Anda di halaman 1dari 10

BANTUAN NAFAS DENGAN AMBUBAG

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Keperawatan Kegawatdaruratan dan Manajemen Bencana

Yang Dibina Oleh Bapak Rudi Hamarno, S.Kep Ns, M.Kep

Oleh :

Ananda Silvi (P17210173041)

Meiriza Riski Violita (P17210173051)

Niza Ayu Enriyati (P17210173052)

Intania Elfitri Hidayah (P17210173053)

Saudatul Karimah (P17210174066)

Nur Indah Puspita Dewi (P17210174070)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN MALANG

KELAS IIIB
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah, serta kekuatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
mendorong dan membimbing kami baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Rudi Hamarno, S.Kep Ns, M.Kep, dan teman-teman yang telah mendukung dalam
penyelesaian tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi perbaikan-
perbaikan kedepan.
`

Malang, Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar belakang .................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

1.3 Tujuan............................................................................................................................... 1

1.4 Manfaat ............................................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 3

2.1 Definisi ............................................................................................................................. 3

2.2 Tujuan ............................................................................................................................... 3

2.3 Indikasi dan Kontraindikasi .............................................................................................. 3


2.4 Standar Operasional Prosedur ........................................................................................... 4
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 6

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional.
Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional mengalami kemunduran
atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan
kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh. Pemenuhan kebutuhan oksigen ini
tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah
satu organ sistem respirasi, maka kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan. Sering kali
individu tidak menyadari terhadap pentingnya oksigen. Proses pernapasan dianggap sebagai
sesuatu yang biasa-biasa saja. Banyak kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami
gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti adanya sumbatan pada saluran
pernapasan. Pada kondisi ini, individu merasakan pentingnya oksigen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut.

(1) Apa pengertian Ambu Manual Ventilator (Ambubag)?

(2) Apa tujuan dari tindakan bantuan napas denngan Ambu Manual Ventilator (Ambubag)?

(3) Apa indikasi dan kontraindikasi dari tindakan bantuan napas dengan Ambu Manual
Ventilator (Ambubag)?

(4) Bagaimana Standar Operasional Prosedur dalam menggunakan Ambu Manual Ventilator
(Ambubag)?

1.3 Tujuan

(1) Untuk mengetahui pengertian Ambu Manual Ventilator (Ambubag).

(2) Untuk mengetahui tujuan dari tindakan Ambu Manual Ventilator (Ambubag).

(3) Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari tindakan Ambu Manual Ventilator
(Ambubag).

4
(4) Untuk mengetahui standar operasional prosedur dalam menggunakan Ambu Manual
Ventilator (Ambubag).

1.4 Manfaat

(1) Dapat mengetahui pengertian Ambu Manual Ventilator (Ambubag).

(2) Dapat mengetahui tujuan dari tindakan bantuan napas dengan Ambu Manual Ventilator
(Ambubag).

(3) Dapat mengetahui indikasi dilakukan tindakan bantuan napas dengan Ambu Manual
Ventilator (Ambubag).

(4) Dapat mengetahui standar operasional prosedur dalam menggunakan Ambu Manual
Ventilator (Ambubag).

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Ambu Manual Ventilator (Ambubag) Ambu Manual Ventilator (Ambubag)


merupakan alat bantu pernafasan yang terdiri dari bag yang berfungsi untuk memompa
oksigen udara bebas, valve/pipa berkatup dan masker yang menutupi mulut dan hidung.
Ambubag ini biasanya digunakan untuk memberikan tekanan pada sistem pernafasan pasien
yang henti nafas atau yang nafasnya tidak adekuat. Alat ini umumnya merupakan bagian dari
peralatan resusitasi untuk tenaga ahli, seperti pekerja Ambulans. Alat ini digunakan secara
ekstensif di ruang operasi untuk bantuan pernafasan pasien yang tidak sadar pada saat
sebelum diberikan bantuan pernafasan mekanik.

2.2 TUJUAN

a. Untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan


untuk menjamin kebutuhan adanya oksigen.
b. Untuk menjamin pertukaran antara oksigen (O 2 ) dan karbondioksida (CO 2 ) yang
terjadi di paruparu secara normal.

2.3 INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Bantuan Napas dengan Ambubag Indikasi bantuan napas dengan ambubag yaitu
sebagai berikut. :

1. INDIKASI
a. Pasien dengan gangguan sistem pernapasan dan memerlukan bantuan pernapasan.
b. Pasien dengan henti nafas.
c. Pasien dengan cardiac arrest.
d. Pasien dengan respiratory failure.
e. Pasien yang sebelum, selama atau sesudah menjalani suction.
2. KONTRA INDIKASI
a. Trauma wajah parah.
b. Cedera mata terbuka
c. Pemakaian benda asing dalam rongga mulut (pemakaian kawat gigi, pemakaian gigi
palsu)

6
2.4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
1. Pengertian Suatu kegiatan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara
memberikan pernapasan buatan dengan ambubag atau bag valve mask untuk
menjamin kebutuhan oksigen dan pengeluaran gas CO 2.
2. Indikasi Pasien dengan gangguan sistem pernapasan dan memerlukan bantuan
pernapasan.
3. Tujuan Untuk menjamin pertukaran antara oksigen (O 2 ) dan karbondioksida (CO
2 ) yang terjadi di paruparu secara normal.
4. Persiapan tempat dan alat
 Persiapan alat Ambubag.
 Persiapan tempat Tempat yang aman, datar, dan keras.
5. Persiapan Pasien:
 Memperkenalkan diri sebagai petugas kesehatan.
 Menjelaskan maksud dan tujuan.
 Menyiapkan posisi pasien terlentang di tempat yang aman, datar dan keras.
 Persiapan Lingkungan Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman dan cukup
penerangan.
6. Pelaksanaan
1. Perawat memeriksa pernapasan dengan cara : - Look (Lihat) : Gerak dada,
gerak cuping hidung (flaring nostril), retraksi sela iga - Listen (Dengar) :
Suara nafas, suara tambahan - Feel Rasakan : Udara nafas keluar hidung-
mulut
2. Perawat menilai pernapasan.
3. Menilai tanda-tanda distress nafas, jika tanda-tanda muncul lakukan
pemberian nafas buatan menggunakan ambubag.
4. Mengangkat rahang bawah pasien untuk mempertahankan jalan nafas
terbuka.
5. Menekan sungkup pada muka pasien secara kuat.
6. Memompa udara dengan cara tangan satu memegang bag sambil
memompa udara dan yang satunya memegang dan memfiksasi masker,
pada saat memegang masker ibu jari dan jari telunjuk membentuk huruf C

7
sedangkan jari-jari lainnya memegang rahang bawah sekaligus membuka
jalan napas dengan membentuk huruf E.
7. Lakukan sebanyak kali/menit sampai dada nampak terangkat.
8. Evaluasi pernapasan.
9. Bereskan alat-alat.
10. Sikap selama pelaksanaan Cepat, tepat, dan hati-hati.
11. Dokumentasi
 Pastikan pernapasan pasien tetap stabil
 Observasi pasien, bila terjadi henti nafas dan henti jantung dilakukan
resusitasi.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ambu Manual Ventilator (Ambubag) merupakan alat bantu pernafasan yang terdiri
dari bag yang berfungsi untuk memompa oksigen udara bebas, valve/pipa berkatup dan
masker yang menutupi mulut dan hidung. Tujuan dilakukan bantuan napas dengan ambubag
adalah untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan untuk
menjamin kebutuhan adanya oksigen serta untuk menjamin pertukaran antara oksigen (O 2 )
dan karbondioksida (CO 2 ) yang terjadi diparu-paru secara normal. Indikasi dilakukan
tindakan bantuan napas menggunakan ambubag yaitu pada pasien dengan gangguan sistem
pernapasan dan memerlukan bantuan pernapasan serta pasien dengan henti nafas

9
DAFTAR PUSTAKA

Dikrullah.2013. Bantuan Napas dengan Ambubag.


https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/kb-1-bantuan-hidup-dasar-47575514. diakses tgl 12
agustus 2019.

Haryana.2010. Pengelolaan Fungsi Pernapasan (Breathing Management).


https://docplayer.info/70132818-Bantuan-nafas-dengan-ambubag.html. diakses tgl 12 agustus
2019

10

Anda mungkin juga menyukai