Anda di halaman 1dari 24

UJIAN TENGAH SEMESTER FIKES UIA

KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama KK : Bp. A
2. Usia : 26 Tahun
3. Pendidik : SMA
4. Pekerjaan : Pegawai Swasta (Sopir)
5. Alamat : Rt 03, Rw 11, Kelurahan Curug, Cimanggis, Kota Depok
6. Komposisi :
No Nama JK Hub. KK TTL/Umur Pddk Pekerjaan Imunisasi
1 Ibu A P Istri 24 Th SMA IRT -
2 An A L Anak 5 Th Belum - Lengkap
Sekolah

Genogram

7. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bp. A adalah keluarga Nuclear Family.
Bp. A berasal dari suku Betawai (asli dari Depok), sedangkan ibu A berasal dari suku Betawi. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
Indonesia. Keyakinan yang berhubungan dengan pemahaman ibu terhadap makanan dan minuman adalah “setiap hari harus mengkonsumsi
makanan sehat, agar anak dan janin sehat”. Bila anak sakit biasanya dibawa berobat ke Bidan.
8. Agama
Agama keluarga Bp. A adalah Islam. Kebiasaan ibadah adalah sholat lima waktu dan jarang membaca Al-Quran dan tidak pernah mengikuti
pengajian bulanan di RW. An. A sudah mulai di ajarkan mengaji dan sholat walupun belum dapat melakukan secara mandiri.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Pencari nafkah adalah Bp. A pekerjaanya adalah sebagai pegawai swasta (sopir). Pendapatan keluarga setiap bulanya lebih dari Rp. 2.500.000,.
Pengeluaran setiap harinya adalah untuk kebutuhan rumah tangga dan jajan An .A. Keluarga mengatakan pendapatan setiap bulanya diusahakan
cukup untuk satu bulannya.
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Bp. A melakukan rekreasi keluar rumah seperti pergi ke mall. Rekreasi lain yang keluarga lakukan adalah berkumpul dirumah yaitu dengan
menonton TV. An. A rekreasinya menonton dan bermain dengan teman-teman sebayanya.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


11. Tahap Perkembangan keluarga saat ini adalah Keluarga dengan anak prasekolah.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah belum ada pembagian tugas dengan suami dalam mengurus rumah tangga.
12. Riwayat keluarga
Ibu A mengatakan anaknya (An. A) menderita asma 2 minggu yang lalu. Menurut keluarga “asma adalah penyakit sesak nafas, yang disebabkan
karena kecapekan dan merupakan keturunan dari keluarga ayah, jika tidak diobati dapat membahayakan, tanda dan gejalanya adalah sesak nafas.
Jika sakit biasanya An. A tidak boleh main, istirahat dan minum aspirin yang dibeli sendiri ke apotik biasanya langsung sembuh jadi tidak perlu
dibawa ke bidan”.
An A tampak kurus dengan BB 15 kg usia 5 tahun, menurut ibu A anaknya kurus sudah biasa dan tidak masalah. An. A makannya doyan, dan setiap
makan ada nasi dan lauk, jarang makan sayur. Menurut Ibu A setiap makan harus ada nasi lauk dan sayur. Penyebab tidak mau makan karena suka
jajan diluar, akibatnya jika tidak diatasi adalah dapat menganggu anaknya tumbuh dan berkembang. Yang perlu dilakukan di rumah adalah
menyiapkan menu makan sehat, dan mengurangi jajan, An A setiap bulanya dilakukan penimbangan ke posyandu.
Ibu A sejak hamil pertama sudah menderita ambeyen (hemoroid). Ibu A mengatakan tidak mengetahui apa itu penyakit ambeyen, tidak tau
penyebabnya apa. Tanda dan gejala yang dirasakan adalah gatal pada duburnya, panas dan susah untuk duduk, tidak tau akibat yang akan
ditimbulkan jika diobati. Dulu jika sakit dibawa berobat ke dokter dan diberi obat yang dimasukkan lewat dubur. Ibu A mengatakan “jarang makan
buah dan sekarang ambeyennya tidak bisa dimasukkan ke dalam lagi, dan khawatir dengan proses kelahiran yang akan dijalani. Ibu A mengatakan
khawatir dengan kondisinya saat ini, takut jika tidak bisa melahirkan secara normal, dan tidak tau harus berbuat apa”.
Ibu A mengatakan anemia merupakan penyakit kurang darah yang disebabkan karena kurang memakan makanan yang bergizi seperti sayuran dan
lauk pauk. Tanda dan gejala yang dirasakan adalah lemah, letih, lesu, dan mudah lelah, kebiasaan makan adalah tidak rutin memakan sayur, buah,
dan tidak minum susu hamil. Menurut Ibu A jika anemia tidak diatasi dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan janin. Ibu A juga tidak
rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke pelayanan kesehatan, sehingga tidak meminum tablet zat besi setiap harinya”.
III. Karakteristik Keluarga
13. Rumah yang ditempati
Rumah yang ditempati adalah rumah kepemilikan sendiri. Luas rumah adalah 40 m2. Rumah terdiri dari dua kamar, satu ruang tamu, ruang makan
dan dapur, serta satu kamar mandi. Rumah terdiri dari satu pintu masuk, dan jendela di ruang tamu. Jendela jarang dibuka, dibagian dalam rumah
terlihat agak gelap. Sumber air bersih adalah air pompa gali tanah, dan air tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa air digunakan untuk kegiatan
sehari-hari. Jamban keluarga adalah latrin, tempat pembuangan limbah tersedia dan tidak tertutup dibelakang rumah. Terdapat tempat sampah
dibelkang rumah, tidak tertutup dan sampah dibakar.
Denah rumah

6
4
2 3

1 5

Keterangan:
1 : Ruang Tamu
2 : Kamar
3 : Ruang Makan
4 : Kamar Mandi
5 : Kamar Tidur
6 : Dapur

14. Karakteristik tetangga dan komunitas


Lingkungan tetangga umumnya berasal dari suku betawi atau asli dari Depok. Selain itu juga ada pendatang yang berasal dari suku Sunda dan Jawa.
Lingkungan tempat tinggal terlihat tenang dan sepi. Sebagian besar bekerja sebagai karyawan dan ibu rumah tangga.
Mobilitas geografis keluarga
Semenjak menikah Bp. A tinggal dirumah yang saat ini ia tempati dan tidak pernah pindah-pindah. Keluarga merasa nyaman tinggal di rumah
sekarang dan tidak berkeinginan akan pindah rumah.
15. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga lebih sering berada di rumah, kegiatan yang dilakukan biasanya hanya berbincang-bincang dengan tetangga sekitar rumah saat menjaga
anak pertama bermain di luar rumah.
16. Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung yang dimiliki keluarga adalah anggota keluarga sendiri termasuk orang tua, yang selalu mendukung dan membantu mengatasi
masalah yang dihadapi oleh keluarga.
IV. Struktur Keluarga
17. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga adalah komunikasi terbuka dengan komunikasi dua arah antara suami dan istri. Keputusan diambil secara bersama
dalam keluarga. Ibu A dan Bapak A selalu mengkomunikasikan tentang perasaan dan keinginan mereka. Jika ada masalah dalam keluarga selalu
dikomunikasikan dengan baik. Masing- masing anggota keluarga secara terbuka menyatakan pendapat dan perasaan mereka.
18. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Bapak A merupakan keluarga nuclear family yang mana seluruh anggota keluarga satu sama lainnya saling memperhatikan. Sebagai kepala
keluarga, Bapak A dan Ibu A mengambil keputusan secara bersama-sama. Dalam keluarga setiap anggota keluarga dapat mengutarakan isi hati dan
pendapatnya, jika ada masalah selalu dimusyawarahkan bersama. Keluarga selalu bekerja sama dalam menghadapi segala persoalan.
Struktur peran
Bapak A sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangga. Peran Ibu A yaitu seperti memasak untuk kebutuhan keluarga
sampai dengan menjaga dan mengasuh An. A dirumah. Sedangkan An. A (5 tahun) sebagai anak pertama Bapak A dengan status prasekolah.
19. Nilai dan norma budaya
Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai dalam agama Islam yang dianut oleh Keluarga Bapak A serta norma yang ada di
masyarakat sekitarnya. Keluarga menganggap masalah anemia, hemoroid, dan asma adalah bagian dari kehidupan, meski demikian tetap ada upaya
bila terjadi masalah kesehatan pada ibu A dan An. A. Upaya yang dilakukan oleh keluarga dan Ibu A sendiri adalah periksa ke Posyandu dan
puskesmas secara rutin serta pemeriksaan kehamilan secara berkala.
V. Fungsi Keluarga
20. Fungsi afektif
Keluarga selalu berupaya memberikan kasih sayang satu sama lainya. Bapak A dan Ibu A saling memperhatikan satu sama lainya. Orangtua juga
mengajarkan An. A bagaimana menyayangi calon adik yang akan lahir dengan mengorientasikan bahwa Ibu A sedang hamil dan akan melahirkan
adiknya. An A cenderung lebih dekat dengan ibunya karena ibunya sehari- hari berada di rumah. Walaupun demikian, keluarga mereka terlihat
sangat akrab, dan saling mendukung.
21. Fungsi sosialisasi
Bapak A sebagai kepala keluarga setiap hari bekerja, pergi pagi pulang malam, sehingga jarang mengikuti kegiatan yang ada di komunitas. Ibu A
sebagai ibu rumah tangga yang setiap hari mengurus rumah dan jarang mengikuti kegiatan yang ada di komunitas. An. A mampu melakukan
sosialisasi dengan bermain sesama teman sebaya. Mendidik dan membesarkan anak dalam keluarga Bapak A merupakan tanggung jawab bersama
kedua orang tua. Saat Bapak A bekerja, fungsi mendidik anak dipegang oleh ibu A. Karena anak A masih kecil jadi menurut keluarga tidak terlalu
dipaksa.
22. Fungsi perawatan keluarga
a. Nutrsi
Pola makan dan minum keluarga setiap harinya ditentukan oleh Ibu A, karena Bapak A setiap harinya bekerja. Keluarga Bapak A adalah keluarga
yang sederhana, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pola makan teratur 3 kali sehari dengan menu yang bervariasi yang bahan-
bahannya dibeli di warung terdekat atau penjual sayur/lauk pauk yang berkeliling setiap hari di lingkungan sekitar, tidak setiap hari memakan
buah. An A senang minum es.
b. Pola istirahat tidur
Pola istirahat tidur di keluarga Bapak A tidak mengalami kesulitan. Semua anggota keluarga dapat beristirahat sesuai kebutuhan. Anak A lebih
tidur siang dan malam paling lambat jam 21.00 WIB sudah tidur, begitu juga dengan Ibu A, dan Bapak A karena bekerja jadi tidak ada waktu
untuk tidur siang. Ibu A melakukan aktifitas rumah secara bertahap, jika merasa lelah segera istirahat berhenti beraktifitas.
