Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RUANGAN

NEURO RSUD POSO

DISUSUN OLEH :

RIRIN FEBRIYANTI

NIM : P00220218042

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALU

PRODI DIII KEPERAWATAN POSO

TAHUN 2019
LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN NUTRISI

A. Definisi

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Nutrisi adalah zat
organik dan non organik penghasil energi yang dijumpai untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan seluruh jaringan tubuh dan fungsi normal seluruh proses tubuh.
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat-zat lain yang berhubungan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-
bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Masalah yang terjadi dalam kesehatan timbul
pada gangguan nutrisi.
Nutrien merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan. Energi merupakan
kapasitas untuk melakukan sebuah aktivitas, dapat diukur melalui pembentukan gas.
Metabolisme adalah rangkaian perubahan kimiawi yang berkesinambungan dalam
tubuh hidup untuk mempertahankan kehidupan. Makanan dan jaringan dipecah disebut
katabolisme, substansi yang baru dibentuk untuk pertumbuhan disebut anabolisme, dan
energi dilepaskan dalam anabolisme dan digunakan dalam katabolisme serta produksi panas.

B. Etiologi
a. Intake nutrien
1. Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
2. Pengetahuan
3. Gangguan menelan
4. Perasaan tidak nyaman setelah makan
5. Anoreksia
6. Intake kalori & lemak yg berlebihan
b. Jenis kelamin : Metabolisme  basal pada laki laki lebih besar dibandingkan dengan
wanita pada laki laki dibutuhkan BMRIO Kkal /kg/bb/jam dan pada wanita
oigkkal/kg/bb/jam
c. Tinggi badan dan berat badan : Tinggi badan dan berat badan berpengaruh terhadap
luas permukaan tubuh,semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluarn
panas ,sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi besar
d. Status kesehatan : Nafsu makan yg baik adalah tanda yg sehat
e. Pengetahuan : Kurangnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makanan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan
gizi.
f. Kesukaan : Kesukaan yang berlebihan pada makanan dapat menurunkan variasi
makanan yang dikonsumsi, sehingga tubuh tidak dapat memperoleh zat-zat yang
dibutuhkan secara cukup.
g. Ekonomi : Status ekonomi dapat mempengruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit
h. Alkohol & obat : Penggunaan alkohol dan obat yang berlebihan memberi konstribusi
pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk alkohol daripada
makanan . Obat obataan yg menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi
esensial .Obat obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi
absorpsi zat gizi inteostine

C. Manifestasi Klinis
a. Anoreksia
b. Tubuh terasa lemas, dan pucat
c. Mual
d. Muntah
e. BB menurun
f. Hipertermi

D. Patofisiologi
Produk saliva menurun: mempengaruhi proses perubahan kompleks karbohidrat menjadi
disakarida. Fungsi ludah menurun: sukar menelan. Fungsi kelenjar pencernaan: perut
terasa tidak enak / kembung. Dengan proses menua terjadi gangguan mobilitas otot polos
esofagus.dari proses proses perubahan pada proses penuaan pada lansia menyebabkan
intake makanan pada lansia berkurang yg nantinya akan mempengaruhi status gizi pada
lansia berkurang yg nantinya akan mempengaruhi status gizi pada lansia. Kondisi
fisiologis yang mempengaruhi status nutrisi termasuk tingkat aktivitas keadaan
penyakit ,kemampuan daya beli dan menyiapkan makanan serta prosedur dan pengobatan
yang dilakukan bergantung pada tingkat aktivitas maka nutrisi dan kilokaloridiperlukan
untuk meningkatkan sehingga tingkat aktivitas akan meningkat /menurun . Sementara
status penyakitdan prosedur /pengobatanyang dilakukan mempunyai dampak pada asupan
makanan, pencernaan absorbsi metabolisme dan ekskresi. Beberpa kondisi fisiologis
dapat menyebabkan menurunnya zat makan tertentu dan suatu saat akan meningkat.
Penyakit ginjal dapat menurunkan kebutuhan protein karena protein dieskresi oleh ginjal.
Penyakit fisik biasanya meningkatkan kebutuhan zat makanan.biasanya terjadi pada
penyakit – penyakit saluran cerna .Gangguan fisik dapat terjadi disepanjang saluran cerna
yang menyebabkan menurunnya asupan nutrisi. Gangguan absorpsi ,ganggaun
transportasi /penggunaan yang tidak sepantasnya. Lika pada mulut dapat mengakibatkan
menurunnya asupan nutrisi akibat nyeri saat makan. Diare dapat menurunkan absorpsi
nutrisi karena didorong lebih cepat terhadap penyakit pada kandung empedu,dimana
kandung empedu tidak berfungsi secara wajar,empedu yang berfungsi mencerna lemak
menjadi tidak efektif.

E. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah lengkap dengan pemeriksaan feses.
b. USG.
c. SGOT & SGPT.
d. Sikologi : Menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.
e. Rontgen : Mengetahui kelemahan yang muncul ada yang dapat menghambat tindakan
oprasi.
f. Albumin
g. Transferin
h. Hb (hemoglobin)

F. Penatalaksanaan
a. Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara
membantu memberikan makanan/nutrisi melalui oral/mulut, bertujuan memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien dan membangkitkan selera makan pasien.
b. Pemberian nutrisi melalui NGT merupakan nutrisi melalui selang yang dilakukan
pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak
mampu menelan dengan cara memberi makan melalui selang. Bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
c. Pemberian nutrisi melalui parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infus
yang dimasukan kedalam tubuh melalui darah vena, baik secara sentral maupun vena
perifer. Pemberian nutisi parenteral dilakukan pada pasien yang tidak bisa makan
melalui oral ataupun slang NGT dengan tujuan untuk menunjang nutrisi enteral yang
hanya memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi harian.

G. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak mampuan
mencerna makanan
b. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d asupan yang berlebihan
c. Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d adanya faktor resiko
d. Gangguan menelan b/d gangguan neurologi

H. Perencanaan Keperawatan
a. Tujuan
1. Meningkatkan napsu makan apabila nutrisi kurang
2. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral
b. Rencana tindakan
1. Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan
nutrisi atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisinya
2. Kurangi faktor yang memperngaruhi perubahan nutrisi
3. Ajarkan untuk merencanakan makanan
4. Kaji TTV dan bising usus
5. Monitor glukosa, elektrolit, albumin dan Hb.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat Alimul Aziz dan Uliyah Musrifatul,2014.Pengantar Kebutuhan Dasar


Manusia Buku 2 Edisi 2. Jakarta, Salemba medika

Tarwoto, Ariyani Ratna dan Wartonah,2009. Anatomi dan fisiologi. Jakarta, Trans
Info Media

Heriana Pelapina, 2014.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta, Binarupa Aksara.

Poso, DESEMBER 2019


Mahasiswa

(................................................)

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(..........................................)
(............................................)

Anda mungkin juga menyukai