mereka 1,5 tahun. Mereka memiliki satu anak perempuan bernama Bayi A yang berusia 3
bulan. Persalinan terakhir adalah 3 bulan yang lalu pada tanggal 17 Maret 2022. Ia
melahirkan normal di puskesmas ditolong bidan. Berat lahir bayi 2800 gram. Ny.R
menyatakan persalinan Ny.R lancar dan cepat. Tn.K tinggal satu rumah dengan istri, anak,
dan ibu mertua. Tn.K bertempat tinggal di Bandung. Tn.K dan Ny.R pendidikan terakhirnya
adalah SMP. Tn.K bekerja sebagai buruh dan Ny.R adalah seorang karyawan. Pada keluarga
Tn.B terdapat beberapa masalah kesehatan yang terjadi, yaitu menurut Ny.R, Bayi A baru
diberi imunisasi satu kali saat ia lahir. Setelahnya bayi belum dibawa ke puskesmas untuk
imunisasi. Menurut catatan imunisasi bayi A baru diberi imunisasi satu kali. Status gizi bayi
kurang. Berat badan bayi saat ini 4700 gram, bayi dalam keadaan sehat, gerak aktif. Bayi A
belum diberi tambahan vitamin A. Bayi hanya diberikan susu SGM, karena ASI Ny.R
keluar hanya sedikit. Ny.R tidak rutin membawa bayi nya ke posyandu karena
3.2 Pengkajian
Nama : Tn. K
Umur : 28 Tahun
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Bandung
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
O KK
Tn. K (28THN)
Ny. R (26 thn)
By. A (3bln)
Keterangan :
Keluarga Tn.K menganut struktur keluarga matrilokal. Tipe keluarga Tn.K termasuk
keluarga ekstended family, merupakan beberapa keluarga yang tinggal bersama, karena
Keluarga Tn.K berada pada tahap II yakni keluarga Child Bearing, karena memiliki anak
bayinya dan tidak memberikan ASI serta berat badan bayi kurang.
Ny.R menyatakan ia dan keluarga tidak memiliki hobi tertentu. Tetapi kalau ada waktu
1) Hubungan suami-istri
istri dan anaknya. Saat kunjungan dilakukan, suami tampak sering membimbing
dengan anaknya dan membuatkan susu untuk anaknya. Tn.K menyatakan bila
Tn.K menyatakan hubungan dengan anggota keluarga dan dengan tetangga baik,
tidak pernah ada masalah berarti. Tn.K mengatakan jika ada masalah dengan
seperti kerja bakti dan pengajian. Hubungan anggota keluarga dengan keluarga
yang lain juga baik. Adik-adik Ny.R tinggal di dekat rumah Ny.R sehingga bisa
saling membatu jika ada kesulitan. Anggota keluarga Tn.K selalu berinteraksi
dengan tetangga dan saling membantu apabila ada kesulitan. Adik Ny.R
Tn.K menyatakan, ia yang mengambil keputusan dalam keluarga karena ia adalah kepala
keluarga. Segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga harus dengan persetujuannya.
1) Frekuensi makan
Tn.K menyatakan makan tidak teratur, karena ia bekerja di pabrik. Sedangkan istri
dan mertua makan 3x sehari. By.A minum tidak tentu, rata-rata 6-7 x sehari,
tergantung kebutuhan bayi. Jika menangis, diberikan susu. sekali memberikan 100 cc.
2) Porsi makan
Tn.K menyatakan ia makan satu piring penuh, sedangkan istri dan mertua satu piring
rata dan kadang sedikit. By.A minum susu banyaknya tergantung tangisan. Tn.R
menyatakan bayinya habis satu kotak susu sehari (satu kotak susu=150 gr).
