Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

PERENCANAAN

A. PERENCANAAN
No. Masalah Rencana Tindakan
1. Belum optimalnya penerapan 1. Berikan sosialisasi ke
MPKP timbang terima perawat tentang
penggunaan metode SBAR
dalam pelaksanaan
timbang terima
2. Lakukan proses timbang
terima menggunakan
metode SBAR
3. Evaluasi MPKP SBAR
2. Belum optimalnya penerapan 1. Berikan sosialisasi tentang
MPKP pre conference pentingnya pre coference
2. Lakukan demonstrasi pre
conference di depan
perawat
3. Belum optimalnya penerapan 1. Berikan sosialisasi tentang
MPKP post conference pentingnya post coference
2. Lakukan demonstrasi post
conference di depan
perawat
4. Kurang efektifnya pelaksanaan 1. Berikan sosialisasi ke
hand hygiene pada pasien dan pasien dan keluarga pasien
keluarga pasien tentang hand hygiene
2. Lakukan demonstrasi
hand hygiene
5. Identifikasi pasien 1. Lakukan penggantian
identitas nomor bed pasien
dan penomoran ruangan
pasien

100
B. SELEKSI ALTERNATIF PERENCANAAN PENYELESAIAN
MASALAH

No. Perencanaan Penyelesaian C A R L Skor


Masalah

1. Belum optimalnya 4 3 3 3 13
penerapan MPKP timbang
terima
2. Belum optimalnya 3 3 2 3 11
penerapan MPKP post
conference
3. Belum optimalnya 3 3 3 2 11
penerapan MPKPpre
conference
4. Kurang efektifnya 4 3 2 2 11
pelaksanaan hand hygine
5. Identifikasi pasien 3 3 2 3 11

Keterangan:
1 C (capability) : Kemampuan melaksanakan alternative
2 A (accessability) : kemudahan dalam melaksanakan alternative
3 R (Readiness) : Kesiapan dalam melaksanakan alternative
4 L (leverage) : Daya ungkit alternative tersebut dalam
menyelesaikan masalah

101
C. RENCANA KEGIATAN PENYELESAIAN MASALAH
Masalah Tujuan Strategi Sasaran Kegiatan Waktu Kriteria
Evaluasi

Belum optimalnya - Untuk Memberikan Perawat - Sosialisasi 14 – 24 - Perawat


penerapan MPKP meningkatkan SOP tentang Melati Barat mengenai mei 2019 meningkatkan
timbang terima komunikasi metode timbang konsep timbang komunikasi
antar perawat terima terima dengan antar perawat
- Menjalin menggunakan metode SBAR - Perawat
Hubungan SBAR - Demonstrasi mampu
kerja sama dan timbang terima menjalin
bertanggungja setiap hari hubungan
wab antar secara baik dan kerja sama
perawat benar dengan dan
- Pelaksanaan metode SBAR bertanggungja
asuhan wab antar
keperawatan perawat
terhadap - Perawat
pasien yang mampu
berkesinambu memberikan
ngan asuhan
- Perawat dapat keperawatan
mengikuti terhadap
perkembangan pasien secara
pasien secara berkesinambu

102
paripurna ngan
- Perawat dapat
mengikuti
perkembangan
pasien secara
paripurna

Belum optimalnya - Agar kegiatan Memberikan Perawat - Berikan materi 14 – 24 - Perawat


penerapan MPKP pre conference roleplay kepada Melati Barat kepada mei 2019 mampu
pre conference dapat di perawat tentang perawat melaksanakan
terapkan kegiatan pre tentang pre kegiatan pre
secara rutin conference dan conference conference
- Agar program pemampan - Demonstrasika secara rutin
asuhan materi pre n kegiatan pre - Perawat
keperawatan c0nference conference mampu
dilakukan - Evaluasi memberikan
sesuai kegiatan pre asuhan
program conference keperawatan
- Mengetahui kepada pasien
program yang secara
akan di maksimal
lakukan - Perawat
mampu
mengetahui
program yang

103
akan di
laksanakan
pada shif

Belum optimalnya - Agar kegiatan Memberikan Perawat - Berikan materi 14 – 24 - Perawat


penerapan MPKP post roleplay kepada Melati Barat kepada mei 2019 mampu
post conference conference perawat tentang perawat melaksanakan
dapat di kegiatan post tentang post kegiatan post
terapkan conference dan conference conference
secara rutin pemampan - Demonstrasika secara rutin
- Untuk materi post n kegiatan post - Perawat
mereview conference conference mampu
tindakan - Evaluasi memberikan
asuhan kegiatan post asuhan
keperawatan conference keperawatan
yang telah di kepada pasien
laksanakan secara
maksimal

Kurang efektifnya - Untuk Memberikan Keluarga - Berikan 14 – 24 - Pasien dan


pelaksanaan hand mencegah penkes materi pasien dan pendidikan mei 2019 keluarga
hygiene pada terjadinya tentang pasien di kesehatan mampu
pasien dan keluarga infeksi pada pentingnya cuci Ruang melati pentingnya melakukan
pasien pasien dan tangan dan hand barat hand hygiene cuci tangan
keluarga hygine pada - Lakukan dengan baik

104
pasien dengan pasien dan pendemontrasia - Keluarga
cara mencuci keluarga pasien n cuci tangan pasiensejumla
tangan yang h 6 orang dan
benar sesuai pasien
dengan SOP sejumlah 6
orang mampu
mengetahui
cara cuci
tangan yang
benar sesuai
SOP

Identifikasi pasien - Untuk Membuat projek Perawat - Buat 14 – 24 - Agar tidak


mencegah inovasi tentang Melati Barat penomoran tiap mei 2019 terjadi
terjadinya identifikasi tiap ruangan kesalahan
salah tindakan pasien untuk tindakan
pada pasien mencegah asuhan
- Untuk terjadinya keperawatan
mengetahui kesalahan saat pada pasien
ketepatan tindakan - Papan
identivikasi penomoran
pasien bed pasien
dan dan
nomor
ruangan

105
terpasang
untuk
memudahkan
perawat saaat
akan
melakukan
tindakan
keperawatan
- Evaluasi
sudah
terpasang
penomoran
kamar dan
bed pasien

106
BAB V
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Masalah Program Waktu Hasil Dukungan Hambatan


Kurang efektifnya 1. Memberi Pada tanggal Pasien sejumlah 6 Kepala ruang Tidak ada
pelaksanaan hand hygine pendidikan 16 dan 22 mei orang dan keluarga memberi hambatan, pasien
kesehatan pada 2019 pasien sejumlah 6 kesempatan dan keluarga
krluarga pasien dan orang sudah di memfasilitasi mengeerti
pasien mengensi lakukan pendidikan untuk sabun dan
pentingnya cuci kesehatan dan hansd crup
tangan demostrasi cuci untuk cuci
tangan tangan
2. Melakukan
pendemostrasian
cuci tangan dan di
ikuti pasien dan
keluarga pasien
Belum optimalnya MPKP : 1. Sosialisasi 14 – 24 mei 1. Perawat Kepala ruang Tidak semua PP
timbang terima dengan mengenai materi 2019 sejumlah 5 memberikan dan PJ mengikuti
metode komunikasi SBAR timbang terima orang mengerti kesempatan dan soaiali sasi
menggunakan tentang metode dukungan pada timbang terima
komunikasi SBAR komunikasi saat mahasiswa yang dilakukan
2. Pembagian leafleat SBAR melakukan oleh mahasiswa
dengan masteri sosialisasi
timbang terima
menggunakan

107
komunikasi SBAR
3. Role play
mengenai timbang
terima
menggunakan
komunikasi SBAR
Belum optimalnya penerapan Menyampaikan Dilakukan  Perawat Kebanyakan  Terlalu
MPKP pre conference materi tentang pre pada tanggal memperhatikan perawat perawat banyaknya
confrence kepada 15 dan 22 mei materi yang sudah memiliki program,
perawat saat pre 2019 disampaikan gambaran sehingga
confrence. tentang pre tentang pre kegiatan post
confrence. confrence, cenfrence
 Perawat paham sehingga ketika jarang
dengan materi diberikan materi dilakukan
yang di perawat  Terkadang
sampaikan dan mereview atau perawat jga
bisa menjawab mengingatkan datangnya
pertanyaan. pentingnya agak telat
kegiatan pre sehingga pre
confrence. conference
jarang di
lakukan

Mendemonstrasikan Kamis 18 mei  Mahasiswa yang Kepala ruang  Perawat sudah


kegiatan pre 2019 berperan sebagai dan Perawat mengerti
confrence Jam 07.15 karu membuka setuju dan pentingnya
dan mendukung kegiatan pre
menyampaikan dengan confrence,

108
tujuan pre pentingnya tetapi dalam
conference kegiatan pre nenerapkan nya
 katim confrence. masih kurang
menyampaikan  Terkadang
program yang karena
akan dilakukan banyaknya
ke mahasiswa program
yang berperan menjadi pre
sebagai PP conference
 perawat PP jarang di
menjalankan lakukan
intruksi yang di  Untuk
berikan oleh pembagian
katim tugasnya
menyesuaikan
tidak di
intruksikan
daro ktim
Mengevaluasi Pada tanggal  Kegiatan pre Kepala ruang  Banyak
kegiatan pre 24 mei 2019 confrence masih dan perawat program yang
confrence belum rutin di mendukung pagi harus
lakukan dengan adanya segera di
dengan selesaikan
pentingnya  Terkadang ada
kegiatan pre perawat yang
confrence. datangnya
agak telat jadi
untuk pre

109
conference
kurang efektif
Belum optimalnya MPKP : Menyampaikan Dilakukan  Perawat Mayoritas  Terlalu
Post confrence materi tentang post pada tanggal memperhatikan perawat sudah banyaknya
confrence kepada 15 dan 22 mei materi yang memiliki program,
perawat saat post 2019 disampaikan gambaran sehingga
confrence. tentang post tentang post kegiatan post
confrence. confrence, cenfrence
 Perawat paham sehingga ketika jarang
dengan materi diberikan materi dilakukan
yang di perawat  Terkadang
sampaikan dan mereview atau perawat jaga
bisa menjawab mengingatkan siang sudah
pertanyaan. pentingnya datang,
kegiatan post sehingga post
confrence. confrence
tidak
dilakukan
karena
langsung
operan jaga.
 Pada saat
pemberian
materi tidak
dapat di ikuti
semua perawat
karena
banyakknya

110
program
keperawatan
yang harus di
lakukan
Mendemonstrasikan Kamis 18 mei  Mahasiswa yang Perawat setuju 1. Perawat sudah
kegiatan post 2019 berperan sebagai dengan mengerti
confrence yang Jam 01.25 katim pentingnya pentingnya
dibuka oleh karu menyampaikan kegiatan post kegiatan post
dan dilanjutkan program yang confrence, confrence,
penyampaian sudah dilakukan sehingga saat tetapi dalam
program yang telah ke PP mahasiswa. mahasiswa nenerapkan nya
dilaksanakan oleh  perawat katim mengingatkan masih kurang
katim dan juga untuk kegiatan 2. Terkadang
disampaikan ke PP menyampaikan post confrence katim masih
program mereka segera terlalu sibuk
melakukannya. dengan
program
pasien,
sehingga yang
menyampaikan
program pasien
disampaikan
oleh perawat
PP.
Mengevaluasi Pada tanggal  Kegiatan Perawat 1. Terkadang PP
kegiatan post 23 mei 2019 post menerima sudah menulis
confrence ke PP. confrence dengan laporan
masih diadakan nnya sebelum katim

