A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Umur : 36 thn
Alamat : Lawanga
Status perkawinan : menikah
Agama : Islam
suku : Gorontalo
Pendidikan :
pekerjaan : swasta
No register :
3. Riwayat Kesehatan.
Pasien mengatakan nyeri di bagian jahitan operasi dan mengatakan sesak napas
1) Riwayat obstetric:
2) Riwayat ginekologi
Menarche : 14 Tahun
e. Riwayat KB
2. Selama : 4 bulan
6. Data Psikologis.
a. Status Emosi : Tenang
b. Kecemasan. : Cemas karna memikirkan keadaan bayinya
c. Pola koping. :
d. Gaya komunikasi. : baik
e. Konsep diri Diri : pasien percaya bahwa dia dapat cepat sembuh dan
cepat kembali kerumah
7. Data Sosial
Pasien bersosialisasi dengan baik di lingkungan baru dan orang baru yang berada di
sekitarnya
8. Data Spiritual
Pasien percaya bahwa Allah itu ada dan dia tetap mengaji meskipun pasien belum
bisa umtuk sholat 5 waktu
9. Data Penunjang
Hasil LAB
Pemeriksaan Hemoglobin/Hematokrit
10. Program dan Rencana Pengobatan
cefotaksimin
11. Pengkajian Bayi Baru Lahir ( TTV, antropometri dan pemeriksaan fisik bayi)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN.
1. Analisa Data
No Data Penyebab Masalah
1 DS Agen cedera fisik Nyeri akut
DO
- meringis kesakitan
- Kesadaran : composmentis
- TTV :
TD:124/86 mmHg
R : 26 x/m
N : 80 x/m
S : 36 0C
jalan nafas alergik Pola nafas tidak efektif
(respon obat anestesi)
2 DS
DO
- Kesadaran : composmentis
- TTV :
TD:124/86 mmHg
R : 26 x/m
N : 80 x/m
S : 36 0C
2. Diagnosa Keperawatan.
- Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat
dan tidur
- Pertimbangan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemelihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
2 Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan Observasi
berhubungan dengan jalan tindakan keperawatan
- Monitor pola napas
nafas alergik (respon obat selama 2x24 jam
(frekuensi,
anestesi) diharapkan masalah
kedalaman, usaha
pola napas tidak efektif
napas)
dapat teratasi dengan
- Monitor bunyi
kriteria hasil :
napas tambahan
1. Frekuensi napas
(mis, gurling,
cukup membaik
mengi, wheezing,
2. Kedalaman ronkhi kering)
napas membaik
- Monitor sputum
(jumlah, warna,
aroma)
Terapeutik
- Pertahankan
kepatenan jalan
napas dengan
head-tilt dan chin-
lift (jaw-thrust jika
curiga trauma
servikal)
- Posisikan semi-
fowler atau fowler
E. EVALUASI KEPERAWATAN
O :..............................................................
A: ..............................................................
P: ..............................................................