Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyuluhan Asam Urat

Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan asam urat di keluarga Ny. T

Waktu : Senin, 24 Februari 2020

Sasaran : Pasien dan keluarga di rumah Ny. T

Penyaji : Ananda Silvi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes


Malang

1. Latar Belakang
Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan
yang berhubungan dengan persendian dan pergerakan.
Oleh karenanya apabila persendian terkena asam urat
maka pergerakan menjadi terbatas, dan lama-lama bila
dibiarkan akan menjadi tofi dimana terjadi penumpukan
kristal-kristal disekitar jaringan sehingga jika dilihat dari
luar seperti ada daging yang menonjol terutama pada
daerah persendian. Hal tersebut, biasanya terjadi pada
orang dewasa.
Kelebihan asam urat disebabkan karena proses
pemasukan makanan yang banyak mengandung purin atau
karena proses pengeluaran purin lewat urin yang kurang.
Ketika ditanyakan pada salah satu penderita asam urat
mengaku kadang-kadang mengeluh sakit dan merasakan
linu-linu pada pinggang sampai bawah kaki bila mau tidur
atau istirahat pada malam hari. Biasanya asam urat
mengenai sendi ibu jari, tetapi bisa juga pada tumit,
pergelangan kaki dan tangan atau siku.
Pada masyarakat banyak ditemui keluhan-keluhan
tersebut namun terkadang masyarakat langsung
berpresepsi bahwa menderita penyakit asam urat karena
kondisinya mirip seperti keluhan tersebut. Maka dari itu di
adakan penyuluhan tentang asam urat agar masyarakat
mengerti sakit atau keluhan-keluhan yang dirasakan benar-
benar karena menderita penyakit asam urat atau terkena
penyakit lainnya. Selain itu, diadakannya penyuluhan agar
masyarakat dapat mencegah atau mengurangi kadar asam
uratnya.

2. Tujuan SAP
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapat penyuluhan selama 30 menit, klien dan keluarga
diharapkan dapat mengetahui apa itu asam urat, penyebab, tanda dan
gejala, jenis, dampak, komplikasi dan pengobatan. Sehingga klien dan
keluarga memahami dan mengerti tentang penyakit asam urat.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapatkan penyuluhan asam urat diharapkan :
a. Klien atau keluarga mengetahui tentang asam urat
b. Klien atau keluarga mengetahui penyebab asam urat
c. Klien atau keluarga mengetahui gejala-gejala asam urat
d. Klien atau keluarga mengetahui pembagian/jenis asam urat
e. Klien atau keluarga mengetahui dampak asam urat
f. Klien atau keluarga mengetahui pengobatan asam urat
g. Dengan adanya power point dan leaflet klien atau keluarga
memahami tentang penyakit asam urat
h. Klien atau keluarga mampu mencegahdan mengatasi apabila salah
satu keluraga ada yang mengidap asam urat
i. Agar klien atau keluarga memahami masalah asam urat sehingga
kooperatif dalam pengobatan dan penyembuhan dapat berhasil
optimal
3. Sasaran
Klien dan keluarga Ny. T

4. Panitia
Penyaji : Ananda Silvi

5. Rencana Pelaksanaan/Kegiatan

No Kegiatan Waktu Subjek Terapi


1. Persiapan 1. Menyiapkan tempat 5 menit Ruangan/ruang, alat,
2. Menyiapkan alat-alat keluarga siap
3. Menyiapkan keluarga
2. Proses 1. Membuka penyuluhan dengan 20 menit Menjawab salam,
mengatakan salam, memperkenalkan diri,
memperkenalkan diri. memperhatikan.
2. Mengajak keluarga untuk Saling berdiskusi dan
berpartisipasi dalam acara tanya jawab.
penyuluhan
3. Menjelaskan pada keluarga
tentang asam urat
4. Mengevaluasi respon keluarga
3. Penutup 1. Menutup dan mengucapkan 5 menit Memperhatikan dan
salam menjawab salam

6. Struktur Penyuluhan Asam urat


1. Tempat : Rumah Keluarga Ny. T
2. Pelaksanaan : Pukul 14.00 WIB
3. Lama diskusi : 30 menit
4. Alokasi waktu :
1. Preinteraksi : 5 menit
2. Fase Kerja : 20 menit
3. Terminasi : 5 menit
7. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

8. Media
Pada penyuluhan mioma uteriini, dilakukan menggunakan 1 media yaitu:
1. Leaflet
Bentuk penyampaian informasi kesehatan melalui lembaran yang
dilipat.Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat, gambar-gambar atau
keduanya.

