Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN NUTRISI

DI RUANG MAWAR 1 RSUD KABUPATEN KARANGANYAR

Disusun oleh :

Muhammad Noor Fauzie

NIM : PN 161086

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2016 / 2017


A. Konsep Gangguan Kebutuhan Nutrisi
1. Definisi
Nutrisi (gizi) adalah jumlah total proses makhluk hidup menerima
dan menggunakan zat (nutrien) yang penting bagi kelangsungan
hidup, pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak
(Brooker,2008)
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makan
oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam
aktifitas tubuh (Alimul, 2013)
Nutrisi adalah suatu proses digesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi (Mubarak,
2008)
Nutriens merupakan zat gizi yang terdapat pada makanan. Nutriens
adalah zat kimia dalam makanan yang dapat dicerna, diserap dan
digunakan untuk menjalankan fungsi tubuh. Adapun macam-macam
nutrien tersebut adalah :
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan,
pada umumnya dalam bentuk amilum. Penyerapan karbohidrat ini
masih dapat ditemukan dalam 3 bentuk yaitu polisakarida,
disakarida dan monosakarida
b. Lemak
Lemak adalah sumber energi yang dipadatkan. Lambung
mengeluarkan enzim lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak
menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian diangkut melalui
getah bening dan selanjutnya masuk ke dalam peredaran darah
untuk kemudian tiba di hati. Sintesis kembali terjadi dalam saluran
getah bening, mengubah lemak gliserin menjadi lemak seperti
aslinya. Adapun fungsi lemak adalah :
1). Sebagai sumber energi
2). Perlindungan atau bantalan tulang
3). Ikut serta membangun jaringan tubuh
4). Pelarut vitamin
c. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis
nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari
asam-asam amino. Fungsi protein :
1). Protein menghasilkan jaringan baru
2). Protein sebagai sumber energi
3). Difungsikan untuk pembuatan protein-protein baru dengan
fungsi khusus dalam tubuh, yaitu enzim, hormon dan
haemoglobin
d. Vitamin
Vitamin berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh
dan vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Ada 2 jenis
vitamin:
1). Vitamin larut air yaitu vitamin B dan vitamin C
2). Vitamin larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K
e. Air dan mineral
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan
oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50% - 70%
air, maka tubuh memerlukan asupan air secara teratur agar dapat
bertahan hidup. Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi
sebagian enzim, mineral hadir dalam bentuk tertentu sehingga
tubuh dengan mudah memprosesnya.
Adapun fungsi mineral adalah :
1). Konstituen tulang dan gigi
2). Pembentukan garam-garam yang larut
3). Mengendalikan komposisi cairan tubuh
4). Bahan dasar enzim dan protein
2. Etiologi
Adapun penyebab gangguan kebutuhan dasar manusia pada nutrisi
ini adalah :
a. Fisiologis (Intake Nutrien)
1). Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
2). Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi
dapat mempengaruhi pola konsumsi makanan
3). Gangguan kemampuan menelan dan menguyah
4). Anoreksia nervosa, penurunan berat badan secara mendadak
dan berkepanjangan
5). Intake kalori dan lemak yang lebih
b. Kemampuan mencerna nutrien
1). Obstruksi saluran cerna
2). Malabsorbsi nutrien
3). Diabetus Militus
Diabetus militus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi
yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme
karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
penggunaan karbohidrat secara berlebih
c. Kebutuhan metabolisme
1). Pertumbuhan
2). Stress
3). Obesitas
Obesitas merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara berlebih
d. Gaya hidup dan kebiasaan
e. Sumber ekonomi
f. Depresi
g. Obat-obatan
h. Penyakit saluran cerna
3. Patofisiologi dan Pathway
a. Patofisiologi
Fungsi utama sistem pencernaan adalah zat nutrien (zat yang sudah
dicerna), air dan garam yang berasal dari zat makanan untuk
didistribusikan ke sel-sel melalui sistem sirkulasi. Zat makanan
merupakan sumber energi bagi tubuh seperti ATP yang dibutuhkan
sel-sel untuk melaksanakan tugasnya. Agar makanan dapat dicerna
secara optimal dalam saluran cerna, maka saluran pencernaan harus
mempunyai persediaan air, elektrolit dan zat makanan yang terus
menerus. Untuk itu dibutuhkan pergerakan makanan melalui
saluran pencernaan, sekresi getah pencernaan, absorbsi hasil
pencernaan, air dan elektrolit, sirkulasi darah melalui organ
gastrointestinal yang membawa zat yang diabsorbsi.
Dalam lumen saluran gastointestinal, harus diciptakan suatu
lingkungan khusus supaya pencernaan dan absorbsi dapat
berlangsung. Sekresi kelenjar dan kontraksi otot harus dikendalikan
sedemikian rupa supaya tersedia lingkungan yang optimal.
Mekanisme pengendalian lebih banyak dipengaruhi oleh volume
dan komposisi kandungan dan lumen gastrointestinal. Kebanyakan
refleks gastrointestinal dimulai oleh sejumlah rangsangan di lumen
yaitu regangan dinding oleh isi lumen, osmolaritas kimus atau
konsentrasi zat yang terlarut. Keasaman kismus atau konsentrasi
ion H, dan hasil pencernaan karbohidrat, lemak dan protein.
Proses pencernaan makanan meliputi mengunyah, menelan
makanan di lambung, pengosongan lambung, reflek duodenum,
pergerakan usus halus dan defekasi.
b. Pathway

Status Kebutuhan
Penyakit Gaya hidup &
kesehatan metabolisme untuk
saluran cerna kebiasaan
menurun pertumbuhan

Kebiasaan
Erosi muara Kelemahan otot Peningkatan
mengkonsumsi
lambung menelan intake nutrisi
makanan yang
tidak sehat

Menurunnya Kelebihan zat


Gangguan Kebutuhan
tonus dan didalam tubuh
menelan energi
peristaltik yang tidak
makanan meningkat
lambung dibutuhkan

Refluksi Asupan nutrisi Penyerapan


duodenum ke tidak didalam tubuh Mudah lapar
lambung terpenuhi tidak sempurna

mual Penurunan Resiko ketidak Nafsu makan


berat badan seimbangan meningkat
nutrisi lebih dari
muntah kebutuhan Sering makan
tubuh

Peningkatan BB

Ketidakseimbngan
nutrisi kurang dari Ketidak seimbangan nutrisi
kebutuhan tubuh lebih dari kebutuhan tubuh
4. Manifestasi Klinik
a. Kelebihan nutrisi
1) Berat badan lebih dari 10% berat ideal
2) Obesitas
3) Aktifitas menurun atau monoton
4) Tidak semangat atau lesu
5) Perubahan pola makan
6) Penurunan fungsi indera pengecapan dan penciuman
b. Kekurangan nutrisi
1) Berat badan 10 – 20 % dibawah normal
2) Nafsu makan menurun
3) Gigi tidak lengkap atau ompong
4) Mual muntah
5) Disfagia karena adanya kelainan persarafan
6) Penurunan albumin serum
c. Malnutrisi
Malnutrisi adalah masalah yang berhubungan dengan kekurangan
zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah
asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh
d. Tanda dan gejala
1) Penampilan umum tampak lemah
2) Rambut kusam, kering, rapuh, pigmen berkurang, mudah
dicabut, tipis dan kasar
3) Wajah menampilkan lingkaran hitam dibawah mata, kulit
bercak, muka bengkak, pipi tirus
4) Konjuntiva mata pucat
5) Bibir bengkak kasar kering
6) Lidah tampak lembut
7) Gigi caries dan kecoklatan
8) Gusi mudah berdarah
9) Kulit kusam bengkak kering dan pucat
Dapat diukur dengan menggunakan
a) Kesimbangan energi antara pemasukan energi dan
pengeluaran energi
b) Basal Metabolisme Rate
Merupakan energi yang digunakan oleh tubuh pada saat
istirahat
(1) Body Mass Index (BMI)
Dengan rumus : Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (cm)
(2) Ideal Body Weight
Dengan cara berat badan ideal = (tinggi badan(cm) –
100) – 10% dari jumlah tersebut
5. Penatalaksanaan (medis dan keperawatan)
a. Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya nutrisi bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak,orang tua dan keluarga
b. Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan
yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi secara mandiri, bertujuan agar dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien dan membangkitkan selera makan pasien
c. Pemberian nutrisi lewat selang nasogastrik dengan tujuan
membantu pasien yang mengalami kesulitan menelan dan tidak
dapat diberi asupan lewat oral
d. Melakukan pemeriksaan rutin ke Rumah Sakit atau klinik terdekat
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Diagnoa Gizi
1) Antropometri
a) Lihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi
b) Parameter : umur, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar
kepala, BB, lingkar dada, lingkar panggul

2) Biokimia
a) Digunakan untuk peringatan bahwa akan terjadi keadaan
malnutrisi yang lebih parah
b) Pemriksaan biokimia zat gizi : Haemoglobin, Hematokrit,
Limposit, Transferin, kesimbangan nitrogen, Lipid serum,
Glokusa serum
3) Clinical sign
a) Digunakan untuk mensurvey klinis secara tepat
b) Tabel yang digunakan mencakup
(1) Bagian tubuh
Contoh : rambut, gigi, kulit, mata, wajah, sistem saraf,
mulut, dan lain-lain
(2) Tanda klinis
Contoh : kulit dermatitis, penurunan BB, pucat, kasar
(3) Kemungkinan
Contoh : kekurangan vitamin C, protein
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Pemeriksaan fisik klinis / TTV
d. Diet
1) Diet wanita hamil
Pada wanita hamil merupakan masa dimana unsur-unsur gizi
diperlukan jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam
keadaan biasa. Seorang wanita akan mendapatkan nilai gizi
sebesar yang terdapat dalam tabel berikut

Zat Gizi Gizi


Energi + 289 (kal)
Protein + 12 (g)
Vitamin A + 200 (RE)
Tiamin + 0,2 (mg)
Riboflavin + 0,2 (mg)
Niasin + 1,3 (mg)
Vitamin B12 + 0,3 (mg)
Asam Folat + !50 ( ug)
Vitamin C + 10 (mg)
Kalsium + 400 (mg)
Fosfor + 200 (mg)
Besi + 20 (mg)
Zinc + 5 (mg)
Iodium + 25 (mg)

2) Diet ibu menyusui


Wanita pada masa menyusui mendapatkan asupan gizi dengan
baik, maka memiliki kemungkinan besar untuk menghasilkan air
susu dengan jumlah maksimal yang sangat bermanfaat bagi
bayinya.
Tabel angka kebutuhan gizi ibu masa menyusui

Nilai Gizi
0 – 6 bulan 7 – 12 bulan 13 – 24 bulan
Zat Gizi
Energi + 700 (kkal) + 500 (kkal) + 400 (kkal)
Protein + 10 (g) + 12 (g) + 11 (g)
Vit. A + 350 (RE) + 300 (RE) + 250 (RE)
Tiamin + 0,3 (mg) + 0,3 (mg) + 0,2 (mg)
Riboflavin + 0,4 (mg) + 0,3 (mg) + 0,2 (mg)
Niasin + 3,1 (mg) + 2,2 (mg) + 1,8 (mg)
Vit. B12 + 0,3 (mg) + 0,3 (mg) + 0,3 (mg)
Asam Folat + 50 ( ug) + 40 ( ug) + 25 ( ug)
Vit.C + 25 (mg) + 10 (mg) + 10 (mg)
Kalsium + 400 (mg) + 400 (mg) + 300 (mg)
Fosfor + 300 (mg) + 200 (mg) + 200 (mg)
Besi + 2 (mg) + 2 (mg) + 2 (mg)
Zinc + 10 (mg) + 10 (mg) + 5 (mg)
iodium + 50 (mg) + 50 (mg) + 25 (mg)

7. Komplikasi
Masalah yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
a. Kekurangan nutrisi
b. Kelebihan nutrisi
c. Kekurangan kalori (marasmus)
Tanda-tanda : Retardasi pertumbuhan dan pengurangan lemak
bawah kulit da otot secara progesif tapi biasanya
masih ada nafsu makan dan kesadaran mental
d. Kekurangan protein (kwashiokor)
Kwashiokor adalah suatu bentuk malnutrisi protein yang
ditimbulkan oleh defisiensi protein yang berat.
Tanda-tanda : Edema, Imunodefisiensi, perubahan patologik,
pembesaran perut, perubahan pigmen rambut dan
kulit
e. Kekurangan berat badan
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Nama pasien, umur, pendidikan, penanggung jawab, alamat, diagnosa
medis, tanggal masukrumah sakit, tanggal pengkajian, riwayat
kesehatan, pemeriksaan fisik
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan kurang asupan cairan
b. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh sekunder
tidak adekuat ( penurunan haemoglobin )
c. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan
d. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia)
3. Perencanaan Keperawatan (Tujuan dan kriteria hasil menggunakan
pendekatan NOC. Sedangkan intervensi menggunakan pendekatan
NIC)

No Dx Keperawatan Tujuan &Kriteria hasil Intervensi


1 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Nutrion
nutrisi kurang dari keperawatan selama 3 hari Management (NIC)
kebutuhan status nutrisi klien adekuat -Kaji adanya alergi
berhubungan dengan krteria hasil : makanan
dengan kurang - Mampu mengidentifikasi -Kolaborasi dengan
asupan makanan kebutuhan cairan ahli gizi untuk
- Tidak ada tanda-tanda menentukan jumlah
malnutrisi kalori dan nutrisi
- Menunjukan peningkatan yang dibutuhkan
fungsi pengecapan klien
- Membran mukosa dan -Berikan informasi
konjungtiva tidak pucat tentang kebutuhan
nutrisi
-Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Nutrition
Monitoring
- BB pasien dalam
batas normal
- Monitor adanya
penurunan BB
- Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan selama jam
makan
2 Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Infection Control
berhubungan keperawatan selama 3 hari - Bersihkan
dengan pertahanan status imun klien lingkungan setelah
tubuh sekunder meningkat dengan kriteria dipakai pasien lain
tidak adekuat hasil : - Tingkatkan intake
- Klien bebas dari tanda nutrisi
dan gejala infeksi - Berikan terapi
- Jumlah leukosit dalam antibiotik bila perlu
batas normal Infection
- Menujukan perilaku Protection
hidup sehat - Monitor tanda dan
gejala infeksi
- Dorong masukan
nutrisi cukup
- Dorong istirahat
3 Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan Self Care Asisstance
diri berhubungan keperawatan selama 3 hari (ADLS)
dengan kelemahan kebutuhan mandiri klien - Monitor
terpenuhi dengan kriteria kemampuan klien
hasil : untuk perawatan diri
- Klien terbebas dari bau yang mandiri
badan - Berikan aktifitas
- Menyatakan kenyamanan rutin sehari-hari
terhadap kemampuan sesuai kemampuan
untuk melakukan aktifitas - Sediakan bantuan
sehari-hari sampai klien mampu
- Dapat melakukan secara utuh untuk
kegiatan dengan bantuan melakukan self-care
4 Keletihan - Kemampuan aktifitas -Monitor dan catat
berhubungan adekuat jumlah tidur pasien
dengan kelesuan - Mempertahankan nutrisi -Monitor intake
fisiologis (anemia) adekuat nutrisi
- Mempertahankan -Catat aktifitas yang
interaksi sosial dapat meningkatkan
kelelahan

4. Evaluasi
S : klien mengatakan sudah tidak pusing lagi, nafsu makan bertambah,
tidak lemas lagi,klien merasa nyaman
O : TTV stabil, konjungtiva tidak anemis, kebutuhan nutrisi terpenuhi,
infeksi tidak terjadi
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Daftar Pustaka

Akper PPNI Solo. (2009). Konsep-Pengkajian-Nutrisi-dan-


Cairan.http://askepakper.Blogspot.Com/2009/06/konsep-pengkajian-
nutrisi-dan-cairan.html.
Brooker,2008 : Churchill Livingstone Medical Dictionary
Hidayat.A.Aziz Alimul. (2008). Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia:Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan Buku 1,
Jakarta:salemba Medika
Hidayat.A.Aziz Alimul. (2008). Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia:Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan Buku 2,
Jakarta:salemba Medika
Mubarak, Wahit & Chayatin. (2008). Buku Ajar Kesehatan Dasar
ManusiaTeori dan Aplikasi dalam praktik. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai