Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

F DENGAN KASUS TUBERCULOSIS


DI RUANG ICU RS BHAYANGKARA TK.III
BANJARMASIN

DISUSUN OLEH :

NAMA : Rangga Bayu Darmawan


NIM : 11409719031
TINGKAT : II (DUA)
SEMESTER : IV (EMPAT)

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA
TAHUN AJARAN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Rangga Bayu Darmawan


NIM : 11409719031
Ruangan : ICU

Saya yang bertanda tangan di bawah ini telah menyelesaikan laporan asuhan
keperawatan dengan kasus Tuberculosis, di Ruang ICU RS. Bhayangkara
Tk.IIIBanjarmasin.

Banjarmasin, Juni 2021

Rangga Bayu Darmawan


Nim : 11409719031

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ernawati.,S,Kep.,Ns.,M.Kep Marliyani.,S,Kep.,Ners
NIK. 014637120 NIP.198907152019022002

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny.D DENGAN KASUS TUBERCULOSIS
DI RUANG ICU RS BHAYANGKARA TK.III
BANJARMASIN

A. Pengkajian

Data klien

a. Data umum

1. Nama inisial klien : Tn. S

2. Umur : 46 Tahun

3. Alamat : JL. AMPERA TELUK TIRAM

4. Agama : Islam

5. Tanggal masuk RS : 20 Juni 2021

6. Nomor rekam medis : 25.xx.xx

7. Diagnosa medis :TUBERCULOSIS

8. Ruangan : ICU

b. Pengkajian 13 domain nanda

1. Health Promotion

a) Kesehatan umum:

 Alasan masuk rumah sakit :

Pasien mengeluh sesak nafas kurang lebih 3 minggu yang lalu


disertai dahak , sehingga keluarga pasien membawa kerumah
sakit bhayankara
 Tekanan darah : 100/ 86 mmhg

 Nadi : 115 x/menit

 Suhu : 36,6°C

 Respirasi : 22x/menit

 Spo2 : 99%

 Gcs : 15 (composmentis) E4 V5 M6

b) Riwayat masa lalu (penyakit, kecelakaan, dll):

Pasien mengatakan memiliki riwayat Diabetes, dan Hipertensi

c) Riwayat pengobatan

No Nama obat Dosis Keterangan


1 - - -

d) Kemampuan mengontrol kesehatan:

Pasien mengatakan hanya menahan rasa sakitnya saja

e) Faktor sosial ekonomi (penghasilan/asuransi kesehatan,dll):

Pasien nampak menggunakan fasilitas BPJS

f) Pengobatan sekarang:

No Nama obat Dosis Manfaat


1 Injeksi ketorolac 3x30 mg Meredakan nyeri dan
peradangan

2 Injeksi ceftriaxon 2x1gr Mengobati dan mencegah


infeksi bakteri

3 Injeksi asam 3x500mg Menghentikan Perdarahan


tranexamat
4 Injeksi omeprazole 40mg Mengobati lambung
1x1
5 Infus RL Menggantikan cairan yang
hilang

2. Nutrition

a. A (antrophometri):

BB pasien biasanya 50 kg, BB sekarang 45 kg, TB 157 cm

b. B (Biochemical) meliputi data laboratorium

Tanggal : 20 juni 2021

Keterangan Hasil Satuan Nilai rujuakan


Hemoglobin 13,4 Gr/dl 11,5-15,5
Leukosit 24.600 10^3/UL 4,0-10,0 ribu
Eritrosit 4,55 10^6/UL 4,0-6,0 juta
Hematokrit 36,8 % 30-40
Hitung jenis
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 1 % 1-3
Stab 2 % 2-6
Segmen 90 % 50-70
Limfosit 5 % 20-40
Monosit 2 % 2-8
Trombosit 339.000 10^3/UL 150-450 ribu
Albumin 2.5 gr/dl 3,8-5,1
kreatinin 6,0 Mg/dl 0,6-1,1
c. C (Clinical) meliputi tanda-tanda klinis rambut, turgor kulit, mukosa
bibir, konjungtiva anemis/tidak:
1) Rambut
Rambut pasien berwarna hitam dan lurus,tidak ada ketombe,
rambut pasien tipis, dan kebersihan cukup
2) Kulit
Warna kulit pasien berwarna sawo matang, nampak kering dan
tugor kulit kembali ≥ 2 detik.
3) Mulut
Kebrsihan mulut cukup bersih, keadaan bibir agak sedikit pucat
4) Mata

