Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

R
DENGAN PERSALINAN SUNGSANG

Dibuat oleh
DIENS NANDA ELA PERMANA
1816011

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANCA BHAKTI


BANDAR LAMPUNG
2020
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. R

DENGAN PERSALINAN SUNGSANG

Hari/Tanggal Pengkajian : sabtu,10 oktober 2020

Jam : 09.00 WIB

Tempat : Klinik x

Pengkaji : diens nanda ela permana

I. Pengkajian

DATA OBJEKTIF

Biodata Ibu Suami

Nama : Ny. R Nama :Tn. H

Umur : 33 Tahun Umur :35 Tahun

Agama : Islam Agama :Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan :SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Swasta

Suku/Bangsa : Serawai/Indonesia Suku/Bangsa:Serawai/Indonesia

Alamat : Jl. Kutau Alamat:Jl. Kutau

1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya terasa mules, nyeri pinggang menjalar ke perut bagian

bawah dan keluar lendir bercampur darah dari kemaluannya sejak pukul 02.00

Wib.

2. Riwayat Kesehatan

Sekarang :Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit jantung, hipertensi,

DM, asma

Lalu :Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit jantung, hipertensi, DM,

asma

Keluarga :Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit

DM, jantung, asma, TBC dan tidak ada riwayat keturunan kembar.

3. Riwayat Menstruasi

Menarche : 14 Tahun

Siklus : 28 hari

Lama : 4-6 hari

Banyaknya : 2x ganti pembalut

Gangguan : Tidak ada

HPHT : 25-1-2020

TP : 10-10-2020

Usia kehamilan : 39 minggu

4. Riwayat Perkawinan
Status : Kawin sah

Suami ke : 1 (satu)

Jumlah Anak : 2(Dua )

5. Riwayat Kehamilan Sekarang

G3P2Ao

Trimester I : PP test (+), ANC 2x, penolong : bidan, tempat :

BPS, keluhan tidak ada

Trimester II : ANC 2x, penolong : bidan, tempat : BPS, TT1, 1x,

keluhan tidak ada

Trimester III : ANC 2x, penolong : bidan, tempat : BPS, TT2, 1x,

keluhan tidak ada

6. Riwayat Kontrasepsi

Alkon yang pernah digunakan : KB Suntik

Lama pemakaian : 2 Tahun

Gangguan : Tidak ada

Rencana alkon : KB suntik

7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

Kehamilan Persalinan Anak Nifas Ket


No Pnl Pny Pny
UH ANC TT JP T4 JK BB Lkts
g l l
1 Aterm 6x 2x Spntn bdn - klinik ♂ 300 ada - hdp
0
300
2 Aterm 6x 2x Spntn bdn - klinik ♂ ada -
0
3 I N I

8. Riwayat Obstetri Ginekologi

Penyakit kelamin : Tidak ada

Tumor : Tidak ada

Kanker : Tidak ada

9. Riwayat Psiko, Sosial, Spritual

Psiko : Ibu mengatakan ibu, suami dan keluarga sangat

mengharapkan kelahiran bayinya.

Sosial : Ibu mengatakan hubungan ibu dengan suami, keluarga dan

masyarakat baik

Spiritual : Ibu mengatakan menjalankan ibadahnya sesuai dengan

kayakinannya masing-masing.

