:
Mekanisme cedera (Trauma) :
HISTORY
I : Bentuk dada simetris, tidak ada luka atau jejas, TD 140/90 mmHg, Nadi : 100
x/menit
P : Teraba denyut iktus cordis di ICS 5 line media clavikularis sinistra
P: Redup
A: Reguler pada S1 dan S2, ada suara tambahan S3 (murmur)
Abdomen dan Pinggang :
I: Tidak ada jejas ataupun luka, bentuk simetris, tidak ada hematom
A: Bising usus 8 x/menit
P: Timpani
P: Tidak ada nyeri tekan
Pelvis dan Perineum :
Klien berjenis kelamin laki-laki dan tidak ada kelainan pada genetalia
Ekstremitas :
2222 2222
2222 2222
Integument:
Turgor kulit elastis, CRT >2, sianosis (+)
Masalah Keperawatan: intoleransi aktivitas
Keluarga pasien mengatakan jika pasien sakit dan sakitnya tidak bisa ditangani
dirumah, keluarga akan membawanya ke pelayanan kesehatan terdekat.
Masalah Keperawatan:
Cairan alveolus
altelektasis
Gangguan curah
jantung
hipoksemia
Dyspnea/takipnea
Hipoventilasi,
gangguan difusi O2
alveoler
Gangguan
Pertukaran Gas
hipertensi
2 Ds :- Penurunan
Curah Jantung
Do : - pasien Nampak sesak,
Peningkatan beban
nafas tersengal sengal
kerja jantung
- TD : 140/90 mmHg
- Nadi : 100x/menit
- CRT >2 dtk Hipertropi serabut
- pasien nampak pucat jantung
- adanya sianosis
Gagal jantung
kongestif
Penurunan oksigen
ke organ dari
jaringan
Penurunan perfusi
Kelelahan,lemah,
pucat,exstremitas
dingin dan
sianosis
Penurunan Curah
Jantung
3 Ds : Intoleransi
Trauma
- keluarga pasien mengatakan langsung/tidak Aktivitas
pasien mudah Lelah langsung pada paru
- keluarga pasien mengatakan
pasien sesak jika melakukan
aktivitas berlebih Menganggu
mekanisme
Do : pertahanan saluran
- pasien nampak lemah nafas
- pasien mengalami penurunan
kesadaran
Tidak efektifnya
- sianosis (+) jalan nafas
- TD : 140/90 mmHg
- RR : 10x/menit
- Nadi : 100x/menit Sesak nafas
Kelemahan otot
Mudah lelah
Intoleransi
Aktivitas
RENCANA KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Prioritas Diagnosa
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi ditandai
dengan adanya bunyi nafas tambahan, adanya nafas cuping hidung, pola nafas abnormal (nafas
dangkal), warna kulit pucat, kesadaran menurun, adanya otot bantu nafas. TD : 140/90 mmHg, Nadi :
100x/menit, RR : 10x/menit, Ph : 8,0, PCO2 : 55 mmHg, PO2 : 50 mmHg, SpO2 : 85%.
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload ditandai dengan warna kulit
pasien pucat, CRT >2 dtk, sianosis (+), TD : 140/90 mmHg
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
ditandai dengan TD : 140/90 mmHg, merasa tidak nyaman setelah melakukan aktivitas, dyspnea
setelah melakukan aktivitas.
b. Rencana Perawatan
No.
