KELOMPOK 7
Disusun oleh:
Angraini 1816004
BANDAR LAMPUNG
2020/2021
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Manuaba, 2008).
Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya bayi (Saifuddin,
2007).
Kehamilan adalah pertemuan sperma dan ovum yang dimulai dari ovulasi,
konsepsi, nidasi dan implantasi sampai dengan janin hidup di dunia luar
(Hanifa, 2007)
Menurut Koesno Harni, dkk (2009) ada tiga tanda-tanda kehamilan diantaranya
adalah :
2) Tanda Kemungkinan
1) Pembesaran perut
2) Tanda hegar
3) Tanda goodel
4) Tanda chadwicks
5) Tanda piscaseck
6) Kontraksi braxton-hicks
7) Teraba ballottement
8) Pemeriksaan tes biologis kahamilan positif
Adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadaan janin yang dapat dilihat
langsung oleh pemeriksa. Tandanya adalah :
Kehamilan Trimester I
B.Emesis Gravidarum
a. Pengertian
Emesis gravidarum atau nama lainnya nausea gravidarum (NVP), atau lebih
dikenal dengan istilah morning sickness adalah gejala mual biasanya disertai
muntah yang umumnya terjadi pada awal kehamilan, biasanya pada trisemester
pertama.
b.Etiologi
Rasa mual membuat seorang wanita hamil lebih sulit makan meskipun sudah
tersedia makanan favoritnya.Mual dan muntah disebabkan oleh adanya
perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil. Berikut ini adalah beberapa
penyebab umum mual muntah yaitu (Pratami, 2016):
Hormon hCG dalam aliran darah sangat membantu untuk menjaga persediaan
estrogen dan progesteron serta untuk mencegah masa menstruasi.
Meningkatnya hormon hCG secara tiba-tiba dapat mengakibatkan efek pedih
pada lapisan perut, dan efek ini berupa rasa mual. Hormon ini juga
menyebabkan hilangnya gula dari darah, yang dapat menimbulkan perasaan
sangat lapar dan sakit.Jadi hormon hCG ini sangat berpengaruh terhadap
timbulnya rasa mual dan muntah pada ibu hamil.
c. Makanan
a. Hormonal
b. Faktor Psikososial
Diagnosis kehamilan sering diperkuat oleh hasil dari kecurigaan yang dipicu
oleh keadaan mual dan muntah, tanpa adanya etiologi lain. Mengetahui akan
menjadi orang tua menyebabkan koflik emosi, termasuk kegembiraan dan
penantian, kecemasan
c. Pekerjaan
Perjalanan ketempat kerja yang mungkin terburu-buru di pagi hari tanpa waktu
yang cukup untuk sarapan dapat menyebabkan mual dan muntah. Tergantung
pada sifat pekerjaan wanita, aroma, zat kimia, atau lingkungan dapat
menambah rasa mual wanita dan menyebabkan mereka muntah. Merokok
terbukti memperburuk gejala mual dan muntah, tetapi tidak jelas apakah ini
disebabkan oleh efek olfaktorius (penciuman) atau efek nutrisi, atau apakah
dapat dibuat asumsi mengenai hubungan antara kebiasaan praktik dan distres
psikoemosional. Tentu saja banyak wanita yang mengalami mual dan muntah
akan membenci bau asap rokok dan tembakao (Tiran, 2009). 4) Paritas Pada
sebagian besar primigravida belum mampu beradaptasi dengan hormon
estrogen dan koreonik gonadotropin sehingga lebih sering terjadi emesis
gravidarum. Sedangkan pada multigravida dan grandemultigravida sudah
mampu beradaptasi denganhormon estrogen dan koreonik gonadotropin karena
sudah mempunyai pengalaman terhadap kehamilan dan melahirkan
(Prawirohardjo, 2009).
d.pengetahuan
Mual dan muntah jika tidak ditangani dengan baik akan berlanjut menjadi
hyperemesis gravidarum atau mual dan muntah yang berlebihan sehingga dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari dan keadaan ibu hamil menjadi buruk
(Tiran,2008).
a. Dampak yang terjadi pada ibu akibat dari mualdan muntah yaitu :
menurunnya airan elektrolit didalam tubuh ibu, sehingga terjadi
hemokonsentrasi yang dapat memperlambat peredaran darah, nafsu makan
menurun yang mempengaruhi tumbuh kembang janin, gangguan nutrisi,
dehidrasi, kelemahan, dan penurunan berat badan(Marunung, 2011).
b. Selain keadaan umum ibu menjadi buruk, dampak yang ditimbulkan dapat
menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus, bayi lahir rendah,
kelahiran prematur, serta malforasi pada bayi baru lahir (Saifuddin, 2001).
c.Penanganan
1) Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang hamil muda yang selalu
dapat disertai emesis gravidarum. Emesis gravidarum akan berangsur-angsur
berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan.
2) Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur, sehingga
tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat.
3) Nasehat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering.
Menghindari makanan yang digoreng, pedas, dan banyak mengandung gas.
d.Diagnosa
Pengkajian
Hal-hal yang perlu dikaji pada ibu hamil trimester I dengan mual meliputi :
a. Riwayat kesehatan sekarang dapat dilihat dari keluhan yang dirasakan oleh
ibu sesuai dengan gejala mual seperti mengeluh mual, merasa ingin muntah,
tidak berminat makan, merasa asam dimulut, sensasi panas atau dingin, sering
menelan, muka pucat, takikardia, dan saliva meningkat.
1) Mengkaji apakah ibu pernah mengalami mual dan muntah pada kehamilan
sebelumnya
e. Riwayat menstruasi yang perlu dikaji pada ibu hamil yaitu kemungkinan
menarche usia 12-14 tahun, siklus 28-30 hari, lama menstruasi 5-7 hari
banyaknya 2-3 kali ganti pembalut/hari, serta kemungkinan adanya keluhan
waktu haid seperti nyeri, sakit kepala, dan muntah
g. Pola nutrisi seperti nafsu makan menurun, rasa mual yang disertai dengan
muntah saat mencium aroma makanan, penyebab mual, kehilangan selera
makan,frekuensi mual, dan intensitas mual
k. Data psikologi
Riwayat psikologi sangat penting dikaji agar dapat diketahui keadaan jiwa ibu
sehubungan dengan perilaku terhadap kehamilan. Keadaan jiwa ibu yang labil,
mudah marah, cemas, takut akan kegagalan persalinan, mudah menangis,
sedih, serta kekecewaan dapat memperberat mual dan muntah. Pola pertahanan
diri ( koping ) yang digunakan ibu bergantung pada pengalamannya terhadap
kehamilan serta dukungan dari keluarga
l. Pemeriksaan fisik
5) Berat badan meningkat atau menurun, tinggi badan, dan lingkar lengan
Kerangka konsep
a) Pendidikan
b) Pengalaman Faktor lingkungan sekitar
c) Informasi Pekerjaan
d) pekerjaan
Hipotesis