c. Pola eliminasi
Pola eliminasi An. A satu kali setiap harinya, konsistensi lembek dan tidak ada kesulitan. Ibu A mengalami kesulitan untuk BAB, dengan frekuensi
satu minggu 1-2 kali, konsistensi keras, dan terasa sakit karena hemoroid. Bapak A tidak mengalami kesulitan untuk BAB. BAK pada ibu A, Bapak
A, dan An. A tidak ada kesulitan.
d. Personal hygiene
Keadaan personal hygiene dikeluarga Bapak A semua anggota keluarga bersih terawat. Kondisi lingkungan rumah juga bersih dan tertata.
Keluarga Bapak A membiasakan anggota keluarga untuk mandi pagi dan sore, setiap mandi sikat gigi dan mandi dengan bersih. An A terlihat
bersih dan rapih, begitu juga dengan Bapak A dan Ibu A.
e. Pola aktivitas
Untuk pola aktivitas di keluarga Bapak A, dijalankan sesuai dengan peran masing-masing. Bapak A yang bekerja di sebagai sopir, pergi pagi dan
pulang pada sore hari. Aktifitas yang dilakukan Ibu A sebagai ibu rumah tangga adalah mengurus rumah tangga seperti memasak, membersih
rumah, mencuci, dan mengurus anak. Aktifitas An A lebih banyak bermain dengan teman sebaya.
f. Aktivitas fisik dan rekreasi
Keluarga Bapak A jarang berolah raga, untuk aktivitas fisik biasanya Ibu A menggantinya dengan melakukan kegiatan rumah tangga. Bapak A
sibuk bekerja, jika libur dimanfaatkan untuk istirahat. Ibu A tidak pernah melakukan senam hamil atau kegiatan yang berhubungan dengan
kehamilan
h. Perasaan dan persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan sekitar dirasa keluarga cukup memuaskan. Akan tetapi, biaya kesehatan yang harus dibayar mahal
membuat keluarga jarang memanfaatkan RS yang ada di dekat tempat tinggal mereka.
i. Sumber pembayaran
Keluarga Bapak A tidak memiliki asuransi kesehatan. Keluarga Bapak A belum mengurus kartu BPJS.
VI. Stress dan Koping Keluarga
23. Stressor jangka pendek dan panjang
Sumber stress atau stressor saat ini adalah Ibu A khawatir tidak dapat lahir secara normal kerena hemoroid yang diderita.
24. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah.
Masalah yang dialami oleh keluarga dibicarakan secara bersamaan dan saling mendukung satu sama lainya.
25. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Bapak A pasrah dengan kondisinya dan sedang berusaha untuk mengurus BPJS. Dan mencoba untuk menabung semaksimal mungkin.
VII. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga
Harapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang ada saat ini biayanya murah dengan kualitas prima. Keluarga juga
berharap bahwa tenaga kesehatan yang ada memberikan pelayanan secara maksimal dan ramah kepada masyarakat.
VIII. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Anggota keluarga
fisik Bapak A Ibu A An A
Tanda vital
Suhu 37,30 C 36,40 C 37,40 C
Nadi 88 x/mnt 90 x/mnt 82x/ mnt
RR 18x/mnt 16x/mnt 24x/mnt
TD 120/80 mmHg 90/80 mmHg 110/80 mmHg
TB 168 cm 150 cm 95 cm
BB 65 kg 49 kg, LLA 22 cm 15 kg
Fisik
Kepala Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam,
distribusi merata, distribusi merata, distribusi merata,
tidak ada keluhan kadang kepala terasa tidak ada keluhan,
pusing , tidak ada lesi pusing, tidak ada lesi tidak ada lesi pada
pada kulit kepala pada kulit kepala kulit kepala
Mata Bentuk mata simetris, Bentuk mata simetris, Bentuk mata simetris,
Konjungtiva tidak Konjungtiva, Konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak anemis, sklera tidak anemis, sklera tidak
ikterik, visus 6/6, ikterik, visus 6/6, ikterik
enam lapang pandang enam lampang
baik pandang baik
Telinga Bentuk telinga Bentuk telinga Bentuk telinga
simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
seruma atau keluaran, seruma atau seruma atau keluaran,
klien dapat keluaran, klien dapat klien dapat
mendengar mendengar mendengar
pembicaraan perawat pembicaraan perawat pembicaraan perawat
dan detakkan jarum dan detakkan jarum dan detakkan jarum
jam, tidak terdapat jam, tidak terdapat jam, tidak terdapat
infeksi pada telinga, infeksi pada telinga, infeksi pada telinga,
telinga bersih, tidak telinga bersih, tidak telinga bersih, tidak
ada nyeri tulang ada nyeri tulang ada nyeri tulang
mastoid mastoid mastoid
Hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung
simetris, konka nasal simetris, konka nasal simetris, konka nasal
merah mudah, tidak merah mudah, tidak merah mudah, tidak
ada keluaran, fungsi ada keluaran, fungsi ada keluaran, fungsi
penciuman baik, penciuman baik, penciuman baik,
dengan bukti dapat dengan bukti dapat dengan bukti dapat
membedakan bau membedakan bau membedakan bau
minyak wangi dan minyak wangi dan minyak wangi dan
minyak kayu putih. minyak kayu putih. minyak kayu putih.
Septum lurus Septum lurus Septum lurus

Mulut dan gigi Bibir klien kering, Bibir klien lembab, Bibir klien kering,
berwarna agak berwarna merah, berwarna agak
kehitaman, bersih, bersih, tidak ada gigi kehitaman, bersih,
tidak ada gigi berlubang, tidak ada gigi berlubang, tidak
berlubang, tidak ada kesulitan untuk ada kesulitan untuk
kesulitan untuk menelan, klien dapat menelan, klien dapat
menelan, klien dapat membedakan rasa membedakan rasa
membedakan rasa asin asin dan manis, gigi asin dan manis, gigi
dan manis, gigi tampak tampak bersih tampak bersih
bersih
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada Tidak ada
kelenjar tiroid, tidak pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
ada kesulitan untuk tiroid, tidak ada tiroid, tidak ada
bergerak kesulitan untuk kesulitan untuk
bergerak bergerak
Dada/ thorax Dada berbentuk Dada berbentuk Dada berbentuk
sismetris, tulang iga sismetris, tulang iga sismetris, tulang iga
12 pasang, tidak ada 12 pasang, tidak ada 12 pasang, tidak ada
keluhan sesak, warna keluhan sesak, warna keluhan sesak, warna
kulit sawo matang, kulit sawo matang, kulit sawo matang,
klien bernafas tidak klien bernafas tidak klien bernafas tidak
menggunakan otot menggunakan otot menggunakan otot
tambahan, taktil tambahan, taktil tambahan, taktil
premitus baik, premitus baik, premitus baik,
konfigurasi dada 2:1, konfigurasi dada 2:1, konfigurasi dada 2:1,
suara nafas vesikuler, suara nafas vesikuler, suara nafas vesikuler,
suara jantung S1 dan suara jantung S1 dan suara jantung S1 dan
S2, Tidak ada retraksi S2, Tidak ada retraksi S2, Tidak ada retraksi
dinding dada dinding dada dinding dada
Abdomen Perut datar, tidak ada Perut klien membesar Perut datar, tidak ada
nyeri tekan dan lepas. karena hamil 7 bulan. nyeri tekan maupun
Tidak ada nyeri ginjal BJJ positif, tidak ada lepas
Tidak ada pembesaran keluhan nyeri perut,
hepar, bising usus 6 gerakan janin positif.
x/mnt Bising usus 3 x/mnt
Ekstremitas Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan
bawah: pergerakan bawah: pergerakan bawah: pergerakan
bebas, reflek positif, bebas, reflek positif, bebas, reflek positif,
kekuatan otot 5. kekuatan otot 5. kekuatan otot 5.
Kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo Warna kulit sawo
matang, kulit bersih, matang, kulit bersih, matang, kulit bersih,
tidak ada eksim tidak ada eksim tidak ada eksim

SOAL :

1. Buat analisa data !


2. Buat skoring !
3. Buat ASKEP KELUARGA
NAMA : SARAH LADIYAH
NIM : 2720190058

1. Analisa Data
No Data Penunjang
1 DS :
- Ny. A mengatakan anaknya (An. A) menderita asma 2 minggu yang lalu
- Menurut keluarga asma adalah penyakit sesak nafas, yang disebabkan karena
kecapekan dan merupakan keturunan dari keluarga ayah, jika tidak diobati dapat
membahayakan, tanda dan gejalanya adalah sesak nafas.
- Jika sakit biasanya An. A tidak boleh main, istirahat dan minum aspirin yang dibeli
sendiri ke apotik biasanya langsung sembuh jadi tidak perlu dibawa ke bidan
DO :
- TTV
Suhu : 37,40 C
Nadi : 82x/ mnt
Pernapasan : 24x/mnt
TD : 110/80 mmHg
- Terlihat jendela di ruang tamu dan jendela jarang dibuka, dibagian dalam rumah
terlihat agak gelap
- Terlihat tempat pembuangan limbah tersedia dan tidak tertutup dibelakang rumah
- Terdapat tempat sampah dibelakang rumah, tidak tertutup dan sampah dibakar.
2 DS :
- Ny. A mengatakan An A tampak kurus dengan BB 15 kg usia 5 tahun, menurut ibu
A anaknya kurus sudah biasa dan tidak masalah
- Ny. A mengatakan An. A makannya doyan, dan setiap makan ada nasi dan lauk,
tetapi jarang makan sayur.
- Ny. A mengatakan penyebab tidak mau makan karena suka jajan diluar, akibatnya
jika tidak diatasi adalah dapat menganggu anaknya tumbuh dan berkembang
DO :
- BB : 15 kg
- TB : 95 kg
- An. A terlihat kurus
- An. A terlihat jarang makan sayur
- An. A terlihat sering jajan diluar