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah diberikan 1. Mendemonstra 1. Posisikan 1. untuk
tindakan keperawatan sikan pasien untuk menurun
selama 1x40 menit peningkatan memaksimal kan
diharapkan gangguan ventilasi dan kan ventilasi konsums
pertukaran gas teratasi oksigenasi 2. Buka jalan i O2 dan
yang adekuat nafas, ekspansi
2. Memelihara guanakan paru
kebersihan teknik chin yang
paru paru dan lift atau jaw maksima
bebas dari thrust bila l serta
tanda tanda perlu mempert
distress 3. Identifikasi ahankan
pernafasan pasien kenyama
3. Mendemonstra perlunya nan
sikan batuk pemasangan 2. membeb
efektif dan alat jalan askan
suara nafas nafas buatan jalan
yang bersih, 4. Monitor pola nafas
tidak ada nafas : untuk
sianosis dan bradipena, menjami
dyspneu takipenia, n
(mampu kussmaul, kecukup
mengeluarkan hiperventilasi an
sputum, ,cheyne oksigena
mampu stokes. se tubuh
bernafas 3. intubasi
dengan dilakuka
mudah, tidak n agar
ada pursed saluran
lips) nafas
4. Tanda tanda tetab
vital dalam terbuka
rentang dan
normal mencega
h pasien
kehilang
an
nyawany
a akibat
sulit
bernafas
4. untuk
mengeta
hui ke
abnormal
an yang
terjadi
pada
pasien
2 Setelah diberikan 1. Dapat 1. Kaji tekanan 1. Mengkaj
tindakan keperawatan mentoleransi darah, i tekanan
selama 1x40 menit aktifitas, tidak sianosis,statu darah
diharapkan penurunan ada kelelahan. s pemafasan membant
curah jantung dapat 2. Tidak sianosis dan status u dalam
tertasi 3. Nilai AGD mental mendete
normal 2. Monitor ksi
4. TTV dalam denyut adanya
batas normal jantung, penuruna
irama dan n/
nadi Monitor peningka
efektifitas tan
pemberian tekanan
O2 darah
3. Monitor 2. Untuk
denyut menganti
perifer, sipasi
pengisian kondisi
suhu, dan klien dari
warna perburuk
ekstremitas an
4. Auskultasi kondisi
bunyi paru 3. Untuk
untuk mengeta
mengetahui hui
adanya perkemb
ronchi basah, angan
atau bunyi terkait
tambahan kondisi
Monitor pasien
tanda vital 4. Untuk
5. Monitor TTV mengeta
tiap . jam. hui tanda
6. Kolaborasi : dan
medis (untuk gejala
pemberian tambaha
antiaritmia, n apa
nitrogliserin, yang di
vasodilator, alami
anti pasien
koagulan, selama
terapi cairan perawata
& n
oksigenasi), 5. Untuk
sosial mengeta
pastoral, ahli hui
gizi. perkemb
angan
dari
pasien
6. Untuk
membant
u
kesembu
han
pasien
3 Setelah diberikan 1. Klien mampu 1. Monitor 1. Asupan
tindakan keperawatan mengidentifika asupan nutrisi
selama 1x24 jam menit si aktifitas dan nutrisi untuk yang
diharapkan intoleransi situasi yang memastikan cukup
aktivitas dapat teratasi menimbulkan ke adekuatan akan
kecemasan sumber menamb
yang energi. ah energi
berkonstribusi 2. Monitor di dalam
pada respon tubuh,
intoleransi terhadap sehingga
aktifitas. pemberian tubuh
2. Klien mampu oksigen : mendapa
berpartisipasi nadi, irarna t asupan
dalam aktifitas jantung, nutrisi
fisik tanpa frekuensi yang
disertai Respirasi cukup
peningkatan terhadap 2. Apakah
TD, N, RR aktifitas ada
dan perubahan perawatan perubaha
ECG diri. n kondisi
3. Klien 3. Letakkan setelah di
mengungkapk benda-benda berikan
an secara yang sering terapi
verbal, digunakaa oksigen
pemahaman pada tempat 3. Untuk
tentang yang mudah membata
kebutuhan dijangkau si gerak
oksigen, 4. Rencanakan pasien
pengobatan jadwal antara 4. Agar
dan atau alat aktifitas dan pasien
yang dapat istirahat. mendapa
meningkatkan 5. Kolaborasi t istirahat
toleransi dengan yang
terhadap medis untuk cukup
aktifitas. pemberian 5. Memban
4. Klien mampu terapi, sesuai tu
berpartisipasi indikasi memperc
dalam epat
perawatan did kesembu
tanpa bantuan han
atau dengan pasien
bantuan
minimal tanpa
menunjukkan
kelelahan
EVALUASI KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
O;
- pasien tampak lemah
-nafas pasien tersengal sengal
-pasien masih mengalami penurunan kesadaran
-Pernafasan cuping hidung (+)
- otot bantu nafas (+)
-pernafasan dangkal
- adanya retraksi otot bantu nafas
- RR : 10x/menit
- TD : 140/90
- Nadi : 100x/menit
- Ph : 8,0
PCO2 : 55 mmHg
- PO2 : 50 mmHg
-SpO2 : 85%
O:
-pasien nampak lemah
-pasien mengalami penurunan kesadaran
sianosis (+)
TD : 140/90 mmHg
RR : 10x/menit
Nadi : 100x/menit
A:
- Masalah belum teratasi
P:
-Lanjutkan intervensi