9. Evaluasi
a. Evaluasi Terstruktur
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan
- Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP
- Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan
digunakan
- Kesiapan audience meliputi kesiapan menerima penyuluh
b. Evaluasi proses
- Audience antusias terhadap materi penyuluh
- Audience tidak meninggalkan tempat penyuluh
- Audience mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang
disampaikan penyuluh
- Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas
dengan suasana yang rileks
c. Evaluasi hasil
- Sebanyak 70% audienc dapat menjawab benar pertanyaan dari
penyuluh terkait dengan mioma setelah dilakukan penyuluhan
- Sevayak 70% audience paham mengenai asam urat pada saat post
test
ASAM URAT

A. DEFINISI GOUT (ASAM URAT)


Penyakit Pirai (gout) atau Arthritis Gout adalah penyakit yang di
sebabkan oleh tumpukan asam/kristal urat pada jaringan, terutama pada
jaringan sendi. Gout berhubungan erat dengan gangguan metabolisme
purin yang memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah
(hiperurisemia), yaitu jika kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5
mg/dl. Catatan: kadar normal asam urat dalam darah untuk pria adalah 8
mg/dl, sedangkan untuk wanita adalah 7 mg/dl (Junaidi, 2013).
Gout merupakan terjadinya penumpukan asam urat
dalam tubuh dan terjadi kelainan metabolisme purin. Gout
merupakan kelompok keadaan heterogenous yang
berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme
purin (hiperurisemia) (Brunner dan Suddarth, 2012).
Arthrtis gout adalah suatu sindrom klinis yang
mempunyai gambran khusus, yaitu arthritis akut, artritis
gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita,
pada pria seringkali mengenai usia pertengahan,
sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa
menopouse (Mansjoer, 2009)
Jadi dapat disimpulkan bahwa Gout merupakan penyakit
metebolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat
yang nyeri pada tulang sendi yang umumnya lebih banyak
menyerang pada laki-laki.

B.PENYEBAB
Menurut Mansjoer (2012), Gejala artritis akut disebabkan
oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal
monosodium urat monohidrat, karena itu dilihat dari
penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam golongan
metabolik, kelainan ini berhubungan dengan gangguan
kinetik asam urat hiperurisemia. Hiperuresemia pada
penyakit ini terjadi karena :
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan
a. Gout primer metabolik, disebakan sintesis langsung
yang bertambah
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan
asam urat berlebihan karena penyakit lain seperti
leukimia,
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
a. Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi
asam urat ditubuh distal yang sehat, penyebab ini
tidak diketahui
b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan
ginjal, misalnya pada gromerulonefritis
c. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun,
secara klinis hal ini tidak penting
Menurut sustrani (2005), faktor yang berpengaruh
sebagai penyebab asam urat adalah
1. Faktor keturunan
2. Diet tinggi protein dan makanan kaya senyawa purin
lainnya seperti daging, makanan laut, kacang-kacangan,
bayam, jamur dan kembang kol
3. Akibat konsumsi alkohol berlebihan
4. Hambatan dari pembuangan asam urat karena penyakit
tertentu, terutama gangguan ginjal
5. Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar
asam urat, terutama diuretika ( furosemida dan
hidroklorotiazida )
6. Penggunaan antibiotika berlebihan
7. Penyakit tertentu pada darah seperti leukimia dan
polisitomia
8. Faktor lain seperti stres, diet ketat, cidera sendi, darah
tinggi dan olah raga berlebihan
Menurut Malya (2003), faktor – faktor yang berperan dalam
perkembangan gout adalah faktor yang menyebabkan
terjadinya hiperurisemia diantaranya adalah :
1. Gangguan konsentrasi pembentukan asam urat
yang berlebih :
a. Gout primer : akibat pembentukan langsung
asam urat yang berlebih.
b. Gout sekunder : ekskresi asam urat berkurang
akibat proses penyakit atau pemakaian obat-
obatan.
Menurut Carter (dalam Arina Malya, 2003) penyebab dari
gout adalah
1. Diit tinggi purin
2. Konsumsi minumam beralkohol
3. Pengaruh obat-obatan terhadap kadar asam urat dengan
efek yang ditimbulkanya dapat menghambat ekskresi
asam urat dalam ginjal (seperti : aspirin, diuretik)

C. TANDA DAN GEJALA


Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL,
sedangkan pada wanita 2,6 - 6 mg/dL. Serangan asam urat
biasanya timbul secara mendadak/akut, kebanyakan
menyerang pada malam hari. Jika asam urat menyerang,
sendi-sendi yang terserang tampak merah, mengkilat,
bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang
sangat hebat, dan persendian sulit digerakan. Serangan
pertama asam urat pada umumnya berupa serangan akut
yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki, dan seringkali hanya
satu sendi yang diserang. Namun, gejala-gejala tersebut
dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut,
siku dan lain-lain. Asam urat yang berlebih kemudian akan
terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa
nyeri atau bengkak. Kadang-kadang, kita pun sering merasa
nyeri atau pegal-pegal dan sejenisnya. Anda bisa memastikan
apakah Anda terkena asam urat atau tidak dengan cara
mengetahui gejala-gejala asam urat. Adapun gejala-
gejalanya, yaitu:
1. Kesemutan dan linu.
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun
tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak,
kemerahan, panas, dan nyeri luar biasa pada malam dan
pagi.
4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan,
dengkul, tumit, pergelangan tangan serta siku.
6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat
sakit saat akan bergerak.
7. Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat
menyebabkan batu ginjal serta dalam jangka waktu lama,
akan merusak ginjal secara permanen hingga diperlukan
cuci darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi
ternyata juga berhubungan dengan kejadian diabetes
mellitus (kencing manis) dan hipertensi.
8. Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan
tubuh tidak sehat seperti demam, menggigil, dan rasa
tidak enak badan. Gejala asam urat lain seperti denyut
jantung yang sangat cepat bisa juga terjadi. Gejala asam
urat umumnya akan muncul pada usia pertengahan untuk
pria, sedangkan pada wanita gejala asam urat akan mulai
muncul setelah menopause. Serangan asam urat berupa
gejala awal yang terasa pada persendian biasanya akan
berlangsung selama beberapa hari dan kemudian
menghilang sampai dengan serangan berikutnya. Gejala
asam urat harus benar-benar diwaspadai untuk
menghindari serangan asam urat yang lebih parah.

D. STADIUM PENYAKIT ASAM URAT


Menurut Mutia Sari (2010) sama halnya dengan penyakit
kanker, penyakit asam urat terdiri atas beberapa stadium.
Kasus asam urat tingkat keparahannya terdiri dari empat
tahapan/stadium:
1. Tahap Asimtomatik
(stadium I)
Tanda-tanda penyakit asam urat/gout pada stadium I atau
permulaan biasanya ditandai dengan peningkatan kadar
asam urat tetapi tidak dirasakan oleh penderita karena
tidak merasakan sakit sama sekali dan tidak disertai gejala
nyeri, arthritis, tofi/tofus maupun batu ginjal atau batu urat
di saluran kemih.
2. Tahap Akut (stadium II)
Asam urat Stadium II biasanya terjadi serangan radang
sendi disertai dengan rasa nyeri yang hebat, bengkak,
merah dan terasa panas pada pangkal ibu jari kaki.
Biasanya serangan muncul pada tengah malam dan
menjelang pagi hari.

3. Tahap Interkritikal (stadium III)

Asam urat Stadium III adalah tahap interval di antara dua


serangan akut. Biasanya terjadi selelah satu sampai dua tahun
kemudian.

4. Tahap Kronik (stadium IV)

Tahapan kronik ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan


deformasi atau perubahan bentuk pada sendi-sendi yang tidak
dapat berubah ke bentuk seperti semula, ini disebut gejala
irreversibel atau arthritis asam urat kronis. Pada kondisi ini
frekuensi kambuh akan semakin sering dan disertai rasa sakit
terus menerus yang lebih menyiksa dan suhu badan bisa tinggi.
Bila demikian bisa menyebabkan penderita tidak bisa jalan atau
lumpuh karena sendi menjadi kaku kaku tak bisa ditekuk.

E. KOMPLIKASI

Tidak jarang, penderita menjadi depresi karena kualitas


dan produktivitasnya menurun drastis. Yang harus diwaspadai
adalah komplikasi di kemudian hari, seperti benjolan pada bagian
tubuh tertentu, kerusakan tulang dan sendi sehingga dapat
pincang,peradangan tulang,kerusakan ligamen dan tendon
(otot ), batu ginjal, kerusakan ginjal, dan tekanan darah tinggi
(hipertensi).

F. CARA PERAWATAN ASAM URAT SECARA MANDIRI


Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi
serangan, pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah
memperoleh diagnosa.Bila anda mengalami serangan gout
secara tiba-tiba, lakukan tindakan darurat, berikut:
1.      Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin
(plastik berisi es) beberapa jam sekali selama 15 samapai 20
menit pada sendi yang nyeri untuk mengurangi nyeri akibat
radang. Kalau perlu masukkan kaki yang bengkak ke dalam
ember berisi air es. Selimut atau kain lain yamg menempel pada
sendi yang nyeri, karena lokasi tersebut sedang dalam keadaan
yang sensitif.
2.   Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan
rasa nyeri
3.  Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari)
untuk membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui
urin.
DAFTAR PUSTAKA

Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untuk rematik dan Asam Urat, Cetakan
V.  Jakarta : Puspa Swara, Anggota IKAPI
Mansjoer, A.. 2004 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga, Jilid Satu. Jakarta :Media
Aeskulapius
Saraswati S., 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi dan
Stroke, Cetakan 1, Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. Nopember, Araska
Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai