Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyuluhan Tumbuh Kembang

Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan tumbuh kembang di keluarga An. F

Waktu : Senin, 17 Februari 2020

Sasaran : Pasien dan keluarga di rumah An. F

Penyaji : Ananda Silvi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes


Malang

1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun
manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan
anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih didalam
kandungan. Upaya kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa
hamil hingga melahirkan, yang ditujukan untuk menghasilkan keturunan
yang sehat dan lahir dengan selamat ( intact survival ). Upaya yang
dilakukan sejak anak masih berada dalam kandungan sampai lima tahun
pertama kehidupannya.
Anak-anak adalah generasi penerus penentu masa depan bangsa.
Kualitas generasi penerus tergantung kepada kualitas tumbuh kembang
terutama pada masa Balita. Penyimpangan tumbuh kembang pada anak
harus dapat dideteksi sejak dini, terutama sebelum anak berumur 3 tahun
supaya segar dapat diintervensi. Karena jika  penangananmya terlambat,
akibatnya penyimpangan yang terjadi akan semakin sukar diperbaiki.
anak-anak tidak hanya perlu dipantau pertumbuhan fisik seperti berat
badan dan tinggi badannya saja. Tetapi juga perkembangan otak dan
kecerdasannya, -- yang antara lain dapat dilihat dari perkembangan
motorik halus, motorik kasar dan lainnya.
Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu 10 % dari
seluruh populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas
tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu
mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh
pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan intervensi
penyimpangan tumbuh kembang.
Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya 
anak dari segi jasmani. Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian
anak, dari seorang mahluk yang tadinya secara mutlak bergantung pada
lingkungannya, menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan berguna
bagi lingkungannya.
Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan itu
meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil
interaksi antara faktor bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan
itu berjalan sebaik-baiknya, anak perlu diasuh dan dibimbing oleh orang
dewasa, terutama dalam lingkungan kehidupan berkeluarga.

2. Tujuan SAP
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang “Tumbuh
Kembang” , diharapkan peserta penyuluhan dapat lebih memahami
pentingnya Perkembangan Tumbuh Kembang anak.
2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan

mampu menjelaskan kembali :

a.    Pengertian Tumbuh Kembang Anak.


b.      Pengertian Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
c.       Gangguan Tumbuh Kembang yang sering ditemui
d.      Keuntungan dan keterbatasan dari Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Anak
e.       Pada Usia berapa saja dapat dilakukan Deteksi Tumbuh Kembang

3. Sasaran
Klien dan keluarga An. F

4. Panitia
Penyaji : Ananda Silvi

5. Rencana Pelaksanaan/Kegiatan

No Kegiatan Waktu Subjek Terapi


1. Persiapan 1. Menyiapkan tempat 5 menit Ruangan/ruang, alat,
2. Menyiapkan alat-alat keluarga siap
3. Menyiapkan keluarga
2. Proses 1. Membuka penyuluhan dengan 20 menit Menjawab salam,
mengatakan salam, memperkenalkan diri,
memperkenalkan diri. memperhatikan.
2. Mengajak keluarga untuk Saling berdiskusi dan
berpartisipasi dalam acara tanya jawab.
penyuluhan
3. Menjelaskan pada keluarga
tentang tumbuh kembang
4. Mengevaluasi respon keluarga
3. Penutup 1. Menutup dan mengucapkan 5 menit Memperhatikan dan
salam menjawab salam

6. Struktur Penyuluhan Tumbuh Kembang


1. Tempat : Rumah Keluarga An. F
2. Pelaksanaan : Pukul 14.00 WIB
3. Lama diskusi : 30 menit
4. Alokasi waktu :
1. Preinteraksi : 5 menit
2. Fase Kerja : 20 menit
3. Terminasi : 5 menit
7. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

8. Media
Pada penyuluhan mioma uteriini, dilakukan menggunakan 1 media yaitu:
1. Leaflet
Bentuk penyampaian informasi kesehatan melalui lembaran yang
dilipat.Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat, gambar-gambar atau
keduanya.
9. Evaluasi
a. Evaluasi Terstruktur
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan
- Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP
- Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan
digunakan
- Kesiapan audience meliputi kesiapan menerima penyuluh
b. Evaluasi proses
- Audience antusias terhadap materi penyuluh
- Audience tidak meninggalkan tempat penyuluh
- Audience mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang
disampaikan penyuluh
- Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas
dengan suasana yang rileks
c. Evaluasi hasil
- Sebanyak 70% audienc dapat menjawab benar pertanyaan dari
penyuluh terkait dengan mioma setelah dilakukan penyuluhan
- Sevayak 70% audience paham mengenai tumbuh kembang pada
saat post test
TEORI TUMBUH KEMBANG PADA ANAK

A.    MENGAPA ANAK PERLU DIASUH DAN DIBIMBING

Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses

pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya 

anak dari segi jasmani. Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian

anak, dari seorang mahluk yang tadinya secara mutlak bergantung pada

lingkungannya, menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan berguna

bagi lingkungannya.

Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan itu

meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil

interaksi antara faktor bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan

itu berjalan sebaik-baiknya, anak perlu diasuh dan dibimbing oleh orang

dewasa, terutama dalam lingkungan kehidupan berkeluarga.

B.    HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH DAN

MEMBIMBING ANAK

Sebagaimana dijelaskan diatas, perkembangan anak dipengaruhi oelh

faktor bawaan dan faktor lingkungan. Kedua faktor itu perlu diperhatikan

dalam mengasuh anak.

1.      Faktor bawaan

Faktor bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir :

o   Ada anak yang penyabar, pemarah, pendiam, banyak bicara,

ceradas, bodoh, dll

o   Kedaan fisik yang berbeda-beda , ada yang tinggi/pendek, ada yang

berkulit hitam/putih, hidung mancung/pesek, dll

Faktor bawaan dapat mempercepat, menghambat, atau melemahkan

pengaruh faktor lingkungan. Setiap anak itu unik, artinya bahwa tidak

ada satu anak pun yang persis sama. Dalam mengasuh dan
membimbing anak, kita tidak boleh membandingkan perkembangan

anak yang satu dengan yang lainnya, tanpa memperhatikan sifat

mereka masing-masing.

2.      Faktor lingkungan

Adalah pengaruh luar atau lingkungan yang mempengaruhi

perkembangan anak. Faktor lingkungan meliputi suasana lingkungan

dalam keluarga dan hal lain yang berpengaruh dalam perkembangan

anak, seperti sarana dan prasarana yang tersedia, misalnya alat

bermain, lapangan bermain atau televisi.

Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya fungsi

tertentu dari anak, shingga mempercepat perkembangan anak. Namun,

faktor lingkungan juga dapat mmeperlambat atau mengganggu

kelangsungan perkembangan anak. Peran orangtua adalah

menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak ke

arah yang positif.

C.    HAKIKAT MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK

1.      Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik

anak. Pendidikan di lingkungan keluarga merupakan dasar-dasar

pertama perkembangan anak

2.      Mengasuh dan membimbing anak ialah mendidik anak agar

kepribadian anak dapat berkembang dengan sebaik-baiknya, sehingga

menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab.

3.      Mengasuh dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek kepribadian

anak, baik aspek jasmani, intelektual, emosional dan keterampilan,

serta aspek norma dan nilai.

4.      Hakikat mengasuh dan membimbing anak meliputi pemberian kasih

sayang dan rasa aman, sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Oleh
karena itu, diperlukan suasana kehidupan keluarga yang stabil dan

bahagia

5.      Mengasuh dan membimbing anak selain merupakan tantangan dalam

kelauraga, juga merupakan pengalaman yang menyenangkan dan

memuaskan.

6.      Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan,

keterampilan, pengalaman dan kesabaran orangtua

D.    PRINSIP DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK

1.      MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 0 – 1,5 TAHUN

a.      Ciri dan tuntutan perkembangan

o   Memperoleh rasa aman dan rasa percaya dari lingkungan merupakan

dasar yang penting dalam hubungan anak dengan lingkungannya

o   Rasa aman ini diperolehnya melalui sentuhan fisik yang

menyenangkan dengan ibunya dan sesedikit mungkin mengalami

hal-hal yang kurang mneynangkan

b.      Sikap orangtua

o   Penuh kasih sayang dalam merawat dan mengasuh akan

menimbulkan perasaan aman serta percaya pada bayi

o   Kesiapan ibu pada setiap saat dibutuhkan oleh bayi, juga

menimbulkan rasa aman dan percaya pada bayi

o   Berilah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi anda. Jangan terlalu ketat

dengan jadwal pemberian makanan, karena setiap bayi mempunyai

kebutuhan yang berbeda-beda

o   Bila ibu terpaksa memberikan susu botol, perlakukanlah seperti bayi

minum ASI, yaitu dengan cara memeluknya

o   Ketika bayi rewel, carilah penyebabnya dan atasilah masalahnya.

Tangisan tidak selalu berarti bayi lapar.


o   Angkat dan peluklah bayi anda serta gendonglah berkeliling

rumah/halaman sambil menunjukkan benda-benda yang ada di

sekitarnya

o   Sering-seringlah berbicara kepada bayi anda setiap hari, pada saat

memakaikan pakaian, memberinya makan, memandikan, atau ketika

melakukan kesibukan rumah tangga lainnya. Bayi tidak

pernah terlalu muda untuk diajak berbicara

o   Ajaklah bayi anda bermain sambil tersenyum dan tirukanlah gerakan,

mimik, dan kegiatannya. Bayi anda akan menirukan kegiatan anda

pula.

o   Senandungkan dan ayunkanlah bayi anda pada saat menidurkan,

sehingga ia akan tertidur dengan nyaman.

o   Perkenalkan dengan berbagai macam benda, bunyi-bunyian, dan

warna. Hal ini akan mempercepat perkembangan bayi anda.

Segala hal yang dapat mengganggu proses menyusui dalam

hubungan ibu dan anak pada tahap ini akan menyebabkan

terganggunya pembentukan rasa aman dan percaya. Hal ini

menyebabkan goyahnya tahap perkembangan berikutnya. Anak

diliputi rasa tidak aman dan tidak percaya.

c.       Gagguan/penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini

o   Kesulitan makan

o   Mudah terangsang, marah, tersinggung (Irritabilitas)

o   Menolak segala sesuatu yang baru

o   Sikap dan tingkah laku yang seolah-olah ingin melekat pada ibu dan

menolak lingkungan
Bila gangguan tersebut tidak diatasi dengan baik, maka pada

masa dewasa kemungkinan besar akan timbul kelainan jiwa yang

bercorak ketergantungan yang kuat seperti :

o   Depresi (rasa murung, sedih, dan perasaan tertekan)

o   Adiksi obat (ketergantungan obat)

o   Skizofrenia (gangguan jiwa dengan kepribadian terpecah)

2.      MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 1,5 – 3 TAHUN

a.      Ciri dan tuntutan perkembangan

o   Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan keamuannya

sendiri, sehingga ia seolah-olah ingin mencoba apa yang dapat

dilakukannya

o   Anak dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki atau tidak

ia kehendaki

o   Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa kemampuan

mengatur badannya dan lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi

dasar terbentuknya rasa yakin pada diri dan harga diri di kemudian

hari

b.      Sikap orangtua

o Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih melakukan

hal-hal yang diperkirakan mampu ia kerjakan, sehingga akan

menumbuhkan rasa kemampuan diri. Namun harus bersikap tegas

untuk melindungi dari bahaya, karena dorongan anak berbuat

belum diimbangi oleh kemmapuan untuk melaksanakannya secara

wajar dan rasional

o Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan

demikian ia akan belajar bagaimana mengikuti aturan permainan.

Namun jangan lupa bahwa dalam bermain atau berhubungan


dengan orang lain, anak masih bersifat egoistis, yaitu

mementingkan diri sendiri dan memperlakukan orang lain

sebagai obyek atau benda sesuai dengan kemauannya

sendiri

o Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek yang

mudah dimengerti

o Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap hari, dan

doronglah agar ia mau menceritakan kepada anda apa yang ia lihat

atau dengar

o Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan, atau tempat

lainnya

o Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain,

membantu kegiatan rumah tangga yang ringan dan menanggalkan

pakaiannya tanpa dibantu. Hal ini akan melatih anak untuk

bertanggung jawab.

o Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang air kecil dan

buang air besar pada tempatmnya, namun jangan terlalu ketat

o Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan garpu, dan

ajaklah ia makan bersama keluarga

o Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah agar anak

mau bermain balok-balok atau menggambar

o Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun orangtua pun

jangan terbiasa menuruti segala permintaan anak. Bujuk dan

tenangkanlah anak ketika ia kecewa dengan cara memeluknya dan

mengajaknya berbicara.

c.       Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini

o Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan


o Suka mengadat (ngambek/tempertantrum)

o Tingkah laku kejam

o Tingkah laku menentang dan keras kepala

o Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai

oleh sikap menyerang

3.      MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 3 –5 TAHUN

a.      Ciri dan tuntutan perkembangan

o Anak bersifat ingin tahu, banyak bertanya berbagai macam, dan

meniru kegiatan di sekitarnya.

o Anak mulai melibatkan diri dalam kegiatan bersama dan

menunjukkan inisiatif untuk mengerjakan sesuatu, tapi ia tidak

mementingkan hasilnya. Pengalaman dalam melakukan aktivitas

ini amat penting artinya bagi anak.

o Seringkali kita lihat bahwa anak cenderung berpindah-pindah dan

meninggalkan tugas yang diberikan kepoadanya untuk melakukan

yang lain. Hal ini dapat menimbulkan krisis baru karena hal itu

bertentangan dengan lingkungan yang semakin menuntut, sehingga

anak mengalami kekecewaan

o Jika dalam tahap sebelumnya hanya tokoh ibu yang bermakna bagi

anak, dalam tahap ini tokoh ayah mempunyai peran penting

baginya. Disini terbentuk segitiga hubungan kasih sayang ayah-

ibu-anak. Anak laki-laki merasa lebih sayang kepada ibunya, dan

anak perempuan lebih sayang kepada ayahnya

o Melalui peristiwa ini, anak dapat mengalami perasaan sayang,

benci, irihati, persaingan, memiliki dan lain-lain. Begitu pula

perasaan takut dan cemas.


o Kedua orangtua harus bekerjasama untuk membantu anak melalui

tahap ini. Peranan orangtua sebagai tokoh ayah dan tokoh ibu

sangat penting

o Ayah dan ibu merupakan suatu kesatuan. Oleh karena itu jangan

mau dimanipulasi oleh anak. Ayah dan ibu memberikan kasih

sayang yang sama, baik terhadap anak perempuan ataupun anak

laki-laki

o Dengan terselesaikannya hubungan segitiga tersebut, maka anak

wanita akan beridentifikasi dengan ibunya dan anak laki-laki

dengan ayahnya (identitas seksual maupun identitas diri)

o Bila ibu terlalu dominan (menonjol pengaruhnya) dalam rumah

tangga, sedangkan ayah kurang tegas atau ayah tidak ada (absen)

baik secara lahiriah maupun kejiwaan, maka akan terjadi

identifikasi (proses meniru) yang salah. Anak laki-laki akan

beridentifikasi dengan ibunya, sehingga ia lebih mengembangkan

sikap kewanitaan dan sebaliknya

o Anak mulai melihat adanya perbedaan jenis kelamin. Kadang-

kadang, ia terpaku pada alat kelaminnya. Sering kita melihat anak

laki-laki memegang alat kelaminnya sampai ereksi. Jangan

dimarahi karena hal ini tetapi alihkanlah perhatiannya. Bila diatasi

dengan baik, fase ini akan berakhir dengan baik pada usia 6 tahun.

b.      Sikap orangtua

o Berilah kesempatan kepada anak untuk menyalurkan inisiatifnya,

sehingga ia mendapat kesempatan untuk membuat kesalahan dan

belajar dari kesalahan tersebut


o Ikut sertakan anak dalam aktivitas keluarga, misalnya menyapu,

berbelanja ke pasar, memasak, atau membetulkan mainan yang

rusak

o Jangan menakut-nakuti anak. Pada anak laki-laki akan berakibat

cemas, karena pada tahap ini ia sangat takut akan kehilangan alat

kelaminnya (kastrasi), sedangkan pada anak perempuan timbul rasa

iri hati.

o Dengar dan hargailah pendapat serta usul yang dikemukakan oleh

anak

o Jangan menuntut yang melebihi kemampuan anak

o Ibu perlu lebih dekat kepada anak perempuannya. Sedangkan ayah

perlu lebih akrab dengan anak laki-lakinya

o Jawablah pertanyaan anak dengan benar, jangan membohongi atau

menunda jawaban, misalnya bila anak bertanya bagaimana caranya

adik keluar dari perut mama, jawablah bahwa keluarnya melalui

jalan lahir, jangan katakan dibelah dari perut. Hal ini akan

menakutkan bagi anak yang dapat berdampak negatif pada jiwanya

o Sering-seringlah membacakan buku cerita atau dongeng.

Kemudian diskusikanlah isi ceritanya dan tanyakanlah beberapa

pertanyaan kepada anak

o Berilah ia kesempatan untuk mengunjungi tetangga, teman, dan

saudara tanpa ditemani.

o Luangkan waktu setiap hari untuk berdialog dengan anak.

Dengarkanlah ia dan tunjukkanlah bahwa anda mengerti

pembicaraannya dengan mengulangi apa yang dikatakannya. Pada

saat ini janganlah menggurui, mencaci dan menyepelekannya


o Ajarkanlah untuk membedakan yang salah dan yang benar, serta

tata tertib dan sopan santun yang berlaku di masyarakat setempat

o Peranan ayah menjadi penting disini. Oleh karena itu ajaklah anak

bermain bersama. Disini, ayah perlu bersikap sebagai teman bagi

anak

o Gangguan dalam mencapai rasa inisiatif akan menyebabkan anak

merasa bersalah, rasa takut berbuat sesuatu, takut mengemukakan

sesuatu, serta serba salah dalam bergaul

c.       Gangguan/ Penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini

o Kesulitan belajar

o Masalah sekolah

o Masalah pergaulan dengan teman

o Anak yang pasif dan takut serta kurang kemauan, kurang inisiatif

Anda mungkin juga menyukai