Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.

RS DENGAN
TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN KURANG PENGETAHUAN
DI DESA BETRO RT1 RW 9 SEDATI SIDOARJO

Disusun Oleh :
IVA WAHYUNI
NIM. 1120019158

Pembimbing :
Rusdianingseh,M.Kep., Ns.Sp.Kep.Kom.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN (Tanggal : 10.11.2020)


I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga Tn RS
2. Alamat dan Telepon : JL GARUDA 10 RT1 RW 9 BETRO SEDATI
08133324XXXX
3. Pekerjaan KK : Swasta
4. Pendidikan KK : SMK
5. Komposisi Keluarga : suami, istri dan 3 anak

Tempat Hubungan
Pekerjaa
No. Nama L/P Umur tanggal Agama dengan Pend.
n
lahir KK
1 Tn L 38 Sidoarjo, islam suami SMK Karyawa
RS tahun 28 febr n swasta
1982
2 Ny L P 35 sidoarjo, islam istri SMK Ibu
tahun 12 juli Rumah
1985 Tangga
3 An A P 10 sidoarjo , islam anak SD pelajar
tahun 06
oktober
2010
4 An B P 7 Sidoarjo , islam anak SD pelajar
tahun 28 April
2013

Genogram :
Keterangan Genogram :
: Laki-laki : Garis pernikahan
: Perempuan : Garis keturunan
: Meninggal : Tinggal serumah
: Meninggal : Teridentifikasi

Penjelasan genogram :
Keluarga bapak RS mempunyai istri bernama Ny L dan mempunyai 2 orang anak,
yaitu anak perempuan yang bernama An.A dan An B

6. Tipe Keluarga :
Tipe keluarga bapak RS adalah the nucler Family dimana terdapat keluarga inti,
ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah.
7. Suku Bangsa :
Keluarga bapak RS dari suku jawa, lingkungan tempat tinggal di sekitar
umumnya bersuku Jawa. Komunikasi yang dipakai antar anggota keluarga dan
masyarakat disekitar menggunakan bahasa dan Jawa. Di keluarga bapak RS
dalam hal berpakaian atau makanan tidak dipengaruhi oleh sukunya, tetapi
kebiasaan hidup sehari-hari menurut kebiasaan yang ada di masyarakat sekitar
8. Agama :
Keluarga Tn. RS beragama islam dan tidak memiliki perbedaan dalam
keyakinan atau kebiasaan saat beribadah. Tn. RS biasanya sholat di masjid dan
istri anaknya sholat dirumah tetapi semejak pandemi Tn. RS selalu sholat
dirumah. Keluarga Tn. RS selalu percaya bawa setiap masalah adalah kehidupan
merupakan cobaaan dari ALLAH SWT.
9. Status Sosial Ekonomi :
Tn RS bekerja sebagai karyawan swasta sedangkan Ny L tidak bekerja.
Penghasilan Tn RS tiap bulan sekitar 3.200.000. dan ada penurunan digaji Tn RS
karena dampak pandemi. untuk Biaya kehidupan sehari-hari
Ny L mengatakan kalau pendapatan bapak sudah memenuhi kebutuhan
10. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Kegiatan yang dilakukan sehari-hari ketika suami bekerja Ny L berkumpul
dengan tetangga dan saudaranya. Keluarga Tn RS menyempatkan mengobrol
bersama anggota keluarga lainya. Tn RS aktif di lingkungan. Rekreasi diluar
kota atau sekitar lingkungan jarang dilakukan karena Tn.rs lebih senang
bekerja untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga Tn. RS saat ini adalah Tahap IV keluarga
dengan anak usia sekolah (Family With School-age children)
Menurut Friedman (2010) tugas Perkembangan pada tahap ini meliputi:
No Tahap Perkembangan Mampu Belum Mampu
.

1. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga √


sekolah dan lingkungan
2. Mempertahankan hubungan yang intim √
dengan keluarga
3. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan √
yang semakin meningkat termasuk kebutuhan
untuk meningkatkan kesehatan keluarga

2. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi


- Keluarga Tn. RS masih bekerja untuk memenuhi kehidupannya. Karena
penghasilan mereka seidikit berkurang dampak dari covid.
- Menurut Tn. RS perkembangan keluarga saat ini adalah menerima
tuntutan kebutuhan pada anak perempuanya di usia sekolahdimana
masih menbutuhkan biaya banyak
- Ny.L berusaha membantu perekonomian keluarga dengan berjualan
makanan ringan disekolah akan tetapi selama pandemic ini ny.L hanya
berjualan dirumah sehingga kurang memperhatikan kebutuhan anak
- An B selalu bermain dengan kakaknya tanpa didampingi orang tuanya .

