Anda di halaman 1dari 13

Contoh ASKEB Keluarga

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


PADA KELUARGA Tn. S DENGAN MASALAH UTAMA KURANGNYA
PENGETAHUAN TENTANG KB SUNTIK
DI DUSUN MERAH JAYA, DESA MAJU MAKMUR

A. Data dan Identifikasi


1. Biodata
Nama Kepala Keluarga : Tn. S
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Dusun Merah Jaya, Desa Maju Makmur
2. Nama Anggota Keluarga
No. Nama Umur JK Status Pendidi Pekerj Agama Ket.
Marital kan aan
1. Ny. O 39 th L Kawin SD Swasta Islam Istri
2. Nn. S 19 th P Blm kawin SMK - Islam Anak
3. Nn. A 15 th P Blm kawin SD - Islam Anak
3. Tipe Keluarga : Nuclear Family
Di keluarga Tn. S merupakan Nuclear family, yang terdiri dari keluarga inti yaitu
bapak , ibu dan anak.
4. Genogram :

Keterangan :
: laki laki
: perempuan
: meninggal
: keluarga yang dikaji

PBL-PKMD Program Studi Diploma Tiga Kebidanan


STIKES Ar-Rum Salatiga Tahun 2020 1
: garis perkawinan dan keturunan
5. Hubungan antar Anggota Keluarga :
Hubungan antar suami, istri dan anak dari keluarga Tn. S cukup harmonis, terbukti
dengan mereka sangat dekat dan akrab, dan hubungan keluarga dan masyarakat juga
terlihat harmonis terbukti dengan sering mengobrol dengan tetangga dan saling
membantu.
6. Sifat Keluarga
a. Pengambil keputusan dalam keluarga : Tn. S dan Ny. O
b. Kegiatan sehari-hari
1) Tn. S bekerja sebagai buruh dari pagi sampai malam
2) Ny. O bekerja di rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah sehari – hari
3) Nn. S dan Nn. A sekolah
c. Kebiasaan tidur
1) Tn. S tidak pernah tidur siang, tidur malam + 6 jam/hari
2) Ny. O tidak pernah tidur siang, tidur malam + 7 jam/hari
3) Nn. S dan Nn. A tidak pernah tidur siang, tidur malam + 8 jam/hari
d. Kebiasaan makan
Semua anggota keluarga makan 3 x sehari dengan makanan pokok beras, lauk
pauk sesuai kemampuan keluarga (tahu, tempe, daging dan telur kadang-
kadang), namun dalam keluarga tidak pernah makan secara bersama-sama,
karena kesibukan masing-masing. Tn, S makan dirumah hanya sarapan pagi saja
sedangkan untuk makan siang dan makan malam biasanya di warung tempat ia
bekerja. Demikian juga anggota keluarga yang lain Ny. O menyatakan keduanya
kedua anaknya sulit makan dengan alasan gemuk.
e. Pola eliminasi
Seluruh anggota keluarga menyatakan BAB + 1 x/hari dan BAK + 5 x/hari.
f. Kebiasaan perorangan
Mandi, gosok gigi dan ganti baju 2 x/hari.
g. Keadaan kesehatan keluarga
1) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Di dalam keluarga Tn. S dan Ny. O tidak ada yang menderita penyakit
menurun dan menular
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Di dalam keluarga Tn. S dan Ny. O tidak menderita penyakit menular dan
menurun
3) Kebiasaan Kesehatan
a) Tidak ada anggota keluarga yang merokok
b) Tidak ada waktu khusus untuk berolahraga

PBL-PKMD Program Studi Diploma Tiga Kebidanan


STIKES Ar-Rum Salatiga Tahun 2020 2
h. Penggunaan waktu senggang
Tn. S bekerja dari pukul 07.00 WIB sampai sore bahkan tidak jarang pulang
lebih dari jam 21.00 WIB. Anak-anak juga melakukan aktivitasnya sendiri
sehingga jarang sekali keluarga ini menggunakan waktu senggang bersama-
sama. Ny. O tidak beraktivitas di luar rumah, mengerjakan tugas sehari-hari
terkadang bersantai dengan tetangga. Meskipun demikian, Ny. O tidak pernah
mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti PKK, dasa wisma, dll.
i. Rekreasi keluarga
Dapat dikatakan bahwa keluarga ini tidak pernah berekreasi bersama, karena
masing-masing lebih memilih berekerasi sendiri, terutama anak-anak.
j. Keadaan sosial ekonomi
Penghasilan Tn. S + Rp. 400.000,- dan penghasilan Ny. O dengan home industri
+ Rp. 300.000,-. Jumlah tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Namun keluarga tidak pernah menabung, arisan maupun menyisihkan uang
dalam bentuk yang lain untuk keperluan mendadak, sehingga Ny. O tidak jarang
berhutang kepada tetangga.
2. Situasi lingkungan
a. Kepemilikan rumah : milik sendiri
b. Denah rumah :
U

I III IV
I : ruang tamu
II, III, IV : kamar tidur
VI
V III : ruang keluarga
II
VI : dapur

Rumah jauh dari desa, dengan luas tanah 60 m 2 dan luas rumah + 48 m2
(8 x 6 m), yang terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 3 kamar tidur dan
sebuah dapur.
c. Jenis rumah: papan.
d. Atap rumah: genting.
e. Lantai rumah: tanah.
f. Ventilasi: kurang dari 10% dari luas rumah, tidak ada jendela dan pintu dibuka
pada siang hari.
g. Kebersihan dan kerapian: kurang.
h. Pembuangan sampah: terbuka dibelakang rumah dibakar 1 minggu sekali.
i. Sumber air
Sumber air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari: air sumur.

PBL-PKMD Program Studi Diploma Tiga Kebidanan


STIKES Ar-Rum Salatiga Tahun 2020 3
1) Penggunaan air: dimasak.
2) Tempat penyimpanan air: tertutup.
3) Pengurasan tempat air minum: 1 minggu sekali.
4) Kualitas air: tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
b. Saluran pembuangan air limbah (SPAL): terbuka
1) Jarak sumber pembuangan limbah: kurang dari 10 m dari sumur (+ 7 m).
2) Keadaan: tidak terpelihara
c. Jamban
1) Kondisi: kurang terpelihara
2) Jarak jamban dengan sumber air: + 7 meter.
d. Kandang ternak: tidak ada.
e. Pemanfaatan pekarangan: untuk jemuran pakaian.
f. Pemanfaatan fasilitas kesehatan: bila ada anggota keluarya yang sakit
diperiksakan ke Puskesmas.
g. Asuransi kesehatan: keluarga mempunyai Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin
atas nama Tn. S dan Ny. O.
3. Kesehatan Reproduksi
a. Riwayat perkawinan: Lamanya 8 tahun dan merupakan pernikahan pertama
bagi Tn. S dan pernikahan kedua bagi Ny. O. Nn. S. Nn. S dan Nn. A adalah
hasil pernikahan pertama Ny. O, namun demikian hubungan antara anak-anak
dengan Tn. S cukup harmonis.
b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas lalu: Ny. O menyatakan kedua anaknya
lahir oleh dukun dengan usia kehamilan 9 bulan dan persalinan berjalan lancar.
Ibu juga meneteki bayinya selama 4 bulan.
c. Riwayat keluarga berencana: Sejak menikah dengan Tn. S, Ny. O memakai KB
suntik 3 bulanan. Ibu mengeluhkan menstruasi tidak lancar dan teratur. Dan
menyatakan ketidaktahuannya tentang efek samping dan cara kerja KB suntik
karena selama ini ibu hanya mengikuti saran tetangga.
d. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi: Nn. S dan Nn. A belum mengetahui
tentang kesehatan reproduksi. Tn. S dan Ny. O menganggap tabu jika
membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Tn. S sebagai kepala keluarga mencari nafkah dan memberikan asupan makanan
yang cukup untuk anggota keluarganya.
b. Fungsi Psikologis
Fungsi keluarga berjalan baik, dengan anggota keluarga saling menyayangi dan
tidak pernah bertengkar.
c. Fungsi Sosialisasi

PBL-PKMD Program Studi Diploma Tiga Kebidanan


STIKES Ar-Rum Salatiga Tahun 2020 4
Fungsi keluarga berjalan dengan baik meskipun masih nampak kurangnya
kebersamaan dalam keluarga, namun hal tersebut dapat dipahami mengingat
aktivitas mereka yang berbeda-beda.
d. Fungsi Ekonomi
Meskipun berpenghasilan minim, Tn. S dan Ny. O dapat memenuhi kebutuhan
pokok keluarga tersebut.
e. Fungsi Pendidikan
Pada fungsi pendidikan nampak masih sangat kurang terutama pendidikan
tentang kesehatan reproduksi remaja oleh orang tua, nampak dari pernyataan
anak yang mengatakan bahwa orang tua masih menganggap tabu jika
membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi padahal
anak menyatakan belum begitu memahami tentang kesehatan reproduksi.
5. Stres dan Koping
a. Stresor jangka pendek
1) Keluhan Ny. O tidak teraturnya siklus menstruasi. Ny. O hanya tau tentang
KB suntik karena ikut – ikutan tetangga.
Koping : Ny. O hanya tenya ke tetangganya tentang masalahnya.
2) Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi khususnya remaja.
Koping : Nn. S dan Nn. A mencoba mencari tau sendiri tentang kesehatan
reproduksi.
b. Stresor jangka panjang
Keadaan lingkungan rumah yang tidak sehat sehingga diperlukan pembuatan
SPAL gtertutup, plasterisasi, pembuatan jendela untuk ventilasi dan pembuatan
rumah permanen.
Koping : Keluarga belum begitu memikirkan hal ini karena merasa tidak begitu
bermasalah dengan hal tersebut dan juga belum memiliki biaya.
6. Komunikasi
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa, hubungan antar anggota
keluarga cukup harmonis, begitu juga dengan tetangga. Sarana komunikasi dalam
keluarga adalah radio dan televisi.
7. Transportasi
Keluarga Tn. S dalam kegiatan sehari-hari menggunakan transportasi menggunakan
angkutan umum karena tidak mempunyai kendaraan pribadi.
8. Pemeriksaan fisik
a. Tn. S
Kepala : Mesochepal, warna rambut, rontok, bersih.
Wajah : Simetris, dll
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
Hidung : Bersih.
Telinga : Bersih.

PBL-PKMD Program Studi Diploma Tiga Kebidanan


STIKES Ar-Rum Salatiga Tahun 2020 5
Mulut dan gigi : Tidak ada luka, ada beberapa gigi yang berlubang.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Dada : Jantung, paru, IPPA
Perut : IAPP
Punggung : Lordosis
Genitalia : Tidak diperiksa.
Ekstremitas
(atas/bawah) : Tidak udem, kapiler refill, tonus otot, reflek
TTV : TD : 130/90 mmHg S : 370C
N : 76 x/menit RR : 20 x/menit
b. Ny. O
Kepala : Mesochepal, warna rambut, rontok, bersih.
Wajah : Simetris, dll
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
Hidung : Bersih.
Telinga : Bersih.
Mulut dan gigi : Tidak ada luka, ada beberapa gigi yang berlubang.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Dada : Jantung, paru, IPPA
Perut : IAPP
Punggung : Lordosis
Genitalia : Tidak diperiksa.
Ekstremitas
(atas/bawah) : Tidak udem, kapiler refill, tonus otot, reflek
TTV : TD : 110/70 mmHg S : 370C
N : 76 x/menit RR : 20 x/menit
c. Nn. S
Kepala : Mesochepal, warna rambut, rontok, bersih.
Wajah : Simetris, dll
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
Hidung : Bersih.
Telinga : Bersih.
Mulut dan gigi : Tidak ada luka, ada beberapa gigi yang berlubang.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Dada : Jantung, paru, IPPA

PBL-PKMD Program Studi Diploma Tiga Kebidanan


STIKES Ar-Rum Salatiga Tahun 2020 6
Perut : IAPP
Punggung : Lordosis
Genitalia : Tidak diperiksa.
Ekstremitas
(atas/bawah) : Tidak udem, kapiler refill, tonus otot, reflek
TTV : TD : 110/70 mmHg S : 370C
N : 72 x/menit RR : 24 x/menit
d. Nn. A
Kepala : Mesochepal, warna rambut, rontok, bersih.
Wajah : Simetris, dll
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
Hidung : Bersih.
Telinga : Bersih.
Mulut dan gigi : Tidak ada luka, ada beberapa gigi yang berlubang.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Dada : Jantung, paru, IPPA
Perut : IAPP
Punggung : Lordosis
Genitalia : Tidak diperiksa.
Ekstremitas
(atas/bawah) : Tidak udem, kapiler refill, tonus otot, reflek
TTV : TD : 110/70 mmHg S : 370C
N : 72 x/menit RR : 24 x/menit

B. Analisis Data dan Perumusan Masalah


No Data Masalah
1 - Ny. O menggunakan KB suntik atas saran tetangga Kurangnya
- Ny. O mengatakan menstruasi tidak lancar dan teratur pengetahuan
- Ny. O mengatakan tidak tahu efek samping dan cara tentang KB Suntik
kerja KB suntik
- Ny. O merasa stres terhadap tidak teraturnya siklus
menstruasi
- Ny. O mempunyai riwayat pendidikan SD

PBL-PKMD Program Studi Diploma Tiga Kebidanan


STIKES Ar-Rum Salatiga Tahun 2020 7
2 Pernyataan anak yang mengatakan bahwa orang tua masih Kurangnya
menganggap tabu jika membicarakan hal-hal yang pengetahuan ramaja
berhubungan dengan kesehatan reproduksi padahal anak tentang kesehatan
menyatakan belum begitu memahami tentang kesehatan reproduksi
reproduksi.
3 - SPAL terbuka Kesehatan
- Jarak pembuangan limbah maupun jamban kurang dari lingkungan
10 meter
- Kurangnya ventilasi
- Lantai tanah

C. Prioritas Masalah
Prioritas masalah merupakan langkah selanjutnya setelah masalah ditemukan dan
ditentukan keluarga bersama dengan tenaga kesehatan yaitu bidan. Prioritas disusun
karena tidak memungkinkannya menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga Tn. S
secara bersama-sama. Oleh karena itu prioritas disusun untuk menentukan tingkat
permasalah agar penyelesaian lebih terfokus dan sesuai sasaran serta harapan.
Prioritas masalah dalam keluarga Tn. S adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan Ny. O tentang KB Suntik
No. Kriteria Perhit Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman terhadap kegagalan
penerimaan keadaan yang
berhubungan dengan efek samping
KB.
2. Kemungkinan ½x2 1 Masalah sebenarnya dapat dirubah
dirubah tapi secara bertahap (sebagian)
sesuai dengan pemahaman
keluarga dan sumber dana yang
ada.
3. Potensi dicegah 2/3 x 1 2/3 Masalah dapat dicegah dengan
penkes.
4. Penonjolan ½x1 ½ Ibu merasakan sebagian masalah
masalah dan perlu untuk segera ditangani.
Jumlah 2 5/6

2. Kurangnya pengetahuan ramaja tentang kesehatan reproduksi


No. Kriteria Perhit Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 1/3 x 1 1/3 Krisis yang ada berhubungan
dengan perubahan peran dari anak-

PBL-PKMD Program Studi Diploma Tiga Kebidanan


STIKES Ar-Rum Salatiga Tahun 2020 8
No. Kriteria Perhit Skor Pembenaran
anak menuju kedewasaan (remaja)
yang sebenarnya membutuhkan
informasi tentang kesehatan
reproduksi dan perubahan-
perubahan yang lain.
2. Kemungkinan ½x2 1 Masalah sebenarnya dapat diubah
dirubah tapi secara bertahap (sebagian)
sesuai dengan pemahaman
keluarga dan sumber dana yang
ada.
3. Potensi dicegah 2/3 x 1 2/3 Masalah dapat dicegah dengan
penkes.
4. Penonjolan 2/2 x 1 1 Masalah harus segera ditangani
masalah agar remaja tidak salah bergaul
(terlebih pada masalah reproduksi).
Jumlah 3

3. Kesehatan lingkungan
No. Kriteria Perhit Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Lingkungan yang tidak sehat
merupakan ancaman kesehatan
keluarga.
2. Kemungkinan ½x2 1 Masalah sebenarnya dapat dirumah
diubah tapi secara bertahap (sebagian)
sesuai dengan pemahaman
keluarga dan sumber dana yang
ada.
3. Potensi dicegah 2/3 x 1 2/3 Masalah dapat dicegah dengan
penkes.
4. Penonjolan 0x1 0 Keluarga sebenarnya tidak begitu
masalah memikirkan masalah tersebut.
Jumlah 2 1/5

Berdasarkan prioritas masalah dan hasil pembobotan masalah kesehatan pada keluarga
Tn. S adalah sebagai berikut:
Prioritas I : Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja.
Prioritas II : Kurangnya pengetahuan Ny. O tentang KB Suntik
Prioritas III : Kesehatan lingkungan.

PBL-PKMD Program Studi Diploma Tiga Kebidanan


STIKES Ar-Rum Salatiga Tahun 2020 9
D. Asuhan Kebidanan
1. Kurang pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja
a. Data
Pernyataan anak yang mengatakan bahwa orang tua masih menganggap tabu jika
membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi padahal
anak menyatakan belum begitu memahami tentang kesehatan reproduksi.
b. Masalah kesehatan
Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja.
c. Tujuan
1) Setelah diberikan penyuluhan, keluarga mampu memahami pentingnya
pengetahuan kesehatan reproduksi diberikan pada remaja, dan tidak lagi
menganggap membiacarakan kesehatan reproduksi merupakan hal yang
tabu.
2) Remaja mengerti tentang kesehatan reproduksi remaja dengan benar.
d. Rencana tindakan
1) Beri penyuluhan kesehatan mengenai:
Anatomi fisiologi alat reproduksi, bahaya seks bebas, PMS, dan
penyimpangan-penyimpangan seksual yang lain.
2) Anjurkan keluarga untuk lebih terbuka khususnya mengenai kesehatan
reproduksi.
e. Tindakan
1) Memberi penyuluhan mengenai: Anatomi fisiologi alat reproduksi, bahaya
seks bebas, PMS, dan penyimpangan seksual yang lain.
2) Menganjurkan keluarga untuk lebih terbuka khususnya mengenai kesehatan
reproduksi.
f. Evaluasi
1) Remaja mampu menjelaskan kembali: Anatomi fisiologi alat reproduksi,
bahaya seks bebas, PMS, dan penyimpangan-penyimpangan seksual yang
lain.
2) Keluarga bersedia untuk lebih terbuka dan komunikatif.
2. Kurangnya pengetahuan tentang KB suntik
a. Data
Ny. S menyatakan kurang memahami tentang efek samping dan cara kerja KB
suntik, karena selama ini hanya ikut-ikut tetangga. Ny. S mengatakan
mentruasinya tidak lancar dan teratur.
b. Masalah kesehatan
Kurangnya pengetahuan tentang KB suntik.

PBL-PKMD Program Studi Diploma Tiga Kebidanan


STIKES Ar-Rum Salatiga Tahun 2020 10
c. Tujuan
1) Setelah diberikan penyuluhan, Ny. O dan Tn. S mengetahui pengertian KB
suntik.
2) Ibu mengetahui cara kerja dan efek samping dari KB suntik.
d. Rencana tindakan
Beri penyuluhan kesehatan mengenai: pengertian KB suntik, cara kerja dan efek
samping.
e. Tindakan
Memberi penyuluhan mengenai: pengertian KB suntik, cara kerja dan efek
samping.
f. Evaluasi
Ibu dapat menjelaskan cara kerja dan efek samping KB suntik.
3. Kesehatan lingkungan
a. Data
1) SPAL terbuka.
2) Jarak pembuangan limbah maupun jamban kurang dari 10 meter.
3) Kurangnya ventilasi.
4) Lantai tanah.
b. Masalah kesehatan
Rumah tidak memenuhi kriteria rumah sehat.
c. Tujuan
1) Keluarga mengerti syarat SPAL yang memenuhi kriteria kesehatan.
2) Keluarga mengerti syarat jamban yang memenuhi kriteria kesehatan.
3) Keluarga mengerti syarat ventilasi yang sesuai dengan kriteria kesehatan.
4) Keluarga termotivasi untuk menciptakan rumah dan lingkuungan yang
sehat.
d. Rencana tindakan
Beri penyuluhan kesehatan mengenai:
1) SPAL, jamban yang sehat, kriteria ventilasi yang baik.
2) Bahaya yang mungkin timbul akibat lingkungan yang tidak sehat.
3) Upaya untuk menciptakan rumah dan lingkungan yang sehat.
e. Tindakan
Memberi penyuluhan kesehatan mengenai:
1) SPAL, jamban yang sehat, kriteria ventilasi yang baik.
2) Bahaya yang mungkin timbul akibat lingkungan yang tidak sehat.
3) Upaya untuk menciptakan rumah dan lingkungan yang sehat.
f. Evaluasi

PBL-PKMD Program Studi Diploma Tiga Kebidanan


STIKES Ar-Rum Salatiga Tahun 2020 11
1) Keluarga mengerti tentang SPAL, jamban yang sehat serta kriteria ventilasi
yang baik.
2) Keluarga dapat menyebutkan bahaya yang mungkin timbul akibat
lingkungan yang tidak sehat.
3) Keluarga termotivasi untuk mencipptakan rumah dan lingkungan yang sehat

PBL-PKMD Program Studi Diploma Tiga Kebidanan


STIKES Ar-Rum Salatiga Tahun 2020 12
PBL-PKMD Program Studi Diploma Tiga Kebidanan
STIKES Ar-Rum Salatiga Tahun 2020 13

Anda mungkin juga menyukai