111
belum rutin kegiatan post menyampaikan
di lakukan confrence program yang
 saat katim secara rutin sudah
menyampai sebelum operan dilakukan.
kan program jaga PP hanya
yang telah memvalidasi data
dilakukan yang disampaikan
ke PP sesuai oleh katim.
dengan
asuhan
keperawatan
Identifikasi pasien di ruangan 1.Membuat Pada tanggal Nomor papan yang Kepala ruang Untuk pembuatan
penomoran untuk 24 mei 2029 telah dibuat di dan perawat memerlukan
identifikasi pasien pasang di tiap – tiap memberikan waktu yang lama.
agar tidak salah saat ruangan bertujuan kesempatan dan
melakukan tindakan untuk identifikasi mendukung
pasien dan saat penuh.
melakukan tindakan
keperawatan tidak
ada kesalahan

112
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
. Ruang Melati Barat merupakan ruang khusus untuk kelas III untuk penyakit
dalam dan khusus pasien perempuan yang terdiri dari 9 ruangan, dengan 4 ruangan
sebagai rawat inap untuk pasien penyakit dalam, 1 ruangan kushus untuk penyakit Ulkus
DM, dan 4 ruang isolasi. Setiap ruangan memiliki 6 bed, kecuali untuk ruang isolasi
yang hanya 1 bed tiap ruangannya. Jumlah bed pada ruang melati barat sebanyak 34 bed
Selama praktik di ruang Melati Barat Dr. Soehadi prijonegoro seagen, mahasiswa
menemukan beberapa masalah manajemen, yaitu, Belum optimalnya penerapan MPKP
pre conference,Belum optimalnya penerapan MPKP post conference, kurang efektif
pelaksanaan pasien hand hyginedan indentifikasi pasien.
Implementasi yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah manajemen yang
ada di ruang Ruang Melati Barat adalah pembuatan penomoran bed dan ruangan
untukmempermudah mengindentifikasi pasien, sosialisasi mengenai materi timbang
terima menggunakan komunikasi SBAR, pembagian leafleat dengan materi timbang
terima menggunakan komunikasi SBAR, menyampaikan materi tentang pre confrence
kepada perawat saat pre confrence, mendemonstrasikan kegiatan pre confrence,
menyampaikan materi tentang post confrence kepada perawat saat post confrence,
mendemonstrasikan kegiatan pre confrence, memberikan edukasi mengenai pentingnya
heand hygine atau cuci tangan kemudian mendemonstrasikan kegiatan cuci tangan yang
benar.
Evaluasi dari hasil implementasi yang dilakukan selama 2 minggu adalah untuk
pre dan post conference sudah di lakukan tapi masih perlu di tingkatkan supaya dapat di
lakukan setiap hari dan pergantian shift, sosialisai timbang trima dengan menggunakan
SBAR sudah dilakukan perawat memahami apa yang disampaikan oleh mahasiswa
mengenai sosialisasi timbang trima yang di sampaikan oleh mahasiswa. Hend haygin
sudsh di lakukan dengan menggunakan pendekatan penkes dan demonstrasi cuci tangan
yang baik dan benar, respon keluarga pasien dan pasien sangat antusias pada saat di
lakukan penkes dan pendemonstrasian cuci tangan yang benar. Untuk identifikasi pasien
pemasangan nomor di tiap – tiap ruangan sudah dilakukan bertujuan untuk
meminimalisir kesalahan perawat saat melakukan tindakan ke pasien.

113
B. SARAN
1. Institusi Pendidikan
Diharapkan institusi pendidikan dapat menjadikan makalah ini sebagai bahan
masukan dan gambaran tentang MAKP terhadap institusi pendidikan bahwa metode
pengelolaan ruangan keperawatan.
2. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ketrampilan tentang
pre conference dan post conference dalam manajemen keperawatan.
3. Institusi rumah sakit
Diharapkan institusi dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien melalui
manajemen keperawatan khususnya di ruang rawat inap RSUD dr. Soehadi
Prijonegoro Sragen
4. Bagi Pasien/Keluarga Pasien
Diharapkan pasien dan keluarga pasien mampu mengerti penjelasan tentang
penkes hand hygiene dan menerapkan cara cuci tangan dengan SOP benar untuk
mencegah terjadinya infeksi

114

Anda mungkin juga menyukai