Anda di halaman 1dari 22

TUGAS KELOMPOK III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA IV
MATA KULIAH : KEPERAWATAN KELUARGA

Oleh :
Kelompok III
Tingkat IIA Keperawatan

1. Anggi Ramadhani
2. Arianti Dian Sari
3. Fika Rohayati
4. Gracia Meinka Payara
5. Karolina Elisabeth Sanoy

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
PRODI D-III KEPERAWATAN MANOKWARI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA ANAK SEKOLAH DENGAN
KARIES GIGI

I. PENGKAJIAN

Pengkajian Tahap 1

A. Data umum identitas kepala keluarga

1. Nama kepala Keluarga (KK) : Tn B

2. Usia : 32 tahun

3. Agama : Islam

4. Pendidikan : SMA

5. Pekerjaan : Karyawan Swasta

6. Alamat : Cipinang Kebembem IX RT 009 RW 007

Kelurahan Pisangan Timur Kecamatan

Pulo Gadung Jakarta Timur

7. Komposisi Keluarga

No Nama L/P Hub. Dg Umur pendidik Agama Pekerjaan


KK

1. Tn B L Kepala 32 th SMA Islam Karyawan


keluarga swasta

2. Ny. S P Istri 28 th SMP Islam Buruh


(penjaga
toko)

3. An. R L Anak 6 th SD Islam Pelajar

4. Ny. Sa P Ibu 64 th SD Islam Wiraswasta

Genogram
Keterangan gambar :

: laki-laki

: perempuan

: menikah

: tinggal serumah

X : meninggal

: klien
b. Tipe keluarga : Keluarga Tn.B termasuk dalam keluarga dengan type extended family
atau keluarga besar yang terdiri dari ayah, ibu, anak , dan orang tua dari ayah .
c. Tahap perkembangan keluarga
(1) Tahap perkembangan keluarga saat ini : berada pada tahap 4
(2) Tugas perkembangan yang belum terpenuhi : Memenuhi kebutuhan dan biaya
kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan
kesehatan anggota keluarga.
d. Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia
e. Status sosial ekonomi keluarga, penghasilan keluarga:
Kepala keluarga : Rp. 1.800.000
Istri : Rp. 900.000
Lainnya :-
Jumlah : Rp 2.700.000
f. Aktivitas rekreasi keluarga : Tn B dan keluarga biasanya mengadakan rekreasi
setahun sekali yaitu mudik ke kampung halaman yang ada di Wonosobo. untuk
bertemu sanak saudara. Setiap bulan keluarga Tn.S menyempatkan waktu untuk
bersilaturahmi ke Bekasi, untuk menemui orangtua Ny. S. Pada waktu senggang saat
malam hari atau weekend Tn B dan keluarga menghabiskan waktu dengan menonton
TV.
g. Riwayat kesehatan anggota keluarga yang sakit : An. R sebelumnya pernah menderita
sakit gigi, demam, flu , diare, campak dll.
h. Riwayat kesehatan keluarga : keluarga Tn. B tidak mempunyai riwayat penyakit
keturunan baik dari Tn. B maupun Ny. S.

i. Lingkungan
(1) Karakteristik rumah
(a) Tempat tinggal keluarga :
□ Rumah sendiri □ Kontrak
□ Numpang □ Laninnya
(b) Jenis rumah
□ Permanen Semi permanen
□ Papan □ Lainnya ......................
(c) Kondisi rumah : Kondisi dalam rumah terlihat padat. Lantai menggunakan
keramik.
(d) Dapur : kondisi dapur dalam kondisi baik dan berada di dalam rumah .
(e) Kamar mandi : Kamar mandi di bersihkan setiap seminggu sekali, saat
pengkajian didapatkan lantai rumah licin dan tidak ada pegangan. Keluarga
Tn. B menggunakan WC sendiri dan jenis jambannya yaitu leher angsa (WC
jongkok ), jarak antara sumber air dengan tempat penampungan tinja atau
septitank<10 m dan disedot atau oleh petugas sedot WC jika wc mampet.
Keadaan jamban tampak cukup bersih. Pembuangan air limbah ke kali melalui
pipa. Ny. S mengatakan keadaan pipa-pipa dalam kondisi baik untuk aliran
airnya.
(f) Mengkaji pengaturan dan kebersihan umum rumah : rumah tampak bersih
namun nampak rapi walaupun didalam ruangan nampak padat.
(g) keluarga terhadap kondisi rumah : keluarga selalu membersihkan lingkungan
sekitar seterta segera memperbaiki apabila ada kerusakan pada rumah .
(h) Denah Rumah

5m

Dapur Kamar Mandi

Ruang Tidur 1 Ruang

Tidur 2

10 m

Ruang Tamu

Teras rumah

(2) Karakteristik tetangga dan komunitas : Lingkungan rumah sebagian besar adalah
penduduk asli dan pendatang. Ny. S sering ke luar rumah untuk membeli sayuran
di tukang sayur keliling atau warung sebelum berangkat bekerja. Selain
mendekatkan kepada Allah SWT. , Ny. Sa rajin mengkuti pengajian yang ada di
lingkungan RT dan RW karena menurut Ny. Sa dengan cara tersebut dirinya dapat
mengenal tetangga dengan baik. Menurut Ny. Sa jika hubungan dengan
tetangganya baik maka jika mendapatkan masalah atau musibah, tetangganya tidak
segan menolong mereka. Menurut Ny. S, mereka sudah lama tinggal di daerah
cipinang sehingga sudah saling mengenal dan akrab dengan tetangga. Di depan
rumah Tn B tampak kali mengalir lancar dan tidak banjir . Di sekitar tempat
tinggal Ny. S banyak terdapat warung yang menjual kebutuhan sehari-hari. Sarana
kesehatan dekat rumah Tn B adalah posyandu dan puskesmas. Ny. S rajin
membawa An. R menimbang berat badan ke posyandu.
(3) Mobilitas geografis keluarga: Keluarga Tn B sudah hampir 8 tahun tinggal di
daerah ini. Keluarga Tn. B masih mengontrak dirumah yang saat ini ditempati.
(4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut Ny. Sa, Tn B
dan Ny S sering bergaul dengan tetangga sekitar. Ny Sa rajin mengikuti pengajian
RT. Jika ada tetangga yang mendapat musibah atau tetangga yang sedang hajatan
mereka akan menyempatkan diri untuk menghadiri acara tersebut.
(5) Sistem pendukung keluarga (jaminan kesehatan): Tn B memiliki jaminan
kesehatan untuk dirinya dan keluarganya sebagai jaminan pemeliharaan kesehatan
dari tempatnya bekerja. Sehingga dirinya dan keluarganya tidak merasa khawatir
jika ada anggota keluarga yang sakit.
j. Struktur keluarga
(1) Pola komunikasi keluarga: Tn. B sering berkomunikasi dengan anaknya walupun
pun Tn. B sibuk dengan pekerjaannya tetapi masih dapat berkomunikasi dengan
anaknya dengan cara bercanda, tertawa, dan menasehati anaknya untuk menjadi
anak yang hebat walaupun anaknya masih kecil dan Ny. S mengatakan yang
lebih sering bercanda, tertawa dan menasehati jika anaknya nakal dengan dibantu
oleh Ny. Sa yang menjaga anaknya disaat Ny S bekerja. Ny S mengatur semua
urusan yang ada di rumah sebelum berangkat bekerja dan Ny. S mengatakan
anaknya selalu bercerita tentang kegiatannya sehari hari baik di sekolah dan pada
saat berman. Tn. B dan Ny. S hanya berkomunikasi pagi hari dan malam hari.
Pada pagi hari setelah sarapan bersama-sama Tn. B selalu mengatakan ”ayah
kerja dulu ya nak, raihan sama nenek jangan nakal ya nak dan titip raihan ya bu,
ayah berangkat ya bun”. Sedangkan pada malam hari Tn. B dan Ny. S selalu
membicarakan tentang perkembangan usia anak mereka, uang belanja, dan
menceritakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan bersama anak.
(2) Struktur kekuatan keluarga : Menurut Ny S, Ny. S lebih dekat dengan anaknya
karena memiliki waktu lebih banyak untuk dekat dengan anaknya. Ny. S
mengatur semua kebutuhan keluarga dan mengelola keuangan. Ny S mengatakan
yang mengambil keputusan dalam keluarga yaitu Tn.B mengenai uang belanja,
uang kebutuhan rumah tangga selama 1 bulan tetapi kadang-kadang Ny. S juga
mengambil keputusan mengenai mengikuti arisan uang sebulan bersama
temannya, membeli keperluaan Ny. S seperti baju peribadi, perlengkapan
kosmetik, dll. Ketika malam hari Ny S mengajarkan anak R untuk mengerjakan
tugas sekolah dan menyiapkan makan malam dan tidak lupa pula Ny S
menganjurkan An. R untuk menyikat gigi sebelum tidur, tetapi An. R selalu
malas dan tidak mau menggosok giginya.
(3) Struktur peran (formal dan informal): Tn. B berperan sebagai kepala keluarga,
tugas Tn. B mencari nafkah untuk keluarga. Ny S berperan sebagai pengatur
kebutuhan keluarga, mendidik, merawat dan melindungi anak dan anak mereka
tugasnya bermain, bercanda dan membantu anak bersosialisasi dengan tetangga
dan teman sebayanya.
(4) Nilai atau norma keluarga: Nilai dan norma budaya yang dianut oleh keluarga
Tn. B adalah nilai-nilai agama Islam dan budaya Jawa betawi. Menurut Ny. Sa
jika sudah masuk waktu sholat, ia menganjurkan An. R untuk shalat. Disaat Tn B
dan Ny S berada di rumah mereka melakukan solat berjamaah khususnya pada
waktu magrib. Menurut Ny S budaya betawi pun tidak jauh berbeda dengan
budaya jawa hanya pada selera makanan saja budaya jawa identik dengan rasa
manisnya dan budaya betawi lebih identik dengan rasa asin dan pedas. Kedua
budaya tersebut dapat dijalankan secara bersamaan dan berdampak baik untuk
An. R. An. R selalu memanggil bapaknya dengan sebutan ayah dan memanggil
ibunya dengan sebutan bunda serta memanggil neneknya dengan sebutan mbah.
k. Fungsi Keluarga
(a) Fungsi afektif : Keluarga Tn. B dan Ny. S saling berkomunikasi dengan baik,
saling menyayangi dan menghargai satu sama lain. Tn. B dan Ny S selalu
memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya. Walaupun Tn. B
dan Ny S bekerja, namun mereka masih meluangkan waktu untuk bermain, dan
bercanda bersama An. R. Bila ada salah satu anggota keluarga yang sakit maka
Ny S tidak pernah mendiamkan anaknya yang sakit. Ny. S akan segera merawat
dan atau memberikan obat berdasarkan pengalaman yang lalu. Menurut Ny S jika
ada masalah, An. R sudah terbiasa berbicara/ curhat dengan ibunya. Sehingga
walaupun bekerja, Ny S. tetap bisa dekat dengan anaknya.
(b) Fungsi sosialisasi: Ny S mengatakan bahwa sosialisasi antara dirinya dan
lingkungan dirasakan sangat kurang, menurutnya dirinya tidak memiliki cukup
waktu untuk ngobrol-ngobrol atau berinteraksi dengan tetangga sekitar rumahnya
dikarenakan bekerja. Tn.B jarang kumpul-kumpul dengan tetangga karena tidak
memiliki cukup waktu dikarenakan setiap harinya pun bekerja. Namun Tn. B bila
ada kegiatan kerja bakti, maka Tn. B selalu mengkuti kerja bakti sampai selesai.
Setiap perayaan lomba 17 agustusan, An. R selalu ikut dalam perlombaan walau
jarang memenangkan lomba. Sesekali An. R bergaul dengan temannya, namun
jika pulang sekolah, An. R langsung pulang dan istirahat di rumah. Ny. S tidak
melarang anaknya untuk bergaul dengan teman-teman sekolah atau tetangga.
Ketika perawat melakukan pengkajian tampak An. R pulang, sehabis bermain
dengan temannya.
(c) Fungsi perawatan keluarga: Ny. S mengatakan setiap hari melaksanakan
rutinitasnya sehari-hari yaitu bekerja dan mengurus rumah tangga. Ny S
mengatakan sebelum berangkat bekerja, dia selalu berbelanja di warung terdekat
atau abang sayuran lewat untuk bahan masakan. Kemudian ia masak untuk makan
pagi dan siang. Sedangkan untuk makan malam, ia baru memasaknya setelah
pulang berkerja. Ny S mengakui bahwa An. R sangat menyukai coklat dan
permen. Namun An. R sangat malas menggosok gigi, An.R juga pernah
mengalami sakit gigi. Walaupun berulang kali di ingatkan untuk menggosok gigi
setiap habis makan dan sebelum tidur, namun tetap saja An. R tidak mau
melakukannya. Di tambah dengan An. R sangat takut untuk memeriksakan
giginya ke dokter. Ny. S mengatakan sudah lelah membujuk anaknya tersebut
untuk merawat giginya. Alhasil, An. R memiliki masalah karies gigi yang belum
terselesaikan. Sudah pernah di bujuk oleh semua keluarga besar pun tetap tidak
berhasil. An R hanya mau menggosok giginya saat mandi pada pagi hari. Selain
itu Tn. B juga memiliki masalah maag pada dirinya. Ny S mengatakan bahwa Tn.
B sangat menyukai makan makanan pedas. Padahal seringkali di ingatkan untuk
menguranginya karena dapat menimbulkan kekambuhan maagnya. Namun Tn. B
mengatakan semua akan baik baik saja. Ketika Tn B ditanya mengenai penyakit
maag nya Tn B mengatakan 3 hari belakangan ini merasa nyeri pada ulu hatinya,
kadang mual dan muntah sehingga menyebabkan malas makan dan tidak nafsu
makan.Tn. B mengatakan 3 hari belakangan ini sangat sibuk sampai makan tidak
teratur bahkan lupa makan siang. Sakitnya terasa parah kalau makan makanan
yang pedas. Ketika ditanya penyebab tanda gejala dan cara perawatan Tn B
mengatakan tidak begitu tahu dan paham.
(d) Fungsi reproduksi keluarga (Ibu hamil, Jumlah Anak, KB, Gangguan pada
sistem reproduksi: Jumlah anak dalam keluarga Tn. B yaitu 1 Anak . Selain itu
untuk menekan jumlah anak ibu menggunakan Kb suntik. Dalam keluarga tidak
ada yang mempunyai gangguan pada system reproduksi .
(e) Fungsi ekonomi (Pencari nafkah, penghasilan/ bulan): untuk membayar uang
kontrakan dan cicilan motor karena gaji belum turun dan saat raihan berumur 3
tahun masuk Rumah sakit karena diare. Solusi pembayaran dilakukan setelah gaji
turun. Dikeluarga Tn B tidak ada dana yang dialokasikan khusus untuk kesehatan
karena mereka berfikir sudah ada jamkesmas. Keluarga Tn B menyimpan uang
sekitar 100-200 ribu perbulan di rumah. Yang mengelola keuangan dalam keluarga
adalah Ny S.
l. Stres dan koping keluarga
(a) Stresor jangka pendek dan panjang : Ny. S mengatakan bingung dan tidak tahu
lagi bagaimana membujuk anaknya untuk mengobati giginya dan membiasakan
menggosok gigi sebelum tidur serta mengurangi makan makanan yang manis.
Selain itu Ny S juga bingung mengenai menu yang perlu disiapkan setiap kali ia
memasak dikarena Ny. Sa memiliki penyakit hipertensi yang tidak boleh
mengkonsumsi makanan dengan rasa asin yang berlebih. Sedangkan Ny S sangat
menyukai makanan dengan cita rasa asin. Selain itu, Tn B yang memiliki maag
juga suka makan makanan pedas yang sering membuat maagnya kambuh. Ny S
bingung bagaimana mengatasi masalah tersebut.
(b) Kemampuan keluarga berespons terhadap situasi/stressor : Masalah-masalah yang
ada dalam keluarga akan diselesaikan secara musyawarah, keputusan selalu
diambil secara bersamaan. Ny S mengatakan ia selalu bersyukur pada Allah
SWT, karena telah mendapatkan nikmat yang banyak dari Nya sehingga dengan
kekuatan itu dirinya dan suaminya memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
masalah yang mereka hadapi.
(c) Strategi koping yang digunakan : Saat keluarga sedang ada masalah mereka lebih
memilih mendekatkan diri kepada Allah. Mereka juga selalu berpedoman untuk
segera menyelesaikan masalah bersama-sama.
(d) Strategi adaptasi disfungsional (adakah adaptasi yang menyimpang) : Sampai saat
ini belum ditemukan adaptasi disfungsional.
m. Riwayat kesehatan keluarga inti
Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:
(1) Kepala Keluarga : Tn. B pernah mendrita penyakit demam , dbd, campak, diare,
gastritis dll
(2) Istri : Ny.S pernah mendrita penyakit demam , dbd, campak,
diare dll
(3) Anak : An. R sebelumnya pernah menderita sakit gigi, demam, flu ,
diare, campak dll.
(1) Pemeriksaan fisik anggota yang sakit
Identitas
Nama : An. R
Umur : 6 tahun
Agama : islam
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : pelajar
(2) Keadaan umum : baik
(3) Keluhan saat dikaji : ibu pasien mengatakan anaknya mengeluh giginya sakit
sejak 3 hari lalu ,rasa sakitnya hilang timbul. Ny. S mengatakan bahwa An.S
malas sikat gigi ( satu kali dalam sehari) dan suka jajan yang manis seperti coklat
dan permen.
(4) Usaha yang telah dilakukan : menyarankan anaknya untuk menggosok gigi ,
kumur air hangat , memberi obat Pereda nyeri .
(5) Riwayat penyakit sebelumnya : An. R sebelumnya pernah menderita sakit gigi,
demam, flu , diare, campak dll.
(6) Tanda-tanda vital:
TD:100/70 mmHg Nadi: 96x/mt
Respirasi:18x/mt Suhu: 37oC
(7) Gangguan sistem organ tubuh lainnya: tidak ada
b. Harapan Keluarga : diharapakan An. R dapat kembali pulih serta kesehatannnya
terjaga .
c. Data Subjektif lain
Ibu pasien mengatakan gigi geraham anaknya berlubang. Namun An. R sangat malas
menggosok gigi, An.R juga pernah mengalami sakit gigi. Walaupun berulang kali di
ingatkan untuk menggosok gigi setiap habis makan dan sebelum tidur, namun tetap
saja An. R tidak mau melakukannya.
Pengkajian tahap II
Pengkajian tahap II mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga oleh keluarga.
a. Mengenal masalah
Keluarga mengatakan pernah mendengar tentang Caries gigi baik pengertian ,
penyebab , tanda dan gejala namun belum terlalu paham cara merawat dan
membersihkan gigi secara tepat .
b. Mengambil keputusan yang tepat
Ny. S mengatakan sudah lelah membujuk anaknya tersebut untuk merawat giginya.
Alhasil, An. R memiliki masalah karies gigi yang belum terselesaikan. Sudah pernah
di bujuk oleh semua keluarga besar pun tetap tidak berhasil.
c. Melakukan perawatan sederhana
(1) Cara-cara perawatan yang sudah dilakukan keluarga : Keluarga melakukan
perawatan sederhana berupa menyarankan anaknya untuk menggosok gigi ,
kumur dengan menggunakan air hangat dan pemberian obat Pereda nyeri .
(2) Cara-cara pencegahan : dengan tetap mengingatkan anaknya untuk gosok gigi 3x
sehari , mengurangi makan maupun minum- minuman yang manis dan dingin .
d. Memodifikasi lingkungan
(1) Lingkungan fisik : dalam memodifikasi lingkungan keluarga mampu memelihara
lingkungan dengan bersih dan rapi walaupun ruangan tersbut padat namun dalam
modifikasi dalam hal perilaku menjaga dan perawatan gigi belum sesuai.
(2) Lingkungan psikologis: dengan memberikan dukungan ataupun motivasi agar
anggota keluarga tetap terjaga kesehatannya .
e. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
(1) Pelayanan kesehatan yang biasa dikunjungi keluarga : Keluarga biasnya
mengunjungi fasilitas kesehatan yang berada di dekat lingkungan mereka yaitu
puskesmas .
(2) Frekuensi kunjungan : 1 bulan sekali .
(3) Data-data subjektif lainnya : Di tambah dengan An. R sangat takut untuk
memeriksakan giginya ke dokter. Ny. S mengatakan sudah lelah membujuk
anaknya tersebut untuk merawat giginya. Alhasil, An. R memiliki masalah karies
gigi yang belum terselesaikan. Sudah pernah di bujuk oleh semua keluarga besar
pun tetap tidak berhasil. An R hanya mau menggosok giginya saat mandi pada
pagi hari. Ibu pasien mengatakan pernah mendengar tentang caries gigi namun
tidak begitu paham tentang cara membersihkan dan merawat gigi dengan benar.
(4) Data-data objektif lainnya :
Dari hasil pengkajian didapatkan hasil TD:100/70 , S:37 , N:96 x/menit , Rr: 18x/
menit. gigi nampak kotor dan kuning , terdapat bau mulut , selain itu gigi geraham
nampak berlubang .
d. Klasifikasi Data

Data Subyektif Data Obyektif

Ibu Pasien mengatakan An.R: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan hasil :
1. Mengeluh giginya sakit sejak 3 1. Ttv pasien
hari lalu TD:100/70 mmHg
2. Rasa sakitnya hilang timbul. Nadi: 96x/mt
3. Malas sikat gigi ( satu kali dalam Respirasi:18x/mt
sehari) Suhu:37 °C
4. Suka jajan yang manis seperti
coklat dan permen. 2. pasien Nampak:
5. Gigi gerahamnya berlubang.
6. Pernah mengalami sakit gigi. 1. Gigi kuning
7. Walaupun berulang kali di 2. Bau mulut
ingatkan untuk menggosok gigi 3. Gigi kotor
setiap habis makan dan sebelum
tidur, namun tetap saja An. R tidak 3. Keluarga nampak
mau melakukannya. 1. Belum mengerti tentang
8. Sangat takut untuk memeriksakan cara merawat dan
giginya ke dokter. Ny. S membersihkan gigi
mengatakan sudah lelah membujuk secara tepat .
anaknya tersebut untuk merawat
giginya. Alhasil, An. R memiliki
masalah karies gigi yang belum
terselesaikan. Sudah pernah di
bujuk oleh semua keluarga besar
pun tetap tidak berhasil.
9. Hanya mau menggosok giginya
saat mandi pada pagi hari.
Ibu pasien mengatakan pernah
mendengar tentang caries gigi namun
tidak begitu paham tentang cara
membersihkan dan merawat gigi
dengan benar.

q. Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah


1. DS: Ketidakmampuan Defisit
Ibu Pasien mengatakan An.R: keluarga merawat Perawatan Diri
anggota keluarga (gigi) pada
1. Mengeluh giginya sakit dengan karies gigi Keluarga Tn.B.
sejak 3 hari lalu Khususnya An.R
2. Rasa sakitnya hilang
timbul.
3. Malas sikat gigi ( satu kali
dalam sehari)
4. Suka jajan yang manis
seperti coklat dan permen.
5. Gigi gerahamnya
berlubang.
6. Pernah mengalami sakit
gigi.
7. Walaupun berulang kali di
ingatkan untuk
menggosok gigi setiap
habis makan dan sebelum
tidur, namun tetap saja
An. R tidak mau
melakukannya.
8. Sangat takut untuk
memeriksakan giginya ke
dokter. Ny. S mengatakan
sudah lelah membujuk
anaknya tersebut untuk
merawat giginya. Alhasil,
An. R memiliki masalah
karies gigi yang belum
terselesaikan. Sudah
pernah di bujuk oleh
semua keluarga besar pun
tetap tidak berhasil.
9. Hanya mau menggosok
giginya saat mandi pada
pagi hari.

Ibu pasien mengatakan


pernah mendengar tentang
caries gigi namun tidak
begitu paham tentang cara
membersihkan dan
merawat gigi dengan
benar.
DO:

1.Ttv pasien
TD:110/70 mmHg
Nadi: 85x/mt
Respirasi:22x/mt
Suhu:37 °C

2.pasien Nampak:
1.Gigi kuning
2.Bau mulut
3.Gigi kotor

3. Keluarga nampak
1. Belum mengerti tentang cara
merawat dan membersihkan
gigi secara tepat .

Scoring Masalah Keperawatan

Defisit Perawatan Diri (gigi) pada Keluarga Tn.B khususnya An.R berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan karies gigi.

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


Sifat Masalah : 2/3 X 1 2/3 Masalah adalah ancaman, dilihat dari riwayat
Ancaman An.R pernah menderita sakit gigi, dan kotornya
gigi dicemaskan akan menyebabkan infesksi pada
gusi atau mulut bahkan pada saluran pencernaan.
Kemungkinan 2/2 X 2 2 Ny. S merasa mampu untuk mengawasi An.R
masalah dapat untuk menyikat gigi di sore dan malam sebelum
diubah : Mudah tidur. Ny. Sa juga percaya bahwa akan bisa
mengawasi jajanan An.R dan mengawasi An.R
menyikat gigi sebelum pergi ke sekolah
Potensial 2/3 X 1 2/3 Ny.S yang berperan sebagai ibu dibutuhkan
masalah dapat peranan besar dalam pembentukan perilaku anak.
dicegah : Cukup Namun Ny.S yang bekerja akan sulit memberikan
peranannya dalam membentuk kebiasaan An.R
untuk menjaga kebersihan gigi nya.
Menonjolnya 2/2 X 1 1 Ny.S menyadari bahwa gigi geraham An.R yang
masalah : Ada telah berlubang sangat mengganggu terlebih
masalah, dan ketika sakit gigi An. R kambuh, An.R akan sangat
perlu segera rewel dan Ny.S ingin gigi An.R bersih dan sehat
ditangani
Total 4 1/3

1. Priritas Diagnosa Keperawatan (berdasarkan skoring)


(1) Defisit Perawatan Diri (gigi) pada Keluarga Tn.B khususnya An.R berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan karies gigi.
2. Rencana Keperawatan

No Tujuan Kriteria Evaluasi


Diagnosa Kep Tujuan Umun Tujuan Khusus Intervensi
. Kriteria Standar
(Panjang) (Pendek)
1. Defisit Perawatan Diri (gigi) pada Setelah dilakukan Selama 1x24 jam Verbal Keluarga mampu 1. Beri penkes kepada
Keluarga Tn.B khususnya An.R kunjungan 2x ke An. R gsakit menyebutkan tentang keluarga tentang Ca
berhubungan dengan ketidakmampuan rumah diharapkan giginya tidak Caries gigi baik (pengertian,penyebab,ta
keluarga merawat anggota keluarga masalah defisit kambuh dan pengertian , penyebab , gejala, pencegahan,
dengan karies gigi. perawatan diri pada kebersihan gigi pencegahan , dampak , Penanggulangan )
An.R dengan terjaga . penanggulangan , tanda
karies gigi teratasi. dan gejala.
2. Ajarkan cara me
Afektif Keluarga menyadari membersihkan Gigi y
pentingnya menjaga dan sesuai.
kebersihan gigi dan
merawatnya secara tepat. 3. Beri kesempatan pad
untuk melakukan cara
Psikomot Keluarga dapat dan membersihkan gigi
or mendemonstrasikan cara
merawat serta 4. Anjurkan kepada pa
membersihkan gigi rajin menggosok gigi s
secara tepat. 3x sehari
5. Anjurkan kepada pa
menggurangi makan
minuman yang manis.

3. Implementasi
No Diagnosa Kep Tanggal-jam Implementasi Catatan Perkembangan
1. Defisit Perawatan Diri (gigi) pada Keluarga 8 November 2021 S: keluarga mengatakan sudah memahami
Tn.B khususnya An.R berhubungan dengan tentang perawatan caries gigi
ketidakmampuan keluarga merawat anggota 12.05 1. Beri penkes kepada pasien dan keluarga
keluarga dengan karies gigi tentang Caries gigi O:keluarga dapat mengungkapkan
(pengertian,penyebab,tanda dan gejala,
pencegahan, dampak, Penanggulangan)

2. Ajarkan cara merawat dan


12.10 membersihkan Gigi yang tepat dan sesuai.

3. Beri kesempatan pada keluarga untuk


melakukan cara perawatan dan
12.25 membersihkan gigi.

4. Anjurkan kepada pasien untuk rajin


menggosok gigi secara rutin 3x sehari
12.30
5. Anjurkan kepada pasien untuk
menggurangi makanan serta minuman
yang manis.
12.35
2 Defisit Perawatan Diri (gigi) pada Keluarga 9 November 2021 1. Beri penkes kepada pasien dan keluarga
Tn.B khususnya An.R berhubungan dengan 08:10 tentang Caries gigi
ketidakmampuan keluarga merawat anggota (pengertian,penyebab,tanda dan gejala,
keluarga dengan karies gigi pencegahan, dampak, Penanggulangan)

2. Ajarkan cara merawat dan


membersihkan Gigi yang tepat dan sesuai.

3. Anjurkan kepada pasien untuk rajin


menggosok gigi secara rutin 3x sehari

4. Anjurkan kepada pasien untuk


menggurangi makanan serta minuman
yang manis.
1. Implementasi
No. Diagnosa Kep Tanggal-jam Implementasi

1 Defisit Perawatan Diri (gigi) pada Keluarga Tn.B 8 November 2021


khususnya An.R berhubungan dengan
12.05 1. Beri penkes kepada pasien dan keluarga
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
tentang Caries gigi (pengertian,penyebab,tanda
keluarga dengan karies gigi dan gejala, pencegahan, dampak,
Penanggulangan)

12.10 2. Ajarkan cara merawat dan membersihkan Gigi


yang tepat dan sesuai.

12.25 3. Beri kesempatan pada keluarga untuk


melakukan cara perawatan dan membersihkan
gigi.

12.30 4. Anjurkan kepada pasien untuk rajin menggosok


gigi secara rutin 3x sehari

12.35
5. Anjurkan kepada pasien untuk menggurangi
makanan serta minuman yang manis.

2 Defisit Perawatan Diri (gigi) pada Keluarga Tn.B 9 november 2021 1. Beri penkes kepada pasien dan keluarga
khususnya An.R berhubungan dengan 08:10 tentang Caries gigi (pengertian,penyebab,tanda
dan gejala, pencegahan, dampak,
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
Penanggulangan)
keluarga dengan karies gigi
2. Ajarkan cara merawat dan membersihkan Gigi
yang tepat dan sesuai.

3. Anjurkan kepada pasien untuk rajin menggosok


gigi secara rutin 3x sehari

4. Anjurkan kepada pasien untuk menggurangi


makanan serta minuman yang manis.
Catatan Perkembangan
Tanggal/Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
10 Nov 2021/ Defisit Perawatan 1.Mengajarkan S : Keluarga
Diri (gigi) pada cara merawat dan
membersihkan Gigi sudah mengerti
Keluarga Tn.B
10.00 yang tepat dan dan memahami
khususnya An.R sesuai.
berhubungan
tentang cara
dengan 2. Memberi merawat gigi
kesempatan pada
ketidakmampuan keluarga untuk dengan benar.
keluarga merawat melakukan cara
anggota keluarga perawatan dan
membersihkan gigi. O : Keluarga
dengan karies gigi
nampak
3.Menganjurkan
kepada pasien mengikuti
untuk rajin seluruh instruksi
menggosok gigi
secara rutin 3x dari perawat dan
sehari
melakukannya
dengan baik.
4..Menganjurkan
kepada pasien
untuk menggurangi
A : Masalah
makanan serta teratasi sebagian
minuman yang
manis.
P : Intervensi di
lanjutkan.

1.Menganjurkan
kepada pasien S : Keluarga
untuk rajin sudah sangat
menggosok gigi
secara rutin 3x memahami dan
11 Nov 2021 sehari mengingat
Defisit Perawatan
Diri (gigi) pada semua yang di
2.Menganjurkan
12.05 Keluarga Tn.B anjurkan oleh
kepada pasien
khususnya An.R perawat.
untuk menggurangi
berhubungan
makanan serta
dengan
ketidakmampuan
minuman yang O : Keluarga
keluarga merawat manis. dapat mengikuti
anggota keluarga
seluruh instruksi
dengan karies gig
perawat dengan
baik dan benar.

A : Masalah
Teratasi.

P : Intervensi
Dihentikan

Anda mungkin juga menyukai