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti


Tn RS mengatakan belakangan ini kadang mengeluh sakit kepala dikarenakan
kemungkinan kecapekaan dalam bekerja
Tn RS tidak memeriksakan kesehatannya ke klinik manapun kalau kondisi tidak
memberat.
Tn RS dan keluarga tidak ada riwayat Hipertensi, DM dan Asma .
An A yang berusia 10 tahun sering bermain gadget,
An B yang berusia 7 tahun sering mengalami diare
4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Keluarga tn. RS tidak mempunyai riwayat penyakit menurun seperti hipertensi,
asma dan diabetes..

III. Data Lingkungan


1. Karakteristik Rumah
a. Karakteristik rumah : tipe rumah permannen, kondisi rumah : 2 ruang tidur,

1 ruang tamu, 1 dapur, 1 kamar mandi. dan tempat jemuran di atas. 1 ruang

tidur oleh Tn. M dan istrinya, 1 ruang tidur untuk anaknya. Ventilasi cukup

baik karena udara dan cahaya masih bisa masuk dalam ruangan.

1) Bahan dasar lantai keramik, pengaturan barang-barang rumah teratur

2) Dapur : sumber air dari PDAM, memasak menggunakan kompor gas dan

terdapat kulkas

3) Kamar mandi : kamar mandi bersih dan terpelihara, keadaan air jernih

dan bersih , menggunaakan WC jongkok

4) Area tidur : menggunakan dipan, keberisihan dan sanitasi rumah bersih

Pembuangan sampah : sampah dikumpulkan pada suatu tempat di depan


rumah lalu diambil oleh petugas kebersihan.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas

1) Tipe lingkungan tempat tinggal komunitas pedesaan

2) Tipe tempat tinggal keluarga Tn. RS adalah rumah pribadi

3) Keadaan tempat tinggal dan jalan raya terpelihara

4) Pengangkatan sampah tempat tinggal oleh petugas kesehatan

5) Tidak ada polusi udara yang berasal dari tetangga samping rumah

6) Kelas sosial rata-rata sedang artinya tidak kekurangan maupun tidak

berlebihan
7) Lembaga pelayanan kesehatan dan sosial didalam lingkungan adalah

rumah ibadah (masjid) dan komunitas seperti posyandu, tempat rekreasi

keluarga di pantai, dan kasus kriminal yang terjadi dikomunitas 6 bulan

terakhir tidak ada.

c. Mobiltas geografis keluarga : rumah yang ditempati oleh keluarga Tn. RS

adalah rumah pribadi selama 10 tahun

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : ada anggota

keluarga yang mengetahui penggunaan pelayanan di komunitas yaitu suami

e. Sistem pendukung keluarga : keluarga mencukupi kebutuhan hidupnya

sendiri tanpa bantuan dari keluarga lain

f. Wilayah sekitar rumah aman, dapat dilihat dari riwayat keamanan selama 6

bulan tidak ada kasus kejahatan.

2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitasnya


a) Tipe lingkungan tempat tinggal komunitas pedesaan

b) Tipe tempat tinggal keluarga Tn. RS adalah rumah pribadi


c) Keadaan tempat tinggal dan jalan raya terpelihara

d) Pengangkatan sampah tempat tinggal oleh petugas kesehatan

e) Tidak ada polusi udara yang berasal dari tetangga samping rumah

f) Kelas sosial rata-rata sedang artinya tidak kekurangan maupun tidak

berlebihan

g) tetangga sekitar mayoritas penduduk nya suku jawa dan banyak yang

berprofesi pedagang

h) Lembaga pelayanan kesehatan dan sosial didalam lingkungan adalah

rumah ibadah (masjid) dan komunitas seperti posyandu, tempat rekreasi

keluarga di pantai, dan kasus kriminal yang terjadi dikomunitas 6 bulan

terakhir tidak ada.

3. Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga bapak tn RS sudah sekitar 10 tahun tinggal desa betro sedati dan
menempati rumah warisan orangtuanya..
4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Kelurga bapak RS aktif mengikuti kegiatan di masyarakat seperti saat pendemi
sekarang ini melakukan himbauan dan gerakan masyaratakt peduu covid-19 di
lingkungan RT. Didalam masyarakat Tn.RS mengikuti arisan dan perkumpulan
bersama masyarakat, Tn.RS juga mengikuti tahlilan dilingkungannya. Begitu
juga dengan Ny.L disamping bersosialisasi dia juga melakukan pekerjaan
rumah, dan bekerja membantu suami. Tn.RS juga aktif dalam bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar.
5. Sistem Pendukung Keluarga
keluarga mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa bantuan dari keluarga

lain
IV. Struktur Keluarga
1. Struktur Peran
a. . Peran formal
setiap anggota keluarga melakukan peran masing-masing seperti pada:
a) ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala

keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota

masyarakat dari lingkungannya

b) ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anaknya,

pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok dari perasaan

sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya

c) anak : anak membantu orang tua di rumah. Anak sebagai anggota

keluarga yang patuh kepada kedua orang tua

b. Peran informal
peran informal dan peran yang tidak jelas yang ada di keluarga yang bersifat
adaptif adalah pendorong meiliki arti bahwa dalam keluarga terjadi kegiatan
mendorong setuju dan menerima konstribusi dari orang lain
c. Perawatan keluarga
merawat anggota keluarga secara maksimal, masih menggunakan cara
tradisional dahulu jika tidak ada perubahan maka dibawa ke puskesmas atau
rumah sakit. Peran informal yang merusak antara lain : tidak ada
d. Analisis model peran
yang menjadi model yang mempengaruhi anggota dalam melaksanakan
perannya adalah Tn. RS sebagai kepala keluarga.
e. Variabel yang mempengaruhi struktur peran : pengaruh perkembangan dan
tahap siklus kehidupan saudara sesuai peran yang dilakukan oleh anggota
keluarga dengan tahap perkembangannya, terapi terkadang juga ada konfilik
peran atau stress dalam melaksanakan perannya.

2. Pola Komunikasi Keluarga


a. Pola komunikasi : Tn. RS mengatakan saat mengambil sebuat keputusan
selalu membicarakan terdahulu dengan Ny. L
b. Struktur kekuatan keluarga : Tn. RS sebagai kepala keluarga juga sebagai
pembuat keputusan tetapi juga sebagai penderngar masalah untuk anggota
keluarga dan Ny. L sebagai penerima keputusan dan juga bisa memberi
pendapat pada Tn. RS

3. Struktur Kekuatan Keluarga


Hubungan Antara keluarga Tn RS terlihat harmonis , saling terbuka 1 sama lain
dan menghargai satu sama lain
Tn. RS sebagai kepala keluarga juga sebagai pembuat keputusan tetapi juga
sebagai penderngar masalah untuk anggota keluarga dan Ny. L sebagai penerima
keputusan dan juga bisa memberi pendapat pada Tn. RS
4. Analisis Model Peran
yang menjadi model yang mempengaruhi anggota dalam melaksanakan
perannya adalah Tn. RS sebagai kepala keluarga
5. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap angota keluarga seperti
sholat, mengaji, berpuasa. Dan didalam keluarga Tn.RS ditanamkan peraturan
bahwa anank-anaknya tidak boleh keluar rumah selepas maghrib kecuali ke
mushola untuk mengaji.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn.RS saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi
kehidupan sehari-hari, dapat menyelesaikan masalah dengan musyawarah dan
keputusan keluarga yang terakhir ditentukan oleh Tn.M sebagai kepala
Keluarga.
2. Fungsi Sosialisai
Tn.RS dan Ny.L dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya sehingga dapat
membentuk norma dan aturan-aturan sesuai dengan perkembangan anak-
anaknya
3. Fungsi Pendidikan
Bapak RS dan ibu L lulusan SMK anak pertama dan kedua masih SD

4. Fungsi Ekonomi
Tn. RS dan Ny. L mengatakan sudah mampu dan mencukupi kebutuhan untuk
sandang, pangan dan papan
5. Fungsi Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan) Kesehatan
a. Mengenal Masalah Keluarga
- Keluarga Tn.RS mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga baik istri
maupun anaknya yang menderita penyakit apapun termasuk TBC
- Keluarga Tn. RS mengatakan ingin menjaga dan meningkatkan
kesehatan di dalam keluarganya
- keluarga Tn. RS tampak ingin mengelola masalah kesehatan yang di
hadapi dan pencegahannya

b. Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan


Tn.RS selalu mengambil keputusan secara tepat seperti halnya jika ada
anggota keluarga yang sakit, segera dibawa ke pelayanan kesehatan

c. Kemampuan Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit


Tn.RS dengan keluarga akan merawat anggota keluarga yang sakit sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya.

d. Kemampuan Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah Yang


Sehat
Keluarga Tn.RS mengerti cara memelihara rumah sehat dan pengaruhnya
pada keluarga
e. Kemampuan Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdekat dengan rumahnya adalah puskesmas,
dokter pribadi dan bidan. Keuntungan menggunakan fasilitas kesehatan
adalah kesehatan kami dapat teratasi, puskesmas, dokter pribadi dan bidan
merupakan tempat pelayanan kesehatan terdekat dengan rumah.
6. Fungsi Religius
Keluarga Tn. RS beragama islam dan tidak memiliki perbedaan dalam
keyakinan atau kebiasaan saat beribadah. Tn. RS biasanya sholat di masjid dan
istri anaknya sholat dirumah tetapi semejak pandemi Tn. RS selalu sholat
dirumah. Keluarga Tn. RS selalu percaya bawa setiap masalah adalah kehidupan
merupakan cobaaan dari ALLAH SWT

7. Fungsi Rekreasi
Keluarga Tn. Rs menikmati waktu luangnya dengan menonton TV bersama
keluarganya
8. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak Tn.RS adalah 2 orang. Ny.L dalam hal ini mengikuti program KB

9. Fungsi Afeksi
Keluarga Tn.RS saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi
kehidupan sehari-hari, dapat menyelesaikan masalah dengan musyawarah dan
keputusan keluarga yang terakhir ditentukan oleh Tn.L sebagai kepala Keluarga.

VI. Stress Dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang
a. Stressor jangka pendek
Tn. RS mengatakan sering merasa pusing karena kelelahan dan
memeriksakan ke klinik dan sering minum obat-obatan warung.
Ny. L juga khawatir dengan kondisi an.A yang berusia 10tahun yang
sulit makan karena sering bermainan gadget bersama teman-temannya
dan an.B yang berusia 7 tahun yang sering diare.
Tn. RS dan Ny. L khawatir dengan pertumbuhan dan perkembangan
anaknya yang sering bermain gadget dan sering yang sering diare
b. Stressor jangka panjang
Tn.RS dan Ny.L memikirkan biaya pendidikan untuk anaknya karena
dimasa pandemi saat ini ekonomi semakin sulit dimana kedua putrinya
masih memerlukan biaya yang tidak sedikit
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor
Tn. RS dan Ny. L mengatakan jika dalam keluarga ada masalah akan dihadapi
dengan sabar dan berdoa kepada Allah SWT dan menganggap masalah tersebut
adalah ujian dari Allah yang pasti ada jalan keluarnya.
3. Strategi Koping Yang Digunakan
Tn. M mengatakan jika ada masalah dalam keluarga mereka selalu berdiskusi
bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut..

4. Strategi Adaptasi Disfungsional


Dalam setiap masalah yang ada dalam keluarga Tn. RS selalu diselesaikannya
dengan musyawarah bersama anggota keluarga yang lain. sehingga tidak
ditemukan strategi adaptasi disfungsional padaTn
VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
Anggota Keluarga
Sistem Tubuh
Tn RS Ny L An A An B
TD : 130/80 mmHg TD : 120/80 mmHg TD : 110/70 mmHg TD : 100/60 mmHg
S : 36oC S : 36,5oC S : 36,4oC S : 36oC
Tanda vital
N : 90x/menit N : 88x/menit N : 70x/menit N : 80x/menit
RR : 20x/menit RR : 21x/menit RR : 20x/menit RR : 20x/menit
Tidak ada benjolan atau Tidak ada benjolan atau Tidak ada benjolan atau Tidak ada benjolan atau
Kepala/Rambut luka di kepala, Rambut luka di kepala, Rambut luka di kepala, Rambut luka di kepala, Rambut
bersih, berwarna hitam. bersih, berwarna hitam. bersih, berwarna hitam. bersih, berwarna hitam.
Bentuk simetris, bersih, Bentuk simetris, bersih, Bentuk simetris, bersih, Bentuk simetris, bersih,
sklera putih, konjungtiva sklera putih, konjungtiva sklera putih, konjungtiva sklera putih, konjungtiva
Mata
merah muda, penglihatan merah muda, penglihatan merah muda, penglihatan merah muda,
baik. baik. baik. penglihatan baik.
Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
simetris,pendengaran baik, simetris,pendengaran simetris,pendengaran simetris,pendengaran
Telinga tidak menggunakan alat baik, tidak menggunakan baik, tidak menggunakan baik, tidak
bantu pendengaran alat bantu pendengaran alat bantu pendengaran menggunakan alat bantu
pendengaran
Bentuk simetris, lubang Bentuk simetris, lubang Bentuk simetris, lubang Bentuk simetris, lubang
hidung bersih, tidak ada hidung bersih, tidak ada hidung bersih, tidak ada hidung bersih, tidak ada
Hidung sekret, fungsi penghidu sekret, fungsi penghidu sekret, fungsi penghidu sekret, fungsi penghidu
baik. baik. baik. baik.