3 DS :
- Ny. A mengatakan mengalami kesulitan untuk BAB, dengan frekuensi satu minggu
1-2 kali, konsistensi kerqs, dan terasa sakit karena hemoroid
- Ny. A mengatakan sejak hamil pertama sudah menderita ambeyen (hemoroid)
- Ny. A mengatakan “jarang makan buah dan sekarang ambeyennya tidak bisa
dimasukkan ke dalam lagi
DO :
- TTV
Suhu : 36,40 C
Nadi : 90 x/mnt
Pernapasan : 16x/mnt
TD : 90/80 mmHg
- Konjungtiva anemis
- Ny. A terlihat jarang mengkonsumsi buah dan menderita ambeyen
- Saat BAB Ny. A terlihat kesakitan
2. Skoring
a. Pola napas tidak efektif (D.0005)
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah Masalah ini actual
a. aktual 3 1 2/3 x 1 = 2/3 dan jika tidak
b. resiko tinggi 2 ditangani akan
c. potensial 1 mengganggu
Kesehatan dan
aktivitas klien jadi
di perlukan
Tindakan segera
2 Kemungkinan masalah yang Informasi tentang
dapat diubah asma kurang
a. mudah 2 2 ½x2=1 banyak dan
b. sebagian 1 berbagai Tindakan
c. tidak dapat 0 dapat dilakukan di
rumah, masalah
tidak dapat diatasi
dengan tuntas
karena proses
menua yang
memang tidak
dapat diubah
3 Potensial masalah dapat Masalah dapat
dicegah dicegah dan klien
a. tinggi 3 1 2/3 x 1 = 2/3 serta keluarga
b. cukup 2 berperan aktif
c. rendah 1 untuk mencegah
terjadinya masalah
tapi asma bisa
sewaktu2 kambuh.
4 Menonjolnya masalah Keluarga melihat
a. segera diatasi 2 bahwa
b. tidak segera diatasi 1 0/2 x 1 = 0 permasalahan
c. tidak dirasakan ada masalah 1 klien harus segera
diatasi karena bisa
0 mempengaruhi
aktivitas klien
sehari2

b. Risiko deficit nutrisi (D.0032)


No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3x1 = 1
a. aktual 3 1
b. resiko tinggi 2
c. potensial 1
2 Kemungkinan masalah yang 1/2x2 = 1
dapat diubah
a. mudah 2 2
b. sebagian 1
c. tidak dapat 0
3 Potensial masalah dapat 2/3x1=2/3
dicegah
a. tinggi 3 1
b. cukup 2
c. rendah 1
4 Menonjolnya masalah 2/1x1=22
a. segera diatasi 2
b. tidak segera diatasi 1
c. tidak dirasakan ada masalah 1

c. Konstipasi (D.0149)
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3x1 = 1
a. aktual 3 1
b. resiko tinggi 2
c. potensial 1
2 Kemungkinan masalah yang 1/2x2 = 1
dapat diubah
a. mudah 2 2
b. sebagian 1
c. tidak dapat 0
3 Potensial masalah dapat 2/3x1=2/3
dicegah
a. tinggi 3 1
b. cukup 2
c. rendah 1
4 Menonjolnya masalah 2/1x1=22
a. segera diatasi 2
b. tidak segera diatasi 1
c. tidak dirasakan ada masalah 1

0
FORMAT PERENCANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Keluarga : Tn. A Nama Mahasiswa :

Alamat : : depok No. BP :

DIAGNOSA
NO TUJUAN KRITERIA EVALUASI RENCANA INTERVENSI
KEPERAWATAN
KELUARGA UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
Setelah dilakukan Setelah dilakukan Keluarga mampu : a. Gizi kurang atau 1. Gali pengetahuan keluarga
kunjungan sebanyak 2 intervensi keperawatan kurang gizi (sering tentang gizi kurang
kali selama 45 – 60 selama 45 – 60 menit, a. Menjelaskan kali tersebut Diskusikan bersama keluarga
menit keluarga mampu keluarga mampu: pengertian gizi malnutrisi) muncul tentang pengertian gizi
mengenal, kurang dengan akibat asupan energi kurang.
memutuskan, dan a. Mengenal masalah bahasa sendiri, dan makronutrien 2. Jelaskan kepada keluarga
merawat anggota (menjelaskan b. Menyebutkan 2 yang tidak memadai penyebab gizi kurang.
keluarga dengan kembali dari 3 penyebab b. Penyebab gizi 3. Jelaskan tanda dan gejala gizi
ketidakseimbangan pengertian, gizi kurang kurang yaitu kurang pada balita.
nutrisi: kurang dari penyebab, tanda c. Menyebutkan 2 kurangnya asupan 4. Jelaskan dampak yang
1. Defisit Nutrisi (D.0019) dan gejala, dampak dari 3 tanda dan
kebutuhan tubuh nutrisi, pola makan ditimbulkan pada balita
yang ditimbulkan gejala gizi asuhan anak kurang dengan gizi kurang.
dari ketidak kurang memadai, yankes 5. Beri kesempatan pada
seimbangan nutrisi d. Menyebutkan kurang memadai. keluarga untuk bertanya.
kurang dari dampak kurang c. Tanda dan gejala 6. Bantu keluarga untuk
kebutuhan tubuh gizi gizi kurang yaitu mengulangi apa yang telah
badan kurus, rambut dijelaskan.
kecoklatan, BB pada 7. Beri pujian atas prilaku yang
KMS berada benar
BGK/BGM.
d. Dampak gizi kurang
yaitu mengahmbat
pertumbungan dan
perkembangan pada
anak

Keluarga mampu Keluarga menyatakan


b. Mengambil memutuskan keputusan dalam 1. Gali pengetahuan keluarga
keputusan untuk masalah mengatasi gizi kurang 2. Jelaskan pada keluarga
mengatasi kondisi pada balita mengenai tindakan yang
ketidakseimbangan harus dilakukan saat anak
nutrisi: kurang dari menderita kekurangan gizi
kebutuhan tubuh 3. Bimbing dan motivasi
keluarga untuk mengambil
keputusan dalam menangani
masalah gizi kurang
4. Beri pujian atas keputusan
yang diambil untuk
mengatasi masalah gizi
kurang pada balita

c. Merawat anggota Keluarga mampu a. Keluarga dapat 1. Gali pengetahuan keluarga


keluarga yang sakit memberikan diit menjelaskan tentang 2. Jelaskan pada keluarga cara
dengan sesuai anjuran cara merawat balita meningkatkan nafsu makan
mendemonstrasika dengan gizi kurang anak : menyajikan makanan
n cara membuat yaitu dengan dalam bentuk yang menarik,
makanan yang pemberian diit tinggi memberikan makan sedikit
menarik energi tinggi protein tapi sering, pelihara
(TETP) kebersihan gigi dan mulut,
b. Keluarga dapat sajikan makanan yang hangat
mendemontrasikan dan tingkatkan aktivitas anak
kembali dengan 3. Demontasikan bersama
benar : cara keluarga cara membuat
menyusun menu makanan yang menarik
makanan dan 4. Beri kesempatan pada
menyajikan makanan keluarga untuk
mendemontrasikan kembali
5. Beri pujian atas keberhasilan
keluarga

Keluarga mampu 1. Gali pengetahuan keluarga


d. Menciptakan
memodifikasi Keluarga 2. Jelaskan pentingnya
lingkungan yang
lingkungan memperlihatkan lingkungan dalam memenuhi
lebih kondusif untuk
khususnya ruang suasana ruang makan asupan nutrisi balita
meningkatkan nafsu
makan anak makan dan lingkungan yang 3. Mendiskusikan dengan
bersih dan rapi keluarga cara memodifikasi
ruang makan yang
menyenangkan bagi balita
4. Motivasi keluarga untuk
menata ruang makan.
5. Beri pujian atas keberhasilan
keluarga

e. Membawa balita Keluarga membawa 1. Gali pengetahuan keluarga


Keluarga mau anak ke pelayanan 2. Jelaskan pada keluarga
kepelayanan
membawa anak ke keseahatan untuk tentang kondisi balita
kesehatan
fasilitas kesehatan melakukan 3. Motivasi keluarga untuk
penimbangan BB dan membawa balita ke
pengukuran TB pelayanan Kesehatan
Beri pujian atas Tindakan yang
dilakukan keluarga
1. Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan Setelah dilakukakan Keluarga mampu:
(D.0111) pertemuan 1 x 30 pertemuan 1x 30 meit
menit diharapkan keluarga dapat 1. Keluarga a. Garis kuning pada 1. Gali pengetahuan keuarga
defisit pengetahuan mengenal masalah gizi mampu KMS menunjukan 2. Jelaskan pentingnya
meningkat, dengan kurang, keluarga mengenal garis bahwa anak mengetahui apa yang tertulis
kriteria hasil: mampu : kuning di KMS mengalami gizi di KMS
kurang ringan 3. Beri pujian atas keberhasilan
1. Keluarga mampu 1. Mengenal garis keluarga
mengetahui cara kuning di KMS.
merawat keluarga 2. Pengetahuan b. Gizi kurang atau 1. Gali pengetahuan keluarga
2. Keluarga paham kurang gizi
yang sakit keluarga tentang 2. Jelaskan tanda dan gejala
tentang gizi (sering kali
2. Keluarga paham gizi kurang gizi kurang pada balita.
kurang tersebut
terhadap KMS meningkat 3. Jelaskan dampak yang
anak 3. Perilaku sesuai malnutrisi) ditimbulkan pada balita
3. Keluarga dapat dengan pengetahuan muncul akibat dengan gizi kurang.
memanfaatkan tentang gizi kurang asupan energi dan 4. Beri kesempatan pada
fasilitas kesehatan meningkat makronutrien keluarga untuk bertanya.
jika ada keluarga yang tidak 5. Bantu keluarga untuk
yang sakit memadai. mengulangi apa yang telah
dijelaskan.
6. Beri pujian atas prilaku yang
benar

c. Misalnya dengan 1. Gali pengetahuan keluarga


3. Keluarga
makanan yang 2. Mendemonstrasikan
mampu
bervariatif dan makanan yang bervariatif
melakukan
menarik untuk Beri pujian atas keberhasilan
Tindakan yang
anak. keluarga
sesuai dengan
kebutuhan gizi
kurang

FORMAT PELAKSANAAN ASUHAN


KEPERAWATAN KELUARGA

DIAGNOSA
NO KEPERAWATAN TUJUAN KHUSUS TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KELUARGA
1. Defisit Nutrisi (D.0019) Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 45 Jumat, 22 1. Mengkaji tingkat S:
dan Defisit Pengetahuan – 60 menit, keluarga mampu: November pengetahuan keluarga
(D0111) 2022 tentang masalah gizi  klien mengatakan
a. Mengenal masalah (menjelaskan kembali kurang pada anak. mengerti apa yang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dampak 2. Menjelaskan dan telah dijelaskan
yang ditimbulkan dari ketidak seimbangan nutrisi mendiskusikan tentang  klien mampu
kurang dari kebutuhan tubuh pengertian, tanda dan mengulang apa
b. Mengambil keputusan untuk mengatasi kondisi gejala, dampak yang yang telah
ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari ditimbulkan dari dijelaskan
kebutuhan tubuh ketidakseimbangan nutrisi  klien mengatakan
kurang dari kebutuhan bersedia melakukan
tubuh penyuluhan
3. Memberikan kesempatan selanjutnya
keluarga untuk bertanya
dan mengambilkeputusan
O:
untuk mengatasi kondisi
ketidakseimbangan nutrisi. A: masalah keperawatan
4. Melakukan kontrak waktu dengan ketidakmampuan
dengan keluarga untuk keluarga merawat teratasi
penyuluhan selanjutnya
sebagian

P: intervensi di lanjutkan

 mendemonstrasikan
cara membuat
makanan yang
menarik
 menciptakan
lingkungan yang
kondusif

Defisit Nutrisi (D.0019) a. Menanyakan kembali tentang pengertian, Sabtu , 23 1. Keluarga mampu S:
dan Defisit Pengetahuan penyebab, tanda dan gejala dan dampak yang November menjelaskan ulang.
(D0111) akan di timbulkan dari gizi kurang 2022 2. Memberi kesempatan  keluarga
b. Merawat anggota keluarga yang sakit dengan keluarga untuk bertanya mengatakan paham
mendemonstrasikan cara membuat makanan 3. Menjelaskan dan setelah diberikan
yang menarik mendemontrasikan cara penyuluhan tentang
c. Menciptakan lingkungan yang lebih kondusif membuat makanan yang membuat makanan
untuk meningkatkan nafsu makan anak. menarik yang menarik
Menciptakan lingkungan  keluarga mampu
yang kondusif dan nyaman menyediakan
lingkungan yang
nyaman untuk
An.A
O: keluarga mampu
mempraktikan apa yang

Anda mungkin juga menyukai