Melitus
KELOMPOK 1
Gabilla Putri Kasmaran 213118121
Nadya Ni’matul Maula 213118123
Annisa Latifah Azmi 213118125
Anisa Fauziah 213118127
Annamirah Zahra 213118129
Maeresqy Amalia 213118134
Yosrizal Martka 213118136
Yusepa Nur Saa’dah 213118137
Adam Sigit Septianto 213118143
Sauh Dewi Sunshine K 213118144
Tsaniya Hana afifah 213118147
Risca Apriliana 213118149
Sandi Fauzan adhima 213118154
Siti Nurjanah SR 213118157
Resky Mutiarawati 213118159
Bayu Dwijo Susilo 213118161
LATAR BELAKANG
Sering Sering merasa Sering buang air kecil, terutama di malam hari. Pandangan kabur Berkurangnya
merasa haus. sangat lapar. massa otot.
Mengatur pola
berolahraga Terapi insulin
makan
operasi pencangkokan
Dengan obat-obatan mengontrol gula darah
(transplantasi) pankreas
Komplikasi DIabetes
Pada Diabetes Tipe 1 dan 2 Komplikasi pada Bayi
• Penyakit jantung
• Stroke • Kelebihan berat badan saat lahir.
• Gagal ginjal kronis
• Kelahiran prematur.
• Neuropati diabetic
• Gangguan penglihatan
• Gula darah rendah (hipoglikemia).
• Katarak • Keguguran.
• Depresi
• Demensia
• Gangguan pendengaran
• Luka dan infeksi pada kaki yang sulit
sembuh
• Kerusakan kulit akibat infeksi bakteri dan
jamur
• Diabetes akibat kehamilan dapat
menimbulkan komplikasi pada ibu hamil
dan bayi.
Pohon Masalah
Diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan NANDA (2015) dengan etiologi menurut
Friedman (2010), sebagai berikut :
● Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
b)Tahap Kerja
(a)Jaga privasi pasien dengan menutup tirai
(b)Atur posisi pasien dengan posisi terlentang (supinasi), duduk, duduk dengan tangan bertumpu dimeja,
berbaring miring atau tengkurap, dan berikan alas
(c)Bantu melepaskan pakaian pasien atau aksesoris yang dapat menghambat tindakan akupresur
(d)Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu
(e)Bersihkan kaki atau tangan pasien menggunakan alkohol, lalu keringkan dengan handuk
(f)Oleskan krim atau minyak, lakukan teknik pemanasan
(g)Cari titik-titik rangsanganakupresur untuknyeri gastritisyang ada ditubuh, menekannya hingga masuk ke
sistem saraf. Akupresur hanya memakai gerakan dan tekanan jari
(h)Kemudian lakukan penekananpada titik akupresur
Terapi Relaksasi Benson
Relaksasi Benson merupakan suatu teknik relaksasi yang merupakan penggabungan antara teknik
respon relaksasi dengan sistem keyakinan individu/faith factor (difokuskan pada ungkapan tertentu
berupa nama-nama tuhan atau kata-kata yang memiliki makna menenangkan bagi pasien itu sendiri)
diucapkan berulang-ulang dengan ritme yang teratur disertai sikap pasrah (Benson & Proctor, 2000).
Relaksasi Benson dapat menurunkan kadar gula darah pasien diabetes dengan menekan pengeluaran
hormon-hormon yang dapat meningkatkan kadar gula darah, yaitu epinefrin, kortisol, glucagon,
adrenocorticotropic hormone (ACTH), kortikosteroid, dan tiroid (Smeltzer & Bare, 2002; Smeltzer et
al., 2008).
Intervensi terapi relaksasi Benson termodifikasi
menggunakan
01 02
Paduan dari meditasi Relaksasi pernafasan dalam
03 04
Relaksasi progresif otot Musik
Hal ini didapat dari analisa data dengan membandingkan sebelum dan sesudah menggunakan
terapi Benson termodifikasi terhadap kadar gula darah dengan menggunakan uji statistik paired
t-test dan Mann Whitney.
Akibat buruk dari DM dapat dicegah dan diatasi dengan pengelolaan yang
baik. Penelitian Kuswandi (2008) menunjukkan bahwa Relaksasi Benson
dilakukan dua kali sehari selama tujuh hari, pada saat perut kosong
berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah pada pasien DM tipe
2. Penelitian Purwasih (2017) menunjukkan bahwa Relaksasi Benson dan
terapi murottal surat Ar-Rahmaan menurunkan kadar glukosa darah puasa
pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2
• Teknik relaksasi akan menjaga suasana hati dari stressor sehingga stres dapat
diatasi oleh diri sendiri, hal ini akan membuat glukosa dalam tubuh lebih
terkontrol atau bahkan berada pada keadaan normal.
• Teknik relaksasi yang akan diuji yaitu teknik relaksasi benson dan murottal
Al-Qur'an diamana pada penelitian sebelumnya pernah diteliti juga oleh
purwasih tentang pengaruh terapi relaksasi benson dan murottal Al-Qur'an
surah Ar-Rahman terhadap kadar glukosa darah puasa dan skor stres pasien
Diabetes Mellitus Tipe 2, hasilnya ada perbedaan selisih kadar glukosa darah
dan skor stres antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi
(Purwasih,E.,et.all.2017)
Mekanisme penurunan kadar glukosa darah melalui relaksasi, yaitu dengan cara
menekan pengeluaran epinefrin sehingga menghambat konversi glikogen menjadi
glukosa, menekan pengeluaran kortisol dan menghambat metabolisme glukosa
sehingga asam amino, laktat, dan pirufat tetap disimpan di hati dalam bentuk
glikogen sebagai energi cadangan; menekan pengeluaran glukagon sehingga dapat
mengkonversi glikogen dalam hati menjadi glukosa, menekan ACTH dan
glukokortikoid pada korteks adrenal sehingga dapat menekan pembentukan glukosa
baru oleh hati, di samping itu lipolysis dan katabolisme karbohidrat dapat ditekan,
yang dapat menurunkan kadar glukosa darah (Smeltzer & Bare, 2002; Smeltzer et
al., 2008).
Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa Relaksasi Benson dapat membantu penderita DM
dalam mengontrol kadar gula darah. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang
professional perannya sangat diperlukan dalam membantu penderita DM untuk dapat
meningkatkan kualitas hidupnya. Peran perawat dapat dilakukan dengan upaya promotif
dan preventif dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang Diabetes Melitus dan
Relaksasi Benson untuk membantu penderita DM mengontrol kadar gula darahnya dan
mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.
TERIMAKASIH
Ada pertanyaan ?