Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 5 : SP Terminasi Pasien dengan penyakit terminal (Fase Penerimaan)

1. Lina Kurniasih
2. Rina Afriani
3. Puriska

STARTEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL


Tindakan keperawatan bina hubungan saling percaya

Masalah : Penyakit terminal

Pertemuan : Pertama

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Klien tampak menyendiri saat ada kegiatan tapi klien masih aktif berpartisipasi dalam
kegiatan, klien tampak tenang dan damai namun klien tampak tidak mau banyak bicara.
2. Diagnosa keperawatan
Penyakit terminal
3. Tujuan khusus
TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
4. Tindakan keperawatan
a. Menyapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.
b. Memperkenalkan diri dengan sopan
c. Menanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
d. Menjelaskan tujuan pertemuan atau interaksi dengan pasien
e. Melakukan kontrak waktu yang tepat dengan pasien
f. Menciptakan lingkungan yang aman saat berinteraksi demgan pasien
g. Mengajak pasien mengobrol ringan mengenai kehidupannya
h. Mengobservasi respon verbal maupun non verbal dari pasien
i. Menunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya
j. Memberikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien
k. Memberikan reinforcement positif pada setiap jawaban yang diberikan pasien.
B. Strategi pelaksanaa Tindakan Keperawatan (SP)
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik

“Halo, selamat pagi ibu, Perkenalkan, saya Rina afriani. Boleh dipanggil Rina
saja. Mulai hari inisaya bertugas untuk merawat ibu selama satu minggu ke
depan. Nama Ibu siapa? Nama lengkapnya? Suka dipanggil siapa? Oh ya, baiklah
saya panggil ibu Lina ya. Hari ini saya jaga pagi dari pukul 08.00 WIB-14.00 WIB.”

“Baiklah ibu, disini saya akan menemani Ibu. Saya duduk di samping Ibu ya. Jika
ingin mengatakan sesuatu saya siap mendengakan.”

b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana kabarnya hari ini, bu? Tadi pagi ibu sudah sarapan? Saya ingin sekali
membantu ibu dalam menghadapi masalah dan saya berharap ibu mau bekerja sama
dengan saya.”
c. Kontrak
1) Topik :
“Hari ini kita akan berbincang-bincang untuk saling mengenal.”
2) Waktu
“Lamanya 20 menit, bagaimana ibu? Apa ibu setuju?”
3) Tempat
“Igin ngobrol dimana, Bu? Bagaimana jika di kuris kayu depan kamar Ibu? Ayo, mari
bu.”
2. Fase Kerja
 “Bagaimana perasaan dan keadaan Ibu hari ini? Apakah ada yang dikeluhkan atau
ditanyakan sebelum kita berbincang-bincang?”
 “Ibu tidak perlu kawatir karena kita berada di tempat yang aman. Saya dan perawat-
perawat disini akan menjadi teman dan berusaha membantu ibu”.
 “Ibu, kalua saya boleh tau ibu berasal dari mana?”
 “Ibu ingat bersaudara berapa?kalau bapaknya bersaudara berapa? Kalua ibunya?”
 “Siapa orang terdekat yang sering ibu ajak berbagi cerita?”
 “Apa pekerjaan Ibu sebelum disini?”
 “Nah, Ibu hobinya apa, apa pekerjaan yang Ibu sukai?” “Wah, pantas saja kalau saya
perhatikan Ibu di pagi hari, Ibu sering membantu menyiram bunga di taman depan
kamar Ibu.”
 “Boleh saya tau mengapa ibu suka sekali melakukan itu?”
 “Wah, bagus sekali ibu mempunyai hobi seperti itu.”
 “Terimakasih Ibu sudah mau menceritakannya. Bagaimana dengan teman-teman
sekamar Ibu? Ibu sudah kenal dengan mereka semua? Oh, belum semua kenal ya
Bu, baru kenal 1 orang saja ya, itu juga sudah bagus Bu”.
 “Wah Terimakasih bu karena sudah mau berkenalan dengan saya dan sekarang saya
akan memberitahu identitas saya, Ibu mau mendengarkan?”
 “Nah, karena kita sudah saling mengenal, maka sekarang kita berteman ya Bu? Jadi
Ibu tidak prlu sungkan lagi bila ingin menceritakan masalah Ibu. Ibu mau kan
berteman dengan saya?”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif:
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang? Coba bisa
Ibu ulang siapa nama saya? Wah bagus sekali Bu bisa ingat nama saya.
Terimakasih ya Bu sudah mau berkenalan dan berbincang-bincang
dengan saya”
2) Objektif:
Klien bisa diajak berinteraksi, kontak mata kadang mau kontak kadang
berpaling kearah lain. Klien sedikit mau menjawab tentang masalah
pribadinya. Klien sesekali menatap perawat dan tidak menunjukkan
rasa curiga pada perawat.”
4. Rencana Tindak Lanjut
“Ibu, nanti apakah bersdia berbincang-bincang lagi dengan saya?”
5. Kontrak
a. Topik :
“Ibu, nanti apakah bersedia berbincang-bincang lagi dengan saya? Nanti kita akan
membicarakan kenapa Ibu masih suka menyendiri saat melakukan kegiatan.”
b. Tempat :
“Mau dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau tetap disini?”
c. Waktu :
“Kira-kira setelah selesai makan siang lagi ya. Kalau begitu, saya pamit dulu. Terima
kasih Ibu, sampai jumpa lagi.”

SIMULASI KOMUNIKASI STRATEGI PELAKSANAAN

Perawat : “Halo, selamat pagi ibu, Perkenalkan, saya Rina afriani. Boleh dipanggil Rina saja. Mulai
hari ini saya bertugas untuk merawat ibu selama satu minggu ke depan. Nama Ibu siapa?

Pasien : ”Lina”

Perawat : “Nama lengkapnya?”

Pasien : “Lina Kurniasih, Sus”

Perawat : “Suka dipanggil siapa?”

Pasien : “Lina aja, Sus.”

Perawat : “Oh ya, baiklah saya panggil ibu Lina ya. Hari ini saya jaga pagi dari pukul 08.00 WIB-
14.00 WIB.”

Pasien : “Iya, Sus.”

Perawat : “Baiklah ibu, disini saya akan menemani Ibu. Saya duduk di samping Ibu ya. Jika ingin
mengatakan sesuatu saya siap mendengakan.”

Pasien : “Iya”
Perawat : “Bagaimana kabarnya hari ini, bu?

Ps : “Alhamdulillah, ya gini dh Sus.”

Pr : “Tadi pagi ibu sudah sarapan?

Ps : “Sudah, Sus.”

Pr : “Saya ingin sekali membantu ibu dalam menghadapi masalah dan saya berharap ibu
mau bekerja sama dengan saya.”

Ps : “Hari ini kita akan berbincang-bincang untuk saling mengenal”, “Lamanya 20 menit,
bagaimana ibu? Apa ibu setuju?”

Ps : “Iya boleh saja suster.”

Pr : “Igin ngobrol dimana, Bu? Bagaimana jika di kuris kayu depan kamar Ibu?

Ps : “Iya, boleh”

Pr : “Ayo, mari bu.”

Pr : “Bagaimana perasaan dan keadaan Ibu hari ini? Apakah ada yang dikeluhkan atau
ditanyakan sebelum kita berbincang-bincang?”

Ps : “Hmm..”

Pr : “Ibu tidak perlu kawatir karena kita berada di tempat yang aman. Saya dan perawat-
perawat disini akan menjadi teman dan berusaha membantu ibu”.

Ps : “Iya, sus.”

Pr : “Ibu, kalau saya boleh tau ibu berasal dari mana?”

Ps : “Saya dari Jogja, Sus“

Pr : “Ibu ingat bersaudara berapa?kalau bapaknya bersaudara berapa? Kalau ibunya?”

Ps : “Saya 3 bersaudara, Sus.”

Pr : “Siapa orang terdekat yang sering ibu ajak berbagi cerita?”

Ps : “Suami saya, sus.. Tapi suami saya masih belum disini menemani saya.”

Pr : “Baiklah ibu, nanti saya bantu meminta suami Ibu disini menemani Ibu ya, agar Ibu
selalu merasa tenang dan siap menghadapi penyakit Ibu sekarang”

Ps : “Wah, terimakasih banyak, Sus. Iya memang sus, saya ingin di waktu0-waktu terakhir
saya, ada orang yang saya cintai selalu berada di samping saya.”

Pr : “Baiklah Ibu, saya akan membantu Ibu menyampaikan ini ke suami Ibu ya. Selainitu,
saya beserta teman-teman saya disini juga kan selalu menemani dan mendukung ibuagar Ibu selalu
merasa tenang dan gembira, ya..”

Ps : “Alhamdulillah, terimakasih banyak, suster.”


Pr : “Nah, Ibu hobinya apa, apa pekerjaan yang Ibu sukai?”

Ps : “Akhir-akhir ini saya lebih sering mengaji, sus.. Untuk mendekatkan diri saya kepada
Yang maha kuasa.”

Pr : “Wah, pantas saja kalau saya perhatikan Ibu di pagi hari, Ibu sering mengaji, dan suara
Ibu merdu, lho.”

Ps : “He he he, suster bisa aja.”

Pr : “Terimakasih Ibu sudah mau menceritakannya. Bu, Terimakasih juga karena sudah mau
berkenalan dengan saya dan sekarang saya akan memberitahu identitas saya, Ibu mau mendengarkan?”

Ps : “Iya sus, mau.”

Pr : “Saya suster Rina bu dari Jakarta saya anak bontot dari 3 bersaudara, Hobi saya saya
suka main game dan menyanyi, hehe..“

Ps : “Hooo gitu suster Rina.”

Pr : “Nah, karena kita sudah saling mengenal, maka sekarang kita berteman ya Bu? Jadi Ibu
tidak prlu sungkan lagi bila ingin menceritakan masalah Ibu. Ibu mau kan berteman dengan saya?”

Ps : “Siap, Sus.. Iya mau sus.”

Pr :“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang? Coba bisa Ibu ulang siapa
nama saya?

Ps : “Suster Rina kan dari Jakarta.. Hmm yang hobinya menyanyi.”

Pr : “Wah bagus sekali Bu bisa ingat nama saya. Terimakasih ya Bu sudah mau berkenalan
dan berbincang-bincang dengan saya”

Ps : “Sama-sama, Sus.”

Pr : “Ibu, nanti apakah bersdia berbincang-bincang lagi dengan saya?” Nanti kita akan
membicarakan hal menarik apa saja yang dapat membuat Ibu bahagia dan tenang agar rasa sakit atau
penyakit ini tidak membebani pikiran Ibu.”

Ps : “Iya, boleh Sus.”

Pr : “Mau dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau tetap disini?”

Ps : “Iya Sus, disini lagi saja.”

Pr : “Kira-kira setelah selesai makan siang lagi ya. Kalau begitu, saya pamit dulu. Terima
kasih Ibu, sampai jumpa lagi.”

Ps : “Sampai jumpa, Suster Rina.”

Anda mungkin juga menyukai