Anda di halaman 1dari 50

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Trimester III

Tanggal Pengkajia/ Pukul : Kamis, 19-10-2017 / 08.25 WIB

Tempat : BPM Rita, Amd. Keb

Oleh : Nadia Setefani

1. Pengkajian Data

A. Data Subyektif

1) Biodata /Identitas

Nama Ibu : Ny.A Nama Suami : Tn. P

Umur : 40 tahun Umur : 43 tahun

Suku/Bangsa : Jawa/Indinesia Suku/Bangsa : Jawa/Indinesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pentani

Penghasilan :- Penghasilan:±Rp1.000.000/bulan

No HP : 085810786110 No HP : 085810786110

Alamat : Desa Mejono Kecamatan plemahan Kabupaten Kediri

2) Keluhan Utama :

Ibu mengatakan perut terasa kenceng sejak 1 hari yang lalu

114
115

3) Riwayat Menstruasi

a. Menarche : 14 tahun

b. siklus menstruasi : Teratur, 28 hari

c. Lama : 5-6 hari

d. konsistensi : Merah dan cair sedikit mengumpal

e. Dysmenorrhea : Tidak

f. Fluor albaus : Ya (sebelum dan sesudah menstruasi)

Warna : Putih

Bau : Khas

Gatal : Tidak

g. HPHT : 15-03-2017

h. TP : 22-12-2017

143
4) Riwayat Obstetri

Kehamilan Persalinan Nifas Anak


Suami
No Umur H/ KB
Ke Umur Penyul Penol Jenis Tempat Penyul Penyul Seks BB/PB ASI
skrng M
1 1 9 bln - Bidan Spontan BPM - - P 4100 gr Ya 19 th M Suntik 3 bln
50 cm
2 1 9 bln - Bidan Spontan BPM - - P 3500 gr Ya 6 th H Suntik 3 bln
48 cm
3 Hamil ini

5) Riwayat kontrasepsi

Ibu menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan kemudian ibu berhenti

2017, karna selama 2 bulan tidak mestruasi

6) Riwayat kehamilan sekarang


116

a. Hamil ke :3

b. Umur kehamilan : 31 minggu.

c. Gerak anak pertama kali di rasakan : umur kehamilan 4 bulan

d. Gerak anak sekarang aktif : aktif

e. Periksa selama hamil :

TM Tempat ANC Frekuensi Keluhan Intervensi / Terapi


I Bidan 1 Mual Fe 200 mg 1x sehari, B6 10 mg 1x1
sehari, Nutrisi, makan sedikit tapi
sering, istirahat, personal hygiene,
tanda bahaya hamil muda
II Bidan 6 Tidak ada Fe 200 mg 1x sehari kalk 500 mg 1x
Keluhan sehari, Nutrisi, istirahat, rutin
konsumsi tablet Fe cukup.
III Bidan & 6 Kadang-kadang Fe 200 mg 1x sehari, kalk 500 mg 1x
Dr.SPOG perut kenceng sehari, istirahat cukup dan kontrol
(USG) Dr.SPOG

7) Riwayat kesehatan ibu

Ibu tidak pernh menderita penyakit serius dan tidak sedang menderita

penyakit jantung, asma, hepatitis, ginjal, diabates mellitus, hipertensi

143
dan HIV/AIDS sesuai dengan hasil laboratorium. Selain itu, ibu juga

tidak pernah mengalami kejadian ataupun kecelakaan yang

mengakibatkan trauma pada ibu.

8) Riwayat kesehatan keluarga

Dari pihak keluarga Ny. A tidak pernah memiliki riwayat penyakit yang

membahayakan, kedua orang tua tidak ada yang memiliki riwayat dan

tidak sedang menderita penyakit hepatitis, jantung, ginjal, diabetes

mellitus, dan tidak memiliki riwayat keturunan kembar dari keluarga

suami maupun istri.


117

9) Pola kebiasaan sehari-hari

Pola
No Kebiasaan
Sebelum Hamil Selama Hamil Masalah
1. Nutrisi Makan ± 3–4 kali sehari porsi sedang Makan ± 3–4 kali sehari porsi Tidak ada
(nasi, sayur, lauk) sedang (nasi, sayur, lauk, buah)
Minum air putih ± 7–8 gelas sehari (± Minum air putih ± 7–8 gelas sehari
1500 ml) (± 1500 ml), susu 1 gelas sehari

2. Eliminasi BAK ± 4–5 kali sehari (kuning, jernih, BAK ± 4–5 kali sehari (kuning, Tidak ada
bau khas) jernih, bau khas)
BAB ± 1 kali sehari (kuning, lembek, BAB ± 1 kali sehari (kuning,
bau khas) lembek, bau khas)
3. Istirahat Tidur siang ± 1 jam (± pukul 13.00– Tidur siang ± ½ - 1 jam (± pukul Tidak ada
14.00 WIB) 13.00–14.00 WIB)
Tidur malam ± 7 jam (± pukul 21.00– Tidur malam ± 6 jam (± pukul
04.00 WIB) 22.00–04.00 WIB)
4. Aktivitas Ibu biasa melakukan pekerjaan rumah Ibu biasa melakukan pekerjaan ada
tangga sehari-hari, seperti menyapu, rumah tangga sehari-hari, seperti
mengepel, memasak, mencuci, dan menyapu, mengepel, memasak,
mengantar anak sekolah mencuci, dan mengurus anak
5. Hidup Ibu tidak pernah merokok, minum Ibu tidak pernah merokok, minum Tidak ada
Sehat minuman beralkohol, minum jamu- minuman beralkohol, minum
jamuan, dan tidak memiliki pantangan jamu-jamuan, dan tidak memiliki
makanan. pantangan makanan.

Suami Ny. A tidak merokok Suami Ny. A tidak merokok

10) Riwayat Sosial Budaya, Pengetahuan dan Spritual

143
Kawin : 1 kali

Lamanya : 23 tahun

Kehamilan ini : Tidak direncanakan dan keluarga menerima. Ibu dan

keluarga sangat siap. Suami juga selalu mendukung

ibu, saat periksa kehamilan ibu di damping oleh

suaminya

Teradisi : ibu masih melakukan acara 3 bulanan, 7 bulanan dan

ibu tidak ada pantangan makan dan minum


118

B. Data Obyektif

1) Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmetis

c. Tekanan darah : 130/80 mmHg

d. Denyut nadi : 80 x/Menit

e. Pernapasan : 21 x/Menit

f. Suhu : 36, 5º C

g. Lila : 31 cm

h. BB/TB : 73 Kg /157 cm

i. BB sebelum hamil : 66 Kg

2) Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

143
a) Kepala : bersih, tidak ada ketombe, rambut warna hitam

dan lebat

b) Muka : tidak pucat, tidak terdapat closma gravidarum

c) Mata : simetris ka/ki, kojungtiva merah muda ka/ki,

sklera putih ka/ki, tidak odema ka/ki

d) Mulut : bibir lembab, lidah bersih dan ada karies

e) Hidung : tidak ada skret, tidak ada polip


119

f) Leher : tidak ada pebesaran vena jugularis, tidak ada

pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada

pembesaran kelenjar getah bening

g) Dada : simetris, hiperpigmentasi pada areola ka/ki,

papilla. Mammae menonjol ka/ki, belum ada

pengeluaran ka/ki

h) Perut : tidak ada bekas oprasi, terdapat linea nigra, tidak

ada striae gravidarum

i) Anogenetalia : tidak terkaji

j) Ekstermitas atas : simetris ka/ki, tidak ada kekakuan sendi ka/ki,

tidak ada oedema ka/ki, tidak ada varises ka/ki

k) Ekstermitas bawah : simetris ka/ki, tidak ada kekakuan sendi ka/ki,

ada oedema ka/ki, tidak ada varises ka/ki

b. Palpasi

143
a) Leher : tidak ada pebesaran vena jugularis, tidak ada

pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada

pembesaran kelenjar getah bening

b) Dada/payudara : simetris, tidak ada benjolan/ tumor ka/ki,

belum ada prngeluaran, papila mammae

menonjol ka/ki

c) Perut : tidak ada pembesaran lien/liver, pembesaran

sesuai usia kehamilan


120

d) Leopold I : TFU pertengahan antara Prosesus Xipoideus

dan pusat, Bagian fundus teraba bulat, lunak

dan tidak melenting (kesan bokong)

e) Leopold II : Bagian kiri teraba teraba bagian terkecil janin

(kesan ekstremitas janin), bagian kanan

teraba keras memanjang seperti papan (kesan

punggung janin)

f) Leopold III : Bagian terendah teraba bulat, keras,

melenting (kesan kepala), masih bisa

digoyangkan (belum masuk PAP)

g) Leopold IV : tidak terkaji

MC Donald: 27 cm

TBJ : (TFU - 12) x155

(27 - 12) x 155 = 2.325 gram

143
c. Auskultasi DJJ : 142 x/ menit, kuat dan teratur

d. Perkusi

Reflek patela : +/+

Abdomen : tidak kembung

3) Pemeriksaan Penunjang

a) Tanggal 18 Oktober 2017

(a) Kadar Hb : 11,2 gr/dl

(b) Golongan Darah :A

(c) Protein urin +


121

b) Tanggal 19 Oktober 2017

(a) Protein Urine : negatif (+)

(b) Reduksu Urine : negatif (-)

(d) Pemeriksaan USG : tidak di lakukan

2. Interpretasi Data Dasar

Tanggal/Jam Data Dasar


19 Oktober 2017 DS :
08.30 WIB Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilannya yang ketiga dan ibu
mengeluhkan perut terasa kenceng-kenceng sejak 1 hari yang lalu namun
tidak teratur dan kadang-kadang hilang

DO :
1) Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Denyut nadi : 80 x/Menit
Pernapasan : 21 x/Menit
Suhu : 36, 5º C
Lila : 31 cm
BB/TB : 73 Kg /157 cm
BB sebelum hamil : 66 Kg

2) Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Mata :
kojungtiva merah muda ka/ki, sklera putih ka/ki, tidak edema

143
ka/ki
Dada :
Simetris, hiperpigmentasi pada areola ka/ki, papilla mammae
menonjol ka/ki, belum ada pengeluaran ka/ki
Abdomen:
tidak ada bekas oprasi, terdapat linea nigra, tidak ada striae
gravidarum
Ekstermitas atas :
simetris ka/ki, tidak ada kekakuan sendi ka/ki, tidak ada oedema
ka/ki, tidak ada varises ka/ki
Ekstermitas bawah :
simetris ka/ki, tidak ada kekakuan sendi ka/ki, ada edema ka/ki,
tidak ada varises ka/ki
b. Palpasi
Leopold I :
TFU pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat, Bagian
fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting (kesan bokong)
Leopold II :
Bagian kiri teraba teraba bagian terkecil janin (kesan ekstremitas
janin), bagian kanan teraba keras memanjang seperti papan
(kesan punggung janin)
Leopold III :
122