Bersih, tidak berbau, gigi Bersih, tidak berbau, gigi Bersih, tidak berbau, gigi Bersih, tidak berbau,
Mulut bersih, tidak ada nyeri bersih, tidak ada nyeri bersih, tidak ada nyeri gigi bersih, tidak ada
telan. telan. telan. nyeri telan.
Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, tidak ada kelenjar tyroid, tidak ada kelenjar tyroid, tidak ada kelenjar tyroid, tidak ada
Leher pembesaran vena pembesaran vena pembesaran vena pembesaran vena
jugularis, tidak ada nyeri jugularis, tidak ada nyeri jugularis, tidak ada nyeri jugularis, tidak ada nyeri
telan telan telan telan
Vesikuler, bentuk simetris, Vesikuler, bentuk Vesikuler, bentuk Vesikuler, bentuk
Dada/Thoraks sono, Tidak ada suara simetris, sono, Tidak ada simetris, sono, Tidak ada simetris, sono, Tidak ada
tamabahan. suara tamabahan. suara tamabahan. suara tamabahan.
I : Bentuk simetris, tidak I : Bentuk simetris, tidak I : Bentuk simetris, tidak I : Bentuk simetris, tidak
ada asites ada asites ada asites ada asites
P : Bunyi thympani P : Bunyi thympani P : Bunyi thympani P : Bunyi thympani
Abdomen
P : Tidak ada nyeri tekan P : Tidak ada nyeri tekan P : Tidak ada nyeri tekan P : Tidak ada nyeri tekan
A : Bising usus normal A : Bising usus normal A : Bising usus normal A : Bising usus normal
12x/mnt 10x/mnt 8x/mnt 7x/mnt
Ektremitas bawah 5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555
55555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555
Hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan
menunjukkan kekuatan menunjukkan kekuatan menunjukkan kekuatan menunjukkan kekuatan
otot pada seluruh otot pada seluruh otot pada seluruh otot pada seluruh
ekstremitas baik ekstremitas baik ekstremitas baik. ekstremitas baik

5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555


55555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555
Hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan
menunjukkan kekuatan menunjukkan kekuatan menunjukkan kekuatan menunjukkan kekuatan
Ekstremitas atas
otot pada seluruh otot pada seluruh otot pada seluruh otot pada seluruh
ekstremitas baik ekstremitas baik ekstremitas baik. ekstremitas baik

Warna kulit sawo matang, Warna kulit sawo matang, Warna kulit sawo matang, Warna kulit sawo
kulit bersih ,Tidak ada kulit bersih ,Tidak ada kulit bersih ,Tidak ada matang, kulit bersih
luka pada kulit, tidak ada luka pada kulit, tidak ada luka pada kulit, tidak ada ,Tidak ada luka pada
Kulit Tato, tidak ada bekas Tato, tidak ada bekas Tato, tidak ada bekas kulit, tidak ada Tato,
operasi operasi operasi tidak ada bekas operasi

Tidak ada alergi makanan Tidak ada alergi makanan Tidak ada alergi makanan Tidak ada alergi
dan obat dan obat dan obat makanan dan obat
Riwayat Alergi

Riwayat Pemakaian Tidak mengkonsumsi obat Tidak mengkonsumsi Tidak mengkonsumsi Tidak mengkonsumsi
Obat yang diminum secara rutin obat yang diminum obat yang diminum obat yang diminum
secara rutin secara rutin secara rutin
Secara umum fisik klien Secara umum fisik klien Secara umum fisik klien Secara umum fisik klien
normal, tidak ada normal, tidak ada normal, tidak ada normal, tidak ada
Kesimpulan kecacatan dan tidak ada kecacatan dan tidak ada kecacatan dan tidak ada kecacatan dan tidak ada
keluhan saat pengkajian keluhan saat pengkajian keluhan saat pengkajian keluhan saat pengkajian

VIII. Harapan Keluarga


Tn.RS mengatakan anggota keluarga selalu diberikan kesehatan dan anak-anaknya dapat menjalani pendidikannya dengan baik sehinga
menjadi orang yang sukses.
Tn.RS mengatakan ingin memelihara kesehatan dalam keluarganya
Tn. RS dan keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang dialaminya serta mampu mengambil keputusan sebagai kepala
keluarga. Keluarga sangat senang adanya kunjungan dari mahasiwa dan berharap kunjungan dari mahasiswa tetap berlanjut karena
merasa terbantu dengan memeriksa kesehatan dan dapat berdiskusi langsung. . Keluarga juga berharap agar covid-19 segera berakhir
agar bisa bekerja seperti biasa

Surabaya, 13 november 2020


Mahasiswa
(Iva Wahyuni)

A. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


1. ANALISIS DATA
No. Data Masalah
1 Ds : Defisit
 Tn.RS mengatakan kadang kepala pusing dan merasa pengetahuan
kelelahan
 Bila merasakan pusing dan kelelahan Tn.RS biasanya
mengkonsumsi obat yang di belinya di warung

DO :
 Tn.RS memeriksakan dirinya ke faslitas Kesehatan
terdekat hanya apabila ada keluhan saja
 Tn.RS merasakan pusing, skala nyeri 3
 TnRS berfikiran sakitnya hanya biasa saja karna
kecapekan bukan karna yang lain
 TD : 130/80 mmHg
 RR: 20X/menit
 N: 88X / menit
 S : 36,5 oC

No. Data Masalah


2.  Ny.L mengatakan merasa cemas akan perkembangan Ansietas
dan pertumbuhan anak anaknyayang sering bermain
gadget sehingga lupa makan serta anaknya yang
berusia 7 tahun sering mengalami diare
DO :
 Ny.L sering membawa anaknya yang sering diare ke
fasilitas kesehatan terdekat
 NyL mempunyai kesibukan dengan buka warung
 Ny.sering marah-marah kepada anaknya yang berusia
10 tahun karena selalu bermain gadget sehingga lupa
makan
 Ny.s tampak bingung
 NyL dan TnRS merasa cemas dengan terhadap kondisi
pertumbuhan dan perkembangan kedua anaknya di
masa pandemi sekarang ini

2. PENILAIAN (SKORING) PRIORITAS MASALAH


Dx. Kep : Defisit pengetahuan
........................................................................................................................................................................................................
No Kriteria Skor Bobot Hasil Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Kurang mengetahui tentang Kondisi yang kelelahan
Skala : Wellness 3
Tidak/kurang sehat 3 1
Ancaman kesehatan 2
Krisis 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah ½x2=1 Tn.RS mengatakan hanya minum obat dari warung jika
Skala : Mudah merasa pusing dan tidak emeriksakannya fasilitas
Sebagian 2 2 kesehatan
Tidak dapat 1
0
3. Potensial masalah untuk dicegah 3/3 x 1 = 1 Masalah kelelahan dapat di atasi oleh keluarga,
Skala : Tinggi terutama bila Tn.RS dapat mengatur istiraatnya dan
Cukup 3 1 pola makannya
Rendah 2
1
4. Menonjolnya masalah ½ x 1 = 1/2 Keluarga menanggapi penyakit Tn.RS ini tidak terlalu
Skala : mengganggu asal selalu menjaga kondisi dan
Segera 2 mengontrol aktivitasnya
Tidak perlu 1 1
Tidak dirasakan 0
Total 3½

Dx. Kep : Ansietas


..................................................................................................................................................................................................…

No Kriteria Skor Bobot Hasil Pembenaran


1. Sifat masalah 1/3 x 1 = 1/3 Ny.L merasa kurang memperhtikan ke dua anaknya
Skala : Wellness 3 sehingga tumbuh kembang anak dapat termonitor
Tidak/kurang sehat 3 1
Ancaman kesehatan 2
Krisis 1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah 1/2 x 2 = 1 Ny.L hanya perlu meluangkan waktu untuk anak-
Skala : Mudah anaknya sehingga anak-anak merasa diperhatikansegala
Sebagian 2 2 kebutuhannya
Tidak dapat 1
0
3. Potensial masalah untuk dicegah 3/3 x 1 = 1 Masalh cemas bisa di atasi oleh keluarga apabila a bisa
Skala : Tinggi 3 salah satu dapat meluangkan waktu untuk memberikan
Cukup 2 1 perhatian kepada anak-anaknya dan dapat
Rendah 1 mengingatkankapan waktunya makan dan kapan
waktunya bermain
4. Menonjolnya masalah ½ x 1 = 1/2 Ny.L merasa bersalah tidak bisa mengontrol tumbuh
Skala : kembang anaknya sehingga Ny.L takut apabila anaknya
Segera 2 mendapatkan hal negatif dari seringnya bermain gadget
Tidak perlu 1 1
Tidak dirasakan 0
Total 2 5/6

Prioritas Diagnosis Keperawatan

No. Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor


1 Defisit pengetahuan 3 1/2
2 Ansietas 2 5/6
3. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Standar Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan
. Indonesia (SDKI) (SLKI) Indonesia (SIKI)
1. BAB : IV Tingkat pengetahuan (L.12111) Edukasi Kesehatan (I.12383)
Kategori : Perilaku
Sub Kategori : penyuluhan dan Definisi: Definisi:
pembelajaram Kecukupan informatif kognitif yang Mengajarkan pengelolaan factor
Kode : D.0111 berkaitan dengan topik tertentu resiko penyakit dan perilaku hidup
bersih dan sehat
Defisit pengetahuan Ekspektasi: Meningkat
Tindakan
Definisi: Kriteria Hasil: Observasi
Ketiadaan atau kuragnya terpapar 1. Perilaku sesuai anjuran 1. identifikasi kesiapan dan
informasi kognitif yang berkaitan 2. Verbalisasi minat dalam belajar kemampuan menerima informasi
dengan topik tertenu 3. Kemampuan menjelaskan pengetahuan 2. identifikasi factor factor yang
tentang suatu topik dapat meningkatkan dan
Penyebab 4. Kemampuan menggambarkan menurunkan motivasi perilaku
1. Keteratasan kognitif pengalaman sebelumnya yang sesuai hidup bersih dan sehat
2. Gagguan fungsi kognitif demgan topik Terapeutik
3. Kekeliruan megikuti anjuran 5. Perilaku sesuai dengan pengetahuan 1. sediakan materi dan media untuk
4. Kurang terpapar informasi Pendidikan Kesehatan
5. Kurang minat dalam belajar Keterangan: 2. jadwalkan Pendidikan Kesehatan
6. Kurang mampu mengingat 1 = Menurun sesuai sesuai keseakatan
7. Ketidaktahuan menemukan sumber 2 = Cukup Menurun 3. berikan kesempatan untuk
informasi 3 = Sedang bertanya
4 = Cukup Meningkat Edukasi
5 = Meningkat 1. jelaskan factor resiko yang dapat
Gejala dan Tanda Mayor 6. Pertanyaan tentang masalah yang di mempengaruhi Kesehatan
a. Subjektif hadapi 2. ajarkan perilaku hidup bersih dan
Menanyakan masalah yang di 7. Persepsi yang keliru terhadap masalah sehat
hadapi 8. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat 3. ajaran strategi yang dapat di
b. Objektif gunakan untuk meningkatkan
1. Menunjukkan perilaku tidak Keterangan: perilaku hidup bersih dan sehat
sesuai anjuran 1 = Meningkat
2. Menunjukkan persepsi yang 2 = Cukup Meningkat
keliru terhadap masalah 3 = Sedang
4 = Cukup Menurun
Gejala dan Tanda Minor 5 = Menurun
a. Subjektif
( tidak tersedia) 9. perilaku
b. Objektif
1. Menjalani pemeriksaan yang Keterangan:
tidak tepat 1 = Memburuk
2. Menunjukkan perilaku 2 = Cukup Memburuk
berlebihan ( mis apatis, 3 = Sedang
bermusuhan, agitasi, histeria) 4 = Cukup Membaik
5 = Membaik
Kondisi Klinis Terkait
1. Kondisi klinis yang baru di hadapi
oleh klien
2. Penyakit akut
3. Penyakit kronis
2. BAB : IV Tingkat Ansietas (L.09093) Reduksi ansietas (1.09314)
Kategori : psikologis
Sub Kategori : integritas Ego Definisi: Definisi:
Kode : D.0080 Kondisi emosi dan pengalaman subyektif Meminialkan kondisi individu dan
Ansietas individu terhadap objek yang tidak jelas dan pengalaman subyektif individu
Definisi: spesifik akibat antisipasi bahaya yang terhadap objek yang tidak jelas dan
Kondisi emosi dan pengalaman memungkikan individu melakukan tindakan spesifik akibat antisipasi bahaya
subyektif individu terhadap objek yang untuk menghadapi ancaman yang memungkikan individu
tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi melakukan tindakan untuk
bahaya yang memungkikan individu Ekspektasi: Menurun menghadapi ancaman
melakukan tindakan untuk menghadapi
ancaman Kriteria Hasil: Tindakan
1. verbalisasi kebingungan Observasi
Penyebab 2. verbalisasi khawatir akibat kondisi yang 1. identifikasi saat tingkat ansietas
1. krisis situasional di hadapi berubah
2. kebutuhan tidak terpenuhi 3. perilaku gelisah 2. identifikasi kemampuan
3. krisis maturasional 4. perilaku tegang mengambil keputusan
4. ancaman terhadap konsep diri 5. keluhan pusing 3. monitor tanda tanda ansietas
5. ancaman terhadap kematian 6. anoreksia (verbal dan non verbal)
6. kekhawatiran mengalami kegagalan 7. palpitasi Terapeutik
7. disfungsi system kelarga 8. frekuensi pernafasan 1. ciptakan suasana terapeutikuntuk
8. hubungan orang tua anak tidak 9. frekuensi nadi menumbuhkan kepercayaan
memuaskan 10. tekanan daara 2. temani pasien untuk mengurangi
9. factor keturunan 11. diaforesisi kecemasan
10. peyalagunaan zat 12. tremor 3. pahami situasi yang membuat
11. terpapar bahaya lingkungan 13. pucat ansietas dengarkan dengan penuh
12. kurang terpapar informasi perhatian
Keterangan: 4. gunakan pendekatan yang tenang
Gejala dan Tanda Mayor 1 = Meningkat dan meyakinkan
Subyektif 2 = Cukup Meningkat 5. temptkan barang pribadi yang
1. merasa bingung 3 = Sedang memberikan kenyamanan
2. merasa khawatir dengan akibat 4 = Cukup Menurun 6. motivasi mengidentifikasi situasi
dari kondisi yang di hadapi 5 = Menurun yang memicu kecemasan
3. sulit berkonsentrasi 14. konsentrasi 7. diskusikan perencanaan realistis
Obyektif 15. perasaan keberdayaan tentang peristiwa yang akan
1. tampak gelisah 16. kontak mata datang
2. tampak tegang 17. pola berkemih Edukasi
3. sulit tidur 18. orientasi 1. jelaskan prosedur termasuk
sensasi yang mungkin di alami
Gejala dan tanda Minor Keterangan: 2. informasikan secara factual
Subyektif 1 = Memburuk mengenai diagnosis, pengobatan,
1. mengeluh pusing 2 = Cukup Memburuk dan prognosis
1. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
TTD
No. DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
PERAWAT
1 Defisit pengetahuan Observasi S: iva
1. identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima  Ny.L mengatakan sudah
informasi mengetahui kondisi tn RS
R/ keluarga TnRS siap meneriam informasi karena kelelahan dan Ny.L
tentang Kesehatan keluarganya terutama Tn.RS mengatakan akan lebih
2. identifikasi factor factor yang dapat
mengontrol Kesehatan TnRS
meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat  TnRS akan memerikskan
R/ Tn.RS ingin menjadi lebih sehat supaya bisa kesehatannya kefasilitas
bekerja dengan maksimal dan dapat memenuhi kesehatan terdekat apabila ada
tugasnya sebagai kepala keluarga keluhan
O:
Terapeutik  Keluarga Tn.RS tampak
1. sediakan materi dan media untuk Pendidikan antusias dengan penjelasan
Kesehatan perawat
R/ edukasi Kesehatan menggunakan lefleat  Keluarga sudah menegrti
2. jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai sesuai
tentang edukasi yang di berikan
kesepakatan
R/ edukasi bisa di lakukan sore hari pada saat  NyL tampak bertanya denga n
keluaga berkumpul semua apa yang tidak di mengerti
3. berikan kesempatan untuk bertanya A : masalah teratasi
R/ Ny.n mempunyai keinginan untuk bertanya P : intervensi di hentikan
apabila tidak mengerti
Edukasi
1. jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi
Kesehatan
R/ keluarga mengerti
2. ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
R/ keluarga bersedia
3. ajaran strategi yang dapat di gunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
R/ keluarga bersedia

