Anda di halaman 1dari 47

PENGKAJIAN KELUARGA BAPAK A

1. DATA UMUM
a. Nama Keluarga (KK)
Kepala keluarga bernama Bapak u(36 tahun)
b. Alamat dan Nomer Telepon
Keluarga Bapak u bertempat tinggal di curug sangangere
c. Pendidikan kepala keluarga
Tingkat pendidikan kepala keluarga TIDAK SEKOLAH
d. Komposisi keluarga :
No Nama Gender Hubungan TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan
dengan KK
1 Ibu M Perempuan Istri 56 SD IRT
2 Tn.M Laki Anak 31 SMA Karyawan
swasta
3 Ny.A perempuan Menantu 30 SMA IRT

Genogram

KETERANGAN:
Tinggal serumah
Wanita
Laki-laki
Garis penikahan
Garis keturunan
e. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak u adalah keluarga extenden dimana dalam keluarga selain kepala
keluarga, terdapat juga istri dan 1 anak, menantu
f. Suku
Keluarga Bapak u mengatakan berasal dari suku sunda (Bapak dan Ibu ) asli berasal dari
bonang .
g. Agama
Keluarga Bapak u mengatakan beragama Islam, dengan kebiasaan ibadah adalah sholat 5
waktu, berpuasa pada bulan ramadhan. Keluarga Bapak A memiliki keyakinan bahwa sehat
atau sakit ditentukan oleh Allah SWT, namun kita tetap berusaha menjaga kesehatan.
h. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Bapak u bekerja sebagai ojek dengan penghasilan kurang lebih Rp. 5.000.000,-/bulan, dan
cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Bapak u sudah dari muda bekerja
disana. Bapak u mengatakan mempunyai BPJS dan Tn. M bekerja sebagai karwaya swasta
penghasilan nya cukup dengan memenuhi kebutuhan keluarganya.
i. Aktivitas rekreasi keluarga
Bapak u mengatakan Keluarga sering/ 1x dalam setahun melakukan rekreasi makan
bersama keluarga di rumah makan yang biasa dikunjungi Bapak A bersama keluarga. Dan
waktu luang yang dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga adalah menonton tv
bersama.
2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga dengan dewasa awal. Tugas perkembanngan keluarga yang
sudah terpenuhi:
 mempertahankan keintiman pasangan
 membantu orang tua suami atau isteri yang sedang sakit dan memasuki usia tua
 mempersiapkan anak untuk hidup
 menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perekembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah:
terpenuhi:
 mandiri dan menerima kepergian anak
c. Riwayat keluarga inti
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. u. mengtakan kepalanya sering pusing, mual, sedikit enek,
bagian ulu lati nya kadang suka terasa sakit dan tn u mengatakan miliki mah, frekuensi
makan pun semood nyya kadang makan 2xh atau 3h saat di periksa miliki tekanan darah
90/70 RR 23. Ibu m mengatakan bahwa dia terkena hipertensi sudah lama cumun jarang
meminum obat dan klien mengatakan tidak tau apa itu hipotensi hanya tau hiprtensi itu
tekanan darah tinggi yang membuat kepala pusing disebabkan makan makanan daging. Ibu
M mengatakan mah adalah yang ditandai dengan mual dan pusing yang disebabkan telat
makan. BB 50Kg, dulu 54kg dengan Tb 158. Dan kebiasaan ibu M setiap sarapan pagi
dengan membeli uduk. Ibu M mengatakan jika sakit biasanya minum obat promag dan
banyak minum air putih hangat dan beristirahat dan ketika pala pusing pun meminu obat
Panadol terlebih dahulu. Ibu M mengatakan pernah berobat ke puskesmas atau ke klinik
menggunakan BPJS.

d. Riwayat keluarga sebelumnya


Keluarga Ibu M bahwa tn u mengatakan kedua orang tua yaitu ibu dari sakit hipertensi

3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah permanen dengan kepemilikan sendiri. Rumah yang
ditempati adalah permanen, dengan 3 kamar tidur. Dua kamar dilantai bawah dan 1 kamar
dilantai atas, Satu kamar tidur Bapak A dan Ibu M. satu kamar tidur an. A dan menantu,
terdapat ruaang tamu, dapur dan tempat makan, dan kamar mandi dengan sumber air dari
tanah. Ventilasi rumah bagian belakang tidak ada, satu kamar yang tidak memiliki
ventilasi, ventilasi lain terdapat di ruang tamu (jendelah dan lubang angin). Pencahayaan
rumah bagian belakang (dapur dan tempat makan terang), rumah terasa panaskarena
sirkulasi udara hanya dari depan (bagian belakang rumah tertutup rapat).
07 6
4 4

3
1 2

Keterangan:
1. Ruangan tamu
2. Kamar tidur 1
3. Kamar tidur 2
4. Kamar tidur 3
5. Ruangan makan
6. Dapur
7. Kamar mandi

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Karakteristik tetangga dan komunitas sebagian besar adalah penduduk asli bonang yang
berasal dari suku sunda. Pekerjaan tetangga sebagian besar adalah sebagai wiraswasta
pedagang ada juga yang buruh. Hampir seluruhnya yang bekerja adalah kepala keluarga.
Kegiatan komunitas biasanya adalah pengajian mingguan dan bulanan.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak A mengatakan sudah cukup lama tinggal di rumah yang ditempati saat ini
bersama istri dan anak-anaknya.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga Bapak A sering mengikuti kegiatan yang ada di RT, Bapak A sering mengikuti
acara pengajian mingguan dan bulanan. Ibu M juga sering mengikuti kegiatan pengajian
yang ada di RT. Tn. M aktif dalam kegiatan pemuda pemudi karang taruna (Acara 17
agustusan, Isra Mi’raj, maulid nabi dan yang lainnya) dan Ny. A pun sama aktif mengikuti
kegiatan yang diadakan sama RT

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga adalah komunikasi dua arah. Bapak A dan Ibu M mengatakan
selalu terbuka dengan anak-anaknya terkait dengan masalah yang dialami anak-anaknya.
Bapak A dan Ibu M selalu memutuskan bersama setiap keputusan yang akan diambil
b. Struktur kekuatan keluarga
Struktur kekuatan yang ada di keluarga adalah reward power yaitu bapak A mengatakan
keluarga selalu memberikan penghargaan atau pujian setiap hal positif yang dilakukan
anak-anaknya.
c. Struktur peran
Bapak A sebagai kepala keluarga menjalankan perannya sebagai pemimpin dalam rumah
tangga, bapak A mencari nafkah dengan bekerja agar kebutuhan keluarga dapat terpenuhi,
memberikan tempat tinggal yang layak bagi anggota keluarga, memberikan perhatian dan
kasih sayang untuk istri dan anak-anaknya. Bapak A mengajarkan nilai-nilai agama dan
aturan baik dan buruk kepada anak-anaknya.
Ibu M sebagai ibu rumah tangga memberikan perhatian dan kasih sayang untuk suami dan
anak-anaknya, menjalankan peran sebagai pengganti suaminya bagi anak-anaknya saat
suaminya bekerja dan menjaga rumah dan anak-anak. Tn. M berperan sebagai anak yang
membantu mencari penghasilan juga dan Ny.A sebagai menantu yang berperan menemani
mertua dan membantu mertua.

d. Nilai dan norma budaya


Bapak A dan Ibu M mengatakan selalu berupaya menanamkan nilai-nilai agama dan
aturan baik dan buruk dalam kehidupan seperti, harus sholat 5 waktu, tidak boleh keluar
berlarut malam, dan harus selalu mengabari orang tua. dan untuk Ny.A dan Tn. M selalu
diingatkan Ibu M untuk menjadi keluarga yang selalu kompak dan menyelesaikan masalah
dengan baik apapun itu jangan pernah membuat pertengakaran yang hingga cerai.

5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga selalu berupaya memberikan kasih sayang satu sama lainya. Bapak A dan Ibu
M saling memperhatikan satu sama lainya. Orang tua juga mengajarkan Tn. M dan Ny. A
bagaimana saling menyayangi. Ny. A lebih dekat dengan ibu mertua nya karena ibunya
sehari- hari berada di rumah. Walaupun demikian, keluarga mereka terlihat sangat
akrab, dan saling mendukung.
b. Fungsi Sosialisasi
Bapak A dan Tn. M sebagai kepala keluarga setiap pagi bekerja, pergi pagi pulang siang
dan kalau ada kegiatan lainya dimalam hari yaitu pengajian mingguan dan bulanan,
bapak A dan Tn. M tidak terlalu mengikuti kegiatan lainnya, dikarenakan kegiatan di
kampung sekitar tidak terlalu banyak kegiatan hanya ada beberapa acara-acara
tertenu misalnya acara isra miraj, maulid nabi, dibulan ramadhan yaitu nuzulul qur’an,
sehingga jarang mengikuti kegiatan yang ada di komunitas. Ibu M dan Ny.A sebagai ibu
dan menantu rumah tangga yang setiap hari mengurus rumah dan jarang mengikuti ke
giatan yang ada di komunitas..

c. Fungsi Perawatan Keluarga


1) Nutrsi
Pola makan dan minum keluarga setiap harinya tidak selalu ditentukan oleh Ibu M
atau Ny. A, terkadang Bapak A request untuk menu makan hari-hari. Walaupun
setiap harinya bapak A bekerja. Tetapi bapak A selalu makan dirumah karena
menurut bapak A tempat dia bekerja dekat dengan rumah. Keluarga Bapak A adalah
keluarga yang sederhana, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pola
makan teratur 2-3 kali sehari dengan menu yang bervariasi, seperti ikan goreng,
ayam goreng, sayur-sayuran, yang bahan-bahannya dibeli di warung terdekat atau
penjual sayur/lauk pauk yang berkeliling setiap hari di lingkungan sekitar, bapak A
dan keluarga selalu stok buah-buahan seperti jeruk, mangga dll didalam kulkas.
2) Pola istirahat tidur
Pola istirahat tidur di keluarga Bapak A tidak mengalami kesulitan. Semua anggota
keluarga dapat beristirahat sesuai kebutuhan. malam tidur pukul 22.00 WIB, , ibu M
melakukan aktivitas rumah secara bertahap, jika merasa lelah segera beristirahat
dan bergantian dengan menantunya, dan Tn. M selalu tidur siang selepas pulang
kerja, karena waktu kerja Tn. M dari pukul 05 pagi sampai pukul 12 siang jadi Tn. M
ada waktu untuk tidur siang.
3) Pola eliminasi
Pola eliminasi keluarga Bapak A satu kali setiap harinya, konsistensi lembek dan
tidak ada kesulitan. Dan tidak ada kesulitan untuk BAK.
4) Personal hygiene
Keadaan personal hygiene dikeluarga Bapak A semua anggota keluarga bersih tera
wat. Kondisi lingkungan rumah juga bersih dan tertata. Keluarga Bapak A
membiasakan anggota keluarga untuk mandi pagi dan sore, setiap mandi sikat gigi
dan mandi dengan bersih.
5) Pola aktivitas
Pola aktivitas di keluarga Bapak A, dijalankan sesuai dengan peran masing-masing.
Bapak A yang bekerja di seagai ojek dan Tn. M pun sama bekerja sebagai karyawan
swasta, pergi pagi dan pulang pada siang hari. Aktifitas yang dilakukan Ibu M dan
Ny. A sebagai ibu rumah tangga adalah mengurus rumah tangga seperti memasak,
membersih rumah, mencuci.
6) Aktivitas fisik dan rekreasi
Bapak A mengatakan berolahraganya setiap pagi berangkat kerja dengan berjalan
kaki dari rumah ketempat kerja, untuk aktivitas fisik Ibu M menggantinya dengan
melakukan kegiatan rumah tangga. Seperti nyapu, ngepel, mencuci baju, pergi
kewarung dan memasak dan suka dibantu sama Ny.A.
Praktik penggunaan obat dan merokok
Jika sakit, keluarga Bapak A biasanya membeli obat yang dijual di apotek, biasanya
yang dibeli adalah obat penurun panas, obat magh, masuk angin, obat flu, dan obat
penurun darah ( paracetamol, promag, tolak angin, minyak angin, Amlodipine) dan
di rumah bapak A ada yang merokok tetapi jarang meroko di dalam area rumah
hanya dilahan saja atau tempat kerja.
7) Intevensi pencegahan secara medis
ibu Y meminum obat untuk magh jika sedang kambuh sakitnya.

8) Terapi komplementer dan alternatif


Ibu M mengatakan pernah menjalani terapi alternatif dan komplementer. Seperti
bekam, dan pijet.
9) Perasaan dan persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan sekitar dirasa keluarga cukup
memuaskan. Akan tetapi, biaya kesehatan yang harus dibayar mahal, dan Ibu M
menganggap penyakit/sakit yang dideritanya tidak parah sehingga membuat
keluarga jarang memanfaatkan RS yang ada di dekat tempat tinggal mereka.
10) Sumber pembayaran
Bapak A mengatakan semua keluarganya memiliki jaminan kesehatan yaitu BPJS
Kesehatan.

6. STRESSOR DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor Jangka Pendek
Keluarga memikirkan penyakit yang di derita oleh Ibu M yaitu darah tinggi/hipertensi dan
mengalami penyakit gastritis.
b. Stressor Jangka Panjang
Bapak A dan Ibu M mengatakan memikirkan agar anak-anaknya selalu sehat dan pekerjaan
dengan baik dan tidak terpengaruh oleh pergaulan bebas seperti Narkoba.
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Ibu. M mengatakan Keluarga selalu cepat tanggap terhadap masalah yang dihadapi,
seperti masalah hipertensi yang dialami , yang membuat keluarga khawatir jika tidak
diatasi.
d. Respon keluarga terhadap masalah
Ibu M mengatakan keluarga selalu langsung merespon setiap masalah yang dihadapi oleh
keluarga
e. Strategi Koping yang Digunakan
Ibu M mengatakan masalah yang dialami oleh keluarga dibicarakan secara bersamaan
dan saling mendukung satu sama lainya
f. Strategi adaptasi disfungsional
Ibu M mengatakan keluarga tidak pernah menyelesaikan masalah dengan kekerasan atau
meninggalkan masalah tanpa diselesaikan

7. HARAPAN KELUARGA
Ibu mengatakan harapan terhadap pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang ada
saat ini biayanya murah dengan kualitas prima. Keluarga juga berharap bahwa tenaga
kesehatan yang ada memberikan pelayanan secara maksimal cepat tidak melihat siapapun
pasiennya, dan ramah kepada masyarakat.

8. HASIL PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

Pemeriksaan Anggota keluarga


fisik Bapak u Ibu M Tn.M Ny.A
Tanda vital
Suhu 36,50 C 36,50 C 36,40 C 36,50 C
Nadi 88 x/mnt 90 x/mnt 82x/ mnt 88x/ mnt
RR 18x/mnt 23x/mnt 18x/mnt 18x/mnt
TD 90/70 mmHg 120/80mmHg 110/80 mmHg 110/80 mmHg
TB 168 cm 158 cm 157 cm 165cm
BB 70 kg 50 kg, LLA 23 cm 53 kg 60 kg
Fisik

Kepala Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam,


distribusi merata, tidak distribusi merata, distribusi merata, distribusi merata,
ada keluhan pusing , kadang kepala terasa tidak ada keluhan, tidak ada keluhan,
tidak ada lesi pada pusing, tidak ada lesi tidak ada lesi pada tidak ada lesi pada
kulit kepala pada kulit kepala kulit kepala kulit kepala
Mata Bentuk mata simetris, Bentuk mata Bentuk mata Bentuk mata
Konjungtiva tidak simetris, simetris, simetris,
anemis, sklera tidak Konjungtiva, tidak Konjungtiva, tidak Konjungtiva
ikterik, visus 6/6, anemis, sklera tidak anemis, sklera tidak anemis, sklera
enam lapang pandang ikterik, visus 6/6, ikterik, visus 6/6, tidak ikterik, visus
baik enam lampang enam lampang 6/6, enam lampang
pandang baik pandang baik pandang baik
Telinga Bentuk telinga Bentuk telinga Bentuk telinga Bentuk telinga
simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
seruma atau keluaran, seruma atau seruma atau seruma atau
klien dapat mendengar keluaran, klien dapat keluaran, klien keluaran, klien
pembicaraan perawat mendengar dapat mendengar dapat mendengar
dan detakkan jarum pembicaraan pembicaraan pembicaraan
jam, tidak terdapat perawat dan perawat dan perawat dan
infeksi pada telinga, detakkan jarum jam, detakkan jarum detakkan jarum jam,
telinga bersih, tidak tidak terdapat jam, tidak terdapat tidak terdapat
ada nyeri tulang infeksi pada telinga, infeksi pada telinga, infeksi pada telinga,
mastoid telinga bersih, tidak telinga bersih, tidak telinga bersih, tidak
ada nyeri tulang ada nyeri tulang ada nyeri tulang
mastoid mastoid mastoid
Hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung
simetris, konka nasal simetris, konka nasal simetris, konka simetris, konka
merah mudah, tidak merah mudah, tidak nasal merah nasal merah
ada keluaran, fungsi ada keluaran, fungsi mudah, tidak ada mudah, tidak ada
penciuman baik, penciuman baik, keluaran, fungsi keluaran, fungsi
dnegan bukti dapat dnegan bukti dapat penciuman baik, penciuman baik,
membedakan bau membedakan bau dengan bukti dapat dnegan bukti dapat
minyak wangi dan minyak wangi dan membedakan bau membedakan bau
minyak kayu putuh. minyak kayu putuh. minyak wangi dan minyak wangi dan
Septum lurus Septum lurus minyak kayu putuh. minyak kayu
Septum lurus putuh. Septum
lurus
Mulut dan gigi Bibir klien kering, Bibir klien lembab, Bibir klien kering, Bibir klien lembab,
berwarna agak berwarna merah, berwarna agak berwarna merah,
kehitaman, bersih, bersih, tidak ada gigi kehitaman, bersih, bersih, tidak ada
tidaka ada gigi berlubang, tidak ada gigi berlubang, gigi berlubang,
berlubang, tidak ada kesulitan untuk tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan
kesulitan untuk menelan, klien dapat untuk menelan, untuk menelan,
menelan, klien dapat membedakan rasa klien dapat klien dapat
membedakan rasa asin asin dan manis, gigi membedakan rasa membedakan rasa
dan manis, gigi tampak tampak bersih asin dan manis, gigi asin dan manis, gigi
bersih tampak bersih tampak bersih
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelenjar tiroid, tidak pembesaran kelenjar pembesaran pembesaran
ada kesulitan untuk tiroid, tidak ada kelenjar tiroid, kelenjar tiroid,
bergerak kesulitan untuk tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan
bergerak untuk bergerak untuk bergerak
Dada/ thorax Dada berbentuk Dada berbentuk Dada berbentuk Dada berbentuk
sismetris, tulang iga 12 sismetris, tulang iga sismetris, tulang iga sismetris, tulang
pasang, tidak ada 12 pasang, tidak ada 12 pasang, tidak iga 12 pasang,
keluhan sesak, warna keluhan sesak, ada keluhan sesak, tidak ada keluhan
kulit sawo matang, warna kulit sawo warna kulit sawo sesak, warna kulit
klien bernafas tidka matang, klien matang, klien sawo matang, klien
menggunakan otot bernafas tidka bernafas tidka bernafas tidka
tambahan, taktil menggunakan otot menggunakan otot menggunakan otot
premitus baik, tambahan, taktil tambahan, taktil tambahan, taktil
konfigurasi dada 2:1, premitus baik, premitus baik, premitus baik,
suara nafas vesikuler, konfigurasi dada 2:1, konfigurasi dada konfigurasi dada
suara jantung S1 dan suara nafas 2:1, suara nafas 2:1, suara nafas
S2, Tidak ada retraksi vesikuler, suara vesikuler, suara vesikuler, suara
dinding dada jantung S1 dan S2, jantung S1 dan S2, jantung S1 dan S2,
Tidak ada retraksi Tidak ada retraksi Tidak ada retraksi
dinding dada dinding dada dinding dada
Abdomen Perut datar, tidak ada Perut datar, ada Perut datar, tidak Perut datar, tidak
nyeri tekan dan lepas. keluhan nyeri perut ada keluhan nyeri ada keluhan nyeri
Tidak ada nyeri ginjal bagian kiri,. Bising perut,. Bising usus 6 perut,. Bising usus
Tidak ada pembesaran usus 3 x/mnt, tidak x/mnt, tidak ada 5 x/mnt, tidak ada
hepar, bising usus 6 ada nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
x/mnt maupun lepas, tidak maupun lepas, maupun lepas,
ada pembesaran tidak ada tidak ada
hepar, tidak ada pembesaran hepar, pembesaran hepar,
tanda peradangan tidak ada tanda tidak ada tanda
ginjal peradangan ginjal peradangan ginjal
Ekstremitas Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas Ekstremitas atas
bawah: pergerakan bawah: pergerakan dan bawah: dan bawah:
bebas, reflek positif, bebas, reflek positif, pergerakan bebas, pergerakan bebas,
kekuatan otot 5. kekuatan otot 5. reflek positif, reflek positif,
kekuatan otot 5. kekuatan otot 5.
Kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo Warna kulit sawo Warna kulit sawo
matang, kulit bersih, matang, kulit bersih, matang, kulit matang, kulit
tidak ada eksim tidak ada eksim bersih, tidak ada bersih, tidak ada
eksim eksim, telapak
tangan dan ujung
jari terlihat
sianosis (pucat),
kapiler refil lebih
dari 3 detik
No Data Penunjang Masalah Keperawatan

1 Data subjektif Gangguan Perfusi Perifer

Ibu M mengatakan bahwa tn u tekanan


darahnya suka rendah dan mengeluh
pusing

Data objektif

Td: 90/70mmhg

S: 36,5 C

N: 88x/mnt

Rr: 23x/mnt

2.Data subjektif

Ds : Risiko Defisit Nutrisi

Ibu.M mengatakan tn ub suka makan


pedas dan sering telat makan frekuensi
makan kadang 2xh atau 3xh kadang
bahkan ga makan

Data objektif

Do :

- bb Turun $Kg Sebelumnya 54Kg


Menjadi 50 Kg

- LLA : 23Cm
DIGANOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan ferpusi feriper
2. Risiko Defisit Nutrisi
3. Resiko cedera pada janin

SKORING
Diagnosa Keperawatan: Gangguan Perfusi perifer
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil
Aktual pengkajian Tn. T
Kemungkinan ½x2 1 Kemungkinan masalah diubah adalah
Masalah dapat sebagian. Pengetahuan Tn. T tentang
diubah : hipertensi yang cukup kurang dan
Sebagian sudah menjadi kebiasaan sejak lama
tidur malam hari atau larut malam.
Motivasi keluarga untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan untuk meningkatkan
kesehatan juga kurang.
Potensi masalah 3/3 x 1 1 Potensi masalah tinggi karena inginan
untuk dicegah : nya untuk sembuh sangat kuat dan saat
tinggi beraktivitas tidak terganggu lagi
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari ibu. Mmengalami
masalah : masala darah tingginya/hipertensi
Dirasakan dan namun terkadang tn. T menurut
segera diatasi keluarga sulit untuk dikasi nasehat dan
jika tidak diatasi akan berdampak pada
kesehatanya.

Total skor 4
Diagnosa Keperawatan: Risiko Defisit Nutrisi

Kriteria Nilai Skor Pembenaran


Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil
Aktual pemeriksaan fisik berat badan (BB)
54kg berkurang 4Kg Menjadi 50Kg
LLA :23 Cm dengan tinggi badan 160
cm. Ny Y memiliki kebiasaan makan 1-2
kali, tidak suka makan/ sarapan pagi
Kemungkinan ½x2 1 Kemungkinan masalah diubah adalah
Masalah dapat sebagian. Pengetahuan keluarga
diubah : kurang tentang nutrisi seimbang
Sebagian sumber informasi tentang cara
mengatasi gizi terbatas. Motivasi
keluaga memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk pemantauan nutrisi
remaja
Potensi masalah 3/3 1 1 Keluarga mempunyai keinginan yang
untuk dicegah : kuat untuk mengatasi masalah yang
Tinggi dialami, fasilitas pelayanan kesehatan
tersedia dan adanya dukungan dari
tenaga kesehatan
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari Ibu M mengalami
masalah : masala pada lambungnya/ penyakit
Dirasakan dan gastritis dan ingin untuk diatasi,
segera diatasi karena keluarga menyadari kalau
masalah tidak diatasi akan berdampak
pada kesehatan tidak bisa diatasi.

Total skor 3 2/3

DIGANOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. Ganguaan Perpusi Perifer tidak efektif
2. Risiko Defisit Nutrisi

PERENCANAAN
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA Intervensi
KEPERAWATAN HASIL
Perfusi Perifer Tidak 1. Setelah diberikan 1. Edukasi Proses Penyakit
Efektif pada keluarga intervensi 1x pertemuan K
eluarga dapat mengenal m Observasi
Bp.T, khususnya Ibu Y.,
asalah hipertensi: 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
ditandai dengan:
Tingkat pengetahuan meniram infomas
Ds: keluarga meningkat:
a. Perilaku sesuai dengan pe Terapeutik
Ibu M mengatakan ngetahuan meningkat 1. Sediakan materi dan media penyidikan k
bahwa tn unkadang b. Perilaku sesuai anjuran m esehatan
eningkat 2. jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
suka pusing ketika
c. Kemampuan menjelaskan kesepakatan
kurang tidur dan pengetahuan tentang hiper 3. berikan kesempatan untuk bertanya
ketika sehabis tensi meningkat
bangun tidur Bapak Edukasi
M mengatakan tidak 1. Jelaskan penyebab dan faktor resiko
hipotensi hanya tau penyakit
hipertensi merupakan 2. Jelaskan proses patofisiologi munculnya
tekanan darah yang penyakit
3. Jelaskan tanda dan gejala yang
tinggi , bapak makan ditimbulkan oleh penyakit
3x1 kadang 2x1h dan 4. Jelaskan pemungkinan terjadinya
suka makan- komplikasi
makanan yang gurih, 5. Ajarkan cara meredakan atau mengatasi
pedas, asin dan suka gejala yang dirasakan
6. Ajarkan cara meminimalkan efek
makan sate ayam.
samping dari intervensi atau pengobatan
Do:

Dengan Pemeriksaan
Dukungan Keluarga Merencanakan
Td: 90/70Mmhg
Perawatan
S: 36,5C Observasi

N: 88x/mnt 2.Keluarga dapat mengambil -Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga


keputusan tentang kesehatan
Rr: 23x/mnt
Dukungan keluarga : -Identifikasi konsekuensi tidak melakukan
tindakan bersama keluarga
Crt <2 a. Anggota keluarga verb
alilsasi keinginan untuk m -Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan
endukung anggota keluarg keluarga
a yang sakit meningkat
b. Menanyakan kondisi Terapeutik
pasien meningkat -Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang
mendukung upaya kesehatan
c. Mencari dukungan
sosial bagi keluarga -Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam
keluarga
meningkat
-Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara
d. Menencari dukungan s
optimal
piritual bagi anggota yang
sakit meningkat Edukasi
e. Bekerjasama dengan a -Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di
nggota keluarga yang s lingkungan keluarga
akit dalam menentukan -Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan
yang ada
perawatan meningkat
Status koping keluarga -Ajarkan cara perawat yang biasa dilakukan
keluarga
a. Kemampuan memenuh
i kebutuhan anggota ke
luarga meningkat
b. Komitmen pada peraw
atan meningkat
c. Komunikasi anggota k
eluarga meningkat

3.Dukungan kepatuhan program pengobatan


Observasi
1. Identifikasi kepatuhan menjalani
program pengobatan
3.Keluarga dapat merawat
Terapeutik
anggota keluarga
1. buat komitmen menjalani progr
Manajemen Kesehatan am pengobatan dengan baik
Keluarga: 2. buat jadwal pendamingan kelua
rga untuk bergantian menemani
a. Kemampuan
pasien selama menjalani progra
menjelaskan masalah m kesehatan
kesehatan yang di alami 3. dokumentasikan aktivitas selam
a menjalani proses pengobatan
meningkat 4. diskusikan hal-hal yang dapat
b. Akitvitas keluarga mendukung atau menghambat b
erjalannya program pengobatan
mengatasi masalah 5. libatkan keluarga untuk me duk
kesehatan tepat ung program pengobatan yang
dilajani
meningkat
c. Tindakan mengurangi
faktor resiko menigkat Edukasi
d. Verbalisasi kesulitan 1. Informasikan program
menjlankan perawatan pengobatan yang harus dijalani
2. Informasikan manfaat yang
yang ditetapkan
menurun. akan diperoleh jika teratur
menjalani program pengobatan
3. Anjurkan keluarga untuk
mendampingi dan merawat
pasien selama menjalani
program pengobtanan
4. Anjurkan pasien dan keluarga
melakukan konsultasi ke
pelayanan kesehatan terdekat

4.Manajemen lingkungan
Observasi
1. Identifikasi keamanan dan
kenyamanan lingkungan
Terapeutik
1. Atur posisi furniture dengan rapih dan
terjangkau
2. Atur suhu lingkungan yang sesuai
3. Sediakan ruang berjalan yang cukup
dan aman
4. Sediakan tempat tidur dan lingkungan
yang bersih dan nyaman
5. Sediakan pewangi ruangan
6. Ganti pakaian secara berkala
7. Hindari paparan langsung dengan
cahaya matahari dan cahaya yang tidak
perlu
8. Izinkan membawa benda-benda yang
disukai dari rumah
4. Keluarga dapat 9. Izinkan keluarga untuk tingnggal
mendampingi pasien
memodifikasi tempat
10.Fasilitasi pengguanaan barang-barang
Keamanan lingkungan pribadi
rumah menigkat : 11.Berikan bel atau alat komunikasi
untuk memanggil perawat
a. Pemeliharaan rumah
Edukasi
meningkat
b. Pencahayaan eksterior 1. jelaskan cara membuat lingkungan yang
aman
meningkat 2. jelaskan cara menghadapi bahaya kebak
c. Pencahayaan inerior aran
3. ajarkan pasien dan keluarga atau pengun
meningkat
jung tentang upaya pencegahan infeksi
5.Rujukan
Observasi
1. identifikasi indikasi rujukan
2. periksa kondisi sebelum dirujuk
Terapeutik
1. dapatkan petsetujuan pasien dan /keluar
ga
2. berikan kesempatan apsien dan keluarga
untuk bertanya dan mendapatkan jawaba
n terkait rujukan
3. hubungi layanan kesehatan yang menjad
i tujuan rujukan yang akan menerima pa
sien
4. pastikan informasi tentang pasien telah
diketahui dan dicatat oleh tenaga keseha
tan dilayanan kesehatan tujuan rujukan
5. lengkapi dan kirim berkas-berkas yang d
iperlukan
6. pastikan pasien yang dirujuk telat meng
enakan gelang identitas
7. lakukan penanganan kegawatdaruratan s
ebelum dilakukan rujukan

5. Keluarga dapat Edukasi


memanfaatkan 1. jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
pelayanan kesehatan 2. informasikan rencana merujuk kepada p
asien dan keluarga
Pemeliharaan 3. informasikan layanan kesehatan yang m
Kesehatan meningkat: enjadi tujuan rujukan
a. menunjukkan
perilaku
adaptif
meningkat
b. mennunjukkan
pemahaman
perilaku sehat
meningkat
c. kemampuan
menjalankan
perilaku sehat
meningkat
Risiko defisit nutrisi Risiko defisit nutrisi dapat 1. Edukasi proses penyakit
keluarga Bp.A, diatasi setelah dilakukan Observasi
khususnya Ibu M., intervensi dalam waktu 1
ditandai dengan: hari (2 x peretemuan) 1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Ds: Ny. M mengatakan Kriteria Hasil: menerima informasi
perut bagian ulu hati 1. Keluarga dapat Terapeutik
sering terasa perih, dan mengenal masalah:
kadang mual dan tidak Tingkat pengetahuan:
1) Sediakan materi dan media pendidikan
nafsu makan , Ibu M a. Verbalilsai minat dala
mengatakan sudah m belajar kesehatan
lama menderita sakit meningkat 5
2) Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
mah , Ibu M b. Kemampuan menjelas
mengatakan sakit mah kan penetahuan tentan kesepakatan
g suatu topik meningk
adalah sakit lambung 3) Berikan kesempatan untuk bertanya
at 5
biasanya terjadi karena c. Pernyataan tentang m
suka makan pedas dan
Edukasi
asalah yang di hadapi
terlambat makan. menurun
1) Jelaskan penyebab dan faktor risiko
Do:
penyakit
Hasil pemeriksaan 2) Jelaskan proses patofisiologi munculnya
bb turun 4kg penyakit
sebelumnya 54 kg 3) Jelaskan tanda dan gejala yang
menjadi 50kg
ditimbulkan oleh penyakit
LLA : 23cm
4) Jelaskan kemungkinan terjadinya
komplikasi
5) Ajarkan cara meredakan atau mengatasi
gejala yang dirasakan
6) Ajarkan cara meminimalkan efek
samping dari intervensi atau
7) Informasikan kondisi pasien saat ini
pengobatan
Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan
gejala memberat atau tidak biasa

2. Dukungan pengambilan keputusan


Observasi
1. Identifikasi persepsi mengenai
masalah dan informasi yang memicu
konflik
2.Keluarga dapat mengamb Terapeutik
il Keputusan:
Dukungan keluarga: 1. Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan
a. Anggota keluarga ver harapan yang membantu membuat
balilsasi keinginan unt
uk mendukung anggot pilihan
a keluarga yang sakit
2. Diskusikan kelebihan dan kekurangan
meningkat 5
b. Menanyakan kondisi dan setiap solusi
pasien meningkat 5
c. Mencari dukungan sos 3. Fasilitasi menjelaskan keputusan
ial bagi anggota kelua kepada orang lain
rga yang sakit mening
kat 5 Edukasi
d. Menencari dukungan
spiritual bagi anggota 1. Berikan informasi yang diminta pasien
yang sakit meningkat Kolaborasi
5
e. Bekerjasama dengan a 1. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan
nggota keluarga yang
sakit dalam menentuk lain dalam memfasilitasi
an perawatan meningk pengambilan keputusan
at 5

Status koping keluarga

d. Kemampuan memenuh
i kebutuhan anggota ke
luarga meningkat 5
e. Komitmen pada peraw
3.Manajemen nutrisi
atan meningkat 5
f. Komunikasi anggota k Observasi
eluarga meningkat 5
Harapan 1. Identifikasi status nutrisi
a. Keterlibatan 2. Identifikasi alergi dan intoleransi
dalam aktvitas
perawatan makanan
meningkat
b. Selera makan 3. Identifikasi makanan yang disukai
meningkat 4. monitor asupan makanan
5. monitor berat badan
Terapeutik
1. lakukan oral hygiene sebelum mak
an
2. fasilitasi menentukan pedoman diet
3. Keluarga dapat merawat
anggota keluarga: 3. sajikan makanan secara menarik da
Manajemen kesehatan k
eluarga: n suhu yang sesuai
a. Kemampuan menjelas 4. berikan makanan tinggi serat untuk
kan masalah yang dial
mi meningkat mencegah konstipasi
b. Aktivitas keluarga me 5. berikan makanan tinggi kalori dan
ngatasi masalah keseh
atan tepat meningkat tinggi protein

Fungsi keluarga Edukasi


1. ajarkan diet yang diprogramkan
a. Pemenuhan kebutuhan
anggota keluarga men
ingkat
b. Anggota keluarga kel Kolaborasi
uarga saling menduku 1. kolaborasi pemberian medikasi seb
ng meningkat
c. Anggota keluarga me elum makan
njalankan peran yang
diharapkn meningkat
4.Manajemen lingkungan

Observasi
1. Identifikasi keamanan dan kenyama
nan lingkungan
Terapeutik
1. Atur posisi furniture dengan ra
pih dan terjangkau
2. Atur suhu lingkungan yang ses
uai
3. Sediakan ruang berjalan yang c
ukup dan aman
4. Sediakan tempat tidur dan ling
kungan yang bersih dan nyama
n
5. Sediakan pewangi ruangan
6. Ganti pakaian secara berkala
7. Hindari paparan langsung deng
an cahaya matahari dan cahaya
yang tidak perlu
8. Izinkan membawa benda-bend
a yang disukai dari rumah
9. Izinkan keluarga untuk tingngg
al mendampingi pasien
10. Fasilitasi pengguanaan barang-
4. Keluarga dapat memodi barang pribadi
fikasi lingkungan:
Keamanan lingkungan r 11. Berikan bel atau alat komunika
umah: si untuk memanggil perawat
a. Pemeliharaan rumah Edukasi
meningkat
b. Pencahaan interior me 1. jelaskan cara membuat lingkungan y
ningkat ang aman
c. Kebersihan air bersih 2. jelaskan cara menghadapi bahaya ke
meningkat
bakaran
3. ajarkan pasien dan keluarga atau pen
gunjung tentang upaya pencegahan i
nfeksi

5.Rujukan
Observasi
1. identifikasi indikasi rujukan
2. periksa kondisi sebelum dirujuk
Terapeutik
1. dapatkan petsetujuan pasien dan /kel
uarga
2. berikan kesempatan apsien dan kelua
rga untuk bertanya dan mendapatkan
jawaban terkait rujukan
3. hubungi layanan kesehatan yang me
njadi tujuan rujukan yang akan mene
rima pasien
4. pastikan informasi tentang pasien tel
ah diketahui dan dicatat oleh tenaga
kesehatan dilayanan kesehatan tujua
n rujukan
5. lengkapi dan kirim berkas-berkas ya
ng diperlukan
6. pastikan pasien yang dirujuk telat me
ngenakan gelang identitas
7. lakukan penanganan kegawatdarurat
an sebelum dilakukan rujukan

Edukasi
1. jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
2. informasikan rencana merujuk kepad
a pasien dan keluarga
3. informasikan layanan kesehatan yan
g menjadi tujuan rujukan

5. Keluarga dapat mem


anfaatkan pelayanan
kesehatan
Pemeliharaan
Kesehatan meningkat:
a. menunjukkan perilak
u adaptif meningkat
b. mennunjukkan pema
haman perilaku sehat
meningkat
c. kemampuan
menjalankan perilaku
sehat meningkat
IMPLEMENTASI

TGL/NO Diagnosa Keperawatan & Implementasi Evaluasi Paraf


Data Penunjang
Perfusi Perifer tidak efektif 1. keluarga mampu S: Kelurga mengatakan
pada keluarga Bapak A, mengenal masalah mengerti sehingga lebih
Khususnya Ibu M : 1). Edukasi proses penyakit mengetahui apa yang telah
a. menjelaskan penyebab dan dijelaskan mulai dari
Ds: ibu M mengatakan tn u faktor risiko penyakit penyebab sampai cara
kadang suka pusing ketika H: Keluarga mengerti dan penanganan penyakit
kurang tidur . Ibu M
mengetahui tentang penyebab hipotensi pada bapak u
mengatakan tidak tau
hipotensi itu apa hanya tau dan faktor resiko penyakit O: Keluarga pasien
hipertensi merupakan b. menjelaskan tanda dan mengerti cara
tekanan darah yang tinggi ,
gejala yang ditimbulkan penatalaksanaan saat
Ibu M makan 3x1 atau 2x1
h dan suka makan-makanan oleh penyakit hipotensi
yang gurih, pedas, asin dan H: Keluarga mengerti dan
suka makan sate ayam.
mengetahui tentang tanda A: Masalah kemampuan
Do: dan gejala yang ditimbulkan keluarga mengenal masalah
Dengan Pemeriksaan oleh penyakit teratasi
Td: 90/70Mmhg c. Menjelaskan Masalah mampu
kemungkinan terjadinya mengambil keputusan
S: 36,5C
komplikasi teratasi
N: 88x/mnt
H: Keluarga mengerti Masalah keluarga mampu
Rr : 23x/mnt dan mengetahui jika merawat anggota keluarga

Ctr <2 kemungkinan terjadinya teratasi


komplikasi
2.Keluarga mampu P: Intervensi dilanjutkan
mengambil keputusan
2).Dukungan pengambilan
keputusan
a. mendiskusikan kelebihan
dan kekurangan dari setiap
solusi
H: Keluarga mampu menilai
kelebihan dan kekurangan
dari setiap solusi
b.Memotivasi
mengungkapkan tujuan
keperawatan yang diharapkan
H: keluarga termotivasi dalam
mengungkapkan tujuan
keperawatan yang diharapkan
3. Keluarga mampu merawat
anggota keluarga
Dukungan kepatuhan
program pengobatan
 meidentifikasi kepatuhan
menjalani program pengob
atan
 meginformasikan program
pengobatan yang harus dija
lani
 menginformasikan manfaat
yang akan diperoleh jika te
ratur menjalani program pe
ngobatan
 menganjurkan keluarga unt
uk mendampingi dan mera
wat pasien selama menjala
ni program pengobtanan
 menganjurkan pasien dan k
eluarga melakukan konsult
asi ke pelayanan kesehatan
terdekat

H: keluarga mengatakan akan


terus memperhatikan si ibu
dan pola makan nya agar
terus teratur

4. manajemen
lingkungan
menjelaskan cara
membuat lingkungan
yang aman
menjelaskan cara
menghadapi bahaya
kebakaran
mengajarkan pasien dan
keluarga atau pengunjung
tentang upaya pencegahan
infeksi

H: keluarga mengatakn
akan melakukan apa yang
Sudah diajarkan yang
membuat lingkungan
lebih bersih dan terus
terjaga
5. rujukan
a menjelaskan tujuan
dan prosedur rujukan -
Informasikan rencana
merujuk kepada pasien
dan keluarga
H: keluarga bp.Asudah
mengetahuinya dan
memahaminya
b Menginformasikan
layanan kesehatan yang
menjadi tujuan rujukan
(mis. indikasi rujukan,
intervensi yang telah
dilakukan, rencana
intervensi yang belum
dilakukan)
H: keluarga bp, A sudah
memahaminya dan akan
melakukan secara benar
yang sudah di
informasikan
Risiko defisit nutrisi keluarga 1. Keluarga mampu mengenal S: ibu M megatakan baru
Bp. A, khususnya Ibu M., masalah
ditandai dengan: 1. Edukasi proses peny memahami tentang
akit komplikasinya dan
Ds: Ny. M mengatakan perut
bagian ulu hati sering terasa 2) mengidentifikasi kesiapa mengatakan ternyata
perih, dan kadang mual dan
n dan kemampuan meneri penyakit maag yang sering
tidak nafsu makan, Ibu M
ma informasi dialami orng orang lain itu
mengatakan sudah lama
menderita sakit mah, Ibu M 3) menjelaskan penyebab da bukan penyakit yang speleh
mengatakan sakit mah adalah dan mengatakan akan lebih
sakit lambung biasanya terjadi n faktor risiko penyakit
karena suka makan pedas dan 4) mejelaskan proses patofis hati hati terkait pola makan
terlambat makan. O : ibu M tampak mehami
iologi munculnya penyak
Do: it dan sedikit khawatir karena

5) menjelaskan tanda dan ge dia baru mehami terkait


Hasil pemeriksaan jala yang ditimbulkan ole komplikasinya
bb turun 4kg sebelumnya 54 h penyakit
A: masalah intervensi
kg menjadi 50kg 6) menjelaskan kemungkina
teratasi
LLA: 23cm n terjadinya komplikasi
7) mengajarkan cara memini P: intervensi dilanjutkan
malkan efek samping dari
intervensi atau
H: keluarga bapak S
memahami apa yang sudah
dijelaskan tentang penyakit
gastritis, si ibu akan
diusahakan makan tepat
waktu

2. Dukungan keluarga
merencanakan
perawatan
1) meidentifikasi
kebutuhan dan
harapan keluarga
tentang kesehatan
2) meidentifikasi
konsekuensi tidak
melakukan tindakan
bersama keluarga
3) mengajarkan cara
perawatan yang bisa
dilakukan keluarga
H: keluarga sudah tampak
mehami dan akan
membicarakan nya lagi secara
pribadi antar keluarga.
Manajemen Nutrisi

1. mengidentifikasi stat
us nutrisi
2. mengidentifikasi ale
rgi dan intoleransi m
akanan
3. mengidentifikasi ma
kanan yang disukai
4. memonitor frekuensi
makan
H: ibu mengatakan bahwa
dia akan tepat waktu
makannya
4) Kenyamanan S: keluarga mengatakan
lingkungan mengerti sehingga lebih
a menjelaskan tujuan mengetahui apa yang telah
manajemen
dijelaskan, keluarga akan
lingkungan
H: keluarga melakukannya apa yang
mengetahuui dan akan sudah dijelaskan cara
melakukannya dengan membuat kenyamanan di
menjaga kebersihan baik area lingkungan hingga cara
di dalam kamar si anak menfaatkan fasilitas
maupu di area rumah pelayanan Kesehatan
dengan baik

O: keluarga pasien
5. Menfaatkan mengerti cara
fasilitas pelayanan penatalaksanaan dalam
mebuat lingkungan menjadi
Kesehatan
nyaman dan dalam
1. Rujuk menfaatkan fasilitas
a menjelaskan tujuan
A:masalah kemampuan
dan prosedur rujukan - dalam memodifikasi
Informasikan rencana lingkungan dan menfaatkan
merujuk kepada fasilitas pelayanan
pasien dan keluarga Kesehatan
H: keluarga bp.S sudah P: intervensi selesai
mengetahuinya dan
memahaminya

b Menginformasikan
layanan kesehatan
yang menjadi tujuan
rujukan (mis. indikasi
rujukan, intervensi
yang telah dilakukan,
rencana intervensi
yang belum
dilakukan)
H: keluarga bp, S sudah
memahaminya dan akan
melakukan secara benar
yang sudah di
informasikan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

NAMA MAHASISWA : m. ardabilly


NIM : 20.025

JUDUL : Pengenalan penyakit hipertensi dan penanganannya


SASARAN : Masyarakat desa Lengkong RT 03/04
NO. CM :-
TEMPAT : Balai Desa Lengkong RT 03/04
WAKTU : 1x 45 Mneit

A. MASALAH UTAMA/DIAGNOSA KEPERAWATAN


Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif berhubungan dengan Hipertensi
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan terhadap masyarakat dalam waktu 1x45 menit, dengan
menggunakan lembar balik, dan leaflet diharapkan masyarakat mampu mengenal
penyakit hipotensi dan cara penanganan nya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus klien dapat:
a. Menjelaskan pengertian tentang hipotensi
b. Menjelaskan penyebab hipitensi
c. Menguraikan tanda dan gejala hipotensi
d. Menguraikan jenis hipertensi
e. Mempraktikan diet hipertensi

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Hipotensi
2. Penyebab Hipotensi
3. Tanda dan Gejala Hipotensi
4. Jenis Hipotensi
5. Mempraktikan Diet Hipotensi

D. METODE PENGAJARAN
1. Diskusi
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab

E. MEDIA PENGAJARAN
1. Leafleat
2. Lembar balik
3. Alat peraga
(Terlampir)

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Kegatan Perawat Kegiatan KLien Waktu
A. Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 Menit
2. Menanyakan 2. Menjawab
kondisi/keadaan kondisi/keadaan klien
3. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
4. Melakukan kontrak 4. Memperhatikan
waktu 5. Memperhatikan
5. Menjelaskan maksud
dan tujuan penyuluhan

B. Isi 1. Bertanya tentang apa 1. Menjawab pertayaan 35 Menit


itu penyakit hipotensi 2. Menyimak
2. Menjelaskan tentang pembahasan
penyebab diare 3. Menyimak
3. Menguraikan tanda pembahasan
dan gejala diare 4. Menyimak
4. Memaparkan akibat pembahasan
atau dampak diare 5. Bertanya
5. Memberikan waktu 6. Menyimak
bertanya untuk pembahasan
masyarakat 7. Menyimak
6. Menguraikan jenis pembahasan
hipotensi 8. Bertanya
7. Mempraktikan diet
hipotensi
8. Memberikan waktu
bertanya kembali
untuk masyarakat

C. Penutup 1. Menanyakan perasaan 1. Menjawab 5 menit


pasien 2. Memperhatikan
2. Kontrak yang akan 3. Menjawab salam
datang
3. Mengucapkan salam

G. EVALUASI
1. Menjelaskan pengertian hipotensi
2. Menjelaskan penyebab hipotensi
3. Menguraikan tanda dan gejala hipotensi
4. Memaparkan akibat atau dampak hipotensi
5. Menguraikan jenis hipotensi
6. Mempraktikan diet hipotensi

H. REFERENSI
http://jurnal.ugm.ac.id
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id
file:///C:/Users/user/Downloads/4813-12122-1-SM(1).pdf

Tangerang, 18 mei 2023


(m arda billy)
I. LAMPIRAN MATERI DAN MEDIA

PENGENALAN PENYAKIT HIPERTENSI DAN PENCEGAHANNYA

A. Pengertian Hipertensi

Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg.
Hipotensi umumnya tidak bergejala dan dapat dialami oleh siapa saja. Namun, pada
beberapa orang, hipotensi dapat menyebabkan pusing, lemas, hingga pingsan.

Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Seseorang dapat dikatakan
menderita hipotensi jika tekanan darahnya berada di bawah rentang tersebut.

Penyebab Hipotensi

Tekanan darah dapat berubah sepanjang waktu, tergantung kondisi dan aktivitas yang dilakukan
tiap orang. Perubahan pada tekanan darah merupakan hal yang normal, karena tekanan darah
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti keturunan atau pertambahan usia.

Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah, seperti:

 Kehamilan
Pada masa kehamilan, tekanan darah dapat menurun. Hal ini terjadi akibat perkembangan sirkulasi
darah dalam tubuh ibu hamil.
 Konsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat dapat menimbulkan efek samping berupa penurunan tekanan darah. Jenis
obatnya antara lain, furosemide, atenolol, levodopa, sildenafil, atau propranolol.
 Ketidakseimbangan hormon
Tekanan darah dapat menurun akibat penurunan kadar hormon dalam darah. Penurunan kadar
hormon sendiri dapat disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti diabetes dan penyakit tiroid.
 Dehidrasi
Ketika tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, volume darah juga dapat berkurang. Hal ini dapat
mengakibatkan penurunan tekanan darah.
 Infeksi
Penderita infeksi dapat mengalami sepsis, yaitu infeksi yang telah memasuki aliran darah. Pada
kondisi ini, tekanan darah dapat menurun.
 Penyakit jantung
Penyakit jantung menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Kondisi ini
menyebabkan tekanan darah menurun.
 Kekurangan nutrisi
Kekurangan vitamin B12 dan asam folatdapat menyebabkan anemia dan berakhir pada penurunan
tekanan darah.
 Perdarahan
Perdarahan dalam jumlah besar dapat menurunkan volume dan aliran darah ke berbagai jaringan
tubuh. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah menurun secara drastis.
 Reaksi alergi parah
Beberapa pemicu alergi (alergen) dapat menimbulkan reaksi alergi parah (anafilaksis). Kondisi ini
berdampak pada menurunnya tekanan darah.
Faktor risiko hipotensi

Selain karena beberapa faktor penyebab di atas, hipotensi dapat terjadi ketika mengubah posisi dari
duduk atau berbaring ke posisi berdiri. Jenis hipotensi ini dikenal dengan hipotensi ortostatikatau
hipotensi postural.

Hipotensi juga dapat terjadi saat seseorang berdiri terlalu lama sehingga darah menumpuk di kaki.
Kondisi ini disebut juga neural mediated hypotension (NMH). Sebagian besar penderita hipotensi
jenis ini adalah anak-anak.

Gejala Hipotensi

Hipotensi tidak selalu menimbulkan gejala. Jika muncul gejala, penderita hipotensi dapat
merasakan keluhan berikut:

 Pusing
 Mual dan muntah
 Lemas
 Pandangan kabur
 Linglung
 Sulit berkonsentrasi
 Tubuh terasa tidak stabil
 Sesak napas
 Pingsan

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala yang telah disebutkan di atas. Bila
setelah diperiksa tekanan darah Anda di bawah normal, dokter akan melakukan pemeriksaan
lanjutan untuk mencari tahu penyebab hipotensi tersebut.

Segera ke dokter atau rumah sakit terdekat jika mengalami hipotensi dengan penurunan kesadaran
dan gejala syok, seperti jantung berdebar, keringat dingin, atau sesak napas. Tekanan darah yang
sangat rendah hingga menimbulkan syok perlu segera ditangani, karena dapat membahayakan
nyawa.

Diagnosis Hipotensi

Untuk mendiagnosis hipotensi, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan riwayat
kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa
tekanan darah dengan menggunakan sfigmomanometer.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan angka yang cukup rendah dan disertai gejala tertentu, dokter
akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendeteksi kondisi atau penyakit yang menyebabkan
hipotensi.

Pemeriksaan yang akan dilakukan dokter meliputi:

 Tes darah, untuk memeriksa kadar gula dan kadar hormon dalam darah
 Elektrokardiografi (EKG), untuk mendeteksi struktur jantung yang tidak normal dan detak
jantung yang tidak beraturan
 Ekokardiogram, untuk memeriksa fungsi jantung dan mendeteksi kelainan pada jantung
 Uji latih jantung (stress test), untuk menilai fungsi jantung saat melakukan aktivitas, seperti
berjalan atau berlari
 Tilt table test, untuk melihat perbedaan tekanan darah saat berbaring dan berdiri pada
pasien hipotensi ortostatik

Pengobatan Hipotensi

Pengobatan hipotensi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Tujuan pengobatan adalah
untuk meningkatkan tekanan darah, meredakan gejala yang muncul, dan mengobati kondisi yang
menyebabkan hipotensi.

Jika hipotensi menimbulkan gejala, maka tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah duduk atau
berbaring. Setelah itu, posisikan kaki lebih tinggi dari jantung dan pertahankan posisi tersebut
selama beberapa saat. Bila gejala tidak juga mereda, penanganan oleh dokter perlu dilakukan.

Metode utama untuk menangani hipotensi adalah perubahan pola makan dan gaya hidup, seperti:

 Memperbanyak konsumsi cairan, karena cairan dapat meningkatkan volume darah dan
membantu mencegah dehidrasi
 Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan tekanan darah
 Menggunakan stoking khusus (stoking kompresi) pada tungkai untuk memperlancar aliran
darah

Jika hipotensi disebabkan oleh konsumsi obat-obatan, dokter akan mengurangi dosis atau
mengganti jenis obatnya bila perlu. Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat-obatan untuk
menurunkan tekanan darah, yang disesuaikan dengan penyebab dan kondisi pasien.

Hipotensi yang disertai gejala syok membutuhkan penanganan darurat. Dokter akan memberikan
cairan infus, obat, dan transfusi darah, untuk meningkatkan tekanan darah dan mencegah kerusakan
fungsi organ.

Setelah tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan pernapasan pasien stabil, dokter akan
memberikan pengobatan untuk mengatasi penyebabnya. Misalnya, memberikan obat antibiotik
untuk mengatasi infeksi yang sudah masuk ke dalam darah.

Komplikasi Hipotensi

Pusing dan lemas akibat hipotensi berisiko menimbulkan komplikasi berupa cedera pada penderita
akibat terjatuh. Selain itu, hipotensi berat hingga menimbulkan syok dapat membuat tubuh
kekurangan oksigen. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi berbagai organ, seperti otak dan jantung.

Pencegahan Hipotensi

Cara terbaik untuk mencegah terjadinya hipotensi adalah dengan menghindari faktor pemicunya.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

 Membatasi konsumsi minuman berkafeindan beralkohol


 Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi sering, dan tidak langsung berdiri setelah
makan
 Memosisikan kepala lebih tinggi ketika tidur
 Berdiri secara perlahan dari posisi duduk atau berbaring
 Tidak berdiri atau duduk terlalu lama
 Tidak membungkuk atau mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba
 Tidak mengangkat beban yang terlalu berat
 Mencukupi kebutuhan minum, minimal 8 gelas per hari
 Berolahraga secara teratur, untuk meningkatkan otot tubuh dan melancarkan aliran darah
 Menghindari diet rendah garam yang terlalu ketat

SATUAN ACARA PENYULUHAN


NAMA MAHASISWA : m arda billy
NIM : 20.025

JUDUL : Gangguan pencernaan


SASARAN : masyarakat kp. Cicayur kidul kel.kelapa dua kecematan kelapa dua RT/RW O2/02
NO. CM :
TEMPAT : Balekota
WAKTU : 1x 45 Mneit

A. MASALAH UTAMA/DIAGNOSA KEPERAWATAN


Nyeri akut
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang gastritis di harapkan masyarakat dapat menjelaskan
Kembali tentang penyebab gastritis.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus klien dapat:
a. Menjelaskan pengertian tentang gastritis
b. Menyebtkan tanda dan gejala gastritis
c. Menyebutkan penyebab gastritis
d. Menyebutkan jenis-jenis gastritis
e. Menyebutkan terapi obat gastritis

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan tentang pengertian gastritis
2. Menyebutkan tanda dan gejala gastritis
3. Menyebutkan penyebab gastritis
4. Menyebutkan jenis-jenis gastritis
5. Menyebutkan terapi obat gastritis

D. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah dan tanya jawab
E. MEDIA PENGAJARAN
1. Leafleat
2. Lembar balik
(Terlampir)
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Kegatan Perawat Kegiatan KLien Waktu
A. Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam … 2 menit
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan …
3. Menjelaskan tujuan dari 3. Mendengarkan …
penyuluhan …

B. Isi 1. Menjelaskan tentang


9 menit
pengertian gastritis
2. Menyebutkan tanda dan
gejala gastritis
3. Menyebutkan penyebab
gastritis
4. Menyebutkan jenis-jenis
gastritis
5. Menyebutkan terapi obat
gastritis

- Memberikan keempatan
4 menit
C. Penutup kepada warga untuk
bertanya tentang materi
yang di sampaikan
- Memberi pertanyaan
kepada warga tentang
materi yang disampaikan
- Memberi kesempatan
untuk menjelaskan ulang
- Memberi kesimpulan
- Memberisalam penutup

G. EVALUASI
1. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan yang direncanakan
2. Penyuluhan menyampaikan materi penggunaan Bahasa yang mudah dimengerti
3. Masyarakat mendengarkan dengan penuh pehatian.
4. Masyarakat terbuka dan berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
5. Tujuan khusus dapat tercapai
H. REFERENSI
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF/article/download/281/126
Tangerang,24. 2023

(Penyuluh)

I. LAMPIRAN MATERI DAN MEDIA


- Materi tentang penyuluhan gastritis
- Leafleat
- Lembar balik
MAAG ( GASTRITIS)

APA ITU SAKIT MAAG??

Gastritis adalah penyakit akibat peradangan di dinding lambung. Kondisi ini umumnya ditandai de
ngan nyeri di bagian ulu hati.

TANDA DAN GEJALA MAAG


1. Nyeri yang terasa panas atau perih di bagian ulu hati
2. Perut kembung
3. Mual
4. Muntah
5. Hilang nafsu makan
6. Cegukan
7. Cepat merasa kenyang saat makan
8. Berat badan menurun secara tiba-tiba
9. Gangguan pencernaan
10. Buang air besar dengan tinja berwarna hitam
11. Muntah darah

PENYEBAB SAKIT MAAG

1. Pola makan tidak teratur


2. Sering makan makanan yang asam
3. Seringmakan makanan yang pedas
4. Stress
5. Suka minum kopi
6. Suka minum yang beralkohol
7. Kebiasaan meroko

JENIS- JENIS MAAG

1. Kronik : terjadi menahun atau lama


2. Akut : terjadi mendadak atau baru

BAHAYA JIKA MAAG TIDAK DITANGANI

1. Perdarahan saluran cerna.


2. luka pada dinding lambung
3. Kebocoran pada dinding lambung
4. Gangguan penyerapan makanan
5. 5Kanker lambung

CARA MENCEGAH SAKIT MAAG

1. Makan teratur 2-4 jam


2. Mengurangi makan makanan yang merangsang lambung seperti makanan pedas,
Asam, dan bergas.
3. Menyediakan makanan ringan
4. Mengurangi stress dengan mendekatkan diri pada Allah

CARA MERAWAT PENDERITA MAAG DI RUMAH

1. Segera makan jika timbul keluhan


2. Minum air hangat manis sebelum makan jika terasa mual 3; Makan makanan yang agak
lunak
3. Makan dengan porsi sedikit namun sering
4. Berikan kompres air hangat di daerah ulu hati (botol air dilapisi handuk 6; Minum susu
untuk menetralkan asam lambung

OBAT TRADISIONAL UNTUK MENGATASI MAAG

Satu buah kunyit besar atau 3 kunyit kecil, di cuci, di kupas, dan di parut, lalu diperas
untuk di ambil sarinya, kemudian airnya di minum pagi dan sore

DI MANA DAPAT MEMASTIKAN SAKIT PERUT ANDA ADALAH MAAG ??

Datang ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang mudah dan terjangkau


LAMPIRAN

AISYATUZZUHRO

20.002

Anda mungkin juga menyukai