1. Pengkajian
Hari/ tanggal :Senin ,28-2 2009
Jam : 16.00 wita
a. Identitas Keluarga
Nama KK : Tn. Y Nama Istri : Ny. M
Umur : 40 thn Umur : 38 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia Suku/Bangsa : Banjar/Indnesia
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : IRT
Alamat : RT. III Alamat : RT. III
Desa Mataraman Desa Mataraman
Keterangan :
1 : Teras
II : Ruang Tamu
III : Ruang Tidur
IV : Dapur
V : WC
b. Sarana Memasak
1) Bahan Bakar : Minyak Tanah (Kompor)
2) Tempat Penyimpanan Alat Dapur : Rak
3) Ventilasi Dapur : Jendela
4) Kebersihan Dapur : Cukup
c. Sampah
1) Sarana Pembuangan Sampah : Tidak ada
2) Tempat Pembuangan Sampah : Ada
3) Letak Pembuangan Sampah : Di belakang rumah
4) Pengolahan Sampah : Dibuang saja
5) Jarak Pembuangan Sampah dengan Sumber Air :±3m
d. Sumber Air
1) Sumber Air : PDAM
2) Jarak Sumber Air dengan WC : ± 15 M
3) Pencemaran Air : Tidak ada
4) Kualitas Air : Bersih
e. Jamban Keluarga
1) Status Kepemilikan Jamban : Milik Sendiri
2) Jenis : Jongkok tertutup / leher angsa
3) Letak : Belakang rumah
4) Kebersihan : Cukup
f. SPAL
1) Jenis Limbah : Limbah Rumah Tangga
2) Bak limbah : Tidak ada
3) Saluran Limbah : Tidak ada
4) Jarak Limbah dengan Sumber Air : Tidak ada
g. Kandang
Keluarga tidak memiliki kandang ayam atau kandang sapi
5. Keadaan Ibu dan Anak
a. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu
No Umur Uk (mg) Penolong Tempat Jenis Komplikasi Keadaan Jenis BB (gram)
1 1988 39 Bidan Rumah Spontan - Normal ♀ 2.800
2 1993 40 Bidan Rumah Spontan - Normal ♀ 3.000
3 1998 40 Bidan Rumah Spontan - Normal ♀ 2.800
f. Imunisasi
1. Ibu tidak mengetahui jenis imunisasi bayi
2. Ibu tidak mengeahui waktu pemberian imunisasi
3. Ibu mengetahui tujuan pemberian imunisasi yaitu untuk kesehatan dan
kekuatan
g. Diare
1. Ibu bisa membuat larutan Gula garam (IGG) Yaitu 1 sendok garam + ½
sendok gula + 1 gelas air matang.
2. Ibu melakukan pencegahan diare dengan memberikan makanan yang sehat dan
minum menggunakan air matang
3. Ibu memeriksakan anaknya segera saat mulai diare ke Puskesmas / ke bidan.
h. Kesehatan Reproduksi
1. Ibu menikah tidak pada umur antar 20-25 tahun tapi pada usia 19 tahun
2. Ibu hamil pada umur 21 tahun
Data Psikologis
Terkadang ibu merasa cemas dengan keadaannya yang mempunyai penyakit darah
tinggi (Hipertensi)
Data PHBS
a. Penolong persalinan pada anak, ditolong oleh Bidan
b. Bayi tidak diberi ASI secara eksklusif karena pada umur 3 bulan diberi makan
bubur sun.
c. Di dalam rumah klien ada yang merokok yaitu suami klien
d. Aktifitas yang dilakukan oleh ibu hanya menyapu, mengepel dan jalan kaki,
sedangkan suami mencangkul di sawah
e. Keluarga selalu mengkonsumsi sayur dan buah
f. Keluarga tidak mempunyai JPKM
g. Keluarga memiliki jamban pribadi berupa jamban tertutup, walaupun jamban
tersebut belum memenuhi kriteria jamban sehat namun keadaan jamban sudah
cukup bersih.
h. Tersedia air bersih untuk keperluan rumah tangga
i. Luas lantai sesuai dengan luas penghuni
j. Lantai rumah terbuat dari papan
II. Analisis Masalah dan Prioritas Masalah
A. Rumusan Masalah
1. Tidak adanya sarana pembuangan sampah dan pengolahan pembuangan sampah
2. Tidak terdapat bak limbah dan juga saluran limbah
3. Di dalam rumah klien ada yang merokok yaitu suami
4. Ibu tidak bisa menggunakan kontrasepsi
5. Ibu kurang mengetahui jenis alat kontrasepsi
B. Prioritas Masalah
1. Ibu tidak mengetahui jenis alat kontrasepsi serta kegunaannya
C. Alternatif Masalah
1. Pendekatan pada keluarga
2. Penyuluhan sekaligus mempraktekkan hal-hal yang disampaikan dengan tidak
menggurui keluarga.
D. Rencana Pelaksanaan Operasi
1. Membina hubungan baik dengan keluarga
2. Menjelaskan dan memberitahukan keadaan ibu sekarang dan mengapa ibu tidak
bisa menggunakan alat kontrasepsi suntik.
3. Menjelaskan keuntungan dan efek samping alat kontrasepsi suntik
4. Menjelaskan macam-macam alat kontrasepsi dan kegunaannya
2. Menjelaskan kepada ibu, bahwa ibu tidak bisa menggunakan alat kontrasepsi
hormonal, seperti ; pil, suntik, atau susuk implant dikarenakan dapat meningkatkan
tekanan darah ibu, dan ibu dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang
tidak mengandung hormon seperti spiral dan kondom, tapi kondom ini tidak
digunakan oleh ibu melainkan yang menggunakan adalah suami. Ibu memilih
metode kontrasepsi seperti kondom.
3. Menjelaskan kepada ibu teknik pemasangan kondom pada suaminya, yaitu :
a. Pasang kondom saat penis ereksi, sebelum ada kontak antara penis dan tubuh
pasangan anda. Cairan yang keluar dari penis selama tahap awal erksi biasanya
mengandung sperma dan mikroorganisme yang dapt menyebabkan infeksi
menular seksual.
b. Sobek salah satu sisi kertas timah dan pastikan tidak menyobek kondom yang
ada di dalamnya. Keluarkan kondom dengan hati-hati.
c. Udara yang terperangkap di dalam kondom dapat menyebabkan kondom
robek. Untuk menghindari hal ini, remas sebagian ujung buntu kondom
diantara jari telunjuk dan ibu jari anda dan pasang kondom pada penis yang
ereksi. Pastikan gulungan berada di bagian luar.
d. Sambil tetap meremas bagian ujung yang tertutup, gunakan tangan anda yang
lain untuk mengurai kondom dengan lembut kearah bawah hingga menutupi
seluruh panjang penis. Pastikan kondom tetap terpasang selama koitus, apabila
kondom terlepas tarik penis pasang kondom baru sebelum melanjutkan koitus.
e. Segera setelah ejakulasi tarik penis saat penis masih ereksi dengan menahan
kondom tetap terpasang dengan mantap. Lepaskan kondom hanya saat penis
telah di tarik seluruhnya. Pertahankan penis dan kondom tidak kontak dengan
tubuh pasangan anda.
f. Jangan menggunakan kondom lebih dari satu kali, buang kondom habis pakai
secara higienis, dengan membungkusnya dalam tisu dan menaruhnya dalam
tempat sampah.
4. Menjelaskan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi dan kegunaannya : selain pil dan
suntik, alat kontrasepsi yang lain yaitu : implant dipasang lengan atas ibu, spiral
dalam rahim ibu 2 hari atau 1 minggu setelah bersalin dan steril bagi suami yaitu
vasaktomi dilakukan pemotongan pada saluran sperma.
Ibu mengerti dan sudah mengetahui jenis alat kontrasepsi serta kegunaannya
Faktor Pendukung
- Walau keluarga minim pendidikan, keluarga mau menerima penjelasan dan tidak mau
untuk bertanya serta rasa ingin tahu yang besar.
B. Saran
Keluarga merupakan unit terkecil yang efektif dalam menyimpulkan masalah
kesehatan pada masyarakat. Oleh karena itu dengan pembinaan keluarga yang optimal
dapat membantu dan menjaga status kesehatan anggota keluarga.
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
PADA KELUAGA BAPAK YUNUS DENGAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN
PADA IBU DENGAN HIPERTENSI DI DESA MATARAMAN RT. III
KECAMATAN MATARAMAN
Disusun Oleh:
SARINAH
032401SO6046
1. Selasa, Perbaiki
10-02-2009
2. Rabu, Perbaiki
11-02-2009
3. Jum;at, perbaiki
13-02-2009