Tanggal/Jam Data Dasar


Bagian terendah teraba bulat, keras, melenting (kesan kepala),
masih bisa digoyangkan (belum masuk PAP)
Leopold IV :
tidak terkaji
MC Donald: 27 cm
TBJ : (TFU - 12) x155
(27-12) x 155 = 2.325 gram

c. Auskultasi DJJ: 142 x/ menit, kuat dan teratur


d. Perkusi :
Reflek patela : +/+
Abdomen : tidak kembung
3) Pemeriksaan Penunjang
a. Tanggal 18 Oktober 2017
Kadar Hb : 11,2 gr/dl
Golongan Darah :A
Protein urin +
b. Tanggal 19 Oktober 2017
Protein Urine : negatif (+)
Reduksu Urine : negatif (-)
c. Pemeriksaan USG : tidak di lakukan
4) Skor KSPR : 14

3. Analisa Data

Diagnosis : Ny. A usia 40 tahun G3P2001 UK 28 minggu janin Tunggal/

Hidup/ Intrauteri, letak membujur, presentasi kepala, keadaan ibu dan

143
janin baik dengan KSPR 14 (Sekor resiko awal hami 2, usia ≥35 8 dan

Pre-eklampsia 8)

4. Intervensi

Hari/ tanggal Intervensi


Kamis, Tujuan :
19 Oktober 2017 1) Kondisi ibu dan janin dalam keadan baik
2) Masalah ketidaknyamanan dapat teratasi
3) Meningkatkan pengetahuan kesehatan
Kriteria Hasil :
Sekarang :
1) Ibu mengerti tentang kondisi yang dialaminya
2) Ibu mengetahui pentingnya istirahat cukup dan bersedia untuk
memenuhi kebutuhan istirahatnya
3) Ibu mengetahui tanda bahaya pada kehamilan
4) Ibu bersedia untuk minum tablet Fe, kalkdan vitamin secara rutin

Kriteria Hasil
123

kunjungan berikutnya
1) TTV dalam batas normal.
Tekanan Darah (100/60-120/80 mmHg)
Nadi (60-90 x/menit)
RR (18-24 x/menit)
Suhu (36,5-37,5 0C)
2) DJJ dalam batas normal (120-160 x/menit)
Keluhan nyeri punggung dapat teratasi
3) Ibu rutin kontrol
Tindakan :
1) Beritahu kondisi ibu dan janinnya serta hasil pemeriksaan
R/: agar ibu mengetahui kondisinya dan janinnya dalam keadaan baik,
sehingga kecemasan ibu dapat berkurang
2) Menjelaskan pada ibu bahwa kenceng-kenceng yang dirasakan ibu
adalah hal yang fisiologis. Karena kontraksi yang terjadi tersebut masih
tidak teratur dan masih jarang
R/ Agar ibu tidak cemas dengan keluhan yang diraskan saat ini.
3) Memberikan KIE kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan,
R/agar ibu mencari pertolongan pada petugas kesehatan jika hal itu
terjadi.
4) Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi, diet tinggi protein,
rendah lemak dan karbohidrat
R/: agar kebutuhan nutrisi ibu hamil terpenuhi dan menghindari
komplikasi pre-eklampsia
5) Berikan KIE tentang pola aktivitas dan istirahat ibu hamil
R/: agar kebutuhan istirahat ibu terpenuhi dan ibu mampu mengerti
aktivitas apa yang baik/tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil
6) Berkolaborasi dengan bidan dalam pemberian tablet Fe
R/ agar dosis, dan waktu pemberian tablet fe, kalk sesuai.
7) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi kalk, 90 tablet Fe selama hamil
secara rutin
R/: Konsumsi tablet Fe secara rutin dapat menghindarkan ibu dari

143
bahaya anemia, kalk untuk mencukupi kebutuhan kalsium ibu dan
menunjang pertumbuhan janin, dan vitamin untuk mencukupi kebutuhan
vitamin ibu.
8) Buat janji dengan ibu untuk jadwal kunjungan ulang tanggal 01 Oktober
2017
R/ ANC rutin dibutuhkan untuk memantau perkembangan janin dan
kondisi ibu, serta mendeteksi adanya masalah atau komplikasi yang
dapat membahayakan ibu maupun janin.
124

5. Implementasi

Hari/
Dx/ Mx/ Kebutuhan Implementasi
tanggal
Kamis, 1) Pukul 08.35 WIB
19 Oktober Ny. A G3P2001 UK Memberitahu kondisi ibu dan janinnya serta hasil
2017 pemeriksaan yaitu dalam keadaan normal dan baik. Dari
31 minggu
hasil pemeriksaan didapatkan hasil : bagian atas perut ibu
janin Tunggal/ teraba bokong janin, sebelah kiri perut ibu teraba
Hidup/ Intrauteri, ekstermitas, sebelah kanan teraba punggung janin,
letak membujur, sedangkan bagian bawah perut ibu teraba kepala janin.
presentasi kepala, 2) Pukul 08.37 WIB
keadaan ibu dan Menjelaskan pada ibu bahwa kenceng-kenceng yang
janin baik dengan dirasakan ibu adalah hal yang fisiologis. Karena kontraksi
KSPR 14 (Resiko yang terjadi tersebut masih tidak teratur dan masih jarang.
Hamil, Usia ≥35 E/ Ibu mengerti dan mampu mengulagi penjelasan yang di
dan Preeklamsi) berikan

3) Pukul 08.40 WIB


Memberikan KIE kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan, yaitu Tanda-tanda bahaya itu meliputi :
perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, gangguan
penglihatan, bengkak pada muka, tangan dan kaki, nyeri
perut yang hebat, pergerakan janin tidak seperti biasanya,
dan ketuban pecah sebelum waktunya.
E/ Ibu mengerti dan ibu dapat mengulangi penjelasan yang
diberika
4) Pukul 08.42 WIB
Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi dan
diet tinggi protein, rendah lemak dan karbohidrat
E/ Ibu mengerti dan ibu dapat mengulangi penjelasan yang
diberikan

143
5) Pukul 08.44 WIB
Memberikan KIE tentang pola aktivitas dan istirahat ibu
hamil meliputi:
Pola aktivitas (tidak bekerja terlalu berat, tidak berdiri
terlalu lama pekerjaan rumah tangga dapat dibantu oleh
suami, berolahraga ringan seperti jalan-jalan dipagi hari,
Pola istirahat (tidur/istirahat dengan cukup, yaitu tidur
malam ± 8 jam sehari, tidur siang selama ± 1-2 jam sehari,
serta ibu hamil sebaiknya istirahat sekitar 30 menit setiap 3-
4 jam sekali dan tidur miring kiri, kaki lebih tinggi dari
kepala dapat di ganjal dengan bantal
E/ Ibu mengerti dan bersedia meneraplkan dalam sehari-
hari
6) Pukul 08.46 WIB
Memotivasi ibu untuk rutin mengonsumsi tablet Fe (1x1)
berturut-turut selama kehamilan. Tablet Fe merupakan
tablet yang membantu tubuh memenuhi kebutuhan zat besi,
karena zat besi tidak tercukupi hanya dari makanan saja.
E/ ibu bersedia dan sudah meminum tablet Fe 1x, kallac 1x1
setiap hari, tablet Fe dan kallac sisa 3 tablet
7) Pukul 08.47 WIB
Berkolaborasi dengan bidan dalam pemberian tablet Fe
E/: Menambahkan tablet Fe sebanyak 12 tablet
125

Hari/
Dx/ Mx/ Kebutuhan Implementasi
tanggal

8) Pukul 08.47 WIB


Menyepakati kunjungan ulang 2 minggu lagi yaitu pada
tanggal 01 Oktober 2017 atau sewaktu-waktu jika ibu
merasakan ada keluhan
E/ Ibu menyetujui untuk dilakukan kunjungan ulang

6. Evaluasi

Hari/ tanggal SOAP


Kamis, S:
19 Oktobe 2017 - Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan
08.50 WIB - Ibu dapat mengulangi penjelasan yang sudah diberikan
O:
- Ibu mengerti tentang kondisi yang dialaminya
- Ibu sudah mengerti bahwa keluhan kenceng-kenceng yang
dialaminya adalah hal yang normal
- Ibu mengetahui cara mengatasi keluhan kenceng-kenceng
- Ibu mampu mengulang penjelasan yang sudah diberikan seperti
tanda-tanda persalinan
A :
KIE tentang penagan penyebab kenceng-kenceng, istirahat cukup dan
tanda tanda persalinan
P:
- Mengingatkan ibu untuk banyak istirahat dan rutin meminum obat
yang diberikan
- Memastikan kesepakatan kunjungan ulang 2 minggu lagi yaitu pada

143
tanggal 01 Oktober 2017 atau sewaktu-waktu jika ibu merasakan ada
keluhan
126

Tabel 2.5
Follow Up Kehamilan
Tanggal Subyektif Obyektif Analisa Data Penatalaksanaan
Kunjungan II Ibu mengatakan 1) Pemeriksaan Umum 1) Pukul 09.00 WIB
Rabu, 01 saat ini sudah tidak TD : 120/80 mmHg Ny. A G3P2001 UK Menjalin komunikasi dan hubungan baik
November ada keluhan Nadi : 78 x / Menit 33 minggu janin dengan klien dan keluarga. Berbicara dengan
2017 kenceng-kenceng Nafas : 20 x/ Menit Tunggal/ Hidup/ sopan, ramah, memberi salam, senyum, sapa.
09.00 WIB dan Ibu sudah Suhu : 36, 5º C Intrauteri, letak E/ Ibu mampu berkomunikasi dengan baik
Tempat : BPM memperbanyak BB : 73 Kg membujur, dan lebih kooperatif dalam memberikan
Rita, Amd. Keb asupan nutrisi dan presentasi kepala, informasi dan dilakukan pemeriksaan.
mengurangi 2) Pemeriksaan fisik keadaan ibu dan 2) Pukul 09.03 WIB
aktivitasnya Conjugtiva : merah muda janin baik Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
Ekstermitas bawah odema ka/ki bahwa keadaan umum ibu dan janin baik
Palpasi Abdomen E/ : Ibu mengerti kondisi yang di alami saat
Leopold I : ini
TFU pertengahan antara Prosesus 3) Pukul 09.04 WIB
Xipoideus dan pusat, teraba lunak, Memotivasi ibu untuk tetap beristirahat
tidak melenting, tidak bundar (kesan cukup, tidak melakukan aktivitas yang terlalu
bokong) berat dan mengangkat beban yang berat serta
untuk meminta bantuan suami agar berbagi
Leopold II : tugas rumah.
Teraba bagian keras, datar, panjang E/ Ibu mengerti dan bersedia untuk
seperti papan di sebelah kanan memperbanyak istirahat
(kesan punggung), pada bagian kiri 4) Pukul 09.05 WIB
perut ibu teraba bagian terkecil dari Mengajari dan memberikan KIE senam
janin (kesan ekstermintas janin) hamil untuk melancarkan sirkulasi darah,
nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi
Leopold III : lebih baik, memperkuat otot dasar panggul,
Bagian terendah perut ibu teraba tidur menjadi lebih nyenyak, merileksasikan
teraba bagian bulat, keras, melenting otot-otot, mengurangi nyeri punggung serta
(kesan kepala), dapat digoyangkan memfasilitasi ibu untuk melakukan senam
(konvergen) hamil dari gerakan senam untuk kaki, senam
duduk bersila, senam untuk pinggang (posisi

