Anda di halaman 1dari 31

Askep Keluarga pada

keluarga BPK.E
Disusun oleh kelompok 5 :

Topik Saputra 1926112


Vita Revina Putri 1926116
Vicky Prayoga 1926114
Winanda Putri 1926118
Yen Jessica 1926120
Yudi Yanjaya 1926122
Pengkajian
1. Nama : Bpk E.
2. Umur : 32 tahun
3. Jenis kelamin : laki-laki
4. Agama : islam
5. Alamat : RT 05 RW 03 kelurahan
Cisalak pasar
6. Pekerjaan : Buruh
7. Pendidikan : SLTA
8. Data anggota keluarga

No Nama Gende Hub. Umur Pendid


r Dgn kk ikan
1 Ibu.M P Istri 30 thn SLTA
2 An.K P Anak 2th 9bl -
9. Genogram
10. Tipe Keluarga

Keluarga Bpk E. termasuk keluarga inti karena terdiri dari


suami istri dan satu orang anak.
11. Latar Belakang Budaya

Bpk E suku Jawa sedangkan ibu M suku Betawi , Bpk E


merupakan penduduk pendatang dari Solo sedangkan
ibu M adalah penduduk asli di wilayah RT 05 RW 03.

12. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam. Ibu M ikut
pengajian setiap hari sabtu yang diadakan di RT 05
karena merasa dekat dengan mushola tempat
pengajiannya. Keluarga Bpk.E mempunyai keyakinan
bahwa dengan usaha dan doa keluarganya saat ini
selalu di lindungi Allah dari segala marabahaya dan
musibah.
13. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Bpk E adalah seorang buruh bangunan , yang pendapatannya setiap bulan


tidak terlalu besar dengan rentang Rp 1.000.000,- Rp 1.400.000,-. Selama
ini menurut keluarga kehidupannya dalam rentang biasa saja /masih
berkecukupan, karena hanya Ibu.M juga membantu mencari nafkah
sebagai buruh cuci, jual minuman dirumah. Pengeluaran tiap bulannya
selalu diberikan kepada Ibu.M untuk memenuhi kebutuhan setiap bulan

13. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Menurut keluarga, mereka sering pergi jalan-jalan untuk rekreasi, seperti
ketempat berenang yang ada di pondok Cibubur bersama puri perumahan
permata . Keluarga mengatakan dapat merasakan kebahagiaan saat jalan
bersama-sama sambil menikmati yang ada.
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Menurut keluarga, mereka sering pergi jalan-jalan untuk


rekreasi, seperti ketempat berenang yang ada di
pondok Cibubur bersama puri perumahan permata .
Keluarga mengatakan dapat merasakan kebahagiaan
saat jalan bersama-sama sambil menikmati yang ada.
Riwayat Pemeriksaan Fisik
A. Tahap perkembangan Keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Bpk E adalah tahap perkembangan
keluarga dengan usia balita, yaitu : keluarga mampu memberikan rumah
untuk memberikan perlindungan dari bahaya luar, serta keluarga mampu
25% 40% 15%
memberikan kebutuhan untuk anaknya yang masih balita dengan
memberikan mereka mainan sesuai usianya.
B. Tahap perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga pada keluarga Bpk. E yang belum
terpenuhi adalah keluarga Bpk.E belum bisa mempunyai rumah sendiri
karena status rumah saat ini terlalu sempit dan masih kontrak.
C. Riwayat keluarga sebelumnya
Dulunya keluarga tinggal bersama mertua , akhirnya keluarga Bpk. E
saat ini tinggal dikontrakan yang berada dekat dengan rumah mertuanya
.
Pengkajian Lingkungan

A. Karakteristik Rumah
Ukuran rumah kira-kira 5x8 m, jumlah kamar tidur 1 buah, ruang depan
untuk tempat jualan yang berantakan dengan kardus bekas yang
tertumpuk serta botol minuman , dapur, kamar tidur, kamar mandi dengan
WC jongkok yang terbuat dari proselen, jarak septitanck dengan sumur
kira-kira 10 meter.Atap rumah genteng , lantai keramik, ventilasi hanya di
bagian depan tapi kurang dari 1/3 luas rumah , penerangan cukup, lampu
hanya digunakan pada malam hari saja, Jendela tidak terbuka pada pagi
sampai sore hari.Kamar mandi berlantai ubin, bak terbuat dari porselin, air
dalam bak mandi tampak kotor serta pencahayaannya kurang, WC
jongkok tampak kotor menurut ibu jarang menyikat kamar mandi dan
membersihkan lantai. Ruang dapur serta kamar tidur kondisi
penerangannya kurang sehingga tampak gelap. Saat pengkajian keadaan
Denah Rumah
B. Karakteristik fisik tetangga dan komunitas

Lingkungan sekitar rumah lebih banyak dari suku


Jawa dan betawi, pergaulan dengan lingkungan
cukup baik, hal ini dibuktikan dengan Tutut
sertanya keluarga dalam kegiatan Posyandu ,
arisan, dan kegiatan yang diadakan di RT. Di
depan rumah BpkE adalah lapangan bulu tangkis
yang setiap hari dari sore sampai malam ramai
dengan kegiatan olahraga futsal dan bulu
tangkis. Jalannya disekitar sempit hanya bisa
dilalui dengan jalan kaki dan sepeda motor.
C.mobilitas geografis keluarga
Sebelumnya keluarga tinggal bersama mertua di
dekat rumah kontrakannya saat ini. Keluarga sudah
sejak menikah 3 tahun yang lalu tinggal dikontrakan.

5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan


masyarakat
Ibu M, rajin mengikuti
2
kegiatan-kegiatan yang
diadakan di lingkungannya, seperti Posyandu tetapi
jarang mengikuti arisan. Bpk. E juga ikut dalam
perkumpulan dengan
3
bapak-bapak untuk pertemuan
RT setiap bulan sekali, seringnya berkumpul dengan
bapak-bapak saat kegiatan olahraga pada malam hari
karena di depan rumahnya.
Struktur keluarga
A. Pola komunikasi keluarga
Sifat komunikasi terbuka, setiap anggota keluarga dapat mengemukakan
pendapatnya , membuat keputusan dalam keluarga didominasi oleh Bpk.
E, yang sebelumnya didiskusikan terlebih dahulu dengan Ibu M, namun
bila masalah itu belum dapat dipecahkan juga, Bpk. E akan berkonsultasi
dengan orang tuanya ataupun saudara terdekat keluarga.
B. Struktur kekuaatan keluarga
Keluarga saling menghormati satu sama lain, terbukti dengan sikap Bpk. E
dan anaknya yang sangat menghargai dan menghormati Ibu M, bila ada
anggota keluarga yang sakit diusahakan untuk mendapat pengobatan
yang optimal dan senantiasa di follow up dan diperhatikan takut kambuh
lagi .
C. Struktur peran
Bpk. E sebagai ayah, kepala keluarga, pencari nafkah,
pendidik dan pelindung bagi anggota keluarganya, ayah
juga membantu ibu dalam mengasuh anak, seperti
membantu memandikan An.K dan menyuapinya.Ibu M
adalah sebagai ibu, pengatur rumah tangga . An. K
berperan sebagai anak bagi kedua orang tuanya.
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap
anggota keluarga seperti menjalankan shalat 5 waktu,
walau sesibuk atau di mana pun berada harus
dijalankan, puasa bulan Ramadhan dalam kondisi
apapun wajib menjalankannya kecuali sakit berat. An.K
diwajibkan tidur siang dan tidak boleh bermain terlalu
jauh keluar rumah.
Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga saling menyayangi, baikIbu M, Bpk. E, dan
anaknya. Bila ada yang mengeluh kurang sehat sedikit
saja, sudah di perhatikan dan dibawa ke Puskesmas
kalau dengan obat warung tidak sembuh. Ibu M dan
bapak E sangat memperhatikan kesejahteraan anaknya,
terutama kesehatan anaknya.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga tidak melarang anaknya untuk berteman
dengan siapapun. Bila ada acara keluarga atau
berkunjung kekeluarga anaknya selalu diajak.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Bpk.E mempunyai riwayat sebelum menikah sakit
bagian pencernaan sampai dirawat di RS, saat ini
Ibu.M mempunyai masalah kesehatan sulit tidur, tekanan darah
rendah, tampak anemis. Saat ini yang dirasakan Ibu.M banyak
masalah yang berkaitan dengan adik iparnya yang mempunyai
gangguan psikis yang akan mempengaruhi Bpk.E dalam
memperhatikan Ibu.M dan An.K. An.K mempunyai masalah
kesehatan sulit makan, kebiasaan jajan di warung, tidak mau
makan sayuran. Untuk masalah kesehatan hanya sakit batuk
pilek dan bisa diobati dengan obat warung tanpa harus dibawa
keklinik untuk berobat. Ibu M mengatakan bahwa An.K sangat
susah makan, sering jajan sehingga malas makan.
4.Fungsi ekonomi
Bapak E adalah seorang buruh bangunan dengan pendapatanRp
1.000.000 – Rp 1.500.000 perbulan, bapak E punya pengasilan
lain lagi dari ibu M yang jualan saat ada kegiatan olahraga
dirumahnya, sesekali sebagai buruh cuci panggilan di perumahan
dan sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi 1 orang anak.
Stressor dan Koping Keluarga
1. Stessor jangka pendek
Saat ini stres yang dirasakan karena suaminya belum dapat kerjaan lagi
untuk bangunan. Saat pengkajian juga Ibu.M sudah 1 bulan tidak ada
panggilan untuk buruh cuci di perumahan.
2. Stessor jangka panjang
Untuk jangka panjang keluarga lebih mementingkan masa depan anak
mereka. Stres yang dirasakan juga memikirkan adik iparnya/adik kandung
suami yang masih ketergantungan obat psikis.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga memperbanyak berdoa kepada Allah SWT, memperbanyak
ibadah, dan pasrah pada cobaan yang di berikan pada keluarganya, di sisi
lain mereka tetap optimis pasti Tuhan akan menolong mereka dan berusaha
semaksimalnya ketika menghadapi suatu masalah.
4. Strategi koping yang digunakan
Bercerita pada saudara adikya suami yang di Jawa, banyak aktifitas agar
tidak terlalu memikirkan masalahnya, banyak berdoa dan bersabar.
5. Strategi adaptasi disfungsional Belum ditemukan.

