Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

A DENGAN
KELUARGA LANSIA DI DESA SUMBER TRNAGKILAN
RT04/RW 14 KELURAHAN SUMBER KECAMATAN
BANYUANYAR KOTA SURAKARTA

Disusun Oleh :

MELITA ANGGRAINI

NIM. SN181106

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A DENGAN KELUARGA
LANSIA DI DESA SUMBER TRNAGKILAN RT04/RW 14 KELURAHAN
SUMBER KECAMATAN BANYUANYAR KOTA SURAKARTA

A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. DATA UMUM
1) Nama kepala keluarga (KK) : Tn. A
2) Usia : 60 Tahun
3) Alamat dan telepon : Sumber, Surakarta
4) Pekerjaan kepala keluarga : Wiraswasta
5) Pendidikan kepala keluarga : Sarjana
6) Komposisi keluarga
No Nama Jenis Hub dgn Usia Pekerjaan pendidikan
Kelamin KK
1 Tn. A L Suami 60 tahun Wiraswasta Sarjana
2 Ny. A P Istri 56 tahun Ibu Rumah SMA
Tangga

7) Genogram

Keterangan :

= laki-laki = tinggal satu rumah


= perempuan = menikah
= klien = meninggal

8) Tipe Keluarga
Keluarga Tn. A merupakan keluarga inti yang terdiri dari ayah
dan ibu.
9) Suku bangsa
Keluarga Tn. A termasuk dalam suku bangsa jawa. Bahasa
komunikasi yang digunakan oleh keluarga Tn. A adalah bahasa Jawa.
Tn. A mengatakan keluarga tidak mempunyai pantangan apapun yang
berkaitan dengan masalah kesehatan, hanya saja sebagai pemeluk
agama islam keluarga tidak makan jenis makanan tertentu yang
diharamkan oleh agama seperti : daging babi. Tn. T mengatakan
bahwa keluarga tidak mempunyai alergi terhadap makanan tetentu.
Keluarga Tn. A adalah penduduk jawa asli, menurut Tn. A tidak ada
adat istiadat yang berpengaruh negatif terhadap kesehatan.
10) Agama
Keluarga Tn. A semua beragama Islam. Setiap anggota
keluarga taat melakukan ibadah sholat 5 waktu baik secara bersama-
sama maupun sendiri. Di lingkungan RT terdapat kegiatan keagamaan
(pengajian) setiap satu bulan sekali dan saat bulan Ramadhan ada
acara buka bersama di Masjid Al-Ikhlas setiap satu minggu sekali
yaitu hari Minggu semua warga RT 03 & 04 melakukannya baik anak-
anak sampai lansia.
11) Status sosial ekonomi keluarga
Pekerjaan Anggota Keluarga
Tn. A bekerja sebagai pendakwah.
Penghasilan Anggota Keluarga
Penghasilan keluarga perbulannya kurang lebih antara Rp.
>1.000.000,-
Pendapatan >1.000.000,-
Kebutuhan :
Makan Rp 550.000,-
Listrik/PDAM Rp 150.000,-
Lain-lain Rp 350.000,-

Pengeluaran Rp 1.050.000,-

Tabungan / Asuransi
Sebagian dari penghasilan tersebut juga disisihkan sedikit oleh
keluarga misalnya dengan mengikuti arisan tiap bulan keluarga Tn.
A mengatakan mempunyai asuransi kesehatan BPJS.
12) Aktivitas rekerasi keluarga
Keluarga Tn. A sering berkumpul bersama anggota keluarga
setiap hari untuk mengobrol, menonton TV dan bercengkrama dengan
keluarga. Ny. A merasa senang walaupun hanya menonton TV
bersama dengan suaminya karena mereka tdak mempunyai anak.
Keluarga Tn.A jarang untuk berekreasi keluar rumah. Tn. A
mengatakan tidak mempunyai jadwal tertentu untuk berekreasi
ataupun keluar rumah.