TTD
No. DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
PERAWAT
2 Ansietas Observasi S: iva
1. identifikasi saat tingkat ansietas berubah  Ny.Lmengatakan sudah tidak
R/ Ny.L cemas dengan anaknya yang remaja cemas
2. identifikasi kemampuan mengambil keputusan  Ny.L mengataka akan
R/ Ny.L akan lebih meluangkan waktu untuk
meluangkan waktu uantuk
memperhatikan anak anaknya terutama yang
anaknya
remaja
3. monitor tanda tanda ansietas (verbal dan non  Ny.Lmengatakanakan lebih
verbal) memperhatikan anak nya
R/ Ny.L tampak bingung  Ny.N mengatakn sudah jauh
Terapeutik lebih bak setelah
1. ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan mengungkapkanperasannya
kepercayaan O:
R/ Ny.L terbuka mengungkapkan masalah  Ny.L tampak tenang
2. pahami situasi yang membuat ansietas dengarkan  Ny.L tidak tampak bingung
dengan penuh perhatian
A : masalah teratasi
R/ perawat memahami dan mendengarkan
dengan penuh perhatian P : Itervensi dihentikan
3. motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan
R/ Ny.L cemas apabila tidak bisa meluangkan
waktu untuk anak anak nya
4. diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa
yang akan dating
R/ Ny.N akan berusaha meluangkan waktu untuk
anaknya supaya masa depan anaknya menjadi
lebih baik
Edukasi
1. anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
R/ Ny.L mau mnegungkapkan perasaannya
sehingga Ny.N bisa lebih tenang
2. latih Teknik relaksasi
R/ dengan selalu berfikiran positif

Anda mungkin juga menyukai