Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Nama kelompok :

1. Agus Supriatna
2. Artha dita w
3. Erni rosa s
4. Lina kurniasih
5. M efendi
6. Rachmat w
7. Rina a
8. Rita nurcahayati s

Tempat : Rt 07/04 Kecamatan Jagakarsa

MAHASISWA NON REGULER PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA JAKARTA 2021
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM PROFESI NON
REGULER

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Diagnosa Keperawatan :
Topik : Kesehatan dan keselamatan kerja
Pokok Bahasan : Edukasi mengenai Kesehatan dan keselamatan kerja
Sasaran : Masyarakat warga binaan rt 07/04 Jagakarsa
Hari/Tanggal : 06 Juli 2021
Waktu : 25 Menit
Tempat : Daring

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama ± 25 menit, masyarakat mampu
memahami dan mengerti tentang Kesehatan dan keselamatan kerja.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini antara lain:
Kognitif : Masyarakat mampu menjelaskan tentang K3 (meliputi pengertian k3,
tujuan, pengertian alat pelindung diri, manfaat, syarat- syarat pelindung
diri, macam – macam alat pelindung diri, pencegahan dan penanggulangan
covid-19 ditempat kerja,
Afektif: Masyarakat memahami bahwa Kesehatan dan keselamatan kerja dapat
dicegah.
Psikomotor: Adanya perubahan perilaku pada masyarakat, setelah diberikan
penyuluhan kesehatan mengenai Kesehatan dan keselamatan kerja.
C. Materi
1. Mampu menyebutkan pengertian pengertian k3
2. Mampu menyebutkan tujuan .
3. Mampu menyebutkan pengertian alat pelindung diri
4. Mampu menyebutkan manfaat
5. Mampu menyebutkan macam – macam alat pelindung diri
6. Mampu menyebutkan pencegahan dan penanggulangan covid-19 ditempat kerja,

D. Strategi Penyampaian
1. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub topik
Kesehatan dan keselamatan kerja.
a. Ceramah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan pengetahuan
mengenai K3.
b. Stimulasi
Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang k3 sehingga klien
dapat mengerti dengan jelas.
c. Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan atau pada
saat diakhirinya penyuluhan yang memungkinkan klien mengemukakan hal-
hal yang belum dimengerti.

E. Media dan Alat


1. video dan powerpoint

F. Penataan Strategi Pengorganisasian


Penyuluhan dilakukan dengan daring melalui aplikasi WhatsApp grup dengan
masyarakat

G. Penetapan Strategi Pengorganisasian


Materi Kesehatan dan keselamatan kerja terlampir.

H. Kegiatan Pembelajaran Kesehatan Evaluasi


No Kegiatan Kegiatan Klien Alat dan Bahan Waktu
Pembelajaran yang digunakan
1 Pendahuluan 3 menit

a. Perkenalan a. Menjawab
Mengucapkan salam,
salam, mendengarkan
memperkenalkan b. Menyimak
diri, c. Menyimak
b. Tujuan
Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus.
c. Kontrak waktu
Memberitahu waktu
yang akan
digunakan dan
strategi pelaksanaan.
2 Kegiatan Inti 10 Menit

a. Edukasi pengertian Klien menyimak Video


Kesehatan dan
keselamatan kerja.
b. Edukasi tujuan k3
c. Edukasi pengertian
alat pelindung diri.
d. Edukasi manfaat k3
e. Edukasi macam –
macam alat
pelindung diri.
f. Edukasi
penanggulangan dan
pencegahan covid-
19 ditempat kerja.
3 Penutupan 10 Menit

a. Tanya jawab dengan a. Diharapkan


memberikan masyarakat
kesempatan kepada ingin bertanya
peserta untuk tentang materi
bertanya tentang yang belum
materi yang belum dimengerti.
dimengerti. b. Menjawab
b. Evaluasi dengan pertanyaan
mengajukan yang diberikan
pertanyaan secara penyuluh.
lisan.
c. Mengucapkan salam Menjawab salam

I. Evaluasi
1. Prosedur : Setelah proses penyuluhan kesehatan
2. Waktu : 5 Menit
Masyarakat mampu menyebutkan ;
1. Apa Mampu menyebutkan pengertian k3.
2. Mampu menyebutkan tujuan .
3. Mampu menyebutkan pengertian alat pelindung diri
4. Mampu menyebutkan manfaat k3
5. Mampu menyebutkan macam – macam alat pelindung diri
6. Mampu menyebutkan pencegahan dan penanggulangan covid-19 di tempat kerja
A. KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA
1. Pengertian
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada
khususnya, serta menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan
bahaya baik fisik, mental, maupun emosional terhadap prakerja, masyarakat dan
lingkungan ( Sucipto,2014).
2. Tujuan
• Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
baik fisik, sosail dan psikologis.
• Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik – baiknya,
seefektif mungkin.
• Agar semua hasil produksi dipelihara keamannya.
• Agar ada jaminan atas pe,eliharaan dan peningkatan keseehatan gizi
pegawai.
3. Pengertian Alat pelindung diri
Alat pelindung diri adalah keselamatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi
seluruh atau sebaian tubuhnya dari kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya
lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
4. Manfaat Kesehatan dan keselamatan kerja
• Tenaga kerja dapat bekerja lebih aman untuk terhindar dari bahaya-bahaya kerja.
• Dapat mencegah kecelakaan akibat kerja.
• Tenaga kerja dapat memperoleh derajat kesehatan yang sesuai hak dan martabat
sehingga tenaga kerja akan mampu bekerja secara aktif dan produktif.
• Tenaga kerja dengan produkif sehingga meningkatkan hasil produksi. Hal ini akan
menembah keuntungan bagi tenaga kerja yaitu berupa kenaikan gaju atau jaminan
social sehinga kesejahteraan akan terjamin
5. Macam – macam alat pelindung diri
1. Alat Pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi
kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda
keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api,
percikan. Bahan-bahan kimia, jasad renik (mikroorganisme) dan suhu yang
ekstrim. Alat pelindung kepala termasuk diantaranya helm, topi penutup
kepala. Khusus pekerja yang bekerja sebagai pengolah dan penyaji makanan
harus memakai alat pelindung kepala guna untuk mencengah jatuhnya rambut
pada makanan.
2. Alat pelindung pernapasan adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih dan
sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel
yang berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/fume, dan sebagainya.
Khusus pekerja pembuat roti mempunyai risiko terkena debu.
3. Pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi tangan dan jari-jari tangan dari paparan api, suhu panas, suhu
dingin, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi zat
patogen (virus, bakteri) dan jasad renik
4. Pakaian pelindung adalah pakaian yang berfungsi untuk melindungi badan
sebagian atau seluruh bagian badan dari bahaya temperatur panas atau dingin
yang ekstrim, benda-benda panas, percikan bahan-bahan kimia, cairan panas,
uap panas. Setiap pekerja yang bekerja dalam pengolah dan penyaji makanan
perlu memakai alat pelindung pakaian guna untuk menjaga badan dari panas
saat mengolah makanan
5. Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau
benturan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan
panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan
kimia berbahaya dan jasad renik, tergelincir.

6. Pencegahan Dan Penanggulangan Covid-19 Di Tempat Kerja


1. Pastikan Pekerja Sehat Dalam Keadaan Sehat
• Pastikan suhu tubuh pekrja tidak lebih dari 37.C
• Jangan bekerja saat kondisi kesehatan sedang tertanggu
• Jika terjadi gangguan pada kondisi tubuh lakukan isolasi mandiri dirumah
hingga keadaan sehat
2. Cek suhu tubuh
Di pintu masuk atau sebelum pekerja memasuki lingkungan perkerjaan lakukan
pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan thermometer.
3. Memakai alat perlindungan diri
Sebelum masuk kerja terapkan Self Assesmeny Risisko Covid-19 untuk memastikan
pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit covid-19, dan pastikan
pekerja menggunakan masker sejak perjalanan dari rumah dan selama di tempat kerja.
4. Memfasilitasi tempat kerja yang aman dan sehat
a. Hygiene dan sanitasi lingkungan kerja
• Memastikan seluruh area kerja bersih dan higenis dengan melakukan
pemebrsihan secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan yang
sesuai.
• Menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara
dan sinar metahari masuk ke ruangan kerja, pembersih filter AC.
b. Sarana cuci tangan
• Menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir)
• Memberikan petunjuk lokasi sarana cuci tangan
• Memasang poster edukasi cara cuci tangan yang benar
• Menyediakan hansanitizier dengan konsentrasi 70%
c. Social/Physical Distancing
▪ Pengaturan jaga jarak antar pekerja minimal 1 meter pada setiap aktifitas
kerja( Pengaturan meja kerja,pengaturan kursi saat diruangan ataupun
dikantin, dll.)
▪ Upayakan tidak menggunakan transportasi umum,jika terpaksa
menggunakan transportasi iumum tetap perhatikan protocol kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi republic Indonesia no.
PER.08/MEN/VII/2010 tentang alat pelindung diri.Keputusan menteri kesehatan republic
Indonesia nomor hk.01.07/menkes/328.2020 tentang pencegahan dan pengendalian corona
virus 2019 (covid-
19) ditempat kerja perkanotran dan industry dalam mendukung keberlangsungan usaha pada
situasi pandemic.
Sucipto. (2014). Kesehatan dan keselamatan kerja. Jakarta : Universitas Indonesia
Tri, Hastuti.(2010). Kesehatan dan keselamatan kerja. Jakarta : Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai