1. DATA UMUM
a. Nama Keluarga (KK)
Kepala keluarga bernama Bapak u(36 tahun)
b. Alamat dan Nomer Telepon
Keluarga Bapak u bertempat tinggal di curug sangangere
c. Pendidikan kepala keluarga
Tingkat pendidikan kepala keluarga TIDAK SEKOLAH
d. Komposisi keluarga :
No Nama Gender Hubungan TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan
dengan KK
1 Ibu M Perempuan Istri 56 SD IRT
2 Tn.M Laki Anak 31 SMA Karyawan
swasta
3 Ny.A perempuan Menantu 30 SMA IRT
Genogram
KETERANGAN:
Tinggal serumah
Wanita
Laki-laki
Garis penikahan
Garis keturunan
e. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak u adalah keluarga extenden dimana dalam keluarga selain kepala
keluarga, terdapat juga istri dan 1 anak, menantu
f. Suku
Keluarga Bapak u mengatakan berasal dari suku sunda (Bapak dan Ibu ) asli berasal dari
bonang .
g. Agama
Keluarga Bapak u mengatakan beragama Islam, dengan kebiasaan ibadah adalah sholat 5
waktu, berpuasa pada bulan ramadhan. Keluarga Bapak A memiliki keyakinan bahwa sehat
atau sakit ditentukan oleh Allah SWT, namun kita tetap berusaha menjaga kesehatan.
h. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Bapak u bekerja sebagai ojek dengan penghasilan kurang lebih Rp. 5.000.000,-/bulan, dan
cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Bapak u sudah dari muda bekerja
disana. Bapak u mengatakan mempunyai BPJS dan Tn. M bekerja sebagai karwaya swasta
penghasilan nya cukup dengan memenuhi kebutuhan keluarganya.
i. Aktivitas rekreasi keluarga
Bapak u mengatakan Keluarga sering/ 1x dalam setahun melakukan rekreasi makan
bersama keluarga di rumah makan yang biasa dikunjungi Bapak A bersama keluarga. Dan
waktu luang yang dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga adalah menonton tv
bersama.
2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga dengan dewasa awal. Tugas perkembanngan keluarga yang
sudah terpenuhi:
mempertahankan keintiman pasangan
membantu orang tua suami atau isteri yang sedang sakit dan memasuki usia tua
mempersiapkan anak untuk hidup
menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perekembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah:
terpenuhi:
mandiri dan menerima kepergian anak
c. Riwayat keluarga inti
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. u. mengtakan kepalanya sering pusing, mual, sedikit enek,
bagian ulu lati nya kadang suka terasa sakit dan tn u mengatakan miliki mah, frekuensi
makan pun semood nyya kadang makan 2xh atau 3h saat di periksa miliki tekanan darah
90/70 RR 23. Ibu m mengatakan bahwa dia terkena hipertensi sudah lama cumun jarang
meminum obat dan klien mengatakan tidak tau apa itu hipotensi hanya tau hiprtensi itu
tekanan darah tinggi yang membuat kepala pusing disebabkan makan makanan daging. Ibu
M mengatakan mah adalah yang ditandai dengan mual dan pusing yang disebabkan telat
makan. BB 50Kg, dulu 54kg dengan Tb 158. Dan kebiasaan ibu M setiap sarapan pagi
dengan membeli uduk. Ibu M mengatakan jika sakit biasanya minum obat promag dan
banyak minum air putih hangat dan beristirahat dan ketika pala pusing pun meminu obat
Panadol terlebih dahulu. Ibu M mengatakan pernah berobat ke puskesmas atau ke klinik
menggunakan BPJS.
3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah permanen dengan kepemilikan sendiri. Rumah yang
ditempati adalah permanen, dengan 3 kamar tidur. Dua kamar dilantai bawah dan 1 kamar
dilantai atas, Satu kamar tidur Bapak A dan Ibu M. satu kamar tidur an. A dan menantu,
terdapat ruaang tamu, dapur dan tempat makan, dan kamar mandi dengan sumber air dari
tanah. Ventilasi rumah bagian belakang tidak ada, satu kamar yang tidak memiliki
ventilasi, ventilasi lain terdapat di ruang tamu (jendelah dan lubang angin). Pencahayaan
rumah bagian belakang (dapur dan tempat makan terang), rumah terasa panaskarena
sirkulasi udara hanya dari depan (bagian belakang rumah tertutup rapat).
07 6
4 4
3
1 2
Keterangan:
1. Ruangan tamu
2. Kamar tidur 1
3. Kamar tidur 2
4. Kamar tidur 3
5. Ruangan makan
6. Dapur
7. Kamar mandi
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga adalah komunikasi dua arah. Bapak A dan Ibu M mengatakan
selalu terbuka dengan anak-anaknya terkait dengan masalah yang dialami anak-anaknya.
Bapak A dan Ibu M selalu memutuskan bersama setiap keputusan yang akan diambil
b. Struktur kekuatan keluarga
Struktur kekuatan yang ada di keluarga adalah reward power yaitu bapak A mengatakan
keluarga selalu memberikan penghargaan atau pujian setiap hal positif yang dilakukan
anak-anaknya.
c. Struktur peran
Bapak A sebagai kepala keluarga menjalankan perannya sebagai pemimpin dalam rumah
tangga, bapak A mencari nafkah dengan bekerja agar kebutuhan keluarga dapat terpenuhi,
memberikan tempat tinggal yang layak bagi anggota keluarga, memberikan perhatian dan
kasih sayang untuk istri dan anak-anaknya. Bapak A mengajarkan nilai-nilai agama dan
aturan baik dan buruk kepada anak-anaknya.
Ibu M sebagai ibu rumah tangga memberikan perhatian dan kasih sayang untuk suami dan
anak-anaknya, menjalankan peran sebagai pengganti suaminya bagi anak-anaknya saat
suaminya bekerja dan menjaga rumah dan anak-anak. Tn. M berperan sebagai anak yang
membantu mencari penghasilan juga dan Ny.A sebagai menantu yang berperan menemani
mertua dan membantu mertua.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga selalu berupaya memberikan kasih sayang satu sama lainya. Bapak A dan Ibu
M saling memperhatikan satu sama lainya. Orang tua juga mengajarkan Tn. M dan Ny. A
bagaimana saling menyayangi. Ny. A lebih dekat dengan ibu mertua nya karena ibunya
sehari- hari berada di rumah. Walaupun demikian, keluarga mereka terlihat sangat
akrab, dan saling mendukung.
b. Fungsi Sosialisasi
Bapak A dan Tn. M sebagai kepala keluarga setiap pagi bekerja, pergi pagi pulang siang
dan kalau ada kegiatan lainya dimalam hari yaitu pengajian mingguan dan bulanan,
bapak A dan Tn. M tidak terlalu mengikuti kegiatan lainnya, dikarenakan kegiatan di
kampung sekitar tidak terlalu banyak kegiatan hanya ada beberapa acara-acara
tertenu misalnya acara isra miraj, maulid nabi, dibulan ramadhan yaitu nuzulul qur’an,
sehingga jarang mengikuti kegiatan yang ada di komunitas. Ibu M dan Ny.A sebagai ibu
dan menantu rumah tangga yang setiap hari mengurus rumah dan jarang mengikuti ke
giatan yang ada di komunitas..
7. HARAPAN KELUARGA
Ibu mengatakan harapan terhadap pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang ada
saat ini biayanya murah dengan kualitas prima. Keluarga juga berharap bahwa tenaga
kesehatan yang ada memberikan pelayanan secara maksimal cepat tidak melihat siapapun
pasiennya, dan ramah kepada masyarakat.
Data objektif
Td: 90/70mmhg
S: 36,5 C
N: 88x/mnt
Rr: 23x/mnt
2.Data subjektif
Data objektif
Do :
- LLA : 23Cm
DIGANOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan ferpusi feriper
2. Risiko Defisit Nutrisi
3. Resiko cedera pada janin
SKORING
Diagnosa Keperawatan: Gangguan Perfusi perifer
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil
Aktual pengkajian Tn. T
Kemungkinan ½x2 1 Kemungkinan masalah diubah adalah
Masalah dapat sebagian. Pengetahuan Tn. T tentang
diubah : hipertensi yang cukup kurang dan
Sebagian sudah menjadi kebiasaan sejak lama
tidur malam hari atau larut malam.
Motivasi keluarga untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan untuk meningkatkan
kesehatan juga kurang.
Potensi masalah 3/3 x 1 1 Potensi masalah tinggi karena inginan
untuk dicegah : nya untuk sembuh sangat kuat dan saat
tinggi beraktivitas tidak terganggu lagi
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari ibu. Mmengalami
masalah : masala darah tingginya/hipertensi
Dirasakan dan namun terkadang tn. T menurut
segera diatasi keluarga sulit untuk dikasi nasehat dan
jika tidak diatasi akan berdampak pada
kesehatanya.
Total skor 4
Diagnosa Keperawatan: Risiko Defisit Nutrisi
PERENCANAAN
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA Intervensi
KEPERAWATAN HASIL
Perfusi Perifer Tidak 1. Setelah diberikan 1. Edukasi Proses Penyakit
Efektif pada keluarga intervensi 1x pertemuan K
eluarga dapat mengenal m Observasi
Bp.T, khususnya Ibu Y.,
asalah hipertensi: 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
ditandai dengan:
Tingkat pengetahuan meniram infomas
Ds: keluarga meningkat:
a. Perilaku sesuai dengan pe Terapeutik
Ibu M mengatakan ngetahuan meningkat 1. Sediakan materi dan media penyidikan k
bahwa tn unkadang b. Perilaku sesuai anjuran m esehatan
eningkat 2. jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
suka pusing ketika
c. Kemampuan menjelaskan kesepakatan
kurang tidur dan pengetahuan tentang hiper 3. berikan kesempatan untuk bertanya
ketika sehabis tensi meningkat
bangun tidur Bapak Edukasi
M mengatakan tidak 1. Jelaskan penyebab dan faktor resiko
hipotensi hanya tau penyakit
hipertensi merupakan 2. Jelaskan proses patofisiologi munculnya
tekanan darah yang penyakit
3. Jelaskan tanda dan gejala yang
tinggi , bapak makan ditimbulkan oleh penyakit
3x1 kadang 2x1h dan 4. Jelaskan pemungkinan terjadinya
suka makan- komplikasi
makanan yang gurih, 5. Ajarkan cara meredakan atau mengatasi
pedas, asin dan suka gejala yang dirasakan
6. Ajarkan cara meminimalkan efek
makan sate ayam.
samping dari intervensi atau pengobatan
Do:
Dengan Pemeriksaan
Dukungan Keluarga Merencanakan
Td: 90/70Mmhg
Perawatan
S: 36,5C Observasi
4.Manajemen lingkungan
Observasi
1. Identifikasi keamanan dan
kenyamanan lingkungan
Terapeutik
1. Atur posisi furniture dengan rapih dan
terjangkau
2. Atur suhu lingkungan yang sesuai
3. Sediakan ruang berjalan yang cukup
dan aman
4. Sediakan tempat tidur dan lingkungan
yang bersih dan nyaman
5. Sediakan pewangi ruangan
6. Ganti pakaian secara berkala
7. Hindari paparan langsung dengan
cahaya matahari dan cahaya yang tidak
perlu
8. Izinkan membawa benda-benda yang
disukai dari rumah
4. Keluarga dapat 9. Izinkan keluarga untuk tingnggal
mendampingi pasien
memodifikasi tempat
10.Fasilitasi pengguanaan barang-barang
Keamanan lingkungan pribadi
rumah menigkat : 11.Berikan bel atau alat komunikasi
untuk memanggil perawat
a. Pemeliharaan rumah
Edukasi
meningkat
b. Pencahayaan eksterior 1. jelaskan cara membuat lingkungan yang
aman
meningkat 2. jelaskan cara menghadapi bahaya kebak
c. Pencahayaan inerior aran
3. ajarkan pasien dan keluarga atau pengun
meningkat
jung tentang upaya pencegahan infeksi
5.Rujukan
Observasi
1. identifikasi indikasi rujukan
2. periksa kondisi sebelum dirujuk
Terapeutik
1. dapatkan petsetujuan pasien dan /keluar
ga
2. berikan kesempatan apsien dan keluarga
untuk bertanya dan mendapatkan jawaba
n terkait rujukan
3. hubungi layanan kesehatan yang menjad
i tujuan rujukan yang akan menerima pa
sien
4. pastikan informasi tentang pasien telah
diketahui dan dicatat oleh tenaga keseha
tan dilayanan kesehatan tujuan rujukan
5. lengkapi dan kirim berkas-berkas yang d
iperlukan
6. pastikan pasien yang dirujuk telat meng
enakan gelang identitas
7. lakukan penanganan kegawatdaruratan s
ebelum dilakukan rujukan
d. Kemampuan memenuh
i kebutuhan anggota ke
luarga meningkat 5
e. Komitmen pada peraw
3.Manajemen nutrisi
atan meningkat 5
f. Komunikasi anggota k Observasi
eluarga meningkat 5
Harapan 1. Identifikasi status nutrisi
a. Keterlibatan 2. Identifikasi alergi dan intoleransi
dalam aktvitas
perawatan makanan
meningkat
b. Selera makan 3. Identifikasi makanan yang disukai
meningkat 4. monitor asupan makanan
5. monitor berat badan
Terapeutik
1. lakukan oral hygiene sebelum mak
an
2. fasilitasi menentukan pedoman diet
3. Keluarga dapat merawat
anggota keluarga: 3. sajikan makanan secara menarik da
Manajemen kesehatan k
eluarga: n suhu yang sesuai
a. Kemampuan menjelas 4. berikan makanan tinggi serat untuk
kan masalah yang dial
mi meningkat mencegah konstipasi
b. Aktivitas keluarga me 5. berikan makanan tinggi kalori dan
ngatasi masalah keseh
atan tepat meningkat tinggi protein
Observasi
1. Identifikasi keamanan dan kenyama
nan lingkungan
Terapeutik
1. Atur posisi furniture dengan ra
pih dan terjangkau
2. Atur suhu lingkungan yang ses
uai
3. Sediakan ruang berjalan yang c
ukup dan aman
4. Sediakan tempat tidur dan ling
kungan yang bersih dan nyama
n
5. Sediakan pewangi ruangan
6. Ganti pakaian secara berkala
7. Hindari paparan langsung deng
an cahaya matahari dan cahaya
yang tidak perlu
8. Izinkan membawa benda-bend
a yang disukai dari rumah
9. Izinkan keluarga untuk tingngg
al mendampingi pasien
10. Fasilitasi pengguanaan barang-
4. Keluarga dapat memodi barang pribadi
fikasi lingkungan:
Keamanan lingkungan r 11. Berikan bel atau alat komunika
umah: si untuk memanggil perawat
a. Pemeliharaan rumah Edukasi
meningkat
b. Pencahaan interior me 1. jelaskan cara membuat lingkungan y
ningkat ang aman
c. Kebersihan air bersih 2. jelaskan cara menghadapi bahaya ke
meningkat
bakaran
3. ajarkan pasien dan keluarga atau pen
gunjung tentang upaya pencegahan i
nfeksi
5.Rujukan
Observasi
1. identifikasi indikasi rujukan
2. periksa kondisi sebelum dirujuk
Terapeutik
1. dapatkan petsetujuan pasien dan /kel
uarga
2. berikan kesempatan apsien dan kelua
rga untuk bertanya dan mendapatkan
jawaban terkait rujukan
3. hubungi layanan kesehatan yang me
njadi tujuan rujukan yang akan mene
rima pasien
4. pastikan informasi tentang pasien tel
ah diketahui dan dicatat oleh tenaga
kesehatan dilayanan kesehatan tujua
n rujukan
5. lengkapi dan kirim berkas-berkas ya
ng diperlukan
6. pastikan pasien yang dirujuk telat me
ngenakan gelang identitas
7. lakukan penanganan kegawatdarurat
an sebelum dilakukan rujukan
Edukasi
1. jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
2. informasikan rencana merujuk kepad
a pasien dan keluarga
3. informasikan layanan kesehatan yan
g menjadi tujuan rujukan
4. manajemen
lingkungan
menjelaskan cara
membuat lingkungan
yang aman
menjelaskan cara
menghadapi bahaya
kebakaran
mengajarkan pasien dan
keluarga atau pengunjung
tentang upaya pencegahan
infeksi
H: keluarga mengatakn
akan melakukan apa yang
Sudah diajarkan yang
membuat lingkungan
lebih bersih dan terus
terjaga
5. rujukan
a menjelaskan tujuan
dan prosedur rujukan -
Informasikan rencana
merujuk kepada pasien
dan keluarga
H: keluarga bp.Asudah
mengetahuinya dan
memahaminya
b Menginformasikan
layanan kesehatan yang
menjadi tujuan rujukan
(mis. indikasi rujukan,
intervensi yang telah
dilakukan, rencana
intervensi yang belum
dilakukan)
H: keluarga bp, A sudah
memahaminya dan akan
melakukan secara benar
yang sudah di
informasikan
Risiko defisit nutrisi keluarga 1. Keluarga mampu mengenal S: ibu M megatakan baru
Bp. A, khususnya Ibu M., masalah
ditandai dengan: 1. Edukasi proses peny memahami tentang
akit komplikasinya dan
Ds: Ny. M mengatakan perut
bagian ulu hati sering terasa 2) mengidentifikasi kesiapa mengatakan ternyata
perih, dan kadang mual dan
n dan kemampuan meneri penyakit maag yang sering
tidak nafsu makan, Ibu M
ma informasi dialami orng orang lain itu
mengatakan sudah lama
menderita sakit mah, Ibu M 3) menjelaskan penyebab da bukan penyakit yang speleh
mengatakan sakit mah adalah dan mengatakan akan lebih
sakit lambung biasanya terjadi n faktor risiko penyakit
karena suka makan pedas dan 4) mejelaskan proses patofis hati hati terkait pola makan
terlambat makan. O : ibu M tampak mehami
iologi munculnya penyak
Do: it dan sedikit khawatir karena
2. Dukungan keluarga
merencanakan
perawatan
1) meidentifikasi
kebutuhan dan
harapan keluarga
tentang kesehatan
2) meidentifikasi
konsekuensi tidak
melakukan tindakan
bersama keluarga
3) mengajarkan cara
perawatan yang bisa
dilakukan keluarga
H: keluarga sudah tampak
mehami dan akan
membicarakan nya lagi secara
pribadi antar keluarga.
Manajemen Nutrisi
1. mengidentifikasi stat
us nutrisi
2. mengidentifikasi ale
rgi dan intoleransi m
akanan
3. mengidentifikasi ma
kanan yang disukai
4. memonitor frekuensi
makan
H: ibu mengatakan bahwa
dia akan tepat waktu
makannya
4) Kenyamanan S: keluarga mengatakan
lingkungan mengerti sehingga lebih
a menjelaskan tujuan mengetahui apa yang telah
manajemen
dijelaskan, keluarga akan
lingkungan
H: keluarga melakukannya apa yang
mengetahuui dan akan sudah dijelaskan cara
melakukannya dengan membuat kenyamanan di
menjaga kebersihan baik area lingkungan hingga cara
di dalam kamar si anak menfaatkan fasilitas
maupu di area rumah pelayanan Kesehatan
dengan baik
O: keluarga pasien
5. Menfaatkan mengerti cara
fasilitas pelayanan penatalaksanaan dalam
mebuat lingkungan menjadi
Kesehatan
nyaman dan dalam
1. Rujuk menfaatkan fasilitas
a menjelaskan tujuan
A:masalah kemampuan
dan prosedur rujukan - dalam memodifikasi
Informasikan rencana lingkungan dan menfaatkan
merujuk kepada fasilitas pelayanan
pasien dan keluarga Kesehatan
H: keluarga bp.S sudah P: intervensi selesai
mengetahuinya dan
memahaminya
b Menginformasikan
layanan kesehatan
yang menjadi tujuan
rujukan (mis. indikasi
rujukan, intervensi
yang telah dilakukan,
rencana intervensi
yang belum
dilakukan)
H: keluarga bp, S sudah
memahaminya dan akan
melakukan secara benar
yang sudah di
informasikan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Hipotensi
2. Penyebab Hipotensi
3. Tanda dan Gejala Hipotensi
4. Jenis Hipotensi
5. Mempraktikan Diet Hipotensi
D. METODE PENGAJARAN
1. Diskusi
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab
E. MEDIA PENGAJARAN
1. Leafleat
2. Lembar balik
3. Alat peraga
(Terlampir)
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Kegatan Perawat Kegiatan KLien Waktu
A. Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 Menit
2. Menanyakan 2. Menjawab
kondisi/keadaan kondisi/keadaan klien
3. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
4. Melakukan kontrak 4. Memperhatikan
waktu 5. Memperhatikan
5. Menjelaskan maksud
dan tujuan penyuluhan
G. EVALUASI
1. Menjelaskan pengertian hipotensi
2. Menjelaskan penyebab hipotensi
3. Menguraikan tanda dan gejala hipotensi
4. Memaparkan akibat atau dampak hipotensi
5. Menguraikan jenis hipotensi
6. Mempraktikan diet hipotensi
H. REFERENSI
http://jurnal.ugm.ac.id
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id
file:///C:/Users/user/Downloads/4813-12122-1-SM(1).pdf
A. Pengertian Hipertensi
Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg.
Hipotensi umumnya tidak bergejala dan dapat dialami oleh siapa saja. Namun, pada
beberapa orang, hipotensi dapat menyebabkan pusing, lemas, hingga pingsan.
Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Seseorang dapat dikatakan
menderita hipotensi jika tekanan darahnya berada di bawah rentang tersebut.
Penyebab Hipotensi
Tekanan darah dapat berubah sepanjang waktu, tergantung kondisi dan aktivitas yang dilakukan
tiap orang. Perubahan pada tekanan darah merupakan hal yang normal, karena tekanan darah
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti keturunan atau pertambahan usia.
Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah, seperti:
Kehamilan
Pada masa kehamilan, tekanan darah dapat menurun. Hal ini terjadi akibat perkembangan sirkulasi
darah dalam tubuh ibu hamil.
Konsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat dapat menimbulkan efek samping berupa penurunan tekanan darah. Jenis
obatnya antara lain, furosemide, atenolol, levodopa, sildenafil, atau propranolol.
Ketidakseimbangan hormon
Tekanan darah dapat menurun akibat penurunan kadar hormon dalam darah. Penurunan kadar
hormon sendiri dapat disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti diabetes dan penyakit tiroid.
Dehidrasi
Ketika tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, volume darah juga dapat berkurang. Hal ini dapat
mengakibatkan penurunan tekanan darah.
Infeksi
Penderita infeksi dapat mengalami sepsis, yaitu infeksi yang telah memasuki aliran darah. Pada
kondisi ini, tekanan darah dapat menurun.
Penyakit jantung
Penyakit jantung menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Kondisi ini
menyebabkan tekanan darah menurun.
Kekurangan nutrisi
Kekurangan vitamin B12 dan asam folatdapat menyebabkan anemia dan berakhir pada penurunan
tekanan darah.
Perdarahan
Perdarahan dalam jumlah besar dapat menurunkan volume dan aliran darah ke berbagai jaringan
tubuh. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah menurun secara drastis.
Reaksi alergi parah
Beberapa pemicu alergi (alergen) dapat menimbulkan reaksi alergi parah (anafilaksis). Kondisi ini
berdampak pada menurunnya tekanan darah.
Faktor risiko hipotensi
Selain karena beberapa faktor penyebab di atas, hipotensi dapat terjadi ketika mengubah posisi dari
duduk atau berbaring ke posisi berdiri. Jenis hipotensi ini dikenal dengan hipotensi ortostatikatau
hipotensi postural.
Hipotensi juga dapat terjadi saat seseorang berdiri terlalu lama sehingga darah menumpuk di kaki.
Kondisi ini disebut juga neural mediated hypotension (NMH). Sebagian besar penderita hipotensi
jenis ini adalah anak-anak.
Gejala Hipotensi
Hipotensi tidak selalu menimbulkan gejala. Jika muncul gejala, penderita hipotensi dapat
merasakan keluhan berikut:
Pusing
Mual dan muntah
Lemas
Pandangan kabur
Linglung
Sulit berkonsentrasi
Tubuh terasa tidak stabil
Sesak napas
Pingsan
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala yang telah disebutkan di atas. Bila
setelah diperiksa tekanan darah Anda di bawah normal, dokter akan melakukan pemeriksaan
lanjutan untuk mencari tahu penyebab hipotensi tersebut.
Segera ke dokter atau rumah sakit terdekat jika mengalami hipotensi dengan penurunan kesadaran
dan gejala syok, seperti jantung berdebar, keringat dingin, atau sesak napas. Tekanan darah yang
sangat rendah hingga menimbulkan syok perlu segera ditangani, karena dapat membahayakan
nyawa.
Diagnosis Hipotensi
Untuk mendiagnosis hipotensi, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan riwayat
kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa
tekanan darah dengan menggunakan sfigmomanometer.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan angka yang cukup rendah dan disertai gejala tertentu, dokter
akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendeteksi kondisi atau penyakit yang menyebabkan
hipotensi.
Tes darah, untuk memeriksa kadar gula dan kadar hormon dalam darah
Elektrokardiografi (EKG), untuk mendeteksi struktur jantung yang tidak normal dan detak
jantung yang tidak beraturan
Ekokardiogram, untuk memeriksa fungsi jantung dan mendeteksi kelainan pada jantung
Uji latih jantung (stress test), untuk menilai fungsi jantung saat melakukan aktivitas, seperti
berjalan atau berlari
Tilt table test, untuk melihat perbedaan tekanan darah saat berbaring dan berdiri pada
pasien hipotensi ortostatik
Pengobatan Hipotensi
Pengobatan hipotensi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Tujuan pengobatan adalah
untuk meningkatkan tekanan darah, meredakan gejala yang muncul, dan mengobati kondisi yang
menyebabkan hipotensi.
Jika hipotensi menimbulkan gejala, maka tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah duduk atau
berbaring. Setelah itu, posisikan kaki lebih tinggi dari jantung dan pertahankan posisi tersebut
selama beberapa saat. Bila gejala tidak juga mereda, penanganan oleh dokter perlu dilakukan.
Metode utama untuk menangani hipotensi adalah perubahan pola makan dan gaya hidup, seperti:
Memperbanyak konsumsi cairan, karena cairan dapat meningkatkan volume darah dan
membantu mencegah dehidrasi
Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan tekanan darah
Menggunakan stoking khusus (stoking kompresi) pada tungkai untuk memperlancar aliran
darah
Jika hipotensi disebabkan oleh konsumsi obat-obatan, dokter akan mengurangi dosis atau
mengganti jenis obatnya bila perlu. Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat-obatan untuk
menurunkan tekanan darah, yang disesuaikan dengan penyebab dan kondisi pasien.
Hipotensi yang disertai gejala syok membutuhkan penanganan darurat. Dokter akan memberikan
cairan infus, obat, dan transfusi darah, untuk meningkatkan tekanan darah dan mencegah kerusakan
fungsi organ.
Setelah tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan pernapasan pasien stabil, dokter akan
memberikan pengobatan untuk mengatasi penyebabnya. Misalnya, memberikan obat antibiotik
untuk mengatasi infeksi yang sudah masuk ke dalam darah.
Komplikasi Hipotensi
Pusing dan lemas akibat hipotensi berisiko menimbulkan komplikasi berupa cedera pada penderita
akibat terjatuh. Selain itu, hipotensi berat hingga menimbulkan syok dapat membuat tubuh
kekurangan oksigen. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi berbagai organ, seperti otak dan jantung.
Pencegahan Hipotensi
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya hipotensi adalah dengan menghindari faktor pemicunya.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan tentang pengertian gastritis
2. Menyebutkan tanda dan gejala gastritis
3. Menyebutkan penyebab gastritis
4. Menyebutkan jenis-jenis gastritis
5. Menyebutkan terapi obat gastritis
D. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah dan tanya jawab
E. MEDIA PENGAJARAN
1. Leafleat
2. Lembar balik
(Terlampir)
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Kegatan Perawat Kegiatan KLien Waktu
A. Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam … 2 menit
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan …
3. Menjelaskan tujuan dari 3. Mendengarkan …
penyuluhan …
- Memberikan keempatan
4 menit
C. Penutup kepada warga untuk
bertanya tentang materi
yang di sampaikan
- Memberi pertanyaan
kepada warga tentang
materi yang disampaikan
- Memberi kesempatan
untuk menjelaskan ulang
- Memberi kesimpulan
- Memberisalam penutup
G. EVALUASI
1. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan yang direncanakan
2. Penyuluhan menyampaikan materi penggunaan Bahasa yang mudah dimengerti
3. Masyarakat mendengarkan dengan penuh pehatian.
4. Masyarakat terbuka dan berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
5. Tujuan khusus dapat tercapai
H. REFERENSI
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF/article/download/281/126
Tangerang,24. 2023
(Penyuluh)
Gastritis adalah penyakit akibat peradangan di dinding lambung. Kondisi ini umumnya ditandai de
ngan nyeri di bagian ulu hati.
Satu buah kunyit besar atau 3 kunyit kecil, di cuci, di kupas, dan di parut, lalu diperas
untuk di ambil sarinya, kemudian airnya di minum pagi dan sore
AISYATUZZUHRO
20.002