Disusun :
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat dan segala puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan YME yang telah
memberikan hidayahnya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini guna untuk
memenuhi tugas mata kuliah Biologi Dasar Dan Biologi Perkembangan tentang
“MIKROBIOLOGI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN PADA JAMUR” .
Pada kesempatan ini tidak lupa kami berterima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah.
Yang memberikan tugas agar kami dapat memahami dan mengerti lagi atas mata kuliah ini dan
materi yang disampaikan.
Menyadari dan jauh dari sempurna makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca guna perbaikan dikemudian hari sangat kami harapkan demi tercapainya
kesempurnaan yang diharapkan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Tujuan dan Manfaat......................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
A. Pengertian......................................................................................................................................6
B. Jenis-Jenis Jamur.........................................................................................................................9
C. Penyakit Yang Di Timbulkan yang Ditimbulkan......................................................................11
D. Penatalaksanaan Mikrobiologi Jamur.........................................................................................13
E. Hubungan Mikrobiologi Jamur Terhadap Kebidanan...............................................................13
BAB III.....................................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................................15
A. Kesimpulan..................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan
maupun yang menguntungkan.Dan dalam pengelolaan mulai dari
penambilan pengiriman dan lain-lainnya juga berkaaitan dengan
mikroorganisme yang ada didalam feses atau darah tersebut maka
pembahasan dalam makalah ini merupakan hal yang saling berkaitan
karena salah cara atau metode dalam pengelolaan specimen maka akan
menimbulkan infeksi oleh specimen yang mengandung n
mikroorganisme tersebut.
C. Rumusan masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Mikrobilogi
Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme)
berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.
Mikroorganisme meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur),
lichenes, bakteri, dan virus. Keseluruhan mikroorganisme tersebut
berpengaruh penting pada pertanian.
Mikrobiologi merupakan ilmu yang masih muda.Selama 40 tahun
terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat
berarti.Kini mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam
penelaahan hampir semua gejala biologis yang utama [2].
Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme.
Mikroorganisme itu sangat kecil, biasanya bersel tunggal,secara individual
tidak Dapat dilihat dengan mata telanjang.Mikroorganisme hanya dapat
dilihat dengan bantuan mikroskop. Walaupun beberapa pengaruh mikroorganisme
telah diketahui dan juga telah dimanfaatkan selama ribuan tahun, tetapi
baru tahun yang lalu organisme – organisme mikroskopik terlihat
dan dipelajari pertama kali. Dalam konteks pembagian ilmu modern,
Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), jamur
(mikologi), dan virus (virologi).
2. Jamur
Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak
berklorofil, namun memiliki potensi bisnis cukup besar. Tumbuhan ini
umumnya bersifat sebagai saprofit atau parasit untuk memenuhi
kebutuhan pangannya. Sebagai saprofit, jamur hidup pada sisa makhluk
6
hidup yang telah mati, seperti di tumpukan sampah organik, tumbuhan,
atau kotoran hewan. Sedangkan sebagai parasit, jamur hidup menempel
pada organisme lain dan biasanya merugikan media yang ditempelinya.
7
Organisme yang disebut jamur bersifat heterotrof, dinding
sel spora mengandung kitin, tidak berplastid, tidak
berfotosintesis, tidak bersifat fagotrof, umumnya memiliki hifa
yang berdinding yang dapat berinti banyak (multinukleat), atau
berinti tunggal (mononukleat), dan memperoleh nutrien
dengan cara absorpsi (Gandjar, et al., 2006). Jamur mempunyai
dua karakter yang sangat mirip dengan tumbuhan yaitu dinding
sel yang sedikit keras dan organ reproduksi yang disebut spora.
Dinding sel jamur terdiri atas selulosa dan kitin sebagai
komponen yang dominan. Kitin adalah polimer dari gugus
amino yang lebih memiliki karakteristik seperti tubuh serangga
daripada tubuh tumbuhan.
Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah
dikenal dan lebih dari 1.000 jenis baru yang berhasil
dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya. Bahkan mungkin
masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang sampai saat ini
belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu, kegiatan
manusia dalam mengeksploitasi alam berpeluang mengancam
keberlangsungan hidup organisme tersebut. Perusakan hutan
hujan tropis yang hampir terjadi setiap hari atau perusakan
habitat jamur yang lain tidak diragukan lagi berpotensi
membawa jenis- jenis organisme berspora tersebut kepada
kepunahan, bahkan sebelum mereka sempat ditemukan dan
dipelajari oleh para ahli. Jamur atau fungi memiliki beberapa
sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat yang lembab, sedikit
asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari. Jamur
tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof.
Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi
dari organisme lain [3].
8
B. Jenis-Jenis Jamur
1. Jamur Candida Albicans
Jamur yang biasa muncul pada organ intim adalah candidiasis atau
jamur candida. Jamur ini bisa menyebabkan infeksi pada vagina.Jika
ini terjadi pada ibu yang mengalami kehamilan, bisa menyebabkan
peningkatan risiko epilepsi pada anak yang lahir, juga bisa membuat
bayi lahir prematur, demikian yang dilansir Livestrong.
Untuk mencegah jamur candida selama masa kehamilan, ibu hamil
bisa menghindari makanan tinggi karbohidrat sederhana, seperti
tepung putih, soda, jus buah, kentang, buah-buahan kering, dan gula.
[4]
a. Keputihan
Keputihan adalah semua pengeluaran cairan alat genitalia yang
bukan darah. Keputihan bukan penyakit tersendiri, tetapi merupakan
manifestasi gejala dari hamper semua penyakit kandungan. Jamur
candida albicans juga merupakan penyebab terjadinya keputihan.
Penyebab utama terjadi keputihan diantaranya :
9
Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
Memakai sembarangan sabun untuk membasuh mrs. V
Tidak menjaga pola hidup sehat
Tinggal didaerah tropis yang lembab
Lingkungan sanisitas yang kotor
Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas.
Sering mengganti pasangan dalam berhubungan
Kadar gula darah tinggi
Hormon yang tidak seimbang
Sering menggaruk mrs. V
2. Jamur candidiasis kutis ( intertriginosis )
Pada kondisi ini Kulit payudara akan terlihat merah, berkilat dan
bersisik. Puting dan areola terlihat kehilangan sebagian
pigmentasi.tapi terkadang puting terlihat normal. Dapat disebut infeksi
Candida apabila nyeri puting berlanjut, bahkan sekalipun pelekatan
bayi sudah benar. Untuk memastikannya kita dapat memperhatikan
keadaan bayi apakah ada infeksi jamur pada bayi.atau mungkin bayi
punya noda putih di bagian dalam pipi atau di lidah, atau mungkin ada
ruam di pantatnya [5].
10
shields. Apabila benda-benda tersebut tetap digunakan, maka
sebaiknya direbus selama 20 menit tiap hari dan diganti dengan yang
baru tiap minggu.
1. arenavirus
3. cytomegalovirus
7. rubella, HTLV,
11
epidermophython.Sedangkan mikosisi sistemik merupakan mikosisi yang
menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, jantung,
mukosa mulut, usus, dan vagina. Seperti panu, kurap, kurap kuku, kurap pada
badan, jock Itch, kurap di selangkangan, athlete’s foot, dan jerawat.
1. Tinea Capitis
Merupakan infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit
kepala dan rambut kepala yang disebabkan oleh jamur Mycrosporum
dan Trichohyton. Gejalanya adalah rambut yang terkena tampak
kusam, mudah patah dan tinggal rambut yang pendek pada daerah
yang botak, ditularkan lewat pemakaian sisir dan gunting rambut.
Pada infeksi yang berat dapat menyebabkan edematous dan bernanah.
2. Maduromycosis ( Madura Foot )
Terjadi massa granumatous yang biasanya meluar ke seluruh
jaringan lunak dan tulang kaki. Gejala dimulai dengan adanya lesi pada
telapak kaki bagian belakang . disebabkan oleh jamur Allescheris
Boydii, cephalosperuim falciforme, madurella mycetomi, dan madurella
grisea.
3. Tineafasosa merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang
tidak berambut dan kuku. Penyebabnya adalah Orichophyton
schoenleinii. , gejalnya berupa bintik-bintik putih pada kulit kepala
kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning kotor.
Kerak ini sangat lengket dan bila diangkat akan meninggalkan luka
basah atau bernanah.
4. Tineabarbae merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang
berjanggut dan kulit leher,rambut dan folikel rambut. Penyebabnya
adalah Orichophyton mentagrophytes, Orichophyton miolaceum,
Oicrosporum cranis.
5. Dermatophytosi merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis
mengenai kulit terutama kulit di sela-sela jari kaki. Dalam kondisi
berat dapat bernanah. Penyebabnya adalah 0richophyton sp
12
6. Tineacruris merupakan infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha
bagian atas sebelah dalam. Pada kasus yang berat dapat pula mengenai
kulit sekitarnya. Penyebabnya adalah pidermophyton floccosum atau
Orichophyton sp.
7. Tinea Versicolor (panu) merupakan mikosis superfisial dengan gejala
berupa bercak putih kekuning-kuningan disertai rasa gatal, biasanya
pada kulit dada, bahu punggung, leher dan perut bagian atas.
Penyebabnya adalah jamur malassezia furfur atau pityrosporum ovale.
8. Tinea circinata (Tineacorporis) merupakan mikosis superfisial
berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana terjadinya jaringan
granulamatous, pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal. Gejalanya
bermula berupa papula kemerahan yang melebar.
9. Etomycosis (Eryngomycosis) merupakan mikosis superfisial yang
menyerang lubang telinga dan kulit di sekitarnya yang menimbulkan
rasa gatal dan sakit, bila ada infeksi sekunder akan menjadi bernanah.
Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum dan Trichophyton sp.
13
penisilin. Sekarang banyak diproduksi berbagai antibiotik dari berbagai jenis
mikroba yang sangat berperan penting dalam mengobati berbagai penyakit.
Selain untuk antibiotik, dalambidang kesehatan mikrorganisme juga dapat
digunakan sebagai agen pembusuk di dalam saluran pencernaan alami, yang
turut membantu mencerna makanan di dalam saluran pencernaan.
Dan manfaat yang sangat nyata digunakan dalam bidang kesehatan adalah
pembuatan vaksinasi mikroorganisme,yang digunakan dalam imunisas, namun
saat ini banyak orang tua yang enggan melakukankan imunisasi karena
berbagai informasi yang beredar di masyarakat mengenai efek samping
vaksinasi yang dapat terjadi, misalnya vaksinasi MMR menyebabkan autisme,
beberapa vaksinasi menyebabkan sindroma kematian bayi mendadak (sudden
infant death syndrome), kadar thimerosal (zat pengawet) yang terdapat dalam
vaksin begitu tinggi sehingga bisa menyebabkan keracunan merkuri, dan lain
sebagainya. Informasi-informasi tersebut menyebabkan penurunan drastis
jumlah bayi-bayi yang mendapatkan imunisasi dan secara langsung
menyebabkan jumlah penderita infeksi kembali meningkat. Ternyata pendapat-
pendapat tersebut tidak berdasarkan bukti-bukti ilmiah, hanya berupa dugaan
belaka. Berbagai penelitian yang telah dilakukan tidak menemukan hubungan
secara langsung kejadian-kejadian tersebut dengan pemberian vaksinasi. Selain
itu, berbagai teknologi terus dikembangkan untuk membuat vaksin yang lebih
aman dan tidak menimbulkan efek samping.
Sementara itu bayi yang lahir melalui bedah Caesar tidak memiliki
kesempatan kontak dengan bakteri baik tadi. Yang ada malah tingginya
pertumbuhan bakteri merugikan seperti E. Coli dan Clostridium. Kondisi ini
mengakibatkan daya tahan tubuh bayi yang lahir secara bedah Caesar tidak
sebaik bayi yang dilahirkan secara normal sehingga mereka lebih berisiko
terhadap infeksi saluran pencernaan dan penyakit alergi.
1. Jamur yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan menyusui
14
2. Memberikan asupan nutrisi atau suplemen yang mengandung probiotik bagi
bayi. Probiotik dapat membantu pori-pori usus bayi menutup²karena bayi
yang lahir secara bedah Caesar memiliki pori-pori usus yang lebih besar,
sehingga bisa mencegahmasuknya bakteri merugikan. Akibatnya, ketahanan
tubuh bayi dapat ditingkatkan.
Asupan probiotik dapat mengurangi kejadian diare dan alergi pada bayi.
Maka asupan nutrisi yang mengandung probiotik sangat dianjurkan untuk
bayi yang kurang beruntung tidak dapat dilahirkan melalui persalinan
normal dan tidak mendapat ASI, yang akibatnya tidak
memilikikesempatan membentuk sistem kekebalan tubuh yang bisa
diperoleh akibat kontak denganbakteri baik dari flora ibu.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jamur
a. candida albicans
b. candidiasis kutis
16
bagi kesehantan ibu dan bayi. Karena keputihan bias
menyebabkan keguguran ( infeksi Clamidya), penyakit ayan
(Candida sp.), radang otak pada bayi ( Herpes Simplek).
Dari kesekian banyak penyakit pada masa ibu hamil
perlulah kewaspadaan dan juga penting untuk menjaga
kebersihan sera merawat diri.Agar kelak bumil dapat
melahirkan bayi dengan selamat dan juga sehat
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
https://myboyka.wordpress.com/2017/04/18/mikrobiologi/
http://www.academia.edu/7696617/KONSEP_DASAR_MIKROBIO
LOGI
http://www.academia.edu/16441862/Makalah_mikrobiologi-
Bacteri_dan_Jamur
http://www.academia.edu/21000924/Makalah_tentang_Fungi_Jamur
http://www.scribd.com/doc/46779127/Aplikasi-Mikrobiologi-Dalam-
Bidang-Kebidanan
18