Pengertian
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb
dibawah……gr % pada trimester I & II atau kuarang dari 10,5 gr % pada
trimester II. Hal ini disebabkan karena dalam kehamilan keperluan akan zat-zat
makanan bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah di sum-
sum tulang.
Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami
hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30 – 40 % yang puncaknya
pada kehamilan 32 – 34 minggu dan hemoglobin sekitar 19 %. Bila hemoglobin
ibu sebelum hamil sekitar 11 gr % maka dengan terjadinya hemodilusi akan
mengakibatkan anemia fisiologis, dan Hb ibu akan menjadi 9,5 gr % sampai 10 gr
%.
Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologis
dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita.
Untuk menegakkan diagnosa anemia kehamilan dapat dilakukan dengan
anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing,
mata berkunang-kunang dan keluhan mual, muntah lebih hebat pada hamil muda.
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan
alat. Hasil pemeriksaan Hb digolongkan sebagai berikut :
11 gr % tidak anemia
9 - 11 gr % Anemia ringan
7 - 8 gr % Anemia sedang
< 7 gr % Anemia berat
I. Pengkajian Data
Hari/tanggal : 7-1-2008
Jam : 09.00 Wita
A. Data Subjektif
1.Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. M Tn. S
Umur : 20 th 23 th
Suku/Bangsa : Banjar Banjar
Agama : Islam Islam
Pendidikan : S1 S1
Pekerjaan : PNS PNS
Alamat : Jl. Komp. Baru Jl. Komp. Baru
2. Keluhan Utama
Ibu datang keklinik bidan swasta ingin memeriksakan kehamilanya.
2. Personal Hygiene
Frekuensi mandi : 2 x sehari
Frekuensi gosok gigi : 2 x sehari
Frekuensi ganti pakaian : 2 x sehari
Kebersihan vulva : di bersihkan saat mandi, BAB dan
BAK
3. Pola Aktifitas
Ibu melakukan aktifitas sehari-hari seperti bekerja dan melakukan
aktifitas sebagai ibu rumah tangga.
4. Pola Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1 x sehari
Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning kecoklatan
Masalah : Tidak ada
BAK
Frekuensi : 3 – 4 x sehari
Warna : Kuning
Masalah : Tidak ada
5. Pola tidur dan istirahat
Tidur siang : ± 1 jam
Tidur malam : ± 8 jam (jam 22.00 – 06.00 wita)
Masalah : Tidak ada
6. Pola Seksual
Frekuensi : 1 x sehari
Masalah : Tidak ada
7. Data Psikologi
- Respon ibu terhadap kehamilannya
Ibu merasa senang terhadap kehamilannya sekarang
- Respon suami terhadap kehamilan
Suami merasa bahagia dengan kehamilan dari istrinya
- Dukungan keluarga
Keluarga merasa bahagia atas kehamilannya, dan selalu
menganjurkan untuk memeriksaan kehamilannya
8. Data Spiritual
Ibu tetap melaksanakan ibadah puasa dan shalat 5 waktu
9. Data Sosial Budaya
Kebiasaan ibu dan keluarga mengadakan syukuran
Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak lemah
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital
- Tekanan darah : 100/70 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
- Suhu : 36,5 °C
- Respirasi : 24 x/menit
- Berat badan : 57,5 kg
- Tinggi badan : 158 cm
2. Pemeriksaan Kebidanan
a. Infeksi
Kepala/muka : rambut hitam, tidak rontok, bersih, muka tidak
odema, muka terlihat pucat
Mata : bentuk simetris, sklera, tidak ikterik, konjungtiva
anemis
Telinga : bentuk simetris, tidak terdapat serumen, tidak keluar
cairan abnormal
Mulut : bibir tidak sianosis, tidak ada stomatitis, lidah tiak
kotor
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar
limfe
Mammae : tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen : tidak ada luka sikatrik, terdapat stroe gravidarum,
terdapat linea nigra
Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : bentuk simetris, tidak ada odema, tangan dan kaki
tidak syanosis
b. Palpasi
Kepala/muka : tidak ada benjolan yang abnormal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar
limfe
Mammae : tidak dilakukan pemeriksaan]
Abdomen : tidak ada nyeri tekan
- Leopoid I : TFU 2 jari dibawah pusat (21 minggu)
- Leopoid II : pada sisi kanan perut ibu teraba keras, rata
(punggung kanan) sedangkan pada sisi kiri perut ibu
teraba bagian-bagian kecil dari janin seperti tangan
dan lain-lain
- Leopoid III : Ballotement(+)
- Leopoid IV : -
c. Auskultasi
Abdomen : DJJ ( + )
d. Perkusi
Nyeri ginjal : tidak dilakukan
Refleks patella : tidak dilakukan
Pemeriksaan penunjang
Laboratoruim
Hb : 8,8 gr %
USG : DJJ ( + )
II.Assesment
Ibu hamil ± 21 minggu, janin tunggal hidup intra uterine.
III. Planning
1. Memberitahukan dan menjelaskan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan
yang telah dilakukan, yaitu :
TD : 100/70 mmHg R = 24 x/menit BB = 57,5 kg
N : 88 x/menit S = 36,5 °C Umur kehamilan 21 minggu
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal siang hari 2 jam
dan malam hari 8 jam. Ibu berjanji akan istirahat yang cukup.
3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti
sayuran hijau, susu, buah-buahan. Ibu berjanji akan mengkonsumsi
makanan bergizi seperti sayuran hijau dan buah-buahan.
4. Memberikan terapi dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi obat
sesuai dosis yang di berikan sampai habis, yaitu :
SF 1x1, diminum saat mau tidur,dengan menggunakan air putih,
jangan menggunakan susu atau teh.
Kalk 2x1 di berikan sebanyak X
Vit C, 3x1, diberikan sebanyak X
Ibu mengerti dan berjanji akan minum obat sesuai dengan dosis yang telah
diberikan.
5. Menganjurkan ibu untuk selalu memeriksakan kehamilannya secara teratur
atau apabila ada keluhan. Ibu mengerti dan menerima anjuran bidan.
6. Mendokumentasikan Asuhan Kebidanan yang telah di berikan.
LANDASAN TEORI
AMENORHOE
A. Definisi
Amenorhoe bukan suatu penyakit tetapi merupakan suatu gejala.
Amenorhoe adalah tidak adanya haid selama 3 bulan atau lebih.
Amenorhoe disebut juga suatu kejadian dimana tidak datangnya haid
selama 3 bulan berturut-turut.
B. Klasifikasi
Amenorhoe dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Amenorhoe Primer
Adalah jika seseorang perempuan belum pernah haid hingga berumur 18
tahun.
2. Amenorhoe Sekunder
Adalah hilangnya haid setelah menarche.
C. Penyebab
1. Keadaan Fisiologis
- Sebelum pubertas
- Dalam masa laktasi
Kalau tidak menyusukan haid datang 3 bulan post partum dan jika
menyusui dalam 6 bulan dapat post partum.
- Dalam menopause
- Kehamilan
2. Kelainan Kongenital
Misalnya pada atresia vagina didapat misalnya fibrosis.
3. Gangguan pada sistem hormonal
- Kelainan Hipotalamus (60 %)
- Kelainan Hipofisis
4. Gangguan pada ovarium (folikel) uterus (endometrium) dan vagina.
D. Penanganan
Tergantung penyebab dari amenorhoe itu sendiri
1. Amenorhoe Primer
Umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat atau lebih sulit untuk
diketahui seperti kelainan-kelainan kongenetik.
2. Amenorhoe Sekunder
Biasanya disebabkan karena gangguan gizi, tumor, dan penyakit infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 – 09 – 08 No. RMK : 174875
Jam : 10.00 Wita
A. Data Subjektif
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. L Tn. N
Umur : 28 Tahun 30 Tahun
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : S1 S1
Pekerjaan : PNS PNS
Alamat : Jl. Sekumpul Jl. Sekumpul
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa 2 bulan setelah berhenti menggunakan pil KB
microgynon ia tidak mendapatkan haid sampai sekarang.
3. Riwayat Haid
Menarche : 13 Tahun
Siklus : ± 28 hari
Lamanya : 6 – 7 hari
Banyaknya : 2 – 3 Kali ganti pembalut
Dismenorhoe : Tidak ada
Masalah : Sudah 2 bulan tidak mendapat haid
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti penyakit TBC,
HIV/AIDS, hepatitis B atau penyakit kronis seperti jantung, hati atau
ginjal, dan ibu tidak pernah dirawat dirumah sakit.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dari pihak keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti
penyakit TBC, HIV/AIDS, hepatitis B atau penyakit kronis seperti
jantung, hati atau ginjal.
BAK
Frekuensi : 3 – 4 x sehari
Warna : Kuning
Masalah : tidak ada
5. Pola tidur dan istirahat
Tidur siang : 1 jam
Tidur malam : 7 jam (jam 22.00 s/d 05.00 Wita)
Masalah : tidak ada
6. Pola seksual
Frekuensi : 3 x seminggu
Masalah : tidak ada
7. Data Psikologis
Ibu terlihat cemas dengan keadaannya saat ini
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Tampak cemas
Kesadaran : Compos mentos
Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 37 C
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Tinggi Bdan : 150 cm
Berat Badan : 57 kg
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : Rambut ibu cukup bersih, tidak rontok, lurus
Muka : Tidak terlihat pucat dan oedema
Mata : Sklera tidak ikterus, conjungtiva tidak anemis
Telinga : Bentuk simetris, telinga cukup bersih, tidak
terlihat serumen
Leher : Tidak terlihat pembesaran kelenjar thyroid, dan
getah bening
Dada : Bentuk simetris, puting susu menonjol, terlihat
cukup bersih
Abdomen : Cukup bersih, tidak ada luka sikatrik dan benjolan
abnormal
Genetalia : Tidak ada varises dan oedema
Ekstrimitas : Tidak terlihat pucat, tidak ada oedema maupun
varises terlihat cukup bersih
b. Palpasi
Abdomen : Tidak teraba benjolan abnormal
Genetalia : Tidak teraba oedema dan varises
c. Pemeriksaan penunjang
Lab : PST (Pregnant sensitif test atau test sensitif kehamilan)
USG : tidak terlihat janin
C. ASSASMENT
Ibu dengan Amenorhoe sekunder
D. PLANNING
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu : 37 C, repirasi : 20 x/menit,
tinggi badan 150 cm, berat badan 57 kg, hasil lab ibu PST (-) dan
pemeriksaan USG tidak ditemukan janin yang berarti ibu tidak hamil dan
ibu mengalami gangguan haid.
Ibu mengerti dengan penjelasan bidan.
2. Memberikan dukungan atau support agar ibu jangan terlalu khawatir dan
cemas dengan keadaannya sekarang.
Rasa khawatir dan cemas ibu mulai berkurang.
3. Menganjurkan kepada ibu agar makan-makanan yang bergizi seperti
mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, tahu, tempe, susu, daging
sapi dan kacang-kacangan agar gizi ibu terpenuhi.
Ibu mengerti dan berjanji akan makan-makanan yang bergizi.
4. Menganjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup minimal tidur siang 1
jam dan tidur malam 7 jam agar kondisi tubuh tetap sehat dan fit.
Ibu mengerti dan berjanji akan melakukannya.
5. Memberikan pengobatan
Pil KB microdiol hari 1 – 3 masing-masing 2 x 1/hari diminum pagi dan
malam, pada hari ke 4 – 5 masing-masing 1 x 1/hari sebelum tidur,
gunanya untuk menormalkan siklus haid.
Ibu mengerti cara minum pil dan berjanji akan meminumnya.
6. Menganjurkan kepada ibu untuk control ulang jika obat sudah habis tetapi
masih belum haid atau segera bila ada keluhan.
Ibu berjanji akan control ulang jika obat sudah habis dan jika ada keluhan.