3) Jenis makanan
Porsi : cukup
Buah-buahan : jarang
Ny.R menyatakan ia memasak menu yang bervariasi tiap harinya. Setiap hari menu
ganti. Apabila makanan bersisa akan dibuang. Makanan akan disajikan langsung
kerja yang berbeda antar anggota keluarga. Alat makan menggunakan piring dan
sendok.
menyebabkan alergi gatal-gatal. Tetapi Ny.R dan mertuanya tidak memiliki makanan
pantangan
Ny.R menyatakan tidak ada makanan tertentu yang menjadi kesukaan keluarga,
minum 3 gelas/hari. Ny.M minum 4 gelas/hari, lebih sering minum teh manis.
l. Pola istirahat
mengkonsumsi kopi dan sering begadang. Ia sering susah tidur. Ny.R tidur di malam hari
setelah Bayi A tidur. Dan bangun di pagi hari jam 05.00. Ny.R menyatakan tidurnya
cukup. Ny.R menyatakan bayinya jarang rewel, kalau siang jarang tidur, tapi kalau
malam dapat tidur nyenyak. Di malam hari bayi rewel kalau mau tidur saja. Bayi A hanya
sesekali saja rewel. Ny.M tidur jam 22.00 dan bangun pukul 03.00.
m. Rekreasi
Ny.R mengatakan keluarga jarang berekreasi, karena ia dan suami sibuk kerja, tetapi jika
ada waktu luang, ia menyempatkan untuk jalan-jalan. Adanya waktu senggang tidak
tentu, tetapi jarang. Setiap hari keluarga Tn.K memenuhi kebutuhan rekreasi dengan
menonton TV, berkumpul keluarga, melepas lelah dan bermain-main bersama bayi A
Ny.R dan Tn.K menyatakan kesibukannya selain bekerja adalah mengasuh anaknya.
Tn.K tidak pernah berolah raga. Keluarga Tn.K juga sering menonton TV bila waktu
senggang..
o. Pola eliminasi
1) Miksi
Tn.K menyatakan keluarganya buang air kecil teratur dengan frekuensi 5 kali sehari.
Tetapi saat keadaan dingin frekuensi meningkat hingga 6-7 kali sehari. Mereka Buang
air kecil di kamar mandi yang berada di samping rumah. Ny.R menyatakan tidak tahu
2) Defekasi
Tn.B menyatakan keluarganya buang air besar sehari sekali saat pagi hari di WC
samping rumah. Ny.R menyatakan frekuensi buang air besar anaknya tidak tentu.
p. Hygiene perorangan
Keluarga Tn.K mandi 2 kali sehari menggunakan sabun. Keluarga Tn.K menggosok gigi
2 kali sehari ketika mandi pagi dan sore. Keluarga Tn.K keramas 2 kali seminggu
menggunakan shampoo. Keluarga Tn.K ganti baju dua kali sehari. Terkadang baju
dipakai dua kali, sehingga digantung di kamar masing- masing. Kebiasaan memotong
kuku jika kuku sudah panjang. Keluarga Tn.K jarang mencuci tangan sebelum makan dan
mencuci kaki sebelum tidur. Keluarga Tn.K menggunakan WC samping rumah untuk
keperluan eliminasi. Ny.R menyatakan By.A mandi dua kali sehari menggunakan air
hangat. Yang memandikan Ny.R, tetapi jika Ny.R tidak dirumah, bayi A dimandikan
Tn.K menyatakan memiliki kebiasaan merokok habis 1 bungkus perhari dan menyatakan
lebih baik tidak makan daripada tidak merokok. Ny.R menyatakan suaminya selalu
merokok dan tidak bisa menghentikan suaminya merokok. Tn.k kadang merokok
disamping bayi A.
a. Penghasilan
600.000 sebulan atau 20.000 perhari. Sedangkan Ny.R mengatakan bekerja sebagai
keryawan laundry dengan penghasilan 500.000 perbulan. Tn.K bekerja dari pagi
sampai sore dan istirahat saat jam 12 siang, sedangkan Ny.R bekerja dengan 2 shift
yaitu kadang pagi ( jam 09.00-16.00 WIB) kadang siang (13.00-21.00 WIB).
2. Penghasilan sampingan/tambahan
Tidak ada
Selain untuk biaya kebutuhan pokok dan makan sehari-hari , penghasilan Tn.K
dihabiskan untuk membeli rokok serta susu untuk bayinya. Tn.K tidak ada
pengeluaran untuk pendidikan anak namun kadang pengeluaran untuk biaya perbaikan
rumah. Pengeluaran untuk biaya kesehatan jarang, karena jarang berobat. Keluarga
Tn.K jarang menabung. Dilihat dari penghasilan masing-masing anggota keluarga, dan
harta benda yang dimiliki, keluarga masuk dalam status sosial ekonomi menengah ke
bawah.
istri
sering tidak hadir karena bartabrakan dengan jadwal kerjanya sedangkan Tn.K
menyatakan sering ngobrol dengan tetangganya dan sering saling membantu. Ny.M
menyatakan juga jarang ikut PKK dan arisan. Ny M juga jarang ke pengajian.
rumah kepala dusun. Arisan dilakukan di rumah salah seorang warga secara bergilir.
1. Rumah
a) Denah Rumah
HALAMAN
TERAS
R. TAMU
K. TIDUR
R. KELURGA
K. TIDUR
DAPUR K. TIDUR
KM
d) Lantai : semen
j) Penerangan : malam hari dengan listrik, pada siang hari masih bisa
ruang dapur, tidak ada ruang makan, dan 1 kamar mandi. Rumah tersebut dihuni
oleh 4 orang .
2. Sarana memasak
a. Bahan bakar untuk memasak menggunakan kayu bakar karena karburator bocor dan
belum membeli yang baru. Ny.R memasak di luar rumah yaitu berada di samping
rumah.
3. Sumber air
d. Kualitas air
- Kebersihan : cukup
f. Jamban keluarga
g. Kandang ternak
Tidak ada
h. Halaman
i. Kamar Mandi
- Pemilikan : ada
- Kebersihan : lantai kamar mandi disikat seminggu sekali, bak mandi tidak ada
jentik.
j. Lingkungan
k. Fasilitas perdagangan
l. Fasilitas peribadatan
Masjid 500 m
m. Fasilitas kesehatan
n. Sarana hiburan
o. Fasilitas transportasi
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, menurun. Riwayat
menderita sakit serius, selama ini ia merasa sehatsehat saja, demikian pula dg Ny.R.
Ny.M juga menyatakan Ia tak memiliki keluhan kesehatan. Ia juga tidak memiliki
penyakit serius meskipun sudah tua. Ny.R menyatakan ayahnya meninggal karena
penyakit tua. Ayahnya meninggal 11 bulan yang lalu. Ny.M menyatakan suaminya
meninggal karena penyakut yang parah, dan ia tak tahu penyakit apa. Ia menyatakan
sudah memeriksakan suaminya ke berbagai tempat tetapi tak kunjung membaik dan
akhirnya meninggal. Ny.R juga menyatakan bayinya jarang sakit. Selama ini sehat-
melahirkan pada usia 9 bulan di puskesmas Melati 2. Ny.R menyatakan tidak ada
keluhan selama hamil. Ny.R menyatakan lebih sering tidur dan malas ketika
hamil. Ny.R menyatakan tidak pernah periksa selama hamil. Buku KIA Ny.R
menunjukkan ia pernah ANC 1x. Selama hamil ia merasa biasa-biasa saja. Ny.R
menyatakan walaupun selama hamil tidak kontol, ia tetap sehat. Pola makan dan
kegiatan sama saja ketika hamil dan tidak hamil. Tidak ada makanan pantangan
ketika hamil.
- Persalinan
Persalinan terakhir adalah 3 bulan yang lalu pada tanggal 17 Maret 2022. Ia
melahirkan normal di puskesmas ditolong bidan. Berat lahir bayi 2800 gram. Ny.
Ny.R menyatakan ia nifas normal, tetapi lamanya ia sudah lupa. Tidak ada
keluhan pada masa nifas. Nafsu makan tidak berubah selama nifas. Ny.R
menyatakan ASI hanya keluar sedikit di awal kelahiran bayi. Ia memberikan ASI
hanya 2 hari saja, selanjutnya ASI masih keluar sedikit-sedikit tetapi bayi tidak
mau menyusu, bayi sering rewel sehingga ia memberikan susu formula SGM pada
bayinya. hingga sekarang, ASI sudah tidak keluar. Saat pengkajian, ibu memberi
susu formula dengan botol pada bayi. Selama ini bayi A diirawat oleh Tn.K dan
Ny.R sendiri, tetapi ketika Tn.K dan Ny.R bekerja, bayi A dirawat oleh neneknya.
Ny.R menyatakan anaknya selama ini sehat dan tidak pernah sakit
- Keluarga Berencana
Ny. R menyatakan saat ini belum mengikuti KB. Saat ditanya apakah ingin
KB, Ny.R menjawab ingin KB, tetapi ia tak tahu kapan akan mulai KB dan
- Pemeriksaan bayi
menyesuaikan waktu kerjanya. Kalau ibu kerjanya masuk pagi, anak tidak
diantar ke posyandu. KMS diisi oleh kader posyandu. Pertumbuhan dan
perkembangan bayi saat ini ia dapat bergerak aktif, dapat mengoceh dan
sudah berusaha miring untuk tengkurap. Ny.R menyatakan bayi baru diberi
lahir. Status gizi bayi kurang. Berat badan bayi saat ini 4,7 kg. Bayi A dalam
keadaan sehat, gerak aktif. Bayi belum diberi tambahan vitamin A. Bayi
5. Riwayat Kesehatan-Mental-Psikososial-Spiritual
di lingkungan rumahnya.
- Perasaan bangga atau senang : keluarga Tn.K merasa senang bila bisa
terlalu bersemangat.
baik jika sedang membutuhkan untuk mengurus surat-surat, dll baik dari
lingkungan tempat tinggal seperti : RT, RW, Dukuh, Kelurahan, dan instansi
pemerintahan lainya.
- Perasaan dibenci : Tn.K mengatakan selalu akrab dengan tetangga sekitar,
hubungan dengan keluarga yang lain baik, tidak merasa dibenci dan tidak ada
Keluarga klien menyatakan tidak ada yang pernah dirawat di RS Jiwa. Ny.M
RS Grhasia, tetapi tidak sampai dirawat disana, hanya kontol rutin tiap kali obat
habis. Ny.M menyatakan kata dokter disana, Tn.K tidak ada gangguan jiwa,
Tn.K mengatakan tidak ada anggota keluarga yang merasa bersalah, gagal,
Tn.K menyatakan dirinya tegas, Bayi A ceria, Ny.R taat kepadanya. Sedangkan
Tn.K dan Ny.R menyatakan solat tetapi tidak 5 waktu. Ny.M solat rutin 5 waktu.
Keluarga jarang mengikuti pengajian rutin di masjid. Tn.K rutin solat jumat.
puskesmas. Keluarga menyatakan jika ada sedikit keluhan dibiarkan akan sembuh
sendiri. Mertua yang sudah lansia juga tidak pernah datang ke posyandu lansia. Ia
tidak pernah diukur tekanan darahnya. Tn.K menyatakan tidak pernah diukur
tekanan darahnya juga sehat-sehat saja. Tn.K menyatakan khawatir akan kesehatan
anaknya , karena berat badannya yang rendah. Ny.R menyatakan perlu untuk
membawa anaknya ditimbang rutin di posyandu, tetapi ia sering sibuk bekerja. Ny.R
menyatakan kadang takut pergi ke puskesmas karena takut dimarahi bidan, karena ia
pernah mengalaminya.
questioner: 7
Tn.K menyatakan khawatir karena berat badan anaknya kurang. Saat pengkajian,
Tn.K beberapa kali menanyakan berapa berat badan anaknya tadi saat di posyandu.
Saat dilakukan pengkajian, keluarga tampak heran dan khawatir, ada apa dengan
Jika ada masalah keluarga Tn.K selalu mencari solusi bersama, keputusan ada di
Tn.K
Keluarga Tn.K mengetahui mengenai berat badan anaknya yang kurang, karena
berat badan anaknya kurang. Saat pengkajian, Tn.K beberapa kali menanyakan
berapa berat badan anaknya tadi saat di posyandu. Keluarga Tn.K menyatakan
tidak mengetahui takaran susu formula yang benar. Keluarga Tn.K menyatakan
tidak tahu kalau penyebab berat badan kurang pada bayi adalah asupan susu yang
kurang. Ny.M menyatakan dulu Ny.R juga tidak mau minum ASI, tetapi ia
biarkan saja. Ia menyatakan Ny.R tetap sehat walau tidak minum ASI. Tn.K
menjawab dengan santai saat ditanya tentang imunisasi anaknya. Ia menyatakan
belum diimunisasikan karena tidak sempat. Ny.R menyatakan ia tahu kalau anak
tidak diimunisasi akan beresiko terkena penyakit.. Tn.K menyatakan ia, istri dan
mertua mengetahui jika ada rasa tidak nyaman di tubuh adalah masalah kesehatan.
menyatakan tidak memberikan ASI karena ASI hanya keluar sedikit, tetapi pada
hari ke-2 anak tidak mau menyusu sehingga ia menghentikan pemberian ASI.
Hingga sekarang ASI tidak keluar lagi. Sejak usia 2 hari itu, Ny.R memberi bayi
susu formula. Tn.K menyatakan pernah mencampuri susu formula dengan sedikit
bubur susu, tetapi Bayi A diam dan tidak menangis. keluarga ingin menghemat
susu, karena susu mahal. Keluarga Tn.K jarang periksa jika sakit, jika ada sedikit
keluhan, Tn.K menyatakan dibiarkan saja akan sembuh sendiri. Ny.R menyatakan
saat usia bayinya 40 hari, namun hingga kini belum mengimunisasikan bayinya.
Ny.R juga mengetahui jadwal imunisasi puskesmas yaitu hari selasa. Ny.R
menyatakan malas membawa anak imunisasi karena takut dimarahi bidan dan
malas antri di puskesmas. Selain itu, ia tidak tega melihat anaknya kesakitan kalau
disuntik.
memberikan ASI bagi bayinya. Ny.R memberi susu formula dengan botol buat
bayinya. Ny.R tidak menyendawakan anak setelah diberi susu. Ny.R membawa
anak ke posyandu untuk ditimbang tetapi tidak rutin. Ny.R belum membawa
diimunisasi saat lahir. Nenek dan saudara yang sering membuatkan By.A susu
menyatakan memberikan susu 1 sendok takar dalam 100 cc. Ny.M menyatakan
dalam memberikan susu, botol kadang direbus. Ny.M menyatakan jika susu tidak
Anggota keluarga mengerti potensi yang ada pada setiap anggota keluarga dan
penyakit. Anggota keluarga Tn.K yang lain membiarkan Ny.R tidak menyusui
bayinya. Adik Ny.R menyatakan keluarga dan tetangga berulang kali menasehati
lingkungan
Keluarga mengetahui dengan jelas tentang segala fasilitas kesehatan yang ada di
Tn.K jarang periksa ke puskesmas jika sakit. Ny.M tidak pernah memeriksakan
untuk bayinya. Ny.R tidak kontrol selama nifas. Buku KIA Ny.R menunjukkan ia
kelahiran bayi.
DO:
kurang.
DO: -
menyatakan tidak
menyusu sehingga ia
menghentikan pemberian
mahal
DO: -
rutin.
cc.
susu menyatakan
memberikan susu 1 sendok
DO:
b. Ny.R tidak
diberi susu.
4,7 kg
DO: - bayi A
DO:
Total 4
Keperawatan Hasil
menyebutkan kembali
kemungkinan penyebab
bulan tepat
bayi
b. Keluarga memotivasi
keluarga tentang
bayi A
2. Berikan pengertian
Ny.R pentingnya
Ny.R.
3. Anjurkan keluarga
membantu pemberian
bayi.
kembali peran
pelayanan kesehatan
bayi
b. Ny.R
mengkonsultasikan
posyandu)
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan membahas tentang adanya kesesuaian maupun kesenjangan
antara teori dengan hasil asuhan keperawatan pada keluarga Tn. K dengan bayi baru lahir.
1. Pengkajian
pengkajian skrining untuk menentukan normal atau tidak normal yang nantinya akan
sehingga mendapatkan satu masalah yang ditemukan dan dapat diangkat menjadi satu
diagnosa keperawatan.
kepada pasien. Alloanamnesa yaitu pengkajian yang melihat didasarkan data dalam status
pasien dan dari keluarga. Dimulai dari identitas keluarga, riwayat dan tahap
stress dan koping keluarga, harapan keluarga, pemeriksaan fisik yang dilakukan pada
semua anggota keluarga. Periode bayi baru lahir adalah waktu transisi fisik dan
psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga. Orang tua harus beradaptasi terhadap perubahan
struktur karena adanya anggota baru dalam keluarga, yaitu bayi. Dengan kehadiran bayi
maka system dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga harus
dikembangkan. Interaksi yang baik antara anak dan orang tua merupakan hal penting
dalam masa perkembangan anak. Interaksi yang baik ditentukan oleh kualitas
pemahaman dari anak dan orang tua untuk mencapai kebutuhan keluarga (Soetjiningsih,
2012).
secara optimal. Tidak ada hal yang lebih bernilai dalam kehidupan seorang anak selain
memperoleh nutrisi yang berkualitas sejak awal kehidupannya. Air Susu Ibu merupakan
nutrisi ideal untuk menunjang kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan bayi secara
Keluarga luas (extended family) merupakan satuan keluarga yang meliputi lebih dari satu
generasi dan suatu loingkungan kaum keluarga dimana lebih luas daripada keluarga inti
yang ditambah dengan kakek, nenek, paman, bibi, dan saudara lainnya. Keluarga Tn. K
mempunyai seorang bayi perempuan berusia 3 bulan. Status sosial ekonomi pendapatan
keluarga Tn. K per bulan kurang lebih sekitar Rp. 1.000.000,00 sebagai buruh. Istrinya
sebagai karwayan laudry. Pengeluaran keluarga cukup untuk makan, pakaian, serta
kebutuhan lainnya. Menurut (Yohanes & Yasinta, 2013) status sosial ekonomi keluarga
ditentukan oleh pendapatan keluarga (baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga
Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. K tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
dan menular. Dari istrinya Ny. R juga tidak ada penyakit keturunan ataupun menular.
Dari lingkungan keluarga Tn. K status rumah merupakan kepemilikan sendiri jenis
bagunan permanen dengan luas rumah 68 x 68 m 2 yang terdiri dari ruang tamu, 3 kamar
tidur, dapur dan kamar mandi. Didalam rumah terdapat perabotan seperti televisi, rice
cooker, dll.
Fungsi keluarga dalam mengenal masalah keluarga Tn. K keluarga belum terlalu
mengerti tentang penurunan berat badan bayi bisa disebabkan oleh asupan yang tidak
adekuat. Istrinya Ny. R memeberikan asupan kepada By. A dengan susu formula dan
ketika ditanya untuk takarannya Ny. R menjawab kurang mengerti untuk takaran susu
formula biasanya Ny. R membuatkan susu dengan takaran 1 sendok untuk 20 ml air.
Untuk pemeberian susu juga hanya pada saat bayi A menangis dan memberikan kurang
lebih hanya 100cc. Fungsi keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat keluarga Tn.
