Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN KB PIL,SUNTIK 1 BULAN,SUNTIK 3


BULAN,IUD,IMPLANT,MOW/MOP,KONDOM

OLEH:

Nama Mahasiswa : Hanifah Haning Sukma

NIM : 1218016

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AR RUM SALATIGA

Jl. Pondok Joko Tingkir Lor No. 5 Salatiga

Telp.(0298) 329353 Fax (0298) 329354

Tahun 2020
1. KB KONDOM
A. Definisi
Kondom adalah alat kontrasepsi keluarga berencana yang terbuat dari karet dan
pemakaiannyadilakukan dengan cara disarungkan padakelamin laki-laki ketika
akan bersenggama. Kondom adalah alat kontrasepsi ataualat untuk mencegah
kehamilan atau penularan penyakitkelamin pada saat bersanggama. Kondom
biasanya dibuat dari bahan karet latex dan dipakaikanpada alat kelamin pria atau
wanita pada keadaan ereksi sebelum bersanggama (bersetubuh) atauberhubungan
suami-istri.
B. Macam-macam kondom :
1) Kulit : Terbuat dari membran usus biri-biri, tidak meregang atau
mengkerut, menjalankan panas tubuh sehingga dianggap tidak mengurangi
sensitifitas selama senggama, lebih mahal dari jumlahnya < 1 % dari
semua jenis kondom.
2) Lateks : paling banyak dipakai, murah dan elastis.
3) Plastik : tipis, juga menghantarkan panas tubuh, lebih mahal dari
kondom lateks.
C. Mekanisme Kerja
Menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina, sehingga pembuahan dapat
dicegah.Yaitumencegah sperma masuk ke dalam alat reproduksi wanita. Manfaat,
keterbatasan maupun efeksamping yang ditimbulkan kondom wanita, hampir
sama dengan kondom lelaki. Tingkatefektifitas kondom wanita akan tinggi,
apabila cara menggunakannya benar. Angka kegagalankontrasepsi kondom sangat
sedikit yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
D. Keuntungan
1) Murah
2) Mudah didapat
3) Tidak memerlukan pengawasan
4) Mengurangi kemungkinan penularan penyakit kelamin
E. Efek Samping
Kondom dapat tertinggal dalam vagina selama beberapa waktu, menyebabkan
wanita mengeluh keputihan yang banyak dan amat berbau, terjadi infeksi ringan.
Pada sejumlah kecil akseptor mengeluh alergi terhadap karet.
F. Kontrak Indikasi
Alergi terhadap kondom karet.
2. KB PIL
A. Definisi
Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi berupa pil dan diminum oleh wanita yang
berisi estrogen dan progesteron berkhasiat mencegah kehamilan bila diminum
secara teratur.
B. Macam- Macam Kb Pil
1) Pil kombinasi
a. Monofasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen dan progestin dalam dosis yang sama dan 7 tablet tanpa
hormon aktif, jumlah dan porsi hormonnya konstan setiap hari.
b. Bifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen dan progesteron dalam dosis yang berbeda dan 7 tablet tanpa
hormon aktif, dosis hormon bervariasi setiap hari.
c. Trifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen dan progesteron dalam tiga dosis yang berbeda dan 7 tablet
tanpa hormon aktif, dosis hormon bervariasi setiap hari.
2) Pil Kb Khusus Progestin
Pil progestin atau biasa disebut minipil yang berisi hormon sintesis
progesteron saja. Progestin yang terdapat di dalam minipil terdiri dari dua
golongan, yaitu analog progesteron berupa chlormadinone asetat dan
megestrol asetat yang saat ini tidak dipakai lagi, lalu kedua derivat
testosteron yang diketemukan 1970-an dan dipakai sampai saat ini,
meliputi norethindrone, norgestrel, ethynodiol dan lynestrenol.
C. Manfaat
1) Memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas
tubektomi), 1 kehamilan / 1000 wanita dalam tahun pertama penggunaan.
2) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
3) Tidak mengganggu hubungan sex
4) Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang
5) Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamilan
6) Dapat digunakan sejak usia remaja hingga monopause
7) Mudah digunakan setiap saat
8) Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
9) Dapat digunakan kontrasepsi darurat
D. Efek Samping
1) Mahal dan membosankan karena harus menggunakan setiap hari
2) Mual, terutama pada 3 bulan pertam
3) Spotting
4) Pusing
5) Nyeri payudara
6) BB naik
7) Amenorhea (jarang)
8) Depresi
9) Tidak mencegah IMS
E. Indikasi
Pada prinsipnya hampir semua boleh menggunakan:
1) Usia reproduksi
2) Telah memiliki anak atau belum
3) Gemuk atau kurus
4) Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi
5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6) Pasca keguguran
F. Kontra Indikasi
1) Hamil atau dicurigai hamil
2) Menyusui eksklusif
3) Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
4) Hepatitis
5) Perokok dengan usia > 35 tahun
6) Riwayat penyakit jantung, stroke, hipertensi, DM
7) Kanker payudara
8) Epilepsi/riwayat epilepsi
9) Tidak bisa menggunakan pil secara teratur setiap hari
3. Kb Suntik
A. Definisi
Kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon progestogen (progestin).
Hormon ini serupa dengan hormon alami wanita, yaitu progesteron, dan dapat
menghentikan ovulasi.
B. Jenis kontrasepsi suntikan :
1) Golongan progestin seperti depo-provera, depo gestion, depo progestin
diberikan setiap tiga bulan sejak suntikan pertama dan Noristerat diberikan
setiap dua bulan untuk suntikan pertama sampai dengan suntikan keempat,
suntikan kelima dan selanjutnya diberikan tiga bulan sekali.
2) Golongan progestin dengan campuran estrogen propionat yaitu cyclofem
diberikan setiap bulan sekali.
C. Cara kerja
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks,
sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, hormon tersebut juga
mencegah pemotongan dan pelepasan sel telur. Selain itu, pada penggunaan depo
provera, endometrium menjadi tipis dan atropi dengan berkurangnya aktifitas
kelenjar. Sedangkan pada jenis suntikan kedua hormon progestin dengan sedikit
hormon estrogen pada suntikan cyclofem akan merangsang timbulnya haud setiap
bulan.
D. Keuntungan :
1) Pemberiannya sederhana setiap 8 sampai 12 minggu
2) Tingkat efektifitasnya tinggi
3) Hubungan seks dengan suntikan KB bebas
4) Pengawasan medis yang ringan
5) Dapat dipakai – diberikan pasca persalinan, pasca keguguran atau pasca
menstruasi
6) Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi
7) Suntikan KB Cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB akan
mendapat menstruasi
E. Kerugian :
1) Terjadinya perubahan pada pola haid yang tidak teratur, perdarahan,
bercak, spoting.
2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
3) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan.
4) Efektifitas berkurang apabila digunakan bersama dengan obat-obatan
epilepsi
5) Terhambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
F. Kontra indikasi
Suntikan KB tidak boleh dipakai oleh :
Ibu yang menderita kanker payudara dan kanker alat kelamin, ibu yang menderita
perdarahan pervaginam, ibu yang diduga hamil, ikterus, penyakit hati akut, tumor
jinak, Diabetes militus, Epilepsi atau Tuberkulosis, Hipertensi, Depresi.
G. Cara penggunaan :
1) Suntikan KB yang pertama kali sebaiknya diberikan pada hari kelima haid
untuk memastikan bahwa ibu tidak sedang hamil, dengan cara disuntik
intramuskular (daerah pantat).
2) Pemberian suntikan KB berikutnya tergantung pada macam obat yang
digunakan, yaitu bisa setiap satu bulan, dua bulan sekali atau tiga bulan
sekali. Macam suntikan yang digunakan depo provera atau depo geston
atau depo progestin setiap vial mengandung 150 mg, depo medroksi
progesteron asetat (DPMA) san depo noristerat mengandung 200 mg
norentindron enantat.
4. Kb Implant
A. Definisi
Implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas
sebelah dalam. Berbentuk kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikit lebih pendek
daripada batang korek api. Didalamnya terdapat hormon Levonogestrel yang
dapat mencegah terjadinya kahamilan. Sebelum pemasangan Implan sebaiknya
kesehatan Ibu diperiksa terlebih dahulu, maksudnya supaya tahu apakah Ibu bisa
memakai Implan atau tidak.
B. Macam-macam implant :
1) Non Biodegrable Implan.
a. Implan 6 kapsul, berisi hormone Levomorgestrel daya kerja 5 tahun.
b. Nortplan 2 kapsul, berisi hormone Levomorgestrel daya kerja 3 tahun.
c. Norplan 1 kapsul, berisi hormone 3 Ketodesogestrel, daya kerja 2,5-4
tahun.
2) Biodegradable
Yang sedang diuji saat ini yaitu Copronor PP, suatu kapsul polimer berisi
hormone Lemomorgestrel dengan daya kerja 18 bulan.
C. Cara Kerja :
1) Lendir servik menjadi kental
2) Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi.
3) Mengurangi transportasi sperma.
4) Menekan ovulasi.
D. Keuntungan KB Implant :
1) Keuntungan kontasepsi
a. Daya guna tinggi
b. Perlindungan jangka panjang ( sampai 5 tahun)
c. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat stelah pencabutan
d. Tidak memerlukan peperiksaan dalam
e. Bebas dari pengaruh estrogen
f. Tidak mengganggu kegiatan senggama
g. Tidak mengganggu ASI.
h. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
i. Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan.
2) Keuntungan Nonkontrasepsi
a. Mengurangi jumlah darah haid.
b. Mengurangi nyeri haid.
c. Mengurangi/ memperbaiki anemia.
d. Melindungi terjadinya kanker indometrium.
e. Menurunkan angka kelainan jinak kanker paudara.
f. Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul.
E. Kerugian :
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spotting) hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid,
serta amenorea.
Timbulnya keluhan-keluhan seperti:
1) Nyeri kepala.
2) Peningkatan/ penurunan berat badan,
3) Nyeri payudara.
4) Perasaan mual.
5) Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan (nervousness).
6) Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan.
7) Tidak memberikan efek protektif teradap infeksi menular seksual termasuk
AIDS.
8) Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai
dengann keinginan, akan tetapi harus pergi keklinik untuk pencabutan.
9) Aefektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis
(rifampisin) atau obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat).
10) Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000
perempuan per tahun).
F. Pemasangan implant :
1) Tanyakan kepada ibu apakan sudah mengetahui prosedur tentang
pemasangan implant
2) Tanyakan kepada ibu apakah mempunyai alergi terhadap obat anastesi
3) Minta ibu untuk mencuci lengannya yang akan di pasang kapsul implant
dengan menggunakan sabun dan bilas dengan air bersih kemudian
keringkan dengan handuk bersih
4) Bantu klien untuk naik ke meja periksa
5) Letakkan kain bersih dan kering di bawah lengan ibu
6) Tentukan tempat pemasangan yaitu 8 cm dari epicondilus medialis
7) Beri tanda pada pola pemasangan dengan pola kaki segitiga terbalik untuk
pemasangan 2 kapsul implant
8) Pastikan bahwa peralatan yang steril sudah tersedia
a. Satu set implant +
b. Pinset sirurgi
c. Klem lengkung
d. 4 cucing (betadine, tempat implant, depress, air DTT)
e. Spuit 3 cc
f. Ben aid/plester
9) Cuci tangan dengan air sabun, keringkan dengan air bersih
10) Pakai sarung tangan steril, bila sarung tangan di beri bedak maka hapus
bedak menggunakan air DTT
11) Hitung jumlah kapsul untuk memastikan lengkap 2 buah
12) Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptic, gerakan kea rah luar
secara melingkar 2-3 kali
13) Pasang kain penutup/ doek steril
14) Suntikkan anastesi local 0,3-0,5 pada kulit (intradermal) pada tempat insisi
yang telah di tentukan, lalu suntikan ke masing-masing pola sebanyak 1 cc
(subdermal) sepanjang 4 cm.
15) Uji efek anastesi
16) Buat insisi dangkal selebar 2 mm
17) Masukkan ujung trocar (tanda panah menghadap ke atas) hingga mencapai
lapisan subdermal
18) Ungkit kulit dan dorong trokar dan pendorongnya sampai batas tanda 1
19) Masukkan ujung pendorong (tanda panah menghadap ke atas) hingga
terasa tahanan
20) Putar searah jarum jam 180° lalu lakukan withdrawal
21) Kemudian tarik trokar sampai batas tanda kedua lalu belokka ke pola
selanjutnya, hingga tanda batas 1
22) Putar pendorong berlawanan jarum jam 180° dan lakukan withdrawal,
kemudian raba kapsul, lalu keluarkan trocar beserta pendorong
23) Tekan pada daerah insisi dengan menggunakan kassa, lalu dekatkan luka
insisi
24) Plester luka insisi dengan menggunakan ben aid lalu perban
a. Bereskan semua alat
b. Cuci tangan, kemudian pendokumentasian
5. Kb IUD
A. Definisi
Intra Uterine Device (IUD) atau juga disebut Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang
sangat efektif , reversibel dan berjangka panjang
B. Macam macam IUD
Jenis IUD yang dipakai di Indonesia antara lain adalah :
1) Copper-T
IUD berbentuk T,terbuat dari bahan polyethelen dimana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini
mempunyai efek anti fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik.
2) Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm
dan ditambahkan gulungan kawat tembaga luas permukaan 200 mm2,
fungsinya sama dengan lilitan tembaga halus pada IUD CopperT.
3) Multi load
IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan
kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung
bawah 3,6 cm. Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas
permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektifitas. Ada tiga
jenis ukuran multi load yaitu standar, small, dan mini.
4) Lippes loop
IUD ini terbuat dari polyethelene, berbentuk huruf spiral atau huruf S
bersambung. Untuk memudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya.
Lippes loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang
bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm
(benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning) dan tipe D
berukuran 30 mm dan tebal (benang putih). Lippes loop mempunyai
angka kegagalan yang rendah. Keuntungan dari pemakaian IUD jenis ini
adalah bila terjadi perforasi, jarang menyebabkan luka atau penyumbatan
usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
C. Cara Kerja IUD
Cara kerja dari IUD antara lain yaitu :
1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
2) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri.
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu dengan membuat sperma sulit masuk
ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk
fertilisasi.
4) Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
D. Keuntungan IUD
Adapun keuntungan dari penggunaan alat kontrasepsi IUD yakni :
1) Sangat efektif. 0,6 - 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama
(1 kegagalan dalam 125 - 170 kehamilan).
2) IUD dapat efektif segera setelah pemasangan.
3) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti).
4) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
5) Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
6) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
7) Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A.
8) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
9) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak
terjadi infeksi).
10) Dapat digunakan sampai menapouse ( 1 tahun atau lebih setelah haid
terakhir).
11) Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
E. Kelemahan IUD
Sedangkan kelemahan dari penggunaan IUD yaitu :
1) Efek samping yang umum terjadi, seperti : perubahan siklus haid
(umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid
lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih sakit.
2) Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah
pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang
memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang
apabila pemasangan benar).
3) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
4) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering
berganti pasangan.
5) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
IUD, PRP dapat memicu infertilitas.
6) Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelviks diperlukan dalam
pemasangan IUD.
7) Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan
IUD. Biasanya menghilang dalam 1 - 2 hari
8) Pencabutan IUD hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter atau
bidan) yang terlatih.
9) Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila
IUD dipasang segera setelah melahirkan)
10) Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.

6. Kb MOW/MOP
A. Definisi
Metode ini bekerja dengan cara melakukan pemutusan atau pengikatan saluran sel
sperma pada laki-laki (vasektomi) dan pemutusan atau pengikatan saluran telur
pada perempuan (tubektomi). MOW Adalah suatu cara KB dengan melakukan
pembedahan dengan memotong dan mengambil saluran telur atau membuat buntu
saluran dengan mengikatnya sehingga tidak terjadi pembuahan atau ovulasi, dan
dapat dilakukan di rumah sakit pemerintah maupun swasta.
B. Efektifitas
1) Sangat efektif, angka kegagalan sedikit lebih rendah
2) Segera efektif post operatif
C. Keuntungan
Vasektomi tuba akan menghadapi dan mencapai klimakterium dalam suasana
alami
D. Kontra Indikasi
1) Peradangan dalam rongga panggul
2) Peradangan liang senggama akut (vaginatis-servisitis akut)
3) Penyakit kardiovaskuler berat, penyakit paru berat, atau penyakit paru lain
yang tidak memungkinkan akseptor berada dalam posisi genupektoral.
4) Obesitas berlebihan
5) Bekas laparotomi
E. Efek samping
1) Resiko trauma internal sedikit lebih tinggi
2) Kemungkinan infeksi serius sedikit lebih tinggi
3) Sedikit sekali kematian yang berhubungan dengan anestesi
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


PT.
Rineka Cipta.
Astuti, E. 2014. Deskriptif Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wanita
Usia
Subur (WUS) Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi. Akademi Kebidanan
YLPP Purwokerto. Vol. 5 No. 2 Desember 2014. Hlm. 99-108.
BKKBN. 2005. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta:
BKKBN.

Anda mungkin juga menyukai