2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Keluarga Tn. A tidak memiliki anak, dan usia Tn. Asaaat ini 60
tahu maka keluarga Tn. A pada tahap perkembangan keluarga dengan
usia lanjut.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan yang seharusnya dilalui oleh keluarga saat
ini keluarga merasa sudah terpenuhi meski belum memiliki anak
namun keluarga sabar dan tidak menjadikannya sebuah masalah,
walaupun banyaknya masalah yang timbul kadang kurang dirasakan
oleh keluarga, hanya saja keluarga merasa perlu mempertahankan apa
yang sudah ada untuk pengalaman keluarga melangkah ke proses
berikutnya.
c. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga Tn. A penyakit yang sering diderita adalah batuk,
pilek dan meriang yang disebabkan karena cuaca. Saat sakit keluarga
melakukan bekam dirumah secara mandiri untuk berobat.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga mengatakan Ny.A pernah dirawat di RS PKU Surakarta
karena typoid namun sudah ±10 tahun yang lalu.

3. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1) Karakteristik rumah
a. Status Rumah
Status rumah merupakan rumah milik sendiri. Jenis
bangunan permanen, berukuran 20 X 15 m2, yang terdiri dari : 1
ruang tamu, 1 ruang keluarga, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan
dapur.

b. Perincian Denah Rumah

R. Tamu
R.Keluarga U
11 m2

T B
K.Tidur

S
K.Tidur
KM
Dapur
c. Keadaan Rumah

9 m2
Lantai keramik, ruang tamu dan tempat tidur cukup bersih
dan rapi.Ruang tamu memiliki jendela.Kamar tidur mempunyai satu
jendela yang selalu dibuka setiap pagi. KM terletak di dalam rumah
terdapat ventilasi yang langsung sebagai pintu keluar masuk bagian
belakang.

d. Kebiasaan Keluarga Dalam Perawatan Rumah


Kebersihan rumah adalah tanggung jawab semua anggota
keluarga, dimana semua anggota keluarga mempunyai tugas dan
tanggung jawab masing-masing dalam kebersihan rumah.

e. Sistem Pembuangan Sampah


Dalam keluarga Tn. A sampah keluarga di ambil oleh petugas
setiap ±3 hari sekali

f. Sistem Drainase Air


Keluarga mengikuti sistem sanitasi yang dibuat bersama oleh
warga di desa Sumber Trangkilan, yaitu berupa selokan.

g. Penggunaan Jamban (jenis dan jarak dengan sumber air)


Jenis jamban yang digunakan keluarga adalah leher angsa
dengan pembuangan tinja septic tank.Jarak antara jamban dengan
sumber air lebih dari 10 meter.

h. Kondisi Air
Keluarga memakai sumber air dari pompa sanyo untuk
pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Keluarga memiliki tempat
penampungan air dalam keadaaan tertutup. Kondisi air yang
digunakan bersih tidak berbau, tidak berwarna
i. Pengetahuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan Yang
Berkaitan Dengan Lingkungan
Keluarga menganggap kesehatan adalah harta yang paling
berharga. Keluarga mengatakan lingkungan yang bersih jauh dari
penyakit, sedangkan lingkungan yang kotor akan dekat dengan
penyakit. Sampah yang berserakan rumah yang pengap adalah
sumber penyakit, sehingga kebersihan lingkungan sangat dijaga
betul oleh keluarga.

2) Karakteristik tetangga dan komunitas


Selama ini karakteristik tetangga mempunyai kebiasaan apabila
ada salah satu tetangganya yang sakit mereka menjenguk dan apabila
tetangga mempunyai hajat mereka saling bantu-membantu. Hubungan
keluarga dengan tetangga tampak baik dan harmonis. Keluarga merasa
nyaman hidup ditengah-tengah masyarakat karena keluarga merasa
mereka saling bantu-membantu dan mengerti kebutuhan satu dengan
yang lain.