Mata pasien nampak bersih,kunjungtiva pasien tampak anemis,


fungsi penglihatan pasien baik,pasien nampak tidak menggunakan
alat bantu seperti kaca mata, dan tidak ada peradangan

5) Telinga
Kebersihan telinga pasien tampak cuckup bersih, pendengaran
baik, struktur telinga simetris
6) Dada
Kebersihan dada cukup bersih, gerakan dinding simetris, pola
pernapasan tidak teratur
7) Ektremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas kiri terpasang infus RL 20 tpm
8) Genetalia
Kebersihan cukup bersih,dan terpasang kateter

d. D (diet)

Dokter memberikan diet BB 3x/hari,nafsu makan pasien sedikit


berkurang dikarenakan sedikit mual yang dialaminya

e. E (energy)
Pasien nampak hanya berbaring dan terlihat lemas selama dirumah
sakit tetapi terkadang melakukan miring kanan kiri

f. F (faktor) meliputi penyebab masalah nutrisi:


untuk menelan dibantu selang NGT, dikarenakan pasien saat masuk
icu pasien mengalami penurunan kesadaran sehingga hanya
menghabiskan setengah makanan yang diberikan

g. Penilaian status gizi:


Dibutuhkan peningkatan kebutuhan gizi yang cukup dalam
pemenuhan nutrisi seperti pemberian susu

h. Pola asupan cairan


Pasien nampak terpasang infus RL ditangan sebelah kiri, dan minum <
1 liter perhari

i. Cairan keluar
Urine pasien nampak keluar sekitar 500 ml/hari

j. Penilaian status cairan (balance cairan)


Peningkatan kebutuhan cairan

k. Pemeriksaan abdomen (sistem elimination juga)


Inspeksi : gerakan dinding abdomen simetris
Auskultasi : bising usus normal 25x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor

3. Elimination

a. Sistem urinary

Pasien nampak menggunakan kateter dengan jumlah urin sekitar 500


ml/hari dengan warna kuning keruh dan berbau khas

b. Sistem Gastrointestinal

Tidak mengalami peningkatan asam lambung

c. Sistem integument
Kulit berwarna sawo matang , kulit nampak kering dan tugor kulit
pasien ≥ 2 detik

4. Activity/rest

a. Istirahat/tidur

Selama dirumah sakit pasien nampak selalu berbaring dan tidur


selama 7 jam pada malam hari dan 2 jam pada siang hari

Aktivitas

1) Pekerjaan : tidak bekerja

2) Kebiasaan : pasien selama sakit tidak pernah olahraga

olahraga

3) ADL

a) Makan : dibantu perawat melalui selang NGT

b) Toileting : dibantu keluarga dan perawat

c) Kebersihan : dibantu keluarga

d) Berpakaian : dibantu keluarga

4) Bantuan ADL : dibantu keluarga

b. Cardio respons

Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat penyakit


jantung

Pemeriksaan jantung

a) Inspeksi : dada simetris

b) Palpasi : tidak terdapat pembengkakan

c) Perkusi : suara sonor


d) Auskultasi : suara vesikuler

c. Pulmonary respon

Pasien nampak menggunakan alat bantu/oksigen,pasien dapat


bernapas dengan baik

Pemeriksaan paru-paru

e) Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris

f) Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

g) Perkusi : suara sonor

h) Auskultasi : terdapat suara ronkhi

5. Perception/Cognition

a. Orientasi/kognisi

Pasien kurang pengetahuan tentang mengenai penyakitnya

b. Communication

Pasien menggunakan bahasa indonesia dan bahasa daerah


banjarmasin, pasien juga mengerti saat berkomunikasi denga keluarga
atau tenaga medis.

6. Self Perception
Pasien nampak menerima dengan keadaannya sekarang

7. Role Relationship/ Peranan hubungan


Status hubungan pasien adalah pasien sudah menikah dan memiliki anak

8. Sexuality
Selama dirumah sakit pasien tidak melakukan hubungan seksual
9. Coping/stres tolerance
Selama dirumah sakit pasien sering nampak gelisah tetapi keluarga selalu
memberi dukungan untuk pasien agar segera sembuh

10. Life principles / Nilai kepercayaan


Pasien dan keluarga yakin atas kesembuhan dari penyakit yang dialami
saat ini

11. Safety/Protection
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat maupun
makanan

12. Comfort

a. Kenyamanan/nyeri

B. Analisa data

No Data Problem Etiologi


1 DS : Pasien mengatakan batuk Penumpukan Ketidakefektifan
berdahak secret bersihan jalan
DO : Kesadaran CM nafas
TD : 100/86 mmHg
N : 115 x / menit
S : 36,6 oC
R: 21 x/menit
SPO2 :99 %

Ket. hasil Nilai


rujukan
hemoglobin 13,4 11,5-15,5
leukosit 24.6 4,0-10,0
00 ribu
Eritrosit 4,55 4,0-6,0
juta
trombosit 339. 150-450
000 ribu
ureum 114 10-50

kreatinin 6,0 0,5-0,9

albumin 2.5 3,8-5,1

2 DS : Pasien mengatakan lemas Kelemahan otot Intoleransi


dan seluruh aktivitas dibantu aktifitas
orang lain
DO : pasien nampak
lemah
TD : 100/86 mmHg
N : 115 x / menit
S : 36,6 oC
R: 21 x/menit
SPO2 :99 %
Ketika beraktifitas tampak
dibantu orang lain
3 DS : pasien mengatakan belum Minimnya Kurangnya
tahu tentang bagaimana informasi pengetahuan
perawatan TB
DO : pasien nampak memakai
masker
TD : 100/86 mmHg
N : 115 x / menit
S : 36,6 oC
R: 21 x/menit
SPO2 :99 %

C. Prioritas masalah

1. ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan secret

2. intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan otot

3. kurangnya pengetahuan berhubungan dengan minimnya informasi


D. asuhan keperawatan

Rencana keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
implementasi Evaluasi
1 ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Observasi TTV - Adanya 1. Mengobservasi S : Pasien
bersihan jalan nafas tindakan 2. Observasi perubahan TTV mengatakan batuk
berhubungan dengan keperawatan kemampuan fungsi respirasi TD : 100/86 berkurang
penumpukan secret selama 3 x 24 jam mengeluarkan - Kemampuan mmHg O : kesadaran
DS : Pasien diharapkan secret dan batuk mengeluarkan N : 115 x / menit composmentis
mengatakan batuk Tujua: pertahankan secara efektif secret S : 36,6 oC TD : 100/86
berdahak jalan nafas 3. Berikan posisi menimbulkan R: 21 x/menit mmHg
DO : Kesadaran CM KH : pasien semi fowler timbulnya SPO2 :99 % N : 115 x / menit
TD : 100/86 mengatakan batuk 4. Ajarkan batuk penumpukan 2. Men S : 36,6 oC
mmHg berkurang efektif berlebihan gobservasi R: 21 x/menit
N : 115 x / frekuensi nafas 5. Kolaborasi dalam pada saluran pengeluaran SPO2 :99 %
menit 20x/menit pemberian nafas secret , warna, A : Masalah teratasi
S : 36,6 oC inhalasi nebulizer - Untuk volume secret sebagian
R: 21 x/menit memberikan 3. Mem P : intervensi
SPO2 :99 % kesempatan berika posisi semi dilanjutkan
para fowler
berkembang 4. Men
- Batuk efektif gajarkan teknik
mempermudah batuk efektif
ekspektorasi 5. Berk
muskus olaborasi dengan
- Bertujuan untuk dokter dalam
mengencerkan pemberian
dahak inhalasi nebulizer

2 intoleransi aktifitas Setelah dilakukan 1. Observasi TTV - Mengetahui 1. S : Pasien


berhubungan dengan tindakan 2. Ajarkan teknik keadaan umum TTV mengatakan lemas
kelemahan otot keperawatan ROM pasien TD : 100/86 berkurang
DS : Pasien selama 3 x 24 jam 3. Kompres hangat - ROM dilakukan mmHg O : pasien nampak
mengatakan pasien dapat pada persendiaan untuk N : 115 x / menit lemah
lemas dan mentoleransi 4. Anjurkan untuk mencegah S : 36,6 oC TTV
seluruh aktivitas aktivitas yang aktifitas yang kekakuan sendi R: 21 x/menit TD : 100/86
dibantu orang lain biasa dilakukan ringan - Agar tidak SPO2 :99 % mmHg
DO : pasien nampak dengan KH : 5. Kolaborasi terjadi 2. Mengajarkan N : 115 x / menit
lemah Pasien dengan tim medis kekakuan pada teknik ROM S : 36,6 oC
TD : 100/86 mengatakan badan dalam pemberan sendi 3. Mengkompres R: 21 x/menit
mmHg tidak terasa lemas, fisioterapi - Untuk melatih hangat pada SPO2 :99 %
N : 115 x / aktifitas pasien pasien supaya persendian A : Masalah teratasi
menit dapat dilakukan dapat pasien sebagian
S : 36,6 oC sendiri beraktifitqas 4. Menganjurkan P : lanjutkan
R: 21 x/menit R : 16-20x / menit sendiri aktifitas ringan intervensi
SPO2 :99 % N : 60 – 100x/ - Berfungsi untuk 5. Berkolaborasi
Ketika beraktifitas menit mengoptimalka dengan tim medis
tampak dibantu TD dan rentang n / memulihkan dalam pemberian
orang lain normal tenaga pasien fisioterapi
(120 / 70-80 supaya dapat
mmHg) mentoleransi
aktifitas
3 kurangnya Setelah dilakukan 1. Berikan informasi - Pasien dan 1. Memonitor tanda- S : Pasien
pengetahuan tindakan asuhan tentang penyakit keluarga tanda vital mengatakan
berhubungan dengan keperawatan TB mengerti 2. Mengatur posisi sudah tahu
minimnya informasi selama 3 x 24 jam 2. Berikan informasi tentang tidur yang nyaman tentang
DS : pasien diharapkan tentang perawatan penyakit TB ( posisi sim) penyakitnya
mengatakan belum Tujuan : Pasien penyakit TB - Pasien dan 3. Memberikan O : Pasien tampak
tahu tentang dan keluarga tau 3. Berikan informasi keluarga dapat lingkungan yang memakai maske
bagaimana tentang perawatan tentang melakukan nyaman - Ketika batuk
perawatan TB TB pencegahan perawatan TB 4. Memberikan terapi menutup mulut
DO : pasien nampak KH : pasien dan penyakit TB - Pasien dan musik) dengan tisur
memakai masker keluarga dapat 4. Berikan informasi keluarga dapat dan
TTV melakukan tentang penularan melakukan / membuang
TD : 100/86 mmHg perawatan TB penyakit TB mengerti tisu ke WC
N : 115 x / menit secara mandiri tentang - Pasien tidak
o
S : 36,6 C pencegahan menggunakan
R: 21 x/menit penyakit TB alat makan
SPO2 :99 % - Pasien dan bergantian
keluarga dapat TTV
mengerti TD : 100/86
tentang mmHg
penularan TB N : 115 x / menit
S : 36,6 oC
R: 21 x/menit
SPO2 :99 %

A : Masalah teratasi
P : intervensi
dihentikan
E. Catatan perkembangan kondisi pasien:

Keadaan umum

JAM 09.10 10.20 11.30 12.00

TD 130/90 135/87 138/90 140/100 mmHg


mmHg mmHg mmHg

NADI 78x/menit 76x/menit 75x/menit 77x/menit


TTV
RR 20x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit

SUHU 36,5°C 36,7°C 36,7°C 36,4°C

EYE 4 4 4 4

MOTORIK 6 6 6 6
GCS
VERBAL 5 5 5 5

Data penghitungan balance cairan

Hari/tanggal : rabu,20 juni 2021

Input:

 Minum : 1.000 ml

 Makan : 200 ml

 Infus :1.000 ml

Total : 2.200 ml

Output:

 Urin bag : 550 ml

 Feses : 200 ml

 IWL : 675 ml
Total :1.425 ml

Balance (input - output) : + 775 ml

Monitoring cairan :

Jam 06.00 10.00 13.00 16.00

Minum 250 ml 250 ml 250 ml 250 ml

Makan - - 200 ml -
INPUT
Infus - 500 ml - 500ml

Urine 137 ml 137 ml 137 ml 137 ml

Feses 200ml - - -

OUTPUT
Keringat - - - -

IWL 168 ml 168 ml 168 ml 168 ml

Balance Total - - - 775 ml


cairan

F. Catatan perkembangan asuhan keperawatan

Hari ke-1 (20 junu 2021)

No Diagnosa keperawatan Hari/tanggal Evaluasi


1 ketidakefektifan senin, 20 juni 2021 S : Pasien mengatakan
bersihan jalan nafas masih batuk
berhubungan dengan O : kesadaran
penumpukan secret composmentis
TD : 100/86 mmHg
N : 115 x / menit
S : 36,6 oC
R: 21 x/menit
SPO2 :99 %
A : Masalah teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan
2 Intoleransi aktifitas senin, 20 juni 2021 S : Pasien mengatakan
berhubungan dengan lemas berkurang
kelemahan otot O : pasien nampak lemah
TTV
TD : 100/86 mmHg
N : 115 x / menit
S : 36,6 oC
R: 21 x/menit
SPO2 :99 %
A : Masalah teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
3 kurangnya senin, 20 juni 2021 S : Pasien mengatakan
pengetahuan sudah tahu tentang
berhubungan dengan penyakit
minimnya informasi O : Pasien tampak memakai
maske
- Ketika batuk
menutup mulut
dengan tisur dan
membuang tisu ke
WC
- Pasien tidak
menggunakan alat
makan bergantian
TTV
TD : 100/86 mmHg
N : 115 x / menit
S : 36,6 oC
R: 21 x/menit
SPO2 :99 %
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Hari ke-2 (21 juni 2021)

No Diagnosa keperawatan Hari/tanggal Evaluasi


1 ketidakefektifan selasa, 21 juni 2021 S : Pasien mengatakan
bersihan jalan nafas batuk berkurang
berhubungan dengan O : kesadaran
penumpukan secret composmentis
TD : 100/86 mmHg
N : 115 x / menit
S : 36,6 oC
R: 21 x/menit
SPO2 :99 %
A : Masalah teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan
2 Intoleransi aktifitas selasa, 21 juni 2021 S : Pasien mengatakan
berhubungan dengan lemas berkurang
kelemahan otot O : pasien nampak lemah
TTV
TD : 100/86 mmHg
N : 115 x / menit
S : 36,6 oC
R: 21 x/menit
SPO2 :99 %
A : Masalah teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan
3 kurangnya selasa, 21 juni 2021 S : Pasien mengatakan
pengetahuan sudah tahu tentang
berhubungan dengan penyakit
minimnya informasi O : Pasien tampak memakai
maske
- Ketika batuk
menutup mulut
dengan tisur dan
membuang tisu ke
WC
- Pasien tidak
menggunakan alat
makan bergantian
TTV
TD : 100/86 mmHg
N : 115 x / menit
S : 36,6 oC
R: 21 x/menit
SPO2 :99 %

A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Hari ke-3 (22 juni 2021)

No Diagnosa keperawatan Hari/tanggal Evaluasi


1 ketidakefektifan Rabu , 22 juni 2021 S : Pasien mengatakan
bersihan jalan nafas tidak batuk lagi
berhubungan dengan O : kesadaran
penumpukan secret composmentis
TD : 100/86 mmHg
N : 115 x / menit
S : 36,6 oC
R: 21 x/menit
SPO2 :99 %
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentiklan
2 Intoleransi aktifitas Rabu , 22 juni 2021 S : Pasien mengatakan
berhubungan dengan tidak lemas lagi
kelemahan otot O : pasien nampak rileks
TTV
TD : 100/86 mmHg
N : 115 x / menit
S : 36,6 oC
R: 21 x/menit
SPO2 :99 %
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
3 kurangnya Rabu , 22 juni 2021 S : Pasien mengatakan
pengetahuan sudah tahu tentang
berhubungan dengan penyakit
minimnya informasi O : Pasien tampak memakai
masker
- Ketika batuk
menutup mulut
dengan tisur dan
membuang tisu ke
WC
- Pasien tidak
menggunakan alat
makan bergantian
TTV
TD : 100/86 mmHg
N : 115 x / menit
S : 36,6 oC
R: 21 x/menit
SPO2 :99 %

A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai