PERENCANAAN
A. PERENCANAAN
No. Masalah Rencana Tindakan
1. Belum optimalnya penerapan 1. Berikan sosialisasi ke
MPKP timbang terima perawat tentang
penggunaan metode SBAR
dalam pelaksanaan
timbang terima
2. Lakukan proses timbang
terima menggunakan
metode SBAR
3. Evaluasi MPKP SBAR
2. Belum optimalnya penerapan 1. Berikan sosialisasi tentang
MPKP pre conference pentingnya pre coference
2. Lakukan demonstrasi pre
conference di depan
perawat
3. Belum optimalnya penerapan 1. Berikan sosialisasi tentang
MPKP post conference pentingnya post coference
2. Lakukan demonstrasi post
conference di depan
perawat
4. Kurang efektifnya pelaksanaan 1. Berikan sosialisasi ke
hand hygiene pada pasien dan pasien dan keluarga pasien
keluarga pasien tentang hand hygiene
2. Lakukan demonstrasi
hand hygiene
5. Identifikasi pasien 1. Lakukan penggantian
identitas nomor bed pasien
dan penomoran ruangan
pasien
100
B. SELEKSI ALTERNATIF PERENCANAAN PENYELESAIAN
MASALAH
1. Belum optimalnya 4 3 3 3 13
penerapan MPKP timbang
terima
2. Belum optimalnya 3 3 2 3 11
penerapan MPKP post
conference
3. Belum optimalnya 3 3 3 2 11
penerapan MPKPpre
conference
4. Kurang efektifnya 4 3 2 2 11
pelaksanaan hand hygine
5. Identifikasi pasien 3 3 2 3 11
Keterangan:
1 C (capability) : Kemampuan melaksanakan alternative
2 A (accessability) : kemudahan dalam melaksanakan alternative
3 R (Readiness) : Kesiapan dalam melaksanakan alternative
4 L (leverage) : Daya ungkit alternative tersebut dalam
menyelesaikan masalah
101
C. RENCANA KEGIATAN PENYELESAIAN MASALAH
Masalah Tujuan Strategi Sasaran Kegiatan Waktu Kriteria
Evaluasi
102
paripurna ngan
- Perawat dapat
mengikuti
perkembangan
pasien secara
paripurna
103
akan di
laksanakan
pada shif
104
pasien dengan pasien dan pendemontrasia - Keluarga
cara mencuci keluarga pasien n cuci tangan pasiensejumla
tangan yang h 6 orang dan
benar sesuai pasien
dengan SOP sejumlah 6
orang mampu
mengetahui
cara cuci
tangan yang
benar sesuai
SOP
105
terpasang
untuk
memudahkan
perawat saaat
akan
melakukan
tindakan
keperawatan
- Evaluasi
sudah
terpasang
penomoran
kamar dan
bed pasien
106
BAB V
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
107
komunikasi SBAR
3. Role play
mengenai timbang
terima
menggunakan
komunikasi SBAR
Belum optimalnya penerapan Menyampaikan Dilakukan Perawat Kebanyakan Terlalu
MPKP pre conference materi tentang pre pada tanggal memperhatikan perawat perawat banyaknya
confrence kepada 15 dan 22 mei materi yang sudah memiliki program,
perawat saat pre 2019 disampaikan gambaran sehingga
confrence. tentang pre tentang pre kegiatan post
confrence. confrence, cenfrence
Perawat paham sehingga ketika jarang
dengan materi diberikan materi dilakukan
yang di perawat Terkadang
sampaikan dan mereview atau perawat jga
bisa menjawab mengingatkan datangnya
pertanyaan. pentingnya agak telat
kegiatan pre sehingga pre
confrence. conference
jarang di
lakukan
108
tujuan pre pentingnya tetapi dalam
conference kegiatan pre nenerapkan nya
katim confrence. masih kurang
menyampaikan Terkadang
program yang karena
akan dilakukan banyaknya
ke mahasiswa program
yang berperan menjadi pre
sebagai PP conference
perawat PP jarang di
menjalankan lakukan
intruksi yang di Untuk
berikan oleh pembagian
katim tugasnya
menyesuaikan
tidak di
intruksikan
daro ktim
Mengevaluasi Pada tanggal Kegiatan pre Kepala ruang Banyak
kegiatan pre 24 mei 2019 confrence masih dan perawat program yang
confrence belum rutin di mendukung pagi harus
lakukan dengan adanya segera di
dengan selesaikan
pentingnya Terkadang ada
kegiatan pre perawat yang
confrence. datangnya
agak telat jadi
untuk pre
109
conference
kurang efektif
Belum optimalnya MPKP : Menyampaikan Dilakukan Perawat Mayoritas Terlalu
Post confrence materi tentang post pada tanggal memperhatikan perawat sudah banyaknya
confrence kepada 15 dan 22 mei materi yang memiliki program,
perawat saat post 2019 disampaikan gambaran sehingga
confrence. tentang post tentang post kegiatan post
confrence. confrence, cenfrence
Perawat paham sehingga ketika jarang
dengan materi diberikan materi dilakukan
yang di perawat Terkadang
sampaikan dan mereview atau perawat jaga
bisa menjawab mengingatkan siang sudah
pertanyaan. pentingnya datang,
kegiatan post sehingga post
confrence. confrence
tidak
dilakukan
karena
langsung
operan jaga.
Pada saat
pemberian
materi tidak
dapat di ikuti
semua perawat
karena
banyakknya
110
program
keperawatan
yang harus di
lakukan
Mendemonstrasikan Kamis 18 mei Mahasiswa yang Perawat setuju 1. Perawat sudah
kegiatan post 2019 berperan sebagai dengan mengerti
confrence yang Jam 01.25 katim pentingnya pentingnya
dibuka oleh karu menyampaikan kegiatan post kegiatan post
dan dilanjutkan program yang confrence, confrence,
penyampaian sudah dilakukan sehingga saat tetapi dalam
program yang telah ke PP mahasiswa. mahasiswa nenerapkan nya
dilaksanakan oleh perawat katim mengingatkan masih kurang
katim dan juga untuk kegiatan 2. Terkadang
disampaikan ke PP menyampaikan post confrence katim masih
program mereka segera terlalu sibuk
melakukannya. dengan
program
pasien,
sehingga yang
menyampaikan
program pasien
disampaikan
oleh perawat
PP.
Mengevaluasi Pada tanggal Kegiatan Perawat 1. Terkadang PP
kegiatan post 23 mei 2019 post menerima sudah menulis
confrence ke PP. confrence dengan laporan
masih diadakan nnya sebelum katim
111
belum rutin kegiatan post menyampaikan
di lakukan confrence program yang
saat katim secara rutin sudah
menyampai sebelum operan dilakukan.
kan program jaga PP hanya
yang telah memvalidasi data
dilakukan yang disampaikan
ke PP sesuai oleh katim.
dengan
asuhan
keperawatan
Identifikasi pasien di ruangan 1.Membuat Pada tanggal Nomor papan yang Kepala ruang Untuk pembuatan
penomoran untuk 24 mei 2029 telah dibuat di dan perawat memerlukan
identifikasi pasien pasang di tiap – tiap memberikan waktu yang lama.
agar tidak salah saat ruangan bertujuan kesempatan dan
melakukan tindakan untuk identifikasi mendukung
pasien dan saat penuh.
melakukan tindakan
keperawatan tidak
ada kesalahan
112
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
. Ruang Melati Barat merupakan ruang khusus untuk kelas III untuk penyakit
dalam dan khusus pasien perempuan yang terdiri dari 9 ruangan, dengan 4 ruangan
sebagai rawat inap untuk pasien penyakit dalam, 1 ruangan kushus untuk penyakit Ulkus
DM, dan 4 ruang isolasi. Setiap ruangan memiliki 6 bed, kecuali untuk ruang isolasi
yang hanya 1 bed tiap ruangannya. Jumlah bed pada ruang melati barat sebanyak 34 bed
Selama praktik di ruang Melati Barat Dr. Soehadi prijonegoro seagen, mahasiswa
menemukan beberapa masalah manajemen, yaitu, Belum optimalnya penerapan MPKP
pre conference,Belum optimalnya penerapan MPKP post conference, kurang efektif
pelaksanaan pasien hand hyginedan indentifikasi pasien.
Implementasi yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah manajemen yang
ada di ruang Ruang Melati Barat adalah pembuatan penomoran bed dan ruangan
untukmempermudah mengindentifikasi pasien, sosialisasi mengenai materi timbang
terima menggunakan komunikasi SBAR, pembagian leafleat dengan materi timbang
terima menggunakan komunikasi SBAR, menyampaikan materi tentang pre confrence
kepada perawat saat pre confrence, mendemonstrasikan kegiatan pre confrence,
menyampaikan materi tentang post confrence kepada perawat saat post confrence,
mendemonstrasikan kegiatan pre confrence, memberikan edukasi mengenai pentingnya
heand hygine atau cuci tangan kemudian mendemonstrasikan kegiatan cuci tangan yang
benar.
Evaluasi dari hasil implementasi yang dilakukan selama 2 minggu adalah untuk
pre dan post conference sudah di lakukan tapi masih perlu di tingkatkan supaya dapat di
lakukan setiap hari dan pergantian shift, sosialisai timbang trima dengan menggunakan
SBAR sudah dilakukan perawat memahami apa yang disampaikan oleh mahasiswa
mengenai sosialisasi timbang trima yang di sampaikan oleh mahasiswa. Hend haygin
sudsh di lakukan dengan menggunakan pendekatan penkes dan demonstrasi cuci tangan
yang baik dan benar, respon keluarga pasien dan pasien sangat antusias pada saat di
lakukan penkes dan pendemonstrasian cuci tangan yang benar. Untuk identifikasi pasien
pemasangan nomor di tiap – tiap ruangan sudah dilakukan bertujuan untuk
meminimalisir kesalahan perawat saat melakukan tindakan ke pasien.
113
B. SARAN
1. Institusi Pendidikan
Diharapkan institusi pendidikan dapat menjadikan makalah ini sebagai bahan
masukan dan gambaran tentang MAKP terhadap institusi pendidikan bahwa metode
pengelolaan ruangan keperawatan.
2. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ketrampilan tentang
pre conference dan post conference dalam manajemen keperawatan.
3. Institusi rumah sakit
Diharapkan institusi dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien melalui
manajemen keperawatan khususnya di ruang rawat inap RSUD dr. Soehadi
Prijonegoro Sragen
4. Bagi Pasien/Keluarga Pasien
Diharapkan pasien dan keluarga pasien mampu mengerti penjelasan tentang
penkes hand hygiene dan menerapkan cara cuci tangan dengan SOP benar untuk
mencegah terjadinya infeksi
114