Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

Oleh

Ilmiyatus Sadiyah

1401460046

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

D-IV KEPERAWATAN MALANG

SEPTEMBER 2015
A. KONSEP DASAR

1. PENGERTIAN
Nutrisi adalah zat zat gizi dan zat lainnya yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk penerimaan makanan/ bahan bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan sisanya(Wartonah, 2010)
Nutrisi merupakan zat kimia organic maupun non or ganik yang ditemukan
dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan sebaik
baiknya (Asmadi,2008)
Ada enam zat nutrisi esensial yaitu :
- Karbihidrat
Merupakan energy utama dan merupakan bahann bakar untuk otot, rangka selama
latihan. Bersumber dari : beras, tepung tepungan, gula
- Protein
Membantu pertumbuhan dan pemeliharaan sel sel tubuh, juga bias
menghasilkan kalori, sintesa hormone, katalisatorbenzim, dan antibody.
Bersumber dari : Daging sapi, auyam, telur, susu, tahu , tem, dll.
- Lemak
Menyediakan kebutuhan kalori, menjaga temperature dan organ tubuh dengan
lapisan lemak. Bersumber dari : Mentega, margarin, minyak kelapa, dll.
- Vitamin
Merupakan bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolism tubuh.
- Mineral
Merupakan bahan anorganik yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
- Air
Merupakan komponen terbesar penyusun tubuh manusia. Pemenuhan kebutuhan
air dapat berasal dari minuman, makanan, minuman, dan sayuran .

2. FISIOLOGI NUTRISI DAN METABOLISME


Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ
dan pergerakan badan, untuk menyedikan material mentah, untuk fungsi enzim,
pertumbuhan dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada semua reaksi biokimia
dalam tubuh. Energi adalah kekuatan untuk bekerja, manusia membutuhkan energy
terus menerus berhubungan dengan lingkungannya.
1. Pemasukan energi
Merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan. Besarnya energi
yang dihasilkan dengan satuan kalori. 1 kkal = 1 K sama dengan 1000 kalori.
2. Pengeluaran energi
Merupakan energi yang digunakan oleh tubuh untuk mensupport jaringan dan
fungsi fungsi organ tubuh berbentuk senyawa phospat seperti ATP. Kebuutuhan
energi seseorang ditentukan oleh BMR dan aktivitas fisik.
3. Basal metabolism rate (BMR)
Merupakan energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat yaitu untuk
kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, pernapasan, peristaltic usus, dll.
Makanan didalam tubuh mengalami beberapa proses diantaranya :
a. Pencernaan
Dimulai dari mulut, makanan dipecah secara mekanik dengan mengunyah.
Kemudian makanan memasuki esophagus dan bergerak secara secara peristaltic
menuju lambung. Didalam lambung makanan dicerna menggunakan enzim
pencernaan seperti pepsin, enzim pemecah protein, lipase dan amilase untuk
mencerna lemak dan zat tepung secara berturut turut. Makanan kemudian
meninggalkan lambung dalam bentuk kimus.
b. Absorbsi
Usus halus merupakan tempat penyerapan utama nutrient. Sepanjang usus
terdapat villi, untuk meningkatkan area permukaan absorbs. Nutrien diabsorbsi
oleh difusi pasif dan osmosis,dan transport aktif

c. Metabolisme
Nutrien yang diabsorbsi akan ditransportasikan melalui sistem sirkulasi ke
jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme, nutrien diubah ke
jumlah substansi yang dibutuhkan oleh tubuh.
d. Penyimpanan
Beberapa nutrient yang diperlukan tubuh disimpan dalam jaringan tubuh,
seperti lemak disimpan sebagai jaringan adipose, glikogen dalam hati dan
jaringan otot, serta protein dalam massa otot. Jika keperluan energi tubuh
melebihi persediaan energy dan nutrient yang dimakan, maka energi yang
disimpan digunakan.

3. ETIOLOGI
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan pada kebutuhan
nutrisi, antara lain :
Kurangnya nafsu makan
Tubuh memerlukan nutrisi tiap harinya, dengan kurangnya nafsu makan,
dapat mempengaruhi banyak sedikitnya nutrisi yang masuk kedalam tubuh
sehingga dapat berpengaruh pada berat badan dan melemasnya tubuh jika
nutrisi yang masuk sedikit.
Malnutrisi
Masalah berhubungan dengan kekurangan gizi pada tingkat selular atau dapat
dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
Intake nutrisi
Kemampuan mendapatkan dan mengolah makanan
Ganggguan menelan
Obstruksi saluran cerna
Malabsorbsi nutrient
Stress dan depresi
Gaya dan kepercayaan
Pendapatan yang rendah
Penyakit saluran cerna

4. PATOFISIOLOGI
Beberapa kondisi dapat menjadi penyebab terjadinya gangguan pemenuhan
nutrisi, dari kondisi tersebut akan mengganggu suatu individu untuk makan,
sehingga dapat menyebabkan respon pada saluran pencernaan kemudian respon
ini akan ditandai dengan kejala dan berakhir dengan gangguan kebutuhan nutrisi
yaitu kekurangan atau kelebihan nutrisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Misalnya terjadi gangguan pada saluran pencernaan yaitu stomatitis atau
luka pada gusi yang akan membuat nafsu makan berkurang dan kekosongan pada
lambung, sehingga produksi asam lambung meningkat kemudian terjadi reflek
muntah, pada akhirnya intake makanan menjadi tidak adekuat dan kekurangan
nutrisi.
5. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala nutrisi kurang dari kebutuhan menurut buku diagnosa
keperawatan NIC NOC antara lain :
a. Subjektif
Kram abdomen
Nyeri abdomen
Menolak makanan
Persepsi ketidakmampuan untuk mencerna makanan
Melaporkan penurunan sensasi rasa
Merasa cepat kenyang setelah mengkonsumsi makanan
b. Objektif
Pembuluh kapiler rapuh
Diare
Bising usus hiperaktif
Kurangnya minat terhadap makanan
Membran mukosa pucat
Rongga mulut terluka

6. STATUS NUTRISI
Karakteristik status nutrisi ditentukan melalui adanya indeks massa tubuh (Body
Mass Index/ BMI) dan berat tubuh ideal (Ideal Body Weight/IBW)
1. Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI
dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh serta sebagai pengkajian untuk
kelebihan berat badan.
BB (kg) atau BB (pon) x 704,5
TB (M) TB (inchi)2

2. Ideal Body Weight (IBW)


Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat.
( TB-100) + 10%

7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan darah lengkap
HB(N :12mg%), albumin (N: 4-5,g mg/100 ml), leukosit, eroitrosit.
b. Rontgen : Untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat
menghambat tindakan operasi
c. EGD (Esofagostroduodenoskopi) : tes diagnostic untuk perdarahan
Gastrointestinal, dilakukan untuk melihat sisi perdarahan.
8. PENATALAKSANAAN MEDIS
Pengobatan : a. Berkolaborasi dengan dokter pemberian cairan parenteral
b. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat obatan
peroral atau parenteral
c. Pengaturan diet terprogram sesuai saran ahli gizi
Pendidikan kesehatan mengenai pentingnya nutrisi

9. PATHWAY

Pola makan tidak teratur,stress

Berkurangnya pemasukan makanan

Kekosongan lambung

Erosi pada lambung

Produksi asam lambung meningkat

Reflek muntah

Intake makanan tidak adekuat

Kekurangan nutrisi

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
Dalam pengkajian akan didapatkan data subjektif dan objektif dari klien. Data
subjektif berasal dari anamneses dari klien dan data objektif berasal dari
pemeriksaan fisik..
Hal yang dikaji dari anamnese :
Pola makan, makanan kesukaan, waktu makan
Diet yang dilakukan secara khusus
Penurunan atau peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya
Status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti DM dan luka bakar
Pemeriksaan Fisk :
Keadaan fisik : Apatis, Lesu, compos mentis
Berat Badan : Obesitas, kusrus (Underweight)
Otot : Flaksia atau lemah, tonus kurang, tidak mampu
bekerja
Sistem saraf : Bingung, rasa terbakar, paresthesia, reflex menurun
Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi
Kardiovaskuler: denyut nadi lebih dari 100x/menit, irama abnormal,
tekanan darah rendah/tinggi.
Rambut : Kusam, kering, kemerahan tipis, mudah dan patah payah.
Bibir : Kering, pecah pecah, bengkak, lesi, stomatitis,
membrane mukosa pucat
Gusi : Perdarahan, peradangan
Lidah : Edema, hiperemis
Mata : konjungtiva pucat, kering, eksoftalmus, tanda tanda
infeksi
Kuku : Mudah patah
Pengukuran antropometri :
- Berat badan ideal : (TB 100) + 10%
- Lingkar lengan atas :
Nilai normal
a. Wanita : 28,5 cm
b.Pria : 28,3
- Lipatan pada otot trisep :
Nilai normal
a. Wanita : 16,5 18 cm
b.Pria :12,5 16,5 cm

2. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
mencerna nutrisi oleh karena faktor psikologis, ekonomi
2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d intake yang
berlebihan terhadap kebutuhan metabolism
3. Gangguan menelan b.d masalah perilaku makan

3. Intervensi Keperawatan
No Tujuan Intervensi Rasional
.
Dx
1 Setelah dilakukan 1. Kaji adanya alergi 1. Mengetahui dan
tindakan keperawatan makanan menghindari
selama 2x24 jam 2. Monitor adanya makanan yg
nutrisi yang kurang penurunan BB menganding alergi
dari kebutuhan tubuh 3. Monitor lingkungan 2. BB merupakan
teratasi dengan kriteria selama makan indicator nutrisi
hasil : 4. Monitor pucat, adekuat atau tidak
Intake nutrient kemerahan dan adekuat
normal kekeringan 3. Lingkungan yg
Intake makanan dan konjungtiva nyaman dapat
cairan normal 5. Informasikan pada meningkatkan nafsu
Berat badan norma klien dan keluarga makan
Massa tubuh normal tentang manfaat 4. Mengobservasi tanda
nutrisi tanda terdapat
gangguan nutrisi
5. Memberikan edukasi
tentang manfaat
nutrisi agar pasien
tahu pentingnya
nutrisi
2 Setelah dilakukan 1. Diskusikan bersama 1. Mengedukasi pasien
tindakan keperawatan pasien mengenai mengenai faktor
x24 jam ketidak hubungan antara yang menmengaruhi
seimbangan nutrisi intake makanan, peningkatan atau
lebih dari kebutuhan latihan, peningkatan penurunan BB
tubuh dapat teratasi BB dan penurunan
dengan kriteria hasil: BB
Mengerti faktor 2. Dorong pasien untuk 2. Kebiasaan makan
yang merubah kebiasaan yang teratur dapat
meningkatkan makan mengurangi intake
BB makanan berlebih
Mengidentifika 3. Monitor penurunan 3. Memantau
si tingkah laku BB pasien penunurunan BB
dibawah sesuai normalnya
control pasien
4. Monitor jumlah
Penurunan BB 4. Mengobservasi
nutrisi dan kandungan
1-2 pounds tiap intake yang masuk
kalori
minggu dalam tubuh pasien

Menggunakan
5. Ajarkan pemilihan 5. Mengedukasi pasien
energy untuk makanan agar dapat memilih
aktifitas sehari makanan bergisi
- hari seimbang dan sehat

6. Kolaborasi dengan 6. Membantu pasien


ahli gizi untuk mendapatkan
menentukan jumlah makanan yang sesuai
kalori dan nutrisi dengan kebutuhsn
yang dibutuhkan tubuh.
pasien
3. Setelah dilakukan 1. Memantau tingkat 1. Mengidentifikasi
tindakan keperawatan kesadaran, reflex gangguan menelan
selamat x24 jam muntah dan pada pasien
gangguan menelan 2. Tinggikan kepala 90o 2. Untuk menurunkan
dapat teratasi dengan selama 30-45 menit risiko aspirasi
kriteria hasil : setelah makan. 3. Untuk menentukan
Kemampuan 3. Kolaborasikan kebutuhan nutrisu
menelan adekuat dengan ahli gizi pasien
Penerimaan bolus ke jumlah kalori dan 4. Makanan dapat
hipofaring selaras nutrisi yang dengan mudah
dengan reflek dibutuhkan pasien masuk ke tubuh
menelan 4. Menyuapkan
Dapat mentoleransi makanan dalam
ingesti makanan jumlah kecil
tanpa tersedak atau
aspirasi

DAFTAR RUJUKAN
Alimul AA. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikais Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma.2013.Nanda NIC-NOC. Mediation
Publishing
Herdman, T Heather.2012.Diagnosis Keperawatan : Definisi dan klasifikasi
2012-2014. Jakarta : EGC Kedokteran
Tarwoto & Wartonah.2010. Kebutuhan Dasar Manusiadan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Asmadi.2008.Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai