Pengkajian
1. Struktur Dan Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga
Nama : Tn. MS
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Suku : Jawa
Umur : 54 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : RT 22 RW 06 Dusun Kreweh Desa Gunungrejo
Kec. Singosari Kabupaten Malang
b. Susunan Anggota Keluarga
No. NAMA L/P USIA HUB.KK PEND PEKJ KET
c. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Sakit
: Meninggal
: Tinggal serumah
d. Jenis/type Keluarga
Jenis : Extendet
2. Faktor Sosio-Budaya-Ekonomi
keterangan :
LKT = Limbah kotoran ternak
LKM = Limbah kamar mandi
LD = Limbah dapur
LKT = Pintu
= Jalan kampung/gang
= Batas pekarangan
Kandang LD
sapi
LK
Kamar
M Dapur
mandi
R. Tidur R.Tidur
An.AS Ny.M
R. Tamu
R. Tidur Nn.S
6. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
keluarga Tn. MS dalam berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Dalam keluarga
mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap saat dan waktu santai. Komunikasi saat makan
sering dilakukan, dan terbiasa makan bersama.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga tidak mempunyai peran dalam masyarakat, hal ini terbukti dengan ketidakmampuan
keluarga Tn. MS dalam mempengaruhi tetangga. Kekuatan dalam keluarga yang dapat
digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan adalah Tn. MS dan Ny.F cukup bijaksana,
tampak sabar dalam menghadapi penyakit atau masalah yang dialami oleh anggota keluarga,
sehingga dapat mendorong Tn.MS untuk berobat secara teratur sampai sembuh. Ny.F sering
mengingatkan Tn.MS jika lupa minum obat.
c. Struktur Peran ( Formal Dan Informal )
Keluarga dalam struktur peran formal tidak ada atau tidak mempunyai peran. Begitu juga
dalam perannya secara informal.
d. Nilai Dan Norma Keluarga
Keluarga Tn. MS menganut agama Islam, dalam kehidupan keseharian diwarnai dengan
kebiasaan secara agamis. Disamping itu keluarga menganut kebudayaan Jawa, norma yang
dianut juga kebudayaan jawa. Dalam kebiasaan keluarga Tn. MS tidak ada yang bertentangan
dengan kesehatan.
7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Dalam kehidupan keseharian, keluarga Tn. MS sangat harmonis, rukun dan tentram. Semua
keluarga merasa saling memiliki, apabila ada keluarga yang sakit atau ditimpa musibah, maka
anggota keluarga yang lain ikut merasakan akan hal yang sama yaitu keadaan sakit atau
ditimpa musibah.
b. Fungsi Sosialisasi
Hubungan dalam keluarga Tn. MS menganut kebudayaan jawa. Dalam berhubungan dengan
anggota masyarakat, keluarga tidak tampak kaku. Keluarga sangat membaur dengan budaya
yang ada disekitarnya.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn MS mampu untuk kurang mengenal dengan baik masalah kesehatan yang dialami
oleh salah satu anggota keluarga yaitu Tn. MS dengan TB paru. Hal ini dibuktikan dengan
bahwa keluarga belum mampu untuk menyebutkan tentang tanda dan gejala serta faktor
penyebab dari TB paru.
Kemampuan keluarga untuk mengerti tentang sifat masalah sudah tampak, karena keluarga
tidak menganggap bahwa batuk – batuk yang dialami oleh Tn. MS dianggap sebagai batuk
biasa dan keluarga sudah memeriksakannya ke Puskesmas Singosari dan sudah mendapat
terapi sejak bulan Oktober 2007. Sejak awal pengobatan, Tn.MS mengatakan sudah berobat
secara teratur. Kalau obat habis, keluarga langsung pergi ke Puskesmas untuk mengambil obat.
Tn.MS mengatakan sebenarnya malas minum obat karena setelah minum obat, ia merasa mual
dan kembung. Tapi Tn.MS ingin cepat sembuh, sehingga walaupun malas ia tetap meminum
obatnya.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan, keluarga Tn. MS mampu untuk memanfaatkannya, karena Tn.
MS selama sakit berobat ke Puskesmas Singosari.
d. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki oleh Tn. MS adalah 2 orang, Ny.F menggunakan KB Suntik.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. MS termasuk keluarga yang kurang mampu hal ini dapat dilihat dari penghasilan
tiap bulanya hanya sekitar Rp.500.000/perbulan. Dalam pemenuhan sandang, pangan dan
papan keluarga Tn. MS sangat sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari,
Tn.MS menanam sayur di tepi sawahnya serta di pekarangan rumahnya. Jika ingin makan lauk-
pauk, Tn.MS biasa mencari ikan di sungai dekat rumahnya.
tekanan darah 110/80 mmHg, tekanan darah 120/70 mmHg, tekanan darah 110/70 mmHg, tekanan darah 150/90
nadi 80/menit, respirasi nadi 80/menit, respirasi 18 nadi 80/menit, respirasi 18 mmHg, nadi 76/menit,
14/menit, tinggi badan 152 cm, x/menit, tinggi badan 144 cm, x/menit, tinggi badan 144 cm, respirasi 16 x/menit,
berat badan 52 kg. berat badan 38 kg. berat badan 38 kg. tinggi badan 150 cm, berat
badan 50 kg.
10. Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar batuk Tn.MS segera sembuh sehingga tidak mengalami gangguan
jika bekerja di sawah. Keluarga berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah
kesehatan yang ada didalam keluarganya.
B. Analisa Data
Data Objetif:
Lantai rumah sebagian terbuat dari
tanah, tampak lembab dan kotor.
Tidak ada tempat khusus untuk
membuang dahak
Tidak ada tempat khusus untuk
pembuangan limbah rumah.
Alat makan keluarga tidak ada
pemisahan atau digunakan
bersama
Pencahayaan rumah (kamar tidur)
kurang.
Tn.MS tidur sekamar dengan Ny.F
Pemeriksaan fisik : terdapat retraksi
intercosta, batuk produktif.
TD : 130/90mmHg
N : 80x/menit
RR :24x/menit
S :36,5oC
BB: 64Kg
2 Data Subjektif: Resiko Infeksi Ketidakmampuan
Tn. MS mengatakan belum tahu keluarga memodifikasi
akibat bila tidak melakukan lingkungan
tindakan pencegahan pada keluarga.
Ny. F mengatakan kurang mengerti
tentang pencegahan TBC
Keluarga tidak tahu bagaimana
cara penularan TB paru kepada
orang lain dan bagaimana cara
pencegahan terhadap anggota
keluarga yang lain.
Keluarga mengatakan tidak
mengerti mengenai sanitasi yang
sehat yang dapat mencegah
penularan TB paru.
Data Objektif:
Tn. MS mengatakan biasa
membuang ludah di halaman, tidak
ada tempat khusus.
Keluarga tidak bisa menjawab
pertanyaan tentang pengertian
penyakit, pencegahan, perawatan
dan pengobatannya
lantai ruang tamu dari porselin,
sisanya terbuat dari tanah
keadaannya kotor dan lembab.
Ventilasi kurang karena jendela /
lubang angin terlalu sempit (kurang
dari 10% luas lantai).
D. Prioritas Masalah
1. Bersihan Nafas Tidak Efektif pada keluarga Tn. MS khusunya Tn. Mss berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat angota keluarga yang sakit
2. Resiko penyebaran Infeksi pada keluarga Tn.MS khususnya Tn. MS berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodfikasi lingkungan yang sehat
Bersihan Nafas Tidak Efektif pada keluarga Tn. MS khusunya Tn. Mss berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat angota keluarga yang sakit
Resiko penyebaran Infeksi pada keluarga Tn.MS khususnya Tn. MS berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodfikasi lingkungan yang sehat
Jumlah 3 2/3
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.TS DENGAN TBC
Analisa
Masalah teratasi dimana keluarga memahami
tentang akibat dariTB Paru jika tidak segera di
tangani dan bahaya dari putus obat, dan keluarga
sudah mampu mengambil keputusan.
Perencanaan:
Lanjutkan TUK 3
TUK 3 Subyektif
1. Menjelaskan cara perawatan, Keluarga mampu menjelaskan kembali cara
pencegahan penyakit TB Paru merawat pasien dengan cara minum obat
2. .Mengajarkan klien cara batuk efektif secara teratur, makan makanan yang
dan membuang dahak yang benar bergizi, istirahat cukup, menjaga kebersihan
3. Menanyakan kembali cara perawatan, lingkungan.
pencegahan penyakit TB Paru Keluarga mampu menjelaskan kembali
4. Menganjurkan kelien mempraktekkan bagaimana mencegah penularan TB Paru
kembali cara batuk efektif dan yaitu dengan cara dengan memisahkan
membuang dahak ke tempatnya. perlengkapan makan anggota keluarga
5. Memberikan reinforcement positif atas dengan pasien, menutup mulut saat bersin
hasil yang dicapai. dan batuk, serta membuang dahak pada
tempatnya.
Objektif:
Keluarga dan klien mampu mempraktikkan
kembali cara nafas dalam untuk membantu
mengeluarkan dahak dengan cara tarik nafas
dalam melalui hidung dan hembuskan
seperti meniup balon sebanyak 3x dan
waktu yang ketiga batukkan.
Keluarga tampak memperhatikan dengan
seksama saat diskusi berlangsung
Terjadi kontak mata saat berinteraksi
dengan perawat
Keluarga tampak sekali-kali
menganggukkan kepala tanda mengerti
penjelasan yang perawat berikan
Keluarga tersenyum senang saat diberikan
pujian oleh perawat
Analisa
Masalah teratasi
Perenanaan
Lanjutkan TUK 4
TUK 4: Subjektif
1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang - Keluarga dapat menjelaskan tentang modifikasi
modifikasi lingkungan yang tepat untuk lingkungan yang dapat mendukung untuk
mendukung penyembuhan TB Paru penyembuhan TB Paru kembali dengan cara
2. Mendorong keluarga untuk mengidentifikasi pencahayaan ruangan yang cukup, ventilasi
lingkungan yang tepat untuk mencegah TBC rumah yang cukup, jendela dibuka agar sinar
Paru matahari bisa masuk kedalam rumah, menjemur
3. Memotivasi keluarga untuk mengungkapkan kasur, bantal minimal 1minggu sekali dijemur,
kembali terhadap bahasan yang telah tidak membuang dahak sembarangan tempat,
didiskusikan tapi gunakan kaleng yang didalamnya sudah
4. Memberi reinforcement terhadap diisi cairan desinfektan.
kemampuan keluarga mengungkapkan
kembali apa yang telah didiskusikan Objektif:
5. Memberi kesempatan keluarga bertanya - Keluarga tampak antusias dalam memikirkan
tentang hal yang belum jelas. cara yang dapat keluarga lakukan dalam
memodifikasi lingkungan untuk mencegah TBC
Paru.
Analisa:
Masalah teratasi dengan perwat sebagai fasilitator
Perencanaan:
Mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
keluarga untuk memodifikasi lingkungan rumah.
Lanjtkan ke TUK 5
TUK 5: Subjektif:
1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang - Keluarga dapat menyebutkan fasilitas
fasilitas kesehatan yang tersedia kesehatan yang dapat digunakan oleh keluarga
2. Mendiskusikan dengan keluarga untuk untuk mencegah TB Paru, yaitu : Rumah sakit,
menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan Puskesmas, praktek (klinik).
3. Mendorong keluarga untuk memanfaatkan - Keluarga dapat menyebutkan manfaat fasilitas
fasilitas kesehatan untuk mengatasi TBC kesehatan seperti: memberikan informasi
Paru kesehatan, memberikan pengobatan,
4. memberikan pelayanan konseling, membantu
5. Memberi reinforcement seperti pujian meningkatakan kesehatan
terhadap kemampuan keluarga - keluarga mengatakan akan membawa Tn. Ms
menyebutkan kembali manfaat fasilitas yang mengalami TB Paru ke fasilitas kesehatan
kesehatan yang ada
6. Memberi kesempatan keluarga bertanya
tentang hal yang belum jelas Objektif:
- Keluarga tampak antusias bertanya tentang
manfaat fasilitas kesehatan
- Keluarga mau memeriksakan anggota
keluarganya yang sakit ke fasilitas kesehatan.
- Keluarga tampak memperhatikan dengan
seksama saat diskusi berlangsung
- Terjadi kontak mata saat berinteraksi dengan
perawat
- Keluarga tampak sekali-kali menganggukkan
kepala tanda mengerti penjelasan yang perawat
berikan
- Keluarga tersenyum senang saat diberikan
pujian oleh perawat
Analisa:
Masalah teratasi dengan perawat sebagai fasilitator
dan keluarga mau untukmemeriksakan anggota
keluarganya ke fasilitas kesehatan.
Planning:
Mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
keluarga untuk menggunakan fasilitas kesehatan dan
melakukan kintrol untuk pengobatan TB Paru.
F. Impelementasi Dan Evaluasi
- menjelaskan cara
4 11 Des 2001 Resiko penularan menghindari
Jumat pagi penyakit penularan TB paru
seperti menjaga
kondisi tubuh.
-Memotivasi dan
mendemontrasikan
cara hidup sehat
seperti : menutup
mulut pada saat
batuk atau bersin ,
cara membuang
dahak atau ludah bila
dibuang di halaman
maka harus diuruk
dengan tanah. Alat
makan harus terpisah