2. Secara kimiawi
• contoh : antasida lambung (Na-bikarbonat, Al & Mg-
hidroksida) mengikat kelebihan asam lambung melalui reaksi
netralisasi kimiawi.
• zat-zat khelasi (chelator), mengikat ion-ion logam berat (Cu,
Hg, Pb, Zn) pada molekulnya dg ikatan kimiawi khusus →
membentuk kompleks shg tidak toksik &mudah diekskresi.
mis : EDTA (Na-edetat) & penisilamin
Lanj…
4. Kompetisi
• untuk reseptor spesifik & enzim
RESEPTOR
Adalah makromolekul
(protein) khas di permukaan
/ di dalam sel yg langsung
berikatan dengan ligan
untuk memicu signaling
kimia antara dan dalam sel
sehingga menimbulkan efek
BERDASARKAN SIGNAL TRANSDUKSINYA
Reseptor diklasifikasikan sbb :
Fig. 11.5
Copyright © 2002 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
• [D] maks/2dalam satuan mol/liter
• 1/KD dinamakan kosntanta pembentukan
1. AGONISME LANGSUNG
2. AGONISME TIDAK LANGSUNG
AGONISME LANGSUNG
Respon berasal dari interaksi agonis dengan reseptornya ->
menyebabkan perubahan konformasi reseptor-> reseptor aktif->
menginisiasi proses biokimia sel
Interaksi bisa berupa stimulasi atau penghambatan respon seluler
Proses agonisme langsung merupakan hasil aktivasi reseptor
oleh obat yang mempunyai efikasi (aktivitas intrinsik)
• Contoh :
1. aktivasi adrenalin terhadap reseptor adrenergik efeknya
kontraksi otot polos vaskuler
2. Aktivasi salbutamol terhadap reseptor β2 mimetika efeknya
bronkodilator
3. Petidin agonis opioid
4. Dopamin agonis dopamin
Proses agonis langsung terdiri dari dua tahap:
1. Pemberian sinyal dari agonis kepada reseptor untuk
mengaktivasinya
Dalam hal ini, obat atau agonis merupakan pembawa
pesan pertama(first messengger)
Aktivitas intrinsik :
Kemampuan kompleks
agonis dan reseptor
untuk menghasilkan
respon/efek
AGONISME TIDAK LANGSUNG
Senyawa obat mempengaruhi senyawa endogen dalam
menjalankan fungsinya
melibatkan proses modulasi atau potensiasi efek
senyawa endogen
Contoh :
Benzodiazepin dan barbiturat pada reseptor GABAA dapat
memperkuat aksi GABA pada reseptor tersebut
ANTAGONISME
Adalah : peristiwa pengurangan atau penghapusan efek
suatu obat oleh obat lain
Senyawa tersebut dinamakan sebagai antagonis
1. Antagonisme Fisiologik
2. Antagonisme yang melibatkan reseptor
ANTAGONISME
FARMAKODINAMIKA
Antagonis kompetitif
Antagonis non-kompetitif
3. Antagonisme Fisiologi
Contoh :
Antagonisme dari histamin pada bronkus lewat reseptor
histamin (efek bronkodilator) >< f
Antagonisme dari gikosida jantung (kenaikan tekanan
darah) dengan dihidralazin (penurunan tekanan darah)
Hormon insulin >< Hormon glukagon
Mekanisme Antagonisme yang melibatkan
Reseptor
1. Antagonisme kompetitif :
Agonis dan antagonis memperebutkan kedudukannya
pada reseptor pada sisi ikatan yang sama dengan agonis
Dapat di atasi dengan meningkatkan dosis agonis
Contoh Antagonis kompetitif :
4. Idiosinkrasi
• Efek abnormal dari obat terhadap seseorang,
disebabkan kelainan faktor genetik pada pasien yg
bersangkutan.
cont : pengobatan malaria dg primaquin / pentaquin
(pada orang kulit hitam afrika) menyebabkan anemia
hemolitik.
5. ALERGI
7. Efek toksik
• bila obat digunakan dalam dosis yg tinggi
menunjukkan gejala toksik. bila dosis dikurangi,
efek toksik berkurang. (pembahasan toksikologi)
8. Efek teratogen
• efek obat pada dosis terapetik untuk ibu dapat
mengakibatkan cacat pada janin.
• Con : talidomid →focomelia
tetrasiklin →mengganggu pertumbuhan tulang &
gigi.
9. Toleransi
• peristiwa dimana dosis obat harus dinaikkan terus-menerus
untuk mencapai efek yg sama.
• menurut WHO
ketergantungan rohaniah & jasmaniah terhadap suatu obat,
ciri-ciri :
• adanya dorongan untuk selalu menggunakan obat tsb
• adanya kecenderungan kenaikan dosis
• timbul ketergantungan rohaniah & diikuti ketergantungan badaniah
• menimbulkan kerugian terhadap masyarakat / individu sendiri
• penghentian penggunaan obat tsb menimbulkan efek hebat secara
jasmani & rohani (abstinensi)
ex : abuse narkotika (morfin, kokain, ganja)
11. Tachifilaksis
• peristiwa berkurangnya respon terhadap aksi obat pada
pengulangan dalam dosis yg sama. Respon mula-mula tidak
dapat diperoleh meskipun dosisnya diperbesar.
• ex : efdrin (TM) untuk glaucoma
12. Kumulasi
• fenomena pengumpulan obat dalam badan sebagai hasil
pengulangan penggunaan obat & diabsorpsi lebih cepat
dibanding ekskresinya. adanya akumulasi obat , pada
pengulangan dg dosis terapi dapat terjadi efek toksik.
• ketr : no. 4,8,9,10,11efek-efek yg tidak dikehendaki pada
pengulangan / perpanjangan penggunaan obat
A. Absorpsi
- obat diikat/diadsorpsi oleh makanan shg
absorpsinya di usus <<< akibatnya efeknya <<<.
- ex :
1. makanan kaya serat vs levastatin (penghambat
kolesterolsintetase).
2. sayuran kaya vit. K (bayam, brokoli) vs
antikoagulansia, maka vit. K menurunkan efek
antikoagulansia.
3. tetrasiklin vs susu/makanan banyak mengandung
Ca terjadi ikatan khelat shg absorpsi tetrasiklin turun.
• Lanj…
B. Biotransformasi