Anda di halaman 1dari 24

Hasil Pengkajian Keluarga Bapak SL

1. Data umum
a. Nama Kepala Keluarga : Bp. SL
b. Usia Kepala Keluarga : 49 tahun
c. Alamat : RT 24/ RW 06, No. 411 Ds Jetis
d. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
e. Pekerjaan : Buruh
f. Komposisi Keluarga :

No. Nama JenisKelamin Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaan


(tahun)
dengan KK
1. Ib. S P Istri 54 SMP IRT
2. Ny. W P Anak 36 SMA Buruh
3. Sdr. By L Anak 34 SMA Buruh
4. Sdr. Ag L Anak 32 SMA Buruh
5. Bp SA L Mertua 85 Tidak Sekolah Tidak Bekerja
6. Bp. NV L Menantu 34 SMA Buruh

Genogram

1
Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

:Klien

: Tinggal serumah

a. Tipe Keluarga
Tipe keluarga yaitu keluarga extendeed tinggal bersama dengan anak dan menantu,

serta 3 cucu, cucu pertama sudah menikah dan tinggal serumah.


b. Latar Belakang Budaya
Bapak SA dan keluarga adalah orang Jawa asli, tinggal di Jetis dan sudah banyak

bergaul dengan warga sekitar yaitu pendatang. Sehari-hari keluarga berkomunikasi

menggunakan bahasa Indonesia. Keluarga ibu S tidak memiliki pantangan atau

larangan dari budaya mereka .


c. Agama
Agama yang dianut oleh Bp. SL adalah Islam dan keluarga Bp. SL selalu

menjalankan sholat 5 waktu, Bp. SL dan Ibu S aktif mengikuti kegiatan pengajian.
d. Status sosial ekonomi
Bapak SL (menantu) bekerja sebagai buruh dan penghasilan 2 jt per bulan
e. Rekreasi
Bapak SL dan Ibu S mengatakan rekreasi jarang dilakukan ya mungkin pas hari raya

saja kadang-kadang jalan-jalan ke tempat wisata di jogja.


2. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
2
Tahap perkembangan pada keluarga ini adalah tahap perkembangan keluarga dewasa

anak sudah menikah dan mempunyai 3 orang anak namun masih tinggal satu rumah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada.
c. Riwayat keluarga sebelumnya
Istri dari bapak SA sudah meninggal karena faktor usia.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Tipe, ukuran rumah, jumlah ruangan
Rumah Bapak SA merupkan rumah tipe bangunan bersifat permanen terdiri dari

3 kamar 1 dapur terpisah dari bagian rumah utama, 1 kamar mandi pisah dengan

rumah utama, 1 gudang dan 1 ruang tamu sekaligus ruang (keluarga).

2) Ventilasi dan penerangan


Ventilasi dari rumah Bapak SA, memiliki 4 jendela, 1 pintu utama dan 1 pintu

unuk penghubung antara dapur dan rumah utama, Penerangan di dalam rumah

Bapak SA cukup terang, jika semua pintu rumah dan jendela dibuka.
3) Persediaan air bersih
Ibu S mengatakan kebutuhan air berasal dari air sumur/air tanah (yang dipompa

menggunakan mesin/PAM swadaya swasta), airnya jernih. Air ditampung

diderigen untung mengurangi bau kaporit yang ada pada air, setelah itu air baru

bisa dikomsumsi.
4) Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dari keluarga Bapak SA, dikumpulkan didalam plastik,

yang sudah disediakan di samping rumah. Sampah tersebut akan diangkut ke

tempat penampungan sampah setiap 3x seminggu.


5) Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah dialirkan melalui saluran yang terhubung ke IPAL yang

nantinya langsung dialirkan disungai.


6) Jamban/WC (tipe, jarak dengan sumber air)
Kamar mandi dirumah Bapak SA menggunakan jamban tipe jongkok,

pembungan langsung disalurkan ke IPAL tidak mengunakan septitank.

3
7) Denah (rumah dan lingkungan)

KAMAR III
Bilik KAMAR MANDI

KAMAR II
Ruang Makan

Kamar IV DAPUR
Ruang Tamu

b. Karakteristik lingkungan dan Komunitas


Rumah tempat tinggal bapak SA dan Ibu S di lingkungan cukup padat sebelah kiri dan

kanan berdempetan dengan rumah tetangga, masuk jalan yang sudah dicor bisa

dilewati motor, warga yang tinggal di RW 06 mayoritas suku jawa.. Warga tinggal

saling tolong menolong jika ada kesulitan dan hidup rukun. Kelompok usia yang

mendominasi adalah banyak lansia dan usia produktif. Kegiatan di Warga yang sering

dilakukan di RT 14 adalah arisan RT ,RW kerja bakti rutin, warga tinggal saling

tolong menolong jika membutuhkan bantuan serta hidup rukun. Keluarga mengatakan

nyaman hidup dilingkungan rumahnya. Masalah kesehatan yang sering ada di

lingkungan tersebut adalah hipertensi. Fasilitas layanan kesehatan yang adalah

Posyandu Balita, Posyandu Lansia dan Pustu serta terdapat Puskesmas berjarak 1 KM

serta klinik-klinik Kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyrakat menggunakan

motor. Terdapat fasilitas umum seperti pasar, sekolah dari SD terdapat Masjid di RT

25. Keluarga mengatakan lingkungan cukup aman dan jarang terjadi krimilnaitas,

4
Walaupun tidak ada penjagaan keamanan khusus dilingkungan tempat tinggal namun

masyrakat saling saiga untuk menjaga keamanan.


c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga bapak SA dan ibu S merupakan penduduk asli wilayah Jetis.
d. Transaksi dan Hubungan keluarga dengan Komunitas
Keluarga dikenal sebagai keluarga yang ramah, mudah berkomunikasi dengan

keluarga yang lain,ramah saling membantu satu sama lain. Namun bapak SA karena

sakit dan terdapat Imobilisasi dan Bp. SL jarang di rumah jadi jarang mengikuti

kegiatan bapak-bapak, ibu S ikut serta dalam arisan.


e. Lingkungan sosial Politik dan Kesehatan Keluarga
Ibu S mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggal mereka sering dikunjungi orang

orang yang terlibat politik namun kenyataannya jika terpilih janji yang diberikan tidak

terlaksana. Untuk kesehatan keluarga keluarga bapak SA mendapat JAMKESTA,

digunakan untuk penyakit yang berat, namun jika sakit biasa membeli obat ke warung

atau berobat ke klinik.


4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi
Pola komunikasi dengan keluarga ibu S terbuka dengan suami beserta anaknya, namun

ibu S mengatakan bapak cenderung pendiam lebih sering diam namun ibu S yang

selalu mengajak berdiskusi untuk masalah keluarga dan bapak S cenderung mengikuti

apa yang disampaikan ibu S. Anak dan menantu ibu S terbuka dengan ibu S sering

menceritakan berbagai persolan dan kebutuhan rumah tangga. Ibu S mengatakan untuk

semua anak-anak dan Sdr A mereka anak yang patuh dengan orang tua, anak kerja

buruh.

b. Struktur kekuasaan dan pengambil keputusan.


Pada keluarga bapak SA dalam pengambilan keputusan dirembukan bersama-sama

namun pengambil keputusan adalah lebih diutamakn pada Bapak SL.


c. Struktur Peran
1) Peran Formal
Bapak SA sebagai kepala rumah tangga tidak bekerja karena sakit, untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari anak-anak dan menantu dari bapak SA,

5
dan ibu S sebagai ibu rumah tangga kegiatan sehari-hari mengurus rumah dan

menyiapkan makan untuk seluruh anggota keluarga.


2) Peran Informal
Bapak SA selain hanya tiduran di kasur tidak ada pekerjaan tambahan, serta ibu S

juga tidak ada pekerjaan tambahan.


d. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang di anut keluarga umumnya dilatarbelakangi budaya jawa, bapak

SA mendapat anjuran dari dokter tidak boleh mengkomsumsi makanan yang amis-

amis. Bapak SA sampai saat ini keluarga dapat menerima nilai dan norma budaya

mereka dan tidak ada nilai dan konflik norma yang berpengaruh terhadap status

kesehatan keluarga.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Anggota kelurga selalu memberi dukungan kepada bapak SA, tetapi untuk dukungan

FASKES terdekat tidak ada karena keluarga sudah pasrah.


b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga bapak SA bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggal.

Ibu S aktif mengikuti kegiatan seperti arisan RT namun untuk anak W, anak B dan

anak A jarang mengikuti kegiatan karena bekerja sampai malam hari begitupula

dengan suami S. Komuniki dengan bapak SA terganggu karena pada bapak SA

mengalami gangguan pendengengarn dan gangguan pengelihtan dan mengalami

masalah persepsi.
c. Fungsi Perawatan

Keluarga Bapak SA jika sakit biasanya membeli obat ke warung namun kalo tidak

berkurang berobat ke puskesmas atau ke Rumah Sakit. Ibu S mengatakan yang sering

sakit di rumah adalah Ibu S, ibu S mengetahui kondisi gejala penyakit yang dialami

sehingga tidak ada upaya untuk berobat. Keluhan saat ini adalah pusing dibagian

kepala bagian belakang dn leher, intensitas nyeri 3, menstrubasi lebih dari normal.

Ibu S mengatakan tidak pernah olah raga hanya melakukan kegiatan sehari di rumah

memasak dan nyapu.

6
Makanan yang bapak SA makan sehari-hari setiap hari saya makan, makanan yang

gorengan seperti kerupuk, sering makan ayam goreng. Sering mengkomsumsi

gorengan. Sayur yang biasa dimasak sayur dan sayur yang mengandung kuah.
Selama 3 bulan terakhir ini bapak SA hanya mengeluh sering flu, masuk angin dan

sering diare, dan ibu S juga pernah sakit kepala begtupula dengan an. W dan A tidka

ada keluhan mengenai kesehatan saat ini. Hasil pemeriksaan saat pengkajian pada

bapak SA TD: 220/100 mmhg, N; 75x/mnt, P: 16 x/mnt, S:37,5 oc. Tampak bapak SA

akan merubah posis terjadi spasme pada tangan kiri.

6. Stres dan Koping Keluarga


a. Stresor yang di miliki
1) Stresor jangka pendek:
Ibu S Stres karena pasien SA kurang kooperative dalam perawatan( dalam

melakukan pembersihan di tempat tidur) , pasien SA sering mengumpulkan botol-

botol bekas karena merasa tidak melakukan aktivitas pada saat sakit, pasien tidak

mau di atur.
2) Stresor jangka panjang:
Anak pertama dari Ibu S belum punya keturunan
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Pasien S.A sudah menerima jika pasien sakit , sedikit bisa berkooperative,

menyerahkan penyakit kepada tuhan yang esa


7. Strategi koping yang digunakan
Ibu S selalu terbuka dengan suaminya Bp SL dalam merawat Bp SA. Semua masalah

selalu dibicarakan bersama, setelah diungkapkan merasa lebih lega.


8. Adaptasi Keluarga
Secara keselurahan keluarga belum cukup mengenal masalah kesehatan yang terjadi pada

diri nya dengan keluarga sehingga tidak mempunyai strategi mencegah dan minimalkan

gejala penyakit dan juga mengatur strategi koping untuk mengatasi masalah yang

dihadapi, adaptasi yang dilakukan keluarga adalah tentang penerimaan penyakit Tn SA

ditandai dengan jarang kontrol tekanan darah setiap anggota keluarga, tidak mengikuti

kegiatan posyandu lansia.


9. Harapan Keluarga

7
Keluarga pasrah dengan keadaan yang ada hanya berharap agar pasien tidak terkena

penyakit lain diare, flu dll.

10. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Bp. SA
Kepala kepala alopesia, rambut putih, folikel rambut dalam satu

folikel terdapat 2-3 helai, tidak terdapat lesi, rambut tipis


Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Telinga Bentuk simetris, tampak bulu telinga keluar, agak sedikit

kotor da nada gangguan pendengaran


Mata Kelopak mata telihat dapat membuka menutup dengan

baik, sclera agak kemerahan, pada bagian pupil terdapat

katarak, konjungtiva anemis dan kantong mata agak sedikit

bengkak
Mulut dan hidung Mulut: bentuk simetris, lidah tampak putih, gigi tampak

agak sedikit kotor

Hidung: simetris, tampak keluar bulu hidung dan agak

sedikit kotor
Dada dan paru-paru Tidak ada retraksi dan bentuk simetris, tidak terdapat bunyi

nafas dan bunyi jantung tambahan


Abdomen Inspeksi: bentuk perut simetris, tidak ada lesi, tidak ada

distensi, tidak kembung

Auskultasi: bising usus: 17x/menit

Perkusi: timpani

Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen


Eliminasi Pola eliminasi urine: ± 4x sehari, tidak mengalami

inkontinensia.

Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.


Sistem Integumen Kulit tampak kering dan keriput, terdapat Edema pada

bagian kaki
8
Sistem muskuloskeletal Ekstremitas bag kiri sudah menagalami tidak dapat di

gerakan dan reflek saraf kiri masih bisa merasa


BB dan TB BB saat sebelum jatuh 85 kg dan BB pada saat sakit tidak

dapat di kaji dan TB 150 cm (kaji melalui anak pasien).

BB kira-kira 60 kg. IMT 30.2 (Obesitas).


Tanda- tanda vital TD: 190/100 mmHg, Nadi: 85x/ menit lemah, respirasi:

16x/ menit
Capillary refill < 3 detik

11. Data Pengkajian Individu yang Sakit


Hasil Wawancara : Bp. SA mempunyai riwayat jatuh 10 tahun yang lalu

mengakibatkan tidak bisa berjalan, 5 tahun yang lalu terkena Stroke

yang mengakibat hemiparese kiri, tangan kiri kontraktur, tidak dapat

melihat karena terdapat katarak dari bagian tengah mata ke arah

dalam, pendengaran berkurang, pemenuhan kebutuhan sehari-hari

tergantung dari anak, pemenuhan nutrisi juga tergantung dari anak,

bapak S tidak mau berobat dengan medis karena bapak S tidak

percaya dengan medis.


Keadaan Umum : Kesadaran Compos Mentis, Tubuh teraba hangat.
Tanda-tanda vital : Bp. SA (TD: 190/100 mmHg, Nadi: 85x/ menit lemah, respirasi:

16x/ menit)
Bp SL (130/80 mmHg, Nadi: 80x/mnt)
Ibu S (TD 150/90 mmHg, Nadi: 82x/mnt, RR 16 x/mnt)
Sirkulasi/cairan : Edema pada ekstremitas bawah, konjungtiva pucat, turgor kulit

berkurang, pusing
Perkemihan : Pola BAK 5x/hari, kemampuan BAK/BAB dibantu sebagian
Pernapasan : Irama Ireguler, Tidak Ada Retraksi Dada
Pencernaan : Nafsu makan tidak ada, 2x/hari secara mandiri, ada kerusakan gigi

geraham, bising usus 17x/mnt, konsistensi BAB lembek.


IMT:
1. Bp. SA 30.2 (Obesitas)
2. Bp SL 35.5 (Obesitas)
3. Ibu S 28.4 (Obesitas)
Musculoskeletal : Terdapat kontraktur, fraktur tulang belakang karena riwayat jatuh

dan menjadi lumpuh hanya bisa duduk, tremor jenis spasme saat
9
merubah posisi, kekuatan otot kanan 4/4 kiri 4/4, berdiri tidak bisa

menggunakan alat bantu tongkat.


Neurosensori : penglihatan buram, pendengaran kurang jelas, kondisi parese,

mampu merasakan dan mencium bau.


Tidur dan Istirahat : susah tidur, waktu tidur siang ± 2 jam, malam sering terbangun.
Mental : pasien terlihat depresi akibat sakitnya yang tidak bisa disembuhkan
Komunikasi dan Budaya : interaksi dengan keluarga terhambat karena pendengaran yang

menurun & mata kabur, komunikasi lancar.


Kebersihan diri : gigi mulut, kulit, genitalia dan kuku dalam kondisi kotor
Perawatan diri sehari-hari : mandi, berpakaian dan menyisir rambut sangat tergantung

PROSES KEPERAWATAN

1. Analisa Data

No. Analisa Data Diagnosa Keperawatan


1 DS:
Resiko Ketidakefektifan Perfusi
1. Bp SA mengatakan mempunyai
Jaringan Cerebral pada Bp. SA
riwayat stroke 5 tahun yang lalu
2. Bp SA tidak mau berobat dengan
medis karena tidak percaya
3. Bp SA mengatakan tangan dan
kaki kiri terasa lemas, tangan kiri tidak
bisa digerakkan
DO:
1. Kesadaran CM
2. TD 190/100 mmHg

10
3. Nadi 85 x/mnt lemah
4. RR 16 x/mnt
2 DS:
Hambatan Mobilitas Fisik pada Bp.
1. Bp SA mengatakan mempunyai
SA
riwayat jatuh 10 tahun yang lalu
mengakibatkan tidak bisa berjalan, 5
tahun yang lalu terkena Stroke yang
mengakibat tangan dan kaki kiri terasa
lemas, tangan kiri tidak bisa digerakkan
2. Bp. SA mengatakan tidak bisa
berdiri dan aktivitas sebagian dibantu
DO:
1. Tampak kontraktur pada tangan
kiri
2. Tampak edema pada ekstremitas
bawah
3. Kekuatan otot 4 T
4 4
4. Saat berdiri tampak kesusahan
dan menggunakan alat bantu tongkat
3 DS:
Ketidakefektifan Manajemen
1. Keluarga Bp SL mengatakan
Kesehatan pada Keluarga Bp. SL
sudah pasrah dengan keadaan sakit Bp
SA karena dokter sudah mendiagnosa
bahwa penyakitnya tidak bisa
disembuhkan
2. Ibu S mengatakan bahwa Bp SA
sudah tidak mau periksa dan minum
obat secara rutin, biasanya semua
keluarga hanya kalau merasa tidak enak
baru beli obat di warung
3. Ibu S mengatakan bahwa belum
tahu kalau tensinya juga tinggi
4. Ibu S mengatakan bahwa
keluarganya tidak pernah berolahraga
DO:
Hasil Pemeriksaan TTV keluarga

11
1. Bp SA (TD 190/100 mmHg,
Nadi 85 x/mnt lemah, RR 16 x/mnt)
2. Bp SL (130/80 mmHg, Nadi:
80x/mnt)
3. Ibu S (TD 150/90 mmHg, Nadi:
82x/mnt, RR 16 x/mnt)
Hasil IMT
1. Bp. SA 30.2 (Obesitas)
2. Bp SL 35.5 (Obesitas)
3. Ibu S 28.4 (Obesitas)

Scoring :

1. Resiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Cerebral pada Bp. SA

Kriteria Bobot Total Pembenaran


3 3 Memiliki riwayat hipertensi sudah lama
x 1=1
3
dan 5 tahun yang lalu mengalami stroke.
1 90 TD saat dikaji .
mm Hg Sifat
1 00
masalah:
Sejahtera (3)
Defisit kesehatan (3)
Ancaman kesehatan/
risiko (2)
Potensial (1)
1 1 1 Mempunyai jaminan kesehatan dan di
x 1= Kemungkinan
2 2
lingkungan tempat tinggal terdapat
diubah:
posyandu lansia yang rutin dilakukan.
Mudah (2)
Sebagian (1) Namun Bp SA tidak mau berobat dengan
Tidak dapat (0)
medis karena tidak percaya.
1 1 1 Bp SA sudah 5 tahun mengalami stroke
x 1= Kemungkinan
3 3
tetapi tidak mau berobat dan tidak
dicegah:
menjaga pola makan.
12
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
2 2 Bp SA sudah tahu bahwa TD nya tinggi
x 1=1 Menonjolnya
2
masalah:
Masalah dirasakan dan
harus segera ditangani (2)
Masalah dirasakan namun
tidak membutuhkan
penanganan segera (1)
Tidak dirasakan sebagai
masalah
5
2 Total
6

2. Hambatan Mobilitas Fisik pada Bp. SA

Kriteria Bobot Total Pembenaran


3 3 Bp SA mempunyai riwayat jatuh 10
x 1=1 Sifat masalah:
3
tahun yang lalu mengakibatkan tidak
Sejahtera (3)
Defisit kesehatan (3) bisa berjalan, 5 tahun yang lalu terkena
Ancaman kesehatan/
Stroke yang mengakibat tangan dan kaki
risiko (2)
kiri terasa lemas, tangan kiri tidak bisa
Potensial (1)
digerakkan dan aktivitas sebagian
dibantu.
0 0 Ibu S mengatakan bahwa Bp SA sudah
x 1=0 Kemungkinan
2
didiagnosa lumpuh seumur hidup oleh
diubah:
dokter.
Mudah (2)
Sebagian (1)
Tidak dapat (0)
1 1 1 Bp SA sudah pasrah dengan kondisinya
x 1= Kemungkinan
3 3
dan tidak percaya dengan medis
dicegah:
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)

13
0 0 Bp SA mengatakan tidak ada masalah
x 1=0 Menonjolnya
2
dengan kondisi seperti ini “saya pasrah”
masalah:
Masalah dirasakan dan
harus segera ditangani (2)
Masalah dirasakan namun
tidak membutuhkan
penanganan segera (1)
Tidak dirasakan sebagai
masalah (0)
1
1 Total
3

3. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan pada Keluarga Bp. SL

Kriteria Bobot Total Pembenaran


2 2 2 Ibu S mengatakan bahwa belum tahu
x 1= Sifat masalah:
3 3
kalau tensinya juga tinggi dan
Sejahtera (3)
Defisit kesehatan (3) keluarganya tidak pernah berolahraga
Ancaman kesehatan/
risiko (2)
Potensial (1)
2 2 Ibu S bertanya tentang hal apa yang
x 1=1 Kemungkinan
2
menyebabkan TD meningkat
diubah:
Mudah (2)
Sebagian (1)
Tidak dapat (0)
3 1 3 Keluarga Bp SL harus bisa
x 1= Kemungkinan
3 3
mengidentifikasi masalah kesehatan
dicegah:
yang dihadapi oleh keluarganya
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
0 0 Ibu S mengatakan bahwa dia tidak
x 1=0 Menonjolnya
2
mengetahui bahwa TD nya tinggi
14
masalah:
Masalah dirasakan dan
harus segera ditangani (2)
Masalah dirasakan namun
tidak membutuhkan
penanganan segera (1)
Tidak dirasakan sebagai
masalah (0)
2 Total

Proritas Masalah
1. Resiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Cerebral pada Bp. SA

2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan pada Keluarga Bp. SL


3. Hambatan Mobilitas Fisik pada Bp. SA

15
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

No Data Diagnosa Tujuan NOC NIC


1 DS:
Resiko Peningkatan Perfusi Perfusi Jaringan: Otak
1. Bp SA mengatakan
Ketidakefektifan jaringan cerebral 1. Mempertahankan atau
mempunyai riwayat
1. Monitor tanda-tanda
Perfusi Jaringan meningkatkan tingkat
stroke 5 tahun yang lalu
vital
2. Bp SA tidak mau Cerebral pada Bp. kesadaran, kognisi, dan fungsi
2. Manajemen resiko
berobat dengan medis SA motorik atau sensorik
ketidakefektifan perfusi
2. Mendemonstrasikan tanda
karena tidak percaya
jaringan cerebral
3. Bp SA mengatakan vital stabil dan tidak ada tanda-
3. Manajemen
tangan dan kaki kiri tanda peningkatan TIK
Pengobatan
3. Tidak menunjukkan
terasa lemas, tangan kiri
perburukan lebih lanjut atau
tidak bisa digerakkan
pengulangan kejadian defisit
DO:
1. Kesadaran CM
2. TD 190/100 mmHg
3. Nadi 85 x/mnt
lemah
4. RR 16 x/mnt
2 DS:
Ketidakefektifan Keluarga mampu Pengetahuan Managemen 1. Keluarga mampu
1. Keluarga Bp SL
Manajemen mengenal masalah hipertensi: mengenal masalah
mengatakan sudah
a. Mengetahui tekanan darah
Kesehatan pada kesehatan kesehatan
pasrah dengan keadaan
normal (1-4)
Keluarga Bp. SL Pendidikan kesehatan
16
sakit Bp SA karena b. Mengetahui tanda dan tentang hipertensi
dokter sudah gejala hipertensi (1-4)
c. Mengetahui potensial
mendiagnosa bahwa
terjadinya komplikasi pada
penyakitnya tidak bisa
hipertensi (1-4)
disembuhkan
d. Mengetahui penggunaan
2. Ibu S mengatakan
obat dengan benar (1-4)
bahwa Bp SA sudah
e. Mengetahui jadwal
tidak mau periksa dan
pemantauan tekanan darah
minum obat secara rutin, f. Mengetahui Keuntungan
biasanya semua keluarga penurunan berat badan
g. Mengetahui modifikasi
hanya kalau merasa
diet
tidak enak baru beli obat
h. Mengetahui managemen
di warung
stres
3. Ibu S mengatakan
i. Mengetahu strategi
bahwa belum tahu kalau
kepatuha n terhadap diet
tensinya juga tinggi j. Mengetahui intake garam
4. Ibu S mengatakan
yang dianjurkan
bahwa keluarganya tidak
1803: Pengetahuan: Proses
pernah berolahraga
penyakit
DO: Indikator
Hasil Pemeriksaan TTV
a. mengetahui sifat spesifik
keluarga
penyakit hipertensi (1 menjadi
1. Bp SA (TD 190/100
17
mmHg, Nadi 85 x/mnt 3)
b. mengetahui penyebab
lemah, RR 16 x/mnt)
2. Bp SL (130/80 hipertensi (1 menjadi 3)
c. mengetahui faktor
mmHg, Nadi: 80x/mnt)
3. Ibu S (TD 150/90 hipertensi (1menjadi 3)
d. mengetahui komplikasi (1
mmHg, Nadi: 82x/mnt,
– 3)
RR 16 x/mnt)
e. mengetahui cara mencegah
Hasil IMT
dan merawat hipertensi (1-3)
1. Bp. SA 30.2
(Obesitas)
2. Bp SL 35.5
(Obesitas)
Ibu S 28.4 (Obesitas)
2. Keluarga mampu 2. Keluarga mampu
memutuskan memutuskan
Pengetahuan kesehatan dan
Dukungan membuat
perilaku. Berpartisipasi dalam
keputusan
memutuskan perawatan
kesehatan.
a. Membuat
keputusan terkait
perawatan (2-4)
b. Melakukan
identifikasi hasil (2-4)
18
c. Menggunakan
teknik pemecahan masalah
untuk mencapai hasil (2-4)
3. Keluarga mampu 3. Keluarga mampu
merawat merawat
Level I. Domain IV a. Managemen
Pengetahuan dan kepercayaan
Nutrisi
kesehatan. b. Kenseling
Manajemen kesehatan
Nutrisi
3107 Manajemen diri:
Hipertensi:
a. Mengurangi porsi
makanan (1-4)
b. Membatasi
komsumsi kopi (1-4)
c. Strategi
mengunakan managemen
sters (1-4)
d. Pengunaaan
strategi tidur yang cukup
(1-4)
e. Monitor untuk
komplikasi dari hipertensi
f. Kontak dengan
pelayanan kesehatan (1-4)
19
Level I. Domain IV
Pengetahuan dan kepercayaan
kesehatan
Pengetahuan kesehatan
Hasil:
1855: Pengetahuan: gaya
hidup yang sehat
a. Mengatur strategi
pola makan yang sehat (1-
4)
b. Konumsi air yang
cukup (1-4)
c. Rekomendasi porsi
konsumsi buah-buahan (1-
4)
d. Rekomendasi porsi
sayuran yang dikonsumsi
(1-4)
e. Membatasi
konsumsi lemak dan
kolesterol (1-4)
f. Mengurangi intake
garam (1-4)
g. Exercise yang
teratur (1-4)

20
4. Keluarga mampu 4. Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan memodifikasi
Level I. Domain IV
lingkungan
Pengetahuan dan kepercayaan
Manajemen lingkungan:
kesehatan
nyaman
Pengetahuan kesehatan
Hasil:
1212: Stres level
a. Memahami
peningkatan tekanan darah
(1-4)
b. Mengetahui
gangguan tidur (1-4)
c. Mengetahui
peningkatan tekanan darah
(1-4)
d. Mengetahui
pengingkatan frekuensi
urin (1-4)
e. Mengetahui
penurunan aktivitas (1-4)
5. Keluarga mampu 5. Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas memanfaatkan
pelayanan kesehatan fasilitas pelayanan
Level I. Domain IV
kesehatan
Pengetahuan dan kepercayaan
21
kesehatan a. Konsultasi
Pengetahuan kesehatan b. Rujukan
Hasil:
1603: Perilaku mencari
pelayanan kesehatan
Indikator
a. Mencari tahu
tentang masalah kesehatan
yang dialami
b. Memenuhi tugas
kesehatan yang berkaitan
c. Melakukan
skrining kesehatan
d. Mencari bantuan
dari tenaga kesehatan
professional
e. Beraktivitas sehari-
hari sesuai dengan
toleransi
f. Menunjukkan
inisiatif dari diri sendiri
untuk mengubah perilaku
3 DS:
Hambatan Konsekuensi imobilitas: Terapi latihan kontrol
1. Bp SA mengatakan
Mobilitas Fisik Fisiologis otot
22
mempunyai riwayat pada Bp. SA 1. Mempertahankan atau
jatuh 10 tahun yang lalu meningkatkan kekuatan dan
mengakibatkan tidak fungsi bagian tubuh yang
bisa berjalan, 5 tahun terganggu atau yang
yang lalu terkena Stroke mengompensasinya.
2. Mendapatkan kembali atau
yang mengakibat tangan
mempertahankan posisi fungsi
dan kaki kiri terasa
yang optimal, yang dibuktikan
lemas, tangan kiri tidak
Perawatan tirah baring.
dengan tidak terjadinya
bisa digerakkan
2. Bp. SA mengatakan kontraktur dan footdrop. Terapi Latihan: Kontrol
tidak bisa berdiri dan Otot.
Mobilitas:
aktivitas sebagian
1. Mendemontrasikan teknik
dibantu
atau perilaku yang
DO:
memampukan pelaksanaan
1. Tampak kontraktur
kembali aktivitas.
pada tangan kiri
2. Mempertahankan integritas
2. Tampak edema pada
kulit dan fungsi kandung
ekstremitas bawah
3. Kekuatan otot 4 kemih dan usus.
T
4 4
4. Saat berdiri tampak
kesusahan dan

23
menggunakan alat bantu
tongkat

24

Anda mungkin juga menyukai