Harapan keluarga
Keluarga berharap mahasiswa dapat memberikan informasi tentang
perawatan bagi anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
di rumah,terutama untuk perawatan dan pencegahan anak dengan diare
serta bagaimana mengatasi anak dengan sulit makan.
Analisa Data
Total Skore : 27/6
Total Skore: 32/3
Total Skore: 27/6
Diagnosa Prioritas Keperawatan

1. Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga


ditandai dengan ibu.M mengatakan An.K makannya susah, keluarga
mengatakan tidak tahu pengertian, penyebab, tanda gejala dan akibat sulit
makan, keluarga mengatakan hanya menuruti anak setiap hari untuk jajan
makanan keliling di sekitar rumah. Ibu.M mengatakan tidak tahu bagaimana
caranya agar anaknya mau makan dan berat badannya naik. Keluarga
mengatakan nafsu makan menurun
An.K tampak Kurus
BB / TB : 11kv seharusnya 12kg
Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan : Defisit Nutrisi
Tujuan& kriteria Hasil : status nutrisi (L.03030). Setelah dilakukan
pengkajian 1 x 24 jam proses defekasi normal dengan kriteria hasil:
1. Konsistensi feses membaik
2. Frekuensi defekasi membaik
3. Peristaltik usus membaik
4. Nyeri atau kram abdomen menurun
Intervensi: manajemen nutrisi (I.03119)
Observasi:
5. Identifikasi status nutrisi
6. Identifikasi makanan yang disukai
7. Identifikasi kebutuhan Kalori dan jenis nutrien
8. Monitor asupan makanan
9. Monitor berat badan
Therapeutic:
1. Melakukan oral hygiene sebelum makan jika perlu
2. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
3. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
4. Berikan makanan tinggi kalori dan protein
Edukasi: Ajarkan diet yang diprogramkan kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
Implementasi
Hari, tanggal, jam : Senin, 19 Oktober 2020, 08:05 Wib

Diagnosa keperawatan: defisit nutrisi b.d ketidakmampuan keluarga dalam


merawat keluarga

Implementasi:
1. Mengetahui status nutrisi pada keluarga
2. Mengetahui makanan yang disukai keluarga
3. Mengetahui kebutuhan kalori dan jenis nutrisi dari masing-masing
anggota keluarga
4. Mengelola asupan makanan yang masuk
5. Mengelola berat badan pada keluarga
6. Mengajari keluarga untuk melakukan oral hygiene sebelum makan
Evaluasi
Hari,Tanggal,jam : Senin, 19 Oktober 2020, jam 08:05 Wib

Diagnosa keperawatan: Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan keluarga


dalam merawat keluarga

Evaluasi:
S: Ibu.M dan Bpk.E mengetahui status nutrisi pada masing-masing
anggota keluarga termasuk pada An.k
O: keluarga sudah bisa mengelola asupan makanan yang diberikan pada
An.k
A : masalah teratasi
P: hentikan intervensi

Tanda tangan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai