Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyuluhan diabetes melitus

Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan diabetes melitus di keluarga Ny. S

Waktu : Senin, 31 Januari 2020

Sasaran : Pasien dan keluarga di rumah Ny. S

Penyaji : Ananda Silvi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes


Malang

1. Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit menahun yang
ditandai dengan kadar glukosa darah melibihi batas normal. Apabila
penyakit ini dibiarkan tak terkendali maka akan menimbulkan komplikasi-
komplikasi yang dapat berakibat fatal, termasuk penyakit jantung, ginjal,
kebutaan, dan mudah terkena ateroskelosis. Gejala khas diabetes mellitus
berupa pliuria, polidipsia, lemas, dan berat badan turun (meskipun nafsu
makan meningkat), hiperglekimia, dan glukosuria. Gejala lain yang
mungkin dikemukakan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur, dan
impoten pada pasien pria serta pruritus vulvae pada pasien wanita,
biasanya diabetes muncul pada usia diatas 40 tahun dan anak-anak yang
masing-masing berlainan sifatnya.
Umumnya, diabetes mellitus disebabkan oleh rusaknya sebagian
kecil/sebagian besar sel-sel beta dari pulau-pulau langerhans pada
pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin, sehingga terjadi
kekurangan insulin.Disamping itu, DM (diabetes melitus) juga dapat
terjadi karena gangguan terhadap fungsi insulin dalam memasukkan
glukosa kedalam sel. Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, dalam
jangka panjang diabetes dapat menimbulkan berbagai komplikasi.Jika
tidak waspada, DM bisa mengakibatkan gangguan pembuluh darah otak
(stroke), pembuluh darah mata (gangguan penglihatan), pembuluh darah
jantung (penyakit jantung koroner), pembuluh darah ginjal (gagal ginjal),
pembuuh darah kaki (luka yang sukar sembuh/gangren).
Pengobatan DM secara langsung terhadap kerusakan pulau-pulau
langerhans di pankreas belum ada langkah utama pengobatan dapat
dilakukan dengan cara melakukan diet, yakni mengurangi kalori dan
meningkatkan konsumsi vitamin, melakukan olah raga secara teratur,
mengonsumsi obat-obatan hipoglekimia oral, melakukan terapi insulin.
Ternyata sampai sekarang ini masih saja penderita DM bertambah
banyak.Hal tersebut disebabkan karena masih banyak masyarakat
khususnya penderita DM yang tidak tanggap terhadap penyakitnya. Hal itu
mungkin disebabakan karena ketidaktahuannya akan penyakit DM
tersebut, tidak ada biaya berobat atau ketidakpedulian terhadap DM itu
sendiri. Padahal sudah jelas betapa penyakit DM itu dapat menimbulkan
komplikasi yang dapat berakibat fatal.

2. Tujuan SAP
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapat penyuluhan selama 30 menit, klien dan keluarga
diharapkan dapat mengetahui apa itu diabetes, penyebab, tanda dan
gejala, jenis, dampak, komplikasi dan pengobatan. Sehingga klien dan
keluarga memahami dan mengerti tentang penyakit diabetes mellitus.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapatkan penyuluhan Diabetes Melitusdiharapkan :
a. Klien atau keluarga mengetahui tentang Diabetes Melitus
b. Klien atau keluarga mengetahui penyebab Diabetes Melitus
c. Klien atau keluarga mengetahui gejala-gejala Diabetes Melitus
d. Klien atau keluarga mengetahui pembagian/jenis Diabetes Melitus
e. Klien atau keluarga mengetahui dampak Diabetes Melitus
f. Klien atau keluarga mengetahui pengobatan Diabetes Melitus
g. Dengan adanya power point dan leaflet klien atau keluarga
memahami tentang penyakitDiabetes Melitus
h. Klien atau keluarga mampu mencegahdan mengatasi apabila salah
satu keluraga ada yang mengidap Diabetes Melitus
i. Agar klien atau keluarga memahami masalah Diabetes Melitus
sehingga kooperatif dalam pengobatan dan penyembuhan dapat
berhasil optimal
3. Sasaran
Klien dan keluarga Ny. S

4. Panitia
Penyaji : Ananda Silvi
5. Rencana Pelaksanaan/Kegiatan

No Kegiatan Waktu Subjek Terapi


1. Persiapan 1. Menyiapkan tempat 5 menit Ruangan/ruang, alat,
2. Menyiapkan alat-alat keluarga siap
3. Menyiapkan keluarga
2. Proses 1. Membuka penyuluhan dengan 20 menit Menjawab salam,
mengatakan salam, memperkenalkan diri,
memperkenalkan diri. memperhatikan.
2. Mengajak keluarga untuk Saling berdiskusi dan
berpartisipasi dalam acara tanya jawab.
penyuluhan
3. Menjelaskan pada keluarga
tentang diabetes mellitus
4. Mengevaluasi respon keluarga
3. Penutup 1. Menutup dan mengucapkan 5 menit Memperhatikan dan
salam menjawab salam

6. Struktur Penyuluhan Diabetes Melitus


1. Tempat : Rumah Keluarga Ny. S
2. Pelaksanaan : Pukul 14.00 WIB
3. Lama diskusi : 30 menit
4. Alokasi waktu :
1. Preinteraksi : 5 menit
2. Fase Kerja : 20 menit
3. Terminasi : 5 menit
7. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

8. Media
Pada penyuluhan mioma uteriini, dilakukan menggunakan 1 media yaitu:
1. Leaflet
Bentuk penyampaian informasi kesehatan melalui lembaran yang
dilipat.Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat, gambar-gambar atau
keduanya.

9. Evaluasi
a. Evaluasi Terstruktur
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan
- Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP
- Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan
digunakan
- Kesiapan audience meliputi kesiapan menerima penyuluh
b. Evaluasi proses
- Audience antusias terhadap materi penyuluh
- Audience tidak meninggalkan tempat penyuluh
- Audience mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang
disampaikan penyuluh
- Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas
dengan suasana yang rileks
c. Evaluasi hasil
- Sebanyak 70% audienc dapat menjawab benar pertanyaan dari
penyuluh terkait dengan mioma setelah dilakukan penyuluhan
- Sevayak 70% audience paham mengenai diabetes melitus pada saat
post test

DIABETES MELITUS
A. Definisi
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam
darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan
insulin secara efektif.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas, yang
bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal.
Insulin memasukkan gula kedalam sel sehingga bias menghasilkan energy
atau disimpan sebagai cadangan energi.
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan
herediter, dengan tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan
atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari
kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada
metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme
lemak dan protein.

B. Penyebab
1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan

C. Gejala
1. Sering merasa haus
2. Sering kencing terutama malam hari
3. Pandangan menjadi kabur
4. Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas dan mengantuk
5. Penurunan berat badan
6. Kulit terasa kering
7. Sering menderita sariawan atau infeksi (misalnya bisul) yang sulit sembuh
8. Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan
9. Mual dan muntah

D. Pencegahan
1. Kontrol kegemukan dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi
badan secara teratur.
2. Latihan fisik dan olahraga secara teratur
3. Kontrol kesehatan secara teratur terutama untuk resiko tinggi Diabetes
Mellitus.
4. Jaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah infeksi.
5. Penuhi gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
6. Atur pola makan secara sederhana dengan mengurangi konsumsi makanan
yang mengandung kadar gula tinggi.
7. Kurangi minuman yang bergula tinggi dengan mengganti minuman air
putih.
8. Jangan suka mengabaikan gejala-gejala yang ada pada Diabetes Mellitus
Bila perlu lakukan pemeriksaan kencing, kadar gula darah, dan kimia
darah dengan bantuan dokter.

E. Makanan yang dipantang dan diperbolehkan


Proporsi diet/ makanan harian yang benar bagi penderita DM : Berdasarkan
anjuran dari PERKENI ( perkumpulan Endokrinologi Indonesia ) diet harian
penderita DM disusun sebagai berikut:
a. Karbohidrat : 60-70 %
b. Protein : 10-15%
c. Lemak : 20-25%
Jenis Makanan yang Harus di konsumsi yang dikonsumsi oleh penderita DM
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Jenis Makanan yang TIDAK BOLEH dikonsumsi :
1. Manisan Buah
2. Gula pasir
3. Susu Kental Manis
4. Madu
5. Abon
6. Kecap
7. Sirup
8. Es Krim
b. Jenis makanan Yang BOLEH DIMAKAN TETAPI HARUS DIBATASI :
1. Nasi
2. Singkong
3. Roti
4. Telur
5. Tempe
6. Tahu
7. Kacang Hijau
8. Kacang Tanah
9. Ikan
c. Jenis Makanan YANG DIANJURKAN UNTUK DIMAKAN :
1. Kol
2. Tomat
3. Kangkung
4. Oyong
5. Bayam
6. Kacang Panjang
7. Pepaya
8. Jeruk
9. Pisang
10. Labu Siam

F. Komplikasi Diabetes Mellitus


1. Akut  Kematian
2. Kronik  Cacat
3. Kerusakan ginjal  Gagal ginjal  Cuci darah
4. Kaki busuk (ganggren)
5. Penyakit jantung  Kebutaan
6. Hipertensi
7. Mata  (Glaukoma, Katarak)
8. Mati rasa

G. Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada
penderita DM :
1. Hindari terlalu sering merendam kaki
2. Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik
3. Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau
menghilangkan kalus
4. Hindari kaos kaki / sepatu yang terlalu sempit
5. Hindari Rokok
H. Mengapa pengidap DM beresiko terhadap Ulkus Diabetik
1. Sirkulasi darah kaki kurang baik
2. Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka.
3. Daya Tahan tubuh terhadap infeksi menurun

I. Tindakan yang bisa dilakukan bila kaki terluka:


1. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril
dan  bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter.
2. Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter.

J. Perawatan kaki Diabetik :


1. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung / sikat
halus.
2. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari
3. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna
( pucat,kemerahan ),bentuk (pecah-pecah,lepuh,kalus,luka),Suhu
(dingin,lebih panas)
4. Bila kaki kering,olesi dengan lotion
5. Potong kuku / kikir tiap 2 hari,jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu
keras kaki direndam dahulu dalam air hangat ( 37,5’C ) selama 5 menit.
6. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol
7. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada
sesuatu didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan
pergelangan kaki dan  jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar
8. Lakukan senam kaki
9. Jangan biarkan luka sekecil apapun

K. Cara Memilih Sepatu yang baik bagi penderita DM :


1. Ukuran : Jangan terlalu sempit/ longgar kurang lebih ½ inchi lebih
panjang dari kaki
2. Bentuk : Ujung sepatu jangan runcing,tinggi tumit < 2 inchi
3. Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut
4. Insole terbuat dari bahan yang tidak licin
DAFTAR PUSTAKA

Rifqoh, Y. 2008. Diabetes Melitus(http://www.alodokter.com/miom).Di


akses pada tanggal 23Agustus 2016.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis Nanda NIC-NOC. Yogyakarta:
Mediaction

Anda mungkin juga menyukai