Anda di halaman 1dari 27

A.

Pengkajian
1. Struktur Dan Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga
Nama : Tn. MS
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Suku : Jawa
Umur : 54 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : RT 22 RW 06 Dusun Kreweh Desa Gunungrejo
Kec. Singosari Kabupaten Malang
b. Susunan Anggota Keluarga
No. NAMA L/P USIA HUB.KK PEND PEKJ KET

1. Ny.M P 68 tahun Mertua - - Sakit


2. Ny. F P 48 tahun Istri SD Tani Sehat

3. Nn. S P 18 tahun Anak SLTA - Sehat


Sehat
4. An. AS L 12 tahun Anak SD -

c. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Sakit
: Meninggal
: Tinggal serumah

d. Jenis/type Keluarga
Jenis : Extendet

2. Faktor Sosio-Budaya-Ekonomi

a. Penghasilan Dan Pengeluaran


Sumber penghasilan adalah dari kegiatan bertani yang dilakukan oleh kepala keluarga
bersama istri, yaitu sekitar  Rp. 500.000,-/perbulan. Pengeluaran perbulan untuk keperluan
makan sekitar  Rp. 300.000,- dan sisanya untuk keperluan lain –lain seperti membayar
listrik, kebutuhan anak sekolah.
b. Pendidikan
Anggota keluarga semuanya berpendidikan semuanya berpendidikan tingkat dasar, dan anak
pertama yang sedang sekolah kelas 12 (SMA kelas III). Berkaitan dengan penyakit TBC yang
diderita Tn. MS, keluarga mengatakan tidak tahu bagaimana cara penularan TB paru kepada
orang lain dan bagaimana cara pencegahan terhadap anggota keluarga yang lain. Setelah
dijelaskan tentang pengertian penyakit, cara pencegahan dan pengobatannya, Tn.MS dan Ny.F
belum bisa menjawab pertanyaan sederhana perawat
c. Suku Dan Agama
keluarga merupakan suku Jawa dan beragama Islam, dalam menjalankan perintah agama
keluarga cukup taat dan rajin mengikuti kegiatan keagamaan seperti sholat jamaah di
Musholla, sholat Jumat di Mesjid, acara tahlilan/yasiinan (bapak-bapak dan ibu-ibu), acara
Diba’ (remaja putri dan ibu-ibu).
3. Kegiatan Sehari - Hari
a. Nutrisi
keluarga lebih sering memasak sendiri dari pada membeli, dengan komposisi sebagai berikut :
makanan pokok yaitu nasi, tempe dan tahu, sayuran yang didapat dari kebun/sawah, jarang
makan buah dan minum susu. Keluarga dalam memasak sayur dengan mencuci dulu lalu
dipotong – potong. Keluarga makan tiga kali dalam sehari dengan porsi yang cukup.
Pemberian makan sama rata untuk seluruh anggota keluarga. Cara menghidangkannya terbuka
di atas meja. Alat makan digunakan bersama atau tidak ada pemisahan dalam pemakaiannya.
Pantangan makan tidak ada.
b. Eliminasi
Pola BAB anggota keluarga sehari sekali dan BAK tiga-empat kali sehari. Pada anggota
keluarga tidak ada yang mengalami gangguan dalam eliminasi. Tempat BAB adalah di sungai
atau menumpang di WC tetangga.
c. Olah Raga
Kepala keluarga mengatakan tidak menyediakan waktu khusus untuk melakukan olah raga,
tapi dia telah rutin pergi ke sawah setiap pagi dan sore. Kegiatan di sawah mislnya
mencangkul, mencari rumput untuk ternak, atau mencabuti rumput yang mengganggu tanaman
padi. Istri juga tidak meluangkan waktu untuk kegiatan olah raga secara khusus, dia hanya ikut
membantu suami kerja di sawah. Anak-anak tidak ada kegiatan olah raga di rumah, sedangkan
di sekolah sesuai jadwal olah raga di sekolah masing-masing.
d. Kebersihan Diri
Kepala keluarga dan istri mandi 2 kali sehari, yaitu sepulang dari sawah dan pada sore hari.
Anak-anak mandi 2 kali sehari sebelum berangkat sekolah dan pada sore hari. Kebersihan
mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun mandi, menggosok gigi sekali sehari
dengan pasta gigi serta mencuci rambut tiga hari sekali dengan menggunakan sampho,
kebiasaan mandi keluarga di rumah dengan air sumber yang berasal dari mata air
Sumberawan. Berkaitan dengan TBC, keluarga mengatakan tidak mengerti mengenai sanitasi
yang sehat yang dapat mencegah penularan TB paru. Tn.MS mengatakan tidak mempunyai
tempat khusus untuk pembuangan dahak, biasanya meludah di halaman atau dimana saja saat
ia berada.
e. Waktu Senggang/Hiburan/Rekreasi
Penggunaan waktu senggang oleh anggota keluarga dengan santai–santai atau digunakan untuk
membicarakan masalah keluarga. Anggota keluarga dalam menggunakan waktu senggangnya
sesuai dengan usia dan jenis kelamin. Untuk mendapatkan hiburan keluarga melihat televisi
dan radio.
f. Istirahat
Pola istirahat keluarga jarang tidaur siang, kalau sempat tidur siang biasanya selama 1 – 2 jam
mulai pukul 12.30 – 14.30. Kebiasaan tidur pada malan hari jam 22.00 – 05.00. Pada Tn. MS
tidurnya sering terganggu oleh karena sering batuk pada malam hari, dan sering
berkeringat dingin pada malam hari.
g. Kebiasaan Sosial
Semua anggota keluarga terlibat aktif dalam kegiatan sosial masyarakat seperti kegiatan
tahlilan, diba’ dan lain-lain. Kepala keluarga yaitu Tn. MS dahulu merupakan perokok berat
dengan frekuensi 1 pak perhari. Sejak sakit frekwensi merokok dikurangi sekitar ½ pak
perhari.

4. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap ke III, yaitu keluarga dengan anak
usia sekolah. Anak pertama perempuan, masih sekolah di SLTA dengan usia 18 tahun,
sedangkan anak kedua laki-laki berusia 12 tahun dan masih sekolah dibangku SD.
c. Riwayat Keluarga Inti
Keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan. Riwayat kesehatan masing masing keluarga
baik kecuali Tn. MS yang mempunyai riwayat TBC. Kebiasaan anggota keluarga apabila ada
yang sakit periksa ke Bidan Desa atau ke Mantri. Untuk mengatasi penyakit yang diderita saat
ini, Tn.MS berobat rutin ke Puskesmas Singosari, dan sekarang ini obat sudah dapat diambil
di Polindes.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat kesehatan sebelumnya, keluarga mengatakan tidak pernah sakit serius. Mertua Tn.MS
saat ini sudah lanjut usia, dan mengalami sakit batuk-batuk dan linu-linu, belum pernah
periksa lab/dahak, hanya berobat kalau linu-linunya dirasa sangat mengganggu.
5. Faktor Lingkungan
- Karakteristik Perumahan
Perumahan yang digunakan adalah semi permanen dan miliknya sendiri. Luas pekarangan 5 x
9 meter dengan bangunan rumah 8 x 12 meter. Lantai rumah sebagian dari plester semen dan
sebagian masih tanah, atap dari genting. Ventilasi ada beberapa yaitu : di ruang tamu ada
jendela, disekitar kamar dan ruang tengah serta dapur, disetiap kamar dan ruang tengah serta
dapur ada lubang angin, Penerangan menggunakan lampu listrik. Kamar tamu ada sebuah
lampu neon 15 watt, ruang tengah terdapat bola lampu 20 watt, masing–masing kamar dan
dapur terdapat lampu pijar 10 watt.
Ruang tamu cukup rapi dan bersih, terdapat perabotan (kursi), ruang tidur, dapur berdinding
bambu anyam dan lantai tanah. Keluarga mempunyai kamar mandi tapi tidak ada WC, bila
buang air besar di sungai atau numpang di WC tetangga. Halaman rumah tampak kurang
bersih oleh rerumputan disekitar rumahnya.
Keluarga menggunakan air sumber dari mata air Sumberawan untuk minum dan memasak,
keadaan air secara fisik jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Keluarga menyimpan air dari
sumur dalam gentong yang kebersihannya cukup dan tertutup.
Keluarga mempunyai tempat pembuangan limbah yang dibuang langsung di belakang rumah
dan dibiarkan terbuka.
Keluarga mempunyai ternak sapi dengan kandang menempel di belakang dapur. Pembuangan
kotoran ternak berupa jurang terbuka berjarak 3 meter dari kandang.
b. Denah rumah

keterangan :
LKT = Limbah kotoran ternak
LKM = Limbah kamar mandi
LD = Limbah dapur
LKT = Pintu
= Jalan kampung/gang
= Batas pekarangan

Kandang LD
sapi
LK
Kamar
M Dapur
mandi
R. Tidur R.Tidur
An.AS Ny.M

R. Tidur Tn.MS Ruang keluarga/


dan Ny.F R. Makan

R. Tamu
R. Tidur Nn.S

Keterangan denah rumah :


Rumah keluarga Tn. MS terdiri dari 1 ruang tamu; 1 ruang keluarga yang sekaligus sebagai
tempat makan; 4 kamar tidur masing-masing untuk Nn.S, Tn.MS bersama Ny.F, Ny.M dan
An.As; 1 dapur; 1 kamar mandi tanpa WC; dan kandang ternak.
Masing-masing kamar mempunyai ventilasi sekaligus sebagai pencahayaan sinar matahari
tapi masih terlalu sempit, kurang dari 10% luas lantai kamar. Pencahayaan dan ventilasi ruang
tamu cukup. Pencahayaan ruang keluarga kurang, sinar matahari kurang dapat menyinari
lantai ruang tamu. Sumber air bersih yang digunakan untuk mandi dan memasak berasal dari
mata air Sumberawan. Tempat pembuangan air limbah dari kamar mandi berupa selokan
terbuka, pembuangan air limbah dari dapur tidak ada tempat khusus, langsung dibuang atau
dialirkan ke belakang dapur dan dibiarkan meresap sendiri.
c. Macam Tempat Tinggal
Keluarga bertempat tinggal di pedesaan jarak antara rumah satu dengan yang lainnya
berdekatan tapi tidak berhimpitan/menempel. Lingkungan tempat tinggal adalah persawahan
dengan udara yang sejuk
d. Karakteristik Tetangga Dan Komunikasi RW
Tetangga di sekitar keluarga Tn. MS adalah bersuku Jawa, bahasa komunikasi sehari-hari
yang digunakan adalah bahasa jawa, sebagian besar tetangga Tn. MS bermata pencaharian
sebagai petani. Keluarga mempunyai alat komunikasi seperti televisi dan radio. Jika ada
kegiatan sosial kemasyarakatan biasanya diumumkan melalui pengeras suara yang ada di
musholla atau mesjid.
e. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. MS Keluarga jarang pergi ke tempat-tempat yang jauh. Kegiatan rutin harian
adalah bertani / pergi ke sawah yang tidak jauh dari rumahnya (sekitar 1 km). Tempat tinggal
keluarga juga tidak berpindah – pindah. Sanak famili dari Tn.MS maupun Ny.F juga berada di
sekitar tempat tinggalnya (masih satu desa).
f. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan Masyarakat.
Komunikasi antar keluarga/warga biasanya dilakukan saat mereka melakukan kegiatan
keagamaan seperti tahlilan, yasiinan, diba’ dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.
g. Sistem Pendukung Keluarga
Jarak rumah ke Polindes sekitar ½ km, jarak ke puskesmas pembantu sekitar 1,5 km, jarak ke
Puskesmas sekitar 5 km. Keluarga juga mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga
miskin (Askes Maskin).

6. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
keluarga Tn. MS dalam berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Dalam keluarga
mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap saat dan waktu santai. Komunikasi saat makan
sering dilakukan, dan terbiasa makan bersama.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga tidak mempunyai peran dalam masyarakat, hal ini terbukti dengan ketidakmampuan
keluarga Tn. MS dalam mempengaruhi tetangga. Kekuatan dalam keluarga yang dapat
digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan adalah Tn. MS dan Ny.F cukup bijaksana,
tampak sabar dalam menghadapi penyakit atau masalah yang dialami oleh anggota keluarga,
sehingga dapat mendorong Tn.MS untuk berobat secara teratur sampai sembuh. Ny.F sering
mengingatkan Tn.MS jika lupa minum obat.
c. Struktur Peran ( Formal Dan Informal )
Keluarga dalam struktur peran formal tidak ada atau tidak mempunyai peran. Begitu juga
dalam perannya secara informal.
d. Nilai Dan Norma Keluarga
Keluarga Tn. MS menganut agama Islam, dalam kehidupan keseharian diwarnai dengan
kebiasaan secara agamis. Disamping itu keluarga menganut kebudayaan Jawa, norma yang
dianut juga kebudayaan jawa. Dalam kebiasaan keluarga Tn. MS tidak ada yang bertentangan
dengan kesehatan.

7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Dalam kehidupan keseharian, keluarga Tn. MS sangat harmonis, rukun dan tentram. Semua
keluarga merasa saling memiliki, apabila ada keluarga yang sakit atau ditimpa musibah, maka
anggota keluarga yang lain ikut merasakan akan hal yang sama yaitu keadaan sakit atau
ditimpa musibah.
b. Fungsi Sosialisasi
Hubungan dalam keluarga Tn. MS menganut kebudayaan jawa. Dalam berhubungan dengan
anggota masyarakat, keluarga tidak tampak kaku. Keluarga sangat membaur dengan budaya
yang ada disekitarnya.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn MS mampu untuk kurang mengenal dengan baik masalah kesehatan yang dialami
oleh salah satu anggota keluarga yaitu Tn. MS dengan TB paru. Hal ini dibuktikan dengan
bahwa keluarga belum mampu untuk menyebutkan tentang tanda dan gejala serta faktor
penyebab dari TB paru.
Kemampuan keluarga untuk mengerti tentang sifat masalah sudah tampak, karena keluarga
tidak menganggap bahwa batuk – batuk yang dialami oleh Tn. MS dianggap sebagai batuk
biasa dan keluarga sudah memeriksakannya ke Puskesmas Singosari dan sudah mendapat
terapi sejak bulan Oktober 2007. Sejak awal pengobatan, Tn.MS mengatakan sudah berobat
secara teratur. Kalau obat habis, keluarga langsung pergi ke Puskesmas untuk mengambil obat.
Tn.MS mengatakan sebenarnya malas minum obat karena setelah minum obat, ia merasa mual
dan kembung. Tapi Tn.MS ingin cepat sembuh, sehingga walaupun malas ia tetap meminum
obatnya.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan, keluarga Tn. MS mampu untuk memanfaatkannya, karena Tn.
MS selama sakit berobat ke Puskesmas Singosari.
d. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki oleh Tn. MS adalah 2 orang, Ny.F menggunakan KB Suntik.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. MS termasuk keluarga yang kurang mampu hal ini dapat dilihat dari penghasilan
tiap bulanya hanya sekitar Rp.500.000/perbulan. Dalam pemenuhan sandang, pangan dan
papan keluarga Tn. MS sangat sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari,
Tn.MS menanam sayur di tepi sawahnya serta di pekarangan rumahnya. Jika ingin makan lauk-
pauk, Tn.MS biasa mencari ikan di sungai dekat rumahnya.

8. Stres Dan koping Keluarga


a. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang
Keluarga Tn. MS mengatakan hampir tidak pernah mengalami stress baik itu stess jangka
pendek ( < 6 bulan ) maupun jangka panjang ( > 6 bulan ). Tetapi keluarga Tn. MS hanya
mengalami stress biasa yang dapat dengan segera diatasi.
b. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor
Pola pemecahan masalah dalam keluarga Tn. MS adalah dengan cara musyawarah antar
anggota keluarga, kadang juga melibatkan anaknya. Misalnya dalam menentukan pengobatan
Tn. MS, dalam pengambilan keputusan di keluarga yang paling menonjol adalah Tn. MS
c. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn. MS biasanya mengkonsentrasikan pada
bagaimana cara pemecahan masalah tersebut. Sehingga keluarga tidak terganggu dalam
melakukan pekerjaan keseharian.
9. Pemeriksaan Fisik
Head To
Tn.M Ny.F An. AS Nn. S Ny.M
Toe
Kepala Bentuk kepala bulat, ukuran Bentuk lonjong, ukuran sedang Bentuk bulat, ukuran sedang Bentuk lonjong, ukuran sedang Wajah agak pucat.
sedang dan simetris. Kulit dan simetris. Tidak ada luka dan simetris. Tidak ada luka dan simetris. Tidak ada luka Struktur simetris dan tidak
kepala tidak ada luka, ketombe ketombe dan bersih. ketombe dan bersih. ketombe dan bersih. ditemukan kesan sembab.
dan bersih. Pertumbuhan Pertumbuhan rambut Pertumbuhan rambut Pertumbuhan rambut Mata lengkap, bola mata
rambut merata, warna hitam merata,warna hitam dan putih. merata,warna hitam dan merata,warna hitam dan lurus. keruh, penglihatan agak
dan putih, tidak rontok. Wajah Wajah tidak pucat. Struktur keriting. Wajah tidak pucat. Wajah tidak pucat. Struktur kabur.
agak pucat. Struktur simetris simetris dan tidak diktemukan Struktur simetris dan tidak simetris dan tidak diktemukan
dan tidak ditemukan kesan kelainan. diktemukan kelainan. kelainan.
sembab.
Mata Mata lengkap, simetris, skelera Mata lengkap,simetris sclera Mata lengkap,simetris sclera Mata lengkap,simetris sclera Mata lengkap,simetris
tidak ikterus, tidak ada tidak ikerus,tidak ada tidak ikerus,tidak tidak ikerus,tidak ada sclera tidak ikerus,tidak
peradangan, konjungtiva agak peradangan,konjungtiva agak adaperadangan,konjungtiva peradangan,konjungtiva tidak ada
anemis, tidak ada benjolan anemis, tidak ada benjolan tidak anemis, tidak ada anemis, tidak ada benjolan peradangan,konjungtiva
abnormal, penglihatan agak abnormal,penglihatan jelas. benjolan abnormal,penglihatan jelas. agak anemis, tidak ada
kabur. Tidak ada kelainan abnormal,penglihatan jelas. Tidak ada kelainan benjolan
Tidak ada kelainan abnormal,penglihatan
tidak jelas.
Telinga Telinga lengkap, simetris Telinga lengkap, simetris Telinga lengkap, simetris Telinga lengkap, simetris Telinga lengkap, simetris
bilateral, pendengaran baik, bilateral, pendengaran baik, bilateral, pendengaran baik, bilateral, pendengaran baik, bilateral, fungsi
tidak ada radang atau benjolan tidak ada radang atau benjolan tidak ada radang atau benjolan tidak ada radang atau benjolan pendengaran menurun
yang abnormal. yang abnormal. yang abnormal. yang abnormal.
Mulut dan bibir tidak sianosis, kering dan bibir tidak sianosis, kering dan bibir tidak sianosis, kering bibir tidak sianosis, kering dan Bibir tidak sianosis,
Faring tidak ada luka, gigi dan gusi tidak ada luka, gigi dan gusi dan tidak ada luka, gigi dan tidak ada luka, gigi dan gusi kering dan tidak ada luka,
normal, adanya sisa makanan, normal, adanya sisa makanan, gusi normal, adanya sisa normal, adanya sisa makanan, gigi sudah ompong, caries
caries tidak ada, terdapat caries tidak ada, dan tidak makanan, caries tidak ada, dan caries tidak ada, dan tidak tidak ada, terdapat karang
karang gigi dan tidak ditemukan perdarahan. tidak ditemukan perdarahan. ditemukan perdarahan. gigi dan tidak ditemukan
ditemukan perdarahan. Lidah berwarnah merah Lidah berwarnah merah Lidah berwarnah merah merata. perdarahan. Lidah
Lidah berwarnah merah merata. Bau nafas tidak ada, merata. Bau nafas tidak ada, Bau nafas tidak ada, uvula berwarnah merah merata.
merata. Bau nafas tidak ada, uvula simetris, tonsil tidak uvula simetris, tonsil tidak simetris, tonsil tidak meradang Bau nafas tidak ada,
uvula simetris, tonsil tidak meradang dan tidak ada meradang dan tidak ada dan tidak ada perubahan uvula simetris, tonsil tidak
meradang dan tidak ada perubahan suara. Tidak ada perubahan suara. Tidak ada suara.Tidak ada kelainan meradang dan suara kecil.
perubahan suara. kelainan kelainan
Hidung Hidung bersih, tidak ada Hidung bersih, tidak ada secret, Hidung bersih, tidak ada Hidung bersih, tidak ada secret, Hidung bersih, tidak ada
secret, tidak terdapat tanda tidak terdapat tanda radang, secret, tidak terdapat tanda tidak terdapat tanda radang, secret, tidak terdapat tanda
radang, tidak terjadi deviasi tidak terjadi deviasi septum radang, tidak terjadi deviasi tidak terjadi deviasi septum radang, tidak terjadi
septum nasi, tidak terdapat nasi, tidak terdapat polip. septum nasi, tidak terdapat nasi, tidak terdapat polip. deviasi septum nasi, tidak
polip. Pernafasan cuping Pernafasan normal hidung polip. Pernafasan normal Pernafasan normal hidung tidak terdapat polip. Pernafasan
hidung tidak ada. tidak ada. hidung tidak ada. ada. cuping hidung tidak ada.
Leher posisi trachea simetris, tidak posisi trachea simetris, tidak posisi trachea simetris, tidak posisi trachea simetris, tidak posisi trachea simetris,
ditemukan pembesaran tyroid ditemukan pembesaran tyroid ditemukan pembesaran tyroid ditemukan pembesaran tyroid tidak ditemukan
dan perubahan suara serta dan perubahan suara serta dan perubahan suara serta dan perubahan suara serta pembesaran tyroid dan
pembesaran kelenjar limfe. (-) pembesaran kelenjar limfe. pembesaran kelenjar limfe. pembesaran kelenjar limfe. perubahan suara serta
distensi vena jugularis(-), tidak distensi vena jugularis(-), tidak distensi vena jugularis(-), distensi vena jugularis(-), tidak pembesaran kelenjar limfe.
ada tanda radang. ada tanda radang. tidak ada tanda radang. ada tanda radang. distensi vena jugularis(-),
tidak ada tanda radang.
Thorak bentuk normal, frekwensi bentuk normal, frekwensi Bentuk normal, frekwensi bentuk normal, frekwensi bentuk normal, frekwensi
pernafasan 22 permenit, pernafasan 20x/menit. Jantung pernafasan 18 x/menit. pernafasan 20 x/menit. Jantung pernafasan 16 x/menit.
terdapat retraksi intercosta dan suara S1 dan S2 tunggal, tidak Jantung suara S1 dan S2 suara S1 dan S2 tunggal, tidak Jantung suara S1 dan S2
batuk produktif serta ada tanda – tanda pembesaran tunggal, tidak ada tanda – ada tanda – tanda pembesaran tunggal, tidak ada tanda –
pergerakan dada kanan dan kiri jantung. tanda pembesaran jantung. jantung. tanda pembesaran jantung.
sama. Fokal fremitus lebih Tulang belakang agak
bergetar paru kiri dari pada membungkuk.
kanan, perkusi suara dullness.
Suara nafas bronchial dan
bronkho-vesikuler terdapat
ronkhi basah. Jantung suara S1
dan S2 tunggal, tidak ada tanda
– tanda pembesaran jantung.
Kelainan tulang belakang tidak
ditemukan.
Abdomen Abdomen turgor baik, bentuk Abdomen turgor baik, bentuk Abdomen turgor baik, bentuk Abdomen turgor baik, bentuk Abdomen turgor baik,
perut cekung, bising usus perut cekung, bising usus perut cekung, bising usus perut cekung, bising usus bentuk perut cekung,
12/menit, perkusi tympani, 11/menit, perkusi tympani, 10/menit, perkusi tympani, 12/menit, perkusi tympani, bising usus 10/menit,
hepar , lien tidak ada kelainan hepar , lien tidak ada kelainan hepar , lien tidak ada kelainan hepar , lien tidak ada kelainan perkusi tympani, hepar ,
lien tidak ada kelainan
Ekstermitas Ekstrimitas simetris, tidaki Ekstrimitas simetris, tidaki Ekstrimitas simetris, tidaki Ekstrimitas simetris, tidaki terjadi penurunan fungsi
terdapat edema, tidak ada terdapat edema, tidak ada terdapat edema, tidak ada terdapat edema, tidak ada gerak (gerakan agak
varieses, kekuatan otot empat. varieses, kekuatan otot empat. varieses, kekuatan otot empat. varieses, kekuatan otot empat. terbatas). Tidak ada edema
ekstremitas. Kekuatan otot
nilia 4.

tekanan darah 110/80 mmHg, tekanan darah 120/70 mmHg, tekanan darah 110/70 mmHg, tekanan darah 150/90
nadi 80/menit, respirasi nadi 80/menit, respirasi 18 nadi 80/menit, respirasi 18 mmHg, nadi 76/menit,
14/menit, tinggi badan 152 cm, x/menit, tinggi badan 144 cm, x/menit, tinggi badan 144 cm, respirasi 16 x/menit,
berat badan 52 kg. berat badan 38 kg. berat badan 38 kg. tinggi badan 150 cm, berat
badan 50 kg.
10. Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar batuk Tn.MS segera sembuh sehingga tidak mengalami gangguan
jika bekerja di sawah. Keluarga berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah
kesehatan yang ada didalam keluarganya.

B. Analisa Data

No Data Masalah Etiologi

1 Data Subjektf Bersihan jalan nafas tidak Ketidak mampuan


 Keluarga mengatakan Tn.MS masih efektif anggota keluarga
sering mengalami batuk disertai merawat anggota
dahak dan sesak. keluarga yang sakit
 Tn. MS mengatakan sulit tidur jika
batuknya kambuh.
 Tn.MS mengatakan sering lupa
minum obat, tapi selalu diingatkan
oleh istrinya
 Tn.MS mengatakan sering mual dan
kembung setelah minum obat
 Tn.MS mengatakan sebenarnya
malas minum obat, tapi ia ingin
penyakitnya cepat sembuh

Data Objetif:
 Lantai rumah sebagian terbuat dari
tanah, tampak lembab dan kotor.
 Tidak ada tempat khusus untuk
membuang dahak
 Tidak ada tempat khusus untuk
pembuangan limbah rumah.
 Alat makan keluarga tidak ada
pemisahan atau digunakan
bersama
 Pencahayaan rumah (kamar tidur)
kurang.
 Tn.MS tidur sekamar dengan Ny.F
 Pemeriksaan fisik : terdapat retraksi
intercosta, batuk produktif.
TD : 130/90mmHg
N : 80x/menit
RR :24x/menit
S :36,5oC
BB: 64Kg
2 Data Subjektif: Resiko Infeksi Ketidakmampuan
 Tn. MS mengatakan belum tahu keluarga memodifikasi
akibat bila tidak melakukan lingkungan
tindakan pencegahan pada keluarga.
 Ny. F mengatakan kurang mengerti
tentang pencegahan TBC
 Keluarga tidak tahu bagaimana
cara penularan TB paru kepada
orang lain dan bagaimana cara
pencegahan terhadap anggota
keluarga yang lain.
 Keluarga mengatakan tidak
mengerti mengenai sanitasi yang
sehat yang dapat mencegah
penularan TB paru.

Data Objektif:
 Tn. MS mengatakan biasa
membuang ludah di halaman, tidak
ada tempat khusus.
 Keluarga tidak bisa menjawab
pertanyaan tentang pengertian
penyakit, pencegahan, perawatan
dan pengobatannya
 lantai ruang tamu dari porselin,
sisanya terbuat dari tanah
keadaannya kotor dan lembab.
 Ventilasi kurang karena jendela /
lubang angin terlalu sempit (kurang
dari 10% luas lantai).