10. Kebutuhan Sehari-hari

No Kebutuhan Saat Hamil Menjelang Persalinan


a. Nutrisi

 Makan
Frekuensi 3x/hari 1x/hari

Jenis Nasi, ikan, sayur, telur Nasi, ikan, sayur, telur

Porsi 1 piring sedang 1 piring

Keluhan Tidak ada Tidak ada

 Minum

Jenis Air putih + susu Air putih + teh

Jumlah 7-9 gls/hari 2 gls/hari

Keluhan Tidak ada Tidak ada


b. Eliminasi

 BAK

Frekuensi 3-5x/hari 1x

Keluhan Tidak ada Tidak ada

 BAB

Frekuensi 1x/hari 1x/hari

Konsistensi Lembek Lembek

Keluhan Tidak ada Tidak ada


c. Istirahat tidur

 Siang ± 2 jam ± 2 jam

Keluhan Tidak ada Tidak ada

 Malam ± 8 jam ± 6 jam

Keluhan Tidak ada Tidak ada


d. Personal Hygine

Mandi 2 x/hari 2 x/hari

Keramas 3 x/hari 3 x/hari


Gosok gigi 2 x/hari 2 x/hari

Ganti pakaian dalam 2x/hari jika lembab 2x/hari jika lembab

e. Akltivitas seks

Frekuensi 3 x/minggu 1x/minggu

Keluhan Tidak ada Tidak ada


f. Aktivitas sehari-hari

Jenis

Keluhan IRT IRT

Tidak ada Tidak ada

DATA OBJEKTIF

11. Pemeriksaan Umum

KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TD : 120/80 mmHg

RR : 20x/menit

N : 80 x/ menit

Lila : 24 cm

BB : 56 Kg

TB : 158 cm

Suhu : 36,50 C

12. Pemeriksaan Fisik


Kepala : Bersih, warna rambut hitam, distribusi merata, kerontokan

tidak ada, nyeri tekan dan benjolan tidak ada, kelainan tidak

ada

Muka : Bersih, warna tidak pucat, cloasmagravidarum ada, oedema

tidak ada, kelainan tidak ada

Mata : Simetris, bersih, conjungtiva an anemis, sklera an ikterik,

reaksi pupil (+), kelainan tidak ada

Hidung : Bersih, polip tidak ada, pengeluaran cairan tidak ada, kelainan

tidak ada

Mulut : Bersih, bibir lembab, sariawan dan caries tidak ada, radang

tonsil tidak ada, stomatitis tidak ada, kelainan tidak ada

Telinga : Simetris, bersih, pengeluaran cairan/ serumen tidak ada,

pendengaran baik, kelainan tidak ada

Leher : Bersih, pembesaran vena jugularis, kelenjar tyroid tidak ada,

kelainan tidak ada

Payudara : Simetris, bersih, papila mamae menonjol, areola mamae

hyperpigmentasi, nodule axilla tidak ada, colostrum ada,

kelainan tidak ada

Abdomen : Bersih, bekas operasi tidak ada, pembesaran tidak sesuai

dengan UH, linea alba dan striae gravidarum ada, kelainan

tidak ada

Palpasi

Leopold I : TFU 3 jari dibawah Px (33 cm), pada fundus teraba bulat,

keras dan melenting


Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba panjang, datar dan ada tahanan

seperti papan.

Bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin.

Leopold III : Bagian terendah perut ibu teraba bundar, lunak dan tidak

melenting.

Leopold IV : divergen

Auskultasi

DJJ : (+)

PM : 3 jari diatas pusat sebelah kanan perut ibu

Sifat : Kuat dan teratur

Frekuensi : 120x/menit

TBJ : 33-12 x 155 = 3255

His : 3- 4 x dalam 10 menit lamanya 30-40 detik

Genitalia : Varises dan oedema tidak ada, pengeluaran lendir bercampur

darah ada, flour albus tidak ada, kelainan tidak ada.

PD : Jam 08.00 Wib

Portio tidak teraba lagi, pendataran servik 100 %, pembukaan

10 cm, ketuban (-), warna air ketuban hijau bercampur

mekonium, jumlah ± 50 cc, presentasi bokong, penunjuk os

sakrum, penurunan di hodge 4.

Ekstremitas :

- Atas : Simetris, bersih, oedema tidak ada, ujung jari kuku tidak pucat,

kelainan tidak ada


- Bawah : Simetris, bersih, varises dan oedema tidak ada, ujung jari kuku

tidak pucat, kelainan tidak ada

ASSESMENT

Ny. R, umur 33 tahun G3P2A0 dengan usia kehamilan 39 minggu, janin tunggal hidup

intra uterin, persentasi bokong, keadaan jalan lahir baik, keadaan umum ibu dan janin

baik dengan inpartu kala II

Masalah :Kelainan letak

Kebutuhan :Support mental, atur posisi dan pemenuhan nutrisi

Masalah Potensial :

Ibu : Perdarahan

Janin: After coming head, Asfiksia

Tindakan segera :Pertolongan persalinan sungsang

PLANNING

1) Menjelaskan pada ibu bahwa ibu akan segera melahirkan

2) Mengatur posisi ibu dalam posisi litotomi dan bokong ibu berada di ujung tempat

tidur

3) Menganjurkan pada keluarga untuk mendampingi ibu agar memberi support mental

pada ibu

4) Mendekatkan alat-alat partus set dan cunam dan pasang alas bokong

5) Melakukan pertolongan persalinan sungsang yaitu melahirkan bayi dengan cara

bracht Setelah bokong membuka vulva suntikkan oksitosin 2-5 unit IM, segera

setelah bokong lahir bokong dicekam secara bracht dengan ibu jari berada di

sepanjang paha dan ke empat jari berada di krista iliaka, setelah adanya his ibu
dipimpin mengedan, setelah TP lahir regangkan. Setelah angulus scapula inferior

berada di bawah simpisis suruh asisten melakukan ekspresi kristeller, ikuti gaya

berat janin sehingga punggung janin mendekati perut ibu. Lakukan hiperlordosis

sehingga lahirlah berturut-turut mulai dari dagu, mulut, hidung, mata dan lahirlah

kepala secara keseluruhan. sedangkan dengan melahirkan dengan cara klasik yaitu

mengeluarkan bahu belakang terlebih dahulu yaitu pergelengan kaki dipegang

dengan tangan kanan kemudian tangan kiri menelusuri skapula, humerus, fosa

cubiti, tangan menjadi bidai seolah-olah bayi mengusap muka, maka lahirlah bahu

belakang dan untuk melahirkan bahu depan pegang pergelangan kaki janin dengan

tangan kiri kemudian curam kebawah dan tangan kanan menelusuri skapula,

humerus, fosa cubiti, tangan menjadi bidai seolah-olah bayi mengusap muka,

sehingga lahirlah kedua bahu atau punggung bayi.