3) Mobilitas geografis keluarga


Semenjak menikah sampai sekarang tidak pernah bepindah-
pindah tempat.

4) Perkumpulan keluarga dari interaksi dengan masyarakat.


Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik dan
harmonis.Tn. A juga mengikuti perkumpulan arisan bapak-bapak RT
setiap bulan sekali,sedangkan Ny. Amengikuti pengajian rutin dan PKK
sartu bulan sekali. Keluarga mengatakan perkumpulan di masyarakat
sangat bermanfaat sekali selain untuk bersilaturrohmi bersama juga
dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul
lingkungan masyarakat.
5) Sistim pendukung keluarga
Keluarga Tn.A saling melengkapi dan menguatkan ketika ada
masalah sehingga terjadi hubungan yang baik di dalam keluarga.
4. STRUKTUR KELUARGA
1) Pola komunikasi keluarga
Keluaga Tn. A melakukan komunikasi secara terbuka, sehingga istri
dapat memberi masukan tentang suatu hal kepada mereka tanpa
mengurangi rasa hormat terhadap suami. Dalam keluarga Ny.A
mengatakan tidak pernah terjadi suatu masalah dalam proses
komunikasi, apabila terjadi hanya hal kesalah pahaman kecil yang
dapat diselesaikan dengan membicarakannya bersama keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil
musyawarah bersama, pengambil keputusan adalah Tn. A dengan
mempertimbangkan masukan setiap anggota keluarga. Keluarga
berperan sesuai dengan perannya dan dapat menyampaikan
pendapatnya jika terdapat masalah yang dirasakan. Tn. A mengatakan
jarang terjadi masalah dalam hal pengambilan keputusan karena anak-
anaknya selalu menghormati keputusan suami dan menuruti perintah
suami. Karena selama ini keputusan yang diambil oleh suami bisa
diterima Ny.A.
3) Struktur peran
a) Tn. A sebagai kepala keluarga bertanggung jawab sebagai kepala
keluarga dalam mengatur rumah tangga.
b) Ny. A sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab dalam
mengelola rumah.
4) Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn. A berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya dan tidak ada nilai dan norma budaya yang bertentangan
dengan kesehatan. Tn. A berusaha mengajarkan kepada istrinya untuk
cuci tangan sebelum makan.
5. FUNGSI KELUARGA
1) Fungsi afektif
Tn. A sangat menyayangi dan memperhatikan keluarga, mencari
nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan saling menjaga
perasaan antar anggota keluarga. Berusaha mendidik istrinya agar
selalu menghormatinya dan taat beribadah, membantu sesama,
disiplin dalam segala hal, danmenjaga nama baik keluarga.
2) Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn.A mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan
interaksi sosial dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan
membiarkan istrinya berinteraksi dengan lingkungan sekitardalam
tahapyang wajar.
3) Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny.A tidak mengetahui kalau dirinya menderita penyakit
Hipertensi karena ia tidak merasakan gejala seperti pusing
ditengkuk,dll sehingga ia merasa sehat dan jarang keluarga
memeriksakan tekanan darahnya.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah
Keluarga belum mampu mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatannya karena belum mengetahui sebelumnya.
Dan setiap pengambilan keputusan selalu didiskusikan dengan
suaminya terlebih dahulu.
c. Kemampuan keluarga merawat
Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang
Hipertensi, untuk makanan Ny. A belum mengetahui ada
pantangannya karena sebelumnya tidak mengetahui kalau ia
menderita penyakit hipertensi.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga cukup tahu bagaimana memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat dan nyaman untuk tempat tinggal. Hal ini dapat dilihat
pada kondisi rumah yang bersih dengan ventilasi yang baik.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
Keluarga belum memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
mengatasi masalah penyakit hipertensi, karena biasanya ketika
keluarga tidak enak badan hanya dibekam sendiri dirumah. Ny. A
mengatakan bila tidak tertahankan kemudian pergi ke puskesmas
Banyuanyar.
4) Fungsi reproduksi
Ny. A mengatakan tidak mempunyai anak karena belum
dikarunia oleh Allah dan tidak menjadikan itu sebagai masalah
keljuarga tetap bersabar.
5) Fungsi ekonomi
Dalam keluarga Tn. A yang bekerja adalah Tn. A penghasilan
perbulannya ± Rp. 1.000.000,- dan itu sudah dianggap mencukupi
kebutuhan hidup sehari-hari keluarga seperti biaya untuk keperluan
belanja dan sosial. Keluarga mempunyai tabungan untuk keperluan
yang mendadak. Jadi untuk kebutuhan sandang, pangan dan papan
dapat terpenuhi.

6. STRES DAN KOPING KELUARGA


1) Stresor jangka pendek dan panjang
Ny. A mengatakan baru mengetahui kalau ia hipertensi, dan ia
tidak begitu cemas dengan keadaannya.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Tn. A mengatakan apabila ada masalah yang dirasa sangat berat
maka mereka akan memecahkannya secara bersama-sama,
dibicarakan bersama kemudian dicari jalan keluar yang terbaik.
3) Strategi koping konstruktif yang digunakan
Jika terdapat masalah dalam keluarga, keluarga lebih suka
berunding bersama untuk memecahkannya atau meminta pendapat
pada orang yang lebih tahu.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Tidak pernah terdapat perselisihan antar anggota keluarga dalam
mengambil suatu keputusan.

7. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap Tn. A dapat sehat dan diberikan informasi kepada
mereka tentang tentang kesehatan khususnya cara perawatan keluarga
dengan hipertensi.

8. PENGKAJIAN TUMBUH KEMBANG KELUARGA


a. Pengkajian MMSE
Dari hasil pengkajian SPMSQ didapatkan hasil pengkajian untuk
Tn. A sebesar 10 yang artinya tidak ada kerusakan kognitif, sedangkan
untuk hasil Ny. A didapatkan hasil sebesar 10 yang artinya tidak ada
kerusakan kognitif.
b. Pengkajian depresi
Dari hasil pengkajian Gariatric Depression Scale didapatkan
hasil pengkajian untuk Tn. A sebesar 4 yang artinya tidak ada depresi,
sedangkan untuk hasil Ny. A didapatkan hasil sebesar 4 yang artinya
tidak ada depresi.
c. Pengkajian Status Fungsional (Indeks Kemandirian Katz)
Dari hasil pengkajian Indeks Kemandirian Katz didapatkan
hasil pengkajian untuk Tn. A mendapatkan hasil kemandirian dalam hal
makan, kontinen (BAB/BAK), berpindah, kekamar kecil, mandi dan
berpakaian. Hasil Ny. A mendapatkan hasil kemandirian dalam hal
makan, kontinen (BAB/BAK), berpindah, kekamar kecil, mandi dan
berpakaian.
9. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
a. Praktik Pemenuhan Nutrisi Keluarga
Ny. A mengatakan keluarganya makan sehari 3x seperti nasi, sayur dan
lauk. Setiap anggota keluarga makan satu porsi habis.
b. Pemenuhan Cairan Keluarga
Tn. A dalam sehari mengkonsumsi teh manis dan Ny. A air putih, es
teh.
c. Istirahat dan Tidur Keluarga
Tn. A mengatakan untuk istirahat biasanya siang dan malam hari. Siang
biasanya beristirahat dirumah jika tidak sedang berdakwah dan malam
istirahat mulai jam 21.00 sampai jam 04.10 WIB.
d. Olahraga/ Mobilisasi
Keluarga Tn.A mengatakan tidak mempunyai jadwal olah raga secara
rutin.
e. Eliminasi (BAB dan BAK)
Ny.A mengatakan tidak ada masalah untuk BAB dan BAK dalam
keluarganya. Anggota keluarga biasanya BAB satu kali sehari dan BAK
5-6 kali sehari.
f. Personal Hygine
Ny.A mengatakan untuk mandi dan gosok gigi tiap anggota keluarga
2x sehari dan untuk keramas setiap 2 hari sekali.

10. PEMERIKSAAN FISIK


No Pemeriksaan Tn. A Ny. A
Fisik
1 Kepala Simetris, rambut Simetris, rambut berwarna
berwarna hitam sedikit hitam sedikit beruban, tidak
beruban, tidak ada ada ketombe.
ketombe.
2. Leher Leher tidak nampak Leher tidak nampak adanya
adanya peningkatan peningkatan tekanan vena
tekanan vena jugularis jugularis dan arteri carotis,
dan arteri carotis, tidak tidak teraba adanya
teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid.
pembesaran kelenjar
tiroid.
3. Mata Konjungtiva tidak terlihat Konjungtiva tidak terlihat
anemis, tidak ada katarak, anemis, tidak ada katarak.
penglihatan kadang kabur
jika posisi mendadak
berubah.
4. Telinga Simetris, keadaan bersih, Simetris, keadaan bersih,
Fungsi pendengaran baik Fungsi pendengaran baik
5. Hidung Simetris, keadaan bersih, Simetris, keadaan bersih,
Tidak ada kelainan yang Tidak ada kelainan yang
ditemukan ditemukan
6. Mulut Mukosa mulut lembab, Mukosa mulut lembab,
keadaan bersih, Tidak ada keadaan bersih, Tidak ada
kelainan kelainan
9. TTV dan TD: 130/80 mmHg, N : TD: 150/1000 mmHg, N : 85
ekstremitas 90x/m, x/memit,
(19/4/2019) S : 370C R: S : 36,80C R: 18
22x/m x/menit
11. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

1. Analisa Data

NO DATA DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
1. DS : Ny.A tidak mengetahui Kesiapan meningkatkan
manajemen kesehatan
kalau dirinya menderita
penyakit Hipertensi karena ia
tidak merasakan gejala seperti
pusing ditengkuk,dll sehingga
ia merasa sehat dan jarang
keluarga memeriksakan
tekanan darahnya.
DO :TD : 150/100mmHg

2. DS : Ny.A mengatakan belum Defisien Pengetahuan


mengetahui ada pantangannya
karena sebelumnya tidak
mengetahui kalau ia menderita
penyakit hipertensi.
DO : Keluarga belum mampu
merawat anggota keluarga
yang Hipertensi.

2. Perumusan Diagnosis Keperawatan

NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Defisien Pengetahuan
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
3. Skoring
a. Defisien Pengetahuan
No Kriteria Perhitungan Skor Rasionalisasi
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Ny. A tidak
a Actual (3) mengetahui
b Resiko tentang
tinggi (2) pencegahan
c Potensial penyakitnya
(1) yang akan
menyebabka
n penyakit
semakin
memburuk
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Membawa
masalah dapat Ny.A ke
diubah pelayanan
a Tinggi (2) kesehatan
b Sedang untuk
(1) mendapatkan
c Rendah pengobatan
(0) dan
perawatan.

3. Potensi untuk 2/3 x 1 2/3 Pencegahan


mencegah biasa
masalah dilakukan
a Mudah (3) dengan
b Cukup (2) menjaga pola
c Tidak hidup dan
dapat (1) pola makan.
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga
masalah menganggap
a Masalah masalah
dirasakan Ny.A
dan perlu merupakan
penangan masalah
an segera yang perlu
(2) penanganan
b Masalah segera
dirasakan, karena
tidak perlu keluarga
di tangani belum
segera (1) mengetahui
c Masalah perawatan
tidak di kesehatan.
rasakan
(0)
Total Skor
4 2/3

Anda mungkin juga menyukai