Anda di halaman 1dari 17

Asuhan Keperawatan Ny.

K
Antenatal Care (ANC)

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


Stase Keperawatan Maternitas

OLEH:

NAMA : CHAIRUL HASAN SELAN

STAMBUK : 14420202082

KELOMPOK :1

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
RESUME KEPERAWATAN ANTENATAL
Nama Mahasiswa : Chairul Hasan Selan
Stambuk : 14420202082
Tgl. Pengkajian : Senin 04 Mei 2020
Ruangan/RS : Poli Kandungan / RSIA St. Khadijah 1 Makassar

DATA UMUM KLIEN


1. Identitas Istri
a. Inisial Klien : Ny. K
b. Usia : 28 Tahun
c. Status perkawinan : Kawin
d. Pekerjaan : IRT
e. Pendidikan : SD
f. Alamat : Jl. Urip Sumiharjo
g. No. RM : 23 41 51
2. Identitas Suami
a. Inisial : Tn. D
b. Usia : 32 Tahun
c. Status perkawinan : Kawin
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Pendidikan : SMA
f. Alamat : Jl. Jl. Urip Sumiharjo
3. Keluhan Utama
Mual muntah
4. Riwayat Keluhan Utama
Klien mengeluh mual disertai dengan muntah semenjak usia kehamilan ± 3 bulan yang
dirasakan sampai saat ini di usia kehamilan 7 bulan dengan frekuensi 2-3 kali/ hari mual
muntah dirasakan memberat dipagi hari.
5. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. G 2 P 1 A 0
b. HPHT : 12 Oktober 2019
c. Taksiran partus : 19 Juli 2020
d. TBJ : 1.705 gram
e. Usia gestasi : 21 minggu 1 hari
f. Letak janin sungsang, dengan persentase bokong
g. Ibu merasakan pergerakan janinnya sejak umur 5 bulan
h. Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat
i. Ibu mengatakan telah memeriksakan kehamilannya sebanyak 4 (empat) kali di
puskesmas
j. Ibu mengatakan telah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 1 (satu) kali di puskesmas
k. Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan tanpa anjuran/resep dari
bidan/ dokter
6. Riwayat Kehamilan Dulu

No. Tahun Jenis Penolong Jenis Keadaan Masalah


Persalinan Kelamin Bayi Kehamilan
Waktu
Lahir
1. 2006 Normal Bidan Perempua Normal Mual muntah
n dirasakan mulai
usia kehamilan
3-6 bulan
Pengalaman menyusui: Ya/ Tidak Berapa lama: Sampai anak usia 2 tahun
7. Riwayat Kesehatan Lalu
a. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, hepatitis, & DM
b. Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi dan opname di rumah sakit
c. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan obat – obatan
d. Ibu mengatakan tidak ada ketergantungan obat alkohol dan rokok
8. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menjadi acceptor KB
9. Riwayat Reproduksi
Riwayat haid:
a. Menarche : ± 16 tahun
b. Siklus haid : 28 – 30 hari
c. Lama haid : 5 – 6 hari
d. Disminore : tidak ada
10. Riwayat Genokologi
a. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit kelamin dan kandungan
b. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular seksual
11. Riwayat Psikologis, Spiritual, dan Ekonomi
a. Adaptasi psikologis: Cemas dan khawatir dengan kondisi kehamilannya karena klien
sering mual muntah dan nafsu makannya berkurang tidak seperti kehamilan pertama,
klien juga mengatakan sulit berkonsentrasi, selama pemeriksaan klien tampak gelisah
dan tegang
b. Adaptasi spiritual: ibu rajin melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan dan terkadang
mendengarkan alunan ayat suci ke bagian perut ibu
c. Adaptasi ekonomi : ibu dan keluarga mampu memenuhi kebutuhan bayinya kelak
12. Persiapan Persalinan
a. Senam hamil : Tidak pernah
b. Rencana tempat melahirkan : RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar
c. Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu : Perlengkapan bayi sudah disiapkan
d. Kesiapan mental ibu dan keluarga : Mental klien dan keluarga tidak bermasalah,
berhubung saat ini kehamilan kedua
e. Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan
: klien memiliki pengetahuan yang cukup tentang persalinan karena sudah memiliki
pengalaman melahirkan
f. Perawatan payudara : klien tidak pernah melakukan perawatan khusus untuk merawat
payudara
13. Pola Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi

Sebelum Hamil Saat Hamil


 Berat badan : 53 kg  Berat badan pemeriksaan
 Tinggi badan : 158 cm sebelumnya : 50 kg, pemeriksaan
 Jenis makanan : nasi, sayur, ikan. sekarang : 49 kg
 Makanan yang disukai : semua  Tinggi badan : 158 cm
makanan Makanan yang tidak  Jenis makanan : nasi, ikan, sayur,
disukai : tidak ada buah, susu laktamil
 Porsi makan : 1 – 2 piring  Makanan yang disukai : berkuah
 Frekuensinya : 3 kali sehari  Makanan yang tidak disukai :
 Pola makan : tidak teratur makanan berminyak
 Nafsu makan : baik  Porsi makan : 1 piring (tidak
 Keluhan : tidak ada dihabiskan)
 Frekuensinya : 2 kali sehari
 Pola makan : teratur
 Nafsu makan : kurang
 Keluhan : mual dirasakan ± 2-
3x/hari, muntah ± 2-3x/ hari

2. Eliminasi

Sebelum Hamil Saat Hamil


1. BAK 1. BAK
 Frekuensi : 3 – 4 kali sehari  Frekuensi : 6 – 8 kali sehari
 Warna : kuning  Warna : kuning
 Bau : amoniak  Bau : amoniak
 Konsistensi : encer  Konsistensi : encer
 Keluhan : tidak ada  Keluhan : sering BAK
2. BAB 2. BAB
 Frekuensi : 1 kali sehari  Frekuensi : 1x/4 hari
 Warna: kuning kecoklatan  Warna : kuning
 Konsistensi : lunak  Konsistensi feses : keras
 Keluhan : tidak ada  Pengeluaran feses lama dan sulit
 Penggunaan pencahar (-)  Keluhan : Konstipasi
 Penggunaan pencahar (-)
 Peristaltik usus : 5 kali / menit

3. Kebutuhan Istirahat Tidur

Sebelum Hamil Saat Hamil


 Waktu tidur :  Waktu tidur :
a. Tidur Siang : jarang tidur siang a. Tidur Siang : 11.00 – 12.30
b. Tidur malam : 22.00 – 05.00 b. Tidur malam : 20.00 – 05.00
 Lama tidur : ± 6 jam/ hari  Lama tidur : ± 10 jam/ hari
 Pola tidur : teratur  Pola tidur : Teratur
 Kebiasaan tidur : ngorok  Kebiasaan tidur : mudah terbangun
 Kesulitan tidur : tidak ada Kesulitan tidur : Iya, terkadang
terbangun untuk Blanded Learning
Keperawatan Maternitas BAK dan
perasaan mual

14. Pemeriksaan Fisik


1. Tanda Vital
TD : 110/60 mmHg Nadi : 100x/menit
Suhu : 36,5˚C Pernapasan : 24x/menit
2. Kepala dan Leher
a. Kepala : Rambut hitam, Panjang dan bergelombang, Rontok (-)
b. Mata : Kongjutiva Pucat, sklera tidak ikterik, penglihatan baik, mata cekung
c. Hidung : Tidak ada polip, Fungsi penciuman baik
d. Mulut : Mulut dan gigi bersih, ada caries pada gigi geraham, mukosa bibir
kering
e. Telinga : Fungsi pendengaran baik
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, & distensi vena jugularis
3. Dada
a. Jantung : Tidak ada bunyi tambahan, BJ I dan II murni reguler
b. Paru : Suara napas vesikuler, tidak ada suara tambahan, dispne(-)
c. Payudara : Simetri kiri-kanan, tidak ada nyeri tekan
d. Puting susu : Puting susu terbentuk (Menonjol)
e. Pengeluaran ASI : Belum ada
f. Keluhan : Nyeri epigastrium
P : Mual muntah
Q : Tajam
R : Daerah epigastrium
S : 4 (sedang)
T : Hilang timbul (memberat ketika sudah muntah dirasakan 10 – 15 menit)
4. Abdomen
Inspeksi
a. Linea nigra : Ada, garis lurus perut
b. Striae : Nampak striae albicans disekitar area abdomen
Palpasi
a. Leopold I : Kepala, TFU : 2 jari di atas pusat (22 cm)
b. Leopold II : Situs memanjang punggung kanan, DJJ : 142x/menit
c. Leopold III : Persentasi bokong
d. Leopold IV : Belum masuk PAP
5. Perineum dan Genitalia
a. Vagina : Tidak ada varises
b. Kebersihan : Tidak dikaji, klien mengatakan selalu dibersihkan
c. Keputihan : Ada
d. Jenis/warna : Kekuningan
e. Konsistensi : Encer
f. Bau : Tidak
g. Hemorrhoid : Tidak ada
h. Masalah Khusus: Klien mengeluh keluar darah sedikit seperti bercak bercak
dari jalan lahir di alami 2 kali
6. Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas : Tidak ada edema dan varises
b. Ekstremitas Bawah : Tidak ada edema dan varises, Refleks patela : +2
7. Mobilisasi dan Latihan
a. Tingkat mobilisasi : Aktif
b. Latihan/senam : Tidak
c. Masalah khusus : Tidak ada
15. Obat-Obatan
Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini:
a. B1 dan B6 :1x1
b. Fe :1x1
c. Cefadroxil
16. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan penunjang:
a. Gol Darah :A
b. Urin Red : (-)
c. Albumin : (-)
A. KLASIFIKASI DATA

Data Subyektif Data Objektif


1. Klien mengatakan mual 1. Peristaltik usus: 5 x/ i
2. Klien mengatakan nyeri pada 2. Klien tampak gelisah
daerah epigastrium 3. Klien tampak tegang
P : Mual muntah
Q : Tajam
R : Daerah epigastrium
S : 4 (sedang)
T : Hilang timbul (memberat
ketika sudah muntah dirasakan
10 – 15 menit
3. Klien mengatakan muntah
4. Klien mengatakan konsistensi
feses keras
5. Klien mengatakan pengeluaran
feses lama dan sulit
6. Klien mengatakan konstipasi
B. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


. Keperawatan
1. DS: Kehamilan (Mual & Nausea
4. Klien mengatakan mual Muntah)
5. Klien mengatakan
muntah
DO:
2. DS: Agen pencedera Nyeri Akut
1. Klien mengatakan nyeri fisiologis
pada daerah epigastrium
P : Mual muntah
Q : Tajam
R : Daerah epigastrium
S : 4 (sedang)
T : Hilang timbul
(memberat ketika
sudah muntah
dirasakan 10 – 15
menit
DO:
3. DS: Penurunan motilitas Konstipasi
1. Klien mengatakan gastrointestinal
konsistensi feses keras
2. Klien mengatakan
pengeluaran feses lama
dan sulit
3. Klien mengatakan
konstipasi
DO:
1. Peristaltik usus: 5 x/ i
4. DS: Kekhawatiran Ansietas
1. Klien mengatakan cemas mengalami kegagalan
dan khawatir dengan
kondisi kehamilannya
2. Klien mengatakan sulit
berkonsentrasi
DO:
1. Klien tampak gelisah
2. Klien tampak tegang
C. Prioritas Diagnosis
1. Nausea
2. Nyeri akut
3. Konstipasi
4. Ansietas
D. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa (PPNI, Rencana Keperawatan


Output ( PPNI, Intervensi ( PPNI, 2018) Rasional
. 2018)
2019)
1 Nausea Setelah dilakukan Manajemen Muntah Manajemen Muntah
tindakan Observasi 1. Mengidentifikasi secara lengkap
keperawatan selama 1. Identifikasi karakteristik muntah frekuensi , tingkat, durasi dan faktor
3 X 24 jam, tingkat 2. Periksa volume muntah penyebab mual
nausea menurun 3. Identifikasi riwayat diet 2. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan
dengan kriteria hasil: 4. Identifikasi factor penyebab mencegah mual
1. Keluhan mual muntah 3. Mengidentifikasi pengaruh mual
menurun 5. Monitor keseimbangan cairan dan terhadap kualitas hidup pasien dan tidur
2. Keluhan muntah elektrolit pasien.
menurun Teraupetik 4. Mengurangi mual dengan aksi sentralnya
6. Control factor lingkungan pada hipotalamus
penyebab muntah 5. Untuk menghindari terjadinya mual
7. Atur posisi untuk mencegah namun nutrisi tetap terpenuuhi
aspirasi 6. Untuk menghindari dehidrasi
8. Berikan dukungan fisik saat
muntah
9. Berikan kenyamanan selama
muntah
10. Berikan cairan yang tidak
mengandung karbonasi minimal 30
menit setelah muntah
Edukasi
11. Anjurkan memperbanyak
istirahat
Kalaborasi
12. Kalaborasi pemberian
antimietik, jika perlu
Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri Manajemen nyeri
tindakan Observasi 1. Penanganan nyeri tidak dapat disamakan
keperawatan selama 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, pada masing - masing individu dan
3 X 24 jam, tingkat durasi, frekuensi, kualitas, kelompok umur karena penanganan nyeri
nyeri menurun intensitas nyeri yang baik memerlukan perhatian khusus
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri terhadap fisiologi, anatomi, dan
1. Keluhan nyeri 3. Identifikasi respon nyeri non verbal karakteristik farmakologi.
menurun 4. Identifikasi factor yang 2. Penanganan nyeri akan lebih tepat
memperberat ataupun sasaran apabila sumber dari nyeri telah
memperingan nyeri terindentifikasi dengan jelas.
Teraupetik 3. Untuk mengetahui tingkat
5. Berikan teknik non farmakologis ketidaknyamanan yang dirasakan oleh
untuk mengurangi rasa nyeri (mis. pasien
Terapi music, terapi pijat, 4. Komunikasi terapeutik yang terstrukur
aromaterapi kompres hangat/ akan memperjelas hal yang dikaji,
dingin) dilakukan dan dievaluasi.
6. Kontrol lingkungan yang 5. Untuk mengetahui apakah terjadi
memperberat rasa nyeri penurunan rasa nyeri yang dirasakan
7. Fasilitas istirahat dan tidur pasien atau sebaliknya
Edukasi 6. Dengan adanya dukungan dari orang-
8. Jelaskan strategi meredakan nyeri orang terdekat diharapkan dapat sedikit
9. Anjurkan teknik nonfarmakologis tidaknya menurunkan rasa nyeri yang
untuk mengurangi rasa nyeri dirasakan pasien
Kalaborasi 7. Lingkungan yang tidak nyaman akan
10. Kalaborasi pemberian memperparah rasa nyeri yang dirasakan.
analgetik, jika perlu 8. Agar rasa nyeri pasien dapat berkurang
9. Untuk mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan pasien
10. Agar pasien dapat mengaplikasikan
teknik nonfarmakologi dalam menangani
nyeri yang dirasakan.
Konstipasi Setelah dilakukan Manajemen eliminasi fekal Manajemen eleminasi fekal
tindakan Observasi 1. Masalah konstipasi tidak sama pada
keperawatan selama 1. Identifikasi masalah usus dan masing-masing individu, ada yang
3x24 jam, konstipasi penggunaan obat pencahar disebabkan oleh adanya masalah pada
teratasi dengan Teraupetik usus atau mungkin adanya pola makan
kriteria hasil: 2. Sediakan makanan tinggi serat yang tidak sesuai. Penggunaan obat
1. Pasien Edukasi pencahar dapat membantu pengeluaran
mengatakan bisa 3. Anjurkan mengkonsumsi feses yang lebih cepat dan efisien.
BAB dengan makanan tinggi serat 2. Serat menambahkan curah ke tinja dan
lancar Kolaborasi membuat buang air besar lebih mudah
2. Peristaltic usus 4. Kolaborasi pemberian obat karena melewati usus dasarnya tidak
meningkat supositoria anal, jika perlu berubah.
kisaran 5-12 x/i 3. Edukasi makanan tinggi serat penting
dilakukan untuk membantu pasien dalam
memilih menu makanan yang sesuai dan
sehat.
4. Obat supositoria ini membantu
pelunakan tinja dan merangsang mukosa
rektum; Hasil terbaik terjadi bila
diberikan 30 menit sebelum waktu buang
air besar atau setelah sarapan pagi.
Ansietas Setelah dilakukan Reduksi Ansietas Reduksi Ansietas
tindakan Observasi 1. Perubahan tanda-tanda vital dapat
keperawatan selama 1. Monitor tanda-tanda vital dan digunakan sebagai indikator terjadinya
1 X 24 jam, tingkat ansietas ansietas pada klien.
ansietas menurun Teraupetik 2. Memberikan dukungan emosi
dengan kriteria hasil: 2. Temani pasien untuk mengurangi untuk menenangkan klien dan
1. Verbalisasi kecemasan
menciptakan penerimaan serta
khawatir akibat Edukasi
bantuan dukungan selama masa
kondisi yang 3. Anjurkan keluarga untuk tetap
dihadapi menurun bersama pasien stres.
2. Perilaku gelisah 4. Latih teknik relaksasi 3. Keluarga sebagai pendukung
menurun Kalaborasi
utama pemulihan kondisi ansietas
5. Kalaborasi pemberian obat
pasien baik pada saat perawatan
antiansietas, jika perlu
maupun selepas perawatan.
4. Teknik menenangkan diri dapat
digunakan untuk meredakan kecemasan
pada klien yang mengalami distress akut.
5. Agen farmakologi dapat digunakan
sebagai salah satu pilihan untuk
meredakan kecemasan pada klien.
DAFTAR PUSTAKA

PPNI, T. P. S. D. (2018). Standart Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan


Keperawatan (Edisi 1). DPP PPNI.

Tim Pokja PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (2nd ed.). DPP PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (1st ed.).
DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai