Anda di halaman 1dari 15

PENGKAJIAN KELUARGA BAPAK A

1. DATA UMUM
a. Nama Keluarga (KK)
Kepala keluarga bernama Bapak A (44 tahun)
b. Alamat dan Nomer Telepon
Keluarga Bapak Y bertempat tinggal di Kp. Pakuhaji Kab. Tangerang
c. Pendidikan kepala keluarga
Tingkat pendidikan kepala keluarga adalah SMA
d. Komposisi keluarga :
No Nama Gender Hubungan TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan
dengan KK
1 Ibu T Perempuan Istri 40 SMA IRT
2 Nn. A Perempuan anak 20 SMA Pelajar
3 Nn. S Perempuan anak 15 SMP Pelajar

Genogram Commented [A1]: 3 GENERASI KEATAS, dituliskan inisial


nama dan penyakitnya

X
X

Keterangan
Tinggal serumah X Meninggal
Wanita Garis Pernikahan
Laki – laki Garis keturunan
e. Tipe keluarga Bapak A adalah keluarga inti (Nuclear family) dimana dalam
keluarga selain kepala keluarga, terdapat juga istri dan dua (2) orang anak
f. Suku
Keluarga Bapak A berasal dari suku Sunda (Bapak A dan Ibu A) asli berasal dari Commented [A2]: Jelaskan kebiasaan masing-masing
suku yang berhubungan dg kesehatan
Pakuhaji Tangerang
g. Agama
Keluarga Bapak A beragama Islam, dengan kebiasaan ibadah adalah sholat 5
waktu, berpuasa pada bulan ramadhan. Keluarga Bapak A memiliki keyakinan
bahwa sehat atau sakit ditentukan oleh Allah SWT, namun kita tetap berusaha
menjaga kesehatan Commented [A3]: Kepercayaan terhadap kesehatan
bagaimana
h. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Bapak Abekerja sebagai wiraswasta, dengan penghasilan lebih kurang Rp.
10.000.000,-/bulan, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga.
Dan sudah mengikuni BPJS Kesehatan untuk keluarganya.
i. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga melakukan rekreasi kiranya 1 bulan sekali untuk memanfaatkan waktu
bersama keluarganya dengan pergi rekreasi. Dan pada saat waktu luang bapak
A selalu memanfaatkannya untuk makan bersama keluarga dan berdiskusi
bersama.
2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Tugas perkembanngan
keluarga yang sudah terpenuhi:
 Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
 Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
 Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.
 Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perekembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah:
h terpenuhi:
 Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Keluarga mengatakan sudah mejalankan peran dan tugas perkembangan
namun belum optimal.
c. Riwayat keluarga inti
Ibu T mengatakan saat dilakukan pemeriksaan tidak ada keluhan yang dirasakan.
Ibu T mengatakan makan 2-3x sehari, tekanan darah 110/90 mmHg, saat
pemeriksaan cek kadar gula dalam darah 124 mg/dl setelah makan 1 jam, asam
urat 5 mg/dl, kolestrol 120 mg/dl, ibu T mengatakan pagi sarapan dengan nasi
dan telur atau nasi uduk, dan suka memasak sayur untuk dijadikan pendamping
makanan dan menyediakan buah untuk anak dan suaminya. Ibu T mengatakan
waktu tidur 8 jam, dan aktivitas di siang hari adalah membereskan rumah dan
memasak, ibu T mengatakan jika merasa lelah terkadang tidur siang. Lama waktu
tidur siang 1-2 jam. Ibu T tidak mengetahui bahwa anaknya Nn. A mengalami
hipotensi. Menurut keluarga hipotensi adalah penyakit kurang darah, Ibu T
mengatakan Nn. A tidak terlalu suka makan sayur – sayuran. Menurut ibu Y, Nn.
A mengalami anemia dikarenakan kurangnya asupan buah dan sayur meskipun
sudah disediakan namun nn. A tidak terlalu suka makan sayur. Nn. A biasa makan
2x sehari. Ibu T mengatakan tidak tau akibat yang ditimbulkan jika tidak diatasi
lebih lanjut dan ibu T tidak pernah melakukan pemeriksaan atau membawa Nn.
A ke puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya karena Nn. A merasa dirinya
baik – baik saja, dan pusing yang terkadang dirasakan adalah akibat rasa lelah
karena aktivitas yang telah dilakukan. Nn. A mengatakan biasa tidur jam 12
malam dengan lama waktu 5 – 6 jam, dan jarang tidur siang. Commented [A4]: Keluhan dan masalah yang lain apa

d. Riwayat keluarga sebelumnya


Keluarga Bapak A mengatakan kedua orang tua yaitu ibu dari Ibu T memiliki
riwayat kolestrol, dan ibu dari bapak A memiliki riwayat hipertensi.
3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah kepemilikan sendiri. Rumah yang ditempati Commented [A5]: Jelaskan sesuai karakteristik rumah
sehatnya
adalah rumah permanen dengan 3 kamar tidur, satu kamar tidur bapak A dan ibu
T. Satu kamar tidur Nn. S, dan satu kamar tidur Nn. A. terdapat ruang tamu, dapur
yang bergabung dengan ruang makan, ruang keluarga dan 2 kamar mandi dengan
sumber air dari tanah. Ventilasi rumah terdapat pada dekat dapur dan di setiap
ruangan terdapat jendela yang digunakan sebagai ventilasi udara. Pencahayaan
rumah terang dan tidak terlalu kontras. Rumah terasa sejuk dan nyaman karena
didepan rumah

7 6 5
8

3
4
2 3

Keterangan :

1. Ruang tamu
2. Kamar tidur 1
3. Kamar mandi 1
4. Dapur dan ruang makan
5. Kamar 2
6. Kamar mandi 2
7. Kamar 3
8. Ruang keluarga

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Karakteristik tetangga dan komunitas sebagian besar adalah penduduk asli Kp.
Pakuhaji yang berasal dari suku Sunda. Pekerjaan tetangga sebagian besar
adalah sebagai pegawai swasta (karyawan pabrik), ada juga yang PNS, dan
buruh. Hampir seluruhnya yang bekerja adalah kepala keluarga. Kegiatan
komunitas biasanya adalah kegiatan pengajian.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak A sudah 15 tahun tinggal di rumah yang ditempati saat ini. Commented [A6]: Sebelumnya
dimana
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bapak A suka mengikuti kegiatan yang ada di RW 5, Bapak A suka
mengikuti acara pengajian dan Ibu T juga suka mengikuti kegiatan pengajian ada
di RT. Nn. S jarang mengikuti kegiatan pemuda yang ada karena sibuk dengan
sekolahnya dan dan Nn.A jarang mengikuti kegiatan pemuda yang ada, karena
sibuk dengan aktivitas perkuliahannya, dan ibu T mengatakan anak – anaknya
jarang main.

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga adalah komunikasi dua arah. Bapak A dan Ibu T
mengatakan selalu terbuka dengan anak-anaknya terkait dengan masalah yang
dialami anak-anaknya. Bapak A dan Ibu T selalu memutuskan bersama setiap
keputusan yang akan diambil.
b. Struktur kekuatan keluarga
Struktur kekuatan yang ada di keluarga adalah reward power yaitu kelurga
memberikan penghargaan atau pujian setiap hal positif yang dilakukan anak-
anaknya
c. Struktur peran
Bapak A adalah kepala keluarga yang menjalankan perannya sebagai pemimpin
dalam rumah tangga, bapak A mencari nafkah sebagai wiraswasta agar
kebutuhan kelurganya dapat tercukupi untuk anak dan isterinya. Bapak A juga
mengajarkan nilai – nilai agama dan aturan baik dan buruk kepada anak –
anaknya. Ibu T sebagai ibu rumah tangga memberikan perhatian dan kasih
sayang untuk suami dan anak – anaknya. Nn. A dan Nn. S berperan sebagai anak
yang bertugas menuntut ilmu dan belajar dan membantu ibu T membersihkan
rumah.
d. Nilai dan norma budaya
Bapak A dan ibu Y menerapkan nilai – nilai agama dan aturan baik dan buruk
dalam kehidupan seperti tidak boleh pulang larut malam dengan batas maksimal
jam 8 malam, tidak boleh berpacaran dan selalu menekankan kepada anak –
anaknya untuk menjaga sholat, mengaji dan menjaga diri dengan baik dan tidak
salah bergaul.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Ibu T dan bapak A selalu berupaya untuk memberikan kasih sayang yang otimal
kepada anak – anaknya. Nn. A cenderung lebih dekat dengan bapak A dan Nn. S
cenderung dekat dengan ibu T. Walaupun demikian keluarga terliat harmonis dan
bapak A selalu berupaya untuk membuat keharmonisan dalam rumahnya.
b. Fungsi Sosialisasi
Bapak A sebagai kepala keluarga bekerja sebagai wiraswasta dan ibu T bekerja
sebagai ibu rumah tangga yang sehari – harinya mengurus pekerjaan rumah. Ibu
T suka mengikuti kegiatan pengajian tiap minggunya. Ibu T mengatakan Nn. A
dan Nn. S jarang bersosialisasi karena cenderung introvert dan sibuk dengan
kegiatan perkuliahannya. Bapak A juga aktif dalam kegiatan gotong royong
dilingkungan rumahnya.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
1) Nutrsi
Pola makan dan minum keluarga setiap harinya ditentukan oleh Ibu T,
karena Bapak A setiap harinya bekerja.Keluarga Bapak A adalah keluarga
yang sederhana, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pola
makan teratur 3 kali sehari dengan menu yang bervariasi yang bahan-
bahannya dibeli di pasar terdekat atau penjual sayur/lauk pauk yang
berkeliling setiap hari di lingkungan sekitar.
2) Pola istirahat tidur
Pola istirahat tidur di keluarga bapak A tidak mengalami kesulitan hanya
saja terkadang anak – anaknya tidur larut karena mengerjakan tugas
pendidikannya. Ibu T jarang tidur siang, bapak A jarang tidur siang karena
bekerja.
Pola eliminasi Bapak A, Ibu T, Nn.S, satu kali setiap harinya, konsistensi
lembek dan tidak ada kesulitan. Dan tidak ada kesulitan untuk BAK.
3) Personal hygiene
Keadaan personal hygiene dikeluarga Bapak A semua anggota keluarga
bersih terawat. Kondisi lingkungan rumah juga bersih dan tertata. Keluarga
Bapak A membiasakan anggota keluarga untuk mandi pagi dan sore, setiap
mandi sikat gigi dan mandi dengan air bersih.
4) Pola aktivitas
Pola aktivitas di keluarga Bapak A, di jalankan sesuai dengan peran masing-
masing. Bapak A yang bekerja di sebagai wiraswasta. Aktifitas yang
dilakukan Ibu T sebagai ibu rumah tangga adalah mengurus rumah tangga
seperti memasak, membersih rumah, mencuci, dan mengurus anak. Aktifitas
Nn A dan Nn S lebih banyak di tempat perkuliahan dan sekolahnya. Dan
ketika libur lebih banyak menghabiskan waktu dirumah atau main dengan
teman sebaya atau dengan keluarga.
5) Aktivitas fisik dan rekreasi
Keluarga Bapak A jarang berolah raga, untuk aktivitas fisik biasanya Ibu S
menggantinya dengan melakukan kegiatan rumah tangga. Bapak A sibuk
bekerja. Keluarga Bapak A hanya berkumpul-kumpul dirumah sambil
menonton TV
6) Praktik penggunaan obat dan merokok
Jika sakit, keluarga Bapak A biasanya membeli obat di apotik, warung atau
langsung mengecek kesehatannya ke dokter terdekat. Intevensi pencegahan
secara medis yang dilakukan keluarga adalah mengkonsumsi suplemen
vitamin.
7) Terapi komplementer dan alternatif
Ibu T mengatakan keluarga belum pernah menjalani terapi alternatif dan
komplementer.
8) Perasaan dan persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan sekitar dirasa keluarga cukup
memuaskan dan dekat dengan pelayanan kesehatan yang harganya cukup
terjangkau.
9) Sumber pembayaran
Ibu T mengatakan keluarga memiliki asuransi kesehatan yaitu BPJS
Kesehatan.
6. STRESSOR DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor Jangka Pendek
Bapak A dan Ibu T memikirkan agar anak-anaknya sekolah dengan baik dan tidak
terpengaruh oleh pergaulan bebas seperti Narkoba.
b. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Keluarga selalu cepat tanggap terhadap masalah yang dihadapi.
c. Respon keluarga terhadap masalah
Keluarga selalu langsung merespon setiap masalah yang dihadapi oleh anggota
keluarga.
d. Strategi Koping yang Digunakan
Masalah yang dialami oleh keluarga dibicarakan secara bersamaan dan saling
mendukung satu sama lainya
e. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menyelesaikan masalah dengan kekerasan atau
meninggalkan masalah tanpa diselesaikan.
7. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang
ada saat ini lebih ditingkatkan lagi pelayanan yang cepat. Keluarga juga berharap
bahwa tenaga kesehatan yang ada memberikan pelayanan secara maksimal dan
ramah kepada masyarakat.

8. HASIL PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA Commented [A7]: belum komprehensif pemeriksaan


fisiknya
Anggota Keluarga
Pemeriksaan Bapak A Ibu T Nn. A Nn. S
Fisik
Tanda – tanda
vital

Suhu 370 C 36,50 C 36,70 C 37,20 C


Nadi 80x/mnt 75x/mnt 65x/mnt 85x/mnt
RR 20x/mnt 18x/mnt 20x/mnt 20x/mnt
TD 120/90 mmHg 110/80 mmHg 90/80 mmHg 100/90 mmHg
TB 175 cm 155 cm 165 cm 157 cm
BB 68 Kg 50 kg 45 kg 48 kg

Fisik Kepala Rambut hitam Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam,
keputihan distribusi distribusi distribusi
distribusi merata dan merata dan merata dan
merata, tidak tidak rontok tidak rontok tidak rontok
rontok dan serta tidak ada serta tidak ada serta tidak ada
tidak ada lesi
pada kulit lesi pada kulit lesi pada kulit lesi pada kulit
kepala kepala kepala kepala
Mata Bentuk mata Bentuk mata Bentuk mata Bentuk mata
simetris, simetris, simetris, simetris,
Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, anemis, sklera an tidak anemis,
sklera an ikterik, sklera an ikterik, ikterik, lapang sklera an ikterik,
lapang pandang lapang pandang pandang baik lapang pandang
baik baik mata kanan dan baik
Mata kanan dan kiri minus 1
kiri minus 2

Telinga Bentuk telinga Bentuk telinga Bentuk telinga Bentuk telinga


simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada seruma atau ada seruma atau ada seruma atau ada seruma atau
keluaran, klien keluaran, klien keluaran, klien keluaran, klien
dapat mendengar dapat mendengar dapat mendengar dapat mendengar
pembicaraan pembicaraan pembicaraan pembicaraan
perawat dan perawat dan perawat dan perawat dan
detakkan jarum detakkan jarum detakkan jarum detakkan jarum
jam, tidak jam, tidak jam, tidak jam, tidak
terdapat infeksi terdapat infeksi terdapat infeksi terdapat infeksi
pada telinga, pada telinga, pada telinga, pada telinga,
telinga bersih, telinga bersih, telinga bersih, telinga bersih,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tulang mastoid tulang mastoid tulang mastoid tulang mastoid

Hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung


simetris, konka simetris, konka simetris, konka simetris, konka
nasal merah nasal merah nasal merah nasal merah
mudah, tidak ada mudah, tidak ada mudah, tidak ada mudah, tidak ada
keluaran, fungsi keluaran, fungsi keluaran, fungsi keluaran, fungsi
penciuman baik, penciuman baik, penciuman baik, penciuman baik,
dnegan bukti dnegan bukti dnegan bukti dnegan bukti
dapat dapat dapat dapat
membedakan bau membedakan bau membedakan bau membedakan bau
minyak wangi minyak wangi minyak wangi minyak wangi
dan minyak kayu dan minyak kayu dan minyak kayu dan minyak kayu
putuh. Septum putuh. Septum putuh. Septum putuh. Septum
nasal lurus nasal lurus nasal lurus nasal lurus

Mulut dan gigi Bibir klien Bibir klien Bibir klien Bibir klien
tampak lembab, tampak lembab, tampak lembab, tampak lembab,
berwarna merah berwarna merah berwarna merah berwarna merah
muda, bersih, muda, bersih, muda, bersih, muda, bersih,
terdapat gigi terdapat gigi terdapat gigi terdapat gigi
berlubang berlubang berlubang berlubang pada
pada bagian pada bagian pada bagian bagian
geraham bawah geraham bawah geraham bawah geraham bawah
kanan,, tidak ada kanan dan kiri,, kanan,, tidak ada kanan,, tidak ada
kesulitan untuk tidak ada kesulitan untuk kesulitan untuk
menelan, klien kesulitan untuk menelan, klien menelan, klien
dapat menelan, klien dapat dapat
membedakan dapat membedakan membedakan
rasa asin dan membedakan rasa asin dan rasa asin dan
manis, gigi rasa asin dan manis, gigi manis, gigi
tampak bersih manis, gigi tampak bersih tampak bersih
tampak bersih
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe
dan tiroid, tidak dan tiroid, tidak dan tiroid, tidak dan tiroid, tidak
ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran
pembuluh dara pembuluh dara pembuluh dara pembuluh dara
vena jugularis, vena jugularis, vena jugularis, vena jugularis,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan pada tekan pada tekan pada tekan pada
bagian leher bagian leher bagian leher bagian leher
Dada/ thorax Dada berbentuk Dada berbentuk Dada berbentuk Dada berbentuk
sismetris, tulang sismetris, tulang sismetris, tulang sismetris, tulang
iga 12 pasang, iga 12 pasang, iga 12 pasang, iga 12 pasang,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
keluhan sesak, , keluhan sesak, , keluhan sesak, , keluhan sesak, ,
klien bernafas klien bernafas klien bernafas klien bernafas
tidak tidak tidak tidak
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
otot tambahan, otot tambahan, otot tambahan, otot tambahan,
taktil premitus taktil premitus taktil premitus taktil premitus
baik, konfigurasi baik, konfigurasi baik, konfigurasi baik, konfigurasi
dada 2:1, suara dada 2:1, suara dada 2:1, suara dada 2:1, suara
nafas vesikuler, nafas vesikuler, nafas vesikuler, nafas vesikuler,
suara jantung S1 suara jantung S1 suara jantung S1 suara jantung S1
dan S2 teratur, dan S2 teratur, dan S2 tidak dan S2 teratur,
Tidak ada Tidak ada teratur, Tidak Tidak ada
retraksi dinding retraksi dinding ada retraksi retraksi dinding
dada dada dinding dada dada
Abdomen Perut tampak Perut tampak Perut tampak Perut tampak
cembung,, tidak datar,, tidak ada datar,, tidak ada datar,, tidak ada
ada keluhan keluhan nyeri keluhan nyeri keluhan nyeri
nyeri pada pada bagian pada bagian pada bagian
bagian perut,. perut,. Bising perut,. Bising perut,. Bising
Bising usus 6 usus 6 x/mnt, usus 6 x/mnt, usus 6 x/mnt,
x/mnt, tidak ada tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
nyeri tekan tekan maupun tekan maupun tekan maupun
maupun lepas, lepas, tidak ada lepas, tidak ada lepas, tidak ada
tidak ada pembesaran pembesaran pembesaran
pembesaran hepar, tidak ada hepar, tidak ada hepar, tidak ada
hepar, tidak ada tanda nyeri pada tanda nyeri pada tanda nyeri pada
tanda nyeri pada daerah ginjal daerah ginjal daerah ginjal
daerah ginjal
Ekstremitas Ekstremitas atas Ekstremitas atas Ekstremitas atas Ekstremitas atas
dan bawah: dan bawah: dan bawah: dan bawah:
pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan
bebas, reflek bebas, reflek bebas, reflek bebas, reflek
positif, kekuatan positif, kekuatan positif, kekuatan positif, kekuatan
otot 5. otot 5. otot 5. otot 5.
Kulit Ekstremitas atas Ekstremitas atas Ekstremitas atas Ekstremitas atas
dan bawah: dan bawah: dan bawah: dan bawah:
pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan
bebas, reflek bebas, reflek bebas, reflek bebas, reflek
positif, kekuatan positif, kekuatan positif, kekuatan positif, kekuatan
otot 5. otot 5. otot 5. otot 5.
ANALISA DATA
No Data Penunjang Masalah Keperawatan
1 Ds :
Nn. A merasa dirinya baik – baik saja, dan Gangguan perfusi
pusing yang terkadang dirasakan adalah akibat jaringan perifer
rasa lelah karena aktivitas yang telah
dilakukan. Nn. A mengatakan biasa tidur jam
12 malam dengan lama waktu 5 – 6 jam, dan Commented [A8]: do kurang

jarang tidur siang

Do :
Konjung tiva anemis, suara jantung ireguler
2 Ds : Ketidakseimbangan
, Ibu T mengatakan Nn. A tidak terlalu suka nutrisi kurang dari
makan sayur – sayuran. kebutuhan tubuh

Do :
Tb Nn A 165 Cm
BB Nn. A 45 Kg Commented [A9]: apa data lainnya

3 Ds :
Ibu T tidak mengetahui bahwa anaknya Nn. A Defisit pengetahuan
mengalami hipotensi. Nn. A merasa dirinya
baik – baik saja, dan pusing yang terkadang
dirasakan adalah akibat rasa lelah karena Commented [A10]: tdk ada do

aktivitas yang telah dilakukan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan perifer
2. Defisit pengetahuan
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
SKORING

Diagnosa keperawatan : Gangguan perfusi jaringan perifer

Kriteria Nilai Skor Pembenaran


Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil
Aktual ½x2 1 pengkajian Nn.A kemungkinan
Kemungkinan masalah dapat diubah sebagian.
masalah dapat Karena Nn. A mengalami hipotensi
diubah sebagian karena pola hidup yang dijalaninya
tidak baik, terkadang bergadang dan
makan tidak teratur serta beraktivitas
lebih.

Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Potensi masalah untuk di cegah cukup


untuk dicegah : karena masalah dirasakan oleh
Cukup keluarga, karena Nn.A sudah terbiasa
dengan kondisinya.

Menonjolnya 2/3 x 1 2/3 Keluarga menyadari tidak mengetahui


masalah : Nn A mengalami masalah hipotensi
Dirasakan dan dan baru tahu setelah diberikan
segera diatasi informasi terkait penyakit tersebut
sehingga keluarga menyadari bahwa
masalah yang dialami Nn. A harus
ditangani dengan segera.
Total skor 3 1/3

Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh

Kriteria Nilai Skor Pembenaran


Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil
Aktual pemeriksaan fisik berat badan (BB) 45
kg dengan tinggi badan 165 cm. Nn A
memiliki kebiasaan makan 1-2 kali,
tidak suka makan sayur dan
Kemungkinan ½x2 1 Kemungkinan masalah diubah adalah
Masalah dapat sebagian. Pengetahuan keluarga
diubah : kurang tentang nutrisi seimbang pada
Sebagian anak, sumber informasi tentang cara
mengatasi gizi terbatas. Motivasi
keluaga memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk pemantauan nutrisi
remaja
Potensi masalah 3/3 1 1 Keluarga mempunyai keinginan yang
untuk dicegah : kuat untuk mengatasi masalah yang
Tinggi dialami, fasilitas pelayanan kesehatan
tersedia dan adanya dukungan dari
tenaga kesehatan
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari Nn A mengalami
masalah : masalah berat badan dan ingin untuk
Dirasakan dan diatasi, karena keluarga menyadari
segera diatasi kalau masalah tidak diatasi akan
berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan dan anemianya tidak
bisa diatasi.

Total skor 5

Diagnosa keperawatan : Defisit pengetahuan

Kriteria Nilai Skor Pembenaran


Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil
Aktual pengkajian ibu T tidak mengetahui
Kemungkinan 2/3 x 1 2/3 bahwa Nn. A mengalami hipotensi dan
masalah dapat Nn. A mengatakan dirinya tidak
diubah mudah merasakan sakit dan hanya berfikir
rasa pusing yang dialaminya akibat
aktivitasnya yang melelahkan. dan
setelah diberikan informasi mengenai
masalah yang dialami Nn. A keluarga
menyadari akan pentingnya
pengecekan kesehatan.

Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Potensi masalah untuk di cegah cukup


untuk dicegah : karena masalah dirasakan oleh
Cukup keluarga sehingga keluarga bisa
mengambil peran untuk memeriksakan
Nn. A ke pelayanan kesehatan terdekat
untuk mengatasi masalahnya.

Menonjolnya 2/3 x 1 2/3 Keluarga tidak mengetahui Nn A


masalah : mengalami masalah hipotensi dan
Dirasakan dan baru tahu setelah diberikan informasi
segera diatasi terkait penyakit tersebut sehingga
keluarga menyadari bahwa masalah
yang dialami Nn. A harus ditangani
dengan segera.
Total skor 1 2/3

Anda mungkin juga menyukai