D. Prioritas Masalah
1. Bersihan Nafas Tidak Efektif pada keluarga Tn. MS khusunya Tn. Mss berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat angota keluarga yang sakit
2. Resiko penyebaran Infeksi pada keluarga Tn.MS khususnya Tn. MS berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodfikasi lingkungan yang sehat

Bersihan Nafas Tidak Efektif pada keluarga Tn. MS khusunya Tn. Mss berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat angota keluarga yang sakit

NO Kreteria Perhit Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah : 2/3 X 1 2/3 Klien telah berobat secara teratur, tapi
ancaman biasa meludah di sembarang tempat, aktif
dalam kegiatan perkumpulan di
masyarakat, tidur sekamar dengan istri
Kemungkinan masalah 2/2 X 2 2 Selama pasien berobat secara teratur,
untuk diubah : mudah kuman TBC kemungkinan besar tidak
2 akan aktif. Tapi perlu didukung oeleh
perubahan perilaku yang lebih higienis

Potensial masalah 3/3 X 1 1 Penyebaran kuman TB paru dapat


untuk dicegah : tinggi dicegah asal keluarga mau hidup sehat
dan hubungan dengan petugas kesehatan
cukup baik.
3
Keluarga tahu bahwa penyakit Paru yang
Menonjolnya masalah 1/2 1/2 dialami Tn.MS bisa menular tapi merasa
: keluarga tahu ada bukan sebagai bahaya.
masalah tapi merasa
bukan sebagai bahaya
4
Jumlah 4 1/6

Resiko penyebaran Infeksi pada keluarga Tn.MS khususnya Tn. MS berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodfikasi lingkungan yang sehat

NO Kreteria Perhit Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah : aktual 3/3 X 1 1 Keluarga tidak memahami dengan baik
masalah kesehatan yang dialami Tn.MS

Pemberian informasi tentang penyakit


2 Kemungkinan masalah ½X2 1 dan kebutuhan perawatan akan sulit
dapat diubah : hanya dipahami karena kemampuan keluarga
sebagian menyerap informasi kurang baik,
pendidikan rendah

3 Potensial masalah 2/3 X 1 2/3 Membantu keluarga memaha-mi masalah


untuk dicegah : cukup kesehatan bisa dilakukan melalui bahasa
keluarga dengan mediasi anaknya
pertamanya yang sekolah SMA.

4 Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 1 Keluarga tidak merasakan adanya


keluarga menyadari masalah yang harus segera ditangani
bahwa mereka kurang
paham dan mereka
ingin diberi penjelasan
yang lebih rinci

Jumlah 3 2/3
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.TS DENGAN TBC

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA EVALUASI RENCANA INTERVENSI


KEPERAWATAN JANGKA PANJANG JANGKA PENDEK KRITERIA STANDAR
1 Bersihan Nafas Setelah tindakan 1. Setelah pertemuan
Tidak Efektif pada keperawatan 4 kali selama 1 x 30 menit
keluarga Tn. MS kunjungan gangguan keluarga mampu
khusunya Tn. Mss bersihan jalan nafas mengenal masalah TBC
berhubungan pada Tn.MS teratasi
dengan 1.1 menyebutkan Respon TBC adalah penyakit radang 1. diskusikan dengan keluarga
ketidakmampuan pengertian TBC verbal parenkim paru karena infeksi pengertian TBC
keluarga merawat kuman mycrobacterium
angota keluarga tuberculosis 2. berikan kesempatan keluarga
yang sakit untuk bertanya
1.2 menyebutkan Respon Keluarga mampu menyebutkan
penyebab TBC verbal penyebebab TBC: 3. diskusikan dengan keluarga
Mycobacterium tuberculosis tentang penyebab ISPA

1.3 menyebutkan tanda Respon Keluarga mampu menyebutkan 3


dan gelaja sesuai verbal dari 4 tanda dan gelaja TBC:
dengan jenis TBC 1. Demam 40-41oC 4. diskusikan dengan keluarga
2. Sesak Napas dan Nyeri tentang tanda dan gejala ISPA
dada
3. Malaise keringat malam
4. Batuk

2. Memutuskan untuk Keluarga mampu menjelaskan 5. Diskusikan dengan keluarga


merawat anggota akibat jika tidak cepat ditangani: tentang akibat ISPA bila tidak
keluarga yang diatasi
mengalami masalah Tuberkulosis meningen, pnemonia
TBC Respon tuberkulosis, dan kematian, dan
2.1 keluarga mampu verbal jika penderita tidak teratur minum
menyebutkan obat penyakit akan menjadi lebih 6. Motivasi keluarga untuk
akibat TBC bila berat penyakitnya, penyakit mengatasi masalah TBC
tidak di atasi menjadi makin sulit diobati, dan
dengan baik
2.2 keluarga mampu perlu waktu lebih lama untuk
mengambil Respon dapat sembuh.
keputusan untuk verbal
merawat anggota
keluarga yang
mengalami TBC

3. Keluarga mampu Keputusan keluarga untuk 7. Diskusikan dengan keluarga


merawat anggota merawat dan mengatasi masalah tentang cara perawatanTBC
keluarga dengan TBC TBC 8. demosntrasikan cara Etika Batuk
1.1 keluarga mampu dan Batuk Efektif demonstrasi
menyebutkan cara ulang
perawatanTBC Respon
verbal
Keluarga mampu menyebutkan 3
dari 4 cara perawatan TBC
1. Istirahat yang cukup
2. Minum obat secara
teratur
3. Makanan yang Bergizi 10.Diskusikan bersama keluarga
4. Menjaga kebersihan cara memodifikasi lingkungan
5. Memisahkan
4. keluarga mampu perlengkapan makan
memodifikasi anggota keluarga dengan
lingkungan pasien
Respon 6. Menutup mulut saat
verbal bersin dan batuk
7. Membuang dahak pada
tempatnya. 11.Diskusikan bersama keluarga
tentang manfaat fasilitas pelayanan
kesehatan
5. keluarga mampu Keluarga mampu memodifikasi
memanfaatkan lingkungan mengatasi TBC
pelayanan kesehatan 1. Jaga kebersihal rumah
yang ada Respon 2. Penerangan dari sinar
1.1 mampu afektif matahari
menyebutkan 3. Hindari debu dan asap
manfaat fasilitas rokok
pelayanan 4. Buka jendela setiap hari
kesehatan 5. Tidak lembab
1.2 keluarga mampu Respon Keluarga mampu menyebutkan 3 12.diskusikan berasama keluarga
menyebutka verbal dari 4 manfaat fasilitas pelayanan tentang macam-macam fasilitas
macam-macam kesehatan pelayan kesehatan
fasilitas pelayanan
kesehatan
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA TN.TS DENGAN TBC

No Dx/TUK Implementasi Evaluasi Paraf


TUK 1 : Subjektif:
- Keluarga dapat menyebutkan kembali
1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang; pengertian TB Paru yaitu penyakit yang
 Pengertian TB Paru menular, merusak paru-paru.
 Penyebab TB Paru - Keluarga dapat menyebutkan kembali Penyebab
 Tanda dan gejala TB Paru TB Paru yaitu oleh bakteri microbacterium
tuberculosis
2. Memberi pendidikan kesehatan pada - Keluarga dapat menyebutkan kembali tanda
keluarga tentang Pengertian TB Paru, dan gejala TB Paru yaitu : batuk-batuk terus
Penyebab TB Paru, Tanda dan gejala TB menerus selama kurang lebih 3 minggu dan
Paru. berdahak, sesak nafas, keluar keringat dingin
pada malam hari, dan berat badan menurun
3. Memberi kesempatan pada keluarga untuk Objektif:
mengiden-tifikasi Pengertian TB Paru, - Keluarga tampak memperhatikan dengan
Penyebab TB Paru, Tanda dan gejala TB seksama saat penkes dan diskusi berlangsung
Paru - Terjadi kontak mata saat berinteraksi dengan
perawat
4. Memberikan reinforcement positif seperti - Keluarga tampak sekali-kali menganggukkan
pujian atas kemampuan keluarga kepala tanda mengerti penjelasan yang perawat
mengidentifikasi Pengertian TB Paru, berikan
Penyebab TB Paru, Tanda dan gejala TB - Keluarga tersenyum senang saat diberikan
Paru. pujian oleh perawat

5. Mengevaluasi pengetahuan keluarga dan Analisa:Masalah teratasi dimana keluarga


memberikan kesempatan pada keluarga memahami tentang pengertian TB Paru, penyebab
untuk membandingkan pengetahuan yang TB Paru, tanda dan gejala TB Paru.
dimiliki keluarga dengan standar.
Perencanaan:
Lanjutkan TUK 2
TUK.2 Subjektif:
1. Menjelaskan dan berdiskusi pada - Keluarga dapat menyebutkan kembali Akibat
keluarga mengenai akibat dari penyakit dari TB Paru adalah pnemonia tuberkulosis,
TB Paru dan kematian, dan jika penderita tidak teratur
2. Menanyakan kembali pada keluarga minum obat penyakit akan menjadi lebih berat
akibat TB Paru penyakitnya, penyakit menjadi makin sulit
3. Motivasi keliuarga untuk mengambil diobati, dan perlu waktu lebih lama untuk dapat
keputusan dalam mengatasi TB Paru. sembuh,
4. Memberikan reinforcement positif atas - Keluarga memutuskan untuk mengatasi dan
keputusan yang diambil keluarga dalam merawat An.Si yang menderita TB Paru
mengatasi TB Paru. Objektif
- Tampak keluarga memperhatikan dengan
seksama saat diskusi berlangsung
- Terjadi kontak mata saat berinteraksi dengan
perawa
- Tampak keluarga sekali-kali menganggukkan
kepala tanda mengerti penjelasan yang
perawat berikan
- Keluarga tersenyum senang saat diberikan
pujian oleh perawat.
- Keluarga telah mengambil keputusan untuk
merawat anaknya.

Analisa
Masalah teratasi dimana keluarga memahami
tentang akibat dariTB Paru jika tidak segera di
tangani dan bahaya dari putus obat, dan keluarga
sudah mampu mengambil keputusan.

Perencanaan:
Lanjutkan TUK 3
TUK 3 Subyektif
1. Menjelaskan cara perawatan,  Keluarga mampu menjelaskan kembali cara
pencegahan penyakit TB Paru merawat pasien dengan cara minum obat
2. .Mengajarkan klien cara batuk efektif secara teratur, makan makanan yang
dan membuang dahak yang benar bergizi, istirahat cukup, menjaga kebersihan
3. Menanyakan kembali cara perawatan, lingkungan.
pencegahan penyakit TB Paru  Keluarga mampu menjelaskan kembali
4. Menganjurkan kelien mempraktekkan bagaimana mencegah penularan TB Paru
kembali cara batuk efektif dan yaitu dengan cara dengan memisahkan
membuang dahak ke tempatnya. perlengkapan makan anggota keluarga
5. Memberikan reinforcement positif atas dengan pasien, menutup mulut saat bersin
hasil yang dicapai. dan batuk, serta membuang dahak pada
tempatnya.

Objektif:
 Keluarga dan klien mampu mempraktikkan
kembali cara nafas dalam untuk membantu
mengeluarkan dahak dengan cara tarik nafas
dalam melalui hidung dan hembuskan
seperti meniup balon sebanyak 3x dan
waktu yang ketiga batukkan.
 Keluarga tampak memperhatikan dengan
seksama saat diskusi berlangsung
 Terjadi kontak mata saat berinteraksi
dengan perawat
 Keluarga tampak sekali-kali
menganggukkan kepala tanda mengerti
penjelasan yang perawat berikan
 Keluarga tersenyum senang saat diberikan
pujian oleh perawat

Analisa
Masalah teratasi

Perenanaan
Lanjutkan TUK 4
TUK 4: Subjektif
1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang - Keluarga dapat menjelaskan tentang modifikasi
modifikasi lingkungan yang tepat untuk lingkungan yang dapat mendukung untuk
mendukung penyembuhan TB Paru penyembuhan TB Paru kembali dengan cara
2. Mendorong keluarga untuk mengidentifikasi pencahayaan ruangan yang cukup, ventilasi
lingkungan yang tepat untuk mencegah TBC rumah yang cukup, jendela dibuka agar sinar
Paru matahari bisa masuk kedalam rumah, menjemur
3. Memotivasi keluarga untuk mengungkapkan kasur, bantal minimal 1minggu sekali dijemur,
kembali terhadap bahasan yang telah tidak membuang dahak sembarangan tempat,
didiskusikan tapi gunakan kaleng yang didalamnya sudah
4. Memberi reinforcement terhadap diisi cairan desinfektan.
kemampuan keluarga mengungkapkan
kembali apa yang telah didiskusikan Objektif:
5. Memberi kesempatan keluarga bertanya - Keluarga tampak antusias dalam memikirkan
tentang hal yang belum jelas. cara yang dapat keluarga lakukan dalam
memodifikasi lingkungan untuk mencegah TBC
Paru.

Analisa:
Masalah teratasi dengan perwat sebagai fasilitator

Perencanaan:
Mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
keluarga untuk memodifikasi lingkungan rumah.
Lanjtkan ke TUK 5

TUK 5: Subjektif:
1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang - Keluarga dapat menyebutkan fasilitas
fasilitas kesehatan yang tersedia kesehatan yang dapat digunakan oleh keluarga
2. Mendiskusikan dengan keluarga untuk untuk mencegah TB Paru, yaitu : Rumah sakit,
menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan Puskesmas, praktek (klinik).
3. Mendorong keluarga untuk memanfaatkan - Keluarga dapat menyebutkan manfaat fasilitas
fasilitas kesehatan untuk mengatasi TBC kesehatan seperti: memberikan informasi
Paru kesehatan, memberikan pengobatan,
4. memberikan pelayanan konseling, membantu
5. Memberi reinforcement seperti pujian meningkatakan kesehatan
terhadap kemampuan keluarga - keluarga mengatakan akan membawa Tn. Ms
menyebutkan kembali manfaat fasilitas yang mengalami TB Paru ke fasilitas kesehatan
kesehatan yang ada
6. Memberi kesempatan keluarga bertanya
tentang hal yang belum jelas Objektif:
- Keluarga tampak antusias bertanya tentang
manfaat fasilitas kesehatan
- Keluarga mau memeriksakan anggota
keluarganya yang sakit ke fasilitas kesehatan.
- Keluarga tampak memperhatikan dengan
seksama saat diskusi berlangsung
- Terjadi kontak mata saat berinteraksi dengan
perawat
- Keluarga tampak sekali-kali menganggukkan
kepala tanda mengerti penjelasan yang perawat
berikan
- Keluarga tersenyum senang saat diberikan
pujian oleh perawat

Analisa:
Masalah teratasi dengan perawat sebagai fasilitator
dan keluarga mau untukmemeriksakan anggota
keluarganya ke fasilitas kesehatan.

Planning:
Mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
keluarga untuk menggunakan fasilitas kesehatan dan
melakukan kintrol untuk pengobatan TB Paru.
F. Impelementasi Dan Evaluasi

NO TANGGAL Diagnosa Impelementasi Evaluasi


1 22 Des 2007 Resiko penyebaran
Sabtu pagi penyakit  menjelaskan S : keluarga mengatakan masih sulit
penyabab TB paru untuk mengerti tentang penyebab
 menjelaskan dan gejala TB paru.
tentang gejala TB O : keluarga tidak mampu
paru menyebutkan dengan bahasa yang
sederhana tentang penyebab dan
gejala TB paru.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi.

S : keluarga mengatakan sudah tahu


cara penularan TB paru pada anggota
keluarga dengan cara percikan ludah.
O : keluarga mampu menjelaskan
dengan bahasa yang sederhana
- mengkaji tentang cara penularan TB paru yaitu
2. 27 Des 2007 Kurang pengetahuan pengetahuan melalui percikan ludah.
Kamis pagi keluarga tentang A : masalah teratasi
resiko terjadinya P : hentikan intervensi.
penularan TB paru
pada anggota S : klg mengatakan telah tahu manfaat
keluarga. yang di dapat dari fasilitas kesehatan
- Menjelaskan yang ada di masyarakat
tentang cara O : keluarga mampu menjelaskan
penularan TB paru manfaat dari fasilitas kesehatan yang
ada di masyarakat.
A : masalah teratasi sebagian.
P : lanjutkan intervensi.

S : keluarga mengatakan telah


- Menjelaskan mengetahui cara merawat anggota
3 8 Jan 2008 Resiko kerusakan kepada keluarga keluarga agar tidak tertular, tapi
Selasa pagi manajemen tentang manfaat belum mampu melakukan khusus
penatalaksanaan di fasilitas kesehatan memisahkan alat makan dengan
rumah yang ada di klien.
masyarakat. O : keluarga mampu menjelaskan dan
- Mengjkaji belum mampu mendemontrasikan
pengetahuan klg cara perawatan pada anggota
tentang manfaat keluarga agar tidak tertular TB paru.
fasilitas kesehatan A : masalah teratasi sebagian
yang ada di P : lanjutkan intervensi
masyarakat.

- menjelaskan cara
4 11 Des 2001 Resiko penularan menghindari
Jumat pagi penyakit penularan TB paru
seperti menjaga
kondisi tubuh.
-Memotivasi dan
mendemontrasikan
cara hidup sehat
seperti : menutup
mulut pada saat
batuk atau bersin ,
cara membuang
dahak atau ludah bila
dibuang di halaman
maka harus diuruk
dengan tanah. Alat
makan harus terpisah

Anda mungkin juga menyukai