6) Sedangkan cara Muller mengeluarkan bahu depan, pegang secara femero pelvik

tarik curam kebawah kaitkan tangan kita untuk melahirkan bahu depan, elevasikan

keatas maka lahir juga bahu belakang.

7) Cara Lovset Dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di belakang kepala

setelah bokong dan kaki lahir bayi dengan kedua tangan memutar bayi 180 derajat

dengan lengan bayi yang terjungkit kearah penunjuk jari tangan yang nuchal dan

memutar kembali 180 derajat kearah yang berlawanan kearah kiri/kanan beberapa

kali hingga kedua bahu dan lengan lahir.

8) Mouricceu yaitu melahirkan kepala. Janin seperti menunggang kuda, jari tengah

masuk kedalam mulut bayi dan jari manis dan telunjuk berada di maksila,

sedangkan tangan kiri berada di tengkuk, tarik curam kebawah setelah suboksiput

berada di bawah simpisis lakukan hiperlordosis. Lahirlah kepala secara

keseluruhan.
9) Ekstraksi kaki dilakukan apabila kala II tidak maju atau terjadi gawat pada ibu dan

mengharuskan bayi segera dilahirkan, caranya tangan kiri membuka vulva dan

tangan kanan masuk secara obstetric menelusuri bokong pangkal paha sampai lutut

kemudian melakukan abduksi, fleksi dan menuntut kaki bayi hingga keluar vagina

sampai lutut, kedua tangan penolong memegang betis sejajar sumbu panjang paha

dan jari lain di depan betis, kaki curam kebawah sampai pangkal paha lahir,

pegangan kita pindahkan setinggi mungkin lalu curam kebawah sampai trokanter

lahir, setelah trokanter lahir untuk melahirkan trokanter belakang, kita elevasikan

keatas apabila trokanter lahir maka bokong lahir dan untuk melahirkan punggung

kita lakukan dengan cara klasik atau muller.

10) Sedangkan ekstraksi bokong yaitu dengan cara jari telunjuk penolong yang searah

bagian kecil janin dimasukkan kedalam jalan lahir 2 jari kemudian diletakkan di

paha bagian depan dengan jari ini lipat paha atau krista illiaka dikait dan ditarik

curam kebawah. Untuk memperkuat tenaga tarikan ini maka tangan lain penolong

mencekam pergelangan tadi dan turut menarik curam kebawah, bila dengan tarikan

trokhantor depan mulai tampak dibawah simfisis, maka jari telunjuk penolong lain

mengkait lipatan paha ditarik curam kebawah sampai bokong lahir, setelah bokong

lahir bayi dilahirkan secara klasik atau Muller dan untuk mengeluarkan kepala

dengan Marriceau, jika Marriceau kepala tidak dapat lahir, maka kita lakukan

dengan cara cunam piper yaitu dengan cara tangan dan badan bayi dibungkus kain

steril, diangkat keatas, cunam piper dipasang melintang terhadap panggul dan

kepala kemudian ditarik curam kebawah dan keatas, maka lahirlah bayi seluruhnya

pukul 08.30 Wib.

11) Nilai dan keringkan bayi. Lalu selimuti.Melakukan palpasi, untuk mengetahui

apakah ada bayi ke-2/ tidak, jika tidak ada suntikkan oksitosin kemudian lakukan
pemotongan dan pengikatan tali pusat. Lakukan Inisiasi Menyusui Dini atau skint to

skint kepada ibunya.

Kala III : Pukul : 08.45 Wib

DATA SUBJEKTIF

Ibu mengatakan lega dan gembira karena ia dan bayinya selamat

Ibu mengatakan masih terasa mules-mules sedikit.

DATA OBJEKTIF

KU : Baik, kontraksi uterus baik, TP memanjang, keluar darah secara tiba-tiba dan uterus

membulat.

ASSESMENT

Ny. R, umur 33 tahun P3A0, KU baik dengan inpartu Kala III

Masalah : Tidak ada

Kebutuhan : Manajemen aktif kala III

Masalah Potensial : Tidak ada

Tindakan segera : Tidak ada.

PLANING

1) Lihat tanda pelepasan plasenta bila TP memanjang dan keluar darah sekonyong-

konyong, maka lahirkan plasenta dengan cara melakukan PTT dengan cara pindahkan

klem dengan jarak 5-10 cm depan vulva. Jika plasenta masuk ke dalam berarti
plasenta belum lepas, tapi jika plasenta diam dan memanjang berarti plsenta sudah

lepas.

2) Melahirkan plasenta yaitu regangkan TP dengan tangan kanan, sementara tangan kiri

berada di supra simpisis secara dorsocranial, tarik curam kebawah, keatas dan sejajar

lantai setelah nampak di vulva cengkram dengan kedua tangan. Putar searah jarum

jam, plasenta lahir lengkap dan spontan.

3) Melakukan masase fundus dan mengajarkan pada ibu cara menilai kontraksi dan

masase bila uterus membulat dan keras berarti kontraksi baik dan masase dengan

menggunakan 3 jari dengan gerakan melingkar

4) Mengecek kelengkapan plasenta dan keutuhan plasenta

5) Mengecek laserasi jalan lahir untuk mengetahui ada atau tidaknya robekan.

Kala IV : Pukul : 09.00 Wib

DATA SUBJEKTIF

1. Ibu mengatakan lega setelah plasenta lahir

2. Ibu mengatakan lega karena proses persalinan berjalan lancar.

DATA OBJEKTIF

KU : Baik

Kesadaran : Compos mentis

TD : 110/70 mmhg

N : 80 x/mnt

RR : 20 x/mnt

S : 36,4 C

TFU : 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, blass kosong, pengeluaran darah 50 cc.
ASESMENT

Ny. R, umur 33 tahun P3A0, KU baik dengan inpartu Kala IV

Masalah :Tidak ada

Kebutuhan :Penkes dan Penanganan Masa Nifas

Masalah Potensial :Tidak ada

Tindakan segera :Tidak ada.

PLANING

1) Mengobservasi tanda-tanda vital, kontraksi uterus, blass dan perdarahan setiap 15 menit

pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua. (Ibu mengerti dengan

penjelasan bidan)

2) Membersihkan ibu dari darah, cairan ketuban kemudian mengenakan pakaian ibu

dengan pakaian kering dan bersih serta membersihkan tempat tidur dan alat untuk

menghindari kuman dan menjaga kenyamanan ibu. (Ibu sudah dibersihkan dan sudah

mengenakan pakaian bersih)

3) Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi yang mengandung

karbohidrat seperti nasi, sayur-sayuran hijau, ikan, telur, tempe dan lain-lain agar tenaga

ibu pulih kembali. (Ibu mau mengkonsumsi makanan bergizi)

4) Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup agar tenaga yang terpakai pada saat

proses persalinan dapat kembali pulih. (Ibu mau mengikuti anjuran bidan)

5) Menganjurkan untuk inisiasi dini yaitu menyusui bayinya sesegera dan sesering

mungkin untuk merangsang produksi ASI dan merangsang involusi uterus. (Ibu mau

menyusui bayinya)
6) Mengajarkan pada ibu perawatan tali pusat dengan menggunakan kassa steril yang

kering dan mengajarkan ibu untuk menilai kontraksi yang baik dan apabila uterus terasa

lembek ibu harus menghubungi bidan. (Ibu mau mengikuti semua yang telah diajarkan

bidan tentang perawatan tali pusat)

7) Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya masa nifas yaitu merasakan nyeri kepala yang

hebat, penglihatan berkunang-kunang, suhu tubuh meningkat, perdarahan lebih dari

normalah atau berdarah. (ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya masa nifas)

8) Memberitahu kepada ibu tanda-tanda bahaya pada bayi seperti ikterik, kebiruan, bayi

rewel, hipotermi, malas menyusui, dan TP tampak merah. (Ibu mengerti tanda bahaya

pada bayi)

9) Menganjurkan pada ibu untuk bonding attachment dengan skin to skin agar terjalin

hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi. (Ibu mau mengikuti anjuran bidan tentang

bonding attachment)

10) Menganjurkan pada ibu untuk melakukan mobilisasi dini 2 jam kemudian yaitu dengan

cara miring ke kiri dan kanan. (Ibu mau mengikutinya)

11) Menjelaskan pada ibu tentang KB pasca persalinan yaitu KB yang mantap misalnya

AKDR/AKBK agar tidak terjadi/guna menjarakkan kelahiran pada anak berikutnya.

(Ibu mau menggunakan KB)

12) Menganjurkan pada ibu untuk mengimunisasikan anaknya agar kebal dari penyakit. (Ibu

akan mengimunisasikan anaknya)

13) Melengkapi partograf dan melakukan dokumentasi. (Partograf telah diisi).

Anda mungkin juga menyukai