143
terlentang), senam untuk pinggang (posisi
127

Tanggal Subyektif Obyektif Analisa Data Penatalaksanaan


Leopold IV : - merangkak), senam dengan satu lutut, senam
DJJ : (+) 136 x/menit (Punctum dengan kedua lutut, cara pernafasan yang
maximum berada di bawah pusat benar saat persalinan, cara mengejan yang
sebelah kiri dengan frekuensi kuat benar saat persalinan.
dan teratur) E/ Ibu mampu melakukan senam hamil
Mc. Donald : 29cm dengan baik
TBJ = (TFU-12 ) x 155 5) Pukul 09.06 WIB
= (29-12) x 155 Memotivasi ibu untuk terus mengkonsumsi
= 2,2635 gram tablet Fe yang telah diberikan oleh bidan.
E/ Ibu mengatakan tablet Fe dan kalk sisa 3
dan ibu bersedia mengkonsumsi lagi.
6) Pukul 09.06 WIB
Berkolaborasi dengan bidan dalam
pemberian tablet Fe
E/: Menambahkan tablet Fe dan kalk
sebanyak 12 tablet
7) Pukul 09.07 WIB
Menyepakati kunjungan ulang yaitu pada
tanggal 15-November 2017 atau sewaktu-
waktu jika ibu merasakan ada keluhan
E/ Ibu menyetujui untuk dilakukan
kunjungan ulang.
Kunjungan III Ibu mengatakan 1) Pemeriksaan Umum 1) Pukul 08. 30 WIB
Senin , 13 tidak ada keluhan TD :130/80 mmHg Ny. A G3P2001 UK Menjalin komunikasi dan hubungan baik
November 2017 Nadi : 78 x / Menit dengan klien dan keluarga. Berbicara dengan
34 minggu
08.30 WIB Nafas : 21 x / Menit sopan, ramah, memberi salam, senyum, sapa.
(puskesmas Suhu : 36,6º C janin Tunggal/ E/ Ibu mampu berkomunikasi dengan baik
plemahan) BB :74 Kg Hidup/ Intrauteri, dan lebih kooperatif dalam memberikan
2) Pemeriksaan Fisik : letak membujur, informasi dan dilakukan pemeriksaan.
Conjugtiva : merah muda presentasi kepala, 2) Pukul 08.35 WIB
Ekstermitas bawah odema ka/ki keadaan ibu dan Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa

143
Dada : kolostrum belum keluar janin baik dengan protein urine positif (+), TD 130/80 mmHg
128

Tanggal Subyektif Obyektif Analisa Data Penatalaksanaan


Abdomen : KSPR 14 (Resiko usia ibu hamil yang lebih dari 35 tahun
Leopold I : Hamil, Usia ≥ 35, merupakan salah satu penyebab terjadinya
TFU pertengahan antara Prosesus dan Preeklamsi) preeklamsi maka ibu di dirujuk ke RSUD
Xipoideus dan pusat, teraba lunak, pare untuk dilakukan pemeriksaan lebih lajut.
tidak melenting, tidak bundar (kesan E/ Ibu mengetahui kondisi saat ini yaitu
bokong) keaadan ibu dan janin perlu dilakukan
Leopold II : pemeriksaan lebih lanjut.
Teraba bagian keras, datar, panjang 3) Pukul 08. 37 WIB
seperti papan di sebelah kiri (kesan Mengingatkan kembali ibu untuk makan
punggung), pada bagian kanan perut makanan yang bergizi dan diet tinggi protein,
ibu teraba bagian-bagian terkecil rendah lemak dan karbohidrat
dari janin (kesan ekstremitas janin) E/ Ibu bersedia dan ibu dapat mengulangi
Leopold III : penjelasan yang diberika
Bagian terendah perut ibu teraba 4) Pukul 08. 38 WIB
bulat, keras, melenting (kesan Memberikan KIE kepada ibu tentang
kepala), tidak dapat digoyangkan persiapan persalinan. Meliputi apa saja yang
(Divergen) perlu disiapkan baik untuk ibu maupun bayi,
Leopold IV :- seperti tempat persalinan, penolong
DJJ : (+) 145 x/menit (Punctum persalinan, transportasi, biaya, perlengkapan
maximum berada di bawah pusat ibu dan bayi serta darah jika terjadi kegawat
sebelah kiri dengan frekuensi kuat daruratan
dan teratur) E/ Ibu mengerti dan bersedia untuk bersalin di
Mc Donald : 29 cm   RS
TBJ = (TFU-12) x155 5) Pukul 08.40 WIB
= (29-12)x155 = 2.635 gram Melakukan kolaborasi dengan dokter
3) Pemeriksaan Penunjang puskesmas untuk dilakukan rujukan tanggal
Kadar Hb : 11,9 gr/dl 13 November 2017 ke RSUD Pare
Protein Urine : negatif (+) E/ Ibu bersedia untuk di rujuk ke RSUD Pare
Reduksu Urine : negatif (-)
4) Pemeriksaan USG
Tanggal 14 November 2017
Tempat Poli kandungan RSUD

143
ParePreskep, DJJ (+), gerak (+), FL
127
129

Tanggal Subyektif Obyektif Analisa Data Penatalaksanaan


34/ 35 mg, 2500 gram, JK
perempuan
Mendapatkan terapi
suplemen folavit 1x1, B6 2x1
Kunjungan IV Ibu mengatakan 1) Pemeriksaan Umum 1) Pukul 16.30 WIB
Senin, 27 saat ini tidak ada Pemeriksaan Umum Ny. A G3P2001 UK Menjalin komunikasi dan hubungan baik
November keluhan. TD:120/80 mmHg dengan klien dan keluarga. Berbicara dengan
36 minggu janin
2017 Nadi : 78 x / Menit sopan, ramah, memberi salam, senyum, sapa.
16.30 WIB Nafas : 21 x / Menit Tunggal/ Hidup/ E/ Ibu mampu berkomunikasi dengan baik
Tempat : Suhu : 36,6º C Intrauteri, letak dan lebih kooperatif dalam memberikan
polindes BB:74,5 Kg membujur, informasi dan dilakukan pemeriksaan.
mejono 2) Pemeriksaan Fisik : presentasi kepala, 2) Pukul16.31 WIB
Conjugtiva : merah muda keadaan ibu dan Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
Ekstermitas bawah odema ka/ki janin baik dengan bahwa keadaan umum ibu dan janin baik
Dada : kolostrum belum keluar KSPR 14 (Resiko E/ : Ibu mengerti kondisi yang di alami saat
Abdomen : Hamil, Usia ≥ 35, ini
Leopold I : dan Preeklamsi) 3) Pukul 16.33 WIB
TFU 3 jari di atas pusat, teraba Menganjurkan dan Membuat komitmen dengan
lunak, tidak melenting, tidak bundar ibu untuk memberikan ASI ekslusif selama 6
(kesan bokong) bulan setelah melahirkan.
Leopold II : E/ Ibu mengerti dan bersedia memberikan ASI
Teraba bagian keras, datar, panjang selama 6 bulan
seperti papan di sebelah kiri (kesan 4) Pukul 16.44 WIB
punggung), pada bagian kanan perut Memotivasi ibu untuk terus mengkonsumsi
ibu teraba bagian-bagian terkecil dari tablet Fe yang telah diberikan oleh bidan.
janin (kesan ekstremitas janin) E/ Ibu mengatakan tablet Fe dan kalk masih
Leopold III : sisa 1 dan ibu bersedia mengkonsumsi lagi.
Bagian terendah perut ibu teraba 5) Pukul 16.44 WIB
bulat, keras, melenting (kesan Berkolaborasi dengan bidan dalam pemberian
kepala), tidak dapat digoyangkan 6 tablet Fe
(Divergen) E/: Menambahkan tablet Fe dan kalk
Leopold IV :- sebanyak tablet

143
130

Tanggal Subyektif Obyektif Analisa Data Penatalaksanaan


DJJ : (+) 145 x/menit (Punctum 6) Pukul 16.47 WIB
maximum berada di bawah pusat Membuat janji dengan ibu untuk jadwal
sebelah kiri dengan frekuensi kuat kontrol ulang pada tanggal 05 Desember 2017
dan teratur) atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.
Mc Donald : 31 cm   E/ Ibu menyetujui untuk kontrol ulang di
TBJ = (TFU-12) x155 RSUD Pare.
= (31-12)x155 = 2945 gram
Kunjungan V Ibu mengatakan 1) Pemeriksaan Umum 1) Pukul 08.30 WIB
Selasa, saat ini tidak ada TD : 130/80 mmHg Ny. A G3P2001 UK Menjalin komunikasi dan hubungan baik
05 Desember keluhan. Nadi : 80 x / Menit dengan klien dan keluarga. Berbicara dengan
37 minggu janin
2017 Nafas : 21 x/ Menit sopan, ramah, memberi salam, senyum, sapa.
08.30 WIB Suhu : 36,5º C Tunggal / Hidup / E/ Ibu mampu berkomunikasi dengan baik
Tempat: Poli BB :75 Kg Intrauteri, letak 2) Pukul 12.47 WIB
kandungan 2) Pemeriksaan Fisik : membujur, Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
RSUD Pare Conjugtiva : merah muda presentasi kepala, bahwa keadaan umum ibu dan janin baik
Ekstermitas bawah odema ka/ki keadaan ibu dan E/ : Ibu mengerti kondisi yang di alami saat
Palpasi : janin baik dengan ini
Abdomen : KSPR 14 (Resiko 3) Pukul 12.49 WIB
Leopold I : Hamil, Usia ≥ 35, Memberikan KIE pada ibu mengenai KB
TFU 3 jari di atas pusat, tidak dan Preeklamsi) (Keluarga Berencana) jangka panjang
bundar (kesan bokong) menginggat usia ibu ≥ 35 tahun antara lain
Leopold II : AKDR, implan, MOW, MOP
Teraba bagian keras, datar, panjang E/ Ibu berencana menggunakan KB Implan.
seperti papan di sebelah kiri (kesan 4) Pukul 12.51 WIB
punggung), pada bagian kanan perut Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam
ibu teraba bagian-bagian terkecil pemberian obat, Sol vitron 1 x 1 1 dan
dari janin (kesan ekstermintas janin) calcium lactat 1 x 1
Leopold III : E/Memberikan obat Sol vitron dan calcium
Bagian terendah perut ibu teraba lactat 7 tabl
teraba bulat, keras, bundar, 5) Pukul 12.53 WIB
melenting (kesan kepala), tidak Membuat janji dengan ibu untuk jadwal
dapat digoyangkan (Divergen) kontrol ulang pada tanggal 19 Desember 2017

143
131

Tanggal Subyektif Obyektif Analisa Data Penatalaksanaan


atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.
Leopold IV : E/ Ibu menyetujui untuk dilakukan kontrol
bagian terendah janin sebagian besar ulang.
sudah masuk PAP (divergen) 4/5
bagian
Auskultasi :
DJJ : (+) 146 x/menit (Punctum
maximum berada di bawah pusat
sebelah kiri dengan frekuensi kuat
dan teratur)
Mc Donald : 3 cm
TBJ = (TFU-11 ) x 155
= (31-11) x 155 = 3.100 gram
3) Pemeriksaan USG
Preskep, DJJ (+), gerak (+), BPD 38
minggu, FL 35 mg, 2800 gram, JK
perempuan,

Kunjungan VI Ibu mengatakan 1) Pemeriksaan Umum Dx : 1) Pukul 12.40 WIB


Selasa, saat ini sudah tidak TD : 130/80 mmHg Ny. A G3P2001 UK Menjalin komunikasi dan hubungan baik
14 Desember ada keluhan N : 82 x/menit dengan klien dan keluarga. Berbicara dengan
38 minggu janin
2017 kenceng-kenceng RR : 20 x/menit sopan, ramah, memberi salam, senyum, sapa.
12.40 WIB dan sudah Suhu : 36,9º C Tunggal / Hidup / E/ Ibu mampu berkomunikasi dengan baik
Tempat : menguranggi LILA : 31 cm Intrauteri, letak dan lebih kooperatif dalam memberikan
polindes aktifitas BB/TB : 74 kg / 157 cm membujur, informasi dan dilakukan pemeriksaan.
mejono Conjugtiva : merah muda presentasi kepala, 2) Pukul 12.43 WIB
Ekstermitas bawah odema ka/ki keadaan ibu dan Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
2) Pemeriksaan Fisik : janin baik dengan bahwa keadaan umum ibu dan janin baik
- Abdomen : KSPR 14 (Resiko E/ : Ibu mengerti kondisi yang di alami saat
Leopold I : Hamil, Usia ≥ 35, ini
TFU 3 jari di atas pusat, teraba dan Preeklamsi) 3) Pukul 12.44 WIB
lunak, tidak melenting, tidak Memotivasi ibu untuk beristirahat cukup,

143
bundar (kesan bokong) tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat
132

Tanggal Subyektif Obyektif Analisa Data Penatalaksanaan


Leopold II : dan mengangkat beban yang berat serta untuk
Teraba bagian keras, datar, panjang meminta bantuan suami agar berbagi tugas
seperti papan di sebelah kiri (kesan rumah.
punggung), pada bagian kanan E/ Ibu mengerti dan bersedia untuk
perut ibu teraba bagian-bagian memperbanyak istiraha
terkecil dari janin (kesan 4) Pukul 12.45 WIB
ekstermintas janin) Memberikan KIE pada ibu tentang tanda-
Leopold III : tanda persalinan, meliputi : his semakin kuat
Bagian terendah perut ibu teraba dan teratur / mules semakin kuat, keluar
teraba bulat, keras, bundar, lendir bercampur darah dari jalan lahir, keluar
melenting (kesan kepala), tidak cairan yang banyak dengan tiba-tiba dari jalan
dapat digoyangkan (Divergen). lahir.
Leopold IV : E/ Ibu dapat mengulangi penjelasan yang
bagian terendah janin sebagian diberikan
besar sudah sudah masuk PAP 5) Pukul 12.47 WIB
(Divergen) 4/5 bagian Membuat janji dengan ibu untuk jadwal
DJJ : (+) 145 x/menit (Punctum kontrol ulang pada tanggal 18 Desember 2017
maximum berada di bawah pusat atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.
sebelah kiri dengan frekuensi kuat E/ E/ Ibu menyetujui untuk dilakukan kontrol
dan teratur) ulang.
Mc Donald : 30 cm  
TBJ = (TFU-11 ) x 155
= (30-11) x 155
= 2.945 gram

143
133

4.1.2 Asuhan Kebidanan Pada Persalinan

103
Tanggal pengkajian : 19 Desember 2017

Pukul : 15 .00 WIB

Tempat : VK RSUD PARE

Oleh : Nadia Setefani

a. Pengkajian Data

1) Data Subyektif

Prolog

Ny. “A” usia 40 tahun hamil ke 3 usia kehamilan 9 bulan, riwayat

persalinan normal 2 kali tanpa penyulit. Ny. “A” rujukan dari puskesmas

plemahan dengan KSPR 14 (Resiko Hamil, Usia ≥ 35, dan Preeklamsi)

ke RSUD Pare. Ibu melakukan kunjungan ANC di RSUD Pare 3 kali.

pada kunjungan ke 3 ibu memeriksakan kehamilan tanggal 19 Desember

2017 pukul 13.30 WIB di poli kandungan RSUD Pare, ibu menggeluh

merasakan kenceng – kenceng sejak 1 hari yang lalu, dari hasil USG

143
menyatakan usia kehamilan 39 minggu ketuban sudah berkurang dan

Dr D Sp.OG mengatakan kehamilan ibu harus segera di akhiri karena

ketuban yang sedikit akan mempengaruhi pertumbuhan janin dan ibu

dianjurkan untuk masuk rumah sakit di VK RSUD Pare.

Ny.”A” sampai Ruang VK RSUD Pare. pukul 15.00 WIB berdasarkan

data rekam medik hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan:


134

2) Data Obyektif

a. Pemeriksaan Umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmetis

c) Tekanan darah : 130/80 mmHg

d) Denyut nadi : 82 x/Menit

e) Pernapasan : 20 x/Menit

f) Suhu : 37, 2º C

g) Lila : 31 cm

h) BB/TB : 74 Kg /157 cm

i) BB sebelum hamil : 66 Kg

b. Pemeriksaan Fisik

Leopold I : TFU pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan

pusat, teraba lunak, tidak melenting, tidak bundar

(kesan bokong)

143
Leopold II : Bagian kiri teraba keras, datar, panjang seperti

papan (kesan punggung), bagian kanan perut ibu

teraba bagian-bagian terkecil dari janin (kesan

ekstermintas janin)

Leopold III : Bagian terendah perut ibu teraba teraba bulat,

keras, bundar, melenting (kesan kepala), tidak

dapat digoyangkan (Divergen).

Leopold IV : Bagian terendah janin sebagian besar sudah sudah

masuk PAP (divergen) 4/5 bagian


135

DJJ : (+) 145 x/menit (Punctum maximum berada di

bawah pusat sebelah kiri dengan frekuensi kuat

dan teratur)

His : 1 x 10’x15

Mc Donald : 30 cm  

TBJ : (TFU-11 ) x 155

(30-11) x 155 = 2.945 gram

c. Pemeriksaan penunjang

a) Pemeriksaan USG

Preskep, DJJ (+), gerak (+), BPD 38 minggu, FL 35 mg, AC 36,

AK sedikit, Plasenta Gr 2, TBJ 3.100 gram, JK perempuan,

b) Pemeriksaan LB

Hb : 11,5 gr/dl

Hematokrit : 32,3 %

Lekosit : 9,3 102 / ml

143
Trombosit : 290 102 / ml

Hbs Ag : Negatif

Anti HIV : Negatif

d. Pemeriksaan dalam (VT)

VT Ø 1cm, eff 15%, ketuban (+), presentasi kepala, denominator

UUK kiri depan, hodge I , moulase 0.


136

b. Analisa Data

Ny. A G3P2001 UK 39 minggu janin Tunggal/ Hidup/ Intrauteri, letak

membujur, presentasi kepala, keadaan ibu dan janin baik dengan KSPR 14

(Resiko Hamil, Usia ≥ 35, dan Preeklamsi)+Pro OD

c. Penatalaksanaan

Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi


Selasa, Menginformasikan hasil pemeriksaan Keluarga mengetahui kondisi saat ini
19 -12- 2017 kepada ibu dan keluarga tentang yaitu keaadan ibu dan janin perlu
15.25 WIB keadaan umum ibu dan janin bahwa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
akan dilakukan pengambilan darah
lengkap
Selasa, Mendampingi ibu untuk dilakukan Terpasang infus RL 20 tpm Pada
19 -12- 2017 pemasangan infus. tangan kiri pasien.
15.30 WIB

19 -12- 2017 Memberikan KIE tentang teknik Ibu dapat melakukan tindakan yang di
15.33 WIB relaksasi yaitu dengan menarik napas berikan kepada ibu.
dari hidung dan melepaskan lewat
mulut.
19 -12- 2017 Mendampingi Ibu ruang VK Ibu dan keluarga lebih tenang karena
15.35 WIB ada yang diajak untuk berdiskusi.

19 -12- 2017 Menganjurkan ibu untuk makan dan Ibu bersedia memenuhi nutrisi dengan
16.15 WIB minum sehingga nutrisi ibu terpenuhi makan-makan yang telah di sediakan
oleh petugas ruang VK RSUD Pare
19 -12- 2017 Memberikan KIE tentang OD dan Ibu mengerti yang telah diberikan dan
19.55 WIB memberikan support kepada ibu kecemasan ibu berkurang

143
sehingga ibu tidak cemas
19 -12- 2017 Bidan melakukan tindakan pemberian Tetesan dimulai dengan 8 tetes/menit
20.00 WIB OD kolf 1 melakukan evaluasi selama 15 menit,
his belum adekuat tetesan dinaikkan
menjadi 4 tetes/menit sampai timbul
his yang adekuat (maksimal 40 )
19 -12- 2017 Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri Ibu bersedia
20.03 WIB
19 -12- 2017 Bidan melakukan observasi kemajuan HIS 2 x 10’x25, DJJ (+) 147 x/menit
22.00 WIB persalinan. (frekuensi kuat dan teratur) VT Ø 3
cm, eff 25%, ketuban (-) jernih,
presentasi kepala, denominator UUK
kiri depan, hodge I , moulase 0
19 -12- 2017 Bidan melakukan tindakan pemberian Tetesan dimulai dengan 8 tetes/menit
22.15 WIB OD kolf 2 melakukan evaluasi selama 15 menit,
his belum adekuat tetesan dinaikkan
menjadi 4 tetes/menit sampai timbul
his yang adekuat (maksimal 40 tpm)
19 -12- 2017 Bidan melakukan observasi kemajuan HIS 2 x 10’x25, DJJ (+) 138 x/menit
22.45 WIB persalinan. (frekuensi kuat dan teratur)

20 -12- 2017 Bidan melakukan kolaborasi dengan dr Ibu dan suami setuju untuk di lakukan
137

Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi


22.55 WIB Sp, OG diapatkan advis: tindakan yaitu tindakan operasi sesar . dan ibu
operasi sectio cesarea dan KB jangka meminta sekaligus KB MOW .
panjang
19 -12- 2017 Menginformasikan kembali tentang Ibu mengerti yang telah diberikan dan
23.25 WIB operasi sectio cesare, KB MOW dan kecemasan ibu berkurang
memberikan support kepada ibu
sehingga ibu tidak cemas
20 -12- 2017 Membantu Ny. “A” untuk persiapan Setelah mandi ibu merasa segar
05.30 WIB oprasi
20 -12- 2017 Menemani ibu dan memotivasi ibu Ibu mengerti, kecemasan ibu
07.35 WIB sehingga ibu tidak cemas dan keluarga berkurang dan tersenyum di ruang
keruang operasi sectio cesarea. operasi dan keluarga di luar ruang
operasi
20 -12- 2017 Bayi lahir setelah operasi sectio cesarea lahir bayi dengan jenis kelamin
08.45 WIB dan di pindah di ruang neonatus. Perempuan menangis kuat, gerak
aktif, kulit kemerahan. Apgar score
menit pertama 7, menit ke- 8- 9.
Ketuban jernih, dengan berat badan
3300 gram, panjang badan 48 cm,
anus (+).

143
138

4.1.3 Asuhan Kebidanan Ibu Nifas (Pascanatal Care)

Tanggal/waktu Subyektif Obyektif Analisa data Penatalaksanaan


20/12/2017 1) Pemeriksaan Umum Ny. “A” 40 1) Pukul : 14.10 WIB
14 .10 WIB 1) Ibu mengatakan Keadaan Umum : baik tahun P3002 Menjalin komunikasi dan hubungan baik
KF- I perut terasa Kesadaran : composmentis post SC dan dengan klien dan keluarga. Berbicara dengan
Tempat : VK nyeri pada luka TD : 110/70 mmHg MOW 6 jam sopan, ramah, memberi salam, senyum, sapa.
RSUD Pare oprasi Nadi : 85 x/menit dengan E/ Ibu mampu berkomunikasi dengan baik dan
RR : 20 x/menit keadaan umum lebih kooperatif dalam memberikan informasi
2) Ibu mengatakan Suhu : 36,6 oC baik dan dilakukan pemeriksaan
ASI nya saat ini 2) Pemeriksaan Fisik 2) Pukul : 14.13 WIB
belum lancar. Mata : Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa
konjungtiva merah muda sedikit pucat. keadaan umum ibu baik.
Payudara : E/ Tidak terjadi perdarahan aktif pada ibu,
Simetris, hyperpigmentasi areola, kontraksi uterus ibu baik, TFU 2 jari di bawah
puting susu menonjol bersih, tidak ada pusat, dan TTV dalam batas normal.
benjolan yang abnormal, terdapat 3) Pukul : 14.14 WIB
kolostrum, ASI +/+ (belum lancar) Memberitahu ibu mengenai ketidaknyamanan
Abdomen : yang mungkin terjadi yaitu rasa nyeri pada luka
Terdapat luka SC tertutup kasa steril operasi yang merupakan hal wajar.
Kontraksi baik (teraba keras), TFU 2 E/ ibu megerti dengan rasa nyeriyang yang
jari dibawah pusat, kontraksi keras disebabkan karna luka oprasi
Genetalia : 4) Pukul : 14.15 WIB
fluksus sebanyak ± 2 cc berwarna Menjelaskan pada ibu bahwa pada hari-hari
merah segar (lokhea rubra), tidak ada pertama setelah persalinan ASI tidak lancar
infeksi, tidak ada jahitan laserasi, adalah hal yang normal, karena yang keluar
terpasang kateter adalah kolostrum dan keluarnya sedikit. Namun
Ekstremitas atas: keadaan tersebut tidak perlu dikhawatirkan
tidak ada varises ka/ki, tidak ada karena kebutuhan bayi masih sedikit. ASI
oedema ka/ki adalah makanan terbaik bagi bayi, produksi ASI
Ekstremitas bawah: makin cepat dan makin banyak bila menyusui
tidak ada varises ka/ki, ada oedema dilakukan sesegera dan sesering mungkin.
ka/ki E/ Ibu mengerti dengan penjelasan yang
Mendapatkan terapi: diberikan dan ibu merasa tenang

143
Ceftriaxone 3 x 1
139

Tanggal/waktu Subyektif Obyektif Analisa data Penatalaksanaan


Ranitidine 3 x 1 5) Pukul : 14.29 WIB
Santogesik 3 x 1 Menganjurkan ibu untuk cebok dari depan ke
belakang serta sering ganti pembalut setelah
BAB dan BAK
E/ ibu bersedia melakukannya
24/12/2017 1) Ibu mengatakan 1) Pemeriksaan Umum Ny. “A” 40 1) Pukul : 16.00 WIB
16.00 WIB keadaan sudah Ku : Baik tahun P3002 Menjalin komunikasi dan hubungan baik
KF-II lebih baik Kesadaran : Composmentis post SC dan dengan klien dan keluarga. Berbicara dengan
Tempat: 2) Ibu mengatakan TD : 110/70 mmHg MOW hari ke sopan, ramah, memberi salam, senyum, sapa.
Rumah Ny “A” perutnya masih Nadi : 84 x/menit 5 dengan E/ Ibu lebih kooperatif dalam memberikan
Ds. Mejono, sedikit terasa RR : 20 x/menit keadaan umum informasi dan dilakukan pemeriksaan
Kec. nyeri pada luka Suhu : 37,2 oC baik 2) Pukul 16.00 WIB
Palemahan, oprasi 2) Pemeriksaan Fisik : Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu
Kab. Kediri bahwa keadaan umum ibu baik.
Mata : Tidak pucat, tidak terdapat
E/ TTV dalam batas normal, luka SC
edema, konjungtiva merah muda, sklera
terbungkus kasa steril tidak ada tanda-tanda
putih.
infeksi pada bagian luka bekas SC TFU
Dada :
pertengahan pusat symphisis, terdapat
Simetis, ASI keluar +/+ (lancar), puting
pengeluaran lokhea berwarna merah kecoklatan
susu menonjol,tidak ada pembengkakan
(lokhea sanguinolenta).
dan tidak ada nyeri tekan pada 3) Pukul 16.02 WIB
payudara.
Memberikan KIE penanganan kaki odema
Abdomen : dengan posisi kaki lebih tinggi (ganjal dengan
ada luka jahitan tertutup kasa steril
bantal), mengurangi aktifitas berdiri terlalu
tidak ada tanda-tanda infeksi pada lama dan tidak menggantungkan kaki saat
bagian luka bekas SC, TFU pertengahan
duduk
pusat symphisis, kontraksi keras. E/ Ibu mengerti dan bersedia mienerapkanya
Genetalia : Perineum tidak ada luka 4) Pukul 16.03 WIB
jahitan, warna merah kekuningan berisi Memberitahu ibu mengenai penanganan rasa
darah dan lendir (lokhea nyeri yaitu untuk tetap mengkonsumsi terapi
sanguinolenta).
138

obat dari dokter:


Ekstremitas atas: tidak ada varises Amoxcilin 500 mg 3x1 tablet
ka/ki, tidak ada oedema ka/ki Asam mefenamat 500 mg 3x1 tablet

143
E/ ibu bersedia untuk tetap mengkonsumi terapi
140

Tanggal/waktu Subyektif Obyektif Analisa data Penatalaksanaan


obat
5) Pukul 16.04 WIB
menjelaskan mengenai tanda bahaya nifas yaitu
pendarahan melalui jalan lahir, demam lebih
dari 2 hari, bengkak pada anggota mukapun atau
gerak, payudarah bengkak kemerahan, puting
susu lecet dan ibu merasa depresiseperti
menangis tanpa sebab.
E/ Ibu dapat mengulangi penjelasan yang
diberikan.
6) Pukul 16.07 WIB
Menganjurkan ibu untuk segera datang ke
tenaga kesehatan bila menemui tanda bahaya
nifas
E/ ibu mengerti dan akan segera datang ke
Ekstremitas bawah: tidak ada varises tenaga kesehatan jika menemui tanda bahaya
ka/ki, ada oedema ka/ki nifas.
7) Pukul 16.09 WIB
Mengajari ibu melakukan perawatan payudara
yaitu dengan mengompres puting susu dengan
kapas yang di beri baby oil secara bergantian
dengan menggunakan air hangat dan air dingin
untuk merangsang produksi ASI dan
pengeluaran ASI lancer
E/:Ibu dapat melakukan perawatan payudara
8) Pukul 16. 14 WIB
Memberikan KIE pada ibu  tentang perawatan
BBL mulai dari memandikan bayi, mengganti
popok bila basah, dan merawat tali pusat dengan
cara mengganti kasa steril tanpa dibubuhkan
alkohol.
E/ Ibu dapat mengulangi penjelasan yang

143
diberikan
141

Tanggal/waktu Subyektif Obyektif Analisa data Penatalaksanaan


Tanggal/waktu Subyektif Obyektif Analisa data Penatalaksanaan
9) Pukul 16.16 WIB
Mengajarkan kembali cara menyusui dalam
posisi duduk pada ibu post SC yang benar yaitu
menempatkan hidung bayi sejajar dengan
puting, ibu dapat menyangga tangan atau
mengganjal dengan bantal, ketika bayi mulai
membuka mulutnya dan ingin menyusu maka
mendekatkan bayi ke payudara ibu.
E/ ibu mengerti dan dapat mengulangi dengan
benar
10) Pukul 16.18 WIB
Membuat kesepakatan kepada ibu untuk jadwal
kunjungan ulang jika sewaktu-waktu ada
keluhan yang dirasakan segera datang ke bidan
E/ ibu mengerti harus melakukan kunjungan
ulang jika sudah waktunya atau bila ada keluhan
11) Pukul 16.19 WIB
Membuat janji dengan ibu untuk jadwal kontrol
di RSUD Pare pada tanggal 29 Desember 2017.
E/ Ibu menyetujui

143
142

Tanggal/waktu Subyektif Obyektif Analisa data Penatalaksanaan

30/12/2017 1. Ibu 1) Pemeriksaan Umum Ny. “A” 40 1) Pukul 12.45


12.45 WIB mengaratakan Ku : Baik tahun P3002 WIB
KF-III tidak ada Kesadaran : Composmentis post SC dan Menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan
Tempat : keluhan TD : 110/70 mmHg MOW hari ke klien dan keluarga. Berbicara dengan sopan,
Poli Kandungan 2. Ibu mengatakan Nadi : 82 x/menit 11 dengan ramah, memberi salam, senyum, sapa.
sudah mulai RR : 18 x/menit keadaan umum E/ Ibu lebih kooperatif dalam memberikan
bisa beraktivitas Suhu : 36,7 oC baik informasi dan dilakukan pemeriksaan.
seperti biasa. 2) Pemeriksaan Fisik : 2) Pukul 12.46
Mata : WIB
Tidak pucat, tidak terdapat edema, Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu
Konjungtiva merah muda, sklera putih. bahwa keadaan umum ibu baik.
E/ TTV ibu dalam batas normal, teraba di atas
Dada : symphisis , terdapat pengeluaran lokhea
Simetis, ASI keluar +/+ (lancar), puting berwarna kuning kecoklatan (lokhea serosa).
susu menonjol, tidak ada 3) Pukul 12.48 WIB
pembengkakan dan tidak ada nyeri Memberikan KIE kepada ibu tentang Personal

143
tekan pada payudara hygiene pada ibu nifas. Diantaranya kebersihan
143

Tanggal/waktu Subyektif Obyektif Analisa data Penatalaksanaan


diri mandi 2x sehari, dan organ genetalia
Abdomen : khususnya dengan cara cebok dari depan
TFU teraba di atas symphisis, luka kebelakang setelah BAB dan BAK, serta ganti
jahitan kering, tidak ada tanda-tanda pembalut setiap BAK atau jika terasa pembalut
infeksi pada bagian luka bekas SC sudah penuh.
E/ Ibu mengerti dan memahami
Genetalia : .
Pengeluaran lokhea berwarna kuning 4) Pukul 12.50 WIB
kecoklatan (lokhea serosa). Membuat kesepakatan kepada ibu untuk jadwal
kunjungan ulang jika sewaktu-waktu ada
Ekstremitas atas: keluhan yang dirasakan segera datang ke bidan
tidak ada varises ka/ki, tidak ada E/ ibu mengerti harus melakukan kunjungan
oedema ka/ki ulang jika sudah waktunya atau bila ada keluhan

Ekstremitas bawah:
tidak ada varises ka/ki, ada oedema
ka/ki

143
Tanggal/waktu Subyektif Obyektif Analisa data Penatalaksanaan

141
144

16/12/2018 Ibu mengatakan 1) Pemeriksaan Umum Ny. “A” 40 1) Pukul 10.00 WIB
10.00 WIB saat ini tidak ada Ku : Baik tahun P3002 Menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan klien
KF-IV keluhan yang Kesadaran : Composmentis post SC dan dan keluarga. Berbicara dengan sopan, ramah, memberi
Tempat: Rumah dirasakan. Ibu TD : 110/70 mmHg MOW hari ke salam, senyum, sapa.
Ny “A” Ds. sudah mampu Nadi : 85 x/menit 38 dengan E/ Ibu lebih kooperatif dalam memberikan informasi
Mejono, Kec. beraktivitas seperti RR : 22 x/menit keadaan umum dan dilakukan pemeriksaan.
Palemahan, Kab. biasanya. Suhu : 36,7 oC baik
Kediri 2) Pukul 10.04 WIB
2) Pemeriksaan Fisik : Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa
Mata : keadaan umum ibu baik.
Tidak pucat, tidak terdapat edema, E/ TTV ibu dalam batas normal, TFU tidak teraba,
Konjungtiva merah muda, sklera putih. luka kering, tidak ada tanda -tanda infeksi pada bagian
luka bekas SC
Dada :
Simetis, ASI keluar +/+ (lancar), puting
susu menonjol, tidak ada 3) Pukul 10.06 WIB
pembengkakan dan tidak ada nyeri Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri
tekan pada payudara. terutama daerah bekas oprasi dan genetalia
E/Ibu bersedia
Abdomen :
TFU tidak teraba., luka kering, tidak 4) Pukul 10.07 WIB
ada tanda -tanda infeksi pada bagian Menganjurkan ibu untuk segera ke tenaga kesehatan
bekas luka bekas SC jika sewaktu-waktu ada keluhan .
E/ ibu bersedia ke tenaga kesehatan bila ada keluhan
Genetalia :
Pengeluaran warna putih cair (lokhea
alba).

Ekstremitas atas:
tidak ada varises ka/ki, tidak ada
oedema ka/ki

Ekstremitas bawah:

143
tidak ada varises ka/ki, oedema mulai
145

kempes ka/ki

142
143
146

4.1.4 Asuhan Kebidanan pada Neonatus

Tanggal/ Waktu Subyektif Obyektif Analisa Data Penatalaksanaan


Rabu, 20 Bidan 1) Pemeriksaan Umum Bayi Ny. “A” 1) Pukul 08.45 WIB
Desember 2017 mengatakan K/U : baik neonatus hari ke- Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan membersihkan,
08.45 WIB bayi menangis HR : 139 x/menit 0 normal mengganti kain basah dengan kain kering.
KN - I kuat, gerak aktif RR : 45 x/menit E/ bayi terbungkus kain kering
(OK RSUD warna S : 36,8 oC
PARE) kemerahan BB : 3300 gram 2) Pukul 08.47 WIB
PB : 48 cm Melakukan perawatan tali pusat dengan kasa kering steril.
LILA : 10 cm E/ Tali pusat basah bersih, tidak ada perdarahan, tidak merah,
LIDA : 33 cm tidak bau, dan tidak bengkak.
Fronto Occipitalis : 34 cm
Mento Occipitalis : 35 cm 3) Pukul 08.58 WIB
Sub Occipito Bregmatika : 35 cm Memberikan injeksi vit K 0,1 cc di paha kiri bayi.
A-S : 8-9 E/ Injeksi telah diberikan, tidak ada reaksi alergi.
2) Pemeriksaan fisik :
Muka : 4) Pukul 08.59 WIB
Kemerahan, tidak pucat. Memberikan salep mata gentamicin 0,1 mg pada bayi.
Mata : E/ Salep mata telah diberikan, tidak ada reaksi alergi.
sklera putih, konjungtiva merah muda.
Hidung : 5) Pukul 08.59 WIB
Tidak ada cuping hidung Mengambil cap kaki kanan dan kiri bayi menggunakan tinta
Mulut : E/ cap kaki menempeli di kertas
simetris, kemerahan, tidak kering, tidak
pecah-pecah. 6) Pukul 09.00 WIB
Dada : Menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan suami klien.
simetris, retraksi (-), bunyi nafas (-) Berbicara dengan sopan, ramah, memberi salam, senyum
Abdomen : E/ suami ibu mampu berkomunikasi dengan baik dan
tidak ada pembesaran, bising usus normal, kooperatif.
tali pusat masih basah (tidak terdapat tanda
infeksi) 7) Pukul 09.00 WIB
Anogenetalia : Memberitahukan hasil pemeriksaan pada suami bahwa jam
Labia mayora sudah menutupi labia minora, 08.45 WIB lahirlah bayi perempuan, BB 3300 gram, PB 48

143
ada lubang cm dan bayi dalam batas normal.
E/ suami mengatakan sangat senang dan bersyukur dengan
kelahiran bayinya

143
147

Tanggal/ Waktu Subyektif Obyektif Analisa Data Penatalaksanaan

Tanggal/ Waktu Subyektif Obyektif Analisa data Penatalaksanaan


Ekstremitas atas dan bawah : Simetris, 8) Pukul 09.01 WIB
akral hangat, polidaktili(), sindaktili Menganjurkan suami klien untuk azanin bayi
(), brakidaktili (), reflek babysky (+) E/ suami menggumandangkan azan ke telinga bayi

9) Pukul 09.05 WIB


Kolaborasi dengan tim medis Ruang Neonatus RSUD Pare.
E/ bayi di antar ke Ruang Neonatus

24/12/2017 Ibu mengatakan 3. Pemeriksaan Umum Bayi.Ny. “A” 1) Pukul 16.00 WIB
16.00 WIB saat ini bayinya K/U : baik neonatus aterm Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bayinya dalam
KN-II tenang dan tidak HR : 134 x/menit usia 5 hari dengan batas normal.
Tempat : rewel dan bayi RR : 42 x/menit keadaan baik E/ Ibu mengatakan senang dengan keadaan bayinya.
Rumah Ny “A” minum ASI saja S : 37,1 oC
Ds. Mejono, BB : 3300 gram 2) Pukul 16.03 WIB
Kec. PB : 48 cm Kembali memotivasi ibu untuk memberikan ASI Eksklusif
Palemahan, LILA : 10 cm pada bayi selama 6 bulan tanpa memberikan makanan
Kab. Kediri LIDA : 33 cm pendamping ASI lainnya
E/ Ibu mengerti dan bersedia
4. Pemeriksaan fisik :
Muka : 3) Pukul 16.04 WIB
tidak pucat dan tidak ikterus Memberikan konseling tentang cara menyusui yang benar
pada ibu post SC, yaitu ibu dalam posisi berbaring
Mata : menghadap kanan atau kiri, perut ibu harus menempel pada
sklera putih, konjungtiva merah muda. bayi, badan bayi seluruhnya menghadap ke badan ibu, posisi
tubuh ibu dan bayi sama tinggi
Hidung : E/ ibu mengerti dan dapat mengulangi cara menyusui yang
Tidak ada cuping hidung benar

Mulut : 4) Pukul 16.06 WIB


simetris, kemerahan, tidak kering, tidak Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI setiap 2-3 jam
pecah-pecah. sekali atau sesering mungkin dan membangunkan bayi
apabila sudah waktunya minum ASI

143
Dada : E/ Ibu mengerti dan Ibu dapat mengulangi penjelasan yang
simetris, retraksi (-), bunyi nafas (-) diberikan
148

Tanggal/ Waktu Subyektif Obyektif Analisa Data Penatalaksanaan

Tanggal/ Waktu Subyektif Obyektif Analisa data Penatalaksanaan


Abdomen : 5) Pukul 16.07 WIB

144
tidak ada pembesaran, bising usus normal, Memberikan konseling pada ibu tentang tanda bahaya bayi
tali pusat mulai kering dan mulai lepas baru lahir, yaitu : bayi tidak mau menyusu, gerak dan tangis
(tidak terdapat tanda infeksi) lemah atau tidak ada, demam, merintih dan sesak napas,
infeksi tali pusat, infeksi pada mata bayi, suhu tubuh
menurun, warna kulit kebiruan, dan kejang.
E/ Tidak ada salah satu tanda bahaya bayi baru lahir dan ibu
dapat mengulangi penjelasan yang diberikan.

6) Pukul 16. 12 WIB


Memberikan konseling pada ibu tentang cara perawatan bayi
dan tali pusat bayi
E/ ibu mengerti dan dapat melakukan kembali yang sudah
dijelaskan

7) Pukul 16. 14 WIB


Menanyakan apakah bayinya sudah diimunisasi Hb 0 atau
belum
E/ ibu mengatakan bayi sudah diimunisasi Hb 0 tanggal
20/12/2017 di Ruang Neonatus

16/01/2017 1) Ibu 1) Pemeriksaan Umum Bayi.Ny. “A” 1) Pukul 14.00 WIB


14.00 WIB mengatakan K/U : baik neonatus aterm Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bayinya dalam
KN - III bayinya HR : 134 x/menit usia hari 11 batas normal.
Rumah Ny “A” tidak ada RR : 45 x/menit dengan keadaan E/ Ibu mengatakan senang dengan keadaan bayinya.
Ds. Mejono, keluhan. S : 36,7 oC baik
Kec. 2) Ibu BB : 3800 gram 2) Pukul 14.03 WIB
Palemahan, mengatakan PB : 51 cm Mengevaluasi kembali pemberian nutrisi dan memastikan
Kab. Kediri bayinya kembali bahwa bayi dapat menyusu dengan baik.
menyusui 2) Pemeriksaan Fisik E/ Bayi dapat menyusu dengan baik, tidak rewel dan BAK
dengan kuat

143
Muka : tidak pucat dan tidak ikterus lancar
dan teratur
145
149

Tanggal/ Waktu Subyektif Obyektif Analisa Data Penatalaksanaan


Mata : sklera putih, konjungtiva merah
muda.

Tanggal/ Waktu Subyektif Obyektif Analisa data Penatalaksanaan


Hidung : Tidak ada cuping hidung 3) Pukul 14.05WIB
Memberikan KIE Imunisasi BCG dan polio serta
Mulut : simetris, kemerahan, tidak kering, mendiskusikan kunjungan ulang ke BPM / polindes untuk
tidak pecah-pecah. imunisasi BCG dan polio atau datang periksa sewaktu-waktu
bila ada keluhan.
Dada : simetris, retraksi (-), bunyi nafas (-) E/ Ibu bersedia datang kunjungan ulang neonatus tanggal 17
Abdomen : tidak ada pembesaran, bising
Januari 2017.
usus normal, tali pusat kering dan sudah
lepas

143
150

4.1.5 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

Tanggal Subyektif Obyektif Analisa Data Penatalaksanaan


20/12/2017 Ibu menggunakan 5. Pemeriksaan Umum Ny.”A” usia 40 tahun 1) Pukul 14.10 WIB
14.10 WIB sudah melakukan Keadaan Umum : baik P3002 akseptor baru KB Menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan klien dan
Tempat: VK KB MOW Kesadaran : composmentis MOW keluarga. Berbicara dengan sopan, ramah, memberi salam,
RSUD PARE TD : 110/70 mmHg senyum, sapa.
Nadi : 85 x/menit E/ Ibu lebih kooperatif dalam memberikan informasi dan
RR : 20 x/menit dilakukan pemeriksaan.
Suhu : 36,6 oC
2) Pukul 14.13 WIB
2) Pemeriksaan Fisik
Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan
Mata :
konjungtiva merah muda sedikit umum ibu baik.
E/ ibu mengerti dengan keadaannya
pucat.

Payudara : 3) Pukul 14.14 WIB


Simetris, hyperpigmentasi areola, Menjelaskan kembal tentang KB MOW yang meliputi
puting susu menonjol bersih, tidak definisi, cara kerja manfaat, efek samping
ada benjolan yang abnormal, terdapat E/ ibu mengerti dan bisa mengulangi penjelasan yang sudah
kolostrum, ASI +/+ (belum lancar) diberikan.

Abdomen : 4) Pukul 14.16 WIB


Terdapat luka SC tertutup kasa steril memberikan KIE post MOW
Kontraksi baik (teraba keras), TFU 2 - Menjaga luka operasi agar tetap kering hingga
jari dibawah pusat, kontraksi keras pembalut dilepas
- Hindari mengangkat benda berat dan bekerja keras
Genetalia : - Periode menstruasi akan berlanjut seperti biasa
fluksus sebanyak ± 2 cc berwarna E/ ibu mengerti dan dapat mejelaskan kembali penjelasan
merah segar (lokhea rubra), tidak yang sudah diberikan
ada infeksi, tidak ada jahitan

143
laserasi, terpasang kateter
Ekstremitas atas:
151

Tanggal Subyektif Obyektif Analisa Data Penatalaksanaan


tidak ada varises ka/ki, tidak ada
oedema ka/ki
Ekstremitas bawah:
tidak ada varises, ada oedema (ka/ki,)

147

143
152

4.2 Pembahasan

4.2.1 Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III

Dari hasil asuhan Antenatal Care yang telah di lakukan dapat

diperoleh analisa sebagai berikut:

I. Pengkajian

1) Umur ≥35

Berdasarkan hasil asuhan yang dilakukan pada Ny.

“A” umur 40 tahun G3P2001 dengan pre-eklampsia, tidak

memiliki riwayat penyakit apapun. Sesui dengan pendapat

poedji rochjati (2011) pada ibu hamil yang berumur >35

tahun, terjadi perubahan pada jaringan alat-alat kandungan

dan jalan lahir yang tidak lentur lagi dan ada kecenderungan

didapatkan penyakit didalam tubuh ibu sehingga

membahayakan ibu maupun janin seperti tekanan darah

tinggi, preeklampsi, ketuban pecah dini, persalinan lama,

143
bayi berat lahir rendah dan perdarahan setelah bayi lahir.

Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemukan kesenjangan

antara fakta dan teori bahwa didapatkan penyakit didalam

tubuh ibu yaitu pre-eklampsia.

Asuhan yang diberikan pada Ny “A” usia 40 tahun

adalah memberikan konseling untuk rutin mengkonsumsi

tablet Fe setiap hari, istrahat cukup, senam hamil dan ibu

rutin memeriksakan kehamilan di tenaga kesehatan .


153

2) Pre-eklampsia

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada tanggal 19

Oktober 2017 Ny. “A” usia 40 tahun G3P2001 UK 31

minggu, menunjukan ibu mengalami pre-eklampsia dengan

hasil pemeriksaan fisik yaitu tekanan darah tinggi, odema

pada kaki kanan-kiri dan protein urin (+1).

Kondisi yang dialami Ny “A” termasuk dalam kata

gori kehamilan yang patologis. Hal ini sesuai dengan teori

menurut chapman (2012) pre-eklampsia adalah merupakan

kondisi khusus dalam kehamilan ditandai dengan

peningkatan tekanan darah (TD) dan prteinuria. Sedangkan

menurut icesmi (2014) pre-eklampsia adalah penyakit yang

ditandai dengan adanya hipertensi, proteinuria dan odema

yang timbul selama kehamilan atau sampai 48 jam

143
postpartum.pre-eklampsia karena kehamilan dapat

menyebabkan komplikasi atau kematian pada ibu dan janin.

Menurut Winkjosastro (2012) penanganan preeklamsi

dalam kehamilan yaitu pemeriksaan antenatal teraturdan

teliti dapat menemukan tanda atau gejala dini pre-eklampsi,

penjelasan tentang manfaat isirahat dan diet tinggi protein

dan rendah lemak dan karbohidrat

Berdasarkan teori dan fakta tidak terjadi kesenjangan.

Penatalaksanan yang sudah diberikan untuk pencegahan


154

timbulnya komplikasi pre-eklampsia dengan KIE diet

makanan (makana tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup

vitamin dan rendah lemak), istirahat, pemeriksaan antenatal

secara rutin dan kolaborasi dengan dokter.

3) Perut Kenceng-kenceng

Pada kunjungan pertama Ny.”A” mengeluh kenceng-

kenceng sebentar lalu hilang, hal ini fisiologis dialami pada

ibu hamil trimester III.

Sesuai dengan pendapat Hutahaean (2013) kontraksi

uterus sebagai persiapan persalinan (Braxton-Hicks).

Demikian persiapan persalinan dengan renggangnya uterus

akhirnya mencapai batas kehamilan aterm atau berat janin

cukup. Pada saat ini jumlah dan distribusi reseptor

oksitosin yang dikeluarkan hipofisis posterior dapat

mengubah kontraksi Braxton Hicks menjadi kontraksi

143
persalinan. Intervensi yang dapat diberikan kepada ibu yaitu

memberitahukan kepada ibu bahwa kontraksi palsu yang

dirasakan wajar terjadi pada kehamilan trimester III. Selain

itu, menganjurkan kepada ibu untuk istirahat sejenak saat

kontraksi timbul dan kembali beraktivitas saat kontraksi

mereda serta mengajari ibu teknik relaksasi.

Intervensi yang diberikan kepada Ny “A” cukup

efektif yaitu KIE istirahat cukup dan relaksasi. Jadi


155

berdasarkan hal diatas tidak ditemui kesenjangan antara

fakta dan teori

4) Odema pada ekstermitas

Keluhan yang di rasakan Ny “A” Pada usia kehamilan

28 - 39 minggu adalah kaki bengkak disertai dengan

hasil lab protein urine positif Ny ”A” masih bisa

beraktifitas seperti biasa.

Menurut Hutahaean (2013) Bengkak atau oedema

adalah penumpukan atau retensi cairan pada daerah luar sel

akibat dari berpindahnya cairan intraseluler ke

ekstraseluler. Hal ini dikarenakan tekanan uterus yang

semakin meningkat dan mempengaruhi sirkulasi cairan.

Dengan bertambahnya tekanan uterus dan tarikan gravitasi

menyebabkan retensi cairan semakin besar. Biasanya

143
pembengkakan muncul di trimester ke III . pembengkan

dapat merupakan gejala keracunan kehamilan (pre-

eklampsia) dengan timbulnya tekanan darah tinggi, protein

urin positif dan nyeri kepala yang hebat.

Asuhan yang diberikan pada Ny “A” dengan masalah

kaki bengkak adalah menganjurkan pada ibu bila sedang

berbaring sebaiknya kaki lebih tinggi dari kepala dan

usahakan ketika duduk kaki tidak di gantung (mengganjal

kaki dengan bantal). Kaki bengkak yang disertai dengan


156

tekanan darah tinggi, protein urine positif 1 merupakan

masalah kehamilan yang patologis. Berdasarkan hal tersebut

tidak ada kesenjangan antara teori dan fakta bahwa kaki

gejala pre-eklampsia.

4.2.2 Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin

Pada pembahasan yang kedua, akan dijelaskan tentang

kesesuaian teori dan kenyataan pada Intranatal Care. Berdasarkan

fakta dari asuhan kebidanan yang dilaksanankan dapat diproleh

analisa Ny “A” G3P2001 usia kehamilan 39 minggu di temukan

masalah yaitu selama kehamilan Ny “A” mengalami pre-

eklampsia dan usia lebih dari ≥35 tahun. Pada kala I persalinan

Ny “A” tanggal 19 Desember 2017 pukul 15.00 WIB didapatkan

hasil pemeriksaan TD 130/80, TFU 30 cm , DJJ (+) 145 x/menit,

(His 1x 10’x15, VT Ø 1cm, eff 15%, ketuban (+), presentasi

143
kepala, denominator UUK kiri depan, hodge I , moulase 0.

Berdasarkan advis dokter di lakukan indukasi persalinan OD

1 kolf (20.00 WIB) dengan oksitosin drip 5 IU oksitosin dalam

500 cc NaCL dengan Tetesan dimulai dengan 8 tetes/menit

(22.00 WIB) melakukan evaluasi selama 15 menit, his tidak

adekuat tetesan dinaikkan menjadi 4 tetes/menit sampai timbul his

yang adekuat sampai batas maksimal (maksimal 40 tpm) .

evaluasi kemajuan persalinan di dapatkan his tidak adekuat

dengan frekuensi 2 x 10’ x 25 “ dan di lakukan OD 2 kolf hasil


157

tidak ada kemajuan persalinan .sehingga dokter Sp, OG memberi

advis OD di hentikan dan di lakukan terminasi sectio cesarean.

Intervensi yang dapat diberikan kepada ibu Pre Operasi Sectio

Caesarea adalah Memberikan KIE tentang operasi sectio cesare,

KB MOW dan memberikan support kepada ibu sehingga ibu

tidak cemas

Menurut saifidin (2010) tujuan dari Oksitosin drip adalah

mempengaruhi aktivitas uterus sehingga maupun menghasilkan

kontraksi yang adekuat untuk membuka servik dan dorongan

janin untuk turun (descent).

Menurut Cunningham (2013) Drip dianggap gagal dan

dihentikan apabila dengan tetesan 40 tetes/menit dan sudah 2 kolf

dextrose habis tidak didapatkan his yang adekuat. bila dalam 2

jam tersebut, his yang semula sudah adekuat menjadi tidak

adekuat dan pada waktu dilakukan drip timbul komplikasi yaitu

143
fetal distress, tetania uteri, ruptura uteri imminens dan lain-lain.

Bila terjadi penyulit-penyulit seperti di atas, oxytosin drip tidak

boleh diulang .

Menurut Kozier (2010).Asuhan Pre Operasi Sectio

Caesarea yaitu memberikan penyuluhan pra-operatif. Ada empat

dimensi penyuluhan praoperatif yang diidentifikasi penting bagi

klien, yaitu : informasi mengenai kapan dan apa yang akan

dialami klien selama pembedahan nantinya termasuk sensasi

ketidaknyamanan. Selanjutnya perawat dapat memfasilitasi


158

dukungan psikososial untuk menurunkan ansietas. Memberikan

pemahaman pada klien dan keluarga tentang peran mereka dalam

persipan pra-operatif, prosedur pembedahan dan setelah proses

pembedahan selesai.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan tidak ada

kesenjangan antara teori dan fakta bahwa kala I pada Ny “A” di

lakukan 2 kolf dextrose habis dan di evaluasi kembali tidak

didapatkan his yang adekuat dengan 1 x 10’x25 maka OD di

hentikan dan di lakukan terminasi sectio cesarean.dan Intervensi

yang diberikan saat pre oprasi cukup efektif bagi ibu untuk

mengatasi berbagai stressor dan Intervensi yang diberikan oleh

penulis telah sesuai dengan teori yang ada.

4.2.3 Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas

Pada pembahasan yang ketiga akan dijelaskan tentang

kesesuaian teori dan kenyataan pada post natal care. Berikut akan

143
disajikan data-data yang mendukung untuk dibahas dalam

pembahasan tentang asuhan kebidanan pada post natal care :

1) Nyeri pada jahitan post SC

Pada kunjungan I (6 jam post partum) Ny. “A”

mengeluh nyeri pada jahitan post SC. sesuai dengan pendapat

Arianto (2009) Nyeri merupakan pengalaman sensori yang

dibawa oleh stimulasi sebagai akibat adanya kerusakan

jaringan. Sejak penderita sadar dalam 24 jam pertama masih

dirasakan nyeri pada daerah operasi. Intervensi yang


159

diberikan adalah perawatan luka insisi, mobilisasi dini

(miring kanan-kiri, duduk dan berjalan), relaxsai (menarik

nafas panjang saat nyeri), menjaga personal hygiene, jangan

mengangkat berat-berat,istirahat cukup, mengkonsumsi

makanan yang bergisi dengan menu seimbang terutama

makanan yang tinggi protein dan menjaga luka oprasi agar

tetap kering.

Berdasarkan hal diatas, tidak ditemukan adanya

kesenjangan antara fakta dan teori. Karena, nyeri disebabkan

sebagai akibat adanya kerusakan jaringan

2) ASI tidak lancar

Pada kunjungan I Ny. “A” terdapat keluhan ASI nya

pada 6 jam post partum belum keluar dengan lancar.

memotivasi ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu nifas,

memfasilitasi ibu untuk melakukan perawatan payudara,

143
memotivasi ibu untuk menyusui sesering mungkin, dll.

Namun pada kunjungan berikutnya, yaitu kunjungan II-III

ibu sudah mampu memberikan ASI karena ASI ibu sudah

keluar dengan lancar.

Menurut pendapat Sunarsih (2013), pada hari-hari

pertama yang keluar adalah kolostrum yang keluarnya

sedikit, namun keadaan tersebut tidak perlu dikhawatirkan

karena kebutuhan bayi masih sedikit. ASI adalah makanan

terbaik bagi bayi, produksi ASI makin cepat dan makin


160

banyak bila menyusui dilakukan sesegera dan sesering

mungkin.

Untuk penatalaksanaan masalah pada kunjungan I yaitu

ASI tidak lancar, penulis melakukan penatalaksanaan yang

lebih menekankan pada memotivasi ibu agar istirahat cukup

karena pada dasarnya kurangnya istirahat ibu juga akan

mempengaruhi beberapa hal termasuk mengurangi jumlah

ASI yang diproduksi (kurang lancarnya ASI), KIE nutrisi,

dianjurkan sesering mungkin menyusui bayinya, serta

perawatan payudara. Penulis telah memberikan

penatalaksanaan sesuai dengan keadaan dan masalah ibu,

dan masalah sudah teratasi dengan baik.

Berdasarkan hal diatas, tidak ditemukan adanya

kesenjangan antara fakta dan teori. Karena, ASI ibu 6 jam

post partum keluar tetapi dalam kondisi belum lancar, masih

143
dikategorikan fisiologis karena masih pada hari peratama

post partum.

4.2.4 Asuhan Kebidanan pada Neonatus

Pembahasan yang keempat adalah asuhan kebidanan pada

neonatus, disini akan membahas antara kesesuaian teori dan

kenyataan pada kasus. Dibawah ini akan disajikan data-data yang

akan mendukung dalam pembahasan tentang asuhan kebidanan

pada neonatus :

1) Pemeriksaan Fisik
161

Pada tanggal 20 Desember 2017 bayi lahir pukul 08.45

WIB By. Ny. “A”. Pemeriksaan saat lahir didapatkan hasil

bayi menangis kuat, gerak aktif dan kulit kemerahan dengan

BB 3300 gram, PB 48 cm, AS 8-9, HR 139 x/menit, RR 45

x/menit, S 36,8 oC tidak mengalami asfiksia, pemeriksaan

fisik menunjukkan bahwa anggota tubuh dalam keadaan

lengkap dan normal, lahir dengan usia kehamilan aterm (39


5
/7 minggu).

Menurut Tando (2016) BBL normal adalah bayi baru

lahir dengan ciri-ciri berat badan 2.500-4.000 gram, panjang

badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm, lingkar kepala 33-35

cm, frekuensi jantung 120-160 x/menit, pernapasan 30-60

x/menit, kulit kemerah-merahan dan licin, lanugo tidak

terlihat, kuku agak panjang dan lemas, labia mayora sudah

menutupi labia minora.

143
Asuhan yang diberikan pada bayi Ny “A” yaitu KIE,

seperti perawatan bayi sehari-hari, nutrisi seimbang,

menjemur bayi ketika pagi hari, imunisasi, ASI Eksklusif,

tanda bahaya bayi baru lahir, dll. KIE diberikan secara

bertahap agar ibu lebih mudah dalam memahami penjelasan

yang diberikan.

Berdasarkan data diatas, tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan fakta. Karena pentalaksanaan yang diberikan


162

sudah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan bayi serta sudah

sesuai denga teori yang ada.

4.2.5 Asuhan Kebidanan pada Keluarga Berencana

Pada pembahasan yang kelima akan dijelaskan tentang

kesesuaian teori dan kenyataan pada asuhan kebidanan pada

keluarga berencana.

Berdasarkan hasil asuhan kebidanan Ny.”A” telah memilih

jangka panjng sejak masa kehamilan. Ny.”A” sudah mantap untuk

tidak mempunyai anak lagi karena dari segi usia sudah risiko

tinggi yaitu 40 tahun dan ini merupakan anak yang ketiga, anak

terakhir berusia 6 tahun sehingga dirasa sudah cukup.

Menurut Handayani (2010) adalah setiap tindakan pada

kedua saluran telur yang mengakibatkan orang wanita atau

pasangan yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.

143
Syarat dilakukan MOW meliputi syarat sukarela antara lain

pengetahuan pasangan tentang cara-cara kontrasepsi lain, risiko

dan keuntungan kontrasepsi ini. Syarat bahagia dilihat dari ikatan

perkawinan yang sah dan harmonis, umur istri sekurang

kurangnya 25 dengan sekurang kurangnya 2 orang anak hidup

dan anak terkecil lebih dari 2 tahun. Dan syarat Medis yaitu setiap

calon peserta kontrasepsi mantap wanita harus dapat memenuhi

syarat kesehatan, artinya tidak ditemukan hambatan atau

kontraindikasi untuk menjalani kontrasepsi mantap.


163

Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemukan kesenjangan

antara fakta dan teori. Dalam hal ini metode kontrasepsi MOW

sudah tepat sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Jadwal kunjungan yang dilakukan oleh peneliti terkadang bersamaan

dengan jadwal perkuliahan, sehingga jadwal kunjungan untuk penelitian pun

sedikit terhambat. Keterbatasan alat laboratorium karena banyaknya

mahasiswa yang melakukan penelitian ini.

143

Anda mungkin juga menyukai