Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEBIDANAN

PADA KELUARGA NY. M DENGAN ANAK TIDAK ASI


EKSLUSIF, TIDAK IMUNISASI DASAR LENGKAP DAN WUS
TIDAK MENGIKUTI KELUARGA BERENCANA
DI RT 19 PEDUKUHAN MANGKUYUDAN
DESA MANTRIJERON KECAMATAN MANTRIJERON
KOTAMADYA YOGYAKARTA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok


pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Keluarga

Disusun Oleh :

Damar Dewi Rinjani


Lailani Fadhilah Nursabila
Eni ‘Umdatul Ain
Astri Rohmawati
Intan Karen O

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2019
ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA NY. M
DI RT 19 PEDUKUHAN MANGKUYUDAN DESA MANTRIJERON
KECAMATAN MANTRIJERON KOTAMADYA YOGYAKARTA
BULAN OKTOBER-NOVEMBER 2019

Tanggal Pengkajian : 14 Oktober 2019


Nama Mahasiswa : Damar Dewi Rinjani
Lailani Fadhilah Nursabila
Eni ‘Umdatul Ain
Astri Rohmawati
Intan Karen Oktaviani

I. PENGKAJIAN (dapat dikembangkan sesuai kebutuhan)


DATA SUBYEKTIF
A. IDENTITAS KEPALA KELUARGA
Nama : NY M
Umur : 67 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Padukuhan Mangkuyudan MJ III Rt 19/ Rw 05 No 323
No Telp/HP : (0274) 372 882
Pada data identitas di atas memperlihatkan bahwa kepala keluarga adalah seorang
janda dan tergolong lanjut usia (Kemenkes RI, tahun 2019), pekerjaan Ibu rumah
tangga, mendapat hasil dari pensiun suami.
B. ANGGOTA KELUARGA
Tabel 1.
Antropometri
N Nama Anggota Umur Hubungan
L/P Lila TB BB Agama Pendidikan Pekerjaan
o Keluarga (Th) Keluarga
(cm) (cm) (Kg)
1 Maryono P 45 67 Islam SMP IRT Kepala
kg Keluarga
2 Haris L 49 Islam S1 Ustad Menantu
Sasmana ( guru)
2 Caturia P 50 42 Islam S1 IRT Anak
kg
3 Rafiq Hariri L 10 Islam SD Pelajar Cucu
4 Karina P 6 Islam Tk Pelajar Cucu
Tabel di atas menunjukkan keluarga dengan kepala keluarga seorang lanjut usia,
tinggal dengan 1 orang anak perempuan yang sudah menikah dan memiliki 2 cucu yang
tinggal bersama. Anak menantu kerja di luar kota sehingga jarang di rumah. Jadi
dirumah NY. M tidak ada laki-laki dewasa.
C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA
1. Pekerjaan Pokok : IRT (pensiunan Janda)
2. Pekerjaan Sampingan : tidak ada
3. Pendapatan : Rp 1.350.000
4. Perincian Pengeluaran per-bulan :
a. Kebutuhan pokok (makan) : ± Rp 500.000
b. Kebutuhan rutin (sekolah, arisan, iuran2, sewa, listrik, PAM, telepon/HP,
cicilan2, dll) : ± RP 650.000
c. Tabungan : Rp 10.000
d. Biaya Pemeliharaan kesehatan : Rp 40.000
e. Keikutsertaan dalam asuransi kesehatan (BPJS): Ya / Tidak*
Jika tidak, maka alasannya :-
Menurut data diatas, dapat disimpulkan bahwa keluarga Ny. M termasuk keluarga
golongan bawah menurut Badan Pusat Statistik tahun 2012, dengan penghasilan
<1.500.000/bulan. Namun pada keluarga Ny. M penghasilan tersebut dipakai untuk
keperluan sendiri. Anak dan menantu hidup dengan biaya sendiri.

Keadaan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman


1. Rumah
a. Status kepemilikan : Pribadi
b. Dinding rumah : Tembok
c. Langit-langit : Ternit
d. Atap rumah : Genteng
e. Lantai : Tegel
f. Ventilasi : Ada
g. Jenis Ventilasi : Kayu
h. Penerangan : Lampu
i. Ukuran rumah : 7 x 17,5 Meter
j. Kebersihan : baik
k. Pembagian ruangan : 5 kamar tidur, 2 kamar mandi, 1 ruang
tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 1 sumur
17,5 m

Kamar Kamar Kamar


tidur tidur tidur
Ruang Keluarga

6m Dapur
Halaman
Ruang makan depan
Ruang
Kamar Kamar tamu
sumur Kamar Kamar tidur tidur
mandi mandi

2. Sarana masak
a. Bahan bakar : Gas
b. Tempat penyimpanan alat dapur : Rak Terbuka
c. Ventilasi dapur : terbuka
d. Kebersihan dapur : cukup
e. Jarak tempat pembuangan sampah : 17 meter
3. Sampah
a. Sarana pembuangan sampah : Kotak sampah terbuka
b. Tempat pembuangan sampah : TPA
c. Letak pembuangan sampah : depan Rumah/ halaman.
d. Pengelolaan sampah : petugas sampah
4. Sumber air
a. Sumber air minum : Air Sumur dan Galon
b. Jarak sumber air dengan WC : tidak sampai 5 meter
c. Pencemaran air : tidak ada
d. Kualitas air (warna, bau, rasa) : Baik
5. Jamban Keluarga
a. Status kepemilikan jamban : Pribadi
b. Jenis : Duduk dan jongkok
c. Letak : Berdekatan dengan Dapur
d. Kebersihan : Baik
e. Jumlah jamban : 2 jamban
6. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
a. Jenis Limbah : Limbah rumah tangga
b. Bak Limbah : Timbun
c. Saluran limbah : IPAL
d. Jarak limbah dengan sumber air: terpusat di Sewon
7. Kandang ada/tidak : Tidak Ada
Jika ada, jarak kandang dengan rumah :
8. Pemanfaatan Pekarangan : Menanam tanaman hias dan warung ,
keluarga (Daun sereh, daun jeruk, daun kelor dll)
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bangunan rumah NY. M termasuk
rumah sehat, kebutuhan air bersih terpenuhi, memiliki 2 jamban, tidak ada keluarga
yang merokok. Sesuai dengan Permenkes No. 13 Tahun 2015 tentang penyelenggara
pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas.

D. Data Kesehatan Ibu dan Anak (Sesuai sasaran KIA/KB dalam keluarga)
Cucu 1 : Riwayat ASI Ekslusif dan Imunisasi Lengkap
Memiliki kebutuhan khusus sulit komunikasi dan keterlambatan berbicara.
Cucu 2 : Riwayat tidak ASI Ekslusif (MPASI usia 4 bulan) dan tidak Imunisasi
Dasar Lengkap (hanya HB 0 dan BCG)

Kesehatan Ibu dan Anak


1. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu Riwayat kehamilan, persalinan,
dan nifas
Tabel 2.
Hamil Persalinan Nifas
ke Umur UK JK Peno Komplikasi Jenis BBL Laktasi Komplikasi
long Ibu bayi kelainan
1 10 th Ater L Bida KPD - Gangguan >2500 Ya -
m n motorik
kasar dan
bahasa
2 6 th Ater P Bida - - - >2500 Ya
m n
Tabel di atas menunjukkan bahwa anak Ny. M pernah hamil dan melahirkan
dua kali di fasilitas kesehatan di tolong oleh nakes dengan kehamilan pertama
KPD. Jarak kehamilan antara anak pertama dan kedua 4 tahun. Hal tersebut berarti
anak ibu adalah seorang sekundipara.
2. Riwayat KB
Terdapat 1 WUS yaitu Ny. C yang tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi, baik
setelah kelahiran anak pertama maupun anak kedua. Alasan tidak menggunakan alat
kontrasepsi adalah karena tidak ada dukungan suami dan beranggapan bahwa KB
memiliki banyak “mudharat”.
3. Riwayat kesehatan bayi dan balita
Didalam keluarga terdapat 2 anak, dengan
a. Cucu 1 : Imunisasi dasar lengkap, tidak mendapat ASI eksklusif (MPASI
diberikan saat usia 4 bulan), dengan gangguan motorik kasar dan bahasa sejak
bayi. Melakukan terapi rutin di Fasillitas Kesehatan. Bersekolah di SLB.
b. Cucu 2 : Tidak diimunisasi dasar lengkap (hanya HB 0 dan BCG), ASI
Eksklusif dan dilakukan pemantauan tumbuh kembang secara rutin di
Fasilitias Kesehatan.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny. M memiliki riwayat diabetes melitus dan hipertensi, juga meminum obat
secara teratur.
5. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Keluarga mengaku sering memanfaatkan fasilitas kesehatan yaitu puskesmas,
karena Ny. M sering kontrol penyakitnya ke Puskesmas dan kedua cucu melakukan
pemantauan tumbuh kembang di fasilitas kesehatan.

II. Perumusan Masalah


Berdasarkan hasil pengkajian data dasar terhadap keluarga Ny. M, maka rumusan
masalah untuk keluarga tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ny. C menolak KB karena tidak didukung oleh suami dan beranggapan bahwa KB
memiliki banyak “mudharat”.
2. Anak pertama tidak diberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan karena produksi ASI Ny.
C yang kurang.
3. Ny. C tidak mengimunisasi dasar lengkap anak kedua karena beranggapan bahwa
anak dengan diberi asupan nutrisi yang baik dan pola hidup yang sehat akan
menumbuhkan daya tahan dan kekebalan tubuh yang alami.

III. Prioritas Masalah


Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka ditetapkan prioritas masalah pada Ny.
M dengan Metode Hanlon Kuantitatif. Metode Hanlon kuantitatif dilakukan dengan cara
mengelompokkan faktor-faktor yang ada dan memberikan bobot nilai berupa angka 1-10
untuk setiap kriteria.
Metode ini dijelaskan dalam buku Public Health: Administration and Practice (Hanlon
and Pickett, Times Mirror/Mosby College Publishing) dan Basic Health Planning (Spiegel
and Hyman, Aspen Publishers) memiliki tiga tujuan utama:
1. Memungkinkan para pengambil keputusan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
eksplisit yang harus diperhatikan dalam menentukan prioritas
2. Untuk mengorganisasi faktor-faktor ke dalam kelompok yang memiliki bobot relatif
satu sama lain.
3. Memungkinkan faktor-faktor agar dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan
dinilai secara individual.
Penentuan prioritas masalah dengan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif
ditampilkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.
Kriteria dan Bobot Maksimal
No Masalah A B C NPD PEARL NPT
(Besar) (Kegawatan) (Kemudahan)
1 Ny. C tanpa KB
karena tidak dukung 8 8 5 80 11111 80
Suami.
2 Ny. C menolak
imunisasi dasar
lengkap pada anak
karna sudah diberi 8 8 6 96 11111 96
asupan nutrisi yang
baik dan pola hidup
yang sehat.
3 Anak pertama tidak
8 7 7 105 11111 105
ASI Ekslusif.
Berdasarkan perhitungan masalah prioritas diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa urutan
prioritas masalah pada keluarga Ny. M adalah
1. Anak pertama tidak ASI Ekslusif.
2. Ny. C menolak imunisasi.
3. Ny. C tanpa KB karena tidak didukung suami
IV. POA
Setelah ditentukan prioritas masalah sebagaimana telah dijabarkan dalam sub bab diatas,
maka direncanakan perencanaan tindakan yang tercantum dalam planning of Action (POA)
dibawah ini :
No Masalah kegiatan Tujuan Indikator / Sasaran Pelaksana Tempat Waktu Metode dan media Dana
Target Jumlah Sumber
1 Anak tidak KIE dengan Untuk Ibu bersedia Ny C Mahasiswa Kediaman Metode: 1
ASI Ekslusif Media meningkatka mengikuti kebidanan Ny. M Mengikutsertakan
Video n kegiatan ibu dalam kegiatan
pengetahuan Media: Video
ibu dan suami
tentang ASI
Eslusif
selama 6
bulan
Evaluasi Mengetahui Ibu mampu Ny. C Mahasiswa Kediaman Metode:
apakah ada menjawab kebidanan Ny. M Tanya Jawab
peningkatan lebih dari 50%
pengetahuan pertanyaan
tentang ASI tentang ASI
Ekslusif Ekslusif
selama 6
bulan
3 Ibu menolak KIE dengan Untuk Ibu mengikuti Ny. C Mahasiswa Kediaman Metode: 1
Imunisasi Media meningkatka kegiatan Kebidanan Ny. M Mengikut sertakan
Karena Video n ibu dalam kegiatan
Kepercayaan pengetahuan Media : Video
atau manfaat
imunisasi
Evaluasi Mengetahui Ibu mampu Ny C Mahasiswa Kediaman Metode:
apakah ada menjawab Kebidanan Ny M Tanya Jawab
peningkatan lebih dari 50%
pengetahuan pertanyaan
tentang tentang
manfaat imunisasi
Imunisasi
2 Ny. C tanpa KIE dengan Untuk Ibu Ny C Mahasiswa Kediaman Metode :
KB Media meningkatka menghadiri kebidanan Ny. M Mengikutsertakan
Video n kegiatan ibu dalam kegiatan
pengetahuan Media : Video
ibu dan suami
tentang KB
Evaluasi Mengetahui Ibu mampu Ny C Mahasiswa Kediaman Metode:
apakah ada menjawab Kebidanan Ny M Tanya Jawab
peningkatan lebih dari 50%
pengetahuan pertanyaan
tentang KB tentang KB
Setelah disusun POA sebagaimana tertera diatas, selanjutnya dilaksanakan pelaksanaan yang akan di jabarkan dalam Poin ke V dibawah ini.
V. ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP SASARAN KIA/KB

ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA NY. M
DI RT 19 PEDUKUHAN MANGKUYUDAN DESA MANTRIJERON
KECAMATAN MANTRIJERON KOTAMADYA YOGYAKARTA
BULAN NOVEMBER 2019

Sesuai dengan prioritas masalah yang ditentukan, telah dilakukan intervensi yang tercantum dalam Planning Of Action (POA). Evaluasi dari Implementasi yang
telah dilakukan akan dijabarkan sebagai data subjektif, Objektif, Analisa, dan Penatalaksanaan yang berfungsi sebagai catatan perkembangan tersaji di bawah ini:
1. Data Subjektif
Tanggal :
Ny. C mengatakan bahwa kegiatan ini berjalan dengan baik dan interaktif antara Ny. C dan mahasiswa.
2. Data Objektif
Ny. C mengikuti kegiatan hingga selesai.
3. Analisa
Terdapat peningkatan pengetahuan tentang ASI Ekslusif, Imunisasi, dan KB pada Ny C.
4. Penatalaksanaan
a. Memberi pujian pada ibu karena telah mengikuti kegiatan dan berhasil menerima isi kegiatan dengan baik.
b. Mempertahankan tingkat pengetahuan ibu dengan bantuan media video.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai