Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MIKROBIOLOGI JAMUR DALAM PRAKTIK KEBIDANAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Dasar Dan Perkembangan

Dosen pengampu : Serafina Damar Sasanti., S.Kep., Ns. M.Kes.

Disusun :

1. Indah Widayanti (1218019)


2. Jeti Fani Lestari (1218020)
3. Juanita Ike Pertiwi (1218021)
4. Kholisa Nur Aini (1218022)
5. Lisa Komlasari (1218023)
6. Maelani Widayanti (1218024)
7. Mar’ahatus Sholihah (1218025
8. Mely Setiyani Putri (1218026)

AKADEMI KEBIDANAN AR-RUM SALATIGA

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat dan segala puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan YME yang telah
memberikan hidayahnya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini guna untuk
memenuhi tugas mata kuliah Biologi Dasar Dan Biologi Perkembangan tentang
“MIKROBIOLOGI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN PADA JAMUR” .

Pada kesempatan ini tidak lupa kami berterima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah.
Yang memberikan tugas agar kami dapat memahami dan mengerti lagi atas mata kuliah ini dan
materi yang disampaikan.

Menyadari dan jauh dari sempurna makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca guna perbaikan dikemudian hari sangat kami harapkan demi tercapainya
kesempurnaan yang diharapkan.

Salatiga, 21 Januari 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Tujuan dan Manfaat......................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
A. Pengertian......................................................................................................................................6
B. Jenis-Jenis Jamur.........................................................................................................................9
C. Penyakit Yang Di Timbulkan yang Ditimbulkan......................................................................11
D. Penatalaksanaan Mikrobiologi Jamur.........................................................................................13
E. Hubungan Mikrobiologi Jamur Terhadap Kebidanan...............................................................13
BAB III.....................................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................................15
A. Kesimpulan..................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikrobiologi berasal dari kata yunani, micros merupakan kecil atau


renik, bio merupakan hidu atau kehidupan, sedangkan logis adalah ilmu
atau pikiran. Jasad-jasad enik yang demikian kecilnya itu tidak dapat
dilihat dengan mata sendiri. Kita baru dapat melihatnya dengan
menggunakan alat utuk memperbesar benda yang kita lihat. Alat tersebut
dikenal dengan sebutan mikroskop. [1]

Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran


sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003).hal ini dipelajari dalam mikrobiologi.
Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk
melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat dapat mengalami
pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.
Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena
mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri
yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan
menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena
ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-
enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak
diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim
tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan
diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.

Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah


ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative
cepat (Darkuni, 2001). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap

4
mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan
maupun yang menguntungkan.Dan dalam pengelolaan mulai dari
penambilan pengiriman dan lain-lainnya juga berkaaitan dengan
mikroorganisme yang ada didalam feses atau darah tersebut maka
pembahasan dalam makalah ini merupakan hal yang saling berkaitan
karena salah cara atau metode dalam pengelolaan specimen maka akan
menimbulkan infeksi oleh specimen yang mengandung n
mikroorganisme tersebut.

Sel bakteri dan mikroorganisme lainnya diamati dengan bantuan


mikroskop.Terutama sel bakteri selain selnya sangat kecil, juga transparan
dan tidak berwarna.Setelah metode pewarnaan diketahui dan
dikembangkan.Pengamatan bakteri menjadi lebih muda.Bahkan hasil
pewarnaan itu dapat digunakan untuk pewarnaan lebih lanjut dan
mendalam.Diantaranya digunakan dalam penentuan jenis atau identifikasi.

C. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan mikrobiologi jamur ?


2. Apa saja jenis-jenis mikrobiologi jamur ?
3. Apa saja penyakit yang ditimbulkan oleh mikrobiologi jamur ?
4. Bagaimana penatalaksanaan mikrobiologi jamur ?
5. Bagaimana hubungan mikrobiologi jamur dengan ilmu kebidanan ?

B. Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui apa itu mikrobiologi jamur .
2. Mengetahui apa saja jenis-jenis mikrobiologi jamur .
3. Mengetahui pennyakit apa saja yang ditimbulkan oleh mikrobiologi
jamur .
4. Mengatahui bagaimana penatalaksanaan mikrobiologi jamur .
5. Mengetahui hubungan mikrobiologi jamur dengan ilmu kebidanan .

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
1. Mikrobilogi
Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme)
berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.
Mikroorganisme meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur),
lichenes, bakteri, dan virus. Keseluruhan mikroorganisme tersebut
berpengaruh penting pada pertanian.
Mikrobiologi merupakan ilmu yang masih muda.Selama 40 tahun
terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat
berarti.Kini mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam
penelaahan hampir semua gejala biologis yang utama [2].
Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme.
Mikroorganisme itu sangat kecil, biasanya bersel tunggal,secara individual
tidak Dapat dilihat dengan mata telanjang.Mikroorganisme hanya dapat
dilihat dengan bantuan mikroskop. Walaupun beberapa pengaruh mikroorganisme
telah diketahui dan juga telah dimanfaatkan selama ribuan tahun, tetapi
baru tahun yang lalu organisme – organisme mikroskopik terlihat
dan dipelajari pertama kali. Dalam konteks pembagian ilmu modern,
Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), jamur
(mikologi), dan virus (virologi).

2. Jamur
Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak
berklorofil, namun memiliki potensi bisnis cukup besar. Tumbuhan ini
umumnya bersifat sebagai saprofit atau parasit untuk memenuhi
kebutuhan pangannya. Sebagai saprofit, jamur hidup pada sisa makhluk

6
hidup yang telah mati, seperti di tumpukan sampah organik, tumbuhan,
atau kotoran hewan. Sedangkan sebagai parasit, jamur hidup menempel
pada organisme lain dan biasanya merugikan media yang ditempelinya.

Jamur adalah eukariota yang mencerna makanan secara eksternal


dan menyerap nutrisi secara langsung melalui dinding sel-nya. Jamur
adalah heterotrof dan, menyerupai hewan, yaitu memperoleh karbon
dan energi dari organisme lain. Beberapa jamur mendapatkan nutrisi
mereka dari host hidup (tanaman atau hewan) dan disebut biotrophs;
yang lain mendapatkan nutrisi dari tanaman mati atau hewan dan
disebut saprotrophs (saprophytes, saprob). Beberapa jamur menginfeksi
host hidup, tetapi membunuh sel inang untuk mendapatkan nutrisi
mereka; ini disebut necrotrophs (Carris et al., 2012).

Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Fungi adalah nama


regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof
yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul
nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk.
Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang,
khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah
penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan
dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran
keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat
metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri
secara seksual dan aseksual.
 penyebaran dan terjadinya mikrobiota manusia pada : kulit,
hidung dan nasofaring, mulut, orofaring, perut, usus besar,
dan saluran kemih.
a. Ciri-Ciri Jamur

7
Organisme yang disebut jamur bersifat heterotrof, dinding
sel spora mengandung kitin, tidak berplastid, tidak
berfotosintesis, tidak bersifat fagotrof, umumnya memiliki hifa
yang berdinding yang dapat berinti banyak (multinukleat), atau
berinti tunggal (mononukleat), dan memperoleh nutrien
dengan cara absorpsi (Gandjar, et al., 2006). Jamur mempunyai
dua karakter yang sangat mirip dengan tumbuhan yaitu dinding
sel yang sedikit keras dan organ reproduksi yang disebut spora.
Dinding sel jamur terdiri atas selulosa dan kitin sebagai
komponen yang dominan. Kitin adalah polimer dari gugus
amino yang lebih memiliki karakteristik seperti tubuh serangga
daripada tubuh tumbuhan.
Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah
dikenal dan lebih dari 1.000 jenis baru yang berhasil
dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya. Bahkan mungkin
masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang sampai saat ini
belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu, kegiatan
manusia dalam mengeksploitasi alam berpeluang mengancam
keberlangsungan hidup organisme tersebut. Perusakan hutan
hujan tropis yang hampir terjadi setiap hari atau perusakan
habitat jamur yang lain tidak diragukan lagi berpotensi
membawa jenis- jenis organisme berspora tersebut kepada
kepunahan, bahkan sebelum mereka sempat ditemukan dan
dipelajari oleh para ahli. Jamur atau fungi memiliki beberapa
sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat yang lembab, sedikit
asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari. Jamur
tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof.
Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi
dari organisme lain [3].

8
B. Jenis-Jenis Jamur
1. Jamur Candida Albicans
Jamur yang biasa muncul pada organ intim adalah candidiasis atau
jamur candida. Jamur ini bisa menyebabkan infeksi pada vagina.Jika
ini terjadi pada ibu yang mengalami kehamilan, bisa menyebabkan
peningkatan risiko epilepsi pada anak yang lahir, juga bisa membuat
bayi lahir prematur, demikian yang dilansir Livestrong.
Untuk mencegah jamur candida selama masa kehamilan, ibu hamil
bisa menghindari makanan tinggi karbohidrat sederhana, seperti
tepung putih, soda, jus buah, kentang, buah-buahan kering, dan gula.
[4]

a. Keputihan
Keputihan adalah semua pengeluaran cairan alat genitalia yang
bukan darah. Keputihan bukan penyakit tersendiri, tetapi merupakan
manifestasi gejala dari hamper semua penyakit kandungan. Jamur
candida albicans juga merupakan penyebab terjadinya keputihan.
Penyebab utama terjadi keputihan diantaranya :

 Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintesis


 Sering menggunakan WC umum yang kotor
 Tidak memakai panty liner
 Membilas Mrs. V dari arah yang salah. Yaitu dari arah
belakang ke arah depan Mrs. V
 Sering bertukar celana dalam atau handuk dengan orang lain
 Stress
 Kurang menjaga kebersihan mrs. V
 Kelelahan yang amat sangat

9
 Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
 Memakai sembarangan sabun untuk membasuh mrs. V
 Tidak menjaga pola hidup sehat
 Tinggal didaerah tropis yang lembab
 Lingkungan sanisitas yang kotor
 Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas.
 Sering mengganti pasangan dalam berhubungan
 Kadar gula darah tinggi
 Hormon yang tidak seimbang
 Sering menggaruk mrs. V
2. Jamur candidiasis kutis ( intertriginosis )

Namun infeksi jamur Candida, atau infeksi jamur, juga rentan


terjadi pada area kulit atau membran mukosa yang membuat kulit
nyeri dan gatal.Infeksi Candida biasanya dikarenakan pemakaian
antibiotika untuk mengobati mastitis, atau infeksi lainnya.Pada ibu
yang sedang menyusui biasanya merasa seperti terbakar atau panas
dan menusuk-nusuk yang berlangsung setelah menyusui, atau rasanya
seperti ditusuk jarum ke payudara.

Pada kondisi ini Kulit payudara akan terlihat merah, berkilat dan
bersisik. Puting dan areola terlihat kehilangan sebagian
pigmentasi.tapi terkadang puting terlihat normal. Dapat disebut infeksi
Candida apabila nyeri puting berlanjut, bahkan sekalipun pelekatan
bayi sudah benar. Untuk memastikannya kita dapat memperhatikan
keadaan bayi apakah ada infeksi jamur pada bayi.atau mungkin bayi
punya noda putih di bagian dalam pipi atau di lidah, atau mungkin ada
ruam di pantatnya [5].

Gentian violet atau nystatin dapat digunakan sebagai obat jamur


tersebut, baik pada ibu atau pada bayi. Sebaiknya ibu berhenti
memakaikan empeng dan menghentikan penggunaan dot, dan nipple

10
shields. Apabila benda-benda tersebut tetap digunakan, maka
sebaiknya direbus selama 20 menit tiap hari dan diganti dengan yang
baru tiap minggu.

Pengobatan candida payudara dapat diatasi dengan mengoleskan


gentian violet :

 Ke mulut bayi: 0.25% gunakan tiap hari atau selang-seling


selama 5 hari atau sampai 3 hari setelah kelainan kulit sembuh.
 Ke puting ibu: 0.5 % gunakan tiap hari selama 5 hari.

Jenis-jenis jamur lainnya yang ada di sekitar lingkungan kita, yaitu :

1. arenavirus

2. colorado tick fever

3. cytomegalovirus

4. fifth disease (B19 parvovirus)


5. genital herpes simplex

6. hepatitis B, influenza, dan orbivirus

7. rubella, HTLV,

8. HIV, polyomavirus, dan varicella zoster.

C. Penyakit Yang Di Timbulkan yang Ditimbulkan


Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada
manusia. Penyakit yang disebabkan oleh jamur pada manusia disebut mikosis,
yaitu mikosis superfisial merupakan mikosis sistemik. Mikosis superfisial
merupakan mikosisi yang menyerang kulit, kuku, rambut terutama
disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu trichophyton, mikrosporum, edan

11
epidermophython.Sedangkan mikosisi sistemik merupakan mikosisi yang
menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, jantung,
mukosa mulut, usus, dan vagina. Seperti panu, kurap, kurap kuku, kurap pada
badan, jock Itch, kurap di selangkangan, athlete’s foot, dan jerawat.

1. Tinea Capitis
Merupakan infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit
kepala dan rambut kepala yang disebabkan oleh jamur Mycrosporum
dan Trichohyton. Gejalanya adalah rambut yang terkena tampak
kusam, mudah patah dan tinggal rambut yang pendek pada daerah
yang botak, ditularkan lewat pemakaian sisir dan gunting rambut.
Pada infeksi yang berat dapat menyebabkan edematous dan bernanah.
2. Maduromycosis ( Madura Foot )
Terjadi massa granumatous yang biasanya meluar ke seluruh
jaringan lunak dan tulang kaki. Gejala dimulai dengan adanya lesi pada
telapak kaki bagian belakang . disebabkan oleh jamur Allescheris
Boydii, cephalosperuim falciforme, madurella mycetomi, dan madurella
grisea.
3. Tineafasosa merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang
tidak berambut dan kuku. Penyebabnya adalah Orichophyton
schoenleinii. , gejalnya berupa bintik-bintik putih pada kulit kepala
kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning kotor.
Kerak ini sangat lengket dan bila diangkat akan meninggalkan luka
basah atau bernanah.
4. Tineabarbae merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang
berjanggut dan kulit leher,rambut dan folikel rambut. Penyebabnya
adalah Orichophyton mentagrophytes, Orichophyton miolaceum,
Oicrosporum cranis.
5. Dermatophytosi merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis
mengenai kulit terutama kulit di sela-sela jari kaki. Dalam kondisi
berat dapat bernanah. Penyebabnya adalah 0richophyton sp

12
6. Tineacruris merupakan infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha
bagian atas sebelah dalam. Pada kasus yang berat dapat pula mengenai
kulit sekitarnya. Penyebabnya adalah pidermophyton floccosum atau
Orichophyton sp.
7. Tinea Versicolor (panu) merupakan mikosis superfisial dengan gejala
berupa bercak putih kekuning-kuningan disertai rasa gatal, biasanya
pada kulit dada, bahu punggung, leher dan perut bagian atas.
Penyebabnya adalah jamur malassezia furfur atau pityrosporum ovale.
8. Tinea circinata (Tineacorporis) merupakan mikosis superfisial
berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana terjadinya jaringan
granulamatous, pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal. Gejalanya
bermula berupa papula kemerahan yang melebar.
9. Etomycosis (Eryngomycosis) merupakan mikosis superfisial yang
menyerang lubang telinga dan kulit di sekitarnya yang menimbulkan
rasa gatal dan sakit, bila ada infeksi sekunder akan menjadi bernanah.
Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum dan Trichophyton sp.

D. Penatalaksanaan Mikrobiologi Jamur


Untuk kasus ringan menggunakan obat non resep (krim, salep kulit/bedak
anti jamur). Namun, pasien harus menggunakan krim anti jamur yang diresepkan
oleh jamur. Anda harus melanjutkan perawatan dengan pbat ini dalam waktu 7
hari setelah daerah yang terinfeksi sembuh.
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi jenis obat seperti griseofulvin
atau terbinafine, dapat menyebabkan perubahan fungsi hati dan Dokter akan
meminta anda untuk melakukan tes laboratorium untuk memastikan bahwa hati
anda bekerja secara normal.

E. Hubungan Mikrobiologi Jamur Terhadap Kebidanan


Salah satu manfaat mikroorganisme dalam bidang kesehatan adalah dalam
menghasilkan antibiotika. Bahan antibiotik dibuat dengan bantuan fungi,
aktinomiset, dan bakteri lain. Antibiotik ini merupakan obat yang paling
manjur untuk memerangi infeksi olehbakteri. Beberapa mikroba menghasilkan
metabolit sekunder, yang sangat bermanfaat sebagaiobat untuk mengendalikan
berbagai penyakit infeksi. Sejak dulu dikenal jamur Penicillium yang pertama
kali ditemukan oleh Alexander fleming (1928), dapat menghasilkan antibiotika

13
penisilin. Sekarang banyak diproduksi berbagai antibiotik dari berbagai jenis
mikroba yang sangat berperan penting dalam mengobati berbagai penyakit.
Selain untuk antibiotik, dalambidang kesehatan mikrorganisme juga dapat
digunakan sebagai agen pembusuk di dalam saluran pencernaan alami, yang
turut membantu mencerna makanan di dalam saluran pencernaan.
Dan manfaat yang sangat nyata digunakan dalam bidang kesehatan adalah
pembuatan vaksinasi mikroorganisme,yang digunakan dalam imunisas, namun
saat ini banyak orang tua yang enggan melakukankan imunisasi karena
berbagai informasi yang beredar di masyarakat mengenai efek samping
vaksinasi yang dapat terjadi, misalnya vaksinasi MMR menyebabkan autisme,
beberapa vaksinasi menyebabkan sindroma kematian bayi mendadak (sudden
infant death syndrome), kadar thimerosal (zat pengawet) yang terdapat dalam
vaksin begitu tinggi sehingga bisa menyebabkan keracunan merkuri, dan lain
sebagainya. Informasi-informasi tersebut menyebabkan penurunan drastis
jumlah bayi-bayi yang mendapatkan imunisasi dan secara langsung
menyebabkan jumlah penderita infeksi kembali meningkat. Ternyata pendapat-
pendapat tersebut tidak berdasarkan bukti-bukti ilmiah, hanya berupa dugaan
belaka. Berbagai penelitian yang telah dilakukan tidak menemukan hubungan
secara langsung kejadian-kejadian tersebut dengan pemberian vaksinasi. Selain
itu, berbagai teknologi terus dikembangkan untuk membuat vaksin yang lebih
aman dan tidak menimbulkan efek samping.
Sementara itu bayi yang lahir melalui bedah Caesar tidak memiliki
kesempatan kontak dengan bakteri baik tadi. Yang ada malah tingginya
pertumbuhan bakteri merugikan seperti E. Coli dan Clostridium. Kondisi ini
mengakibatkan daya tahan tubuh bayi yang lahir secara bedah Caesar tidak
sebaik bayi yang dilahirkan secara normal sehingga mereka lebih berisiko
terhadap infeksi saluran pencernaan dan penyakit alergi.
1. Jamur yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan menyusui

Ibu hamil sangat peka terhadap terjadinya infeksi dari berbagai


mikroorganisme. Secara fisiologik sistem imun pada ibu hamil menurun,
kemungkinan sebagai akibat dari toleransi sistem imun ibu terhadap bayi
yang merupakan jaringan semi-alogenik, meskipun tidak memberikan
pengaruh secara klinik.

Infeksi bisa disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan parasit,


sedangkan penularan dapat tejadi intrauterin, pada waktu persalinan atau
pasca lahir. Transmisi bisa secara transplasenta ataupun melalui aliran
darah atau cairan amnion [3].

14
2. Memberikan asupan nutrisi atau suplemen yang mengandung probiotik bagi
bayi. Probiotik dapat membantu pori-pori usus bayi menutup²karena bayi
yang lahir secara bedah Caesar memiliki pori-pori usus yang lebih besar,
sehingga bisa mencegahmasuknya bakteri merugikan. Akibatnya, ketahanan
tubuh bayi dapat ditingkatkan.

Asupan probiotik dapat mengurangi kejadian diare dan alergi pada bayi.
Maka asupan nutrisi yang mengandung probiotik sangat dianjurkan untuk
bayi yang kurang beruntung tidak dapat dilahirkan melalui persalinan
normal dan tidak mendapat ASI, yang akibatnya tidak
memilikikesempatan membentuk sistem kekebalan tubuh yang bisa
diperoleh akibat kontak denganbakteri baik dari flora ibu.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Mikrobiologi secara bahasa berasal dari bahasa yunani, micro


yang berarti ukuran yang sangat kecil dan bio adalah makhluk
hidup, sedangkan logis merupakan ilmu.Menurut istilah
mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme.Objek kajiannya biasanya adalah
semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea.
Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya ia tidak
sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.

Mikroorganisme yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan


menyusui diantaranya :

1. Jamur
a. candida albicans
b. candidiasis kutis

Hubungan mikrobiologi jamur dengan ilmu kebidanan sendiri


sangat erat, seperti penyakit yang di timbulkan dari jamur. Ada
beberapa penyakit dan penyebab yang mempengaruhi
kesehatan. Seperti :
 Penyakit keputihan dapat disebakan karena virus, bakteri
maupun jamur. Dan keputihan juga dapat berakibat fatal

16
bagi kesehantan ibu dan bayi. Karena keputihan bias
menyebabkan keguguran ( infeksi Clamidya), penyakit ayan
(Candida sp.), radang otak pada bayi ( Herpes Simplek).
Dari kesekian banyak penyakit pada masa ibu hamil
perlulah kewaspadaan dan juga penting untuk menjaga
kebersihan sera merawat diri.Agar kelak bumil dapat
melahirkan bayi dengan selamat dan juga sehat

B. Saran

Kami menyadari bahwa dapat penulisan makalah ini masih banyak


kesalahan baik dalam penulisan maupun penyampaian materi. Untuk itu, kami
memerlukan pesan dan saran yang dapat membangun keterlampilan kami
selanjutnya agar dalam pembuatan makalah dapat diperbaiki lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://myboyka.wordpress.com/2017/04/18/mikrobiologi/
http://www.academia.edu/7696617/KONSEP_DASAR_MIKROBIO
LOGI
http://www.academia.edu/16441862/Makalah_mikrobiologi-
Bacteri_dan_Jamur
http://www.academia.edu/21000924/Makalah_tentang_Fungi_Jamur
http://www.scribd.com/doc/46779127/Aplikasi-Mikrobiologi-Dalam-
Bidang-Kebidanan

18

Anda mungkin juga menyukai