K masih belum paham mengenai ASI Ekslusif, istrinya tidak lagi memberikan asi kepada
bayinya. Saat dilakukan pengkajian Ny. R mengeluh asi nya tidak keluar lagi setelah hari
kedua bayinya lahir dan Ny. R juga tidak melakukan imunisasi lengkap unytuk bayinya.
sakit Tn.K mengeluh sakit pinggang tetapi ia hanya membiarkannya dan tidak dibawa ke
pelayanan kesehatan. By. A dilakukan penimbangan berat badan tetapi tidak rutin dan
pada saat memberikan susu formula botol yang digunakan tidak di rebus terlebih dahulu.
Jika susunya masih ada Ny. R tidak langsung membuang susunya tetapi ia
menyimpannya selama 2 jam untuk diberikan kembali ke By. A. Fungsi keluarga dalam
lingkungan yang bersih dapat mencegah penyebaran penyakit. Anggota keluarga Tn.K
yang lain membiarkan Ny.R tidak menyusui bayinya. Adik Ny.R menyatakan keluarga
dan tetangga berulang kali menasehati agar Ny.R KB dan membawa anaknya imunisasi
tetapi Ny.R ngeyel. Fungsi keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
yang tersedia di lingkungan, Keluarga mengetahui dengan jelas tentang segala fasilitas
kesehatan yang ada di sekitar Keluarga memahami dan mengerti keuntungan yang
kesehatan, terbukti Ny.R membawa bayi ke posyandu, meskipun tidak rutin Fasilitas
kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga Keluarga memiliki jaminan kesehatan
jamkesmas dan dapat memanfaatkan jamkesmas tersebut. Keluarga Tn.K jarang periksa
ke puskesmas jika sakit. Ny.M tidak pernah memeriksakan kesehatan ke posyandu lansia
Ny.R dulu tidak mengkonsultasikan mengenai ASI untuk bayinya. Ny.R tidak kontrol
selama nifas. Buku KIA Ny.R menunjukkan ia tak pernah kontrol selama nifas.
2. Diagnosa Keperawatan
gangguan kesehatan atau proses kehidupan atau kerentanan respon dari seorang individu,
didapatkan dari pengkajian pada keluarga Tn. K bahwa keluarga mempunyai masalah
menyusui tidak efektif. Pada keluarga Tn. K data subjektif Ny.R mengatakan ASI hanya
keluar sedikit di awal kelahiran bayi. Data objektifnya Saat pengkajian, ibu memberi susu
3. Intervensi Keperawatan
masalah (Yohanes & Yasinta, 2013). Dalam kasus ini penulis melakukan intervensi
sesuai dengan rumusan masalah diatas selama 3 kali kunjungan keluarga dengan tujuan
untuk mengetahui keefektifan tindakan secara maksimal. Tujuan dari intervensi adalah
suatu sasaran atau maksud yang menggambarkan perubahan yang diinginkan pada setiap
kondisi atau perilaku klien dengan kriteria hasil yang diharapkan perawat. Kriteria hasil
merupakan sasaran spesifik, langkah demi langkah pada pencapaian tujuan dan
respon yang diinginkan dari respon kondisi klien dalam dimensi fisiologis, sosial,
berfokus pada klien.Measurable adalah dapat diukur. Achievable adalah tujuan yang
harus dicapai. Reasonable adalah tujuan yang harus dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah. Time adalah batas pencapaian dalam rentang waktu tertentu, harus jelas batasan
kembali nutrisi yang tepat bagi bayi , Keluarga dapat menyebutkan kembali kemungkinan
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Pada bab ini penulis akan menyimpulkan proses keperawatan dari pengkajian, penentuan
diagnosa dan perencanaan pada keluarga Tn. K pada masalah menyusui tidak efektif di Kota
5.2 Saran
Diharapakan dapat sebagai referensi dalam memberikan pilihan terhadap persiapan dengan
masalah menyusui tidak efektif pada keluarga bayi baru lahir dengan memberikan pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih, 2012. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga. Jakarta : Salemba Medika
Notoatmodjo. S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Pada Anak.